meilia konse,rvasi

9
Meilia KONSE,RVASI Jurnal Itmiah Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Lingkungan ISSN 02sl-1677 Volume X[,4,{omor 2, Agustus 2006 Penelitian KAJIAN EKOLOGI POPULASI RUSA SAMB AR (Ceryus ttnicolor) DALAM PENGUSAHAAN TAMAN BURU GUNLTNG MASIGIT KAREUMBI (Study on Ecology of Cervus unicolor Poptrlation in the Development of Gunung Masigit Kareumbi Hynting Park\ Etani Ratag,Yart, S;CA Agus Pril'ono K. tlan TLtbagtrs [/nn Nitibaskara 39 - 45 .-5 ANALISIS POPULASI DAN HABITAT SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN RUSA TOTOL (Axis aXis) DI TAMAN MONAS JAIiARTA (Habitat and PoptLlation Analysis as Basic o/' Taman Monas Chital Deer Management) Hasnawati, Hadi S. Alikodra tlan Abdul Haris Mr,ntari 46 - 5l PROSPEK PENGGUNAAN Sarcocystis singaporensis UNTUK PENGENDALIAN BIOLOGIS POPULASI TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer) f(Prospect oJ Sarcocltstis singaporensis for the Biological Control of Rice Field Rats (Rattus argentiventer) Populution)l -,4 Muchrodii. Vanto Santosd dan Abdul Haris Mttstari STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN MONYET EKOR Raffles) DENGAN SISTEM TERBUKA. SEMI TERBUKA DAN TERTUTUP Breeding Long Tqil MacaqtLe with Open, Senzi Open, and Closed Systems)l Su sens P aryadi.tr;;;S*rt rti da n J o i o o n t ar i o ' | -. -,t 52-58 PANJANG lMacaca Jbscicularis l(Expenses and Learnings Study of 59-6s 72-76 I \ PENGGLINAAN THIDIAZURON. 2.4 * D DAN GIBERELLIN DALAM PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK PULE PANDAK (RauvolJia serpentintt (L.) Benth. ex Kurz) MELALUI KULTUR in vitro f(The (/se oJ.Thidiazuron, 2,4 - D and Giberellin in Formation oJ'Somatic embryo o/ Rauvoltia serpentina (L.) Benth. ex Kurz by in vitro CuLture\\ Hrru Sugin.@o Siirtotd ann Edhi Sandra 66 - 7 I " L_J PERANAN SANREGO (Lunasia amara Blanco) DALAM PENINGKATAN LIBIDO SEKSUAL RUSA TIMOR (Cervus timorensis de Blainville. I 822) JANTAN lThe Role of Sanrego (Lunasia amara Blanco) to Increasing Libido Sexual of Male Timor Deer (Cerwts timorensis de Blainyille, 18220)1 Zumrotun, Burhanuddin Maswtd dan A. Machmud Thohari I

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Meilia KONSE,RVASI

Meilia

KONSE,RVASIJurnal Itmiah Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Lingkungan

ISSN 02sl-1677 Volume X[,4,{omor 2, Agustus 2006

Penelitian KAJIAN EKOLOGI POPULASI RUSA SAMB AR (Ceryus ttnicolor) DALAM PENGUSAHAAN TAMAN BURUGUNLTNG MASIGIT KAREUMBI (Study on Ecology of Cervus unicolor Poptrlation in the Development of GunungMasigit Kareumbi Hynting Park\Etani Ratag,Yart, S;CA Agus Pril'ono K. tlan TLtbagtrs [/nn Nitibaskara 39 - 45

.-5

ANALISIS POPULASI DAN HABITAT SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN RUSA TOTOL (Axis aXis) DITAMAN MONAS JAIiARTA (Habitat and PoptLlation Analysis as Basic o/' Taman Monas Chital DeerManagement)Hasnawati, Hadi S. Alikodra tlan Abdul Haris Mr,ntari 46 - 5l

PROSPEK PENGGUNAAN Sarcocystis singaporensis UNTUK PENGENDALIAN BIOLOGIS POPULASI TIKUSSAWAH (Rattus argentiventer) f(Prospect oJ Sarcocltstis singaporensis for the Biological Control of Rice Field Rats(Rattus argentiventer) Populution)l

