mekanisme penerapan wakaf manfaat asuransi jiwa...

120
MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA SYARIAH AXA MANDIRI BERDASARKAN FATWA NO. 106/DSN- MUI/X/2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh : Ummi Khoiriah Hasibuan 11150490000088 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1441 H

Upload: others

Post on 05-Aug-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA

SYARIAH AXA MANDIRI BERDASARKAN FATWA NO. 106/DSN-

MUI/X/2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh :

Ummi Khoiriah Hasibuan

11150490000088

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019/1441 H

Page 2: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa
Page 3: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa
Page 4: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa
Page 5: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

v

ABSTRAK

Ummi Khoiriah Hasibuan. 11150490000088 Mekanisme Penerapan Wakaf

Manfaat Asuransi Jiwa Syariah pada PT AXA Mandiri Berdasarkan Fatwa No.

106/DSN-MUI/X/2016. Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1441

H / 2019 M.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif analisis, data yang digunakan berupa data primer

bersumber dari wawancara kepada pihak yang bersangkutan mengenai wakaf pada

produk asuransi jiwa syariah. Data sekunder bersumber dari formulir pengajuan

asuransi jiwa syariah, formulir ikrar wakaf manfaat asuransi dan/atau manfaat

investasi, dan brosur asuransi jiwa. ketentuan atau syarat-syarat umum dan

khusus, buku-buku, website, penelitian terdahulu dan sumber-sumber tertulis

lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu

mengumpulkan data dan wawancara.

Hasil penelitian ini bahwa Prosedur penerapan wakaf manfaat asuransi

pada AXA Mandiri Unit Syariah, belum seluruhnya sesuai dengan aturan Fatwa

DSN-MUI. Hal itu karena dua hal, yakni: pertama, dalam formulir perjanjian

wakaf, termaslahat tidak menyatakan janji yang mengikat untuk mewakafkan

manfaat asuransi, namun yang menyatakan janji adalah pemegang polis (peserta

asuransi), padahal dalam fatwa disebutkan “Pihak yang ditunjuk untuk menerima

manfaat asuransi menyatakan janji yang mengikat (wa’d mulzim) untuk

mewakafkan manfaat asuransi”. Kedua, dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan “Harta

yang diwakafkan harus harta yang sudah menjadi milik penuh (milk tam) bagi

wakif pada saat akad wakaf dilakukan”. Sedangkan pemegang polis bukanlah

pemilik penuh manfaat asuransi.

Kata kunci : Wakaf Manfaat Asuransji Jiwa Syariah, AXA Mandiri, Fatwa

No:106/DSN-MUI/X/2016

Pembimbing : Dr. Hasanudin, M.Ag

Daftar Pustaka : 1988 s.d. 2017

Page 6: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq,

Hidayah serta memberikan berkah, kasih sayang dan karunianya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Mekanisme Penerapan Wakaf

Manfaat Asuransi Jiwa Syariah Pada PT AXA Mandiri Berdasarkan Fatwa

No:106/DSN-MUI/X/2016” Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

yang telah menghantarkan umatnya dari kegelapan dunia kezaman peradaban ilmu

pengetahuan. Penulis sangat bahagia dan bersyukur karena telah dapat

menyelesaikan tugas akhir dalam jenjang pendidikan Strata Satu (S1). Selanjutnya

penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah mungkin dapat tercapai tanpa

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu sebagai ungkapan rasa

hormat yang amat mendalam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ahmad Tholabi, S.H. M.H. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, MA selaku ketua program studi Hukum Ekonomi

Syaria dan bapak Abdurrauf, M.A. selaku Sekretaris Prodi Hukum

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dosen Pembimbing Skripsi bapak Dr. Hasanudin, M.Ag. Yang selalu

memberi pengarahan, pembelajaran yang baru bagi saya dengan penuh

keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak Muhammad Mujiburrahman, M.A. selaku Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan kepada saya.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah ikhlas

mengajarkan ilmunya.

6. Terkhusus kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi, ibunda Siti

Lasnar Hasibuan dan ayahanda tercinta Sarasi Hasibuan yang selalu

mendoakan dan memberikan semangat kepada saya untuk menyelesaikan

skripsi ini, serta telah mengorbankan seluruh hidupnya untuk

membahagiakan dan membesarkan penulis hingga saat ini. Saya tidak

Page 7: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

vii

akan mampu membayar apa yang telah diberikan selama ini, Kedua orang

tua yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis dalam menjalankan

kehidupan dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dompet

Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan

beasiswa hingga saya dapat melanjutkan pendidikan ini sampai selesai.

8. Terimakasih kepada pembina Beastudi Etos yang telah membimbing saya

dan memberikan solusi disetiap permasalahan penulis, yakni Kak Yani,

Kak Inay, Kak Zia, Kak Nunu, Kak Utih, Kak Syifa, Kak Yuli, Kak Imam,

Kak Helmi, Kak Yogi, Kak Fahri, Kak As’ad, Kak Yasir. Kemudian

terimakasih juga kepada seluruh angkatan Ukhuwah, Akasia, Skarpelos,

4GLTE, Akselerasi, dan El-Mukhyar yang telah menjadi keluarga besar

saya ditanah rantau ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-

persatu.

9. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada keluarga

ibu Retno dan bapak Jufri atas keikhlasannya membantu pendanaan kuliah

saya dan selalu memberikan dukungan hingga saya lulus, semoga Allah

SWT. membalas kebaikan keluarga ibu dan menjadi amal jariyah aamiin.

10. Tidak kalah pentingnya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada keluarga LiSEnSi yang telah memberikan saya ilmu, pengalaman

dan keluarga baru. Dan terimakasih kepada teman-teman angkatan 2015

yang telah menjadi sahabat setia yakni Rizka, Azizah, Nuriah, Aisyah,

Nining, Caca, Sandi, Nasrullah, Halid, Alfin, Hasan, dan seluruh keluarga

besar LISENSI UIN Jakarta.

11. Terima kasih juga untuk pihak perusahaan AXA Mandiri yang

memberikan penulis kesempatan untuk meneliti.

12. Terima kasih juga buat teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

UIN Jakarta angkatan 2015 khususnya yang telah mendukung penulis

dalam perkuliahan dan juga dalam penulisan skripsi ini.

Page 8: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

viii

Semoga amal baik mereka semua dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Sesungguhnya hanya Allah SWT yang membalas kebaikan mereka dengan

kebaikan berlipat ganda.

Page 9: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7

F. Tinjauan Review Studi Terdahulu ............................................................. 8

G. Kerangka Teori dan Konseptual................................................................ 11

H. Metode Penelitian...................................................................................... 13

I. Sistematika Kepenulisan ........................................................................... 15

BAB II: GAMBARAN UMUM ASURANSI DAN WAKAF ............................. 16

A. Asuransi .................................................................................................... 16

1. Sejarah Lahirnya Asuransi .................................................................. 16

2. Pengertian Asuransi Syariah ............................................................... 17

3. Maqashid Syariah Pada Asuransi ........................................................ 21

4. Syarat Sah Asuransi Syariah ............................................................... 22

5. Bentuk-Bentuk Produk Asuransi Syariah ........................................... 24

6. Prinsip Asuransi Syariah ..................................................................... 26

B. Wakaf ........................................................................................................ 29

1. Pengertian Wakaf ................................................................................ 29

2. Dasar Hukum Wakaf ........................................................................... 30

3. Rukun Wakaf ...................................................................................... 32

Page 10: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

x

4. Syarat Wakaf ....................................................................................... 33

5. Wakaf Uang ........................................................................................ 35

6. Wakaf Manfaat Asuransi..................................................................... 36

C. Resiko dan Kedudukannya Dalam Asuransi ............................................. 41

1. Pengertian Risiko ................................................................................ 41

2. Kedudukan Risiko Dalam Asuransi .................................................... 42

3. Manfaat Asuransi ................................................................................ 44

BAB III: GAMBARAN UMUM PT. AXA MANDIRI SYARIAH ................... 47

A. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................... 47

B. Visi dan Misi ............................................................................................. 48

C. Konsep AXA Mandiri Syariah .................................................................. 49

D. Produk-Produk AXA Mandiri Syariah...................................................... 50

E. Kekuatan Keuangan dan Kinerja Bisnis AXA Mandiri Syariah ............... 54

F. Struktur Organisasi PT. AXA Maandiri Syariah ...................................... 55

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 58

A. Prosedur Pembukaan Peserta Asuransi Jiwa AXA Mandiri Syariah ........ 58

B. Cara Penembusan Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi .................... 64

C. Fitur Wakaf Perusahaan AXA Mandiri Syariah dengan Lembaga Wakaf 64

D. Mekanisme Penerapan Wakaf Manfaat Asuransi Jiwa AXA Mandiri .... 66

E. Analisis Kesesuaian Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa AXA Mandiri

Syariah Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 106 Tahun 2016................... 70

BAB V: PENUTUP .............................................................................................. 84

A. Kesimpulan ............................................................................................... 84

B. Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 90

Page 11: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel: 3.1 Susunan Manajemen AXA Mandiri Financial Services ...................57

Tabel: 4.1 Persentase Manfaat Asuransi ............................................................69

Tabel: 4.2 Persetujuan Wakif .............................................................................71

Tabel: 4.3 Penerapan Wakaf Manfaat Asuransi .................................................80

Page 12: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wakaf menurut pandangan masyarakat kebanyakan hanya berkutat

pada benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, Kemudian bentuk

harta benda wakaf itu kekal dan nilai wakaf harus memberikan manfaat

secara berkelanjutan. tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual,

dan dipindahkan. Namun, hal demikian kurang produktif untuk

perkembangan wakaf itu sendiri. Saat ini masih Banyak tanah wakaf yang

belum terfasilitasi karena masyarakat hanya mewakafkan tanah tanpa

memikirkan dana untuk pembangunan tanah tersebut.

Lisa Listiana, mahasiswi PhD IIUM Institute of Islamic Banking

and Finance, memaparkan tentang wakaf yang menjadi cikal bakal topik

risetnya dalam acara kajian rutin dikampus ISEFID. Sistem Informasi

Wakaf (Siwak) Kemenag mencatat bahwasanya terdapat 333.562 lokasi

wakaf yang tersebar di seluruh tanah air, dengan luas total mencapai

49.516,87 hektar. Proporsi terbesar dari aset wakaf tersebut adalah berupa

masjid (45%) dan musholla (28,5%). Sisanya terbagi menjadi sekolah,

pesantren, makam, dan lain-lain1.

Seiring perkembangan jaman, cakupan wakaf pun semakin luas

dan memberikan peluang untuk memproduktifkan wakaf tanah. Wakaf

uang adalah solusi agar bisa memaksimalkan dana wakaf untuk

pengembangan filantropi islam dan pemberdayaan masyarakat Indonesia.

Dengan begitu masyarakat tidak harus mengumpulkan uang yang banyak

untuk membeli benda mati kemudian diwakafkan. Dengan demikian untuk

mendorong perwakafan uang di Indonesia telah dikeluarkan Fatwa Majelis

Ulama Indonesia tentang wakaf uang pada tahun 2002. Fatwa tersebut

merupakan solusi atas problem yang ada di masyarakat, dimana

1 Vicky vendy, “Potensi dan Kontribusi Wakaf untuk Indoneia” diakses pada 10 April

2019, https://isefid.id/potensi-dan-kontribusi-wakaf-di-indonesia/

Page 13: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

2

masyarakat maju menginginkan bentuk baru wakaf yang sesuai dengan

kondisi kekinian.2

Disebabkan keinginan perusahaan asuransi bisa menjual produknya

dengan banyak dan tepat, juga Nazir wakaf ingin pendapatan wakaf

semakin meningkat. Namun kenyataanya mengajak orang berasuransi dan

berwakaf tidaklah mudah. Akhirnya perusahaan asuransi dan lembaga

wakaf bekerjasama untuk memanfaatkan perkembangan wakaf produktif.

Hal ini menjadi jalan bagi lembaga keuangan syariah khususnya

perusahaan asuransi untuk mengambil perannya masing-masing dalam

memperkaya produknya, salah satunya dengan membuka peluang wakaf

manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah yang

kini semakin berkembang. Mereka menawarkan, bahwa dengan

berasuransi kita bisa mendapatkan 2 manfaat sekaligus, yaitu

meninggalkan warisan dan juga bisa berwakaf yang akan menjadi amal

jariyah. Dengan demikian menggabungkan tawaran asuransi dan wakaf

akan menarik minat masyarakat, kemudian akan menjadi sebuah

keuntungan bagi kedua belah pihak perusahaan.

Perkembangan asuransi di Indonesia menunjukan kemajuan yang

cukup baik selama beberapa tahun terakir. Perusahaan-perusahaan asuransi

menunjukan pertumbuhan dalam usaha yang mereka jalankan, dimana

semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan asuransi dalam

kehidupan mereka. Kondisi ini menjadi sebuah keuntungan bagi

perusahaan asuransi karena semakin meluasnya pasar yang dapat dijadikan

sebagai sasaran penjualan produk mereka. Industri asuransi di Indonesia

dituntut untuk memiliki inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Pesatnya industri asuransi syariah dan dinamisnya produk-

produk asuransi syariah, maka asuransi kini telah bertambah fungsinya

bukan saja lembaga penjamin resiko (proteksi) tetapi juga sebagai lembaga

pengelolaan dana masyarakat.

2 Latif Ali Romadhoni, “Studi Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2002.

Tentang Wakaf Uang” jurnal az zarqa, vol.7, no. 1 juni 2015, h. 49

Page 14: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

3

Dalam pengelolaan dana dan penanggunan resiko, asuransi syariah

juga tidak memperbolehkan adanya gharar (ketidak jelasan) dan maisir

(judi). Dalam investasi atau manajemen dana tidak diperkenankan adanya

riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, dan riba adalah area

yang harus dihindari dalam praktek asuransi syariah3. Dewan Syariah

Nasional membolehkan wakaf polis dengan tiga syarat yakni harus

disetujui ahli waris, manfaat klaim yang diperoleh tidak boleh seluruhnya

diwakafkan, manfaat klaim tidak boleh diambil nazhir saat klaim asuransi

terjadi tapi saat sudah diserahkan dan disetujui ahli waris secara tertulis.

Bila peserta sudah berikrar sejak awal bila ia meninggal dunia maka

manfaat klaimnya diwakafkan, ini dibolehkan4.

Asuransi sebagai bentuk pengendalian risiko yang mungkin terjadi

di masa depan mempunyai tujuan secara umum, yakni untuk saling tolong

menolong diantara pihak yang melakukan kerjasama berdasarkan prinsip

syariah. Adapun tujuan khususnya adalah ta’min (menciptakan rasa

tenang), sebagaimana kata asuransi dalam ahasa arab adalah al-ta’min

yang memiliki akar kata al-amnu artinya aman lawan dari kata al-khauf

artinya takut. menciptakan rasa aman disini adalah memberikan rasa aman

bagi nasabah dalam kegiatan sehari-harinya tanpa khawatir akan

kemungkinan bahaya masa depan yang bertubi-tubi.5

Dewasa ini, produk asuransi jiwa sudah menjadi trending dalam

dunia asuransi untuk mewakafkan sebagian manfaat polisnya. Dalam hal

asuransi jiwa, peserta asuransi jiwa syariah akan menerima polis ketika

pemilik asuransi meninggal dunia. Kemudian polis asuransi tersebut

diwakafkan, dalam hal ini polis atas nama peserta asuransi. Banyak para

akademisi yang keliru dalam memahami wakaf manfaat asuransi ini

sehingga mereka mengatakan hal tersebut masuk pada wakaf wasiat.

3 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2005), h. 34 4 http://www.republika.co.id/berita/dunia/fatwa, Diakses pada tanggal 13 juli 2019. 5 Muhamad Nadratuzzaman Hosen “Mendudukkan status hukum asuransi syariah dalam

tinjauan fuqaha kontemporer” jurnal hukum internasional, h. 223

Page 15: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

4

Dengan alasan dimana wakaf setelah meninggal dalam teori dan

pemahaman kebanyakan orang termasuk kategori wakaf wasiat. kemudian

Pendapat ini dikuatkan dengan adanya kompilasi hukum islam bab 1

ketentuan umum pasal 171 huruf (f) yang berbunyi “wasiat adalah

pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang

akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia. Pasal 25 undang-undang

nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf menjelaskan “harta benda wakaf yang

diwakafkan dengan wasiat paling banyak 1/3 dari jumlah harta warisan

setelah dikurangi dengan utang pewasiat, kecuali persetujuan seluruh ahli

waris.” Hal tersebut telah jelas bahwa hukum positif telah mengatur

batasan jumlah maksimum wakaf wasiat.

Wakaf harus segera dilaksankan setelah ikrar wakaf dinyatakan

tanpa menggantungkan pelaksanaanya pada suatu peristiwa yang akan

terjadi dimasa yang akan datang. Sebabnya adalah ikrar wakaf itu

menyebabkan lepasnya hubungan pemilikan seketika itu juga antara wakif

dengan wakaf yang bersangkutan. Bila digantungkan pada kematian

seseorang, yang berlaku adalah hukum wasiat. Dalam hal ini tidak boleh

lebih dari 1/3 harta peninggalan. Bila wasiat wakaf itu melebihi 1/3 harta

peninggalan, selebihnya baru dapat dilaksanakan kalau disetujui oleh para

ahli waris. Bila semua ahli waris menyetujuinya, semua harta yang

diwakafkan itu dapat diolah atau dikerjakan. Bila semua tidak

menyetujuinya, hanya 1/3 yang dapat dilaksanakan, selebihnya menjadi

batal karena hukum.6 Kemudian manfaat klaim tidak boleh diambil nazhir

saat klaim asuransi terjadi tapi saat sudah diserahkan dan disetujui ahli

waris secara tertulis. Bila peserta sudah berikrar sejak awal bila ia

meninggal maka manfaat klaimnya diwakafkan, ini dibolehkan.

Wakaf manfaat asuransi jiwa syariah ini sudah dikenal dan

diaplikasikan sejak tahun 2012, didasari atas permohohonan PT Sun Life

6 Mohammad Daud Ali, “Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf”, (Universitas

indonesia: UI-Press, 1988), h. 88.

Page 16: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

5

Syariah dan lembaga wakaf Al-Azhar kepada Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).7 DSN-MUI sebagai lembaga yang

berwenang dalam mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan produk

lembaga keuangan syariah selalu cermat dan cepat dalam menanggapi

masalah terkait pengembangan usaha lembaga keuangan syariah.

Kemudian dalam rapat pleno DSN-MUI mengeluarkan fatwa wakaf

manfaat asuransi dan manfaat investasi pada suransi jiwa syariah pada

tanggal 1 oktober 2016 Namun mulai disosialisasikan pada tahun 2017.8

Mulai sejak pengaplikasiannya pada tahun 2012 hingga fatwa dibentuk

dan mulai disosialisasikan pada tahun 2017 terdapat kurun waktu yang

begitu panjang (5 tahun), karena banyaknya masalah dalam

mempertimbangkan pembuatan fatwa tersebut.

Salah satu perusahaan asuransi terkemuka saat ini adalah PT AXA

Mandiri Financial Services meluncurkan produk asuransi terbarunya yaitu

asuransi syariah. Perusahaan AXA Mandiri terdiri dari bisnis asuransi

jiwa, yaitu PT AXA Mandiri Financial Services dan bisnis asuransi umum,

yaitu PT Mandiri AXA General Insurance, yang keduanya adalah sebuah

perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) TBK dengan

AXA Group. Sama dengan produk asuransi syariah lain, AXA Mandiri

menambah fitur wakaf manfaat asuransi jiwa syariah didalamnya. AXA

Mandiri merupakan perusahaan asuransi syariah yang sudah mendapat izin

pengelolaan produk polis wakaf di Indonesia. AXA Mandiri unit Syariah

didukung oleh lembaga wakaf yang terpercaya di Indonesia yakni Dompet

Dhuafa dan Mandiri Amal Insani untuk mengelola dan menyalurkan dana

wakaf para nasabah dan menghibahkan sebagian manfaatnya untuk

kesejahteraan umat, khususnya dalam inisiatif pembangunan Masjid,

Rumah Sakit serta tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

7 Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No: 106/DSN-MUI/X/2016

Tentang Wakaf Manfaat Asuransi Dan Manfaat Investassi Pada Asuranssi Jiwa Syariah. 8 Siska Lis Sulistiani “Analisis Implementasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi Syariah Di

Lembaga Wakaf al-Azhar Jakarta” Jurnal wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan. Volume 17,

No 2, Desaember 2017, h. 285-299.

Page 17: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

6

kurang mampu. Seluruh lembaga pengelola aset wakaf tersebut telah

terdaftar dan diawasi langsung oleh BWI agar aset dikelola lebih baik dan

produktif. Dipilihnya PT AXA Mandiri Syariah ini dikarenakan termasuk

perusahaan asuransi yang ada produk wakaf.

