melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 pengukuran waktu jam kerja dengan...

21
II. TINJAUAN PLSTAKA I. PETA KERJA UNTUK MENGANALISA AKTIFITAS KERJA Peta kerja (Proses Chart) merupakan suatu alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai tahap akhir dimana melalui peta kerja dapat diketahui urutan langkah dan macam-macam proses aktifitas yang dialami oleh suatu benda dari awal proses sampai menjadi barang jadi. Dibawah ini merupakan simbol-simbol yang dipakai dalam pembuatan peta kerja: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek (material) akan mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi dalam suatu proses transformasi. Melambangkan kegiatan transportasi yaitu apabila fasilitas kerja yang dianalisa bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi kerja. Melambangkan kegiatan inspeksi atau pemeriksaan yaitu apabila suatu objek diperiksa, baik pemeriksaan dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas apakah sudah sesuai dengan karakteristik performance yang distandartkan. Melambangkan proses menunggu (delay) yaitu apabila material, benda kerja, operator, atau fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain menunggu.

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

II. TINJAUAN PLSTAKA

I. PETA KERJA UNTUK MENGANALISA AKTIFITAS KERJA

Peta kerja (Proses Chart) merupakan suatu alat komunikasi yang

sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai

tahap akhir dimana melalui peta kerja dapat diketahui urutan langkah dan

macam-macam proses aktifitas yang dialami oleh suatu benda dari awal

proses sampai menjadi barang jadi. Dibawah ini merupakan simbol-simbol

yang dipakai dalam pembuatan peta kerja:

Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek

(material) akan mengalami perubahan sifat, baik fisik

maupun kimiawi dalam suatu proses transformasi.

Melambangkan kegiatan transportasi yaitu apabila fasilitas

kerja yang dianalisa bergerak berpindah tempat yang bukan

merupakan bagian dari suatu operasi kerja.

Melambangkan kegiatan inspeksi atau pemeriksaan yaitu

apabila suatu objek diperiksa, baik pemeriksaan dari segi

kualitas maupun dari segi kuantitas apakah sudah sesuai

dengan karakteristik performance yang distandartkan.

Melambangkan proses menunggu (delay) yaitu apabila

material, benda kerja, operator, atau fasilitas kerja dalam

kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain

menunggu.

Page 2: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

6

Meiambangkan proses menyimpan (storage) yaitu apabila

objek disimpan dalam waktu lama dan jika obyek itu

diambil,biasanya memerlukan perijinan khusus.

2. PETA PROSES OPERASI ( OPERATION PROCESS CHART)

Peta proses operasi yang lebih dikenal dengan OPC adalah suatu peta

kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan memilah milah

pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen operasi secara detail yang

diuraikan secara logis dan sistematis.

Keseluruhan operasi kerja digambarkan mulai dari awal (raw

material) sampai menjadi produk akhir (finished goods), sehingga analisa

perbaikan dapat dilakukan secara individual maupun secara keseluruhan

dari masing-masing operasi kerja. Elemen-elemen kerja ini harus mudah

diidentifikasi saat mulai dan berakhirnya dan biasanya memakan beberapa

menit per siklus kerja.

Ada beberapa aturan dasar dalam pembuatan peta proses operasi, yaitu

sebagai berikut:

a. Pertama-tama pada bans paling atas perlu dituliskan "Peta Proses

Operasi" dan selanjutnya tulis semua identifikasi kerja lainnya seperti

nama obyek, nomor gambar kerja, dan Iain-lain.

b. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horisontal yang

menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses kerja.

