bab iii pembahasan 3.1. tinjauan umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam...

25
15 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi Pengadilan Agama Depok Kelas IA beralamat di jalan boulevard sektor anggrek komplek perkantoran kota kembang grand depok city depok dan beroperasi pada alamat tersebut setelah diresmikannya gedung pengadilan agama depok bersamaan dengan diresmikannya gedung pengadilan tinggi agama bandung pada tanggal 20 februari tahun 2007 oleh prof. Dr. H. Bagir Manan, SH, M. CL., di jalan soekarno hatta 714 bandung. Pengadilan agama depok di bentuk berdasarkan keputusan presiden republik indonesia nomor 62 tahun 2002 tanggal 28 agustus 2002 yang peresmian opersionalnya dilakukan oleh walikota depok di gedung balai kota depok pada tanggal 25 juni 2003 dan mulai menjalankan fungsi peradilan sejak tanggal 01 juli 2003 di jalan bahagia raya No.11 depok dengan menyewa rumah penduduk sebagai gedung operasionalnya, pada tanggal 20 februari tahun 2007 pengadilan gama depok resmi menempati gedung baru di jalan boulevardsektor anggrek grand depok city, setahun kemudian pengadilan agama depok menjadi kelas IA setelah terbitnya surat keputusan sekretaris Mahkamah Agung RI nomor 039/SEK/SK/IX/2008. Daerah hukum pengadilan depok adalah meliputi pemerintahan kota depok sesuai dengan pasal 4 ayat (1) UU nomor 7 tahun 1989 yang dalam keputusan presiden republik indonesia nomor 62 tahun 2002 pasal 2 ayat (5) disebutkan bahwa “Daerah hukum pengadilan agama depok meliputi wilayah pemerintahan kota depok propinsi jawa barat”.

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

15

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi

Pengadilan Agama Depok Kelas IA beralamat di jalan boulevard sektor

anggrek komplek perkantoran kota kembang grand depok city depok dan beroperasi

pada alamat tersebut setelah diresmikannya gedung pengadilan agama depok

bersamaan dengan diresmikannya gedung pengadilan tinggi agama bandung pada

tanggal 20 februari tahun 2007 oleh prof. Dr. H. Bagir Manan, SH, M. CL., di jalan

soekarno hatta 714 bandung.

Pengadilan agama depok di bentuk berdasarkan keputusan presiden republik

indonesia nomor 62 tahun 2002 tanggal 28 agustus 2002 yang peresmian

opersionalnya dilakukan oleh walikota depok di gedung balai kota depok pada tanggal

25 juni 2003 dan mulai menjalankan fungsi peradilan sejak tanggal 01 juli 2003 di

jalan bahagia raya No.11 depok dengan menyewa rumah penduduk sebagai gedung

operasionalnya, pada tanggal 20 februari tahun 2007 pengadilan gama depok resmi

menempati gedung baru di jalan boulevardsektor anggrek grand depok city, setahun

kemudian pengadilan agama depok menjadi kelas IA setelah terbitnya surat keputusan

sekretaris Mahkamah Agung RI nomor 039/SEK/SK/IX/2008.

Daerah hukum pengadilan depok adalah meliputi pemerintahan kota depok

sesuai dengan pasal 4 ayat (1) UU nomor 7 tahun 1989 yang dalam keputusan presiden

republik indonesia nomor 62 tahun 2002 pasal 2 ayat (5) disebutkan bahwa “Daerah

hukum pengadilan agama depok meliputi wilayah pemerintahan kota depok propinsi

jawa barat”.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

16

Pengadilan agama depok yang daerah hukumnya meliputi

wilayahpemerintahan kota depok yang terdiri dari (sebelum pemekaran adalah 6

kecamatan dengan 60 kelurahan) 11 kecamatan dengan 64 kelurahan dengan mayoritas

penduduk beragama islam, dengan beban kerja rata-rata setiap bulan 250 perkara.

Dalam melaksanakan tugasnya pengadilan agama depok didukung dengan kekuatan

pegawai sebanyak 52 orang dan secara formal pelaksanaan tugas pengadilan agama

depok harus dipertanggung jawabkan dalam bentk laporaan ke pengadilan tinggi

agama bandung selaku atasan.

