memadukan produksi dan variasi usaha kerajinan rotan · best practise dengan menerapkan cara ......

16
Media Komunikasi Kawasan Binaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk Edisi 56/X/Maret - April 2017 3 6 14 Mewujudkan Generasi Sehat Menguatkan Petani Untuk Keberlanjutan Usaha Stakeholder Aktif Terlibat Dalam Kegiatan Mine Closure JBG Memadukan Produksi dan Variasi Usaha Kerajinan Rotan

Upload: nguyencong

Post on 07-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Media Komunikasi Kawasan Binaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk

Edisi 56/X/Maret - April 2017

3 6 14MewujudkanGenerasiSehat

Menguatkan PetaniUntuk KeberlanjutanUsaha

Stakeholder Aktif TerlibatDalam KegiatanMine Closure JBG

Memadukan Produksi dan Variasi Usaha Kerajinan Rotan

Sekapur Sirih

Dari Redaksi

2 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

Kehidupan modern telah membawa kita pada sebuah tatanan kehidupan baru yang sarat dengan kemudahan dan kenyamanan. Kemudahan tersebut adalah arus komunikasi global secara cepat dan ini bisa berdampak baik maupun sebaliknya bagi operasional di lingkungan kerja kita. Sehingga perlu kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan agar dapat memberi dampak yang baik bagi lingkungan sekitar.

Sebagai Pelaku Penyeimbang dalam Operasional yang baik, CDO (Community Development Officer) harus dapat menjalankan kebijakan manajemen dan mampu berkomunikasi dengan stakeholder secara jelas dan baik. Setiap program yang dijalankan harus dapat dipahami dan diterima oleh warga sekitar tambang, tentunya melalui penyusunan bersama yang digagas dalam bentuk Forum Komunikasi Masyarakat untuk membahas program kerja CD (Community Development).

Komunikasi lain, CDO harus dapat mengerti dengan perkembangan dan potensial problem yang terkait dengan operasional Tambang. Selanjutnya CDO berkewajiban mengkoordinasikan secara clear dengan Pihak terkait di internal. Seiring dengan perkembangan potensial masyarakat sekitar tambang, CDO saat ini memiliki tantangan yang komprehensif, mengingat sejak dikeluarkannya PERMEN ESDM No. 41 Th. 2016, Penyusunan Program pun disesuaikan dengan potensi lokal dan juga Blue Print dari Pemerintah atau secara tidak langsung menyesuaikan dengan Tata Ruang dan Tata Wilayah daerah tersebut.

Keberhasilan CDO dalam berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu kunci sukses operasional Perusahaan sehingga kenyamanan bekerja dapat tercipta dan stakeholder dapat merasakan nilai tambah yang bermanfaat.

Spirit ke semua CDO. “Kita Bekerja dan Berbuat untuk Lingkungan Manusia dan Alam”.

Tjatur H.SetyantoMine Head Kitadin Embalut

Pelindung Kirana Limpaphayom, Pembina Leksono Poeranto, Penanggung Jawab Giwa Giwangkara, Pemimpin Redaksi Giwa Giwangkara, Redaktur Pelaksana Jauhari Umar, Kontributor CDO Indominco, CDO Kitadin, CDO Trubaindo, CDO Jorong, CDO Bharinto, CDO Jakarta, CDO TRUST Pelaksana Desain CoratCoret Design.

BUBUHAN berasal dari Bahasa Kutai, Dayak, dan Banjar yang berarti pertemanan, perkawanan, dan atau persahabatan.

Nama BUBUHAN mencerminkan semangat CD ITM untuk menghargai dan belajar pada kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Bubuhan 56 akhirnya hadir kembali dengan berbagai liputan kegiatan community development yang inspiratif dari lapangan. Terdapat kegiatan di bidang ekonomi seperti pelatihan peningkatan kapasitas bagi masyarakat BEK dan juga studi banding warga binaan ke desa-desa yang memiliki best practise dengan menerapkan cara bertani yang baru dan modern.

Berita lain mengenai kepedulian sosial di bidang kesehatan, yaitu program pemberian makanan tambahan di Desa Suka Damai dan juga pemberian bantuan musibah banjir atas kerjasama para kontraktor PT BEK dan PT TCM. Stakeholder lainnya yaitu Universitas Lambung Mangkurat juga diliput dalam keterlibatannya di kegiatan Mine Closure JBG. Selamat Menikmati...

Kabar Binaan

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 3

Mewujudkan Generasi Sehat

Masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi dan balita. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat bagi anak balita, PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST) melakukan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dalam bentuk kudapan atau dalam bentuk susu formula yang aman dan bermutu, serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Dilakukan 29 Maret 2017 di Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan.