V

Page 3: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

7

c. Lambang/simbol aktivitas diletakkan ke dalam arah vertikal secara

berurutan yang menunjukkan terjadinya perubahan proses untuk setiap

simbolnya.

d. Penomoran terhadap kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai

dengan aturan proses yang diperlukan untuk pembuatan produk tersebut

atau sesuai dengan proses yang terjadi. Penomoran terhadap kegiatan

pemeriksaan diberikan tersendiri dan aturannya sama dengan aturan

pemberian nomor pada proses produksi.

e. Agar diperoleh gambar pada peta proses operasi yang bailc, maka

produk yang paling banyak memerlukan proses operasi harus dipetakan

terlebih dahulu dan digambarkan pada garis vertikal paling kanan

sendiri.

f. Buat ringkasan yang mencantumkan informasi-informasi total

mengenai banyaknya operasi dan pemeriksaan yang dilakukan serta

jumlah waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing proses tersebut.

3 PENGUKURAN WAKTU KERJA

Penelitian kerja dan analisa metode kerja pada dasarnya memusatkan

perhatian pada bagaimana (how) suatu pekerjaan diselesaikan.apabila

metode kerja yang dipakai efektif dan efisien sesuai dengan prinsip teknik

pengaturan cara kerja, maka akan didapat hasil yang optimal.

Secara singkat pengukuran kerja adalah metode penetapan

keseimbangan antara jalur manusia yang dikontribusikan dengan unit

Page 4: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

keluaran yang dihasilkan. Waktu standar ini sangat diperlukan terutama

sekali untuk:

-. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning)

-. Estimasi biaya-biaya upah karyawan/pekerja

-. Penjadualan produksi dan penganggaran

-. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan

atau pekerja yang berprestasi

-. Indikasi keluaran (output) yang mampu menghasilkan seorang

pekerja

-. Menyeimbangkan lintasan produksi (the balancing of production

lines)

3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa

diaplikasikan pada pekerjaan yang berulang-ulang dan berlangsung pada

waktu singkat. Pengukuran yang dilakukan akan menghasilkan waktu

baku yang dapat dijadikan standar bagi semua pekerja.

Adapun kriteria yang harus dipenuhi agar pengukuran kerja dengan

jam henti ini dapat terlaksana adalah:

-. Pekerjaan tersebut harus dikerjakan secara repetitive dan uniform

-. Isi atau macam pekerjaan itu harus homogen

-. Hasil kerja (keluaran) harus dapat dihitung secara nyata (kuantitau'f)

baik secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang

berlangsung.

Page 5: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

-. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya

sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya.

3.2 11ji Kenormalan Data

Pengujian kenormalan data dimaksudkan untuk menduga pola

distribusi dari data pengukuran. Disini data pengukuran diduga

berdistribusi normal. Setelah diduga pola distribusi yang mendekati

maka harus dilakukan pengujian hipotesa.

Adapun pengujian hipotesa dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov adalah sebagai berikut:

Sn(x) =

0 x< xi

k/n Xk<x<Xk+i

1 X > Xn ...(2-1)

Dn = max | F(x) - S„(x) | ...(2-2)

dimana: n = sample size

Sn = distribusi frekuensi kumulatif teoritis.

Hipotesa :

HO : data pengamatan berdistribusi normal

HI : data pengamatan tidak berdistribusi normal

a = 0.05

Ten ma HO jika Dn< Dn„ yang berarti data berdistribusi normal

Page 6: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

10

Pengujian hipotesa untuk pendugaan distribusi data dapat dilakukan

dengan menggunakan software SPSS, disini dilakukan perbandingan

antara Dn dengan Dn pada tabel.

3.3 Uji Keseragaman Data

Pengujian keseragaman data digunakan untuk mengetahui data-

data yang diperoleh apakah layak untuk digunakan. Data dikatakan

seragam yaitu apabila data yang kita peroleh berada diantara kedua batas

kontrol. Data dikatakan tidak seragam apabila data-data tersebut terletak

di luar batas kontrol dan data tersebut harus diabaikan atau dibuang. Pada

pengujian keseragaman data ini, digunakan tingkat kepercayaan sebesar

95% dan tingkat ketelitian sebesar 5%.