-,4Muchrodii. Vanto Santosd dan Abdul Haris Mttstari

STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN MONYET EKORRaffles) DENGAN SISTEM TERBUKA. SEMI TERBUKA DAN TERTUTUPBreeding Long Tqil MacaqtLe with Open, Senzi Open, and Closed Systems)lSu sens P aryadi.tr;;;S*rt rti da n J o i o o n t ar i o' | -. -,t

52-58

PANJANG lMacaca Jbscicularisl(Expenses and Learnings Study of

59-6s

72-76

I

\

PENGGLINAAN THIDIAZURON. 2.4 * D DAN GIBERELLIN DALAM PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIKPULE PANDAK (RauvolJia serpentintt (L.) Benth. ex Kurz) MELALUI KULTUR in vitro f(The (/se oJ.Thidiazuron,2,4 - D and Giberellin in Formation oJ'Somatic embryo o/ Rauvoltia serpentina (L.) Benth. ex Kurz by in vitroCuLture\\Hrru Sugin.@o Siirtotd ann Edhi Sandra 66 - 7 I" L_J

PERANAN SANREGO (Lunasia amara Blanco) DALAM PENINGKATAN LIBIDO SEKSUAL RUSA TIMOR(Cervus timorensis de Blainville. I 822) JANTAN lThe Role of Sanrego (Lunasia amara Blanco) to Increasing LibidoSexual of Male Timor Deer (Cerwts timorensis de Blainyille, 18220)1Zumrotun, Burhanuddin Maswtd dan A. Machmud Thohari

I

Page 2: Meilia KONSE,RVASI

Volume XI, Nomor 2, Agustus 2006

DEWAN REDAIGI

Penanggung Jawab

Dewan Redaksi

Dewan Editor

Alamat Redaksi

Telepon / Fax.E-mail

Media Konservasi merupakan jumal itniah bidang konservasi sumberdayaalam hayati dan lingkungag, yang menyajikan artikel mengenai hasilpenelitian maupun telaah pustaka. Redaksi menerima sumbangan artikel,dengan ketentuan penulisan artikel seperti tercantum pada halaman dalamsampul belakang. Jumal ini diterbitkan setahun 3 kali :April, Agustus danDesember.

Terakreditasi : SK Dirjen DIKTI Nomor : 1 1S/DIKTI/K epl200l

Rinekso Soekmadi

Burhanuddin Masy'udRachmad HermawanAgus HikmatAbdul Haris MustariSiti Badriyah RushayatiResti Melani

Hadi S. AlikodraMachmud ThohariEwizalA.M. ZuhudAni MardiastutiE.K.S. Harini Muntasib

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataFakultas Kehutanan IPB, P.O. Box 168, Bogor 16001(62-2st) [email protected]

l

1

Harga Langganan (Subscription Rates)

Satu Tahun (One Year)Pelanggan (Subs crib er)

Overseas (USD) Indonesia (Rp)

Personal

Institusi / Perpustakaan

l0

20

75.000,--

125.000,--

4h:.

Page 3: Meilia KONSE,RVASI

I

Mcdia Konscrvasi Vol. XI, No. 2 Agustus 2006 : 59 - 65

STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN MONYET EKOR PANJANG (MACACA

fascicularis Raffles) DENGAN SISTEM TERBUKA, SEMI TERBUKA DAN TERTUTUP

(Expenses and Earnings Study of Breeding of Lo.ng Tail Macaque with Open,Semi Open, and Closed Systems)

SucsNc PARyADIT), YANTo seNTosA2), Jolo onreruo3)

I) Program Magester Profesi Konseryasi Biodiversitas Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor2) Lab. Ekologi Satwaliar, Dept. KSH, Fakaltas Kehutanan lPB, Bogor

') Studio Manajemen Kawasan Konservasi Dept. KSH, Fafuhas Kehutanan IPB, Bogor

Diterima 15 Januari 2006 / Disetujui t0 April 2006

ABSTRACT

The study was conducted to calcalate the earning and expenses oJthree kinds breeding rystem o/ long tail macaque i.e open, semi-open and close

breeding system, respectively in PT PRESTASI Farma Nusannra, CV Nev Inquitex Primates Division and CY lltahana Satwa Loka. DiscounEd cash novotulysisJor ten years period were used to determine the earning and expenses, using 1896 of interest rate. According lo NPV, IRR and BCRvahcs/or 1000

,nacaques in captive showed that the earning and expenses were diference between these breeding system, where closed syslem was higher than the others.

