agama 3- hukum waris -wasiat shadakah, wakaf-2011

Upload: andriana-wijaya

Post on 10-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

Slide 1

MATERI KULIAH AGAMA TIGA

MATERI KAJIANWaris PerdaganganMakanan dan MinumanUshul FikhQawaid FikhAkhlakTasawuf

ILMU WARIS

ILMU FARAIDHIlmu yang berkaitan dengan pembagian harta waris dan cara penghitungannya sehingga dapat diketahui bagian setiap pihak yang berhak.DASAR HUKUMILMU FARAID Al-Quran: Q.s. al-Nisa (4): 7, 11, 12 dan 176 Al- Hadits Ijma (semua Ulama sepakat adanya Ilmu Faraid)

AYAT TENTANG WARISANAYAT TENTANG WARISAN

Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.(Q.s. an-Nisa (4):7)

Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfa`atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Q.s. an-Nisa(4):11)Hukum MengamalkannyaWajibHukum Belajar dan Mengajarkannya:Fardhu KifayahTUJUAN PEWARISAN ISLAMTegaknya prinsip keadilanPenghalang terjadinya sengketaMemperkokoh jalinan silaturahim

PRINSIP PEWARISAN ISLAMKeadilanPersamaanKemaslahatanPemerataanHIKMAH PEWARISAN ISLAMMenguji loyalitas keimananAturan yang pastiMempertegas eksistensi Hukum Islam

RUKUN WARISMuwarrits (yang meninggal)Mauruts (harta)Warits (ahli waris)

SYARAT WARIS MEWARISIHaqiqi (sejati)Hukmy (menurut keputusan hakim)Taqdiry (menurut perkiraan)1. Matinya Muwarrits2. Hidupnya WaritsTidak Adanya PenghalangPerbudakanPembunuhanBerlainan Agama16KEWAJIBAN SEBELUM PEMBAGIAN HARTA WARISANBiaya Penyelenggaraan JenazahMelunasi Hutang-hutang Si MayitMelaksanakan Wasiatnya

BAGIAN AHLI WARITSFURUDH MUQADDARAH (Telah ditentukan kadarnya)

ASHABAH (Tidak ditentukan kadarnya)

KELOMPOK AHLI WARISLAKI-LAKI:

Anak Laki-lakiCucu Laki-laki dan seterusnya ke bawahBapakKakek dan terus ke atasSaudara laki-laki sekandung (ayah dan ibu)Saudara laki-laki seayahSaudara laki-laki seibuAnak laki-laki dari saudara laki-laki sekandungAnak laki-laki dari saudara laki-laki sebapakPaman dari bapak sekandungPaman dari bapak sebapakAnak laki-laki dari paman sekandungAnak laki-laki dari paman sebapakSuamiTuan yang memerdekakannya

Jika Semua Ada, yang berhak:BapakAnak Laki-lakiSuami19KELOMPOK AHLI WARIS WANITAAnak PerempuanCucu perempuan dari anak laki-lakiIbuNenek dari ibuNenek dari bapakSaudara perempuan sekandungSaudara perempuan sebapakSaudara perempuan seibuIstriPerempuan yang memerdekakannya

Jika Semua Ada, yang berhak:Anak PerempuanCucu perempuan dari anak laki-lakiIbuIstriSaudari sekandung20CARA PEMBAGIAN WARISAN:Furudhul Muqaddarah: - , 2/3, 1/8 - , , 1/6

2. Ashabah: a. Binnafsi (dengan sendirinya) b. Bil Ghair (Bersama yang lain)c. Maal Ghair (Karena Orang lain)

WASIATWASIATMenangguhkan Amal Kebaikan (Pemberian Harta Atau Penunaian Peribadahan Tertentu) Pada Waktu Sesudah Mati

HUKUMNYA :Sunnah

KETENTUAN UMUM DAN SYART WASIATPewasiat : Berakal, TamyizDisampaikan suka rela/tidak ada paksaanHarta yang diwasiatkan merupakan hak sah pewasiatKepemilikan harta yang diwasiatkan dilaksanakan setelah pewasiat meninggal duniaIjab / Ikrar: - Lisan - Tulisan6. Maksimal jumlah harta yang diwasiatkan adalah 1/3, kecuali semua ahli waris menyetujuinya7. Wasiat kepada ahli waris hanya berlaku jika disetujui oleh semua ahli waris8. Harta wasiat dipergunakan untuk kebaikan.