BKB = x-2sd

BKA = x + 2sd ...(2-3)

dimana: x = waktu rata-rata proses

Alasan menggunakan 2sd karena penyusun menginginkan tingkat

ketelitian yang cukup tinggi dalam pengambilan setiap data pengamatan

yang akan diolah.

3.4 Uji Kecukupan Data

Semakin besar variabilitas dari data waktu pengukuran akan

menyebabkan jumlah siklus kerja yang diamati juga semakin besar agar

bisa diperoleh ketelitian yang diinginkan. Karena data waktu pengamatan

Page 7: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

II

pendahuluan yang telah dilakukan kurang dan" 30 data, maka persamaan

yang digunakan adalah:

A T -sd t

• — • ' •

k .X ... (2 - 4 )

dimana:

sd = standar deviasi dari data pengukuran

X = harga rata-rata dari data pengukuran

N = banyaknya data pengamatan awal

N' = banyaknya data pengamatan yang diperlukan

1-a = tingkat kepercayaan

k •* tingkat ketelitian

Dengan harga standar deviasi dan rata-rata data pengukuran awal

didapat dari persamaan berikut ini:

V N - 1 - ^ - - ( 2 - 5 )

x = Jssi

N ... ( 2 - 6 )

Dari persamaan (2-4) diatas akan diperoleh hasil:

-. N' < N menunjukkan bahwa data pengamatan pendahuluan telah

dianggap cukup.

-. N' > N berarti banyaknya data pengamatan pendahuluan yang telah

dilakukan ternyata belum cukup, sehingga perlu diadakan pengukuran

Page 8: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

12

kembali untuk menambah jumiah data hingga diperoleh N' < N

dengan cara perhitungan yang sama.

3.5 Performance Rating

Performance Rating adalah suatu aktivitas untuk meniiai atau

mengevaluasi kecepatan, usaha, tempo, ataupun performance kerja yang

semuanya akan menunjukkan gerakan operator pada saat bekerja. Selama

pengukuran berlangsung, pengukur harus mengamati kerja yang

dilakukan oleh operator.

Ada pun konsep penyesuaian yang digunakan adalah Westinghouse

Systems Rating. Westinghouse berpendapat bahwa ada 4 faktor yang

menyebabkan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu:

ketrampilan(sjfc///), usphaieffbrt), kondisi ker]a(conditions)t dan

konsistensi(consistency).

Ketrampilan didefinisikan sebagai kecakapan dalam mengerjakan

metode yang diberikan dan lebih lanjut berhubungan dengan

pengalaman, ditujukan dengan koordinasi yang baik antara pikiran dan

tangan. Usaha didefinisikan sebagai hal yang menunjukkan kemampuan

untuk bekerja secara efektif. Usaha ditujukan oleh kecepatan pada tingkat

kemampuan yang dimiliki dan dapat dikontrol pada tingkat yang lebih

tinggi oleh operator.

Kondisi didefinisikan sebagai prosedur performance rating yang

berakibat pada operator dan bukan pada operasi. Kondisi ini terdiri dari

kondisi lisik, iingkungan kerja seperti keadaan pencahayaan, temperatur,

Page 9: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

13

dan kebisingan mangan. Faktor konsistensi juga merupakan bagian yang

penting karena pada kenyataannya setiap pengukuran tidak mencatat

semua angka sama dan waktu penyelesaian yang ditunjukkan pekerja

selalu berubah dari satu siklus ke siklus yang lain. Konsistensi dikatakan

sempurna jika waktu penyelesaian tetap setiap saat.