Kehadiran wakaf manfaat asuransi syariah adalah solusi terhadap

wakaf untuk masyarakat muslim di Indonesia. Maka dari itu hadirnya

wakaf manfaat asuransi jiwa syariah ini menjadi jawaban terhadap

bagaimana penerapan baik secara teori maupun praktek. Seiring

berkembangnya usaha perasuransian di Indonesia dan dapat bermanfaat

bagi umat islam agar memahami wakaf manfaat asuransi yang ada di

asuransi syariah sehingga bertambah kepercayaan masyarakat, bahwa

perusahaan asuransi syariah dapat melaksanakan wakaf manfaat asuransi

jiwa syariah sesuai prinsip syariah, yakni mengikuti panduan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No:106/DSN-MUI/X/2016. Melalui fatwa

tersebut diharapkan dapat memberikan andil untuk perusahaan agar dapat

memegang teguh nilai syariah dalam menerapkan usahanya khususnya

dibidang wakaf manfaat asuransi jiwa syariah dan perkembangan industri

keuangan syariah pada umumnya, kemudian diharapkan bisa memberikan

instrumen pendukung bagi kalangan industri asuransi syariah untuk

memaksimalkan perekonomian berbasis syariah. Oleh sebab itu penulis

mengangkat judul sebagai berikut: ANALISIS PENERAPAN PRODUK

ASURANSI JIWA PADA PT AXA MANDIRI SYARIAH

BERDASARKAN FATWA DSN-MUI NO 106.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi

masalah yang nantinya akan diteliti sesuai dengan kemampuan penulis,

antara lain:

1. Bagaimana hukum wakaf manfaat asuransi syariah dalam islam?

2. Bagaimana kedudukan risiko dalam asuransi?

Page 18: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

7

3. Bagaimana langkah penerapan wakaf manfaat asuransi pada PT

AXA Mandiri Syariah?

4. Apakah penerapan wakaf asuransi AXA Mandiri syariah sudah

sesuai dengan fatwa DSN-MUI No 106 tahun 2019?

C. Pembatasan Masalah

Agar mendapatkan suatu batasan yang jelas guna mencegah

terjadinya pembahasan yang meluas dan keluar dari konteks yang

semestinya, maka dalam hal ini penulis merasa perlu membatasi

permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu membahas

penerapan wakaf manfaat asuransi yang dilakukan di perusahaan asuransi

PT AXA Mandiri syariah apakah sudah sesuai dengan peraturan Fatwa

DSN-MUI No 106”

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur mewakafkan manfaat asuransi pada PT AXA

Mandiri Syariah ?

2. Apakah penerapan wakaf manfaat asuransi AXA Mandiri syariah

sudah sesuai dengan peraturan fatwa DSN-MUI No. 106 tahun

2016 ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana langkah penerapan wakaf manfaat

asuransi syariah pada PT AXA Mandiri

b. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan risiko dalam asuransi

jiwa syariah.

c. Untuk mengetahui bagaimana status hukum wakaf manfaat

asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah dalam

pandangan islam.

2. Manfaat Penelitian

a. Agar dapat menjadi bahan informasi terhadap kajian akademis.

Page 19: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

8

b. Untuk mengetahui apakah prosedur pelaksanaan wakaf manfaat

asuransi pada PT AXA Mandiri syariah sudah sesuai dengan

tuntutan fatwa.

c. Agar mengetahui status hukum wakaf manfaat asuransi dan

manfaat investasi dalam pandangan hukum islam.

d. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperdalam

keilmuan tentang penetapan hukum dalam hal wakaf manfaat

asuransi dan manfaat investasi.

e. Untuk menambah khazanah keilmuan bagi penulis pada khususnya

dan memberikan informasi terhadap masyarakat umum mengenai

penetapan jumlah wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi.

f. Penelitian ini juga di ajukan sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum pada jurusan Hukum Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu

Untuk mengetahui dan memperjelas bahwa penelitian ini ada

perbedaan dengan studi terdahulu yang berkaitan, maka penulis

mencantumkan hasil penelitian terdahulu untuk dikaji dan ditelaah secara

seksama, penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Romadhon Nugroho. Dengan judul “Ananlisis fatwa Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 106 tentang wakaf

manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah”

Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. Kesimpulan penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang

melatarbelakangi hadirnya fatwa ini dipengaruhi oleh karena DSN

MUI belum mengatur ketentuan hukum terkait mewakafkan manfaat

asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah. fatwa DSN

MUI belum mengakomodir pengembangan usaha termasuk asuransi

syariah. kemudian istinbat hukum yang digunakan bersandarkan pada

al-Quran, hadits dan kaidah fiqhiyyah.

Page 20: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

9

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas analisis

fatwa yang sama yaitu fatwa DSN MUI No. 106 tahun 2016 tentang

wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi. Kemudian

Perbedaannya adalah penelitian ini membahas faktor yang melatar

belakangi munculnya fatwa tersebut dan metode istinbat hukum yang

dipakai DSN dalam menentukan fatwa tersebut. Sedangkan penulis

membahas analisis penerapan produk wakaf manfaat asuransi jiwa

pada PT AXA Mandiri Syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 106

2. Siska Lis Sulistiani, dalam Jurnal wacana hukum islam dan

kemanusiaan dengan judul “Analisis Implementasi Wakaf Wasiat Polis

Asuransi Syariah di Lembaga Wakaf Al-Azhar Jakarta”. Adapun

pembahasannya adalah Implementasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi

Syariah di Lembaga Wakaf Al-Azhar Jakarta belum sepenuhnya

mengikuti aturan dalam fatwa DSN MUI dikarenakan fatwa tersebut

baru keluar diakhir 2016 dan disosialisasikan di awal 2017, sedangkan

wakaf polis asuransi syariah ini sudah dikenal dimasyarakat sejak

tahun 2012.

Persamaan Penelitian ini sama-sama membahas terkait fatwa yang

telah dibuat dan di sahkan DSN MUI terkait wakaf manfaat asuransi

dan manfaat investasi.adapun perbedaannya adalah Penelitian ini

membahas kesesuaian sistem yang di terapkan lembaga wakaf al-

Azhar Jakarta terhadap fatwa DSN MUI No. 106 tahun 2016.

Sedangkan penulis membahas analisis penerapan produk wakaf

manfaat asuransi jiwa pada PT AXA Mandiri Syariah berdasarkan

fatwa DSN-MUI No. 106

3. Ariffan Rahman Hakim dalam skripsi yang berjudul “Analisis

Penerapan Wakaf Polis Asuransi Syariah Berdasarkan Fatwa

No:106/Dsn-Mui/X/2016 (Studi Pada Sun Life Syariah). adapun

kesimpulan penelitian tersebut adalah Hasil penelitiannya secara

singkat bahwa penerapan wakaf pada polis asuransi jiwa Sun Life

Syariah terdapat beberapa unsur terkait didalamnya yaitu: kesesuaian

Page 21: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

10

aturan fatwa terhadap bagaimana pelaksanaan perusahaan Sun Life

Syariah yang berkerjasama dengan lembaga wakaf dalam mengelola

dana yang diwakafkan. Kesesuaian pernyataan perjanjian form ikrar

wakaf Sun Life Syariah batas maksimal yang sesuai ketentuan fatwa

pada wakaf wasiat (manfaat meninggal dunia) jumlah sebesar 45% dan

wakaf manfaat investasi sebesar 30%.

Persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas terkait fatwa

yang telah dibuat dan di sahkan oleh DSN MUI terkait wakaf manfaat

asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah. Perbedaan

Dalam penelitian ini adalah penulis skripsi ini meneliti seperti apa

penerapan wakaf polis asuransi syariah yang dilakukan oleh PT Sun

Life Syariah dan meneliti apakah PT Sun Life Syariah sudah sesuai

penerapan wakafnya dengan ketentuan Fatwa No:106/DSN-

MUI/X/2016. Sedangkan penulis membahas analisis penerapan produk

wakaf manfaat asuransi jiwa pada PT AXA Mandiri Syariah

berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 106

4. Ali Amin Isfandiar dalam Jurnal ekonomi islam yang berjudul

“Tinjauan Fiqih Muamalat Dan Hukum Nasional Tentang Wakaf Di

Indonesia” dengan pembahasan Hasil dari penelitian ini terdapat

beberapa perbedaan pendapat mengenai wakaf termasuk

dibolehkannya wakaf uang. Di indonesia sediri wakaf uang ini

dibolehkan bahkan sangat dianjurkan. Persamaan dalam penelitian ini

adalah sama-sama membahas wakaf, sedangkan perbedaannya adalah

Penelitian ini membahas tentang Wakaf dari tinjauan fiqih muamalah

dan hukum nasional, dimana didalamnya penulis menjelaskan

pengertian serta pembahasan wakaf melalui pendapat para imam

kemudian membandingkannya dengan tinjauan hukum nasional yaitu

UU No. 41 tahun 2004. Sedangkan penulis membahas analisis

penerapan produk wakaf manfaat asuransi jiwa pada PT AXA Mandiri

Syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 106

Page 22: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

11

G. Kerangka Teori dan Konseptual

Kerangka teori dalam penelitian ini adalah teori kepatuhan hukum.

Bagaiaman kepatuhan PT AXA Mandiri terhadap peraturan yang telah

ditetapkan dalam fatwa, dalam hal ini adalah Fatwa DSN-MUI No. 106

tahun 2016 tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi Pada

Asuransi Jiwa Syariah.

Dalam konteks ini PT AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi yang

membuka peluang wakaf manfaat asuransi untuk peserta asuransi jiwa

syariah. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia sebagai

penerbit fatwa syariah menempati kedudukan yang strategis dan sangat

penting, untuk menjaga kualitas dan perkembangan sebuah perusahaan

syariah khususnya di Indonesia. Karena mufti (pemberi fatwa) merupakan

pelanjut tugas nabi SAW. dalam menyampaikan hukum-hukum syariat,

mengajar manusia dan memberi peringatan kepada mereka agar berhati-

hati sehingga ia berkedudukan sebagai khalifah dan ahli waris beliau.9

DSN MUI sebagai lembaga yang berwenang menerbitkan peraturan

operasional lembaga keuangan syariah telah menerbitkan fatwa yang

masih terbilang baru, karena baru disosialisasikan pada tahun 2017. Dalam

memutuskan fatwa DSN MUI tidak sembarangan dalam menetapkannya

kecuali berpegang terhadap al-Quran dan Hadits serta pendapat para ulama

sebagai dasar hukum dalam menetapkan peraturan. Oleh sebab itu PT

AXA Mandiri wajib mengikuti tuntutan fatwa yang telah ditetapkan.

Konseptual penerbitan wakaf manfaat asuransi jiwa sysariah pada PT

AXA Mandiri Syariah.

9 Romadhon Nugroho, “Analisi Fatwa DSN MUI tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan

Manfaat Investasi Pada Asuransi Syariah (Skripsi S-1 Fakultas Syariah Universitas Isnlam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017) . h. 21.

Page 23: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

12

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau teknis yang akan dilakukan

penulis dalam proses penelitian ini. Adapun metode penelitian yang akan

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi

ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan permasalahan

dengan cara mengumpulkan data, dokumen dan informasi yang aktual.

Data-data yang diperoleh akan diinterpretasikan dalam bentuk

pemaparan kemudian dianalisis untuk lebih lanjut untuk kemudian

ditarik kesimpulan.

Mengingat penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang suatu kejadian tertentu, maka dalam Penelitian

deskriptif tingkat keyakinan harus maksimal Pendekatan dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu bersumber dari

hasil studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak

Nasabah datang ke AXA

Mandiri mengajukan

pembukaan asuransi jiwa

syariah (bertempat di

setiap cabang bank mandiri

syariah karena keduanya

kerjasama)

Pihak bank mebuka

akun/buku

tabungan BSM

untuk nasabah

Petugas AXA Mandiri

menawarkan nasabah

sesuai asuransi yang

dibutuhkannya

Jika nasabah telah tutup usia

pada masa asuransi berjalan

kemudian wakaf bisa

dijalankan

Setelah ditemukan kebutuhan

nasabah, kemudian petugas

mebuka akun polis untuk

nasabah yang bersangkutan

Petugas menawarkan

wakaf manfaat

asuransi jiwa syariah

pada nasabah

Setelah nasabah setuju

kemudian nasabah

mengisi formulir wakaf

manfaat asuransi

Page 24: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

13

perusahaan yang bersangkutan yakni PT AXA Mandiri financial

services Syariah (AXA Mandiri).

2. Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam/jenis data

yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu merupakan data utama yang diambil

langsung dari perusahaan tempat objek penelitian yaitu dengan

teknik wawancara (interview) kepada pihak PT AXA Mandiri

Syariah terkait penerapan wakaf manfaat asuransi asuransi

syariah. Sehingga dapat memecahkan masalah yang telah

dirumuskan dalam penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang dapat

dilihat dari formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat

umum dan khusus serta ilustrasi polis, brosur asuransi PT Sun

Life Syariah, Fatwa, Al-Qur’an, Hadist, buku-buku, penelitian

terdahulu, internet dan bahan tertulis lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan

informasi dalam penelitian ini dengan cara:

a. Riset Lapangan (Field Reseach)

Penelitian yang secara langsung dari lokasi perusahaan-

perusahaan untuk memperoleh data-data dan informasi melalui

masalah tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan

baik dan benar.

Wawancara (interview), merupakan teknik pengumpulan

data dengan tanya jawab kepada pihak yang berkaitan langsung

dengan penelitian ini. Penulis mewancarai salah satu pihak

asuransi yang bersangkutan di PT Sun Life Syariah. Tujuan

Page 25: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

14

wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang

valid dan akurat dari pihak yang dijadikan sebagai informasi.

Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang

ditunjukan kepada subjek dokumen, dapat berupa: rekaman,

catatan pribadi, formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-

syarat polis umum dan khusus, ilustrasi polis dan brosur

asuransi lainnya. Dimana penelitian dilakukan secara langsung

pada objek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih

nyata mengenai kesesuaian penerapan wakaf wasiat polis

asuransi di PT Sun Life Syariah.

b. Riset Kepustakaan (library research).

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari

dan memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai

literature seperti: Berita, Jurnal, buku-buku cetak, artikel,

mailing list, (website/internet) yang berkaitan dengan

pembahasan penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan

dianalisis dengan metode deskriptif yaitu metode yang

menggambarkan secara jelas dan rinci dengan didasari pada data-data

tentang topik penelitian yang diteliti, sehingga memperoleh gambaran

yang diteliti dan masalah tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan

dengan baik dan benar.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku “pedoman penulisan

skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2017”.

I. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah pembaca serta mendapatkan gambaran umum

dari penulisan proposal ini maka penulis menyusun dan membagi kedalam

lima bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab. Adapun urutan

Page 26: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

15

dan tata letak masing-masing bab serta pokok pembahasannya sebagai

berikut:

Bab I berisi pendahuluan, dalam bab ini akan dijelaskan latar

belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan (reviw) studi terdahulu, kerangka teori dan konseptual,

metode penelitian dan sistematika kepenulisan.

Bab 2 berisi landasan teori, dalam bab ini akan membahas tentang

teori dan tinjauan pustaka yang terkait wakaf manfaat asuransi syariah.

Bab 3 gambaran umum PT AXA Mandiri, bab ini akan membahasa

Mengenai gambaran umum PT AXA Mandiri Syariah sebagai bahan

penelitian skripsi ini.

Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan, bab ini akan membahas

inti dalam penelitian ini tentang bagaimana analisis produk wakaf manfaat

asuransi jiwa pada PT AXA Mandiri Syariah berdasarkan Fatwa DSN-

MUI No 106.

Bab 5 berisi penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang berisis

tentang kesimpulan hasil yang ditemui dari penelitian ini yang mana

mencakup penutup dan saran.

Page 27: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

16

BAB II

GAMBARAN UMUM ASURANSI DAN WAKAF

A. Asuransi

1. Sejarah Lahirnya Asuransi

Asuransi muncul pada abad pertengahan, letaknya di Eropa pada

tahun 1400-1800 sebelum masehi. Di zaman pertengahan asuransi sudah

digunakan oleh para serikat buruh yang saat itu memang hidup dengan

kondisi yang tidak layak, dimana hanya kaum pemodal yang memiliki

kekuasaan. saat mereka melakukan perjalanan di Eropa mereka sering

tidak aman ketika mengantarkan barang dari suatu daerah ke daerah lain

sering kali terjadi ada perampokan, karena itu mereka memerlukan jasa

pengamanan, oleh sebab itu muncullah asuransi yang asal katanya adalah

security (pengamanan), lalu pada tahun seribu delapan ratus lima pulahan

muncul bahasa arab untuk asuransi yaitu saukaroh. seiring dengan

perkembangannya, saukaroh diubah jadi kata at-ta’min. karena fungsi

daripada asuransi adalah memberikan rasa aman, maka dibuatnya kata at-

ta’min itu dengan harapan memberikan rasa aman.1

Kata asuransi saat ini berasal dari kata verzekering (belanda) yang

berarti pertanggungan. Istilah pertanggungan ini seringnya dipakai dalam

literatur hukum dan kurikulum perguruan tinggi hukum di indonesia.

Sedangkan istilah asuransi berasal dari istilah assurantie (belanda) atau

assurance (inggris) lebih banyak dikenal dan digunakan oleh kalangan

pelaku usaha bisnis. Di inggris selain istilah assurance, juga terdapat

istilah pendampingnya yaitu insurance. Istilah assurance sering

digunakan untuk mengidentifikasi jenis asuransi jiwa dan istilah

insurance digunakan untuk jenis asuransi kerugian (umum).

Asuransi jiwa pertama di indonesia dengan nama Nederlandsch

Indische Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY).

Perusahaan ini terakhir diambil alih oleh pemerintah indonesia dan

berubah menjadi PT. Asuransi jiwasraya. Pada 1853 terdapat perusahaan

1Mulhadi, “Dasar-Dasar Hukum Asuransi”. Cet-1 (Depok Rajawalipers, 2017), h. 13.

Page 28: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

17

asuransi kerugian pertama di indonesia, yaitu Bataviasche Zee Brand

Asurantie Maatschsppij. Pada 1912 didirikan perusahaan asuransi jiwa

bernama asuransi jiwa Boemi Poetra di Magelang atas prakarsa seorang

guru yang bernama M. Ng. Dwidjosewojo sebagai perusahaan asuransi

yang berbentuk badan usaha bersama. Pendirian bumi putra didorong

oleh keprihatinan yang mendalam terhadap nasib para guru pribumi

(bumiputera). Asuransi non jiwa yang pertama adalah NV Indishe Lloyd

yang kemudian berganti nama menjadi Lloyd Indonesia.2

2. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam bahasa arab asuransi disebut at-ta’min, penanggung disebut

mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut mu’amman lahu atau

musta’min. Atta’min diambil dari kata amana yang memiliki arti

memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa

takut, sebagaimana firman Allah “Dialah yang mengamankan merka dari

ketakutan.”(Quraisy:4)

Dari kata tersebut muncul kata-kata yang berdekatan seperti

berikut,

Al amanatu minal khouf : aman dari rasa takut

Al amanatu dhiddal khiyanat : amanah lawan dari khianat

Al iymanu dhiddul kufri : iman lawan dari kufur

I’thoul amna : memberi rasa aman

Dari arti terakhir di atas, dianggap paling tepat untuk

mendefinisikan istilah at-ta’min, yaitu:3 “menta’minkan sesuatu, artinya

adalah seorang membayar/menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli

warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati,

atau untuk mendapatkan ganti terhadap harta yang hilang, dikatakan

seseorang untuk mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya,

rumahnya atau mobilnya.

2Mulhadi, “Dasar-Dasar Hukum Asuransi”. (Cetakan Ke-1 (Depok: Rajawali Pers, 2017),

h. 18. 3Muhammad Syakir Sula,“Asuarnsi Syariah ( Life And General)”. cet-1, (Gema Insani

Press, 2004), h. 28.

Page 29: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

18

Ada tujuan dalam islam yang menjadi kebutuhan mendasar, yaitu

alkifayah yaitu ‘kecukupan’ dan al-amnu yaitu ‘keamanan’ sebagaimana

firman Allah SWT, “Dialah Allah yang mengamankan mereka dari

ketakutan” sehingga sebagian masyarakat menilai bahwa bebas dari lapar

merupakan bentuk dari keamanan. Mereka menyebutnya dengan al-amnu

al-qidza’i aman konsumsi. Dari prinsip tersebut islma mengarahkan pada

ummatnya untuk mencari rasa aman baik untuk dirinya sendiri dimasa

mendatang maupun untuk keluarganya sebagaimana nasihat rasul kepada

Saat Bin Abi Waqqash 4agar mensedekahkan sepertiga hartanya saja.

Selebihnya ditinggalkan untuk keluarganya agar tidak menjadi beban

masyarakat.

Alfanjari membagi at-tamin kedalam tiga bagian, yaitu ta’min at-

taawuniy, ta’min al-tijari, dan ta’min al-hukumiy5. Menurut Mushtafa

Ahmad Zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian. Adapaun

metodologi dan gambarannya dapat berbeda-beda, namun pada intinya

asuransi adalah cara untuk memlihara manusia untuk menghindari resiko

(ancaman) yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya atau dalam

aktivitas ekonominya.

Dalam buku aqdu at-ta’min wa maukifu asy-syariah al-ialamiyah

minhu, az-Zarqa juga mengatakan bahwa sistem asuransi yang dipahami

oleh para ulama hukum (syariah) adalah sebuah sistem Ta’awun dan

Tadhamun yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa

atau musibah-musibah. Tugas ini dibagikan kepada sekelompok

tertanggung, dengan cara memberikan pengganti kepada orang yang

tertimpa musibah. Pengganti tersebut diambil dari kumpulan premi-premi

mereka. Para ulama ahli syariah mengatakan bahwa dalam penetapan

4Abdul Baqi dan Muhammad Fuad, Al-lu’lu wal Marjan. (Surabaya: Al Ridha, 2011), h.

