mekanika bahan 2

20
MEKANIKA BAHAN TEGANGAN DAN REGANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK  JURUSAN TEKNIK, PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Hamdani, S.T, S.Pdi, M.Eng

Upload: hamdaniyn116785499

Post on 04-Apr-2018

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 1/20

MEKANIKA BAHANTEGANGAN DAN REGANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

 JURUSAN TEKNIK, PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Hamdani, S.T, S.Pdi, M.Eng

Page 2: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 2/20

1. Tegangan normal ialah tegangan yang bekerjategak lurus terhadap bidang

2.  Apabila gaya-gaya dikenakan pada ujung-ujung batangsedemikian sehingga batang dalam kondisi tertarik,maka terjadi suatu tegangan tarik pada batang; jikabatang dalam kondisi tertekan maka terjadi tegangantekan 

 P 

 P 

 P  P 

 P 

 P 

 P 

 P 

(a) 

(b) 

Tarik  

Tekan 

Page 3: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 3/20

tegangan geser ialah tegangan yang bekerja sejajar dengan bidang

pembebanan

Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, gaya tidak segaris

namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak

terjadi pada konstruksi seperti sambungan keling, gunting, dan

sambungan baut.

Page 4: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 4/20

Pertambahan panjang diukur secara mekanik maupun optik (ekstensometer)atau dengan melekatkan suatu tipe tahanan elektrik yang biasa disebut strain gage pada permukaan bahan. Tahanan strain gage berisi sejumlah kawat halus yang dipasang pada arah aksial terhadap batang. Degan pertambahan panjangpada batang maka tahanan listrik kawat-kawat akan berubah dan perubahanini dideteksi pada suatu jembatan Wheatstone dan diinterpretasikan sebagaiperpanjangan

203 mm  51 mm 

Page 5: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 5/20

   t  e  g  a  n  g  a  n 

reganganO

 A B

C

D

E

F

G

Grafik hubungan tegangan dan regangan pada salah satu material yaitu baja

Page 6: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 6/20

Gambar 1 adalah kurva tegangan regangan untuk baja karbon-medium, Gb. 2 untuk baja campuran, dan Gb.3 untuk bajakarbon-tinggi dengan campuran bahan nonferrous. Untukcampuran nonferrous dengan besi kasar diagramnyaditunjukkan pada Gb. 4, sementara untuk karet ditunjukkan

pada Gb. 5.

σ   σ   σ  

ε  ε  ε O  O  O 

P Y 

U B 

● ● 

● 

σ   σ  

ε  ε 

O  O 

Y ● 

ε1  O’ 

Gb. 1 Gb. 2 Gb. 3

Gb. 4 Gb. 5

Page 7: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 7/20

Proportional Limit

Titik O hingga A dinamakandaerah proporsional limit. Padaarea ini regangan yang terbentukproporsional dengan tegangan yang bekerja.

Definisi: tegangan yang

membentuk kurva teganganregangan mulai terdeviasi darigaris lurus.

Page 8: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 8/20

Elastic Limit

Titik A hingga B dinamakandaerah elastic limit. Pada areaini material akan kembalikebentuk semula ketikategangan dihilangkan.

Definisi: tegangan yangbekerja pada material tanpamenyebabkan deformasipermanen.

Page 9: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 9/20

Yield Point

 Jika material terus diberikantegangan hingga di atas titik B,keadaan plastis akan tercapai, danpada titik ini ketika bebandihilangkan material tidak akanbisa kembali ke bentuk semula.Diatas titik B, regangan yangterjadi akan bertambah dengancepat, sedangkan pertambahantegangannya kecil hingga tercapaititik C, dan terjadi penurunankecil tegangan pada titik D, segerasetelah proses peluluhan

berhenti. Sehingga ada dua titikluluh, yaitu titik C (titik luluhatas) dan titik D (titik luluhbawah). Tegangan yang bekerjapada titik luluh ini dinamakantegangan luluh (yield stress)

Page 10: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 10/20

Ultimate stress

Titik E dinamakan titik Ultimatestress, yaitu titik dimana teganganmaksimum terjadi, yang didefinisikansebagai beban terbesar dibagi denganluas area mula-mula (origin) dari

bahan.

Page 11: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 11/20

Breaking stress

Setelah spesimen mencapai titikultimate, akan terjadi prosesnecking, yaitu pengecilan luaspenampang area.