Based on product grade, close system was better (l*el B) than semiopen (level C) and open system (level D).

Keln+ord : Macacafascicuhris, breeding rystem, exrynses, earnings

PENDAHULUAN

Permintaan dunia terhadap monyet ekor panjang

sebagai hewan percobaan setiap tahunnya mencapai 35.000ekor. Permintaan yang cukup tinggi ini baru dapat dipenuhioleh tiga negara eksportir, yakni Indonesia, Phillipina dan

Malaysia (Mac Kinnon 1983).Sampai sekarang pasokan (supp$ monyet ekor

panjang untuk pemenuhan kebutuhan ekspor berasal darihasil tangkapan langsung dari hutan. Hasil tangkapanlangsung ini hanya dapat memenuhi kebutuhan sebesar 30%(Sajuthi 1984). Rendahnya kemampuan pemenuhan

kebutuhan monyet ekor panjang ini disebabkan olehtingginya tingkat kematian akibat penangkapan langsungmencapai *. 70o/o (Bismark 1984) dan sulitnya memenuhipersyaratan umur serta bobot badan yang ditetapkan olehpihak importir.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untukmengatasi kekurangan adalah pengembangan usahapenangkaran, baik dengan sistem terbuka, semi terbuka dan

tefirtup (Priyono 1998). Pada usaha penangkaran dengansistem terbuka, tidak ada ketergantungan satwa denganmanusia. Seluruh kebutuhan pakan berasal dari alam bebas.

Manusia hanya memonitor pernrmbuhan populasi dan akanmelakukan pemanenan jika populasinya dianggap sudah

terlalu padat. Pada penangkaran semi terbuka, masih ada

campur tangan manusia, dalam hal pembuatan pagar,

penyediaan tempat untuk pakan dan pemberian makanan

tambahan. Sedangkan pada penangkaran tertutup semua

satwa tergantung dari manusia yaitu penyiapan pakan dan

air, pemberian vitamin, pemberian hormon, kebersihan, dan

kesehatan selalu dikontrol. Satwa dalam penangkaran

tertutup tidak banyak melakukan aktivitas berpindah/bergerak untuk mencari pakan, juga dibatasi ruang gerak.

Dari ke tiga sistem penangkaran tersebut ada beberapa halyang belum dipertimbangkan yakni investasi, ketersediaan

lahan, efisiensi biaya operasional dan mutu panenan.

Terdapat perbedaan dalam hal faktor-faktor yang

digunakan untuk memilih salah satu dari kegiatan tipepenangkaran tersebut. Persoalannya adalah sistempenangkaran manakah yang lebih menguntungkan dari segi

ekonomi untuk suatu wilayah tertentu. Oleh karena itu,penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan mem'bandingkan ke tiga sistem penangkaran tersebut dalam halbiaya dan pendapatan.

Berdasarkan hal ini, penelitian ini dilakukan dengantujuan : (1) Menghitung biaya dan pendapatan dari setiapsistem penangkaran monyet ekor panjang (M. fascicularisRaffles) di penangkaran, (2) Merumuskan spesifik setiap

sistem penangkaran yang meliputi investasi, luas lahan,

biaya operasional dan mutu panenan.

59

Page 4: Meilia KONSE,RVASI

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di PT. PRESTASI FAUNANUSANTARA (sistem terbuka) di Pulau Umang-umang,Desa Legundi, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten

Lampung Selatan, CV. NEW INQUATEX PRIMATIESDMSION (sistem semi terbuka) di Desa Mekarsari,Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan diCV. WANARA SATWA LOKA (sistem tertutup) Bogor,Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu

dari bulan Agustus - September 2005.Data yang dikumpulkan meliputi (a) Biaya investasi,

(b) Kebutuhan lahan, (c) Biaya operasional, (d) Pendapatan.