Kegiatan banyak melibatkan kader kesehatan desa sehingga tepat diberikan pada mereka yang membutuhkan. Sebanyak 122 kotak susu formula diberikan kepada keluarga yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan sangat memerlukan peningkatan gizi bagi anaknya yang direkomendasikan dari kader kesehatan PUSBAN setempat. Bertema “Sosialisasi Kesehatan dan Peningkatan Gizi Balita” dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Suka Damai, disaksikan Kepala UPT PUSKESMAS Teluk Pandan dan Perwakilan PT TRUST.

Dalam sambutannya Bapak Nur Alim Selaku Kepala Desa menyatakan bahwasanya “Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat baik guna meningkatkan kesehatan balita, dan juga diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan setiap tahunnya, kepala desa dua periode itu memberikan ucapan terima kasih banyak kepada PT TRUST karena melalui program-programnya masyarakat desa merasa sangat diperhatikan oleh pihak perusahaan”.

#Ahmad Shobirin - CDO TRUST

Kabar Binaan

4 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

Kehidupan warga desa Benangin Kalimatan Tengah sudah tidak cocok dan tidak relevan lagi tergantung dengan hasil pertanian dengan sistem pola perladangan berpindah. Larangan Pemerintah juga menyebutkan bahwa lahan pertanian sudah tidak boleh dilakukan pembakaran. Artinya kesempatan membuka lahan baru tanpa dibakar sangat mustahil bagi warga yang tidak memiliki modal besar dan pengetahuan yang cukup untuk mengelola lahan secara modern. Untuk itu mulai saatnya mencari solusi dan alternatif lain bagi warga sehingga mereka tidak semakin terpuruk dan terbelakang kehidupan ekonominya.

Perkembangan peraturan pemerintah perlu disikapi dengan bijaksana oleh masyarakat. Karena pada dasarnya untuk kebaikan masyarakat sendiri dan juga agar tidak melebar merugikan lingkungan terdekat maupun menjaga polusi yang dapat merusak ozone atmosfir (lapisan) udara yang menimbulkan pemanasan langit. Kita jangan larut dan tenggelam dalam kesedihan dan menyerah atas keadaan yang ada. Memang mengubah sesuatu kebiasaan yang sudah menjadi adat dan budaya tentu tidaklah mudah,

apalagi kita memang telah dimanjakan oleh alam yang lama dan luas. Kita harus belajar mengubah kebiasaan yang ada kepada cara yang lebih maju dan modern.

Belajar dimulai kepada saudara kita yang berhasil di kampung sebelah dan mempelajarinya merupakan suatu kearifan lokal yang tetap sukses dalam pertanian dan peternakan. Tanggal 16 Februari 2017, Tim Petani warga Desa Benangin difasilitasi CDO BEK dan Pak Riky Nelson (ahli pertanian pendamping warga untuk Kebun Kakao/Cokelat) dan Pak Tomas (Demang Kepala Adat Kecamatan Teweh Timur) mengunjungi 3 desa eks unit pemukiman transmigrasi. Pertama, Desa Mampuak II (dikenal sebutan Desa Pantung), belajar pada Pak Tarsan (petani transmigran), sudah tinggal 27 Tahun.

Pak Tarsan mengolah lahan pertanian 1 ha dan lahan pekarangan ½ ha. Awalnya sulit karena setelah 1 tahun menetap, tidak lagi disubsidi pemerintah dalam bahan pokok (sembako). Beliau selama 12 tahun telah mencoba usaha bercocok tanam lada dari nol pada tanah seluas 20x20 m dengan jarak tanam 2 m, jadi jumlah tongkat penyangga 100

Ubah Kebiasaan Agar Maju: Kelompok Tani Belajar Ke Kampung Sebelah

Kabar Binaan

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 5

pohon. Selama 7 tahun mengalami kegagalan total karena tidak menguasai teknik Budidaya Tanaman Lada (dipelajari terasa mudah, tetapi ketika dilaksanakan begitu rumit). Barulah tahun ke-8 (2013) tanaman lada dapat tumbuh bertahan baik. Panen raya tahun 2015, 1 kebun menghasilkan 5 kwintal (5 pikulan) dan dijual pada hargaRp 190,000/Kg, memperoleh pendapatan sampai ratusan juta.

Tim petani Desa Benangin sangat puas karena dapat mempelajari secara mendalam kepada beliau tentang teknik penanaman, pemangkasan, pemilihan bibit stek, pemupukan dan sebagainya. Semboyan beliau “Menuju sukses apapun itu kita harus tekun dan ulet, jangan gampang menyerah, dan terus mau belajar”. Beliau memberi tanda kenangan berupa bibit lada kepada masing-masing Benangin yaitu 2 polybag.