Untuk memudahkan perhitungan performance rating maka telah

dibuat suatu tabel performance rating oleh Westinghouse yang berisikan

nilai-nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-

masing faktor. Tabel performance rating tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tabel Performance Rating Westinghouse

SKILL +0.15 Al +0.13 A2 +0.11 Bl +0.08 B2 +0.06 CI +0.03 C2 0.00 D

-0.05 El -0.I0E2 -0.16 Fl -0.22 F2

CON +0.06 A +0.04 B +0.02 C

0.00 D -0.03 E -0.07 F

SUPER SKILL

EXCELLENT

GOOD

AVERAGE

FAIR

POOR

DITION IDEAL

EXCELLENT GOOD

AVERAGE FAIR POOR

EF] +0.13 Al +0.12 A2 +0.10B1 +0.08 B2 +0.05 CI +0.02 C2

0.00 D -0.04 El -0.08 E2 -0.12 Fl -0.17 F2

CONS +0.04 A +0.03 B +0.01 C 0.00 D

-0.02 E -0.04 F

<ORT

SUPER SKILL

EXCELLENT

GOOD

AVERAGE

FAIR

POOR

[STENCY IDEAL

EXCELLENT GOOD

AVERAGE FAIR POOR

Page 10: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

: -J

Dari faktor-faktor tersebut diatas akan didapatkan nilai

performance yang merupakan penjumlahan atau interaksi nilai-nilai

tersebut

PR = ( l + p) ...(2-7)

dimana:

PR = faktor penyesuaian

p " interaksi atau jumlah keempat faktor penyesuaian cara

Westinghouse

Harga faktor penyesuaian atau rating faktor (PR) ditentukan

sebagai berikut:

-. Apabila operator bekerja terlalu cepat, maka PR>1 atau p>100%

-. Apabila operator bekerja terlalu lambat, maka PR<1 atau p<100%

-. Apabila operator bekerja secara normal, maka PR=1 atau p=100%

3.6 Perhitungan Waktu Normal

Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran

kerja akibat tempo/kecepatan kerja operator yang berubah-ubah, maka

diperlukan perhitungan waktu normal dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut:

Wn = xxPR ..(2-8)

dimana: Wn = waktu normal

Page 11: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

15

3.7 Kelonggaran Waktu (Allowance Time)

Waktu normal suatu operasi menggambarkan lamanya waktu yang

diperlukan oleh operator rata-rata bila bekerja pada langkah normal tanpa

menghiraukan perlunya waktu tambahan untuk kebutuhan-kebutuhan

pribadi, istirahat, dan penundaan-penundaan lain di luar kekuasaannya.

Adapun waktu longgar (allowance) yang biasanya menginterupsi

proses produksi, dapat diklasifikasikan menjadi:

-. Waktu longgar untuk kebutuhan pribadi (personal allowance)

Hal-hal yang termasuk dalam kebutuhan pribadi antara lain minum

untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap

dengan teman sekerja untuk menghilangkan kejenuhan.

-. Waktu longgar untuk melepas Ielah (fatique allowance)

Kelonggaran ini diberikan kepada karyawan untuk beristirahat

setelah melakukan pekerjaan dengan maksud untuk melepas lelah dan

memulihkan stamina dari keletihan flsik maupun psikologis.

-. Waktu longgar untuk hal-hal tak terduga (unvoidable allowance)

Hal-hal ini antara lain: berhentinya mesin karena listrik padam,

meminta petunjuk kepada pengawas, melakukan penyesuaian, dsb.

Allowance ini biasanya dinyatakan dalan satuan persen (%).

3.8 Waktu Baku

Waktu baku adalah jumlah waktu yang diperlukan guna

menyelesaikan suatu pekerjaan dalam prestasi standar, yaitu dengan

Page 12: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

16

memperhitungkan kelonggaran-kelonggaran serta penyesuaian-

penyesuaian yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Besarnya waktu baku didapat dari persamaan berikut ini:

Wb = Wn + (Wn X %Allowance) ... (2.9)

dimana:

Wb = Waktu Baku

% Allowance = Kelonggaran-kelonggaran yang dibutuhkan

4. KESEIMBANGAN LINTASAN

4.1 Pengertian Lintasan Produksi

Sistem produksi adalah sistem yang merubah input menjadi output

yang lebih berdaya guna. Hubungan ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

gambar2-l Sistem Produksi

Urutan proses operasi pada unit konversi mulai dari masuknya

bahan baku di unit input sampai keluamya output disebut sebagai

lintasan produksi. Lintasan produksi adalah suatu seri urutan proses

pengerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa.