Pengadilan gama depok sesuai dengan tugas dan kewenangannya yaitu

bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat

pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan

wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi syari’ah dan tugas

kewenangan lain yang diberikan oleh atau berdasarkan undang-undang.

Sebagai salah satu lembaga yang melaksanakan amanat undang-undang no.4

tahun 2004 tentang ketentuan pokok kekuasaan kehakiman, dalam melaksanakan

tugasnya guna menegakkan hukum dan keadilan harus memenuhi harapan dari para

pencari keadilan yang selalu menghendaki peradilan yang sederhana , cepat, tepat, dan

biaya ringan. Hal mana pengadilan agama depok sebagai pelaksana visi dan misi

mahkamah agung RI yang menjabarkan oleh direktorat jendral badan peradilan agama

yaitu: Visi “TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA DEPOK YANG AGUNG”.

Visi dan Misi

Visi Perusahaan

Terwujudnya Pengadilan Agama Depok yang agung

Misi Perusahaan

1. Menjaga kemandirian badan peradilan.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

17

2. Memberikan pelayanan hukum berkeadilan kepada pencari keadilan.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi Pengadilan Agama Depok

Kelas 1A

Sumber Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

Gambar III.1

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

Uraian tata kerja organisasi Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

1. Ketua

a. Ketua dan Wakil ketua bersama sama memimpin dan bertanggung jawab atas

terselenggaranya tugas Pengadilan secara baik dan lancar.

b. Membuat perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang

baik, serasi dan selaras.

KETUA

WAKIL KETUA

PANITERA SEKRETARIS

PANITERA

MUDA

PERMOHONAN

PANITERA

MUDA

GUGATAN

PANITERA

MUDA

HUKUM

KASUBAG

PERENCANAAN TI

DAN LAPORAN

KASUBBAG

KEPEGAWAIAN

ORGANISASI

DAN TATA

LAKSANA

KASUBBAG

UMUM DAN

KEUANGAN

PANITERA

PENGGANTI

JURUSITA/JURUSITA

PENGGANTI

HAKIM

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

18

c. Melaksanakan pembagian tugas Ketua dan Wakil serta bekerjasama dengan

baiaka.

d. Membagi dan menetapkan tugas dan tanggung jawab secara jelas dalam rangka

mewujudkan keserasian dan kerja sama antar sesama pejabat/petugas yang

bersangkutan.

e. Melaksanakan pertemuan berkala sekurang kurangnya sekali dalam sebulan

dengan para Hakim serta Pejabat Struktural, dan sekurang kurangnya sekali

dalam 3 bulan dengan seluruh karyawan.

f. Menetapkan panjar biaya perkara, dalam hal penggugat/tergugat tidak mampu

ketua dapat mengijinkannya untuk beracara secara prodeo.

g. Membagi perkara kepada para Hakim untuk disidangkan.

h. Memerintahkan dan mengawasi eksekusi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

i. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberi

petunjuk serta bimbingan yang diperlukan, baik bagi para Hakim maupun

seluruh karyawan.

j. Menugaskan hakim untuk membina dan mengawasi bidang-bidang tertentu.

k. Melakukan evaluasi hasil pengawasan dan memberikan penilaian untuk

kepentingan peningkatan jabatan.

l. Melaporkan evaluasi atas hasil pengawasan dan penilaiannya kepada

Pengadilan Tinggi Agama dan Mahkamah Agung.

m. Mengawasi pelaksanaan court kalender.

n. Mempersiapkan kader dalam rangka menghadapi alih generasi.

o. Melakukan pembinaan terhadap oerganisasi KORPRI, Dharma Yukti Karini,

IKAHI, koperasi dan PTWP.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

19

p. Melakukan koordinasi antar sesama instansi dilingkungan penegak Hukum dan

kerjasama dengan instansi lain serta dapat memberikan keterangan,

pertimbangan dan nasihat tentang Hukum kepada instansi pemerintah di

daerahnya apabila diminta.

