mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
TRANSCRIPT
Konsentrasi kimia : kaitan metabolisme karbohidrat (glukosa) dengan kasus
diabetes militus
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses
penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas (energi)
serta dikatalis oleh enzim. Metabolisme meliputi : jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) dan
jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik). Jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) yaitu
menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks ;
memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP. Jalur degradatif
(katabolisme/eksorgenik) yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP. Makromolekul yaitu
komponen struktural dan fungsional utama sel terdiri dari asam nukleat, protein,
karbohidrat/polisakarida, dan lemak/lipid. Karbohidrat sebagian besar diabsorbsi dalam
bentuk glukosa. Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena hanya glukosa yang dapat
dimetabolisme oleh otak. Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total
kalori. Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis yaitu available carbohydrat yang dicerna,
diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi dan unavailable carbohydrat yang
menyuplai serat.
Mekanisme :
Glukosa peredaran darah hormon insulin glukosa
Kelenjar pankreas
Seluruh tubuh darah
(kadar kelebihan > 10 mmol/L)
Energi
Urin
Di dalam jaringan adiposa : hambatan masuknya glukosa ke sel glikolisis dan heksosa
monofosfat shurt menurun
Lipogenesis menurun (pembentukan tiasilgliserol menurun) dimana gula darah > batas
normal
Hiperglikemia (melebihi nilai ambang ginjal 160 – 180 mgr%
Glukosuria
Peranan glukosa :
Di dalam hepar : - Glikogenesis → glikogen (sebagai cadangan)
- Asam amino esensial
- Jalur pentosa (heksosa monofosfat) → ribosa, NADPH
- Asam lemak → tiasilgliserol → VLDL
- Oksidasi → energi
- Asam glukonat → konjugasi racun
Di dalam otot skelet : - Glikogenesis → glikogen
- Oksidasi → energi
Di dalam jaringan adiposa : triasil gliserol → cadangan energi
Di dalam jaringan otak :
- Oksidasi → energi
- α - Ketoglutarat → eliminir NH3
- neurotrasmiter
Di dalam sel darah merah :
- oksidasi → energi
- bi – fosfat gliserat
- jalur heksosa monofosfat → NADPH
Di dalam ginjal : glikogenesis → glikogen
Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pat akan mengalami proses di dalam
hati, yaitu :
1. glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel
tubuh
2. jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah), glukosa akan diubah
menjadi glikogen (gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis akan
menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen di simpan dalam hati jika sewaktu-
waktu dibutuhkan glikogen di ubah menjadi glukosa dengan bantuan hormon
adrenaline.
Peran insulin :
1. menginduksi kelenjar enzim glikolisis
2. merepressi kelenjar enzim glukoneogenesis
3. memicu enzim jalur heksosa monofosfat)
4. meningkatkan kadar glukosa
5. mengaktifkan enzim fosfodiesterase, glikogen sintetase
6. menghambat enzim fosforilase
Gula darah yang tingi menyebabkan viskositas (kekentalan) darah jadi meningkat,
pembuluh darah mengalami penebalan dinding, dinding pembuluh jadi kaku. Akibatnya
transport darah oksigen dan nutrisi ke jaringan jadi terganggu. Bahkan dapat terjadi
kerusakan endotel pembuluh darah yang dapat disebabkan meningkatnya tekanan darah dan
lemak darah. Gula yang tinggi dalam darah disebabkan insulin yang tidak ada/ terjadi
resistansi insulin (insulin ada tapi tidak dapat dipakai sebagai kunci yang mengubah glukosa
menjadi energi) terjadi kelemahan tubuh.
Jika kadar glukosa darah dalam batas normal sebagian besar jaringan menggunakan
glukosa sebagai sumber energi. Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Sintesis
glikogen dari glukosa disebut glikogenesis. Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan
glukosa yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis). Jika kadar glukosa darah turun, tubuh
mengubah glikogen kembali menjadi glukosa (glikogenolisis). Dengan menyeimbangkan
metabolisme oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan glikogen, dan sintesis lemak, tubuh
dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal. Jika homeostasis gagal dan
glukosa darah melebihi kadar kritis (pada diabetes militus), kelebihan glukosa akan dieksresi
dalam urin. Eksresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika ambang ginjal untuk reabsorbsi
glukosa terlampaui.
Adanya glukosa dalam urin mengakibatkan osmolalitas dan volume urine meningkat
sehingga terjadi poliuri. Osmotik diuresis mengalami dehidrasi (pada keadaan dehidrasi
penderita diabetes militus selalu merasa haus sehingga terjadi polioipsi. Polioipsi bersama air
juga terbuang glukosa menjadi energi banyak terbuang sehingga memicu pusat lapar pada
penderita diabetes militus akan sering makan yang disebut polifagia. Akibatnya banyak
kencing maka penderita ingin minum lebih banyak. Hiperglikemia berlangsung lama terjadi
glikolisis terdapat kolagen sel endotel pembuluh darah yang disebut artheosklerosis.
Diabetes militus adalah penyakit metabolik yang ditandai terjadinya hiperglikemia yang
disebabkan oleh gangguan sekesi insulin atau kerja insulin sehingga terjadi abormalitas
metabolisme karbohidrat lemak dan protein. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi
insulin dalam jumlah yang cukup/tubuh yang tidak mampu mempergunakan insulin secara
efektif sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di
dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di
dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita
diabetes yang mengandung gula.
Sumber : http://gejaladiabetes.com/gejala-diabetes-pada-ibu-hamil/