Selain itu dikumpulkan juga data sekunder, yakni :

(l) Parameter demografi, mencakup : (a) Kepadatanpopulasi, (b) Ukuran kelompok, (c) Seks ratio, (d)Komposisi umur dan jenis kelamin, (e) Angkakelahiran.

(2) Teknis penangkaran monyet ekor panjang mencakup :

(a) Tahapan kegiatan pengelolaan, (b) Sarana danprasarana yang diperlukan, (c) Alat dan bahan yangdiperlukan dalam suatu usaha penangkaran monyetekor panjang, (d) Tenaga pengelola, dan

(3) Aspek Ekonomi mencakup : (a) macam-macam biaya(cost) dan (b) macam-macam penerimaan (benefit).

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalampenelitian ini meliputi: studi literatur, wawancara, danpengamatan langsung. Wawancara dilakukan secara bebas

Sndi Bialn dan Pendapatan Penangkaran Monyet Ekor Panjang

dan tidak terstruktur, dengan responden dari berbagai pihakmeliputi Direklur penangkaran, dokter hewan, paramedis,

menejer lapangan, tenaga administrasi, tenaga lapangan,pasai, dan masymakat sekitar lapangan. Pengamatan

langsung untuk mendapatkan fakta lapang (tempatpenangkaran) yang terkait dengan sistem pemeliharaan yangdiperlukan.

Analisis data dilakukan dengan asumsi masa perizinanpengusahaan selama 10 tahun, dan suku bunga l8%, dengan

analisis discounted cash flow. Nilai-nilai yang dihitungmencakup NPV, IRR dan BCR (Djamin 1992).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Kondisi Ketiga Sistem Penangkaran

Secara umum mekanisme penangkaran yang dilakukandi ketiga sistem penangkaran adalah : Penyiapan lahan,

Pengurusan perizinan, Studi kelayakan, Pengadaan sarana

dan prasarana, Pengadaan bibit monyet ekor panjang,

Pemeliharaan, Pemanenan, Pengurusan izin untuk eksport,

Pengadaan kandang eksport, Eksport. Hasil kajian terhadap

berbagai hal yang terkait dengan penangkaran di ketigasistem penangkaran tersebut menunjukkan adanya beberapaperbedaan penting pada persiapan sarana, prasarana dan

sistem pemeliharaan di penangkaran. Gambaran lengkap

kondisi penangkaran dari ketiga sistem tersebut disajikanpadaTabel l.

Tabel 1. Perbedaan dan persamaan masing-masing sistem penangkaran

No.Sistem Penangkaran

UraianTerbuka Semi Terbuka Tertutup

1.,,

3.4.5.6.

PerizinanPenyusunan rencana pra studiStudi kelayakanLahan untuk penangkaranPengadaan bibit monyet ekor panjang

Persiapan sarana dan prasarana :

- Kandang perangkap untuk pemanenan- Kandang angkut- Kandang kesehatan hewan dan karantina- Kandang penampungan- Kandang penyapihan- Kandang kondisi- Kandang bebas- Kandang koloni- Kandang isolasi- Kandang individu- Bangunan utama kandang kondisi- Bangunan utama kandang keswan

vVVVv

V

VVVVvVVv

VVVVvl-

VVVV

V

:VVVV

VVVVV

V

VVVVvVVV

6A

Page 5: Meilia KONSE,RVASI

Mcdh Konrcrvesl Vol. XI, No. 2 Agustus 2fl)6 : 39 - 65

Tabel l. (Lanjutan)

Sistem PenangkaranUraian

Terbtka Semi Terbuka Tertutup

VVvVVVVVVVvv

v

vVVVvVvVvVvvV

VVVvVVvvVVVV

vVvvVvVVVV

V

VVVVvVVV

V

:V

vVVVVvVvVvVv

VvvVvVVvV

:

V

vvVVVvVVv

-vvv

7.

