melayani manusia adalah melayani tuhan

9
Sabda Sathya Sai 37 2004 1 | Halaman Tanggal: 1 Januari 2004 Perayaan: Tahun Baru Tempat: Prasanthi Nilayam Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan Oleh: Bhagavan Sri Sathya Sai Baba Orang-orang dapat berkata bahwa ini adalah Brahman, Tidak ada seorangpun, yang dapat mengatakan bahwa itu bukanlah Brahman, Hanya Tuhan yang selalu ada, Lihatlah! Dunia ini hanyalah khayalan (Puisi Telugu) Perwujudan Kasih! Saat sekarang, setiap orang sangat bersemangat dengan tahun baru. Pada tahun ini tahun baru jatuh pada hari Kamis. Adalah sebuah kedunguan dengan menyebut satu hari dalam satu tahun sebagai tahun baru dan merayakannya dengan penuh suka cita. Untuk bhakta yang sejati, setiap hari adalah perayaan. Maka dari itu, adalah sangat mendasar bahwa kita menganggap setiap menit dalam satu hari sebagi baru dan merayakannya dengan penuh suka cita. Sejatinya, setiap hari adalah hari tahun baru. Segala sesuatu di dunia ini adalah bersifat sementara dan tidak nyata. Oleh karena itu kita memusatkan pikiran pada kebenaran yang kekal dan sejati. Kita seharusnya tidak menyia-nyiakan waktu kita dengan memikirkan masa lalu atau mencemaskan tentang masa depan. Adalah merupakan kebodohan yang amat besar dengan mencemaskan tentang masa depan atau masa lalu dan melupakan masa sekarang. Hanya masa sekarang yang bersifat nyata. Masa lalu telah berlalu dan kalian tidak akan bisa mendapatkannya kembali betapapun banyaknya kalian berdoa untuk mendapatkannya. Masa depan adalah tersembunyi dalam rahim sang waktu. Adalah tidak mungkin untuk dapat menggambarkannya. Maka dari itu, hanya masa sekarang yang bersifat penting. Dengan tidak mampu menyadari kebenaran ini, kebanyakan orang cemas tentang masa lalu dan masa yang akan datang.

Upload: nyoman-sumantra

Post on 11-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Wejangan Bhagavan Baba tentang tujuan kehidupan adalah untuk meraih kebahagiaan dan cara meraih kebahagiaan adalah dengan melayani yang lainnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

1 | Halaman

Tanggal: 1 Januari 2004 Perayaan: Tahun Baru Tempat: Prasanthi Nilayam

Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan Oleh: Bhagavan Sri Sathya Sai Baba

Orang-orang dapat berkata bahwa ini adalah Brahman,

Tidak ada seorangpun, yang dapat mengatakan bahwa itu bukanlah Brahman, Hanya Tuhan yang selalu ada,

Lihatlah! Dunia ini hanyalah khayalan (Puisi Telugu)

Perwujudan Kasih! Saat sekarang, setiap orang sangat bersemangat dengan tahun baru. Pada tahun ini tahun baru jatuh pada hari Kamis. Adalah sebuah kedunguan dengan menyebut satu hari dalam satu tahun sebagai tahun baru dan merayakannya dengan penuh suka cita. Untuk bhakta yang sejati, setiap hari adalah perayaan. Maka dari itu, adalah sangat mendasar bahwa kita menganggap setiap menit dalam satu hari sebagi baru dan merayakannya dengan penuh suka cita. Sejatinya, setiap hari adalah hari tahun baru. Segala sesuatu di dunia ini adalah bersifat sementara dan tidak nyata. Oleh karena itu kita memusatkan pikiran pada kebenaran yang kekal dan sejati. Kita

seharusnya tidak menyia-nyiakan waktu kita dengan memikirkan masa lalu atau mencemaskan tentang masa depan. Adalah merupakan kebodohan yang amat besar dengan mencemaskan tentang masa depan atau masa lalu dan melupakan masa sekarang. Hanya masa sekarang yang bersifat nyata. Masa lalu telah berlalu dan kalian tidak akan bisa mendapatkannya kembali betapapun banyaknya kalian berdoa untuk mendapatkannya. Masa depan adalah tersembunyi dalam rahim sang waktu. Adalah tidak mungkin untuk dapat menggambarkannya. Maka dari itu, hanya masa sekarang yang bersifat penting. Dengan tidak mampu menyadari kebenaran ini, kebanyakan orang cemas tentang masa lalu dan masa yang akan datang.