2/471, hadits: 1053 5Muhammad Syauqi Al-Fanjari, “Al-Islam Wa At-Ta’min: Alternatif Asuransi dalam

Islam”, Riyadh, 1994, h. 23. Artikel di akses pada Mei 2019 dari https://www.researchgate.net/publication/324156038_AT-TA'MIN_AT TA'AWUNI_ALTERNATIF_ASURANSI_DALAM_ISLAM

Page 30: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

19

semua hukum yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi, islam

bertujuan agar suatu masyarakat hidup berdasarkan atas asas saling

menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.6

Dengan demikian, asuransi dilihat dari segi teori dan sistem, tanpa

melihat sarana atau cara-cara kerja dalam merealisasikan sistem dan

memperaktikkan teorinya, sangat relevan dengan tujuan-tujuan umum

sayriah dan diserukan oleh dalil-dalil juz’i-nya. Dikatakan demikian

karena asuransi dalam arti tersebut adalah sebuah gabungan kesepakatan

untuk saling menolong, yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapih,

antara sejumlah besar manusia. Tujuannya adalah menghilangkan atau

meringankan kerugian dari peristiwa-peristiwa yang terkadang menimpa

sebagian mereka. Dan, jalan yang mereka tempuh adalah dengan

memberikan sedikit pemberian dari masing-masing individu.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

dalam fatwanya tentang pedomam umum asuransi syariah, memberi

defenisi tentang asuransi. Menurutnya, Asuransi Syariah (ta’min, takaful,

tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara

sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru

yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu

melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Asuransi dalam sudut pandang hukum dan ekonomi merupakan

bentuk manajemen resiko utama yang digunakan untuk menghindari

kemungkinan terjadinya kerugian yang tidak tentu. Asuransi didefenisikan

sebagai transfer yang wajar atas resiko kerugian, dari satu entitas ke entitas

lain. Dengan kata lain, asuransi adalah suatu sistem yang diciptakan untuk

melindungi orang, kelopok, atau aktivitas usaha terhadap resiko kerugian

finansial dengan cara membagi atau menyebarkan resiko melalui

pembayaran sejumlah premi.

6Muhammad Syakir Sula,“Asuarnsi Syariah ( Life And General)”, cet-1, (Gema Insani

Press, 2004), h. 29.

Page 31: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

20

Asuransi merupakan suatu metode untuk memutuskan atau

melimpahkan kerugian-kerugian yang mungkin diderita pada umumnya

antara anggota-anggota suatu kelompok. Hal ini dilakukan karena:

a. Adanya sejumlah resiko yang cukup besar dan terpisah, akan tetapi

dapat dikombinasi.

b. Suatu kejadian yang terjadi secara merata dan diperhitungkan secara

matematik. Dengan suatu marge kesalahan yang relatif kecil. Hal ini

memungkinkan untuk memperkirakan kerugian-kerugian yang

mungkin timbul dan untuk mengkalkulasi biaya tahunannya.7

Asuransi juga di atur dalam KUHD pasal 246 mengenai devinisi

asuransi, dapat ditarik beberapa unsur yang terdapat didalam asuransi,

yakni:

a. Adanya dua pihak yang terkait dalam asuransi, yaitu penanggung dan

tertanggung.

b. Adanya peralihan risiko dari tergantung kepada penanggung

c. Adanya premi yang harus dibayar tertanggung kepada penanggung

d. Adanya unsur peristiwa yang tidak pasti (evenemen; onzeker voorval);

e. Adanya unsur ganti kerugian apabila terjadi suatu peristiwa yang tidak

pasti.

Asuransi menurut Undang-Undang terbaru yakni Undang-Undang

No. 40 tahun 2014 tentang perasuransian pasal 1 ayat (1) menyatakan

bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua pihak antara perusahaan

asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerima premi

oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis

karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan

keuntungan, atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang

7Mulhadi, “Dasar-Dasar Hukum Asuransi”, Cetakan Ke-1 (Depok: Rajawali Pers, 2017),

h.1.

Page 32: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

21

mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya

suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

tertanggung atau pembayaran yang didasrkan pada hidupnya

tertanggung dengan manfaat besarnya telah ditetapkan dan/atau

didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Beberapa pokok materi baru dalam undang-undang ini antara lain,

disamping mengatur pokok asuransi umum, jiwa dan reasuransi juga

mengatur yang terkait dengan produk asuransi syariah, seperti asuransi

umum syariah, asuransi jiwa syariah, dan usaha reasuransi syariah8. Semua

pengertian asuransi yang penulis paparkan di atas adalah pengertian

asuransi pada umumnya.

3. Maqashid Syariah Pada Asuransi

Asuransi syariah menggunakan prinsip tabarru atau tolong-

menolong dan bekerja sama sehingga menimbulkan kemaslahatan untuk

para peserta. Prinsip tabarru yang dipakai oleh asuransi syariah tersebut

mempunyai hubungan yang erat dengan maqashid syariah. Menurut Dr.

Oni Sahroni, M.A. dan Ir. Adiwarman A Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.P

dalam buku Maqashid Bisnis & Keuangan Islam, mendefinisikan secara

singkat bahwa maqashid syariah adalah “Memenuhi hajat manusia dengan

cara merealisasikan mashlahatnya dan menghindarkan mafsadah dari

mereka”. Mashlahat yang dimaksud adalah setiap perkara yang

memberikan kemanfaatan dan menghapus kemudaratan.

Imam Asy-Syatibi merumuskan lima maqashid syariah yaitu:

Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama), Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa),

Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal), Hifdz An-Nasb (Memelihara

Keturunan) dan Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta). Salah satu penerapan

Hifdz Ad-Din atau memelihara agama dalam asuransi syariah adalah

8Abdul R. Saliman,“Hukum Bisnis untuk Perusahaan” (Prenadamedia Group.2005.

Jakarta), h. 189.

Page 33: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

22

membantu mengelola risiko jamaah dalam menjalankan ibadah haji. Hal

ini dijelaskan lewat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 39/DSN-

MUI/X/2002 tentang asuransi haji.

Penerapan Hifdz An-Nafs atau Memelihara Jiwa pada asuransi

syariah yaitu menjaga keselamatan jiwa dari hal-hal yang mengancam

seseorang seperti kecelakaan, kecelakaan ataupun kematian. Hifdz Al’Aql

atau memelihara akal pada asuransi syariah terletak pada produk asuransi

pendidikan. Asuransi syariah membantu memelihara akal dengan cara

asuransi syariah akan bekerja sebagai penyandang dana pendidikan ketika

orang tua yang membiayai pendidikan sudah tiada. Sehingga anak masih

bisa terus melanjutkan belajarnya dan memelihara akalnya.

Peran asuransi syariah terhadap Hifdz An-Nasb atau Memelihara

Keturunan adalah memelihara kemaslahatan keturunan. Dengan mengikuti

asuransi syariah maka keluarga yang ditinggalkan masih bisa melanjutkan

pendidikan dan melanjutkan kehidupannya dengan ekonomi yang layak.

Asuransi syariah menjalankan Hifdz Al-Maal atau memelihara harta salah

satunya adalah dengan mengelola dana yang dititipkan oleh peserta kepada

perusahaan asuransi syariah. Kepemilikan dana dan penyalurannya akad

diolah dengan baik olah perusahaan asuransi syariah.9

4. Syarat Sah Asuransi Syariah

Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengeloaan risiko yang

memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang

melibatkan peserta dan perusahaan asuransi.10 Syarat sahnya asuransi

harus terpenuhi unsur-unsur asuransi sebagai berikut:

a. Adanya pihak penanggung

b. Adanya pihak tertanggung

c. Adanya Perjanjian asuransi

9Ardne, Implementasi Maqashid Syariah Pada Asuransi Syariah, diakses pada 15 Juli

2019 di situs http://www.dakwatuna.com/2018/05/23/92588/implementasi-maqashid-syariah-

pada-asuransi-syariah/#ixzz5zZgrSA6Y 10 Muhammad iqbal, “Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik” (Jakarta: gema insani,

2006), h. 2.

Page 34: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

23

d. Pembayaran premi

e. Adanya kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang

diderita oleh tertanggung.

f. Adanya suatu peristiwa yang tidak pasti terjadinya (risiko).11

Dalam unsur asuransi ini penulis menilai bahwa sebenarnya risiko

adalah hal utama yang dipentingkan dalam asuransi, karena asuransi

sebagai alat pembagian risiko. Jika dilihat dari sejarah asuransi, timbulnya

asuransi karena adanya risiko yang harus ditangani, tanpa sebab risiko

hingga sekarang asuransi tidak hadir.

Kemudian terdapat persyaratan sahnya suatu akad. Akad yang tidak

memenuhi salah satu dari persyaratan ini atau melanggar dari salah

satunya maka akad jadi batal. Adapun persyaratan tersebut dalam hal ini

bagi Subjek/pelaku akad sebagai berikut:

a. Sudah baligh (dewasa).

b. Berakal, sudah barang tentu setiap transaksi yang dilakukan oleh

orang yang kehilangan akal adalah tidak sah, maka perasuransiannya

pun batal.

c. Ikhtiyar (kehendak bebas), tidak boleh ada paksaan dalam transaksi

yang tidak disukai.

d. Tidak sah transaksi atas suatu yang tidak diketahui. Syarat ini terdapat

di dalam seluruh transaksi. Tidak sah jual beli apabila barang yang di

jual tidak diketahui.

e. Tidak sah transaksi yang mengandung unsur riba. Ini adalah

persyaratan dan larangan bagi sahnya transaksi. Atas dasar ini, maka

setiap transaksi yang baru harus kita anggap sah, sesuai tuntutan

prinsip.12

11 Hermansyah, “Hukum Perbankan Nasional Indonesia” (Jakarta: Kencana, 2006), h. 11. 12 Murtadha Muthahhari, “Pandangan Islam Tentang Asuransi Dan Riba”, Terjemah:

Irwan Kurniawan, ar-Riba Wa at-Ta’min, (Bandung, Pustaka Hidayah, 1995), h. 276.

Page 35: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

24

Menurut fatwa DSN MUI No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman

umum asuransi syariah aqid dalam asuransi syariah terbagi menjadi dua

yaitu:

a. Mudhorib yaitu pengelola dana tabarru’

b. Sohibul mal adalah pemilik dana tabarru’

5. Bentuk-Bentuk Produk Asuransi Syariah AXA Mandiri Syariah

Yang membedakan asuransi umum dengan asuransi syariah adalah

takaful, dimana takaful merupakan konsep kooperatif yang diusung

sehingga asuransi syariah terhindar dari riba. Produk-produk asuransi

takaful terdiri dari Asuransi Takaful individu, Asuransi Takaful Grup dan

Asuransi Takaful Umum sebagaimana yang akan dijelaskan dibawah ini

a. Takaful Individu (Asuransi Jiwa)

Produk asuransi syariah ini memberikan perlindungan dan

perencanaan yang bersifat pribadi, dan dibagi menjadi beberapa jenis

berikut ini:

1) Takaful Dana Investasi yang menjamin dan memberikan

perlindungan hari tua atau menjadi jaminan dana bagi ahli waris

bila nasabah meninggal dunia lebih awal

2) Takaful Dana Haji yang dipergunakan sebagai perlindungan dana

perorangan yang berencana menunaikan ibadah haji

3) Takaful Dana Siswa yang memberikan jaminan dana pendidikan

mulai sekolah dasar sampai sarjana

4) Takaful Dana Jabatan yang memberikan jaminan santunan bagi

ahli waris dari nasabah yang menduduki jabatan penting bila

nasabah meninggal dunia lebih awal atau tidak bekerja lagi dalam

masa jabatannya.

b. Takaful group

Produk Asuransi Syariah ini memberi perlindungan dan

perencanaan untuk pribadi dan kelompok, misal kelompok dalam

sebuah perusahaan yang dibagi menjadi beberapa jenis berikut ini:

Page 36: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

25

1) Takaful al-Khairat dan Tabungan Haji sebagai perlindungan bagi

karyawan yang ingin menunaikan ibadah haji, yang didanai iuran

bersama dengan keberangkatan bergilir

2) Takaful Kecelakaan Siswa yang memberikan proteksi pelajar dari

resiko kecelakaan yang berakibat cacat bahkan yang

mengakibatkan meninggal dunia

3) Takaful Wisata dan Perjalanan yang memberikan proteksi peserta

wisata dari resiko kecelakaan yang mengakibatkan meninggal

dunia atau cacat seumur hidup

4) Takaful Kecelakaan Group, yang memberikan proteksi santunan

karyawan dalam perusahan, organisasi atau perkumpulan lainnya

5) Takaful Pembiayaan, untuk proteksi pelunasan hutang bagi

nasabah yang meninggal dalam masa perjanjian.

c. Takaful Umum

Produk Asuransi Syariah ini memberi perlindungan dan

perencanaan yang bersifat umum dan dibagi menjadi beberapa jenis

yaitu:

1) Takaful Kebakaran, untuk perlindungan dari kerugian yang

disebabkan api

2) Takaful Kendaraan Bermotor, untuk perlindungan terhadap

kerugian pada kendaraan bermotor

3) Takaful Rekayasa, untuk perlindungan terhadap kerugian pada

pekerjaan pembangunan baik pembangunan rumah, villa, dan

bangunan lainnya

4) Takaful Pengangkutan, untuk perlindungan dari kerugian pada

semua barang setelah dilakukan pengangkutan baik darat, laut,

dan udara

Page 37: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

26

5) Takaful Rangka Kapal, untuk perlindungan dari kerusakan mesin

khususnya mesin kapal dan rangka kapal yang disebabkan

kecelakaan atau musibah.13

Asuransi Jiwa bertujuan menanggung risiko terhadap kerugian

finansial tak terduga, yang disebabkan karena meninggal dunia. Di

sini terlukis bahwa dalam asuransi jiwa, risiko yang dihadapi adalah

risiko kematian. Asuransi jiwa adalah jaminan untuk keturunan,

seorang bapak jika meninggal dunia sebelum waktunya atau dengan

tiba-tiba, si anak tidak akan terlantar dalam hidupnya. Bisa juga terjadi

terhadap seseorang yang telah lanjut usia dan tidak mampu untuk

mencari nafkah atau membiayai anak-anaknya, maka dengan asuransi

jiwa, risiko yang mungkin diderita dalam arti kehilangan kesempatan

untuk mendapat penghasilan akan ditanggung oleh perusahaan

asuransi.

6. Prinsip Asuransi Syariah

Prinsip dasar yang terdapat dalam asuransi jiwa takaful

disamakan dengan asuransi syari’ah pada umumnya dan hal tersebut

tidak jauh berbeda dengan prinsip dasar yang berlaku pada konsep

ekonomi Islam secara komprehensif. Begitu juga dengan asuransi, harus

dibangun di atas fondasi dan prinsip dasar yang kuat serta kokoh. Di

antara prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Ke-Esaan (tauhid)

Prinsip ke-Esaan (tauhid) adalah dasar utama dari setiap bentuk

bangunan yang ada dalam berasuransi yang harus diperhatikan

adalah bagaimana seharusnya menciptakan suasana dan kondisi

bermu’amalah yang dibangun oleh nilai-nilai ke-Tuhanan. Kalau

pemahaman semacam ini terbentuk dalam setiap “pemain” yang

terlibat dalam perusahaan asuransi, maka pada tahap awal masalah

13Cermati.com. “Asuransi Syariah: Jenis Produk dan Ketentuan Menggunakannya”,

Diakses pada 15 juni 2019 dari https://www.cermati.com/artikel/asuransi-syariah-jenis-produk-dan-ketentuan-menggunakannya

Page 38: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

27

yang sangat urgensi telah terlalui dan dapat melangsungkan

perjalanan bermuamalah seterusnya.

b. Keadilan (al-‘adl)

Prinsip kedua dalam bermuamalah adalah keadilan, begitu juga

dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai keadilan (justice),

dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam menempatkan hal dan

kewajiban antara nasabah (anggota) dan perusahaan asuransi. Sikap

adil dibutuhkan ketika menentukan nisbah mudharabah, musyarakah,

wakalah, wadi’ah dan sebagainya dalam bank syari’ah. Sikat adil

juga diperlukan ketika asuransi jiwa syari’ah menentukan bagi hasil

dalam surplus underwriting penentuan bunga teknik (bunga teknik

tidak ada dalam asuransi syari’ah) dan bagi hasil invenstasi antara

perusahaan serta peserta. Karena itulah transparansi dalam

perbankan dan asuransi jiwa yang berlandaskan syari’ah menjadi

sangat penting.

c. Menghindari kedzaliman (adz-dzulm)

Pelanggaran terhadap kedzaliman merupakan salah satu dasar

dalam bermuamalah. Karena itu Islam sangat ketat dalam

memberikan perhatian terhadap pelanggaran kedzaliman. Dalam

praktek bisnis, proses saling mendzalimi mungkin dapat terjadi

dalam 3 (tiga) hal sebagai berikut:

1) Dalam hubungan dengan nasabah, yakni nasabah akan

terdzalimi apabila ada hak-haknya yang dikebiri. Mungkin ini

disebabkan ketidaktahuan atau tidak adanya transparansi dari

suatu perusahaan.

2) Dalam hubungan dengan karyawan. Sesama manusia diharuskan

untuk segera memberikan upah buruh setelah selesai bekerja jika

ia meminta. Wajib bagi perusahaan untuk memikirkan kebutuhan

bagi perusahaan sesuai tenaga dan pikiran yang diberikan.

3) Dalam hubungan dengan pemilik modal (investor). Investor

menanamkan modal ke suatu perusahaan tentunya karena ingin

Page 39: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

28

memperoleh keuntungan yang baik dan halal dari bisnis tersebut.

Oleh karenanya, pengurus dalam perusahaan adalah pemegang

amanah yang benar-benar harus dipercaya. Pendzaliman terhadap

investor terjadi bila pengurus (direksi) suatu perusahaan tidak

amanah menjalankan perusahaan.

d. Tolong-menolong (at-ta’awun)

Saling tolong-menolong atau saling membantu berarti diantara

peserta syari’ah yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama

dan memperingan penderitaan memenuhi berbagai kebutuhan dalam

mengatasi kesulitan yang dialami karena musibah yang diderita.

e. Kerjasama (musyarakah)

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup sendiri

tanpa adanya bantuan dari orang lain. Kerjasama dalam bisnis

asuransi dapat berwujud dalam akad yang dijadikan acuan antara

kedua belah pihak yang terlibat, yaitu anggota (nasabah) dan

perusahaan asuransi.

f. Amanah (al-amanah)

Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud

dalam nilai-nilai akuntabiltas (pertanggungjawaban) perusahaan

melalui penyajian laporan keuangan tiap periode. Prinsip amanah

juga harus berlaku pada seorang nasabah, seseorang yang menjadi

nasabah asuransi berkewajiban menyampaikan informasi yang benar

berkaitan dengan pembayaran dana iuran (premi) dan tidak

memanipulasi kerugian (peril) yang menimpa dirinya.

g. Kerelaan (al-ridha)

Pentingnya prinsip ridha dalam muamalah karena tanpa dilandasi

dengan keridhaan, maka seluruh akad dalam muamalah menjadi

batal. Dengan demikian, kedudukan prinsip keridhaan sangat fatal

dalam akad-akad yang dibuat dalam mumalah yang dilandasi hukum

syari’ah.

Page 40: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

29

h. Larangan gharar (ketidakpastian)

maisir (judi) dan riba Dalam setiap transaksi, seseorang muslim

dilarang memperkaya diri dengan cara yang tidak dibenarkan karena hal

tersebut menimbulkan kerugian pada pada salah satu pihak.14

B. Wakaf

1. Pengertian Wakaf

Perkataan waqf, yang menjadi wakaf dalam bahasa indonesia,

berasal dari bahasa arab, kata kerja dari waqafa yang berarti

menghentikan, berdiam ditempat, atau menahan sesuatu. pengertian

menahan sesuatu dihubungkan dengan harta kekayaan, itulah yang

dimaksud dengan wakaf dalam uraian ini. Wakaf adalah menahan

sesuatu benda untuk diambil manfaatnya sesuai dengan ajaran islam.15

Menurut Fatwa DSN-MUI, wakaf adalah menahan harta yang

dapat dimanfaatkan dan/atau di-istitsmar-kan, tanpa lenyap bendanya,

dengan tidak menjual, menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan

hasilnya disalurkan pada suatu yang mubah kepada penerima manfaat

wakaf yang ada16.

Menurut Undang-Undang republik indonesia nomor 41 tahun

2004 dalam pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa, wakaf adalah perbuatan

hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta

benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu

tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau

kesejahteraan umum menurut syariah. Dalam pengertian ini dapat

disimpulkan bahwa wakaf boleh dalam bentuk apa saja selagi ia tidak

menyalahi aturan syariat dan tidak harus selamanya dalam artian

permanen.

14 Ilyas, studi komperatif asuransi jiwa takaful dan asuransi jiwa konvensional. (kanun

jurnal ilmu hukum, No. 62, Th. XVI (April 2014). Pp 39-55. 15Mohammad Daud Ali, “Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf” Skripsi universitas

Indonesia, tahun 1988, h 80. 16DSN-MUI No.106 Tahun 2016.

Page 41: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

30

Menurut ulama fiqih, Para ahli fikih berbeda-beda dalam

mendefinisikan wakaf menurut istilah, sehingga berbeda pula dalam

memandang hakikat wakaf itu sendiri. Adapaun pandangan para ulama

ahli fikih tersebut sebagai berikut:

Abu Hanifah berpendapat wakaf adalah menahan harta dari

otoritas kepemilikan orang yang mewakafkan dan menyedekahkan

kemanfaatan barang wakaf tersebut untuk tujuan kebaikan. Dari

pengertian tersebut wakaf tidak memberikan konsekuensi hilangnya

barang yang diwakafkan, orang yang mewakafkan boleh saja mencabut

barang tersebut atau menjualnya. Kemudian pendapat madzhab Maliki

wakaf adalah sipemilik harta menjadikan hasil dari harta yang dia miliki

meskipun kepemilikan itu dengan cara menyewa atau menjadikan

penghasilan dari harta tersebut, artinya sipemilik harta menahan hartanya

tersebut dari semua bentuk kepemilikan, menyedekahkan hasil harta

tersebuat dengan tujuan kebaikan, sedangkan harta tersebut masih utuh

milik orang yang mewakafkan untuk satu tempo tersebut.