Adapun produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk

meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output).

Page 13: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

17

Lintasan produksi juga diartikan sebagai pengaturan area-area kerja

yang mana fasilitas mesin, tools, dan operasi-operasi manual diletakkan

berdekatan secara berurutan satu sama lainnya dimana material bergerak

secara kontinu dengan kecepatan sama melalui serial operasi yang

seimbang sampai seluruh pekerjaan selesai.

Ada 2 faktor penting pada setiap lintasan produksi, yaitu:

-. Tempat kerja dengan mesin dan peralatannya

-. Operator yang mengerjakan tugas tertentu pada tempat kerja tertentu

Berdasarkan karakteristik proses pengerjaaan yang dilakukan,

lintasan produksi dibagi menjadi 2 bagian:

A. Lintasan Fabrikasi

Adalah lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi

pengerjaan yang bersifat membentuk atau merubah sifat-sifat fisik

atau kimia dari suatu benda kerja yang melewati lintasan produksi

tersebut.

B. Lintasan Perakitan

Adalah suatu lintasan yang terdiri dari sejumlah operasi yang

dikerjakan diberbagai tempat kerja untuk membentuk suatu produk

dengan menggabungkan komponen-komponen yang telah jadi.

Pada lintasan produksi setiap jenis pekerjaan satu dengan pekerjaan

lainnya sangat besar ketergantungannya. Jika terjadi suatu keterlambatan

atau kerusakan peralatan tertentu, maka akan menjadi hambatan pada

produksi selanjutnya.

Page 14: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

Persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menunjang

kelangsungan lintasan produksi yang baik adalah:

-. Jumlah atau volume harus dapat menutup biaya set up lintasan

-. Masing-masing operasi (stasiun kerja) sedapat mungkin seimbang

{balance) waktu kerjanya.

-. Kontinuitas aliran dari benda kerja harus dijamin.

Dari hal diatas dapat disimpuikan lintasan produksi adalah urut-

urutan tempat kerja yang diialui oleh produk secara berurutan menunrt

kebutuhan proses pengerjaannya dengan waktu siklus tertentu.

4.2 Keseimbangan Lintasan

Keseimbangan lintasan adalah suatu metode untuk merencanakan

dan mengendalikan lintasan baik itu 'intasan perakitan maupun lintasan

produksi yang berkaitan dengan aspek waktu. Jadi tujuan dari

menyeimbangkan lintasan adalah meminimalkan waktu menganggur

{idle time) dan berusaha memaksimalkan efisiensi produksi.

Jadi persoalan pada perencanaan keseimbangan lintasan produksi

adalah bagaimana mendistribusikan unit-unit kerja pada stasiun kerja

untuk mendapatkan optimasi kriteria tertentu. Kriteria pada

keseimbangan lintasan produksi adalah memaximalkan efisiensi

{maximize efficiency) atau meminimumkan balance delay.

Perencanaan keseimbangan lintasan produksi bertitik tolah dari 3

faktor, yaitu:

Page 15: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

a. Volume produksi, dengan ditetapkannya target produksi per had

maka dapat ditentukan waktu siklus. Persoalannya adalah

meminimalkan jumlah stasiun kerja untuk mendapatkan output

produksi yang maximum.

b. Jenis operasi dan urutannya pada lintasan dalam menyelesaikan suatu

produk

c. Waktu penyelesaian masing-masing elemen kerja pada masing-

masing operasi.

43 Precedence Diagram

Precedence diagram merupakan gambaran secara grafis yang

memperlihatkan urutan suatu proses pengerjaan dari keseluruhan operasi

pengerjaan, dengan tujuan agar memudahkan dalam pengawasan r.tau

evaluasi serta perencanaan aktivitas-aktivitas yang terakit di dalamnya.

