memahami peran politik muhammadiyah dalam kancah perpolitikan indonesia-final

7/17/2019 Memahami Peran Politik Muhammadiyah Dalam Kancah Perpolitikan Indonesia-Final

http://slidepdf.com/reader/full/memahami-peran-politik-muhammadiyah-dalam-kancah-perpolitikan-indonesia-final 1/10

Memahami Peran Politik Muhammadiyah dalam

Kancah Perpolitikan Indonesia

A. Khittah Perjuangan Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da'wah amar ma'ruf

nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama

Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah,

ibadah, akhlaq, dan mu'amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan

harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.

Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan

negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da'wah amar

ma'ruf nahi munkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak aman

pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia. !eran dalam

kehidupan bangsa dan negara tersebut diwujudkan dalam langkah-langkah strategis dan

taktis sesuai kepribadian, keyakinan dan "ita-"ita hidup, serta khittah perjuangannya

sebagai a"uan gerakan sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab dalam mewujudkan

# Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur #.

Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan, yang mengembangkan misi

da$wah amar ma$ruf nahi munkar senantiasa bersikap aktif dan konstruktif dalam usaha % usaha pembangunan dan reformasi nasional yang sesuai dengan khittah &Garis

perjuangannya serta tidak akan tinggal diam mengahdapi kondisi % kondisi kritis yang

dialami lembaga bangsa dan (egara. )arena itu Muhammadiyah terpanggil untuk

berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mendasarkan pada khittah

perjuangan sebagai berikut *

+. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan (egara

merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian &al-umur ad-

1



dunyawiyat yang harus selalu dimotiasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur

agama dan moral etika utama yang positif. leh karena itu diperlukan sikap moral

yang positif dari seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik

untuk tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.

. Muhammadiyah meyakini bahwa (egara dan usaha-usaha membangun kehidupan

berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui

pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak

diperlukan untuk membangun nilai-nilai Ilahiyah melandasi dan tumbuh subur

kebersamaan, keadilan, perdamaian, ketertiban, dan keadaban untuk terwujudnya

baldatun thayibatun Wa Rabbun ghofur .

/. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnyamasyarakat madani &"iil 0o"iety yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah

untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. 0edangkan hal-hal yang

berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai proses dan hasil dari fungsi

politik pemerintahan akan ditempuh melalui pendekata-pendekatan se"ara tepat dan

bijaksana sesuai prinsip-prinsip perjuangan kelompok kepentingan yang efektif dalam

kehidupan bernegara yang demokratis.

1. Muhammadiyah mendorong se"ara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis

atau berorientasi pada kekuasaan &real politi"s untuk dijalankan oleh partai-partai

politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dan sebaik-baiknya menuju

ter"iptanya sistempolitik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan "ita-"ita

luhur bangsa dan (egara. 2alam hal ini perjuangan politik yang dilakukan oleh

kekuatan-kekuatan politik seharusnya benar-benar mengedepankan kepntingan rakyat

dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat dasar dan tujuan

didirikannya (egara 3epublik Indonesia yang diproklamirkan tahun +415.

5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peran politiknya sebagai wujud dari da$waamar ma$ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses dan kebijakan (egara

agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan "ita-"ita luhur bangsa.

Muhammadiyah se"ara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai

wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan

berkeadilan.

6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris

dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhammadiyah

2



senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik dan

menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma'ruf nahi munkar demi

tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.

7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota !ersyarikatan untuk

menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-

masing. !enggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebagai

warga negara yang dilaksanakan se"ara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan

kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangsa dan negara.

8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk

benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik se"ara sungguh-sungguh denganmengedepankan tanggung jawab &amanah, akhlak mulia &akhlaq al-karimah,

keteladanan &uswah hasanah, dan perdamaian &ishlah. Aktifitas politik tersebut harus

sejalan dengan upaya memperjuangkan misi !ersyarikatan dalam melaksanakan

da'wah amar ma'ruf nahi munkar.

4. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan mana pun

berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan

bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih

baik, maju, demokratis dan berkeadaban.

9eberapa kutipan khittah politik Muhammadiyah diatas se"ara tegas memberikan

gambaran dan penjelasan pada warga Muhammadiyah dan orang luar Muhammadiyah

bahwa organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh )iai haji Ahmad 2ahlan bukanlah

organisasi sosial politik dan tetap akan menjadi organisasi sosial keagamaan. 9ahwa

Muhammadiyah mendukung perpolitikan nasional merupakan tanggung jawabMuhammadiyah sebagai persyarikatan yang memiliki amal usaha dan moral politik untuk

tetap memberikan pengawasan atas perilaku politik nasional, bikan partai politik.