Madzhab Syafi’i dan Ahmad Bin Hambal wakaf adalah menahan

harta yang bisa dimanfaatkan, sementara barang tersebut masih utuh

dengan menghentikan sama sekali pengawasan terhadap barang tersebut

dari orang yang mewakafkan dan lainnya untuk pengelolaan yang

diperbolehkan rill, atau pengelolaan penghasilan barang tersebut untuk

tujuan kebajikan dan kebaikan demi mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Atas dasar ini barang tersebut terlepas dari tangan orang yang

mewakafkan dan menjadi tertahan dengan dihukumi menjadi milik

Allah17.

2. Dasar Hukum Wakaf

a. Surah al-Baqarah (2) 267 yang artinya “hai orang-orang yang

beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu

yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi

17 Wahbah Zuhaili, “Fiqih Islam Wa Adillatuhu”, terj. Abdul hayyie al-kattani, (Jakarta:

gema insani, 2011), h. 269-271.

Page 42: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

31

untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk buruk lalu

kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.

Dan ketahuilah bahwa Allah Maha kaya lagi Maha Terpuji.” Dalam

ayat tersebut Allah memrintahkan agar menafkahkan hartanya yang

baik.

b. Hadits nabi yang diriwayatkan oleh imam Muslim berasal dari Abu

Hurairah, seorang manusia yang meninggal dunia akan berhenti

semua pahala amal perbuatannya, kecuali pahala tiga amalan yaitu:

1) Pahala amalan shadaqah jariayah (sedekah yang pahalanya

tetap mengalir) yang diberikannya selama ia hidup

2) pahala ilmu yang bermanfaat (bagi orang lain) yang

diajarkannya selama hayatnya, dan (3) doa anak yang sholeh

yakni anak yang membalas guna orangtuanya dan mendoakan

ayah ibunya kendatipun orangtuanya telah tiada bersama dia di

dunia ini. Para ahli sependapat bahwa yang dimaksud dengan

(pahala) shadaqah jariyah dalam hadits itu adalah pahala wakaf

yang diberikannya dikala seseorang masih hidup (A.A. Basyir,

1977:7)

c. Hadits yang menyebutkan Usman Bin Affan (kemudian menjadi

khalifah III) membeli sumur di kota Madinah. Sumur itu beliau

wakafkan untuk kepentingan umum, namun beliau sendiri

memanfaatkan airnya untuk keperluan sehari-hari. Didalam hadits

yang berkenaan dengan Usman ini tidak dijumpai perkataan habs,

tetapi dari fungsi sumur itu yakni untuk kemanfaatan orang banyak

jelas pengertian wakaf disitu.18

Dari pengertian al-qur’an dan Hadits di atas jelaslah bahwa

wakaf hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan)

bahkan mendekati wajib bagi orang yang mempunyai harta lebih.

18 Mohammad Daud Ali, “Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf”, (Universitas

Indonesia: UI-Press, 1988), h. 80-82.

Page 43: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

32

3. Rukun Wakaf

Rukun artinya sudut, tiang penyangga, yang merupakan sendi

utama atau unsur pokok dalam pembentukan suatu hal. Wakaf sebagai

suatu lembaga mempunyai unsur-unsur pembentukannya, tanpa unsur itu

wakaf tidak dapat berdiri. Unsur atau rukun tersebut adalah :

a. Orang yang Mewakafkan Hartanya (Wakif)

orang yang mewakafkan hartanya dalam istilah hukum islam

disebut wakif. Seorang wakif harus memenuhi syarat untuk

mewakafkan hartanya diantaranya adalah kecakapan bertindak, telah

dapat mempertimbangkan baik buruknya perbuatan yang

dilakukannya dan benar-benar pemilik harta yang diwakafkan itu (A.

Wasit Aulawi, 1975: 2-3)

b. Harta yang Diwakafkan (Mauquf)

barang atau benda yang diwakafkan (mauquf) harus memenuhi

syaratsyarat sebagai berikut:

1) harus tetap zatnya dan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu

yang lama, tidak habis sekali pakai pemanfaatan itu harus untuk

hal-hal yang berguna, halal dan sah menurut hukum.

2) Harta yang diwakafkan itu haruslah jelas wujudnya dan pasti batas-

batasnya (jika bentuk tanah misalnya).

3) Benda itu harus benar-benar kepnuyaan wakif dan bebass dari

segala beban.

4) Harta yang diwakafkan dapat berupa benda dapat juga berupa

benda bergerak seperti buku-buku, saham, surat-surat berharga dan

sebagainya. (A.A. Basyir, 1977:10; Awasit Aulawi, 1975:3).

c. Tujuan Wakaf (Mauquf ‘alaih)

Dalam tujuan itu tercermin yang berhak menerima hasil wasil

wakaf atau mauquf alaih harus jelas dan tidak boleh bertentangan

dengan nilai ibadah. Tujuan wakaf itu harus dapat dimasukkan

Page 44: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

33

kedalam kategori ibadah pada umumnya, sekurang-kurangnya

tujuannya harus merupakan hal yang mubah atau jaiz ‘boleh’.

d. Pernyataan (Siqhat) Wakif

Pernyataan wakif merupakan tanda penyerahan barang atau benda

yang diwakafkan dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan. Dengan

pernyataan itu tanggallah hak wakif atas benda yang diwakafkannya.

Benda itu kembali menjadi hak mutlak milik Allah yang dimanfaatkan

oleh orang atau orang-orang yang disebut dalam ikrar wakaf tersebut.

Karena tindakan mewakafkan sesuatu itu dipandang sebagai

perbuatan hukum sepihak, maka dengan pernyataan wakif yang

merupakan ijab, perwakafan telah terjadi. Pernyataan qabul dari

mauquf alaih tidak diperlukan.

4. Syarat-Syarat Wakaf

a. Perwakafan benda itu tidak dibatasi untuk jangka waktu tertentu saja.

b. Tujuannya harus jelas. Namun apabila seorang wakif menyerahkan

tanahnya kepada suatu badan hukum tertentu yang sudah jelas tujuan

dan usahanya, wewenang untuk tujuan wakaf itu berada pada badan

hukum yang bersangkutan sesuai dengan tujuan badan hukum itu.

c. Wakaf harus segera dilaksankan setelah ikrar wakaf dinyatakan tanpa

menggantungkan pelaksanaanya pada suatu peristiwa yang akan terjadi

dimasa yang akan datang.

Sebabnya adalah ikrar wakaf itu menyebabkan lepasnya hubungan

pemilikan seketika itu juga antara wakif dengan wakaf yang bersangkutan.

Bila digantungkan pada kematian seseorang, yang berlaku adalah hukum

wasiat. Dalam hal ini tidak boleh lebih dari 1/3 harta peninggalan. Bila

wasiat wakaf itu melebihi 1/3 harta peninggalan, selebihnya baru dapat

dilaksanakan kalau disetujui oleh para ahli waris. Bila semua ahli waris

menyetujuinya, semua harta yang diwakafkan itu dapat diolah atau

Page 45: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

34

dikerjakan. Bila semua tidak menyetujuinya, hanya 1/3 yang dapat

dilaksanakan, selebihnya menjadi batal karena hukum.19

5. Wakaf Uang

Dalam catatan sejarah islam wakaf tunai sudah dipraktikkan sejak

awal abad kedua hijriyah. Diriwayatkan oleh al-Bukhari 22 bahwa Imam

al-Zuhri (w. 124 H) salah satu ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin

al-hadis memfatwakan, dianjurkannya wakaf dinar dan dirham untuk

pembangunan sarana sosial, dakwah, dan pendidikan umat Islam. Adapun

caranya adalah dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha

kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf. Wakaf uang juga

dikenal pada masa dinasti Ayyubiyah di Mesir. Pada masa itu,

perkembangan wakaf sangat menggembirakan. Wakaf tidak hanya sebatas

pada benda tidak bergerak, tapi juga benda bergerak semisal wakaf uang.

Diera modern ini, wakaf uang yang menjadi populer berkat

sentuhan piawai M.A. Mannan dengan berdirinya sebuah lembaga yang ia

sebut Social Investment Bank Limited (SIBL) di Bangladesh yang

memperkenalkan produk Sertifikat Wakaf Tunai untuk yang pertama kali

di dunia. SIBL mengumpulkan dana dari para aghniya’ (orang kaya) untuk

dikelola secara profesional sehingga menghasilkan keuntungan yang dapat

disalurkan kepada para mustadh’afin (orang fakir miskin).

Sekilas tentang Bangladesh, negara ini termasuk negara miskin dan

terbelakang dengan jumlah penduduk yang besar, sekitar 120 juta dengan

luas daerah 55.000 mil persegi. Selain itu, kondisi alam yang seringkali

kurang menguntungkan karena negara ini termasuk sering tertimpa

bencana banjir dan angin topan. Terlepas dari fenomena kehidupan

masyarakat yang relatif miskin dan serba kekurangan, dibidang yang lain,

terutama dalam pengamalan ajaran keagamaan, masyarakat Bangladesh

bisa dianggap begitu antusias dalam hal praktik ajaran keagamaan. Dalam

19 Mohammad Daud Ali, “Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf”, (Universitas

indonesia: UI-Press, 1988), h. 88.

Page 46: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

35

hal yang berkaitan dengan pemahaman ajaran agama dan kebutuhan

peningkatan ekonomi masyarakat Bangladesh sepertinya sadar bahwa

mereka membutuhkan alternatif pengembangan ekonomi masyarakat yang

berbasis syariah.

Wakaf uang, selain juga wakaf reguler, menjadi sarana pendukung

kesejahteraan ekonomi masyarakat. Di Bang ladesh, wakaf telah dikelola

oleh Social Investment Bank Ltd (SIBL). Bank ini telah mengembangkan

pasar modal sosial (The Volutary Capital Market). Instrumen-instrumen

keuangan Islam yang telah di kembangkan, antara lain: surat obligasi

pembangunan perangkat wakaf (Waqf Properties Development Bond),

sertifikat wakaf uang (Cash Waqf Deposit Certificate), sertifikat wakaf

keluarga (Family Waqf Certificate), obligasi pembangunan perangkat

masjid (Mosque Properties Development Bond), saham komunitas masjid

(Mosque Community Share), Quard-e-Hasana Certificate, sertifikat pem

bayaran zakat (Zakat/Ushar Payment Certificate), sertifikat simpanan haji

(Hajj Saving Certificate) dan sebagainya.

Secara konseptual, wakaf uang mempunyai peluang yang unik

untuk menciptakan investasi di bidang keagamaan, pendidikan, dan

layanan sosial. Tabungan dari masyarakat yang mempunyai penghasilan

menengah keatas dapat dimanfaatkan melalui penukaran dengan Sertifikat

Wakaf Tunai (SWT), sedangkan pendapatan yang diperoleh dari

pengelolaan wakaf tunai dapat dibelanjakan untuk berbagai tujuan, di

antaranya untuk pemeliharaan dan pengelolaan tanah wakaf. Mustofa

Edwin Nasution, sebagaimana dikutip Umrotul Hasanah, memaparkan

cara memanfaatkan potensi SWT yang digali di Indonesia, yakni: (a)

lingkup sasaran pemberi wakaf uang bisa menjadi sangat luas dibanding

wakaf biasa. (b) SWT. dapat dibuat berbagai macam pecahan, yang di

Page 47: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

36

sesuaikan dengan segmen umat Islam yang memungkinkan untuk

membangkitkan semangat beramal jariyah.20

Di Indonesia sejak tahun 2002 wakaf uang sudah mendapatkan izin

dari Majelis Ulama Indonesia, dengan mengeluarkan fatwa wakaf uang,

agar masyarakat mempunyai panduan dalam pelaksanaanya. hal itu

sebagai berikut, Menetapkan : Fatwa Tentang Wakaf Uang Pertama :

1) Wakaf Uang (Cash Wakaf/Waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang

dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum

dalam bentuk uang tunai.

2) Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.

3) Wakaf Uang hukumnya jawaz (boleh).

4) Wakaf Uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang

dibolehkan secara syar’iy

5) Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh

dijual, dihibahkan, dan/atau diwariskan.21

6. Wakaf Manfaat Asuransi

Menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf di

Indonesia mencapai angka Rp180 triliun. Namun pada 2017, total

penghimpunan dana wakaf baru mencapai Rp400 miliar. Sementara

berdasarkan data Bank Indonesia, sektor sosial Islam yang mencakup

sistem wakaf memiliki potensi sekitar Rp217 triliun (atau setara

dengan 3,4% PDB Indonesia) sehingga dapat memainkan peran yang

sangat penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan

mendukung stabilitas keuangan. Maka untuk mewujudkan hal tersebut

salah satunya dengan membuka peluang wakaf manfaat asuransi dan

atau manfaat investasi asuransi jiwa syariah.

20Sudirman Hasan, “Wakaf Uang Dan Implementasinya di Indonesia”. Jurnal syariah dan

hukum, volume 2 nomor 2, Desember 2010. h. 162-177. 21DSN-MUI tentang Wakaf Uang No.32/DSN-MUI/IX/2002.

Page 48: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

37

Wakaf Asuransi Syariah adalah adalah wakaf berupa polis

asuransi syariah yang mana nilai manfaat asuransinya dan atau manfaat

investasinya diwakafkan oleh tertanggung utama. Hanya saja dengan

sepengetahuan ahli waris. Wakaf asuransi syariah bertujuan untuk

pemanfaatan asuransi dengan berinvestasi melalui lembaga pengelola

wakaf yang nantinya memiliki hasil dan manfaat, kemudian manfaat

tersebut dapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Dalam

menghadirkan produk ini, Prudential Indonesia bermitra dengan tiga

lembaga wakaf atau nazhir, yaitu Dompet Dhuafa, iWakaf, dan

Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW-MUI)22. Kemudian

khusus PT. AXA Mandiri wakafnya boleh dikelola oleh lembaga wakaf

Mandiri Amal Insani. Nasabah dapat memilih nazhir di antara ketiga

lembaga tersebut.

Dibolehkannya wakaf manfaat asuransi syariah ini diluncurkan,

harus sesuai dengan aturan syariat islam, oleh sebab itu dibutuhkan

fatwa mengenai kebolehannya. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional

adalah lembaga yang berwenang untuk menerbitkannya. Akhirnya, PT.

SUN LIFE SYARIAH dan lembaga wakaf Al-Azhar mengirimkan surat

kepada DSN-MUI (surat No.019/Dir-wakaf/III/2014) pada tanggal 26

Maret 2014 perihal permohonan ketetapan aspek syariah atas produk

wakaf wasiat polis asuransi23

Untuk mendapatkan izin dari DSN-MUI tidak begitu mulus. Awalnya

DSN-MUI tidak membenarkan mewakafkan manfaat asuransi jiwa karena

dianggap mewakafkan manfaat asuransi bukanlah objek yang pas untuk

dijadikan wakaf, karena tujuan utama asuransi bukanlah untuk berwakaf,

namun untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Kemudian

manfaatnya akan menjadi milik mutlak ahli waris. Akan tetapi karena

22 Wakaf Asuransi Bakal Jadi Tren diIndustri Asuransi Syariah, diakses pada 15 Juli 2019,

disitus https://www.wartaekonomi.co.id/read219243/wakaf-asuransi-bakal-jadi-tren-di-industri-asuransi-syariah.html 23 Fatwa DSN-MUI No. 106 tahun 2016. Tentang Wakaf Manfaat Asuransi Dan Manfaat Investasi Pada Asuransi Jiwa Syariah.

Page 49: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

38

permintaan lembaga keuangan syariah dalam hal ini asuransi syariah,

membutuhkan fatwa terkait inovasi produk barunya yakni mewakafkan

manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah.

akhirnya DSN-MUI membuat dan mengesahkan fatwa Nomor 106/DSN-

MUI/X/2016 tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi

pada Asuransi Jiwa Syariah yang membolehkan mewakafkan manfaat

asuransi dan manfaat investasi dalam asuransi jiwa syariah. Isi dari

fatwa tersebut adalah sebagai berikut:

a. penjelasan para fuqaha mengenai Mauquf bih.

1) Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau di-

istitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,

menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkan

pada sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yang

ada.

2) Syarat-syarat obyek wakaf menurut pendapat ulama, antara lain

adalah:

a) harta yang diwakafkan harus harta yang berharga/bernilai

secara syariah (mal mutaqawwam);

b) harta yang diwakafkan harus harta yang sudah jelas dan

terukur (ma 'lum); dan

c) harta yang diwakafkan harus harta yang sudah menjadi

milik penuh (milk tam) bagi wakif pada saat akad wakaf

dilakukan.

b. Surat-surat terkait, yaitu :

1) Surat dari Sun Life Financial Syariah No. 01lE/SHDI 1112015

tanggal 27 Februari 2015 perihal Surat Konfirmasi Program

Manfaat Investasi Asuransi Jiwa Syariah untuk Wakaf.

2) Surat dari Lembaga Wakaf AI-Azhar No.019/DirWakaf/IIl/2014

tanggal 26 Maret 2014 perihal Permohonan Ketetapan Aspek

Syariah atas Produk Wakaf Wasiat Polis Asuransi.

Page 50: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

39

3) Keputusan Rapat Kerja DSN-MUI tanggal 11-13 Februari 2016

yang dilaksanakan di Bogor.

c. Fatwa DSN-MUI:

1) Fatwa DSN-MUI Nomor: 21 IDSN-MUIIX/2001 tentang Pedoman

Umum Asuransi Syariah;

2) Fatwa DSN-MUI Nomor: 51 IDSN-MUIIIII/2006 tentang Akad

Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah (Ketentuan

Kedua, Ketentuan Hukum, angka 2); dan

3) Fatwa DSN-MUI NO: 85/DSN-MUIIX1II2012 Tentang Janji

(Wa'd) Dalam Transaksi Keuangan Dan Bisnis Syariah

d. Fatwa MUI tentang Wakaf Uang tanggal 11 Mei 2002

e. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI tanggal 01 Oktober 2016

MEMUTUSKAN: FATWA TENTANG WAKAF MANFAAT

ASURANSI DAN MANFAAT INVESTASI PADA ASURANSI JIW

A SYARIAH.

Pertama, Ketentuan Umum:

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau

diistitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,

menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkan pada

sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yang ada.

2. Manfaat Asuransi adalah sejumlah dana yang bersumber dari Dana

Tabarru' yang diserahkan kepada pihak yang mengalami musibah atau

pihak yang ditunjuk untuk menerimanya.

3. Manfaat Investasi adalah sejumlah dana yang diserahkan kepada

peserta program asuransi yang berasal dari kontribusi investasi peserta

dan hasil investasinya.

Page 51: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

40

Kedua, Ketentuan Hukum:

1. Pada prinsipnya Manfaat Asuransi dimaksudkan untuk melakukan

mitigasi risiko peserta atau pihak yang ditunjuk.

2. Mewakatkan Manfaat Asuransi dan Manfaat lnvestasi pada asuransi

jiwa syariah hukumnya boleh dengan mengikuti ketentuan yang

terdapat dalam Fatwa ini.

Ketiga, Ketentuan Khusus:

1. Ketentuan Wakaf Manfaat Asuransi

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi

menyatakan janji yang mengikat (wa'd mulzim) untuk

mewakatkan manfaat asuransi;

b. Manfaat asuransi yang boleh diwakatkan paling banyak 45% dari

total manfaat asuransi;

c. Semua calon penerima manfaat asuransi yang ditunjuk atau

penggantinya menyatakan persetujuan dan kesepakatannya; dan

d. lkrar wakaf dilaksanakan setelah manfaat asuransi secara prinsip

sudah menjadi hak pihak yang ditunjuk atau penggantinya.

2. Ketentuan WakafManfaat Investasi

a. Manfaat investasi boleh diwakatkan oleh peserta asuransi;

b. Kadar jumlah manfaat investasi yang boleh diwakatkan paling

banyak sepertiga (113) dari total kekayaan dan/atau tirkah, kecuali

disepakati lain oleh semua ahli waris.

3. Ketentuan Ujrah terkait dengan produk wakaf

a. Ujrah tahun pertama paling banyak 45% dari kontribusi reguler;

b. Akumulasi ujrah tahun berikutnya paling banyak 50% dari

kontribusi reguler.

Keempat, Ketentuan Penutup:

1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi

perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan

Page 52: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

41

melalui lembaga penyelesaian sengketa berdasarkan syariah setelah

tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di

kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan

disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta, Pada

Tanggal 29 Dzulhijjah 1436 H.