- Ruang pengobatan- Ruang bedah- Laburaturium klinik- Kantor administrasi- Ruang dokter hewan, paramedis- Gudang pakan- Gudang umum- Sumber dan instalasi air (Zetpam)- Listrik/generator- Sarana telekomunikasi- Blower- Pagar keliling- Posjaga- Sarana TraspotasiPemeliharaan di penangkaran :

- Kebereihan kandang- Pemberian pakan dan minum- Pengamatan fisik dan kesehatan- Penimbangan berat badan- Uji tuberkulinasi- Pemberian vitamin dan mineral- Pemeriksaan feses- Pengamatan fisik dan siklus birahi- Screening res, terhadap salmonella- Tatto- Aklimasi t72 jam- Prophylaxis treatment parasit- Data pengamatan harianPemeliharaan setelah pemanenan (kdgkarantina 2-3 bulan sebelum di eksport):- Kebersihan kandang- Pemberian pakan dan minum- Pengamatan fisik dan kesehatan- Penimbangan berat badan- Uji tuberkulinasi- Pemberian vitamin dan mineral- Pemeriksaan feses- Pemberian anthelmintica- Uji klinis terhadap B-virus- Pemberian anti stres- Data pengamatan harian- Test darah

vt-

Keteranagan:V = diperlukan/dilakukan- = tidak diperlukan/tidak dilakukan

6r

Page 6: Meilia KONSE,RVASI

[!"

;il-

lil

I'll

Hasil kajian juga menunjukkan bahwa ketiga sistem

penangkaran tersebut ternyata memberikan hasil panenan

monyet ekor panjang dengan mutu yang berbeda menurut

standar SPF (Spesrpic Pathogen Free\, dengan pemesan

yang berasal dari Amerika dan Jepang. Berdasarkan standar

Tabel2. Mutu panenan monyet ekor panjang

Sludi BiaN dan Pendapatan Penongkaran Monyet Ekor Panjong

SPF tersebut, dari data hasil penjualan ternyata diketahui

level ketiga sistem itu berbeda, yakni sistem terbuka pada

levgl D (bebas SRV), semi terbuka level C (bebas SRV dan

SIV), dan sistem tertutup mencapai level B (bebas SRV,

SIV dan STLV) (Tabel2).

Sistem PenangkaranNo. StandarSPF

Terbuka Semi Terbuka Tertutup

1.

)3.

4.

5.

TB

SRV

SIV

STLV

SHV-I

V

vV

V

vv

V

V

V

l

l-

Hf,!

Ilq

ili

i

1

Keterangan:a. TBb. SRVc. SIVd. STLVe. SHV-I

TubercolusisSemian VetrovirusSemian Iinmuno deficiennay VirusSemian T- Lymphatropic VirusSecropithecine Herpes Virus Type- I .

Perbandingan Biaya dan Pendapatan

Hasil analisis komponen biaya penangkaran di ketiga

sistem tersebut ternyata berbeda (Tabel 3). Sistem penang-

karan tertutup menyebabkan biaya yang terbesar diikutidengan sistem semi terbuka dan sistem terbuka' Komponen

biaya terbesar adalah untuk pengadaan bangunan, biaya

tetap dan biaya variabel.

Tabel 3. Perbandingan biaya dari ke 3 sistem penangkaran

Hasil perhitungan persentase biaya, penjualan,

pendapatan dan keuntungan dari ketiga sistem penangkaranjuga menunjukkan adanya perbedaan yang jelas. Sistem

tertutup menunjukkan pendapatan dan keuntungan yang

relatif lebih besar dibanding sistem terbuka dan semi

terbuka (Tabel 4).

Sistem Penangkaran (RP)

Terbuka Semi Terbuka Tertutup

l.2.

Biaya pra investasi

Biaya investasi:

a. Pengadaan

bangunan

b. Perlengkapan/

perlatan

Biaya tetap

Biaya variabel

575.000.000

920.500.000

933.100.000

6s6.990.000

1.224.400.000

830.000.000

2.s69.87s.000

265.645.A00

994.235.000

2.956.000.000

530.000.000

4.872.750.000

s80.400.000

r.290.286.000

3.173.000.000

J.