Adapun tanda yang dipakai adalah.

a. Simbol lingkaran dengan nomor didalamnya untuk memudahkan

identifikasi dari suatu proses operasi.

b. Tanda panah menunjukkan ketergantungan dari urutan proses

operasi. Dalam hal ini operasi yang berada pada pangkal panah

berarti mendahului operasi kerja yang ada pada ujung panah.

c. Angka diatas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan

untuk menyelesaikan setiap operasi.

Agar lebih jelasnya di bawah ini diperlihatkan contoh sederhana

dari precedence diagram:

Page 16: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

20

5 3

G>

0

0 gambar2-2 Precedence Diagram

Dan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: ada delapan buah

operasi kerja yang saling bergantung. Operasi nomor 1 mendahului

operasi nomor 2 ,5, 8. Operasi nomor 3 mendahului operasi nomor 4, 5,

8. Operasi nomor 6 mendahului operasi nomor 7, 8. Operasi nomor 2

dapat dikerjakan apabila operasi nomor 1 telah selesai dikerjakan, dan

seterusnya.

4.4 Terminologi Dalam Keseimbangan Lintasan

a. Minimum Rational Work Elemen

adalah komponen terkecil yang dilakukan oleh operator. ( Te = waktu

yang diperlukan oleh operator untuk mengerjakan komponen

pekerjaan yang terkecil).

b. Total Work Content adalah jumlah seluruh komponen pekerjaan yang

harus dilakukan sampai benda kerja siap menjadi produk jadi.

Twc = £ ' Tej ...( 2 . 10 ) * - 1

Page 17: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

21

Dimana:

Twc= waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh

komponen pekerjaan sampai benda kerja tersebut jadi.

n e = jumlah stasiun kerja yang ada

c. Work Station Process Time

adalah waktu yang diperlukan oleh stasiun kerja untuk menyelesaikan

satu komponen kerja. Satu stasiun kerja dapat mengerjakan lebih dari

satu komponen kerja.

2 Tsi = X TeJ - ( 2 - 11 ) / - 1 7 = 1

Dimana:

Tsi = waktu proses stasiun kerja ke-i

Tej = waktu standar komponen kerja ke-j

n = jumlah stasiun kerja

d. Cycle Time

adalah waktu siklus yang diperlukan oleh lintasan produksi untuk

menghasilkan satu unit produk. Waktu siklus kerja dapat ditentukan

dari target produksi perperiode yang hendak dicapai perusahaan.

Tc= Jam kerja per periode Target produksi per periode ... (2-12)

Dimana: Tc = waktu siklus

Page 18: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

e. Number of Work Station

adalah jumlah stasiun kerja yang efisien setelah menentukan interval

waktu siklus. Hal ini ditetapkan dengan persamaan sebagai berikut:

N min = 1™— ... (2.13 ) Tc

dimana: N min = jumlah stasiun kerja minimum

/ Balance Delay

digunakan untuk mengukur ketidakefisienan proses perakitan sebagai

akibat tidak tepatnya alokasi pekerjaan diantara stasiun kerja. Bila

alokasi tidak tepat maka balance delay akan besar, sebab ada stasiun

kerja yang kekurangan pekerjaan tetapi ada stasiun kerja yang

kelebihan pekerjaan.

d = (n x Tc ) - Two . . . ( 2 - 1 4 ) n x Tc

Dimana: d = balance delay

g. Line Efficiency

digunakan untuk mengukur koefisien lintasan produksi akibat

pengelompokan eiemen-elemen kerja. Apabila line efficiency-nya

besar berarti lintasan produksinya efisien.

Page 19: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

* - - £ = - ...(2-15) flX LC

Dimana: E = efisiensi lintasan

h. Smoothness index

Suatu index yang mengindikasikan kelancaran alur produksi yang ada

pada keseimbangan lintasan. Nilai Smoothness index 0 menunjukkan

bahwa keseimbangan lintasan memiliki kelancaran alui" produksi yang

baik.