Page 2: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

2 | Halaman

Kegiatan yang paling penting yang harus dilakukan oleh manusia adalah memberikan pelayanan kepada yang lainnya. Malahan, kebanyakan orang membuang-buang waktunya yang sangat berharga dengan mencemaskan tentang masa yang akan datang dan masa lalu. Maka dari itu, perwujudan kasih! Kalian harus selalu melibatkan diri kalian dalam pelayanan kepada yang lainnya. Tidak ada Sadhana (latihan spiritual) yang lebih hebat daripada memberikan pelayanan. Dengan mempertimbangkan sembilan jalan bhakti, yaitu sravanam (mendengarkan), kirtanam (melantunkan), Vishnusmaranam (memusatkan pikiran pada Wisnu), Padasevanam (melayani kaki Padma Tuhan), vandanam (penghormatan), archanam (pemujaan), dasyam (melakukan pelayanan), sneham (persahabatan), dan Atmanivedanam (penyerahan diri) yang merupakan satu-satunya sarana yang penting untuk mendapatkan keselamatan, orang-orang malah terpikat dengan semua jenis kegiatan ini. Mereka sepenuhnya lupa akan pentingnya pelayanan. Hanya buah dari pelayanan yang bersifat kekal. Kita harus secara terus menerus melibatkan diri kita dalam melakukan pelayanan kepada yang lainnya. Tuhan telah memberkati kita dengan tubuh phisik ini hanya untuk tujuan itu. Tubuh bukanlah hanya sebagai sarana untuk makan dan minum dan menghabiskan waktu kita yang sangat berharga. Kita harus menyadari kebenaran bahwa Tuhan telah memberikan kita tubuh ini adalah untuk melayani yang lainnya dan membantu mereka. Tidak ada yang lebih hebat daripada melayani manusia. Melayani manusia adalah melayani Tuhan. Semua orang hebat telah menycukan hidup mereka hanya dengan melayani manusia. Maka dari

itu, kalin mulai untuk melayani manusia setidaknya mulai dari sekarang. Pelayanan adalah lebih penting daripada bhajan dan semua bentuk latihan spiritual lainnya. Perwujudan Kasih! Apakah pendapat kalian tentang makna dari pelayanan? Kalian menganggap bahwa menolong mereka yang kesulitan adalah pelayanan. Bukan. Tidak sesederhana itu. Tubuh kalian harus selalu dilibatkan dalam melayani yang lainnya. Tubuh manusia memiliki bebarap bagian. Semua bagian tubuh itu adalah digunakan untuk melayani sesame manusia dan bukan untuk kegiatan yang lainnya. Sangat disayangkan sekarang, kita sedang melupakan prinsip dasar ini. Setiap bagian tubuh dalam tubuh manusia dianugrahkan oleh Tuhan untuk karmopasana (memuja Tuhan melalui pelayanan). Karmopasana adalah satu-satunya sarana bagi manusia untuk menyucikan kehidupannya. Kita sedang membangun beberapa tempat suci. Kita juga sedang menjalani beberapa latihan spiritual tertentu. Namun, semua bentuk latihan spiritual ini hanya dapat memberikan kepada kita kepuasan yang bersifat sementara dan bukannya kebahagiaan yang kekal. Para guru suci dan Rishi jaman dahulu telah mampu mencapai kebahagiaan yang kekal melalui usaha yang sungguh-sungguh. Maka dari itu, kalian harus mengembangkan keyakinan yang mantap dalam kebenaran tidak ada yang dapat menyediakan kebahagiaan yang kekal selain melayani manusia. Lakukanlah pelayanan pada mereka yang sangat memerlukan dan mengalami penderitaan. Pelayanan tidak hanya melulu pada pelayanan kesehatan saja. Pelayanan meliputi setiap kemungkinan bantuan yang bisa diberikan untuk menolong manusia.