Kedua, studi banding ke Desa Mampuak II di peternakan sapi Kelompok“BINA USAHA”. Jumlah sapi ada 78 ekor yang awalnya berasal dari bantuan pemerintah tahap 1 sebanyak 16 ekor dan tahap 2 sejumlah 25 ekor. Kami disini mendapat pelajaran tentang memelihara sapi, menanam rumput gajah dan juga yang menarik adalah membuat biogas dari kotoran sapi, serta pemanfaatan air limbah kotoran sapi untuk pupuk. Menariknya juga pupuk lada Pak Tarsan juga berasal dari sini sehingga tercipta hubungan saling membantu/melengkapi.

Ketiga, ke Desa Sei Liju di rumah Pak Marsahid. Beliau transmigran asal Jawa Timur. Kami mendapat pelajaran budidaya tanaman Buah Naga, hingga tak terasa hari sudah sore sebagai tanda selesai studi banding kami. Banyak

pelajaran berharga telah didapat. Pak Demang Kepala Adat memberikan pandangan yang dipelajari ini sangat cocok dengan cara budaya lokal dimana kearifan lokal bisa tersentuh. Sebagai warga lokal kita perlu pengetahuan pendatang yang telah sukses ditempat kita dan perlu bergandengan tangan saling belajar dan tukar informasi sebagai terus belajar untuk hari esok yang lebih baik. Mereka sukses karena gigih berjuang memanfaatkan lahan yang ada tidak harus berpindah-pindah. Pak Riky yang juga merupakan penyuluh pertanian menyampaikan, “kita bersyukur dan berterimakasih kepada PT BEK yang telah memfasilitasi kunjungan ini sehingga kami dapat melihat langsung keberhasilan orang lain dapat berhasil karena berusaha modern dan profesional.”

Wahai teman, sahabat dan keluarga; kita tidak perlu takut untuk menjadi orang yang berhasil dan sukses. Kita sadar untuk tidak berpikiran sempit bahwa hidup kita orang Dayak Benangin tergantung dengan alam secara perladangan berpindah yang dapat menimbulkan dampak merusak dan merugikan diri sendiri karena melawan aturan dan hukum. Tetapi kita perlu berpikiran luas dan terus mau belajar dan mencoba. Seperti halnya pengalaman di 3 tempat tersebut yang asalnya mereka adalah petani biasa tetapi dapat mengolah lahan kecil menjadi berhasil dan menguntungkan. Mari kita tetap bergandengan tangan, sebesar apapun masalah akan dapat kita selesaikan. Jangan malu untuk bertanya dan belajar. “IYA MULIK BENGKANG TURAN dan LITUK MAWI DADA NGEMPIS”.

#Edy Sudarmi - CDO BEK

Kabar Binaan

6 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

Indominco Mandiri (IMM) telah menguatkan kemampuan petani untuk keberlanjutan usaha. Petani diberikan pupuk organik dan pendampingan yang bergerak di buah Melon Emas di kawasan tani sekitar howling road, Desa Bontang Lestari. Tanaman dipelihara oleh 4 kelompok sebagai kelanjutan usaha pertanian buah.

Penguatan juga kepada kelompok tani budidaya Hortikultura yang bergerak pada tanaman tumpang sari melon, tomat, dan cabe. Dampingan ini kepada 4 kelompok di Desa Bontang Lestari.

IMM juga memberikan alat bantu tali sebagai penguatan kepada petani rumput laut di wilayah Pulau Tihi-Tihi. Sejumlah 125 roll tali rumput laut diterima oleh 4 kelompok sasaran program dan langsung digunakan untuk tempat tumbuhnya rumput laut dibawah permukaan air laut.

Dan kepada petani organik lokal, IMM memberikan sarana produksi pertanian (Saprodi) kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Hidup Baru” Desa Teluk Pandan. Sebanyak 1500 kg pupuk organik diterima masyarakat petani yang bergabung dari 3 kelompok tani sayuran.

#Hainun - CDO IMM

Menguatkan Petani untuk Keberlanjutan Usaha

Berita Kita

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 7

Generasi muda merupakan tulang punggung bangsa. Indominco Mandiri (IMM) bekerjasama dengan Kodim Kota Bontang dan Polres Kota Bontang mengadakan Seminar Bela Negara yang diikuti oleh 100 pemuda dan dewasa

dari berbagai kalangan. Semangat kesadaran berbangsa digelorakan untuk menciptakan keamanan dan kerukunan hidup antar sesama.

#Hainun - CDO IMM

Melancarkan kegiatan keagamaan, IMM membantu perbaikan lapangan terbuka untuk kegiatan Perlombaan Membaca kitab Al-Qur’an (Musabaqoh Tilawatil Qur’an/MTQ) tingkat Kabupaten Kutai Timur. Lapangan Desa Martadinata yang penuh lubang dan bergelombang, dilakukan pemerataan dan penyemenan seluas 15.000 m2 sehingga lapangan dapat juga berfungsi sebagai jalan menjadi dapat lebih baik untuk perlombaan yang dihadiri 13 kecamatan dari Kabupaten Kutai Timur.