Tegangan kemudian terusberkurang hingga spesimen patahpada titik F.

Page 12: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 12/20

 

Sifat-sifat bahan teknik pada 20°C

Bahan 

Berat spesifik 

KN/m3 

Modulus Young 

Gpa 

Teganganmaksimum 

kPa 

Koefisien ekspansi 10e-6/ C  Rasio Poisson 

I. Metal dalam bentuk papan, batang atau blok 

 Aluminium campuran 

Kuningan 

Tembaga Nikel 

Baja 

Titanium campuran 

27 

84 

87 87 

77 

44 

70-79 

96-110 

112-120 210 

195-210 

105-210 

310-550 

300-590 

230-380 310-760 

550-1400 

900-970 

23 

20 

17 13 

12 

8-10 

0.33 

0.34 

0.33 0.31 

0.30 

0.33 

II. Non-metal dalam bentuk papan, batang atau blok 

Beton 

Kaca 

24 

26 

25 

48-83 

24-81 

70 

11 

5-11  0.23 

III. Bahan dengan filamen (diameter < 0.025 mm) 

 Aluminium oksida 

Barium carbide 

Kaca 

Grafit 

38 

25 

22 

690-2410 

450 

345 

980 

13800-27600 

6900 

7000-20000 

20000 

IV. Bahan komposit (campuran) 

Boron epoksi Kaca-S diperkuat epoksi 

19 21 

210 66.2 

1365 1900 

4.5 

Page 13: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 13/20

Persentase pengurangan luas area

(pria)

100 x A

a A pria

A = luas area awal

a = luas area pada neck

Page 14: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 14/20

Persentase elongation (pe)

100 x L

l LPE 

L = panjang spesimen awal

l = panjang spesimen akhir 

Page 15: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 15/20

CONTOH

Sebuah batangan baja lunak dengan diameter 12 mm,diuji tarik dengan panjang mula-mula 60 mm. Datahasil pengujian :

Panjang akhir : 80 mm

Diameter akhir : 7 mmBeban luluh : 3,4 ton

Beban ultimate: 6,1 ton.

Hitung (a) tegangan luluh, (b) tegangan tarikmaksimum, (c) PRIA dan (d) PE.

Page 16: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 16/20

JAWAB

Luas penampang batang mula-mula :

Luas penampang batang akhir :

a. Tegangan luluh (yield stress) :

b. Tegangan tarik Maksimum (UTS):

c. PRIA :

d. PE :

22 13,1)2,1(4

cm x A   

22385,0)7,0(

4cm x A

  

2

 / 01,313,1

4,3

cmT areaorigin

luluhbeban y   

2 / 4,5

13,1

1,6cmT 

areaorigin

maksimumbebanu   

%6610013,1

385,013,1100

x x

 A

a APRIA

%67,661008

68100

x x

 L

l LPE 

Page 17: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 17/20

HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN

(HUKUM HOOKE)

tankons B

SB

 B

SA

  

 

s

gangan

Tegangan E 

Re

hubungan tegangan-regangan untuk nilai regangan yang cukup kecil adalah linier.Hubungan linier antara pertambahan panjang dan gaya aksial yangmenyebabkannya pertama kali dinyatakan oleh Robert Hooke pada 1678 yangkemudian disebut Hukum Hooke.

dimana E menyatakan kemiringan (slope) garis lurus OP pada kurva-kurva 

Page 18: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 18/20

SIFAT SIFAT MEKANIS BAHAN

Kekakuan (stiffnes): Sifat bahan mampu renggang padategangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Contohbaja

Kekuatan (strength): sifat bahan yang ditentukan olehtegangan paling besar material mampu renggang sebelumresak ( failure) ini dapat didefinisikan sebagai batasproporsionalitas.

Elastisitas (elasticity): sifat material yang dapat kembali kedimensi awal setelah beban dihilangkan.

Keuletan (ductility): sifat bahan yang mampu deformasiterhadap beban tarik sebelum benar-benar patah(rupture).Analogi material yang dapat ditarik menjadikawat tipis tanpa rusak.

Page 19: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 19/20

Page 20: mekanika bahan 2

7/30/2019 mekanika bahan 2

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-bahan-2 20/20

SAMPAI SINI DULU YA… 

MATURNUWUN