Page 3: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

3 | Halaman

Kebudayaan Bharat (India) masih tetap terjaga di daerah pedesaan, dan tidak lagi di kota besar. Sejatinya, kebudayaan kita dicemarkan dan dirusak dalam berbagai cara di kota-kota besar. Maka dari itu, pergilah ke daerah pedesaan, temukan keperluan mereka dan lakukanlah pelayanan yang dapat mengurangi penderitaan mereka. Saat sekarang, beberapa orang pindah ke kota untuk mencari kesenangan dan kemewahan. Dalam prosesnya, mereka berakhir di dalam penderitaan dan kesulitan. Keadaan ini adalah bikinan dari mereka sendiri. Na sukhat labhyathe sukham (kesenangan tidak dapat diraih melalui kesenangan). Hanya melalui penderitaan maka kesenangan dapat diraih. Kalian seharusnya melakukan pelayanan. Sejatinya, tangan yang diberikan kepada kalian adalah untuk melayani manusia. Tangan yang melayani adalah lebih suci daripada mulut yang berdoa. Maka dari itu, lakukanlah pelayanan yang tulus dan raihlah kemuliaan. Ketika kalian melakukan pekerjaan yang baik maka kalian akan menikmati kedamaian di dalam hidup kalian. Saat sekarang, para bhakat yang melantunkan bhajan adalah alumnus dari sekolah Sathya Sai. Mereka telah melakukan pelayanan untuk menyenangkan Swami. Tuhan tidak tertarik dengan pemujaan dan beberapa sadhana (latihan spiritual). Tuhan hanya tertarik dalam pelayanan. Oleh karena itu, lakukanlah pelayanan dan pelayanan lagi. Cara yang terbaik untuk mencintai Tuhan adalah dengan mengasihi semuanya dan melayani semuanya. Tuhan hanya tertarik pada kasih dan pelayanan. Jika kalian dapat menyadari pentingnya dua sadhana ini dan menjalankan hidupmu sesuai dengan

prinsip ini, maka tidak ada lagi sadhana yang lebih hebat daripada ini. Kalian tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk melakukan pelayanan. Suckanlah hidupmu dengan melakukan pelayanan dengan kasih. Sat sekarang, para pelajar tinggi di sekolah Sathya Sai telah membawakan cek senilai Rp 960 juta (48 lakhs) diberikan kepada Swami sebagai tanda dari kasih dan pelayanan mereka. Mereka mengumpulkan uang ini dengan cara menyisihkan dari gaji mereka, dengan mengalami banyak kesulitan. Namun, kepada siapa uang yang banyak ini ditujukan? Uang ini ditujukan untuk pelayanan kepada mereka yang ada di daerah pedesaaan. Uang ini untuk melayani mereka yang paling miskin diantara mereka yang miskin. Maka dari itu, Aku mengatakan kepada mereka, "Para pelajar yang terkasih! Kalian menyimpan uang di bank dan menjalankan kegiatan pelayanan dengan bunga yang didapat dari simpanan uang itu.” Uang tidak memberikan bantuan dalam mengembangkan sifat yang baik. Hanya pengorbanan yang dapat mengembangkan kualitas baik di dalam diri. Hanya pengorbanan saja yang merupakan yoga yang sejati. Itulah sebabnya mengapa disebutkan dengan thyagenaike amrutatthwamanasu (hanya dengan melalui pengorbanan maka manusia dapat meraih keabadian). Saat sekarang, bagaimanapun juga orang-orang hanya menginginkan bhoga (menikmati kenyamanan materi). Dengan bhoga, hanya roga (penyakit) yang bisa didapatkan. Mereka tidak akan bisa meraih yoga. Oleh karena itu, kalian mencoba meraih yoga dengan thyaga (pengorbanan). Hanya dengan demikian kalian dapat meraih kebahagiaan yang kekal.