2. Wakil Ketua

a. Bersama-sama Ketua memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya

peradilan secara naik dan lancar.

b. Mewakili tugas-tugas Ketua, bila Ketua berhalangan.

c. Melaksanakan delegasi wewenangan dari Ketua.

d. Bersama ketua membuat program kerja, mengatur pelaksanaan dan

mengadakan pengawasan serta evaluasinya.

e. Sebagai koordinator pengawasan dan melaporkan hasil pengawasan secara

periodik kepada ketua Pengadilan Agama.

f. Melakukan pengawasan bidang :

g. Kode etik/pedoman prilaku Hakim dan moralitas Hakim/Pegawai baik didalam

maupun diluar dinas.

h. Pelaksanaan tugas-tugas hakim, panitera, wakil Panitera, Panitera Muda,

Panitera Pengganti, Jurusita pengganti dan manajemen Peradilan.

i. Memberikan pembinaan terhadap pejabat dan pegawai Pengadilan Agama.

j. Memberikan masukan yang menyangkut tugas dan tanggungjawab serta

pelaksanaan tugas Peradilan kepada Ketua.

k. Sebagaimana ketua Tim Promosi dan Mutasi, mengadakan rapat tim promosi

dan mutasi, untuk memberikan pertimbangan promosi dan mutasi kepada

Ketua Pengadilan Agama.

l. Sebagai Ketua Tim pelaksana penanganan pengaduan.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

20

m. Mengeksaminasi berkas perkara dan melaporkan kepada ketua Pengadilan

Agama.

3. Sekretaris

Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas 1A adalah aparatur tata usaha negara

yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada ketua Pengadilan Agama Kelas 1A. Kesekretariatan Pengadilan

Agama Kelas 1A mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang

administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan

prasarana di lingkungan Pengadilan Agama Kelas 1A.

Untuk melaksanakan tugasnya Kesekretariatan mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran.

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian.

c. Pelaksanaan urusan keuangan.

d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana.

e. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.

f. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan.

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta

pelaporan di lingkungan kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas 1A.

4. Panitera

Menurut peraturan mahkamah Agung RI nomor 7 tahun 2015, Kepaniteraan pada

Pengadilan Agama sumber/pengadilan Agama kelas 1A adalah aparatur tata usaha

negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

tanggung jawab ketua Pengadilan Agama. Tugas Kepaniteraan yaitu

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

21

melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara

serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

a. Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam

pemberian dukungan di bidang teknis.

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara permohonan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara gugatan.

d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara dan

transparasi perkara.

e. Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan

perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,

minutasi evaluasi dan administrasi kepaniteraan.

f. Pelaksanaan mediasi.

g. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusutaan.

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh ketua Pengadilan agama kelas 1A.

5. Panitera Muda Hukum

Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data

perkara serta pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 102, Panitera

Muda Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara.

b. Pelaksanaan penyajian statistik perkara.

c. Pelaksanaan Hisab Rukyat yang dikoordinasikan denga kantor wilayah

kementrian agama.

d. Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara.

e. Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

22

f. Pelaksanaan kerja sama dengan arsip daerah untuk penitipan berkas perkara.

g. Pelaksanaan penyimpanan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang

berkaitan dengan transparan perkara.

h. Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat.

i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera.

6. Panitera Muda Gugatan

Panitera Muda Gugatan mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di

bidang gugatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 100, Panitera

Muda Gugatan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pemeriksaan, penelaahan kelengkapan berkas perkara gugatan.

b. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan.

c. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada

Ketua Majlis Hakim berdasarkan penetapan penunjukan Majelis hakim dari

Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A melalui panitera.

d. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan

diminutasi.

e. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak

yang tidak hadir.

f. Pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan salinan putusan perkara gugatan.

g. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohon

banding, kasasi dan peninjauan kembali.

h. Pelaksanaan pemberitahuan pernyataan banding, kasasi dan peninjauan

kembali kepada pihak termohon banding, termohon kasasi dan termohon

peninjauan kembali.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

23

i. Pelaksanaan pengwasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum

kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada

Pengadilan Tinggi agama dan Mahkamah Agung.

j. Pelaksanaan penerimaan konsinyasi.

k. Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.

l. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan

hukum tetap.

m. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan

hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum.

n. Pelaksanaan urusan tata usaha kepanitraan.

o. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera.