#Hainun - CDO IMM

Peduli sarana kegiatan ekonomi masyarakat, IMM juga membantu memperbaiki kondisi jalan pertanian yang buruk karena sering tergenang air hujan dan tidak rata sepanjang 5 km dengan lebar 4 m. Petani yang kesulitan menjadi dapat berjalan dengan nyaman dan akses menuju tempat pertanian menjadi mudah dan lebih cepat. Umumnya petani menggunakan sepeda motor untuk mencapai tanah mereka dan mengambil hasil panen sayuran dan buah-buahan.

#Hainun - CDO IMM

Memupuk Bela Negara Kaum Muda

Pembangunan Lapangan MTQ

Pembangunan Jalan Pertanian

Berita Utama

8 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

PT Bharinto Ekatama (BEK) telah mengajak dan mendampingi warga dalam kerajinan anyaman rotan di Desa Benangin 1 dan 2 sejak tahun 2014. Semula warga memanfaatkan hasil tanaman menjadi produk berbentuk sederhana (tikar dan keranjang tempat belanja/sayuran) dan berkembang kepada pemanfaatan lainnya (tas kaum wanita). Bahkan setelah BEK sempat menghadirkan ahli seni menjadi bertambah bentuk hasil (tempat tisu, sandal, dan topi). Warga laki dan perempuan menjadi kelompok.

Saat ini terdapat 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan, yaitu jenis tanaman dan harga jual untuk pendapatan. Jenis tanaman rotan yang bahasa lokalnya (Bahasa Tewoyannya “UWE SOKE”) cukup tersedia di Kabupaten Barito Utara, Puruk Cahu dan Kutai Barat. Jenis ini bermutu lebih baik dari daerah lain, sehingga secara potensi perlu dipertahankan. Ini menjadi solusi di tengah ekonomi yang sulit. Sedangkan harga jual merupakan masalah besar karena tidak

seimbang antara biaya produksi dengan hasil jual. Kaum ibu yang bertahan meneruskan anyaman, mendapatkan di pasar nilai harga produk belum maksimal yakni antara Rp 50.000 s/d 100.000 ; sedangkan yang cukup berdaya saing adalah hanya bentuk tikar antara Rp 250.000 s/d 1,5 juta. Ini menyulitkan pendapatan keluarga karena proses sampai tingkat penganyaman cukup lama yaitu 7 hari. Kegiatan walau sudah positif, juga belum memiliki organisasi pendukung (lanjutan) yang kuat atau wadah mendukung, khususnya untuk menampung hasil kerajinan agar dapat bersaing dengan tengkulak dalam harga penjualan.

BEK dan Kepala Desa Benangin 2 kemudian berupaya lebih memajukan para ibu-ibu pengrajin rotan di Benangin agar mampu bersaing menjawab tantangan pasar setempat dan lokal, nantinya nasional dan internasional. Upaya mendapat dukungan Kepala Adat Kecamatan Teweh Timur (Tomas) dengan meneruskan kelompok dan

Memadukan Produksi dan Variasi Usaha Kerajinan Rotan(Upaya Keterampilan Kombinasi Bahan dan Bentuk)

Berita Utama

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 9

memperluas menjadi 10 kelompok pengrajin yang masing-masing memiliki anggota 10 orang dari Benagin 2 dan sebagian Benagin 1. Ini untuk mempermudah informasi dan komunikasi, pelayanan dan penguatan organisasi serta sistem penerimaan dan pengajuan penguatan usaha. Terdapat kesadaran untuk saling melengkapi dan terdorong memvariasikan produk secara inovatif agar mampu bersaing dengan pihak lain sesuai dengan permintaan pasar.

Para kelompok menyadari bahwa produk dihargai rendah karena bahan didominasi hanya barang asli, sedangkan harga dapat menjadi mahal bila dapat diolah (dipermak) kembali dan dipadukan desain baru yang digabungkan dengan pernak-pernik lain. Para pengrajin lokal ini diberikan kemampuan tambahan melalui pelatihan bernama “Peningkatan Kapasitas Kelompok Pengrajin anyaman rotan”. Pada tanggal 4-8 April 2017, kaum ibu

diajarkan mendesain beraneka macam produk dengan mengkolaborasikan berbagai macam jenis kulit dengan anyaman rotan. Trainer didatangkan khusus dari Yogyakarta yaitu Pak Joel Suryanto dan Ibu Betty Alfunuriyah yang sudah berpengalaman.

Ibu Rika Deviliana salah satu peserta berkomentar sangat berterimakasih dengan Kepala Desa Benangin 2 dan PT BEK atas usahanya memfasilitasi kegiatan pelatihan ini dan berharap ada pendampingan terhadap kelompok agar usahanya dapat terus berkelanjutan, termasuk fasilitas mesin jahit agar hasil produk dapat lebih maju. Para pengrajin rotan yang juga pemelihara tanaman rotan semakin rajin merawat dan menambah jumlah tanaman rotan kebunnya. Dan tanaman yang bersifat kearifan lokal pun semakin terjaga.