Page 4: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

4 | Halaman

Perwujudan Kasih! Tidak ada gunanya memusatkan pikiran kepada Tuhan tanpa melakukan pengorbanan. Dengan memusatkan pikiran kepada Tuhan, kalian mungkin bisa mendapatkan kepuasan mental. Namun, itu tidak ada gunanya. Maka dari itu, kembangkanlah keyakinan yang mantap kepada kebenaran bahwa setiap makhluk hidup adalah diresapi oleh Tuhan dan bertindaklah sesuai dengan prinsip ini. Tuhan bersemayam di dalam setiap makhluk hidup dan mengalami kebahagiaan. Upanishads menyatakan, Easwarah sarva bhutanam (Tuhan adalah penghuni di dalam semua makhluk hidup) dan Isavasyam idam sarvam (seluruh alam semesta diresapi oleh Tuhan). Kalian seharusnya tidak memiliki pemahaman bahwa Tuhan hanya terbatas pada di beberap atempat suci saja atau di suatu tempat tertentu. Telah dijelaskan bahwa Deho Devalaya proktho jivo Devah sanathanah (tubuh adalah tempat suci dan penghuninya adalah Tuhan). Tempat suci yang sejati dari Tuhan adalah tubuh itu sendiri. Tuhan disemayamkan di dalam tempat suci hati kita. Itulah sebabnya mengapa disebutkan dengan nama hridaya. Hrid + daya = hridaya. Hanya ketika kalian meningkatkan kualitas belas kasihan di dalam hati dapat disebut dengan nama hridaya. Maka dari itu, tingkatkanlah kualitas cinta kasih. Apapun pelayanan yang kalian lakukan maka lakukanlah dengan hati penuh cinta kasih, maka pelayanan itu akan menjadi tersucikan. Anggaplah bahwa setiap manusia adalah makhluk illah. Tuhan hadir dimana-mana. Dengan melupakan kehadiran Tuhan dimana-mana, kita sedang berminat kesenangan tubuh yang bersifat sepele dan sementara. Kenyataannya,

bahwa kita tidak akan pernah dapat meraih kebahagian yang sejati dengan tubuh phisik. Tubuh memiliki beberapa keterbatasan. Dengan tubuh phisik kalian tidak akan pernah dapat meraih kebahagiaan yang tanpa batas.

Tubuh tersusun dari lima unsur dan pastinya mengalami kemusnahan

cepat atau lambat, namun penghuni di dalam tubuh tidak mengalami kelahiran atau

kematian. Penghuni di dalam tubuh tidak memiliki keterikatan apapun

dan sebagai saksi abadi. Berbicara yang sebenarnya, penghuni

di dalam tubuh yang ada dalam wujud Atma, adalah Tuhan itu sendiri.

(Puisi Telugu) Kalian harus mampu menyadari Atma yang bersifa illahi itu. Saat sekarang, kita sedang memuja arca dan gambar Tuhan dan berpikir bahwa Tuhan ada di luar sana. Namun Tuhan ada di dalam diri setiap orang. Itulah sebabnya mengapa para Resi jaman dahulu telah menyatakan, Daivam manusha rupena (Tuhan berinkarnasi dalam wujud manusia). Apakah tujuannya memuja Tuhan yang tidak kelihatan sedangkan di waktu yang bersamaan kita menyebabkan penderitaan pada sesame manusia yang ada di sekitar kita? Setiap manusia yang kalian temui adalah perwujudan dari keillahian. Tidak ada manfaatnya dengan memuja wujud dan gambaran Tuhan tapi melupakan Tuhan yang nyatanya ada di depan kita. Maka dari itu, jangan memberikan banyak perhatian pada bentuk pemujaan Tuhan yang tidak langsung seperti itu. Anggaplah bahwa seseorang yang beridiri tepat didepanmu adalah sebagai perwujudan dari keillahian. Bahkan jika kalian bertemu dengan mereka yang sangat kalian tidak

Page 5: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

5 | Halaman

sukai maka sapalah dengan, 'hello' kepadanya dengan penuh kasih. Sapa mereka sebagai saudara. Kemudian, ia juga akan menjawab salam kalian dengan berkata, 'hello brother'. Sebaliknya, jika kalian tetap membencinya dan mulai mencacinya, maka ia akan membalas dengan melakukan hal yang sama kepada kalian. Hormatilah setiap individu dan kalian juga akan dihormati. Manusia pada saat sekarang mengharapkan orang lain menghormatinya; namun ia tidak akan menghormati yang lainnya. Jika kalian tidak menghormati yang lainnya, lantas bagaimana kalian bisa mengharapkan yang lain menghormatimu? Manava (manusia) berarti seorang individu yang patut untuk dihormati. Sejak kalian lahir sebagai manusia maka berikan rasa hormat dan dapatkan kehormatan. Inilah kualitas yang harus kalian tingkatkan saat sekarang. Ketika kalian menghormati yang lainnya, maka yang lain juga akan menghormatimu. Ketika kalian menghormati yang lainnya, maka kepada siapa rasa hormat itu kalian tujukan? Kalian tidak hanya menghormati pada tubuh phisiknya saja yang disusun oleh lima unsur alam. Sejatinya rasa hormat sampai pada penghuni di dalam tubuhnya yang tiada lain adalah Tuhan. Sekarang, apakah sifat alami dari tubuh ini?