7. Panitera Muda Permohonan

Panitera Muda Permohonan mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara

di bidang permohonan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

pasal 98, Panitera Muda Permohonan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pemeriksaan, penelaahan kelengkapan berkas perkara

permohonan.

b. Pelaksanaan registrasi perkara permohonan.

c. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregistrasi untuk diteruskan kepada

Ketua Majelis Hakim berdasarkan penetapan penunjukan Majelis Hakim dari

Ketua Pengadilan Kelas 1A.

d. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah putus dan

diminutasi.

e. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak

yang tidak hadir.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

24

f. Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan

peninjauan.

g. Pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan salinan putusan perkara

permohonan.

h. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan

kasasi dan peninjauan kembali.

i. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum

kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada

Mahkamah Agung.

j. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan

hukum tetap.

k. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap

kepada Panitera Muda Hukum.

l. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.

m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera.

8. Kasubbag Perencanaan

Teknologi informasi, dan pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

penyimpanan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran, pengelolaan teknologi

informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemamtauan, evaluasi dan dokumentasi

serta pelaporan.

9. Kasubbag Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana

Mempunyai tugas melaksanakan penyimpanan bahan pelaksanaan urusan

kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

25

10. KasubbagUmum dan Keuangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyimpanan pelaksanaan urusan surat

menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, kaprotokolan,

perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.

11. Panitera Pengganti

a. membantu hamin mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

b. Membantu ketua Pengadilan Agama mebuat PMH.

c. Membantu hakim membuat PHS, dan Penetapan Sita Jaminan.

d. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang

berikutnya.

e. Membuat sidang harian, yang memuat penundaan sidang dan alasan

penundaan, perkara yang diputus, perkara yang sudah ikrar talak kepada

panmud gugatan/permohonan untuk dicatat dalam buku register, kepada

Panitera Muda Hukum untuk dicatat dalam register akta cerai dan kepada

petugas jurnal dan buku induk keuangan perkara.

f. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Gugatan bila telah selesai

dimutasi.

g. Membantu Hakim membuat instrument instrument.

h. Menyerahkan instrument-instrument sidang

12. Jurusita/Jurusita pengganti

a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua Pengadilan, Ketua

Majelis dan Panitera.

b. Menyampaikan pengumuman-pengumuman, tegoran-tegoran

13. Hakim

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

26

a. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pokok

dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelesaian perkara yang diserahkan

oleh ketua.

c. Membuat penetapan hari sidang (PNS).

d. Memerintahkan jurusita/jurusita pengganti untuk memanggil para pihak yang

berperkara.

e. Bersama-sama dengan hakim anggota mengadakan persiapan-persiapan dan

membuat arahan jalannya persidangan.

f. Mengadakan musyawarah dengan para hakim anggota untuk menggambil

keputusan.

g. Membuat dan mewakili putusan/penetapan.

h. Menetapkan sita jaminan.

i. Bertanggung jawab atas perbuatannya dan kebenarannya berita acara

persidangan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya.

j. Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam

persidangan.

k. Melaksanakan pengawasan yang ditugaskan oleh ketua untuk mengawasi

jalannya penyelanggaraan administrasi perkara maupun administrasi umum

dan melaporkannya kepada pimpinan pengadilan.

l. Memiliki dan mengisi buku court kalender.

m. Membuat laporan persidangan kepada ketua pengadilan agama.

n. Membuat rencana kerja hakim, pelaksanaan dan pengorganisasiannya.

3.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

27

Pengadilan Agama depok adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang

bertugas menyelenggarakan hukum keadilan di wilayah kota depok berdasarkan

pancasila UUD 1945 dengan tugas pokok menerima, memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama

islam :

1. Perkawinan

a. Ijin nikah

b. Hadhanah

c. Wali afdhal

d. Cerai talak

e. Itsbat nikah

f. Cerai gugat

g. Izin poligami

h. Hak bekas istri

i. Harta bersama

j. Asal-usul anak

k. Dispensasi nikah

l. Pencegahan nikah

m. Pembatalan nikah

n. Penguasaan anak

o. Pengesahan anak

p. Nafkah anak oleh ibu

q. Ganti rugi terhadap wali

r. Penolakan kawin campur

s. Pencabutan kekuasaan wali

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

28

t. Pencabutan kekuasaan orang tua

u. Penunjukan orang lain sebagai wali

2. Ekonomi Syari’ah

a. Bank syari’ah

b. Bisnis syari’ah

c. Asuransi syari’ah

d. Sekuritas syari’ah

e. Pengadaian syari’ah

f. Reasuransi syari’ah

g. Reksadana syari’ah

h. Pembiayaan syari’ah

i. Lembaga keuangan mikro syariah

j. Dana pensiun lembaga keuangan syariah

k. Obligasi syari’ah dan surat berharga berjangka menengah syari’ah

3. Waris

a. Gugat waris

b. Penetapan ahli waris

4. Infaq

5. Hibah

6. Wakaf

7. Wasiat

8. Zakat

9. Shadaqah

Pengadilan Agama Depok dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pokoknya,

mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

29

a. Fungsi mengadili (judicial power), yaitu memeriksa dan mengadili perkara-

perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama di wilayah masing-

masing (vide: pasal 49 undang-undang no.7 tahun 1989 undang-undang No. 3

tahun 2006.

b. Fungsi pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan

tingkah laku hakim, Panitera/Sekretaris, dan seluruh jajarannya: (vide: pasal 53

ayat (1) undang-undang No. 7 tahun 1989 undang undang No.3 tahun 2006)

serta terhadap pelaksanaan administrasi umum : (vide:undang-undang No. 4

tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman) pengawasan tersebut dilakukan

secara berkala oleh hakim pengawas bidang.

c. Fungsi pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk

kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi

peradilan maupun administrasi umum. (vide: pasal 53 ayat (3) undang-undang

nomor 7 tahun 1989. Undang-undang nomor 3 tahun 2006.

d. Fungsi administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi kepaniteraan

bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding,

kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya, dan

memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan

Pengadilan Agama (bidang kepegawaian dan organisasi tatalaksana, bidng

umum dan keuangan dan bidang perencanaan dan pelaporan)

e. Fungsi nasehat, yaitu memebrikan keterangan, pertimbangan dan nasehat

tentang hukum islam pada instansi pemerintah di wilayah hukumnya, apabila

diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) undang-undang nomor 7

tahun 1989 tentang Peradila Agama.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

30

f. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan

penelitian serta lain sebagainya seperti diatur dalam keputusan ketua

Mahkamah Agung RI nomor : KMA/004/SK/II/1991.

3.2. Hasil Penelitian

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang hasil dari penelitian

dimana penelitian dimulai dengan prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai

pada Pengadilan Agama Depok Kelas 1A yang terdiri dari kendala Penilaian Kinerja

Pegawai Data yang dibahas adalah periode 2018-2019.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sumaryati, SH selaku Sekretaris di

Pengadilan Agama Depok Kelas 1A, dari hasil wawancara yang saya dapat tentang

pelaksanaan kinerja pegawai, kriteria penilaian kinerja, dan Kendala dalam Penilaian

Kinerja Pegawai di Pengadilan Agama Depok Kelas 1A.

3.2.1. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai

Prosedur penilaian kinerja pegawai adalah sasaran kerja pegawai yang ada

dalam salah satu unsur di dalam penilaian kerja PNS yang diatur dalam peraturan

pemerintah nomor 46 tahun 2011. Penilaian dilakukan oleh atasan kepada bawahan.

berdasarkan pasal 12 ayat (2) Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang

perubahan atas undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok

kepegawaian ditentukan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas

pemerintahan dan pembangunan diperlukan pegawai negeri sipil yang profesional,

bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan

sistem prestasi kerja dan sistem karier yang di titikberatkan pada sistem kinerja

pegawai. Selanjutnya ditentukan untuk lebih menjamin objektivitas dalam

mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan

penilaian kinerja pegawai.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

31

Hasil penilaian kerja pegawai dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan

penetapan keputusan kebijakan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil, yang

berkaitaan dengan :

1. Bidang Pekerjaan

Penilaian kinerja pegawai negeri sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan

dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia PNS,

serta kegiatan perencanaan pekerjaan PNS dalam organisasi.

2. Bidang Pengangkatan dan Penempatan

Penilaian kinerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam proses

rekrutmen, seleksi, dan penempatan PNS dalam jabatan, sesuai dengan kompetensi

dan prestasi kerjanya.

3. Bidang Pengembangan

Penilaian kinerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan pengembangan

karier dan pengembangan kemampuan serta keterampilan PNS yang berkaitan

dengan pola karier dan program pendidikan dan pelatihan dalam organisasi.