C. Resiko dan Kedudukannya dalam Asuransi

1. Pengertian Risiko

Risiko adalah suatu kondisi yang mengandung kemungkinan terjadinya

penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Hinga sekarang

masih belum ditemukan keseragaman pengertian risiko yang sesungguhnya

baik diperguruan tinggi, hingga risiko akhirnya memiliki bebrapa definisi

antara lain:

a. Kesempatan timbulnya kerugian (the chance of loss)

b. Kemungkinan timbulnya kerugian (the possibility of loss)

c. Ketidakpastian (uncertainty)

d. Penyebaran dari hasil perkiraan (the dispersion of actual from expected

result)

e. Kemungkinan suatu hasil akhir berbeda dengan yang diharapkan (the

probability of any outcome different from the expected one)

Istilah risiko memiliki berbagai pengertian dalam bisnis dan dalam

kehidupan sehari-hari dan pada tingkatan yang paling umum, istilah risiko

dipergunakan untuk menggambarkan setiap keadaan dimana terdapat

ketidakpastian tentang hasil apa yang akan timbul. Dalam ilmu asuransi

terdapat istilah peril dan hezard yang tidak jarang digunakan saling

menggantikan antara keduanya dan terhadap pengertian risk (risiko). Ketiga

kata tersebut dalam istilah asuransi dapat mempuanyai perbedaan walaupun

menurut kamus inggris indonesia. Baik peril maupun hazard diterjemahkan

“bahaya, risiko”. Untuk membedakan diantara kedua istilah tersebut, Emmet

J. Vaughan Dan Therese Vaughan mendefinisikan peril sebagai suatu

Page 53: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

42

penyebab kerugian. Peril juga dipergunakan untuk merujuk kepada bahaya

api, topan, banjir, pencurian dan sejenisnya. Secara umum jenis risiko dapat

dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

a. Financial dan Non Financial, yaitu risiko yang menyangkut keuangan

dan yang tidak menyangkut keuangan.

b. Dinamis dan Statis, Dinamis adalah risiko yang timbul dari perubahan

dalam bidang ekonomi seperti perubahan harga, selera konsumen dan

teknologi yang dapat menimbulkan kerugian financuial kepada

mayarakat hingga lebih sulit untuk diprediksi. Statis adalah tidak

memberikan keuntungan kepada masyarakat dan cenderung timbul

secara teratur dalam jangka waktu tertentu sehingga lebih mudah

diprediksi.

c. Pure dan Speculative Risk, Pure (murni) untuk menjelaskan situasi

yang mengandung kemungkinan adanya kerugian atau tidak. Spekulatif

mengandung kemungkinan adanya untung rugi seperti pada perjudian

atau strategi investasi tententu.24

2. Kedudukan Risiko dalam Asuransi

Sri Redjeki Hartono mengemukakan bahwa fungsi dasar asuransi

adalah suatu upaya untuk menanggulangi ketidakpastian terhadap

kerugian khusus untuk kerugian-kerugian murni dan bukan kerugian

yang bersifat spekulatif, sehingga pengertian risiko dapat diberikan

sebagai suatu ketidakpastian tentang terjadinya atau tidak terjadinya

suatu peristiwa.

Pentingnya risiko dalam asuransi ditandai dengan masuknya risiko

kedalam persyaratan asuransi, sehingga tanpa adanya resiko yang akan

ditanggung maka asuransi jadi batal. Karena tujuan asuransi adalah untuk

meminimalisir resiko, jika risiko hilang dalam suatu masalah, maka

24 A. Junaedi Ganie, “Hukum Asuransi Indonesia” Cetakan ke-2 (Jakarta, Sinar Grafika,

2013) h. 40-42.

Page 54: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

43

funfsi asuransi jadi hilang. Oleh sebab itu resiko adalah salah satu

persyaratan utama asuransi.

Perusahaan asuransi adalah sebuah perusahaan yang bertindak

sebagai penanggung risiko dalam menjalankan usahanya yang

berhubungan langsung dengan tertanggung, atau melalui pialang

asuransi. perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang menjadi

penanggung ulang, dalam menjalankan usahanya menerima

pertanggungan ulang dari perusahaan asuransi atau perusaan reasuransi

lainnya.25 Pada dasarnya, keengganan terhadap risiko merupakan

kekuatan fundamental yang mendorong orang membeli asuransi. Oarang

yang takut risiko (risk everse) akan lebih menyukai sejumlah kekayaan

tertentu yang pasti daripada keadaan yang mengundang risiko yang dapat

memberikan tambahan kekayaan dalam jumlah yang sama.

Merujuk kepada ketentuan pasal 268 KUHD, dimana disebutkan

hal-hal yang dapat menjadi objek asuransi adalah semua kepentingan

yang dapat dinilai dengan uang (op geld waardeerbaar), dapat takluk

pada macam-macam bahaya (aan gevaar on derheving), dan tidak

dikecualikan oleh undang-undang.26 Kemudian prinsip keadilan yang

dapat di asuransikan (insurable interest) diatur dalam pasal 250 KUHD

dengan bunyi: “apabila seorang yang telah mengadakan suatu perjanjian

asuransi untuk diri sendiri, atau apabila seorang yang untuknya telah

diadakan suatu asuransi, pada saat diadakannya asuransi itu tidak

mempunyai suatu kepentingan terhadap barang yang diasuransikan itu,

maka penanggung tidak diwajibkan memberikan ganti keugian”. Benda

asuransi merupakan salah satu objek asuransi, yakni kepentingan yang

dapat dinilai dengan uang, benda asuransi adalah harta kekayaan yang

mempunyai nilai ekonomi, dan dapat dinilai dengan uang.

25 A. Junaedi Ganie, “Hukum Asuransi Indonesia” Cetakan ke-2 (Jakarta, Sinar Grafika,

2013) h. 44. 26 Mulhadi, “Dasar-Dasar Hukum Asuransi”, Cetakan Ke-1 (Depok: Rajawali Pers, 2017)

h. 75.

Page 55: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

44

3. Manfaat Asuransi

Pengertian ‘manfaat’ menurut kamus besar bahasa Indonesi

adalah “guna atau faedah, laba atau untung”. Pemanfaatan juga

merupakan turunan kata dari kata ’Manfaat’ yakni suatu penghadapan

yang semata-mata menunjukan kegiatan menerima.27 Penghadapan

tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau pemakaian hal-

hal yang berguna baik di pergunakan secara langsung maupun tidak

langsung agar dapat bermanfaat.

Menurut Prof. Dr. J.S. Badudu dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia, mengatakan bahwa: ”Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja

dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna”. Dan definisi lain dari

manfaat dikeluarkan oleh Dennis Mc. Quail dan Sven Windahl, yakni:

”Manfaat merupakan harapan sama artinya dengan explore (penghadapan

semata-mata menunjukan suatu kegiatan menerima)” Selain itu Dennis

juga mengatakan ada dua hal yang mendorong munculnya suatu

pemanfaatan, yaitu: pertama, Adanya posisi terhadap pandangan

deterministis tentang efek media massa. Sedangkan yang kedua yaitu

adanya keinginan untuk lepas dari debat yang berkepanjangan tentang

selera media massa.

Jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka pemanfaatan

disini berarti menggunakan atau memakai suatu hal yang berguna, dalam

hal ini adalah menggunakan polis suransi sebagai media dalam

wakaf. Dari pemanfaatan polis sebagai media wakaf dalam melaksanakan

ibadah diharapkan dapat memberikan hasil berupa manfaat yang berguna

bagi publik yang memakainya. yang dalam hal ini wakaf disalurkan

melalui lembaga wakaf yang bekerjasama dengan perusahaan asuransi itu

sendiri yakni Lembaga Dompet Dhuafa dan Mandiri Amal Insani.

27 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada juni 2019 disitus https://kbbi.web.id/

Page 56: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

45

Manfaat asuransi adalah sejumlah dana yang bersumber dari dana

tabarru’ yang diserahkan kepada pihak yang mengalami musibah atau

pihak yang ditunjuk untuk menerimanya. Adapun manfaat asuransi jiwa

syariah itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi beban biaya rumah sakit. Jika seseorang menderiat

sakit, maka biaya pengobatan akan dibayarkan oleh perusahaan

asuransi sesuai kesepakatan atau akad yang dibuat.

b. Mendapatkan uang tabungan drai pembayaran premi setiap bulannya

sesuai dengan akad yang dibuat.

c. Mendapatkan keuntungan dari hassil investasi yang dilakukan dan

dibagi sesuai akad yang digunakan.

d. Saling membantu sama lain karena akad yang digunakan adalah

akad tabarru’ (tolong-menolong), sehingga imbalannya adalah

pahala, seperti halnya orang yang meninggal dunia kemudian oranag

lain memberikan sumbangan kepada keluarga yang ditinggalkan,

sehingga memberikan keringanan biaya, baik itu biaya pemakaman

maupun yang lain.

e. Ahli waris akan mendapatkan manfaat berupa uang saat peserta

meninggal dunia.

Perlu diketahui bahwa ahli waris peserta akan mendapatkan klaim

dari perusahaan asuransi jika peserta meninggal dunia, baik itu karena

sakit maupun karena kecelakaan. Besarnya pembayaran klaim sesuai

dengan akad yang diperjanjikan di awal akad. Kemudian setiap asuransi

memiliki unit link atau berbentuk perlindungan dan investasi, sehingga

setiap perusahaan asuransi dalam menjalankan usahanya memiliki

investasi. Dana premi yang diberikan oleh peserta akan diinvestasikan

sesuai dengan akad atau perjanjian dimana uang tersebut akan

diinvestasikan. Akantetapi setiap peserta memiliki kewajiban untuk

menentukan apakah dia akan mengambil perlindungan yang disertai

Page 57: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

46

dengan investasi atau tidak, karena setiap peserta yang ikut dalam

asuransi tidak semua mengambil unit link.28

28 Waldi Nopriansyah, “Asuransi Syariah” (CV ANDI OFFSET, Yogyakarta), H. 28-29.

Page 58: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

47

BAB III

GAMBARAN UMUM PT AXA MANDIRI SYARIAH

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) merupakan

perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (persero) Tbk dan AXA, yang

terdaftar dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan izin

usaha menteri berdasarkan Surat Keputusan No. S-071/MK.06/2004 tanggal

11 februari 2004. Axa Mandiri mampu memprtahankan posisinya sebagai

pemimpin di jalur distribusi bancassurance dengan menguasai 17 persen dan

telemarketing dengan 26,7 persen pangsa pasar berdasarkan data asosiasi

asuransi jiwa indonesia (AAJI) pada Q3 2017. Axa mandiri juga memenuhi

tingkat solvabilitas dengan rasio Risk Based Capital (RBC) per Q4 2017

sebesar 239,5 persen.

Berawal dari bisnis asuransi jiwa di tahun 2004, kesuksesan AXA

Mandiri dilanjutkan dengan dibangunnya bisnis asuransi umum pada tahun

2011. AXA Mandiri kini semakin lengkap dan kuat dan terus berfokus untuk

menyediakan berbagai solusi sesuai kebutuhan Nasabah, baik disegi layanan

keuangan dan investasi, maupun solusi perlindungan jiwa dan aset.

AXA Mandiri berkomitmen untuk memberikan solusi perlindungan

disetiap tahap kehidupan nasabah sebagai partner AXA Mandiri. Dengan

menjunjung nilai customer first, integrity, corage, dan one heart yang

dibangun melalui budaya innovation, inclussion dan trust, AXA Mandiri

mewujudkan tujuan perusahaan untuk menjadikan masyarakat memiliki

kehidupan yang lebih baik.

AXA Mandiri terdiri dari bisnis asuransi jiwa, yaitu PT AXA Mandiri

Financial Service dan bisnis asuransi umum, yaitu PT Mandiri AXA General

Insurance, yang keduanya adalah sebuah perusahaan patungan antara PT

Bank Mandiri (Persero) TBK dengan AXA Group.

Page 59: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

48

AXA Mandiri yang menjalankan model bisnis bancassurance

memiliki jalur distribusi in-branch, telemarketing dan korporasi. Pemasaran

produk dilakukan melalui lebih dari 2.300 financial advisor di lebih dari

1.300 cabang Bank Mandiri dan 300 cabang Bank Syariah Mandiri diseluruh

indonesia, serta didukung lebih dari 500 Sales Officer pada jalur

telemarketing dan korporasi. AXA Mandiri juga telah memanfaatkan dunia

digital untuk penjualan produk secara online, serta memberikan pelayanan

purna jual untuk nasabah.

AXA Mandiri telah meraih sejumlah penghargaan diantaranya Top

Brand Award kategori perusahaan asuransi jiwa versi majalah marketing, Top

Agent Bancassurance dalam ajang Top Agent Award Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia 2016, Contack Center Service Exellent Award 2017, Info Bank

Syariah Award 2017 untuk kinerja keuangan selama tahun 2016, Indonesia

Trusted Company 2017, serta penghargaan-penghargaan lainnya.1

B. Visi Misi AXA Mandiri Syariah

Adapun visi Misi AXA Mandiri Syariah adalah sebagai berikut:

AXA Mandiri adalah Empower People To Live A Better Life, dengan

maksud Axa mandiri berkomitmen untuk memberikan solusi perlindungan

disetiap tahap kehidupan nasabah sebagai partner kami. Dengan menjunjung

nilai customer first, integrity, corage, dan one heart yang dibangun melalui

budaya innovation, inclussion dan trust, axa mandiri mewujudkan tujuan

perusahaan untuk menjadikan masyarakat memiliki kehidupan yang lebih

baik.2

1 Tentang AXA Mandiri, diakses pada 20 Agustus 2019 di situs https://www.axa-

mandiri.co.id/tentang-axa-mandiri/ 2 Tentang AXA Mandiri, diakses pada 20 Agustus 2019 di situs https://www.axa-

mandiri.co.id/tentang-axa-mandiri/

Page 60: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

49

C. Konsep AXA Mandiri Syariah

Adapun konsep AXA Mandiri syariah adalah sebagai berikut:

PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) senantiasa

berupaya dalam berinovasi mengembangkan produk dan layanan, khususnya

dalam unit Syariah. AXA Mandiri unit Syariah menghadirkan fitur wakaf

yang memungkinkan nasabah untuk berwakaf melalui produk asuransi jiwa

syariah yang akan memberikan keberkahan bagi nasabah, sekaligus

memberikan manfaat berkelanjutan bagi sesama.

AXA Mandiri unit Syariah bersyukur dapat menghadirkan produk

Asuransi Jiwa Syariah dengan fitur wakaf dengan prinsip tolong menolong

menghadapi resiko dengan harapan dapat melengkapi kesempurnaan ibadah

nasabah. Pengelola AXA Mandiri percaya fitur terbaru ini menjadi pilihan

yang menarik untuk masyarakat. Tidak hanya memberikan manfaat proteksi

dan perencanaan keuangan sesuai prinsip syariah, namun melalui fitur wakaf,

nasabah juga diberi kemudahan beramal yang akan bermanfaat bagi sesama

dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Hal ini terwujud

melalui tagline AXA Mandiri unit Syariah yakni #BerbagiJadiBerkah,”.

Karena saat ini tingkat literasi dan prefensi masyarakat terhadap

produk dan layanan keuangan syariah menjadi salah satu isu strategis dalam

Roadmap IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari fakta tersebut,

AXA Mandiri unit syariah berkomitmen untuk berperan aktif mendukung

pengembangan pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia dengan

menghadirkan produk yang inovatif dan amanah3.

3 Handojo G. Kusuma, Berita Pers AXA Mandiri Untit Syariah, h. 1.

Page 61: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

50

D. Produk-produk axa mandiri sayriah

Perlindungan jiwa

1. Asuransi mandiri sejahtera mapan syariah

Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah merupakan asuransi

keluarga yang hadir memberikan perlindungan sekaligus nilai investasi

dengan pengelolaan secara syariah untuk nasabah yang mengutamakan

keberkahan. Program ini memberikan sebuah perlindungan syariah

yang lebih menyeluruh bagi keluarga Anda.

Kelebihan Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah antara lain:

a. Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun.

b. Perlindungan kesehatan apabila terdiagnosa salah satu dari 33

penyakit kritis.

c. Pilihan jenis investasi sesuai pada profil risiko.

d. Pilihan metode pembayaran yang bervariasi (tahunan, semesteran,

triwulanan dan bulanan).

e. Usia masuk mulai 0-60 tahun (tertanggung), 18-70 tahun

(pemegang polis)

f. Pilihan mata uang antara rupiah dan USD

g. Minimum premi Rp 2.500.000 atau USD 300 per tahun

Kemudian Manfaat Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah antara lain:

a. Perlindungan terhadap penyakit kritis

b. Perlindungan asuransi jiwa

c. Manfaat nilai investasi pertanggungan

d. Santunan meninngal dunia4

4 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera, diakses pada Agustus 2019

disitus https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-perlindungan-sejahtera/

Page 62: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

51

2. Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah

Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah hadir sebagai

solusi perlindungan jiwa syariah yang akan mendampingi keluarga

Indonesia saat menghadapi risiko hidup. Maslahat Santunan Asuransi

jika Peserta meninggal dunia, nilai investasi yang terbentuk sesuai

dengan perkembangan pasar, merupakan beberapa di antara manfaat

yang bisa didapatkan oleh nasabah dalam mempersiapkan masa depan

diri dan keluarga yang lebih baik.

Karakteristik:

a. Usia masuk 15 hari – 70 tahun,

b. Masa pertanggungan hingga usia 100 tahun dan menggunakan

mata uang rupiah.

Adapun manfaat yang didapatkan adalah antara lain:

1. Manfaat perlindungan jiwa

2. Manfaat investasi

3. Loyalty bonus5

3. Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah

Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah hadir untuk menyediakan

perlindungan menyeluruh untuk membantu perencanaan masa depan

Anda terbebas dari ketidakpastian (gharar), riba, barang haram, serta

dilengkapi fitur yang akan mengoptimalkan perlindungan jiwa dan hasil

investasi untuk masa depan.

Karakteristik:

a. Usia masuk peserta 15 hari – 70 tahun

b. Mata uang rupiah

c. Pilihan metode pembayaran kontribusi

d. Penarikan sebagian unit

e. Dengan ujrah akuisisi yang kompetitif, maka hasil investasi akan

lebih optimal

5 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah, diakses pada Agustus 2019 disitus https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-perlindungan-sejahtera-syariah/

Page 63: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

52

Adapun manfaatnya adalah:

a. Santunan asuransi dasar apabila peserta meninggal dunia

b. Perlindungan jiwa bagi peserta sampai dengan usia 100 tahun

c. Santunan asuransi tambahan apabila peserta meninggal dunia

karena kecelakaan pada saat melakukan ibadah haji/umrah.

d. Pengelolaan dana investasi yang berkembang sesuai dengan

kondisi pasar6.

4. Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus

Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus membantu

memastikan perencanaan finansial Anda dikelola secara syariah demi

ketenteraman Anda. Program ini memberi alternatif perlindungan

syariah yang lebih menyeluruh untuk Anda dan keluarga dengan

manfaat hidup dan manfaat asuransi jiwa.

Keunggulan Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus yakni:

a. Perlindungan asuransi jiwa sampai usia 100 tahun.

b. Fleksibilitas dalam menentukan besarnya uang pertanggungan.

c. Fleksibilitas dalam menambahkan kontribusi investasi tambahan

(Top-up).

d. Fleksibilitas dalam menambahkan asuransi tambahan sesuai

kebutuhan Anda.

e. Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

f. Bebas melakukan penarikan dan penambahan serta pemindahan

kontribusi setiap saat.

g. Pembagian surplus underwriting yang diperhitungkan dari dana

tabarru’ peserta jika memenuhi persyaratan.

Pemilihan Jenis Dana Investasi :

6 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Elit Plan Syariah, diakses pada Agustus 2019 disitus

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-elite-plan-syariah/

Page 64: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

53

a. Active Money Syariah Rupiah, dengan tingkat risiko rendah

b. Advanced Commodity Syariah Rupiah, dengan tingkat risiko tinggi

c. Attractive Money Syariah Rupiah, dengan tingkat risiko tinggi7

Asuransi Pendidikan

1. Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah

Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah hadir untuk

memberi perlindungan jiwa yang dikelola dengan cara syariah untuk

masa depan Anda dan anak Anda. Nikmati manfaat luas, sekaligus

keberkahan dengan investasi yang terbebas dari ketidakpastian

(gharar), perjudian, riba, suap, barang haram dan maksiat jika

musibah datang.

Dengan karakteristik:

a. Usia masuk 17-59 tahun

b. Masa pertanggungan minimum 10 tahun dan maksimum 20

tahun

c. Mata uang rupiah

d. Jalur distribusi dengan finansial advisor

Manfaat yang didapatkan:

a. Manfaat meninggal dunia

b. Santunan cacat tetap total

c. Santunan meninggal dunia setelah diagnosa cacat tetap

d. Manfaat hidup8.

2. Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah

7 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus, diakses pada Agustus

2019 disitus https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-rencana-sejahtera-syariah-plus/

8 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah, diakses pada Agustus 2019, disitus https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-sejahtera-cerdas-syariah/

Page 65: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

54

Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah hadir untuk menyediakan

perlindungan menyeluruh untuk membantu perencanaan masa depan

Anda terbebas dari ketidakpastian (gharar), riba, barang haram, serta

dilengkapi fitur yang akan mengoptimalkan perlindungan jiwa dan hasil

investasi untuk masa depan Dengan karakteristik:

a. Usia masuk pemegang polis : 18 - 70 tahun peserta : 15 hari - 70

tahun

b. Masa pertanggungan hingga usia 100 tahun

c. Mata uang rupiah

d. Jalur distribusi financial advisor

Adapun manfaat yang didapatka adalah sebagai berikut:

a. Meninggal dunia

b. Investasi

c. Loyalty bonus

d. Perlindungan asuransi tambahan

e. Manfaat hidup9

E. Kekuatan Keuangan dan Kinerja Bisnis Axa Mandiri Syariah

1. Dana kelola AXA Mandiri Syariah pada tahun 2018. Sudah termasuk total

liabilitas, dana peserta, dan ekuitas yaitu sebesar Rp 1.420.351.000.000.