Tubuh ini adalah sarang dari kotoran, dan mudah terjangkiti penyakit; Tubuh phisik adalah entitas yang

mengalami perubahan dari waktu ke waktu;

Tubuh phisik tidak dapat menyebrangi lautan kehidupan.

Tubuh phisik hanyalah kumpulan dari tulang.

Oh pikiran! Jangan tertipu bahwa tubuh bersifat kekal.

Malahan, carilah perlindungan di kaki Padma Tuhan.

(Puisi Telugu) Apa yang akan kalian dapat raih dengan bersandar pada tubuh phisik seperti ini? Hanya dosa yang dapat kalian kumpulkan. Kalian seharusnya menjaga tubuh phisik untuk tujuan melayani yang lainnya. Kalian telah diberkati dengan tubuh manusia dengan tujuan hanya untuk melayani manusia yang lainnya. Kembangkanlah pendirian yang mantap pada kebenaran ini. Kesenangan apa yang kalian dapatkan dengan tubuh phisik? Sejatinya, tidak ada. Apapun kesenangan yang kalian dapat nikmati dengan bantuan tubuh phisik, maka kalian akan meninggalkan semua bentuk kesenangan itu sama halnya ketika kalian harus meninggalkan tubuh phisik ini dalam sekejap mata pada suatu hari nanti. Haruskah kalian mengalami begitu banyak cobaan dan kesengsaraan hanya untuk kepentingan kesenangan yang bersifat sementara ini? Kalian harus menghormati jiwa yang ada di dalam tubuh manusia. Itu adalah Daiva seva (pelayanan kepada Tuhan) yang sejati. Kalian harus mempersembahkan tubuh kalian untuk melakukan pelayanan yang seperti itu. Jika kalian dapat melakukannya, setiap menit dari hidup kalian adalah segar dan baru. Setiap hari adalah hari perayaan. Sebaliknya, jika kalian melakukan pelayanan sekali dalam setahun, maka itu bukanlah pelayanan yang sesungguhnya. Tubuh kalian adalah mrinmaya (terbuat dari lima unsur). Sedangkan Tuhan yang bersemayam di dalam tubuh manusia adalah chinmaya (kesadaran). Maka dari itu, bersandarlah pada keillahian dan raihlah keselamatan. Kalian semua mengetahui tentang Abraham Lincoln. Ia biasanya pergi ke sekolah yang

Page 6: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

6 | Halaman

mana teman-temannya adalah orang yang kaya pada masa anak-anaknya. Mereka memakai pakaian yang mahal dan perhiasan. Sedangkan Lincoln harus memakain pakian yang using yang telah dijahit oleh ibunya. Pada suatu hari, teman-temannya Lincoln menertawakan pakaiannya yang usang. Ia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Ia langsung pulang ke rumah dan menangis sambil berkata, "Ibu! Saya tidak mau lagi pergi ke sekolah selamanya. Teman-teman kelas saya terus mengejek dan mengolok-olok saya. Mereka merendahkan saya sebagai orang yang miskin yang tidak mampu membeli pakaian yang bagus." Kemudian, ibunya memeluknya dengan panuh kasih dan berkata dengan lembut, "Putraku tersayang! Engkau tidak perlu sedih dengan hal-hal yang bersifat remeh seperti itu. Semua yang engaku alami hari ini akan membantumu pada masa yang akan datang. Engkau harus tetap melihat keadaan keluarag kita. Jangan menghiraukan apa yang dikatakan oleh orang lain kepadamu. Jalani hidupmu dengan kepercayaan diri dan harga diri. Hormati setiap orang dan jadikan dirimu dihormati oleh setiap orang." Mulai dari saat itu dan selanjutnya, Lincoln menjalankan nasehat ibunya dan mulai menghormati yang lainnya. Ia biasanya bersikap santun bahkan kepada tukang sol sepatu dengan berkata "Sir! Betapa sucinya hidup tuan! Tuan sedang melakuakn pelayanan yang terbaik dengan menjahit sandal kita sehingga dapat melindungi kaki kita dari duri.” Secara perlahan, Abraham Lincoln mendapatkan rasa hormat dari semua orang karena tingakh lakunya yang baik. Ia mendapatkan nama yang baik di mata yang lainnya.