4. Bidang Penghargaan

Penilaian kinerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan pemberian

penghargaan dengan berbasis kinerja pegawai seperti kenaikan jabatan, kenaikan

gaji, tunjangan prestasi kerja, promosi, atau kompensasi dan lain-lain.

5. Bidang Disiplin

Penilaian kinerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar peningkatan kinerja PNS dan

kewajiban pegawai mematuhi peraturan perundang-undangan tentang disiplin PNS.

Penilaian kinerja pegawai negeri sipil dilaksanakan secara sistematis yang

penekanannya pada tingkat capaian sasaran kerja pegawai atau tingkat capaian hasil

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

32

kerja yang telah disusun dan disepakati bersama antara Pegawai Negeri Sipil dengan

Pejabat Penilai.

Pada Pengadilan Agama Kelas 1A Depok mempunyai prosedur Penilaian Kinerja

Pegawai yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Berikut adalah prosedur Penilaian

Kinerja Pegawai pada Pengadilan Agama Kelas 1A Depok.

Ketua Sekretaris Pegawai

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

33

Sumber : Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

Gambar III.2 Prosedur Penilaian Kinerja Pegawai

Dalam gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Menerima Form

Susunan

Penilaian Kinerja

Penyerahan Form

Susunan Penilaian

Kinerja

Pengisian Form

Penilaian Kinerja

Memeriksa Form

Penilaian Kinerja

Menghitung

data hasil

penilaian

Setuju

Proses

tidak

Mulai

Selesai

Perencanaan

Penilaian Kinerja

Form Penilaian

Kinerja

Menetapk

an

Penilaian

Kinerja

Revisi

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

34

1. ketua mengadakan perencanaan penilaian kinerja dan menugaskan ke sekretaris

untuk menyampaikan bahwa ada beberapa form yang harus di isi oleh pegawai

yang akan melakukan penilaian kinerja.

2. Sekretaris menyampaikan dokumen yang harus di lengkapi oleh pegawai yang

ingin melakukan penilaian kinerja

3. Pegawai menerima dan melakukan pengisian/melengkapi dokumen yang harus

dilengkapi untuk melakukan penilaian kinerja.

4. Lalu dokumen yang sudah dilengkapi oleh pegawai menyerahkan dokumen yang

sudah dilengkapi kepada sekretaris.

5. Sekretaris menerima dan memeriksa dokumen lalu menghitung data hasil

penilaian kinerja pegawai kemudian menyerahkan dokumen yang sudah di periksa

kepada ketua.

6. Ketua menetapkan dokumen penilaian kinerja yang sudah diserahkan oleh

sekretaris lalu membuat keputusan bahwa dokumen di setujui lalu segera di proses

dan diserahkan ke Pengadilan Agama Bandung. Jika tidak setuju maka dokumen

dikembalikan kepada pegawai yang melakukan penilaian kinerja lalu pegawai

merevisi kembali.

Dalam setiap perusahaan pasti adanya penilaian kinerja untuk mengetahui

kinerja pegawai yang diinginkan target perusahaan. Pengadilan Agama melakukan

penilaian kinerja guna untuk memotivasi dan pengembangan.

Penilaian kinerja PNS secara strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku

kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan

penilaian atas kepribadian seseorang PNS. Unsur-unsur kerja yang mempengaruhi

kinerja pegawai yang dievaluasi harus relevan dan berhubungan dengan pelaksanaan

tugas pekerjaan dalam jenjang jabatan setiap pegawai yang dinilai. Penilaian kinerja

Page 21: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

35

Pegawai bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan

berdasarkan sistem kinerja pegawai dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem

kinerja pegawai, dilakukan berdasarkan prinsip, objektif, terukur, akuntabel,

partisipatif, dan transparan yang terdiri dari unsur sasaran kerja pegawai dan perilaku

kerja.

A. Penilaian Kinerja Pegawai

Penilaian kinerja pegawai dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam 1 tahun

yang dilakukan setiap akhir desember pada tahun yang bersangkutan atau paling lama

akhir januari tahun berikutnya. Penilaian kinerja PNS terdiri atas unsur:

1. SKP dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen).

2. Perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen).

3. Unsur sasaran kerja pegawai (SKP)

4. Unsur perilaku kerja.

Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi harus relevan

dan berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan PNS yang dinilai.