B. Sikap Politik Muhammadiyah dalam Lintasan Sejarah

Muhammadiyah adalah persyarikatan, sebagai gerakan Islam amar ma'ruf nahimungkar dan bukan gerakan politik, akan tetapi tidak buta politik, sebab politik

3



sebahagian dari gerakan yang diaktualisasikan sekelompok orang-orang yang diorganisir.

Muhammadiyah mengorganisir orang-orang Islam, bukan untuk kepentingan politik

praktis semata, melainkan untuk kepentingan Islam, sekaligus ummat Islam khususnya

agar moralitas politik dapat ditegakkan, yang bersumber dari nilai keagamaan.

Meskipun demikian Muhammadiyah tidak pernah memproklamirkan diri sebagai

organisasi politik, namun terbukti bahwa gerakan dakwah Islam yang diperankannya

tidak dapat dikatakan #sepi# dari nuansa politik. 9ahkan, semangat awal dan gerakannya

justru merupakan antitesis dari kondisi Indonesia yang saat itu berada dalam

"engkeraman 9elanda.

0etelah Indonesia merdeka, peran politik sebagai manifestasi semangatkebangsaan Muhammadiyah tidak berhenti, meskipun pendiri Muhammadiyah, ). :.

Ahmad 2ahlan tidak berniat melakukan politik praktis namun dalam prakteknya, kegiatan

politik tidak sepenuhnya dapat dihindari. 9uktinya ketika Masyumi dibentuk tahun +415,

Muhammadiyah bukan saja turut mendukung pendirian partai politik ini, akan tetapi lebih

dari itu Muhammadiyah menjadi anggota istimewa bersama anggota Islam lainnya,

seperti (;, AI<Irsyad dan !ersis.

Implikasi dari gerakan politik Muhammadiyah mendapatkan pengalaman pahit,

bahkan pernah #gagal# dalam memainkan kegiatan politik. )arena di satu sisi

Muhammadiyah tampil sebagai gerakan dakwah dalam arti yang sempit, namun di sisi

lain Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwahnya ingin lebih #leluasa# dengan

menjadikan payung politik yang teduh guna menyampaikan pesan dakwah Islam #amar

ma'ruf nahi munkar#. !eran-peran politik muhammadiyah *

+ 0elain anggota istimewa Masyumi yang kemudian melepaskan keanggotaanisrimewa. =agi-lagi >ketergiuran?, Muhammadiyah mun"ul untuk menjadi organisasi

politik. dengan harapan agar dapat tertampung dalam Masyumi. seperti (;, !0II dan

!erti.

0ungguhpun demikian, peran politik Muhammadiyah tidak sampai di situ saja, dalam

perkembangan berikutnya Muhammadiyah terlibat dalam proses pembentukan

!armusi. 2ua tokoh Muhammadiyah, 2jarnawi :adikusumo dan =ukman :arun

tampil sebagai pemimpin !armusi. )epemimpinan Muhammadiyah dalam !armusi

4



tidak berlangsung lama karena terjadi konflik intern ditubuh !armusi. 0ejak saat ini

Muhammadiyah keluar dari !armusi dan melepaskan hubungan organisator dengan

organisasi politik yang ada. :al ini disebabkan antara lain, pertama karena

Muhammadiyah tidak jelas format politiknya. )edua karena sistim politik yang

dikembangkan di Indonesia saat itu juga dapat dikatakan masih men"ari bentuk. Maka

Muhammadiyah bila dapat dikatakan masih juga men"ari format politik tidak dapat

dipisahkan dari sikap ketergantungannya terhadap sistim politik nasional bahkan

sampai sekarang. )endatipun Indonesia pada waktu itu, masa demokrasi terpimpin,

telah mempunyai sistim politik yang jelas dalam !an"asila tidak dilaksanakan se"ara

murni dan konsekwen, pada masa orde lama.

/ Adapun kontribusi Muhammadiyah, sebagai sumbangan pikiran untuk penyusunan

G9:( +488, antara lain adalah sebagai berikut * @udul #Agama dan )eper"ayaan

terhadap uhan Bang Maha Csa#. 2engan alasan, bahwa keper"ayaan uhan Bang

Maha Csa itu bukan agama dan agar tidak mengarah kepada pembentukan agama

baru.

1 !emasukan ujuh )ata !iagam @akarta dalam Amandemen ;;2 +415

Menjelang 0idang ahunan M!3 3I Agustus DDD, mun"ul perdebatan di

parlemen mengenai pen"antuman !iagam @akarta ke dalam !embukaan ;;2 +415.

sidang ahunan M!3 tersebut membi"arkan amandemen ;;2 +415 pasal 4 ayat +

tentang penegakan 0yariat Islam sebagaimana ter"antum dalam !iagam @akarta yang

disahkan oleh 9!;!)I tanggal @uni +415. bunyi !iagam jakarta tersebut

ialah* ...?)etuhanan dengan )ewajiban menjalankan 0yariat Islam bagi para pemeluk-

pemeluknya,?. Eraksi di M!3 yang menyetujui waktu itu adalah !99, !!! dan

rganisasi !ersatuan Islam. 0edangkan Eraksi lain menolak, bahkan (; dan

Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar waktu itu juga menolak dimasukkannya

tujuh kata dari !iagam @akarta tersebut.