Pada waktunya, pemilihan umum diselenggarakan di Amerika. Ia dibujuk oleh teman-temannya dan teman baiknya untuk ikut serta dalam pemilihan umum. Ia menyampaikan ketidak-mampuannya dengan berkata, "saya adalah orang miskin. Siapa yang akan memilih saya? Saya tidak menginginkan jabatan dan kekuasaan ini". Pada saat sekarang negeri India sedang menghabiskan begitu banyak uang untuk melaksanakan pemilihan umum, namun menolak memberikan bahkan beberapa rupee untuk sedekah bagi para pengemis. Kata-kata yang baik yang diajarkan oleh Ibu Lincoln membuat kesan yang begitu mendalam dalam pikirannya. Lincoln mulai menghormati setiap orang dan selalu berbicara dengan sopan kepada siapapun juga. Sebagai hasilnya ia mendapatkan nama yang sangat baik bagi dirinya sendiri. Akhirnya, ia mengabulkan permintaan teman-temannya untuk ikut dalam pemilihan umum. Ia memenangkan pemilihan umum dengan suara yang begitu besar dan terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Kemudian. Ia menemui ibunya dan berkata "Ibu! Saya mampu bangkit sampai pada posisi saat sekarang dan mendapatkan penghormatan dari rakyat Amerika karena ajaranmu yang sangat mulia pada hari itu." Adalah ibu yang bertanggung jawab bagi perkmebangan anak-anak sehingga bisa mendapatkan nama baik dan kemasyuran. Jika anak-anak berharap mendapatkan nama baik, maka mereka harus mematuhi perintah ibu mereka. Itulah sebabnya, Weda telah menganugrahkan tempat yang tertinggi pada ibu dan ayah dan menyebutkan dengan Matru Devo bhava, pithru Devo bhava (Ibu adalah Tuhan, Ayah adalah Tuhan). Ibu adalah seperti tubuh dan ayah adalah sang Atma. Oleh karena itu,

Page 7: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

7 | Halaman

kita harus menghormati ayah dan ibu kita. Kemudian, kita baru bisa mendapatkan penghormatan. Abraham Lincoln bisa mendapatkan nama baik dan kemashyuran dan menjadi presiden Amerika Serikat hanya karena ia menghormati ibunya. Apa yang diperolhe oleh anak-anak pada saat sekarang? Tidak ada sama sekali. Mereka hanya membuang uang mereka yang dihasilkan oleh orang tua mereka. Mereka mencoreng nama baik orang tua mereka. Ini bukanlah hal yang diharapkan dilakukan oleh anak-anak. Mereka seharusnya dengan benar dan tepat menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua mereka. Sejatinya, setiap tetes darah kalian adalah sumbangsih dari orang tua kalian. Kalian berhutang akan keberadaan kalian di dunia ini karena kasih dari orang tua kalian. Oleh karena itu, kapanpun ada kesempatan untuk donor darah, maka kalian harus mengambil kesempatan itu untuk mendonorkan darah kalian. Dengan cara demikian kalian bisa memenuhi kewajiban kalian kepada orang tua dan masyarakat. Jangan pernah mengupayakan hanya untuk kepentingan pribadi saja. Sesungguhnya, sifat mementingkan diri sendiri adalah penyebab utama merosotnya kualitas manusia. Kalian mungkin pernah mendengar tentang Winston Churchill, mantan perdana mentri Inggris. Ia sekali pernah berkata "manusia telah menaklukkan semuanya, namun tidak dapat menaklukkan dirinya sendiri.". Anak-anak harus meningkatkan kebiasaan baik dan kualitas baik dan mampu meraih posisi yang baik di dalam kehidupan. Jadi, mereka harus dapat membawa nama baik orang tua mereka. Kalian bisa mendapatkan nama baik tidak dengan uang namun dengan karakter yang luhur. Tidak menjadi