4.

62

Total biaya 4.309.990.000 7.615.7s5.000 10.446.436.000

Page 7: Meilia KONSE,RVASI

Mcdir Konservasi Vol. XI, No. 2 Agustus 2lD6 : 59 - 65

Secara umum hasil penghitungan biaya di masing-masing sistem penangkaran menunjukkan bahwa :

1. Biaya investasi dari setiap sistem penangkaran

bervariasi.2. Biaya operasional selama 3 tahun pada penangkaran

dengan sistem terbuka paling rendah dibandingkan

dengan kedua sistem penangkaran. Hasil penjualan perekor monyet ekor panjang di setiap sistem penangkaran

berbeda-beda.Bieya per ekor disetiap sistem penangkaran tidak sama.

Hasil penjualan per ekor monyet ekor panjang di setiapsistem penangkaran berbeda-beda.

3.4.

Tabel 4. Prosentase biaya, penjualan per ekor, harga per ekor, pendapatan dan keuntungan setiap tahun

Sistem Penangkaran

No. Uraian Terbuka Semi Terbuka Tertutup

(Rp) % (Rp) Vo (Rp) o

I

I

I

I

i

l. Biaya tetap

2. Biaya pemeliharaan:

a. Penangkapan

b. Pakan

c. Obatan-obatan + vitamind. Tes darah (SPF)

e. Kandangeksport

f. Perizinan eksport

Total Biaya

3. Biaya per ekor4. Penjualan ekorpertahun5. Hargapenjualan

6. Pendapatan setiap tahun

7. Keuntungansetiaptahun

34,92 994.234.000

7,97

39,99 2.376.000.000

5,74 396.000.000

6,38 90.000.000

3,19 60.000.000

l,8l 34.000.000

100,00 3.950.234.000

9.875.585

400

r 6.100.000

6.440.000.000

2.489.766.000

25,l',l 1.290.285.000 28,91

oo,ts z.::r.ooo.oo o 52,23

t0,2 666.000.000 14,92

2,28 82.000.000 1,84

1,52 60.000.000 1,34

0,86 34.000.000 0,72

100,00 4.463.285.000 100,00

I1.158.215

400

19.320.000

7.728.000.000

3.264.715.000

656.990.000

150.000.000

752.400.000

108.000.000

120.000.000

60.000.000

34.000.000

r.881.390.000

4.703.475

400

8.280.000

3.312.000.000

1.430.610.000

Keterangan :

Penangkaranterbuka biayaperekor Rp4.703.475, semi terbukRp.9.875.585, tertutupRp. 11.158.215

Penjualan monyet ekor panjang di setiap penangkaran sama yaitu 400 ekor/th.Hargajual di setiap penangkaran berbeda-bed4 sistem terbuka R p. 8.280.000, sistem semi terbuka Rp. I6.100.000 dan sistem tertutup Rp. 19.320.000.

Berdasarkan hasil analisis NPV, BCR, IRR dan PP ketiga sistem itu dapat dinyatakan layak untukselama periode l0 tahun pengusahaan didapatkan nilai-nilai dikembangkan. Hal terpenting yang harus diperhatikanseperti ditunjukkan pada Tabel 5. Nilai-nilai yang diperoleh adalah kebutuhan lahan usaha dan mutu hasil panenan

itu menunjukkan adanya perbedaan diantara ketiga sistem terkait dengan hargajual.tersebut namun secara prinsip dari segi kelayakan usaha,

Tabel 5. Hasil Analisis NPV, BCR, IRR dan Payback Period (PP) selama l0 tahun

UraianSistem Penangkaran

Terbuka Semi Terbuka TertutupNo.

l.2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Luas Lahan (ha)

Jumlah induk (ekor)

Hargajual (US $)Penjualan (ekor/th)

NPV (xRp. 1000)

BCR

rRR (%)

Payback Period (PP) (tahun)

2500

1000

e00

400

887,087

l,l024,50

3,27

4

1000

1750

400

120,970

l,0l18,50

3,32

I

1000

2100

400

523,159

1,02

19,25

3,60

Keterangan : I US $ : Rp 9.200,- DF = l8%

63

ry

II

I

I

i!