Sasaran Kerja Pegawai SKP adalah Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam

salah satu unsur di dalam penilaian prestasi kerja PNS yang di atur dalam peraturan

pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Penilaian dilakukan oleh atasan kepada bawahan.

Formulir di buat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam anak lampiran

F1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan kepala badan kepegawaian

negara ini.

B. Tata Cara Penilaian Kinerja pegawai

1. Nilai capaian kinerja pegawai dinyatakan dengan angka dan keterangan sebagai

berikut :

a. 91 - keatas : sangat baik

Page 22: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

36

b. 76 - 90 : Baik

c. 61 – 75 : Cukup

d. 51 – 60 : Kurang

e. 50 – ke bawah : Buruk

Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman

sebagai berikut :

Tabel III.1

Kriteria Nilai Pengadilan

Kriteria Nilai Keterangan

91 – 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi,

dan pelayanan diatas standar yang ditemukan dan lain-lain

76 – 90 Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil,

tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup

memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain

61 – 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan

kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan

cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

51 – 60 Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil

dan ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup

memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

37

50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil

dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi,

pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain.

Sumber : Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

2. Setiap pegawai yang sudah ditetapkan untuk melakukan penilaian kinerja wajib

menyusun penilaian kinerja berdasarkan RKT instansi, dalam menyusun Penilaian

kinerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Jelas

b. Dapat diukur

c. Relevan

d. Dapat dicapai

e. Memiliki target waktu

3. Pegawai yang tidak menyusun dijatuhkan hukuman disiplin sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin

pegawai.

4. Target

Dalam menetapkan target meliputi aspek sebagai berikut :

a. Kuantitas (Target Output)

b. Kualitas (Target Kualitas)

c. Waktu (Target Waktu)

d. Biaya (Target Biaya)

Tabel III.2

Penilaian Kinerja Pegawai

Nama : Ali Muktar Raja, S.Sos

Page 24: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

38

NIP : 197507132000011099

No Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf Pejabat

Penilai

1 2 3 4

1. 2 Jan 2018

s.d.

10 Jan 2019

Penilaian SKP sampai dengan akhir

Januari 2019 = 89,04,

Sedangkan penilaian kerjanya adalah

sebagai berikut :

Orientasi Pelayanan = 85 (Baik)

Integritas = 80 (Baik)

Komitmen = 84 (Baik)

Disiplin = 85 (Baik)

Kerja sama = 87 (Baik)

Kepemimpinan = 88 (Baik)

Jumlah = 509

Nilai Rata-rata = 84,83 (Baik)

Kepala Subdirektorat

Mutasi II

Drs. Indra Hidayat

NIP. 196104121983011099

Sumber : Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

Page 25: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum … · pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi

39

Tabel III.3

Daftar Nama Pegawai yang di Nilai

No Nama Hasil Penilaian Keterangan

1. Ali Muktar Raja, S.Sos 84,83 Baik

2. Agung Hertanto 87,80 Baik

3. Ahmad Anis, S.H. 85,56 baik

Sumber : Pengadilan Agama Depok Kelas 1A

3.2.2. Kendala dan Cara Mengatasi Penilaian Kinerja

Berikut adalah kendala dan cara mengatasi pada saat penilaian kinerja di

Pengadilan Agama Depok Kelas 1A :

Kendala dalam proses penilaian kinerja pegawai adalah perhitungan realisasi

kinerja kadang terlalu jauh melebihi target atau sebaliknya sehingga agak sulit dalam

penentuan nilai. Di samping itu nilai pegawai setiap tahun harus naik minial 2 tahun

sebelum kenaikan pangkat, maka bagi pegawai yang karirnya masih panjang nilai yang

diperoleh sebaliknya tidak dinaikkan terlalu tinggi karena khawatir nanti akan mentok

dan tidak bisa dinaikkan lagi.

Cara mengatasi kendala penilaian kinerja karyawan pada Pengadilan Agama

Depok Kelas 1A yaitu, sebagai berikut:

Untuk menyesuaikan target maka harus merevisi target yang telah ditetapkan di

awal tahun. Dan untuk nilai pegawai dihindari kenaikan yang terlalu tinggi.