masalah betapa kayanya seseorang, reputasi dan nama baikknya akan menjadi ternoda jika karakternya tidak baik. Seorang yang kaya mungkin tinggal di dalam rumah yang besar dan menikmati kemewahan hidup, namun ia tidak akan mendapatkan kedamaian pikiran dan kebahagiaan. Orang-orang mencari uang semakin banyak dan banyak lagi. Namun apakah gunanya uang yang mereka peroleh? Mereka menyia-nyiakan semuanya dalam sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Seseorang harus menggunakan uang yang mereka peroleh untuk melakukan kebaikan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Seseorang harus menjalankan hidupnya dengan tingkah laku dan kebiasaan yang baik. Hanya dengan demikian maka seseorang akan memperoleh kedamaian yang sejati di dalam kehidupan. Perwujudan Kasih! Saat sekarang, setiap orang benar-benar sangat mengharapkan kedamaian. Namun, apakah kedamaian? Kedamaian itu ada di dalam dirimu sendiri. Kalian adalah jiwa yang paling suci. Kasih ada di dalam dirimu. Sangat disayangkan, saat sekarang kalian sedang kehilangan kedamaian dan kebahagiaan yang ada di dalam diri kalian dan memohon untuk dapat menghasilkan sesuatu di dunia luar. Kalian ingin mendapatkan kekayaan yang besar dan membangun rumah yang besar. Tanpa adanya kualitas yang baik, maka semua kekayaan yang kalian peroleh menjadi tidak ada artinya. Maka dari itu, kembangkanlah sifat yang baik. Tidak aka nada kekayaan yang lebih besar di dunia ini daripada sifat yang baik. Semakin banyak kalian menggunakan sifat baik maka semakin banyak kalian mendapatkannya kembali. Sifat-sifat baik itu tidak akan pernah habis.

Page 8: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

8 | Halaman

Perwujudan Atma Illahi! Persipakan dirimu untuk pengorbanan. Kalian akan menemukan kebahagiaan yang kekal hanya dalam pengorbanan. Seseorang yang tidak melakukan pengorbanan tidak akan dapat menemukan kedamaian dimanapun juga. Orang-orang di berbagai belahan dunia berdoa untuk mendapatkan kedamaian dengan melantunkan 'Santhi, Santhi, Santhi' namun apakah mereka mendapatkan kedamaian? Tidak sama sekali. Mereka diliputi kekecewaan dan putus asa. Maka dari itu, seseorang harus mengembangkan keyakinan dalam kebenaran bahwa Tuhan yang bersifat kekal selalu ada bersama kita. Bagaimana kalian bisa mendapatkan kedamaian dengan mengabaikan Tuhan yang bersemayam di dalam dirimu dan memuja Tuhan yang tidak terlihat? Perwujudan Kasih! Bagilah pendidikan dan kekayaanmu dengan sesama manusia lainnya. Sejatinya, Tuhan adalah pemilik sejati dari semua kekayaan yang kalian peroleh. Uang yang kalian hasilkan adalah milik perusahaan Tuhan. Tuhan sendiri adalah sebagai president dalam perusahaan ini. Tetap jaga keyakinan kalian kepada Tuhan dan gunakan dengan sebaiknya uang kalian peroleh. Jangan memiliki hasrat yang begitu tinggi terhadap uang dan bentuk kekayaan yang lain. Selalulah dan tanpa henti memusatkan pikiran kepada Tuhan. Kalian tidak perlu pergi ke dalam hutan atau gua di atas bukit dalam mencari Tuhan. Tuhan selalu bersamamu. Kembangkanlah keyakinan dan raihlah kemenangan dalam menghadapi sifat-sifat jahat. Saat sekarang, dimanapun kalian melihat, maka sifat-sifat jahat dan kekerasan telah merajalela. Orang-orang tidak ragu-ragu untuk bisa