#Edy Sudarmi - CDO BEK

Berita Kita

10 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

PT. Kitadin Embalut mengadakan sosialisasi berkelanjutan melalui acara Talk show bertajuk “Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang” pada acara Kaltim Fair 2017 yang diadakan di Samarinda Convention Hall. Acara yang berlangsung selama 1 jam, dihadiri dari pengunjung umum, pemerhati pertambangan dan juga mahasiswa Politeknik Pertanian Samarinda. Hadir dalam Talk show dari PT. Kitadin diwakili Bapak Bambang Kawuryan selaku Head CDO serta dari BPTP, Bapak M. Chery Septyadi.

Pertanyaan peserta ada yang menarik yaitu kapan lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk pertanian, serta bagaimana hasil pasca panennya jika dibanding pertanian lahan original. BPTP menanggapi bahwa lahan bekas tambang bisa langsung digunakan oleh pertanian, namun perlu diolah dahulu kandungan unsur hara tanah tersebut, karena mempengaruhi proses tumbuh kembang tanaman. KTD EMB telah melakukan metode penanaman Mocuna Bracetta yang merupakan keluarga dari Legume Cover Crop, atau dikenal kacang benguk. Tanaman ini banyak berfungsi mengembalikan unsur hara dari tanah lahan bekas tambang. Setelah dilakukan sekitar 3 bulan, telah

dapat dilakukan tahapan perawatan tanaman, pemakaian pupuk menjadi lebih efisien dan tepat guna. Pak Chery menjelaskan, “Baik sekali jika pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, seperti inovasi yang telah dilakukan di KTD EMB yakni pengolahan pupuk hayati ramah lingkungan. Hasilnya tanaman aman untuk dikonsumsi”.

“Inilah peluang untuk mengembangkan area pertanian tanaman pangan ke depan”, tungkas Pak Bambang Kawuryan. Kesempatan pernah bekerjasama antara Departemen Tanaman Pangan dari pemerintah memberikan dampak positif bagi para petani sekitar, khususnya petani binaan. Selain fasilitas untuk penelitian dan penerapan teknologi pertanian, terjadi transfer ilmu pengetahuan antara peneliti dari pemerintahan dan juga petani sekitar. Harapannya, dengan adanya penelitian lebih mendalam pemanfaatan lahan bekas tambang untuk pertanian hortikultura di KTD EMB mampu memberikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan tanaman pangan, dan berpeluang diterapkan di area lain yang memiliki karakteristik tanah mirip dengan yang ada di Kitadin Embalut.

#Dwi Setiawati - CDO KTD EMB

Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Pada Kaltim Fair 2017

Berita Kita

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 11

Masa jelang penutupan tambang, JBG terus menggalang kegiatan revegetasi. Sebagai upaya penanaman kembali lahan bekas tambang adalah wujud dari tanggung jawab dan kepedulian perusahaan. Tidak hanya itu, juga penanaman bekas dinding tambang (pit wall revegetation), Low wall dan High wall di area UC West. Kegiatan ini sedang berjalan dan masih terus hingga 4 bulan (April-Juli 2017) dengan melibatkan masyarakat pada area tanam seluas 2 ha, saat ini telah ditanam 6.000 dari target 20.000 pohon Kayu Putih dan Beringin.

Masyarakat terlibat sebagai penyedia jasa pendukung untuk bahan dan peralatan kegiatan penanaman, berupa menyediakan dan mentransfer bibit, pupuk, Earth auger

dan lainnya. Penanaman dilakukan oleh Mapala Sylva Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan teknik panjat tebing menggunakan peralatan panjat sebagai pengaman utama (soft sling, caramanteldinamis, automatic carabiner). Dengan prinsip mengutamakan keselamatan kerja, selain pengaman utama, tim pelaksana penanaman juga menggunakan pengaman tambahan. Tim penanaman tebing ini kemudian membuat jalur tanam dan lubang tanam, memuat pupuk organik, menanam bibit dan tahap terakhir adalah menutup lubang tanam.

#Erna Puji Purwanti - CDO JBG

Stakeholder Aktif Terlibat Dalam Kegiatan Mine Closure JBG

Sejak awal sampai tengah bulan Mei menjadi saat yang sulit bagi sebagian masyarakat Kutai Barat. Tingginya curah hujan di daerah hulu, membuat debit air sungai Mahakam menjadi naik dan menimbulkan banjir di beberapa kecamatan. Tidak terkecuali empat kecamatan wilayah operasional TCM – BEK (Melak, Muara Lawa, Damai dan Bentian). Di Melak, bahkan air setinggi pinggang orang dewasa, dan dalam hitungan hari para korban terserang penyakit kulit dan muntaber. Juga kesulitan bahan pangan.