(data tahun 2018)

2. Terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

3. Rasio tingkat solvabilitas dana tabarru dan dana tanahud sebesar 1471%,

dan rasio tingkat solvabilitas dana perusahaan sebesar 7344%. (data tahun

2018) dari yang disyaratkan peraturan 80%

4. Beban klaim pada tahun 2018 sebesar Rp 15.039.000.000

5. Surplus (defisit) underwriting 2018 sebesar Rp 9.534.000.000

6. Surplus (defisit) dana tabarru’ sebesar Rp 6.101.000.000

7. Saldo akhir dana tabarru Rp 37.817.000.000

9 AXA Mandiri, Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah, diakses pada Agustus 2019, disitus

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-elite-plan-syariah/

Page 66: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

55

8. Total penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar 54.436

9. AXA Mandiri yang menjalankan model bisnis bancassurance memiliki

jalur distribusi in-branch, telemarketing dan korporasi.

10. AXA Mandiri memiliki 300 cabang bank syariah mandiri diseluruh

indonesia, serta didukung lebih dari 500 sales officer pada jalur

telemarketing dan korporasi

11. AXA Mandiri telah meraih sejumlah penghargaan diantaranya Top Brand

Award kategori perusahaan asuransi jiwa versi majalah marketing, Top

Agent Bancassurance dalam ajang Top Agent Award Asosiasi Asuransi

Jiwa Indonesia 2016, Contack Center Service Exellent Award 2017, Info

Bank Syariah Award 2017 untuk kinerja keuangan selama tahun 2016,

Indonesia Trusted Company 2017.10

F. Struktur Organisasi PT. AXA Maandiri Syariah

Adapun susunan manajemen AXA Mandiri financial services sebagai berikut11

DEWAN KOMISARIS

1 Agus Haryoto Widodo Presiden Komisaris

2 Paul-Henri Nicolas Pierre Marie

Rastoul

Komisaris

3 Wihana Kirana Jaya Komisaris Independen

4 Akhmad Syakhroza Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI

1 Handojo Gunawan Kusuma Presiden Direktur

2 Henky Oktavianus Direktur

3 Cecil Mundisugih Direktur

4 Lowong Direktur

5 Lowong Direktur

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

1 Prof. Dr. Hj. MA Huzaemah Ketua Dewan Pengawas Syariah

2 Kanny Hidaya Y. SE Dewan Pengawas Syariah

3 Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi Dewan Pengawas Syariah

1 Irma Adeka Staa EVP Human Capital

10 AXA Mandiri, Laporan Tahunan, diakses pada Agustus 2019, disitus https://www.axa-

mandiri.co.id/laporan-tahunan 11 AXA Mandiri, Susunan Management AXA Mandiri Agustus 2019, diakses pada Agustus

2019, disitus https://www.axa-mandiri.co.id/wp-content/uploads/2019/08/Susunan-Manajemen-AXA-Mandiri-Agustus-2019.pdf

Page 67: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

56

2 Vierna Suryaningsih Chief Risk Officer

3 Rully Nooring Safitri S Head of Compliance

4 Rikky Gunawan Head of Internal Audit

5 Budhi Setiawan Head of Sales Group-1

6 Anandhito Joko Prakoso Head of Sales Group-2

7 Devtin Rarung Suryaningsih Sales Quality Senior Manager

8 Vini Yulianti Head of Sales Support

9 Ina Rio Muchtar Head of Syariah

10 Theodores Tangke Head of Business Transformation & Partnership

11 Andrie Setiawan Head of Group sales & CR

12 Ari Krisnanto Head of Telemarketing

13 Liestya Sulaeman Chief Actuary

14 Andri Herdiana Kriswandi Head of Strategic Performance

15 Sisca Wirjawan Financial Controller

16 Gaina Kasia Wela Head of Legal

17 Faisal Rahmad Head of Product Development

18 Billy Hotbah Maruli Tuah Data Innovation

19 Teguh Budiyanto Head of Collection & Complaint Management

20 Bryan Anggraita Head of Customer Operations Development &

21 Ai Lilis Kuraesin Head of Operation Strategy & Solution Delivery

22 Faiza Kamalia Head of Underwriting & POS

Tabel: 3.1 (Susunan Manajemen AXA Mandiri Financial Services)

Dewan pengawas syariah

1. Prof. Dr. Hj. MA Huzaemah

2. Kanny Hidaya Y. SE

3. Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi

Customer care centre

AXA Tower lt. GF

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City

Jakarta 12940, indonesia

Tel: +62 21 3005 8788

Fax: +62 21 3005 7800

Email: [email protected]

Page 68: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

57

Head office

AXA Tower lt. 10

Jl. Prof. Dr. Satrio kav. 18, Kuningan City

Jakarta 12940, indonesia

Tel: +62 21 3005 8888

Fax: +62 21 3005 8500

Page 69: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembukaan Peserta Asuransi Jiwa AXA Mandiri Syariah

Asuransi Jiwa Syariah adalah program yang dimunculkan oleh PT

AXA Mandiri Financial Services. Perusahaan tersebut mengelola asuransi

umum dan asuransi syariah. Produk asuransi syariah ini bisa dipasarkan

tidak hanya kepada nasabah bank syariah mandiri saja, namun juga pada

masyarakat umum. Jika ingin mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi

jiwa syariah pada PT AXA Mandiri, maka calon peserta harus memenuhi

langkah/prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dengan mengisi

formulir surat permintaan asuransi jiwa syariah. Adapun langkah tersebut

dengan mengisi data lengkapi pada formulir surat permintaan asuransi

jiwa syariah tersebut sebagai berikut:

1. Jika calon peserta asuransi jiwa syariah bukan nasabah bank syariah

mandiri, harus membuka tabungan bank syariah mandiri terlebih

dahulu. Hal ini karena pembayaran tiap bulannya akan di debet

melalui akun bank syariah mandiri.

2. Calon peserta asuransi mengisi formulir surat permintaan asuransi

jiwa syariah yang sudah disiapkan perusahaan. Adapun poin yang

harus di isi sebagai berikut:

a. Data calon peserta, yang meliputi:

1) Nama lengkap sesuai KTP

2) Nomor KTP

3) Tempat tanggal lahir

4) Jenis kelamin

5) Agama

6) Status perkawinan

7) Data pekerjaan

8) Penghasilan perbulan

Page 70: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

59

9) Nama ibu kandung dan alamatnya

b. data calon pemegang polis (jika berbeda dengan calon peserta)

c. data sumber dana dan tujuan pembelian asuransi yang memuat

pertanyaan

d. data alamat korespondensi calon pemegang polis

e. data calon termaslahat, yang memuat:

1) nama termaslahat

2) hubungan dengan calon peserta

f. data pertanggungan, yang memuat:

1) mata uang yang akan dipakai untuk membayar kontribusi

2) asuransi dasar yang diingini

3) asuransi tambahan yang diingini

4) model perlindungan yang diingini

5) model top up yang diingini

6) total kontribusi yang dibayar

g. alokasi dana investasi

h. pembayaran kontribusi, yang memuat:

1) cara (tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, dan tunggal)

2) metode pembayaran

i. ujrah (jika calon pemegang polis mengajukan asuransi tambahan

perlindungan bagi pembayar kontribusi.

j. Data pribadi dan kebiasaan

k. Data fisik

l. Data kesehatan

m. Data kesehatan khusus wanita (jika calon peserta atau pemegang

polis adalah wanita)

n. Data kesehatan anak (jika calon peserta adalah anak)

o. Riwayat keluarga

p. Polis pengganti

q. Pernyataan kepemilikan polis

Page 71: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

60

r. Akad, yang didalamnya memuat pernyataan bahwa calon

pemegang polis atau peserta asuransi:

1) Setuju mengikatkan diri sebagai anggota kumpulan peserta

pertanggungan asuransi jiwa syariah dan menghibahkan

sejumlah iuran tabarru’ untuk saling tolong menolong apabila

ada peserta yang mengalami musibah.

2) Sesuai dengan akad wakalah bil ujrah saya memberikan kuasa

kepada PT AXA Mandiri Financial Services (perusahaan)

sebagai wakil untuk mengelola dana, risiko dan melakukan

transaksi atas nama saya. Atas hal tersebut perusahaan berhak

mendapatkan ujrah serta memotong sejumlah biaya

sebagaimana diatur dalam polis.

3) Mewakilkan kepada perusahaan untuk memotong iuran

tabarru’ saya dan memasukkannya kedalam rekening dana

tabarru’. Apabila terjadi risiko atas diri peserta dan atas

peristiwa tersebut harus dibayarkan maslahat/manfaat asuransi,

pembayaran maslahat tersebut akan dibebankan atas dana

tabarru’

4) Memberikan kuasa kepada perusahaan untuk melakukan

transaksi investasi syariah yang saya pilih dan atas hal tersebut

saya setuju membayar biaya pengelolaan investasi sebagaimana

diatur dalam polis.

5) Menyetujui pembagian surplus underwriting, jika ada, untuk

dicadangkan 50 % kedalam rekening cadangan dana tabarru’

dan mendistribusikannya 30% kepada peserta yang memenuhi

syarat sebagaimana diatur dalam polis dan 20% kepada

perusahaan sebagai pengelola asuransi. Apabila dana tabarru’

mengalami defisit (tidak cukup untuk membayar

maslahat/manfaat asuransi) maka perusahaan akan

meminjamkan dana untuk menalangi kekurangan pembayaran

maslahat/manfaat asuransi tersebut dengan akad Qordh yang

Page 72: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

61

akan dikembalikan dari surplus underwriting periode

mendatang.

s. Pernyataan dan kuasa, yang memuat pernyataan calon pemegang

polis menyetujui bahwa:

1) Telah membaca, mengerti, mejawab dan mengisi semua

pertanyaan pada surat permintaan asuransi jiwa syariah ini

beserta lampirannya dengan sebenar-benarnya.

2) Semua jawaban dan keterangan diatas merupakan dasar dan

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari polis, saya

menyetujui bahwa apbila ternyata jawaban dan keterangan

yang diberikan itu tidak benar, maka perusahaan berhak

membatalkan polis yang dibuat atas dasar permintaan ini sejak

awal, sesuai ketentuan dalam polis.

3) Pertanggungan belum berlaku selama belum disetujui oleh

perusahaan serta kontribusi belum saya bayar penuh dan lunas.

4) Tidak memberikan informasi kepada financial advisor atau

agen atau staf pemasaran perusahaan selain dari informasi yang

tertulis dalam surat permintaan asuransi jiwa syariah ini.

5) Memberikan kuasa kepada setiap tenaga medis, dokter, rumah

sakit, klinik, puskesmas, laboratorium, perusahaan asuransi dan

atau perusahaan reasuransi, badan hukum, instansi atau

lembaga, perorangan, organisasi atau pihak lain yang

mempunyai keterangan tentang kebiasaan, pekerjaan dan

catatan medis dari saya, untuk mengungkapkan kepada

perusahaan semua keterangan atau catatan kebiasaan, pekerjaan

dan catatan medis saya untuk diberikan kepada perusahaan.

6) Dokter yang pernah dan akan memeriksa saya diperkenankan

mengadakan pemeriksaan yang diperlakukan terhadap

peserta/pemegang polis dikemudian hari.

7) Mengizinkan perusahaan untuk menggunakan informasi

mengenai saya yang tersedia, diperoleh atau disimpan oleh

Page 73: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

62

perusahaan, kepada pihak lain termasuk tapi tidak terbatas pada

perusahaan asuransi, reasuransi, lembaga, bankatau badan

hukum lain baik didalam maupun diluar negeri yang memiliki

hubungan kerjasama dengan perusahaan dalam rangka

pengajuan surat permintaan asuransi jiwa syariah ini.

8) Penawaran persetujuan nasabah untuk mengajukan aplikasi atas

produk tersebut dapat diberikan melalui percakapan telepon

yang direkam, email dan media lainnya yang disepakati

perusahaan, dari waktu kewaktu dan nasabah setuju atas

konfirmasi tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti didepan

pengadilan.

9) Transaksi tidak berasal dari dan/atau pencucian uang

sebagaimana diatur dalam UU No. 8 tahun 2010 tentang tindak

pidana pencucian uang dan perubahan-perubahannya termasuk

namun tidak terbatas pada peraturan perundang-undangan

terkait lainnya yang berlaku diwilayah hukum republik

indonesia.

10) Saya telah mendapatkan penjelsan dan sepenuhnya mengerti

serta menerima hal-hal dibawah ini:

a) Besarnya nilai investasi tidak dijamin, dapat

meningkat/menurun sesuai dengan karakteristik dan

risiko dari masing-masing jenis dana investasi yang

telah saya pilih.

b) Segala risiko pemilihan jenis investasi sepenuh ya

menjdi tanggung jawab saya dan karenanya saya

membebaskan perusahaan dari setiap dan segala

tuntutan, gangguan, ancaman laporan dan gugatan dari

siapapun dan dalam bentuk apapun yang mungkin

timbul baik pada saat ini maupun kemudian hari.

Page 74: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

63

c) polis akan secara otomatis menjadi berakhir jika

kontribusi berkala lanjutan sampai dengan tahun polis

kedua belum sepenuhnya dibayarkan.

11) Transaksi investasi akan dijalankan sesudah surat permintaan

asuransi jiwa syariah disetujui dan kontribusi pertama yang

sudah dibayarkan telah diterima direkening perusahaan dan

jumlah unit yang akan dapat ditentukan berdasarkan harga unit

yang berlaku pada tanggal perhitungan setelah surat permintaan

asuranasi jiwa syriah disetujui dan pembayaran kontribusi

diterima direkening penanggung.

12) Pernyataan yang saya berikan ini akan tetap berlaku selama sya

massih hidup maupun sesudah meninggal dunia dan

sehubungan dengan hal tersebut saya menyetujui untuk

mengesampingkan ketentuan pada pasal 1813, 1814 dan pasal

1816 KUHP.

13) Salinan/fotokopi dari pernyataan dan kuasa ini sama sah dan

berlakunya sesuai dokumen aslinya, apabila telah dinyakan

oleh perusahaan.

t. Calon peserta, calon pemegang polis, orang tua/wali, dan

saksi/financial advisor menandatangani surat permintaan asuransi

jiwa tersebut.1

Setelah semua data diisi dan ditandatangani yang bersangkutan,

maka saat itu formulir permohonan asuransi jiwa tersebut sah, dan

selanjutnya akan dibuatkan polis pleh pihak AXA Mandiri untuk peserta

asuransi. Setelah polis selesai dan ditandatangani maka syarat dan

ketentuan yang terdapat dalam formulir permintaan wakaf dan didalam

polis akan segera berlaku sejak ditandatanganinya akad tersebut.

1 Formulir permohonan asuransi jiwa syariah, PT AXA Mandiri financial services

Page 75: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

64

B. Cara Penembusan Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi.

Adapun manfaat asuransi yang diterima termaslahat adalah dari Dana

Tabarru yang diberikan tiap nasabah, kemudian dikumpulkan dan dijadikan

satu pada dana ‘full of tabarru’ (dana yang terkumpul). Kemudian jika ada

nasabah yang klaim maka dananya akan di ambil dari dana ‘full of tabarru’

tersebut. Disitulah terasa tolong menolongnya antara peserta yang satu

dengan peserta yang lain. Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan manfaat

tersebut tidak serta merta diberikan begitu saja oleh perusahaan, namun harus

melalui prosedur yang berlaku yang telah disepakati pada saat

menandatangani formulir permintaan asuransi jiwa syariah. adapun peraturan

tersebut sebagai berikut:

1. Peserta asuransi tutup usia dalam masa jangka pertanggungan yakni 100

tahun.

2. Termaslahat memberikan informasi kepada pihak AXA Mandiri yang

bersangkutan bahwa peserta asuransi telah tutup usia.

3. Termaslahat mengajukan klaim asuransi jiwa yang telah diperjanjikan.

4. Perusahaan asuransi (PT AXA Mandiri) menyatakan persetujuan atas

klaim yang diajukan termaslahat.

5. PT AXA Mandiri membayarkan klaim manfaat asuransi dan/atau manfaat

investasi serta membayarkan dana wakaf yang telah diperjanjikan dari

hasil dana tabarru.

C. Fitur Wakaf Perusahaan AXA Mandiri Syariah dengan Lembaga Wakaf

Program wakaf di PT AXA Mandiri Syariah merupakan kerjasama

dengan dengan 2 Nazir (lembaga wakaf) yang memiliki track record bagus

dalam penyalurannya yang produktif dari waktu ke waktu dan didukung agen

tersertifikasi wakaf, yakni Dompet Dhuafa dan Mandiri Amal Insani. Nazir

dapat mewujudkan infrastruktur dan fasilitas yang sangat dibutuhkan

masyarakat. Mauquf‟ Alaih (orang yang menerima manfaat) akan merasakan

dampak manfaat dana wakaf dan juga membuat perbaikan kesejahteraan yang

berkesinambungan.

Page 76: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

65

Di Indonesia, program wakaf polis asuransi jiwa syariah ini sudah di

aplikasikan sejak tahun 2016 oleh Perusahaan Sun Life Financial Indonesia.

Saat ini, perusahaan AXA Mandiri juga mengeluarkan salah produk

terbarunya yakni wakaf manfaat asuransi jiwa, yang mana dana yang

diwakafkan bisa langsung disalurkan ke yayasan yang terdaftar. Produk

asuransi jiwa yang menyatukan ibadah wakaf dengan proteksi diri dan

mengajak nasabahnya bisa berwakaf langsung yang akan disalurkan kepada

lembaga wakaf. Saat mengajukan permohonan untuk mewakafkan manfaat

Asuransi Jiwa Syariah, Setiap peserta dapat mewakafkan manfaat asuransi

maksimal 45% dan wakaf manfaat investasi maksimal 30%.

Dari skema di atas, implementasi asuransi syariah dengan lembaga

wakaf tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

1. Calon mitra mendatangi perusahaan asuransi syariah (PT AXA

Mandiri) untuk melakuan kemitraan.

2. Perusahaan asuransi menjelaskan tentang produk-produk asuransi

syariah yang sesuai dengan kebutuhan mitra.

3. Jika mitra setuju, maka proses dilanjutkan pada akad. Dalam

kesepakatan, nantinya terdapat dua akad, yaitu:

a. Akad tabarru‟, yaitu mitra memberikan sejumlah dana tabarru‟

sesuai dengan ketentuan premi polis yang disetujuinya.

b. Akad wakalah. Di antara nominal polis tersebut, terdapat sejumlah

dana yang nantinya akan diserahkan kepada lembaga wakaf. yaitu

mitra mewakilkan kepada Lembaga Takaful untuk menyerahkan

sejumlah dana kepada Lembaga Wakaf sebagai wakaf tunai atas

nama dirinya.

4. Jika pada masa pertanggungan, pemegang polis mengalami musibah

kematian, maka ahli termaslahat dapat mengajukan klaim asuransi jiwa,

setelah disetujui perusahaan maka akan diberikan manfaat berupa

sejumlah dana kepada ahli waris pemegang polis. Karena pemegang

polis sudah meninggal, maka kemanfaatan materi sudah tidak bisa

Page 77: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

66

diberikan lagi dan tidak diperlukan lagi oleh pemegang polis. Ia hanya

memerlukan aliran pahala yang akan menambah amal kebaikannya

pada saat penantian di alam kubur.

Sebagai salah satu mitra pengelola wakaf terpecaya, Dompet Dhuafa

menyambut baik amanah serta kerjasama yang terjalin dengan AXA Mandiri.

Dalam mengoptimalkan potensi serta menyalurkan dana wakaf untuk

kesejahteraan umat, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk

lembaga pengelola keuangan berbasis syariah. Dana yang terhimpun,

kemudian akan disalurkan oleh nazhir ke berbagai sektor sosial yang

membutuhkan, mulai dari pendidkan, ekonomi, hingga kesehatan di bidang

kesehatan misalnya. Saat ini Dompet Dhuafa memiliki jaringan rumah sakit

berbasis wakaf di berbagai daerah di Indonesia.

Ditinjau dari potensinya, Badan Wakaf Indonesia (BWI)

memperhitungkan potensi wakaf di Indonesia mencapai angka Rp180 triliun.

Namun pada 2017, total penghimpunan dana wakaf baru mencapai Rp400

miliar. Jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik, objek wakaf dapat

dimanfaatkan sebagai investasi strategis dalam upaya menghapuskan

kemiskinan dan menangani ketertinggalan di bidang ekonomi, pendidikan,

hingga kesehatan. Pemahaman masyarakat yang menganggap bahwa objek

wakaf hanya terbatas pada tanah atau bangunan (wakaf tidak bergerak),

ditengarai menjadi salah satu alasan yang menyebabkan potensi wakaf belum

optimal. Kehadiran manfaat wakaf pada produk asuransi jiwa syariah AXA

Mandiri diharapkan bisa membantu memfasilitasi masyarakat untuk tidak lagi

menunda melakukan ibadah wakaf.

D. Mekanisme Penerapan Wakaf Manfaat Asuransi Jiwa AXA Mandiri

PT AXA Mandiri Unit Syariah, telah menghadirkan fitur wakaf yang

memungkinkan nasabah untuk berwakaf melalui produk asuransi jiwa

syariah. Produk Asuransi Jiwa Syariah AXA Mandiri, memiliki tujuan untuk

memberikan solusi perlindungan dan membantu nasabah untuk berbuat

kebaikan dan bermanfaat bagi sesama melalui fitur wakaf. Jika nasabah

Page 78: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

67

asuransi jiwa syariah ingin melaksanakan penerapan wakaf polis tersebut,

maka peserta polis Asuransi Jiwa Syariah harus melalui beberapa langkah

sebagai berikut:

1. Perusahaan AXA Mandiri membuat formulir perjanjian wakaf manfaat

asuransi yang memuat identitas pemegang polis (peserta asuransi).