mendapatkan kekayaan dengan cara yang berdosa. Apa akhirnya yang mengikutimu ketika waktunya meninggalkan tubuh jasmani adalah dosa atau kebaikan yang telah kalian kumpulkan dan bukannya kekayaan yang telah kalian raih. Bagilah setidaknya sepotong makanan yang kalian makan dengan mereka yang membutuhkan. Bantulah dirimu dan tolonglah yang lainnya. Ini adalah bentuk dari latihan spiritual yang tertinggi. Sejatinya, adalah sangat gampang untuk menjalankannya. Dengan mengesampingkan latihan spiritual ini dan melupakan keluhuran sifat kasih dan kalian sedang mencari kedamaian di dunia yang luas ini. Apakah ini bukan merupakan kebodohanmu? Perwujudan Kasih! Kembangkanlah kualitas kasih. Jangan membenci siapapun juga. Kembangkanlah keyakinan bahwa apapun yang terjadi adalah bagi kebaikanmu. Kapanpun kalian mendapatkan kesulitan atau penderitaan, kalian sendiri yang harus bertanggung jawab atas semuanya itu. Hormatilah yang lainnya. Sikap itu akan melindungmu. Sebaliknya, jika kalian menghina seseorang, maka sikap itu akan menghukummu. Kesenangan dan kepedihan adalah hasil dari ciptaan kalian sendiri. Kebaikan dan dosa yang kalian buat akan tetap mengikutimu seperti halnya sebuah bayangan. Manusia pada saat sekarang memberikan ceramah kepada yang lainnya. Namun ia sendiri tidak mengikuti apa yang ia katakana. Apakah nilainya dari yang ceramah itu? Semuanya itu hanyalah sebuah penipuan. Apapun ajaran yang kalian baca atau dengar maka itu tidak akan dapat menolongmu jika kalian tidak menjalankannya dalam kehidupan. Bantulah sesamamu dengan setidaknya

Page 9: Melayani Manusia adalah Melayani Tuhan

Sabda Sathya Sai 37 2004

9 | Halaman

tindakan yang sederhana dan itu akan dapat membantumu. Jangan menyalahkan yang lainnya karena kesulitan yang kalian hadapi. Jangan pernah memaki yang lainnya. Cintai semua. Perlakukan semua orang sebagai saudaramu. Tingkatkan perasaan persaudaraan manusia dan Tuhan adalah bapak bagi semua orang. Perwujudan Kasih! Orang-orang Bharat (India) sangatlah beruntung. Mereka memiliki semua fasilitas. Namun sifat cinta kasih telah hilang dari mereka. Jika saja mereka meningkatkan cinta kasih, maka tidak ada siapapun yang dapat melebihi mereka. Maka dari itu, tinggikan rasa hormatmu dan martabatmu dengan mengembangkan sifat cinta kasih. Ikutilah prisip kembar dari sathya (kebenaran) dan dharma (kebajikan) dengan kasih. Hanya kasih yang dapat melindungimu. Perwujudan Kasih! Mengapa kalian diberikan tangan? Apakah untuk memberikan makan mulut? Tidak, tidak. Kalian harus memuliakan keagungan Tuhan dengan lidahmu. Tangan diberikan untuk tujuan untuk menjaga tempo sesuai dengan nadanya. Penduduk Bharat yang memuja Tuhan dengan bhava (perasaan), raga (nada) dan thala (tempo). Suku kata 'Bha' juga berarti bhakti, 'Ra' untuk raga (nada) dan 'Tha' untuk thyaga (pengorbanan). Kalian harus melantunkan kemuliaan Tuhan dengan menggabungkan ketiga aspek ini. Hanya mereka yang menjalankan ini adalah penduduk India yang sejati. Setiap individu yang lahir di negeri Bharat adalah disucikan. Kita tidak perlu surge. Mari kita berpartisipasi dalam pelayana sambil melantunkan nama Tuhan. Tidak ada lagi kekayaan yang lebihdaripada

ini. Mengepa kita harus menderita ketika kita memiliki kekayaan yang begitu besar bersama kita? Pertimbangkan bahwa semua pendidikanmu dan pelayanan yang kalian lakukan adalah pekerjaan Tuhan. Gitacharya telah menyebutkan dengan sangat jeals sekali dengan, Sarvadharman Parithyajya Mamekam Saranam Vraja (serahkan kepada-Ku semua kegiatanmu dan carilah perlindungan hanya pada-Ku). Oleh karena itu, persembahkan semua kegiatanmu kepada Tuhan. Hanya dengan demikian kalian dapat meraih kedamaian dalam berbagai cara. Bhagawan menutup wejangan Beliau dengan melantunkan lagu bhajan, "Prema Muditha Manase Kaho".