Kondisi ini membuat Forum CD Kontraktor TCM – BEK berkordinasi internal dan eksternal. Sejumlah 30 perusahaan berpartisipasi memberikan bantuan. Terdapat bahan makanan terdiri 6.125 kg beras, 520 dus mie instan dan 340 dus air mineral senilai Rp 110 juta disalurkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat pada tanggal 18 Mei 2017. Serah terima bantuan dilakukan oleh perwakilan Manajemen TCM – BEK, Bapak Achmad Mamduh dan Ketua Forum CD Kontraktor, Bapak Gatot AS menyerahkan kepada Ketua BPBD Kutai Barat, Bapak Jenton yang diterima dan berkesan. Keberadaan TCM- BEK di Kutai Barat sangat berpengaruh bagi pemerintah (BPBD) dan masyarakat. Kata beliau “Setiap kali bencana banjir melanda Kubar (Kutai Barat, red), maka TCM dan BEK selalu menjadi perusahaan yang bergerak aktif dan memberikan banyak kontribusi. Terlebih bantuan kali ini turut melibatkan para kontraktor, sehingga rasa duka akibat musibah bisa terasa jauh lebih ringan”. Harapan juga disampaikan oleh Ketua Forum CD Kontraktor, Gatot bahwa “Bantuan ini hasil kolaborasi semua perusahaan

yang ada di lingkup kerja PT TCM dan PT BEK yang tergabung dalam Forum CD sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitar tambang yang sedang mendapat musibah banjir. Semoga dapat bermanfaat dan mengurangi beban saudara-saudara kita yang sedang dalam kesusahan. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah mengapreasiasi kami, dan semoga segala upaya yang telah dilakukan mendapatkan berkah dari Tuhan YME”.

Forum CD Kontraktor merupakan wadah seluruh perusahaan yang bekerja di area TCM – BEK, saling bekerjasama aktif membangun Kutai Barat melalui program Community Development. Sebelumnya Forum ketika berumur hampir setahun, sudah turun di lapangan dengan berbagai macam kegiatan sosial, sejak pengobatan gratis, perbaikan fasilitas sekolah, bantuan pengadaan jamban sehat, perbaikan jalan, dan bantuan kepada korban bencana banjir.

Forum ini menandakan semua perusahaan di area TCM – BEK telah menunjukkan komitmen dan solidaritas dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Forum telah mampu berswadaya untuk setiap kegiatannya, tidak hanya pikiran, juga tenaga dan iuran. Keberadaan Forum yang didorong oleh pelaku maupun pimpinan semakin terlihat dapat berkontribusi memberdayakan dan mensejahterakan komunitas. Adalah menjadi kebanggaan semua anggotanya karena telah dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat binaan di Kutai Barat.

#Rahma Dewi - CDO BEK

Peran Forum CD Kontraktor TCM – BEK Menanggulangi Musibah Banjir di Kutai Barat

Kabar Binaan

12 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

Kolom

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 13

Kemana Kelompok Masyarakat Peserta CD Menuju?*Perlunya Memahami Tingkatan Keberdayaan Kelompok

Perjalanan waktu dalam Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) sudah sangat banyak. Baik dialami Pelaku Pemberdaya (CD Officer) maupun Kelompok Masyarakat yang didampinginya. Perlu dipahami selama dilewatinya waktu, tingkatan apa saja yang akan dialami suatu kelompok? Dan bagaimana Penggerak Kelompok dan Pelaku Pemberdaya (CDO) menyesuaikan tingkatan tersebut?

Apa itu Kelompok Masyarakat Peserta Program CD?

Yaitu berhimpunnya 2-10 orang warga yang bekerjasama dalam menjalankan bidang pilihan untuk mencapai tujuan bersama di suatu desa. Keberadaannya telah berkomunikasi dengan Forum Konsultasi Masyarakat/FKM (Community Consultative Committee/CCC) atau dengan salah satu Pelaku desa seperti Petinggi desa, Kepala urusan (Kaur) desa, atau Unit yang ada seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), PKK (Wanita), atau Karang taruna (Pemuda).

Dan berinteraksi dengan Pelaku Pemberdaya (CDO) dari perusahaan yang terdekat. Kelompok dapat bernama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), maupun Lembaga Keuangan Mikro.

Bidang kegiatannya sesuai pilihan bersama seperti Kelompok Pertanian, Kelompok Pendidikan, Kelompok Kesehatan, Kelompok Usaha KerajinanTangan, Kelompok Lingkungan Hidup.

Tingkatan perkembangan apa saja yang dialami kelompok?

Setelah kelompok berdiri, menjalankan kegiatan, serta merasakan hasil beberapa kali. Maka ada perbedaan antara sebelum menjadi kelompok, saat menjalani, dan setelah menjalani. Secara mendalam perkembangan kelompok adalah tingkat keberdayaan itu sendiri. Berkembang, macet, atau tidak; adalah cerminan dari Berdaya, berjalan di tempat, atau tidak berdaya. Adapun tingkat berdaya ada 3 capaian.