2. Pemegaang polis yang tercantum dalam SPAJS mengisi form perjanjian

wakaf polis.

3. Pemegang polis membuat pernyataan janji yang mengikat (wa’d mulzim)

untuk mewakafkan manfaat asuransi berupa maslahat, kemudian disebut

“manfaat asuransi”.

Fatwa DSN-MUI No. 106 tahun 2011, bagian ke-tiga ketentuan

khusus pada ayat 1 berbunyi “pihak yang ditunjuk untuk menerima

manfaat asuransi menyatakan janji yang mengikat (wa’d mulzim) untuk

mewakafkan manfaat asuransi”. Namun dalam formulir mengatakan

bahwa yang menyatakan janji yang mengikat (wa’d mulzim) dan sekaligus

menandatangani perjanjian wakaf tersebut untuk mewakafkan manfaat

asuransi tersebut adalah pemegang polis (peserta asuransi).

Sedangkan dalam penjelasan fatwa diatas telah jelas bahwa yang

menyatakan janji yang mengikat untuk mewakafkan manfaat asuransi

harus penerima manfaat itu sendiri, namun dalam akad tersebut yang

mengatakan janji adalah pemegang polis dalam hal ini peserta asuransi,

oleh sebab itu tidak sesuai dengan fatwa sehingga menyebabkan wakafnya

tidak sah.

4. Manfaat asuransi terbentuk ketika peserta meninggal dunia.

5. Manfaat asuransi bisa diperoleh setelah permohonan klaim disetujui oleh

PT AXA Mandiri Financial Service Indonesia, sesuai nomor SPAJS yang

tertera di dalam surat dokumen perjanjian wakaf manfaat asuransi.

6. Pemengang polis mengisi tabel yang telah tersedia didalam formulir

perjanjian wakaf, guna untuk menguraikan jumlah persentase manfaat

asuransi yang akan diwakafkan, namun perusahaan memberikan batasan

Page 79: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

68

yang bisa diwakafkan hanya sebanyak 45%. Tabel tersebut sebagai

berikut:

No Nama termaslahat dan nazhir Manfaat asuransi termasuk

dana wakaf (dalam

persentase)

1 (nama termaslahat 1) ....%

2 (nama termaslahat 2) ....%

3 (nama nazhir) ....% (maksimal 45%)

Total 100%

Tabel: 4.1 (Persentase Manfaat Asuransi)

7. Pemegang polis menyatakan setuju agar dana wakaf tersebut digunakan

untuk kepentingan umum.

8. Wakaf tersebut disalurkan melalui lembaga wakaf yang akan dipilih oleh

pemegang polis pada dokumen perjanjian wakaf. lembaga wakaf yang

akan jadi Nazir tersebut adalah lembaga Dompet Dhuafa dan Mandiri

Amal Insani.

9. Pemegang polis dan termaslahat menyatakan dan menyetujui bawa:

a. Perjanjian wakaf tersebut menjadi satu kesatuan dengan dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SPAJS dan polis.

b. Wakaf manfaat asuransi hanya diberikan kepada polis-polis yang tidak

dijaminkan dengan pihak ketiga (bank) terkait (bankers clause) baik

pada saat ini maupun dikemudian hari.

c. Bahwa telah setuju untuk memberi kuasa kepada PT AXA Mandiri

Financial Services untuk mewakili wakif (termasuk penerus atau

penggantinya dari waktu kewaktu) untuk membuat ikrar wakaf dengan

nazhir dan melakukan pembayaran dana wakaf kepada nazhir

(termasuk penerus dan atau penggantinya dari waktu kewaktu)

sebagaimana diatur pada perjanjian wakaf ini.

d. Setuju bahwa apabila terdapat perubahan pihak yang ditunjuk untuk

menerima manfaat asuransi (termaslahat) yang dilaporkan oleh

Page 80: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

69

pemegang polis kepada PT AXA Mandiri Financial Services, maka

termaslahat tersebut akan menggantikan wakif. Dengan demikian

termaslahat akan mengisi dan menandatangani perjanjian wakaf yang

baru. Segala perubahan pada perjanjian wakaf akan menjadi dokuumen

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari polis.

e. Setuju bahwa dalam hal pemegang polis tidak melaporkan adanya

perubahan pemegang polis dan atau termaslahat selama periode polis

aktif, maka PT AXA Mandiri Financial Serfices akan melakukan

transfer dana wakaf sesuai dengan perjanjian wakaf awal. Dengan

demikian, janji yang mengikat (wa’d mulzim) pada perjanjian wakaf

awal berlaku dan mengikat juga terhadap para penerus/pengganti dari

wakif.

f. Bahwa proses pembayaran klaim manfaat asuransi serta pembayaran

dana wakaf akan dibayarkan oleh PT AXA Mandiri Financial Services

setelah adanya persetujuan klaim dari PT AXA Mandiri Financial

Services dan persetujuan wakif pada perjanjian wakaf ini.

g. Bahwa telah memahami dan setuju bahwa ikrar wakaf dari wakif

berdasarkan perjanjian wakaf ini tidak dapat dibatalkan.

h. Wakif dengan ini memberikan persetujuan kepada PT AXA Mandiri

Financial Services untuk memberikan data-data wakif yang diperlukan

oleh Nazhir dalam rangka pembayaran dana wakaf dan dan penerbitan

sertifikat wakaf.

i. Bahwa dengan ini membebaskan PT AXA Mandiri Financial Services

dari segala tuntutan hukum yang timbul dari perselisihan yang timbul

akibat dan/atau yang sehubungan dengan perjanjian wakaf.

j. Bahwa wakif yang menandatangani perjanjian wakaf ini, menyatakan

telah membaca, memahami dan berjanji akan melaksanakan seluruh

ketentuan wakaf manfaat asuransi yang tertuang dalam perjanjian

wakaf tersebut.

k. Pernyataan dan kuasa berikan ini akan tetap berlaku selama wakif

hidup maupun sesudah wakif meninggal dunia dan sehubungan dengan

Page 81: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

70

hal tersebut menyetujui untuk mengesampingkan pasal 1813, 1814 dan

pasal 1816 kitab undang undang hukum perdata.

l. Wakif dengan ini menyatkan setuju atas tabel rincian penerima

manfaat di atas pada perjanjian wakaf ini.

m. Persetujuan wakif dapat ditandatangani terpisah terpisah serta dapat

dikirimkan melalui email ataupun media lainnya yang ditentukan oleh

pt axa mandiri financila services. Apabila dikemudian hari terdapat

ahli waris yang belum dicantumkan dalam perjanjian wakaf ini yang

menyatakan tidak setuju, maka perjanjian wakaf yang telah dibuat ini

tidak dapat dibatalkan dengan alasan apapun.

10. Pemegang polis menandatangani form ikrar wakaf yang telah diisi tersebut

diatas materai.

11. Tabel persetujuan ditandatangai oleh termaslahat (wakif) sebagai berikut:2

No Nama

termaslahat

(wakif)

No.

KTP

Hubungan dengan

pemegang polis

No.

telepon

Tanda

tangan

1

2

3

Tabel: 4.2 (Persetujuan Wakif)

E. Analisis Kesesuaian Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa AXA

Mandiri Syariah Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 106 Tahun 2016.

Produk wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi, adalah produk

unit syariah yang tidak bisa dihindari dari aturan fatwa DSN-MUI. PT AXA

Mandiri syariah salah satu yang menghadirkan produk Asuransi Jiwa Syariah

dengan fitur wakaf untuk melengkapi kesempurnaan ibadah nasabahnya.

Berkenaan dengan hal tersebut DSN-MUI telah mengeluarkan fatwa No.106

tahun 2016 tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi Pada

2 Formulir perjanjian wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa

AXA Mandiri financial servuces.

Page 82: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

71

Asuransi Jiwa Syariah. Didalam fatwa tersebut menerapkan peraturan bagi

perusahaan yang akan menerapkan produk asuransi berbasis wakaf, peraturan

tersebut memuat dan mengatur beberapa ketentuan sebagai berikut:

Memperhatikan.

1. Penjelasan para fuqaha mengenai Mauquf Bih.

a. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau

diistitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,

menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkan

pada sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yang ada.

Dalam praktinya, objek yang diwakafkan perusahaan AXA

Mandiri syariah adalah manfaat asuransi berupa uang, sebagaimana

uang adalah suatu yang sangat dapat dimanfaatkan pada saat ini,

salah satunya memproduktifkan tanah wakaf dengan cara

membangun bangunan yang bermanfaat untuk masyarakat seperti

sekolah, rumah sakit. Kemudian dana wakaf akan dikelola langsung

oleh Nazir, dalam hal ini lembaga Dompet Dhuafa dan/atau lembaga

Mandiri Amal Insani, sehingga memberikan manfaat sosial bagi

banyak orang dan berlangsung terus menerus. Oleh sebab itu dalam

konteks ini AXA Mandiri telah sesuai dalam penerapannya.

b. Syarat syarat objek wakaf menurut pendapat para ulama, antara

lain adalah:

1) Harta yang diwakafkan harus harta yang berharga/bernilai

secara syariah (mal mutaqawam).

Dalam hal ini, AXA Mandiri mewakafkan berupa uang

hasil dari manfaat asuransi dan manfaat investasi, hingga saat

ini uang sangat berharga/bernilai secara syariah (mal

mutaqawwam). Dalam konteks ini AXA Mandiri telah benar

dalam menetapkan objek dalam mewakafkan manfaat asuransi

jiwa syariah.

Page 83: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

72

2) Harta yang diwakafkan harus harta yang sudah jelas dan

terukur (ma’lum).

Dalam hal ini, Ikrar wakaf dilaksanakan setelah

melakukan klaim atas meninggalnya peserta asuransi (dalam

masa pertanggungan 100 tahun). Sebelumnya, pemegang polis

telah mengisi tabel yang tersedia didalam formulir perjanjian

wakaf, guna untuk menguraikan jumlah persentase manfaat

asuransi yang akan diwakafkan. Namun, dalam persentase

tersebut baru diketahui nominalnya dalam rupiah setelah

menerima manfaat asuransi yakni setelah peserta tutup usia.

manfaat asuransi tersebut diperoleh dari hasil patungan peserta

(dana tabarru’) yang sudah disepakati akan diberikan pada

peserta yang mengalami musibah.

Dalam konteks ini, AXA Mandiri telah benar dalam

menetapkan harta yang akan diwakafkan adalah harta yang

sudah jelas dan terukur.

3) Harta yang diwakafkan harus harta yang sudah menjadi milik

penuh (milk tam) bagi wakif pada saat akad wakaf dilakukan.

Dalam pandangan Dewan Syariah Nasional, Pada

dasarnya tujuan asuransi jiwa adalah untuk memitigasi risiko

(risiko ahli waris yang ditinggalkannya), bukan untuk

diwakafkan. Hal itu karena klaim asuransi muncul setelah

peserta meninggal dunia, sehingga manfaat asuransi jadi milik

termaslahat seutuhnya. Namun, dalam formulir perjanjian

wakaf manfaat asuransi disebutkan, bahwa yang membuat

pernyataan janji yang mengikat (wa’d mulzim) untuk

mewakafkan manfaat asuransinya sekaligus menandatangani

perjanjian wakaf polis tersebut adalah pemegang polis dengan

persetujuan termaslahat. Dalam aturan syariah Seharusnya

yang berhak untuk itu (menyatakan janji dan menandatangani)

adalah sorang wakif (termaslahat). Karena itu dapat

Page 84: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

73

disimpulkan bahwa wakif dalam pelaksanaan wakaf ini adalah

peserta asuransi. Orang yang telah meninggal, sudah tidak

memiliki harta lagi termasuk manfaat asuransi, makanya secara

syariah wakaf tersebut sudah tidak sah. Karena telah jelas

bahwa harta yang diwakafkan bukan hak milik penuh wakif.

Pertama, Ketentuan Umum

1. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau

diistitsmar-kan tanpa lenyap bendanya. dengan tidak menjual,

menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkan pada

sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yang ada.

Setelah perusahaan menyetujui klaim asuransi jiwa yang

diajukan termaslahat, maka penandatanganan wakaf akan segera

dilakukan, kemudian dana wakaf akan diserahkan kepada nazir untuk

dikelola oleh lembaga wakaf sepenuhnya, dengan tidak menjual,

menghibahkan dan/atau mewariskan objek wakaf tersebut. sehingga

kerjasama perusahaan AXA Mandiri Syariah dengan lembaga wakaf

memberikan manfaat sosial bagi masyarakat dan berlangsung terus-

menerus. Produk AXA Mandiri Syariah tidak ada produk khusus

diwajibkan, wakaf hanya bersikap penawaran pada nasabahnya karena

mengingat hukum wakaf adalah sunnah. Dalam konteks ini telah tepat

penerapan dan pengaplikasian wakaf yang dilakukan perusahaan AXA

Mandiri Syariah dengan Lembaga Wakaf.

2. Manfaat Asuransi adalah sejumlah dana yang bersumber dari Dana

Tabarru' yang diserahkan kepada pihak yang mengalami musibah atau

pihak yang ditunjuk untuk menerimanya.

Untuk pengelolaan Dana Tabarru’, nasabah AXA Mandiri

Syariah memberikan kuasa kepada Pengelola AXA Mandiri Syariah

untuk mewakilkan dirinya berdasarkan Akad Wakalah Bil Ujrah untuk

mengelola Dana Tabarru’ dengan mengacu kepada ketentuan-

Page 85: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

74

ketentuan yang ditetapkan oleh Pengelola. Hal tersebut terdapat pada

formulir permintaan asuransi jiwa syariah, bagian akad pada nomor 3

dikatan bahwa, calon pemegang polis menyatakan dirinya untuk

diwakili kepada perusahaan untuk memotong iuran tabarru’nya dan

memasukkannya kedalam rekening dana tabarru, apabila terjadi risiko

atas diri peserta dan atas peristiwa tersebut harus dibayarkan

maslahat/manfaat asuransi, pembayaran maslahat tersebut akan

dibebankan atas dana tabaaru’. Dalam konteks ini telah telah sesuai

dengan tuntutan fatwa, bahwa manfaat asuransi adalah sejumlah dana

yang bersumber dari Dana Tabarru’ yang akan diserahkan kepada

pihak yang mengalami musibah.

3. Manfaat Investasi adalah sejumlah dana yang diserahkan kepada

peserta program asuransi yang berasal dari kontribusi investasi peserta

dan hasil investasinya.

Prinsip dasar investasi asuransi AXA Mandiri syariah selaku

pemegang amanah wajib melakukan investasi terhadap dana kontribusi

yang terkumpul dari peserta, Yang mana hasil investasi yang dilakukan

perusahaan diberikan kepada peserta asuransi, selanjutnya disebut

manfaat investasi. Investasi yang dimaksud harus sesuai dengan

prinsip syariah. Investasi keuangan AXA Mandiri Syariah berkaitan

secara langsung dengan suatu aset terbuka atau kegiatan usaha yang

spesifik dan menghasilkan manfaat. karena itu investasi yang

dilakukan perusahaan AXA Mandiri Syariah salah satu bentuk

investasi yang sesuai dengan syariah sehingga manfaat investasi sah

untuk diwakafkan.

Kedua, Ketentuan Hukum

1. Pada prinsipnya Manfaat Asuransi dimaksudkan untuk melakukan

mitigasi risiko peserta atau pihak yang ditunjuk.

Pengalihan resiko dengan cara memitigasi resiko dari peserta

asuransi kepada peserta asuransi lainnya, merupakan fungsi dasar dari

Page 86: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

75

asuransi syariah. Dengan adanya rasa ingin melindungi diri terhadap

risiko, maka muncullah rasa kepentingan terhadap asuransi. Seseorang

dapat dianggap mempunyai kepentingan di dalam perjanjian asuransi,

apabila orang tersebut menderita kerugian ekonomi. Perusahaan

asuransi AXA Mandiri Unit Syariah menghadirkan fitur wakaf melalui

produk asuransi jiwa syariah selain memitigasi resiko termaslahat,

kemudian untuk memungkinkan nasabah berwakaf, dengan harapan

akan memberikan keberkahan bagi nasabah, sekaligus memberika

manfaat berkelanjutan bagi sesama.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa Tujuan asuransi pada PT

AXA Mandiri unit syariah menjadi dua, yakni memitigasi risiko pada

ahli waris dan menambah ibadah peserta asuransi yakni dengan cara

mewakafkan sebagian manfaat asuransinya. Manfaat asuransi yang

digunakan untuk memitigasi resiko minimal 55% dari jumlah manfaat

asuransi yang diterima saat klaim asuransi dilakukan.

2. Mewakafkan Manfaat Asuransi dan Manfaat lnvestasi pada asuransi

jiwa syariah hukumnya boleh dengan mengikuti ketentuan yang

terdapat dalam Fatwa ini.

Menurut penjelasan diatas, apabila perusahaan tidak mengikuti

ketentuan yang terdapat dalam fatwa yang dimaksud yakni fatwa DSN-

MUI No. 106 tahun 2016 yang meliputi ketentuan umum, ketentuan

hukum, dan ketentuan khusus yang akan dijelaskan dibawah. maka

mewakafkan manfaat asuransi yang terdapat dalam fitur wakaf asuransi

jiwa dianggap batal/tidak sah. Adapun ketentuan-ketentuan tersebut

diantaranya:

a. harta yang akan diwakafkan harus milik penuh orang yang

berwakaf (wakif), kemudian harus disetujui oleh ahli waris lainnya

b. wakif (termaslahat) menyatakan janji yang mengikat (wa’d muljim)

untuk mewakafkan manfaat asuransi jika klaim asuransi sudah

diterima.

Page 87: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

76

c. Wakaf manfaat asuransi diserahkan kepada nazhir saat klaim

asuransi terjadi dan disetujui ahli waris secara tertulis. Dalam hal ini

produk wakaf hanya diperbolehkan pada polis asuransi jiwa syariah

dan tidak untuk AXA Mandiri konvensional.

Ketiga, Ketentuan Khusus

1. Ketentuan Wakaf Manfaat Asuransi

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi menyatakan

janji yang mengikat (wa’d mulzim) untuk mewakafkan manfaat

asuransi.

Ketika nasabah ingin mewakafkan sebagian manfaat polis

asuransi jiwa AXA Mandiri syariah, maka pertama perusahaan

akan membuat dokumen perjanjian wakaf manfaat asuransi yang

akan di isi oleh pemegang polis (peserta asuransi), didalamnya

memuat identitas pemegang polis, kemudian diikuti dengan

persetujuan ahli waris (penerima manfaat asuransi). Selanjutnya,

selaku pemegaang polis membuat pernyataan janji yang mengikat

(wa’d mulzim) untuk mewakafkan manfaat asuransi berupa

maslahat yang kemudian disebut “manfaat asuransi” yang terbentuk

ketika peserta meninggal dunia. Kemudian permohonan klaimnya

harus telah disetujui oleh PT AXA Mandiri financial services atas

nomor SPAJS, sebagaimana tertera di dalam surat perjanjian

tersebut.

Dalam penjelasan tersebut, yang pernyataan janji yang

mengikat (wa’d mulzim) untuk mewakafkan manfaat asuransi

sekaligus menandatangani perjanjian wakaf polis adalah pemegang

polis, bukan penerima manfaat. Sedangkan dalam ketentuan fatwa

ini yang berhak untuk menyatakan janji adalah penerima manfaat

asuransi (wakif). Maka dapat dinilai bahwa AXA Mandiri salah

kaprah dalam menetapkan peraturan ini, sehingga pelaksanaan

wakaf jadi tidak sah.

Page 88: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

77

b. Manfaat asuransi yang boleh diwakafkan paling banyak 45% dari

total manfaat asuransi.

Pada formulir perjanjian wakaf manfaat asuransi dan

manfaat investasi AXA Mandiri, dijelaskan bahwa wakaf manfaat

asuaransi kepada Nazir maksimal sebesar 45% dari manfaat

asuransi untuk polis berdasarkan SPAJS. Sedangkan wakaf manfaat

investasi kepada nazir maksimal sebesar 30% dari manfaat nilai

investasi yang terbentuk pada saat terjadi klaim meninggal dunia

untuk polis berdasarkan SPAJS. Namun dalam praktiknya tidak

sedikit peserta yang mewakafkan dananya hanya 10% dari nilai

manfaat yang akan diterima. Artinya persentase 45% tersebut tidak

selalu jadi patokan nasabah untuk mewakafkan sebagian hasil

manfaat polisnya. Dengan demikian dalam hal ini AXA Mandiri

telah benar dalam menetapkan aturan yakni tidak melebihi dari

ketentuan yang ditetapkan pada fatwa.

c. Semua calon penerima manfaat asuransi yang ditunjuk atau

penggantinya menyatakan persetujuan dan kesepakatannya.

Dalam hal persetujuan mewakafkan manfaat asuransi, telah

di atur dalam formulir perjanjian wakaf, didalamnya dikatakan

bahwa dengan ditandatanganinya formulir wakaf tersebut, peserta

asuransi dan termaslahat dengan itu menyetujui untuk mewakafkan

sebagian manfaat asuransinya. Selanjutnya dengan itu menyetujui

wakaf tersebut akan digunakan untuk kepentingan umum dan

disalurkan melalui lembaga wakaf yang akan dipilih oleh

pemegang polis pada formulir perjanjian wakaf tersebut. yakni

antara lembaga Dompet Dhuafa dan/atau Mandiri Amal Insani.

Kemudian disusul dengan dibubuhkannya tabel persetujuan

termaslahat (wakif) pada formulir perjanjian wakaf tersebut,

didalam tabel tersebut memuat: nama termaslahat, nomor KTP,

hubungan dengan pemegang polis, nomor telepon, dan diakhiri

dengan tanda tangan.

