melur mayang miasti hpp

17
Melur Mayang Miasti

Upload: vivi-indriyanti

Post on 02-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gfu

TRANSCRIPT

Melur Mayang Miasti

Melur Mayang MiastiDefinition of Hemorraghic Post Partum Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginam 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir) (Wiknjosastro, 2000). Fase dalam persalinan dimulai dari kala I yaitu serviks membuka kurang dari 4 cm sampai penurunan kepala dimulai, kemudian kala II dimana serviks sudah membuka lengkap sampai 10 cm atau kepala janin sudah tampak, kemudian dilanjutkan dengan kala III persalinan yang dimulai dengan lahirnya bayi dan berakhir dengan pengeluaran plasenta. Perdarahan postpartum terjadi setelah kala III persalinan selesai (Saifuddin, 2002). Perdarahan postpartum ada kalanya merupakan perdarahan yang hebat dan menakutkan sehingga dalam waktu singkat wanita jatuh ke dalam syok, ataupun merupakan perdarahan yang menetes perlahan-lahan tetapi terus menerus dan ini juga berbahaya karena akhirnya jumlah perdarahan menjadi banyak yang mengakibatkan wanita menjadi lemas dan juga jatuh dalam syok (Mochtar, 1995). Kesimpulannya..Perdarahan Post Partum adalah perdarahan yang terjadi setelah kala III. Perdarahan ini merupakan perdarahan hebat yaitu lebih dari 500 cc darah yang keluar, bisa secara singkat atau secara berangsur. Perdarahan ini bisa mengakibatkan syok hipovolemi.

Klasifikasi Perdarahan Postpartum

Klasifikasi klinis perdarahan postpartum yaitu (Manuaba, 1998) : 1. Perdarahan Postpartum Primer yaitu perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir dan inversio uteri. Terbanyak dalam 2 jam pertama. 2. Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan pascapersalinan yang terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran. Perdarahan postpartum sekunder disebabkan oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa plasenta yang tertinggal. PEMERIKSAAN PENUNJANGTes koagulasi (hitung trombosit, waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, fibrinogen dan produk pecahan fibrin ) dapat mengidentifikasi koagulopati.

Ultrasonografi : dapat mengungkapkan jaringan plasenta yang tertahan.

Golongan darah: menentukan Rh, ABO, dan percocokan silang.

Jumlah darah lengkap: menunjukkan penurunan Hb/Ht dan peningkatan jumlah sel darah putih (SDP). (Hb saat tidak hamil: 12-16gr/dl, saat hamil: 10-14gr/dl. Ht saat tidak hamil: 37%-47%, saat hamil: 32%-42%. Total SDP saat tidak hamil 4.500-10.000/mm3,saat hamil 5.000-15.000).Kultur uterus dan vagina: mengesampingkan infeksi pasca partum.

Urinalisis: memastikan kerusakan kandung kemih.

Profil koagulasi: peningkatan degradasi, kadar produk fibrin/produk split fibrin (FDP/FSP), penurunan kadar fibrinogen: masa tromboplastin partial diaktivasi, masa tromboplastin partial (APT/PTT), masa protrombin memanjang pada KID Sonografi: menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.Penilaian Klinik

Volume Kehilangan DarahTekanan Darah (sistolik)Gejala dan TandaDerajat Syok500-1.000 mL(10-15%)NormalPalpitasi, takikardia, pusingTerkompensasi1000-1500 mL (15-25%)Penurunan ringan (80-100 mm Hg)Lemah, takikardia, berkeringatRingan1500-2000 mL (25-35%)Penurunan sedang (70-80 mm Hg)Gelisah, pucat, oliguriaSedang2000-3000 mL (35-50%)Penurunan tajam (50-70 mm Hg)Pingsan, hipoksia, anuriaBeratGejala dan TandaPenyulitDiagnosis KerjaUterus tidak berkontraksi dan lembek.Perdarahan segera setelah anak lahirSyokBekuan darah pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluarAtonia uteriDarah segar mengalir segera setelah bayi lahirUterus berkontraksi dan kerasPlasenta lengkapPucatLemahMenggigilRobekan jalan lahirPlasenta belum lahir setelah 30 menitPerdarahan segeraUterus berkontraksi dan kerasTali pusat putus akibat traksi berlebihanInversio uteri akibat tarikanPerdarahan lanjutanRetensio plasentaPlasenta atau sebagian selaput tidak lengkapPerdarahan segeraUterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurangRetensi sisa plasentaUterus tidak terabaLumen vagina terisi massaTampak tali pusat (bila plasenta belum lahir)Neurogenik syokPucat dan limbungInversio uteriSub-involusi uterusNyeri tekan perut bawah dan pada uterusPerdarahan sekunderAnemiaDemamEndometritis atau sisa fragmen plasenta (terinfeksi atau tidak)Assessment...1. Pengkajian fokusPengkajian fokus pada perdarahan post portum meurut Dongoes dan Marylin E, (2001) sebagai berikut :

a. Alasan dan keluhan pertama masuk Rumah SakitApa yang dirasakan saat itu ditujukan untuj mengenali tanda atau gajala yng berkaitan dengan perdarahan post portum misalnya antonio uteri, retensio plasenta robekan jalan lahir, vagina, perineum, adanya sisa selaput plsenta dan biasanya ibu nampak perdarahan banyak > 500 CCb. Riwayat kesehatan sekarangDikaji untuk mengetahui apakah seorang ibu menderita penyakit yang bisa menyebabkan perdarahan post portum seperti aspek fisiologis dan psikososialnya.c. Riwayat kesehatan dahuluDikaji untuk mengrtahui apakah seorang ibu perah menderita penyakit yang lain yang menyertai dan bisa memperburuk keadaan atau mempersulit penyambuhan. Seperti penyakit diabetus melitus dan jantung

Pola pengkajian kesehatan menurut (Dongoes dan MarilynE,2001)

Sebagai berikut :1) Aktivitas istirahatInsomia mungkin teramat.2) Sirkulasikehilangan darah selama proses post portum3) Integritas egoPeka rangsang, takut atau menangis sering terlihat kira-kira 3hari setelah melahirkan post portum blues4) EliminasiBAK tidak teratur sampai hari ke 2dan ke 55) Makan dan cairanKehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira sampai hari ke 56) Persepsi sensoriTidak ada gerakan dan sensori7) Nyeri dan ketidaknyamananNyeri tekan payudara dan pembesaran dapat terjadi diantara hari ke 3 sampai hari ke 5 post partum8) Seksualitasa. Uterus diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiranmenurun satu jari setiap harinyab. Lochea rubra berlanjut sampai hari ke 2c. Payudara produksi kolostrum 24 jam pertama3. Pemeriksaan Diagnostika. Golongan darah : Menentukan Rh, golongan ABO dan pencocokan silangb. Jumlah darah lengkapc. Kultur uterus dan vaginal : Mengesampingkan infeksi pasca partumd. Urinalisis : Memastikan kerusakan kandung kemihe. Profil koagulasi : Peningkatan degeradasi kadar produk fibrin/ produk spilit fibrin (SDP/FSP)f. Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.