Argumen yang kemukakan adalah formalisasi agama harus didukung oleh

budaya dan kesadaran beragama, bukan semata tertulis dalam konstitusi. Fampur

tangan negara dalam pelaksanaan syariat agama tertentu akan menimbulkan bahaya

laten. Fampur tangan seperti itu akan menimbulkan sejumlah distorsi atas

pelaksdanaan agama itu sendiri dan politisasi agama untuk tujuan sesaat partai-partai

5



yang sedang berkuasa. Apabila syariat Islam itu menjadi ketetapan dalam )onstitusi,

maka akan ada tuntutan yang sama dari agama lain, sehingga akan menimbulkan

gesekan antarumat beragama yang mengan"am kesatuan nasional.

!! Muhammadiyah mengeluarkan 0urat Cdaran bernomor*

+DC23+.D+DD yang berjudul * >!enjelasan 0ikap Muhammadiyah tentang

!enegakan 0yariat Islam dan !erubahan !asal 4 ;;2 +415? . !endapat 0yafi$i

Ma$arif yang kemudian disepakati oleh organisasi Muhammadiyah tersebut diatas,

sebenarnya bukanlah penolakan &menafikan penegakan syariat Islam di Indonesia,

tetapi lebih pada pereleansian dengan realitas dilapangan. Apabila berdasarkan

realitas sejarah, pelaksanaan 0yariat Islam itu belum mungkin diterapkan, maka tidak

boleh dipaksakan karena bertentangan dengan sejarah. &0yarifah, DD1*+D+

5 !enerimaan 3;; 0isdiknas

3an"angan ;ndang-;ndang 0istem !endidikan (asional &3;; 0isdiknas

sebagai pengganti ;; (o. ahun +484 telah dibi"arakan sejak era Bahya Muhaimin.

Muhammadiyah bersama M;I dan !9(; yang mendukung 3;; ini menyatakan

bahwa keberadaan 3;; 0isdiknas ini sudah sangat menghargai pluralisme dan

menghargai :ak Asasi Manusia. !asal + ayat + butir a yang berbunyi *?0etiap

peserta didik pada satuan pendidikan merupakan subjek dalam proses pendidikan

yang berhakH mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya

dan diajarkan oleh pendidik yang seagama?.

2alam rangka menindaklanjuti pemberlakuan ;; 0isdiknas, Muhammadiyah

melakukan kajian-kajian baik menyangkut peraturan maupun penerapannya.

9erkaitan dengan pelaksanaan ;; 0isdiknas, !! Muhammadiyah menyiapkan timkhusus untuk melakukan kajian-kajian mengenai peraturan pemerintah serta

penerapannya di lapangan. =angkah ini dilakukan agar draft !eraturan !emerintah

tentang 0isdiknas dapat men"iptakan sistem !endidikan yang men"erdaskan anak

bangsa, pro-pluralisme serta tidak menimbulkan kontroersi didalam masyarakat.

6 !emberantasan )orupsi

6



0alah satu pendorong mun"ulnya reformasi +448 adalah keinginan untuk

memberantas korupsi. Akan tetapi, setelah reformasi berjalan delapan tahun praktek

korupsi semakin merajalela. tonomi daerah yang lahir sebagai koreksi pemerintahan

sentralisasi justru ikut menyebarluaskan praktik haram tersebut kesemua lini

pemerintahan.

2alam kondisi seperti ini, Muhammadiyah % (; ikut serta menuntaskan

permasalahan bangsa yang sedang mengalami multi krisis ini. 9erkaitan dengan

pemberantasan korupsi, Muhammadiyah-(; bekerjasama )emitraan 9agi

pembaharuan ata !emerintahan mendeklarasikan berdirinya >Gerakan (asional

!emberantasan )orupsi?. Gerakan (asional !emberantasan )orupsi ini

dideklarasikan pada hari 0enin, +7 0eptember DD/ di !ondok !esantren Al :ikam,

Malang @awa imur. !ada tanggal +5 ktober DD/, Muhammadiyah dan (;

menandatangani Mo; &Memorandum of ;nderstanding atau nota kesepahaman

untuk berkoalisi membangun kerjasama pemantauan korupsi, mulai dari pemerintas

pusat hingga daerah.