Page 89: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

78

Dalam formulir tersebut telah jelas bahwa persetujuan

termaslahat menjadi salah satu syarat untuk bisa mewakafkan

manfaat asuransi, namun yang tidak tepat adalah penentuan pihak

yang harus menyatakan janji yang mengikat untuk mewakafkan

manfaat asuransi yang seharusnya bukan tugas pemegang polis

(peserta asuransi). Karena peserta asuransi tidak memiliki hak lagi

untuk mewakafkan manfaat asuransi tersebut disebabkan manfaat

asuransi telah jadi hak milik utuh termaslahat.

d. Ikrar wakaf dilaksanakan setelah manfaat asuransi secara prinsip

sudah menjadi hak pihak yang ditunjuk atau penggantinya.

Pada AXA Mandiri Syariah, Mewakafkan manfaat asuransi

dan manfaat investasi yang sudah diperjanjikan diawal dan sudah

ditandangani dalam form Ikrar Wakaf maka tidak dapat dibatalkan.

Adapun pelaksanaan Ikrar Wakaf manfaat Asuransi tersebut

dilaksanakan setelah pengajuan klaim disetujui oleh perusahaan,

dan secara prinsip manfaat asuransi sudah menjadi hak termaslahat.

Selanjutnya wakif akan mengisi akta ikrar wakaf kemudian

perusahaan akan membayarkan wakaf uang ke rekening lembaga

wakaf yang telah dipilih pada saat mengisi perjanjian. Hal ini

disebutkan dalam formulir perjanjian wakaf.

2. Ketentuan wakaf manfaat investasi

a. Manfaat investasi boleh diwakafkan oleh peserta, dan

b. Kadar jumlah manfaat investasi yang boleh diwakafkan paling

banyak sepertiga (1/3) dari total kekayaan dan/atau tirkah kecuali

disepakati lain oleh semua ahli waris.

Perusahaan PT AXA Mandiri syariah, juga menginvestasikan

hasil kontribusi asuransi peserta pada perusahaan-perusahaan syariah,

investasi tersebut seperti menanam saham diperusahan syariah dan

instrumen pasar uang syariah lainnya. Dari hasil investasi tersebut

kemudian dibuka peluang wakaf manfaat investasi untuk para peserta

asuransi jiwa syariah, dimana PT AXA Mandiri syariah mengatur

Page 90: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

79

jumlah manfaat investasi yang boleh di wakafkan paling banyak 30%

dari hasil investasinya, dengan demikian hal ini tidak menyalahi Fatwa

dewan syariah nasional.

3. Ketentuan ujrah terkait dengan produk wakaf

a. Ujrah tahun pertama paling banyak 45% dari kontribusi reguler.

Dan

b. Akumulasi ujrah tahun berikutnya paling banyak 50% dari

kontribusi reguler.

Dalam hal ujrah ini diatur dalam formulir surat permintaan

asuransi jiwa syariah sebagai berikut:

1) Ujrah kontribusi Asuransi Jiwa Mandiri Sejahtera Mapan

Syariah tahun pertama sebanyak 80%, ujrah tahun ke-2 sebanyak

60%, ujrah tahun ke-3 sebanyak 30%, ujrah tahun ke-4 sebanyak

20%, ujrah tahun ke-5 sebanyak 10%.

2) Ujrah kontribusi Asuransi Jiwa Mandiri Investasi Sejahtera

Syariah tahun pertama sebanyak 2,3% dan untuk tahun

berikutnya 0%.

3) Ujrah pengelolaan risiko yaitu 40% dari iuran tabarru.

Jika disimpulkan dalam bentuk tabel agar lebih ringkas maka seperti berikut ini:

No Ketentuan Fatwa Praktik S/TS

1. Objek Wakaf adalah harta

yang dapat dimanfaatkan

tanpa lenyap bendanya.

Objek wakaf AXA Mandiri syariah

adalah manfaat asuransi berupa

uang, dimana uang adalah suatu

yang dapat dimanfaatkan untuk

suatu yang tidak lenyap bendanya.

2. Harta yang diwakafkan

harus harta yang

berharga/bernilai secara

syariah (mal mutaqawam).

AXA Mandiri mewakafkan berupa

uang hasil dari manfaat asuransi dan

manfaat investasi. Hingga saat ini

uang sangat berharga/bernilai secara

syariah (mal mutaqawwam).

3. Harta yang diwakafkan

harus harta yang sudah jelas

dan terukur (ma’lum).

Pemegang polis terlebih dahulu

mengisi tabel yang tersedia didalam

formulir perjanjian wakaf, guna

untuk menguraikan jumlah

persentase manfaat asuransi yang

Page 91: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

80

akan diwakafkan nantinya. Namun,

dalam persentase tersebut baru

diketahui nominalnya dalam rupiah

setelah klaim dilakukan yakni

setelah peserta tutup usia, kemudian

wakaf dilaksanakan.

4. Harta yang diwakafkan

harus harta yang sudah

menjadi milik penuh (milk

tam) bagi wakif pada saat

akad wakaf dilakukan.

Pada PT AXA Mandiri, wakif

adalah peserta asuransi. Sedangkan

orang yang telah meninggal dunia

sudah tidak memiliki harta lagi

termasuk manfaat asuransi otomatis

jadi milik ahli waris sepenuhnya,

makanya secara syariah wakaf

tersebut sudah tidak sah. Karena

harta yang diwakafkan bukan hak

milik penuh wakif.

×

5. Wakaf adalah menahan

harta yang dapat

dimanfaatkan dan/atau

diistitsmar-kan tanpa lenyap

bendanya. dengan tidak

menjual, menghibahkan,

dan/atau mewariskannya,

dan hasilnya disalurkan

pada sesuatu yang mubah

kepada penerima manfaat

wakaf yang ada.

Dana wakaf akan diserahkan kepada

nazir untuk dikelola oleh lembaga

wakaf sepenuhnya, dengan tidak

menjual, menghibahkan dan/atau

mewariskan objek wakaf tersebut,

sehingga kerjasama perusahaan

AXA Mandiri Syariah dengan

lembaga wakaf memberikan manfaat

sosial bagi masyarakat dan

berlangsung terus-menerus.

6. Manfaat Asuransi adalah

sejumlah dana yang

bersumber dari Dana

Tabarru' yang diserahkan

kepada pihak yang

mengalami musibah atau

pihak yang ditunjuk untuk

menerimanya.

Pada formulir permintaan asuransi

jiwa syariah, bagian akad nomor 3

dikatan bahwa, calon pemegang

polis menyatakan dirinya untuk

diwakili kepada perusahaan untuk

memotong iuran tabarru’nya dan

memasukkannya kedalam rekening

dana tabarru, apabila terjadi risiko

atas diri peserta dan atas peristiwa

tersebut harus dibayarkan

maslahat/manfaat asuransi,

pembayaran maslahat tersebut akan

dibebankan atas dana tabaaru’.

7. Manfaat Investasi adalah

sejumlah dana yang

diserahkan kepada peserta

program asuransi yang

berasal dari kontribusi

investasi peserta dan hasil

AXA Mandiri syariah selaku

pemegang amanah wajib melakukan

investasi terhadap dana kontribusi

yang terkumpul dari peserta,

kemudian hasil investasi yang

dilakukan perusahaan diberikan

Page 92: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

81

investasinya. kepada peserta asuransi, selanjutnya

disebut manfaat investasi.

8. Pada prinsipnya Manfaat

Asuransi dimaksudkan

untuk melakukan mitigasi

risiko peserta atau pihak

yang ditunjuk.

Perusahaan asuransi AXA Mandiri

Unit Syariah menghadirkan fitur

wakaf melalui produk asuransi jiwa

syariah selain memitigasi resiko

termaslahat, kemudian untuk

memungkinkan nasabah berwakaf,

dengan harapan akan memberikan

keberkahan bagi nasabah, sekaligus

memberika manfaat berkelanjutan

bagi sesama.

9. Pihak yang ditunjuk untuk

menerima manfaat asuransi

(ahli waris) menyatakan

janji yang mengikat (wa’d

mulzim) untuk mewakafkan

manfaat asuransi.

Selaku pemegaang polis (peserta

asuransi) membuat pernyataan janji

yang mengikat (wa’d mulzim) untuk

mewakafkan manfaat asuransi

berupa maslahat yang kemudian

disebut “manfaat asuransi” yang

terbentuk ketika peserta meninggal

dunia. yang menyatakan janji yang

mengikat (wa’d mulzim) sekaligus

menandatangani perjanjian wakaf

polis adalah pemegang polis, bukan

penerima manfaat.

×

10. Manfaat asuransi yang

boleh diwakafkan paling

banyak 45% dari total

manfaat asuransi.

Dalam formulir perjanjian wakaf

manfaat asuransi dan manfaat

investasi AXA Mandiri, dijelaskan

bahwa wakaf manfaat asuaransi

kepada Nazir maksimal sebesar 45%

dari manfaat asuransi untuk polis

berdasarkan SPAJS.

11. Semua calon penerima

manfaat asuransi yang

ditunjuk atau penggantinya

menyatakan persetujuan dan

kesepakatannya.

Dalam formulir perjanjian wakaf

telah disediakan kolom tandatangan

yang ditunjuk untuk menerima

manfaat asuransi, dan dikatakan

bahwa dengan ditandatanganinya

formulir wakaf tersebut, peserta

asuransi dan termaslahat (penerima

manfaat) dengan itu menyetujui

untuk mewakafkan sebagian manfaat

asuransinya.

12. Ikrar wakaf dilaksanakan

setelah manfaat asuransi

secara prinsip sudah

menjadi hak pihak yang

ditunjuk atau penggantinya.

Pada AXA Mandiri, pelaksanaan

Ikrar Wakaf manfaat Asuransi

dilaksanakan setelah pengajuan

klaim disetujui oleh perusahaan, dan

secara prinsip manfaat asuransi

Page 93: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

82

sudah menjadi hak termaslahat.

13. Manfaat investasi boleh

diwakafkan oleh peserta,

dan Kadar jumlah manfaat

investasi yang boleh

diwakafkan paling banyak

sepertiga (1/3) dari total

kekayaan dan/atau tirkah

kecuali disepakati lain oleh

semua ahli waris.

AXA Mandiri membuka peluang

mewakafkan manfaat investasi untuk

para peserta asuransi jiwa syariah.

dalam formulir perjanjian wakaf PT

AXA Mandiri mengatur jumlah

manfaat investasi yang boleh di

wakafkan paling banyak 30% dari

hasil investasinya.

Tabel: 4.3 (Penerapan Wakaf Manfaat Asuransi)

Adanya ketidaksesuaian prosedur penerapan wakaf manfaat asuransi pada PT

AXA Mandiri syariah tidak luput dari pengaruh peran Dewan pengawas Syariah.

Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis syariah, termasuk perusahaan

asuransi, masing-masing memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS

memiliki peran strategis untuk mengawasi pelaksanaan prinsip syariah

diperusahaan yang dipegangnya. Dewan Pengawas Syariah adalah ahli syariah

yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Tugas DPS adalah memberikan

nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai

dengan prinsip syariah. Fungsi utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha

lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang

telah difatwakan oleh DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia).

Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK..03/2019,

bagian II (dua romawi) disebutkan bahwa tugas DPS adalah sebagai berikut :

Memberikan nasihat dan saran kepada pemimpin perusahaan mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan aspek syariah. Melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan

pengarahan/pengawasan produk/jasa pengelolaan kekayaan dan

kewajiban, praktik, pemasaran, dan kegiatan usaha agar sesuai dengan

prinsip syariah.

Page 94: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

83

Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan

DSN.

Sebagai mediator antara perusahaan asuransi syariah dengan DSN dalam

mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari

lembaga keuangan syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.

Melaporkan hasil pengawasan perusahaan kepada OJK (Otoritas Jasa

Keuangan) sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali dan ke DSN

sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.

Jika dilihat dari uraian diatas maka sudah lengkap tugas DPS untuk

menjaga perusahaan agar tetap berada dalam koridor syariah, namun dalam

praktiknya masih banyak perusahaan yang belum sepenuhnya menjalani

kegiatannya sesui dengan tuntunan Dewan Syariah Nasional, salah satunya PT

AXA Mandiri dalam proses penerapan wakaf manfaat asuransi, belum sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan oleh DSN-MUI yakni Fatwa DSN-MUI No.

106/2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi

jiwa syariah, oleh sebab itu DPS dinilai belum profesional dalam menjalankan

tugasnya. Hal ini terjadi karena beberapa kemungknan yakni:

1. DPS tidak begitu perhatian (kurang teliti) terhadap perusahaan yang

dipegangnya, sehingga tanpa sepengetahuan DPS perusahaann melakukan

perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan fatwa, sehingga berdampak

fatal terhadap keabsahan produk yang dijalankan.

2. Bisa jadi DPSnya sendiri yang belum faham bagaimana maksud/isi fatwa

yang diluncurkan DSN-MUI tentang produk yang akan dijalankan

sehingga menimbulkan kesalahan.

Tidak dapat dipungkiri, Ketika dua hal ini atau salah satunya terjadi pada

seorang DPS juga disebabkan karena DSN MUI kurang ketat dalam menetapkan

dan mengawasi kinerja DPS, sehingga kinerja DPS kurang maksimal. Dengan

begitu maka perlu dilakukan kajian, pelatihan, dan bimbingan oleh DSN terhadap

anggota DPS untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas DPS dalam

menjalankan tugasnya sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama.

Page 95: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, prosedur

penerapan wakaf manfaat asuransi pada produk asuransi jiwa AXA Mandiri

Syariah, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nasabah yang sudah terdaftar sebagai peserta asuransi jiwa syariah, dan

telah menyetujui untuk mewakafkan sebagian manfaat asuransinya,

selanjutnya wajib untuk mengisi formulir perjanjian wakaf manfaat

asuransi yang telah disiapkan oleh perusahaan sesuai yang tercantum

dalam SPAJS, didalamnya memuat identitas pemegang polis (peserta

asuransi), pernyataan janji yang mengikat (wa’d mulzim) untuk

mewakafkan manfaat asuransi, jumlah manfaat yang akan diwakafkan, dan

memilih nazir yang akan menerima wakaf manfaat asuransi. Manfaat

asuransi tersebut bisa diperoleh setelah peserta asuransi meninggal dunia,

dan permohonan klaim disetujui oleh PT AXA Mandiri Financial Service

Indonesia sesuai nomor SPAJS yang tertera di dalam surat dokumen

perjanjian wakaf manfaat asuransi. Setelah manfaat asuransi muncul maka

perusahaan mewakili nasabah untuk menyerahkan manfaat asuransi

kepada nadzir untuk diwakafkan.

2. Penerapan wakaf manfaat asuransi pada AXA Mandiri Unit Syariah,

belum seluruhnya sesuai dengan aturan Fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia. Hal itu karena dua hal, yakni: pertama, dalam

formulir perjanjian wakaf, yang menyatakan janji yang mengikat untuk

mewakafkan manfaat asuransi adalah pemegang polis (peserta asuransi),

termaslahat hanya berperan menyetujui untuk mewakafkan manfaat

asuransi, padahal fatwa dengan jelas menyebutkan “Pihak yang ditunjuk

untuk menerima manfaat asuransi menyatakan janji yang mengikat (wa’d

mulzim) untuk mewakafkan manfaat asuransi”. Kedua, Dalam Fatwa

DSN-MUI dijelaskan bahwa “Harta yang diwakafkan harus harta yang

Page 96: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

85

sudah menjadi milik penuh (milk tam) bagi wakif pada saat akad wakaf

dilakukan”. Karena Pemegang polis sebagai pihak yang menyatakan janji

yang mengikat, maka dapat disimpulkan bahwa pemegang polislah

sebagai pihak yang mewakafkan, padahal sejak munculnya manfaat

asuransi otomatis beralih jadi milik termaslahat seutuhnya, sehingga

peserta asuransi bukan pemilik harta yang akan dijadikan objek wakaf.

Maka dalam hal ini pemegang polis mewakafkan harta yang bukan

miliknya.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin memberi

saran kepada pihak PT AXA Mandiri Syariah, pihak akademisi, maupun

peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. PT AXA Mandiri Syariah agar memperbaiki kekeliruannya dalam formulir

perjanjian wakaf manfaat asuransi, agar mewakafkan manfaat asuransi

syariah sesuai dengan aturan fatwa.

2. Peneliti selanjutnya bisa melanjutkan penelitian ini dengan melihat apakah

PT AXA Mandiri Syariah sudah memperbaiki kesalahannya dalam

menerapkan wakaf manfaat asuransi jiwa syariah.

Page 97: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani

Press, 2005.

Daud Ali, Mohammad. Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf. Universitas

Indonesia: UI-Press, 1988.

Mulhadi. Dasar-Dasar Hukum Asuransi. Depok: Rajawalipers, 2017.

Ganie, A. Junaedi. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Syakir Sula, Muhammad. Asuarnsi Syariah ( Life And General). Gema Insani

Press, 2004.

Abdul R. Saliman. Hukum Bisnis untuk Perusahaan. Jakarta: Prenadamedia

Group, 2005.

Nopriansyah, Wildi. Asuransi Syariah, berkah terakhir yang tak terduga. Jakarta:

Andi Offset, 2016.

Iqbal, Muhammad. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani,

2006.

Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006.

Muthahhari, Murtadha. Pandangan Islam Tentang Asuransi Dan Riba. Bandung:

Pustaka Hidayah, 1995.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2011.

Yusu fal-Qaradawi, Muhammad. Halal Dan Haram Dalam Islam, Alih Bahasa

Abu Sa’id al-Faalahi dan Aunur Rafiq Shaleh Tamhid. Jakarta: Robbani

Press, 2005.

Ganie, A. Junaedi. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Tono, Sidik. Kedudukan Wasiat Dalam Sistem Pembagian Harta Peninggalan.

Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia.

Page 98: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

87

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Wakaf Manfaat Asuransi Dan

Manfaat Investassi Pada Asuranssi Jiwa Syariah. Jakarta: 2016

Syauqi Al-Fanjari, Muhammad. Al-Islam Wa At-Ta’min, Riyadh, 1994.

Jurnal:

Romadhoni, L. A. (2002). Studi Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun

2002 Tentang Wakaf Uang. jurnal az-Zarqa, vol.7, 49.

Hosen, M. N. (2014) Mendudukkan Status Hukum Asuransi Syariah Dalam

Fuqaha Kontemporer” Jurnal Hukum. 224.

Sulistiani, S. L. (2017). Analisis Implementasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi

Syariah di Lembaga Wakaf al-Azhar Jakarta. Jurnal wacana Hukum Islam

dan Kemanusiaan. Volume 17, 285-299.

Hasan, S. (2010). Wakaf Uang Dan Implementasinya Di Indonesia. Jurnal Syariah

Dan Hukum, volume 2, 100

Skripsi

Nugroho, R. Analisi Fatwa DSN MUI Tentang Wakaf Manfaat Asuransi Dan

Manfaat Investasi Pada Asuransi Syariah. Skripsi Fakultas Syariah

Universitas Isnlam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2017. h. 21.

Mohammad Daud Ali “Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf” Skripsi

Universitas Indonesia, Tahun 1988. h. 80.

Nurhasanah, Asuransi Jiwa “Studi Komparasi Pemikiran Muhammad Yusuf Al-

Qaradawi Dan Muhammad Muslehuddin”, Skripsi FSH UIN Sunan Kali

Jaga, 2017.

Page 99: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

88

Internet:

https://isefid.id/potensi-dan-kontribusi-wakaf-di-indonesia/

http://www.republika.co.id/berita/dunia/fatwa, Diakses pada tanggal 13 juli 2019.

http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-

pemanfaatan.html

https://www.axa-mandiri.co.id/tentang-axa-mandiri/

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-perlindungan-sejahtera/

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-perlindungan-sejahtera-

syariah/

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-elite-plan-syariah/

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-rencana-sejahtera-

syariah-plus/

https://www.axa-mandiri.co.id/produk/asuransi-mandiri-sejahtera-cerdas-syariah/

https://www.axa-mandiri.co.id/laporan-tahunan

https://www.axa-mandiri.co.id/wp-content/uploads/2019/08/Susunan-Manajemen-

AXA-Mandiri-Agustus-2019.pdf

Lampiran:

Surat Permohonan Penelitian

Formulir Permohonan Asuransi Jiwa

Formulir Perjanjian Wakaf Manfaat Asuransi

Brosur asuransi mandiri perlindungan sejahtera syariah (solusi perlindungan jiwa

syariah) PT Axa mandiri mandiri syariah.

Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 Tentang Manfaat Asuransi dan Manfaat

Investasi Pada Asuransi Jiwa Syariah.

Page 100: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

89

Wawancara:

Angga f Prasetyo, Area Sales Manager AXA Mandiri Syaiah. Intrview

pribadi pada 22 Juli 2019.

Ninis solihah, sales kantor cabang mandiri syariah Ciputat. Interview

pribadi pada 20 Agustus 2019.

Page 101: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

90

Page 102: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

91

Page 103: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

92

Page 104: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

93

Page 105: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

94

Page 106: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

95

Page 107: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

96

Page 108: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

97

Page 109: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

98

Page 110: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

99

Page 111: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

100

Page 112: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

101

Page 113: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

102

Page 114: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

103

Page 115: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

104

Page 116: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

105

Page 117: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

106

Page 118: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

107

Page 119: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

108

Page 120: MEKANISME PENERAPAN WAKAF MANFAAT ASURANSI JIWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Dhuafa Pendidikan dan Beastudi Etos UIN Jakarta yang telah memberikan beasiswa

109