• # SI = JY (ST max. - Sti ) 2 . . . (2 .16)

Dimana:

ST max = Waktu stasiun kerja maximum

Sti • Waktu kerja pada stasiun kerja ke-i

k = Jumlah stasiun kerja

4.5 Metode Helgeson-Birnie

Untuk produk-produk berbeda yang menggunakan lintasan produksi

yang hampir sama, pertama-tama perlu dibuat jaringan untuk masing-

masing produk dan kemudian baru kita buat jaringan gabungannya. Jika

tugasnya memiliki waktu yang berbeda untuk produk yang berbeda maka

jaringannya harus mencerminkan keseluruhan waktunya. Kemudian baru

Page 20: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

2 A

kita Iakukan pembobotan posisi masing-masing tugas, setelah itu baru

kita tempatkan tugas-tugas tersebut pada stasiun kerja.

Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:

1. Membuatjaringan precedence

2. Tentukan positional weight (PW) untuk tiap elemen kerja. Positional '

weight didapatkan dari waktu lintasan terlama dari operasi yang

pertama sampai jaringan kerja yang tersisa.

3. Urutkan elemen kerja berdasarkan PW di langkah ke 2. Jaringan kerja

dengan PW tertinggi ditempatkan pertama.

4. Tunjuk elemen-elemen kerja ke stasiun-stasiun kerja, dimana elemen

yang mempunyai PW dengan urutan tertinggi ditempatkan pertama

kali.

5. Jika setelah suatu operasi pada salah satu stasiun kerja masih terdapat

waktu tersisa, tunjuk stasiun kerja urutan berikutnya, selama operasi

itu tidak melanggar hubungan precedence, dan waktu stasiun tidak

melebihi waktu siklus.

6. Ulangi langkah ke 4 dan ke 5 sampai semua elemen telah ditunjuk ke

semua stasiun kerja. (Elsayed,1994)

4.6 Metode COMSOAL (Computer Method Of Sequencing For Assembly

Lines)

COMSOAL merupakan salah satu metode heuristik yang

menggunakan komputer untuk menyeimbangkan lintasan produksi.

Page 21: Melambangkan kegiatan operasi yaitu apabila suatu obyek · 3.1 Pengukuran Waktu Jam Kerja Dengan Jam Henri Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah metode yang bisa diaplikasikan

25

Kegunaan dari metode ini adalah memberikan hasil yang memuaskan

dengan tingkat kecepatan penyelesaian dan kemudahan yang tinggi.

Metode ini pada hakekatnya adalah meminimumkan jumlah

pekerja atau stasiun kerja untuk suatu kecepatan produksi tertentu untuk

mencapai keseimbangan lintasan berdasarkan waktu siklusnya dan

kemudian berusaha mencapai balance delay yang minimum dengan

mengurangi jumlah pekerja per stasiun kerja yang ada pada lintasan

tersebut.

Adapun prosedur secara manual adalah sebagai berikut:

1. Daftarkan semua komponen pengerjaan dan jumlah proses yang

mendahuluinya.

2. Mendaftarkan semua komponen pengerjaan yang tidakdidahului oleh

proses manapun.

3. Memilih salah satu komponen pengerjaan yang tidak terdaftar pada

prosedur 2

4. Komponen yang dipilih pada prosedur 3 dipmdahkan dari dasar pada

prosedur 2 dan 3 kemudian daftar pada prosedur 1 dan 2 direvisi

5. Setelah direvisi, ulangi prosedur 3 dengan syarat STe[Tc

6. Ulangi prosedur 4 dan 5 sampai semua elemen kerja masuk ke stasiun

kerja.

Untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan

pengelompokan operasi kerja ke dalam stasiun kerja dengan metode

COMSOAL ini dapat dikerjakan dengan menggunakan Software

Quantitative Systems.