7 !enolakan 3an"angan ;ndang-;ndang )omisi )ebenaran dan 3ekonsiliasi &3;;

)33

;ntuk mengatasi trauma masyarakat dan menjadikan bangsa Indonesia lebih

damai di masa datang, 2!3 bersama !emerintah melalui !anitia )husus membuat

3an"angan ;ndang-;ndang )omisi )ebenaran dan 3ekonsiliasi &3;; ))3. ugas

pokok dari !ansus ))3 adalah mengungkap kebenaran sejarah perjalanan bangsa

Indonesia terutama berkaitan dengan pelanggaran :AM. 2alam rapat dengar

pendapat umum pansus 3;; ))3, kalangan perguruan tinggi kebanyakan

menyetujui terbentuknya 3;; ))3 tersebut.

anggapan lain mun"ul dari / organisasi keagamaan yaitu 2ewan 2akwah

Indonesia &22I, (ahdlatul ;lama &(;, dan Muhammadiyah. 0ehari sebelum rapat

dengan pendapat umum 3abu / 2esember DD/, ketiga organisasi keagamaan tersebut

menyatakan penolakan terhadap terbentuknya 3;; ))3. Mereka menilai

keberadaan ;; ))3 tidak bisa memberikan jaminan terwujudnya rekonsiliasi.

9ahkan 3;; ))3 tidak bisa direalisasikan sehingga khawatir justru menjadi sumber

konflik baru yang malah menggangu stabilitas pilitik dan ekonomi. !engungkapan

7



kebenaran sejarah yang sering diwarnai kepentingan politik sangat rentan

mendatangkan konflik yang lebih kompleks lagi.

C. BentukModel Peran Politik !asional Muhammadiyah

9ahwa peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui

dua strategi dan lapangan perjuangan*

Pertama, melalui kegiatan-kegiatan politik yang berorientasi pada perjuangan

kekuasaankenegaraan &real politi"s, politik praktis sebagaimana dilakukan oleh partai-

partai politik atau kekuatan-kekuatan politik formal di tingkat kelembagaan negara.

Kedua, melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau

pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan-kegiatan politik tidak langsung &high

politi"s yang bersifat mempengaruhi kebijakan negara dengan perjuangan moral &moralfor"e untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara

sebagaimana dilakukan oleh kelompok-kelompok kepentingan &interest groups.

Muhammadiyah se"ara khusus mengambil peran dalam lapangan kemasyarakatan

dengan pandangan bahwa aspek kemasyarakatan yang mengarah kepada pemberdayaan

masyarakat tidak kalah penting dan strategis daripada aspek perjuangan politik

kekuasaan. !erjuangan di lapangan kemasyarakatan diarahkan untuk terbentuknya

masyarakat utama atau masyarakat madani &"iil so"iety sebagai pilar utama

terbentuknya negara yang berkedaulatan rakyat. !eran kemasyarakatan tersebut dilakukan

oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti halnya Muhammadiyah. 0edangkan

perjuangan untuk meraih kekuasaaan &power struggle ditujukan untuk membentuk

pemerintahan dalam mewujudkan tujuan negara, yang peranannya se"ara formal dan

langsung dilakukan oleh partai politik dan institusi-institusi politik negara melalui sistem

politik yang berlaku. )edua peranan tersebut dapat dijalankan se"ara objektif dan saling

8



terkait melalui bekerjanya sistem politik yang sehat oleh seluruh kekuatan nasional

menuju terwujudnya tujuan negara.

"a#tar Pustaka

odir, July. D+D. Muhammadiyah Studies : Reorientasi Gerakan dan Pemikiran

Memasuki Abad Kedua. Bogyakarta * )anisius

Maarif, Ahmad 0yafii. +446. Islam dan Politik : Teori Belah Bambu Masa emokrasi

Ter!im!in "#$%$&#$'%(. @akarta * Gema Insani !ress

http*muhammadiyahjawatengah.orgindeK.phpLtjhalNid++. 2iakses pada ++

2esember D++

http*kajianislamnugraha.blogspot."omDD4+Ddakwah-dan-politik-muhammadiyah-

periode.html. 2iakses pada ++ 2esember D++

http*taufiqnugroho.blogspot."omDD4Dperan-dan-kiprah-muhammadiyah-

dalam.html. 2iakses pada ++ 2esember D++

9

http://muhammadiyahjawatengah.org/index.php?tj=hal&id=11

http://kajianislamnugraha.blogspot.com/2009/10/dakwah-dan-politik-muhammadiyah-periode.html


http://taufiqnugroho.blogspot.com/2009/02/peran-dan-kiprah-muhammadiyah-dalam.html







http://muhammadiyahjawatengah.org/index.php?tj=hal&id=11



10

memahami peran politik muhammadiyah dalam kancah perpolitikan indonesia-final

Documents