Kemana kemampuan kelompok menuju?

Kemampuan kelompok perlu didorong dari Kelompok Tumbuh menuju Kelompok Berkembang, dan akhirnya menuju Kelompok Mandiri. Disini diperlukan ketahanan dan semangat memelihara tingkat kemampuan tahap bersangkutan. Pengalaman adalah guru terbaik kehidupan. Mari belajar kelompok.

#Jauhari Umar - CD JKT

No Tingkat Berdaya Ciri-ciri perlu dipahami

Kelompok Tumbuh*Dikenal kelompok pedati(Ketua memikul beratbeban bawaan)

1.

2.

3.

Kelompok Berkembang*Dikenal kelompok merpati(Kelompok bergerak aktif karena bisa swadaya & fasilitas)

Kelompok Mandiri*Dikenal kelompok sejati(Ketua dan anggota erat kerjasama)

Keswadayaan masih kecil, semangat kerja masih bergantung pada ketua atau penggerak kelompok (termasuk pengambilan keputusan), pertemuan kecil masih sedikit, dan sangat bergantung kepada Pelaku Pemberdaya (CDO)

Keswadayaan mulai teratur, semangat kerja sudah seimbang antara anggota dan ketua/penggerak kelompok(termasuk pengambilan keputusan), pertemuan sudah cair membahas kerja kelompok, sebagian masalah masih berkonsultasi ke CDO

Keswadayaan sudah kuat, semangat kerja sudah merata pada semua anggota kelompok (pengambilan keputusan bersama/kolektif), memiliki keberanian bersahabat ke sumber-sumber lain (jaringan), hanya sewaktu-waktu berkonsultasi ke CDO

Teknologi Tepat Guna

14 | Edisi 56/X/Maret - April 2017

Kolam Terpal kini kian populer untuk tempat budidaya ikan. Selain Lele, jenis ikan air tawar lain seperti Gurami dan Patin juga dapat dibudidayakan secara optimal pada kolam terpal. Banyak orang yang telah sukses menerapkan budidaya ikan di kolam terpal ini. Selain lebih praktis, mudah diaplikasikan di lahan terbatas serta biaya pembuatan yang relatif lebih murah dibanding kolam tembok.

Kelebihan Kolam Terpal

Keunggulan kolam terpal untuk budidaya ikan seperti lele dan gurami diantaranya :

Kolam Terpal dapat Diaplikasikan pada Daerah Kurang AirBagi Anda yang tinggal di pesisir pantai yang notabene

tanahnya berpasir dan kurang mampu menahan air (porous), kolam terpal merupakan pilihan yang tepat untuk budidaya ikan. Budidaya ikan pada kolam tanah di daerah pesisir pantai atau daerah lain yang tanahnya porous akan menemui kendala karena air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kolam terpal inilah solusi yang ciamik jika Anda ingin mencoba usaha budidaya ikan.

Suhu Air di Kolam Terpal Lebih StabilPengalaman pembudidaya gurame di Kulon Progo

membuktikan kolam terpal mampu menahan fluktuasi suhu kolam yang biasanya terjadi saat perubahan musim. Rahasianya terletak pada alas sekam yang ditebar sebelum terpal di pasang. Pada musim kemarau alas sekam tersebut

disiram air agar cepat busuk. Proses pembusukan sekam ini kemudian menghasilkan panas yang pada akhirnya mampu menjaga suhu air di kisaran ideal untuk budidaya gurame.

Ikan Kolam Terpal Tidak Berbau TanahBerbeda dengan budidaya di kolam tanah yang biasanya

ikan hasil panenan masih berbau lumpur, ikan hasil budidaya di kolam terpal sama sekali tidak berbau lumpur. Ikan yang tidak berbau lumpur relatif lebih disukai oleh para konsumen.

Panen Ikan Lebih MudahKarena ukurannya yang umumnya tidak terlalu besar,

panen ikan di kolam terpal relatif lebih mudah dilakukan. Selain itu dasaran kolam terpal biasanya hanya terdapat sedikit lumpur atau malah tidak ada sama sekali sehingga panen ikan di kolam terpal lebih mudah untuk dilakukan.

Pengolahan Kolam Terpal Lebih CepatProses pembersihan dan pengeringan kolam terpal

sebelum digunakan kembali jelas lebih cepat dibanding dengan kolam tanah. Proses pembersihan dan pengeringan ini lazim dilakukan para pembudidaya ikan untuk memutus mata rantai bibit penyakit. Kolam tanah umumnya memerlukan waktu 2-7 hari untuk proses pengeringan. Kolam terpal hanya memelukan waktu beberapa jam saja atau paling lambat 1-2 hari untuk proses pengeringan.