GUGURNYA WASIATCalon penerima wasiat terbukti dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat kepada pewasiat dan yang sejenisnyaBenda yang diwasiatkan telah musnah / hilang.Penerima wasiat menolak menerima

WAKAFWAKAFMenahan Suatu Pemberian Untuk Tidak Diperjualbelikan, Diberikan, Atau Dipinjamkan Oleh Penerimanya, Agar Dimanfaatkan Untuk Kepentingan Tertentu Yang Dibenarkan Syara, Baik Kepada Perorangan Atau Umum.

Fungsi Wakaf:Mengekalkan manfaat benda wakaf sesuai dengan tujuan wakaf

RUKUN WAKAF:Adanya Pewakaf (Waqif), dengan Syarat:- Baligh- Berakal- Tidak sedang pailit (muflis) yang disita hartanya2. Ada barang yang di wakafkan:- Tanah, Barang, dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan.- Bentuknya tetap (Barang yang mudah habis, hilang)3. Penerima Wakaf4. Ijab / Ikrar, Qabul tidak diwajibkan.

SYARAT WAKAF:Tabid : Bersifat Abadi / Selama-lamanyaTanjiz : Pemindahan kepemilikan diberikan saat ijab kabulYang diwakafkan dapat diserahkan saat ijab kabulHUKUM MENJUAL BARANG WAKAFBOLEH, Jika:Tidak dapat dipergunakan lagi kecuali dijual, lalu dibelikan barang lain yang berguna sesuai dengan tujuan wakaf.Adanya maksud yang lebih baik, atau untuk kepentingan umum.

HIBAHHIBAHAkad Yang Dilakukan Dengan Maksud Memindahkan Milik Seseorang Kepada Orang Lain Ketika Masih Hidup Dengan Tanpa ImbalanRUKUN DAN KETENTUAN HIBAHPenghibahPenerima hibahBarang Yang dihibahkan: Kongkrit dan riil (tanah, rumah, uang, dsb)Ijab Kabul / Ikrar serta penyerahterimaanHibah tidak boleh ditarik kembali, kecuali dari orang tua kepada anaknya.Hibah yang diberikan saat menjelang kematian mesti mendapat persetujuan dari ahli warisnya.

HADIYAHHADIYAHPemberian kepada orang, biasanya dikirimkan atau diantar, sebagai bentuk penghormatan atau pengikat kasih sayang

SHADAKAHPemberian sesuatu kepada yang membutuhkan dengan cuma-cuma karena mengharapkan pahala di akhirat, biasanya kepada kaum dhuafa.

KADO/AMPLOP UNTUK ACARA PESTATergantung Niatnya: Menyumbang suka rela = tidak menjadi hutangMengharap Pengembalian di kemudian hari = Menjadi utangTidak ada ketentuan apa-apa = Tergantung pada tradisi / kebiasaan yang berlakuPemberian kepada anak (Misal: Dikhitan) menjadi hak milik anak, sebagai wali orang tua berhak menerimanya = tidak termasuk utang.

INFAQINFAQPemberian untuk keperluan perjuangan di jalan Allah, Misalnya: Untuk Dakwah, Masjid, Belajar, Dsb.

PEMBAGIAN HUKUM INFAQ: Wajib: - Zakat - Nazar2. Sunnah: - Amal-amal sosial3. Haram : - Untuk Pelaksanaan kemaksiatan

B