Kolam TerpalAlternatif Media Budidaya Ikan

Teknologi Tepat Guna

Edisi 56/X/Maret - April 2017 | 15

Padat Tebar Benih Ikan Lebih TinggiPada budidaya ikan di kolam tanah umumnya jarang

dilakukan pembersihan kotoran ikan dan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan dan kotoran ikan ini akan menghasilkan amonia dan hidrogen sulfida yang bersifat racun bagi ikan. Lain halnya jika budidaya ikan dilakukan pada kolam terpal. Kotoran ikan dan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam lebih mudah dibersihkan dengan cara disedot (shift pond). Ruang gerak ikan menjadi lebih luas karena ikan dapat berenang di dasar kolam tanpa takut teracuni amonia.

Jarang Ditemui Hama & PenyakitHama yang memangsa ikan khususnya benih jarang

ditemui di kolam terpal. Selain itu ikan yang dibudidayakan pada kolam terpal relatif jarang terserang penyakit.

Kelangsungan Hidup Ikan Lebih TinggiKarena kualitas air yang lebih terkontrol serta minimnya

serangan hama dan penyakit maka kelangsungan hidup (survival rate) ikan ikan yang dibudidayakan lebih tinggi. Pengalaman pembudidaya lele sangkuriang pada kolam terpal, kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara bisa mencapai 95 %.

Demikian beberapa keunggulan kolam terpal untuk budidaya ikan, meskipun memiliki beragam keunggulan, bukan berarti kolam terpal merupakan cara terbaik untuk membudidaya ikan air tawar. Khususnya jika Anda ingin membudidaya ikan dalam jangka panjang. Kolam yang lebih permanen akan lebih cocok untuk Anda yang ingin menjadikan bisnis budidaya ikan sebagai pemasukan utama Anda.

Kekurangan Kolam Terpal

Berikut beberapa kelemahan kolam terpal dibandingkan dengan kolam tanah maupun kolam beton:

Rawan bocorLahan tempat meletakkan kolam terpal harus bebas dari sudut-

sudut lancip. Hati-hati juga dalam memberikan pakan tambahan untuk ikan, karena terkadang makanan juga dapat menyebabkan kebocoran pada terpal. Hewan pengerat seperti tikus juga senang mengunyah terpal sehingga tikus juga merupakan salah satu penyebab utama bocornya kolam terpal. Terpal juga mungkin tertusuk kawat atau paku dari bambu penegak dinding kolam.

Mudah lapuk karena hujanPeternak juga harus mencari cara agar bagian luar kolam

terpal tidak sering terkena hujan, karena dapat menyebabkan terpal lapuk. Hal ini juga akan mengakibatkan rusaknya terpal sebelum waktunya.

Tidak awetUsia rata-rata kolam terpal hanya sekitar 2 tahun.

Sementara kolam tanah dan kolam beton dapat berusia hingga puluhan tahun selama dijaga agar tidak terlalu berlumut.

Miskin ion-ion dan mineral dari tanahSalah satu keunggulan kolam tanah adalah karena tanah

banyak mengandung mineral renik yang penting bagi nutrisi ikan. Tanah juga berfungsi sebagai penstabil ion dalam air. Ketika air kekurangan ion, tanah akan memberikannya. Ketika air kelebihan ion, tanah akan mengikatnya. Ikan yang dibiakkan di kolam terpal mungkin tidak tumbuh sebesar dan secepat ikan yang dibiakkan di kolam tanah kecuali jika pemilik menambahkan zat tambahan seperti mineral ke dalam air kolam terpal.

Air kolam terpal lebih cepat bauHal ini disebabkan karena kolam terpal tidak memiliki

bakteri yang dimiliki oleh kolam tanah yang berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai mineral bagi bakteri. Perombakan bahan organik yang cepat akan membantu mengurai pakan ikan yang tidak habis sehingga tidak berada terlalu lama di dalam air. Kolam terpal akan lebih cepat bau karena proses pembusukan pakan ikan yang tidak habis akan memakan waktu lebih lama dan dapat mengurangi kadar oksigen dalam air karena proses pembusukan (oksidasi) membutuhkan oksigen.

Pemilihan jenis kolam tentu akan sangat bergantung pada tujuan Anda beternak ikan. Jika Anda mempertimbangkan masalah biaya, mobilitas, dan kemudahan pengembangan, tentu akan memilih kolam terpal.

Namun jika prioritas Anda adalah kualitas ikan, penggunaan kolam dalam jangka panjang, dan Anda tipe orang yang tidak mau repot mengganti kolam tiap tahun, dan memiliki budget, maka tentunya akan memilih kolam yang lebih permanen seperti kolam beton atau kolam tanah.

(Disadur dari http://www.bibitikan.net/kelebihan-dan-kekurangan-budidaya-ikan-kolam-terpal/)