:

:

,iE',1*

Page 8: Meilia KONSE,RVASI

wqi --Jliilt-lr

,

Sudi Bialn dan Pendapatan Penanglcaran Monyet Ekor Panjang

Hasil analisis sensitivitas terhadap kemungkinan masing-masing sistem penangkaran ditunjukkan pada Tabelpenurunan penerimaan dan kenaikan biaya produksi pada 6, Tabel 7 dan Tabel 8.

Tabel 6. Hasil analisis sensitivitas finansial penangkaran Terbuka

Skenario KemungkinanAnalisis Finansial

IRR (%)No

l.2.

3.

Penerimaan turun 5%

Biaya naik 5%

Penerimaan turun 5olo dan biaya naik 5%

402,137

446,491(38,459)

1,05

1,05

0,996

21,00

21,00

17,50

Hasil analisis sensitivitas untuk sistern terbuka (Tabel6) dapat disimpulkan :

l. Penerimaan turun 5o/o dan produksi tetap akanmengakibatkan penurunan pendapatan, sehingga akanberpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usahapenangkaran masih bertahan sampai pada tingkat sukubunga 21,007o.

2. Biaya naik 5o/o dan penerimaan tetap akan meng-akibatkan penurunan pendapatan, sehingga akan

Tabel T. Hasil analisis sensitivitas finansial penangkaran Semi Terbuka

berpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usahapenangkaran masih bertahan sampai pada tingkat sukubunga2l,00o/o.

3. Penerimaan turun 5% dan biaya naik 5% usahapenangkaran tersebut masih layak untuk diusahakansampai pada tingkat suku bunga 17,50yo, sedang sukubunga di atas l7,50yo usaha tidak layak untukditeruskan, sebab akan diperoleh NPV dan BCR dibawah 0.

Analisis FinansialSkenario Kemungkinan

l. Penerimaan turun 5olo

2. Biaya naik 5%

3. Penerimaan turun 5% dan biaya naik 5o/o

NPV(821,989)

(815,940)

(1,758,899)

rRR (%)14,75

14,95

I1,00

BCR0,96

0,96

0,91

Hasil analisis sensitivitas untuk sistem semi terbuka 2.(Tabel 7) dapat disimpulkan :

l. Penerimaan turun 5% dan produksi tetap akan meng-akibatkan penurunan pendapatan, sehingga akanberpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usaha ?penangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas 14,75o/o.

Tabel 8. Hasil analisis sensitivitas finansial penangkaran Tertutup

Biaya naik 5% dan penerimaan tetap akanmengakibatkan penunrnan pendapatan, sehingga akanberpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usahapenangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas 14,95o/o.

Penerimaan turun 5% dan biaya naik 5o4, usahapenangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas I 1.00%.

Analisis FinansialSkenario Kemungkinan

BCR rRR (%)

t.

2.

J.

Penerimaan turun 5%

Biaya naik 5%

Penerimaan turun 5% dan biaya naik 5%

(662,276)

(1,821,552)

(1,821,552)

0,97

0,93

0,93

16,00

13,00

13,00

Hasil analisis sensitivitas untuk sistem tertutup (Tabel8) dapat disimpulkan :

l. Penerimaan turun 5% dan produksi tetap akanmengakibatkan penurunan pendapatan, sehingga akan

berpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usahapenangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas 16.00%.

2. Biaya naik 5% dan penerimaan tetap akanmengakibatkan penurunan pendapatan, sehingga akan

hr

64

Page 9: Meilia KONSE,RVASI

Mcdir Konservasi Vol. XI, No 2 Agustus 2fl)6 : 59 - 65

berpengaruh terhadap nilai NPV, BCR dan IRR. Usahapenangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas 13.00%.

3. Penerimaan turun 5% dan biaya naik 5olo, usaha

penangkaran tidak layak untuk diteruskan pada sukubunga di atas 13.00%.

Ditinjau dari waktu dimana usaha penangkaran mulaimemberikan keuntungan, hasil analisis menunjukkan bahwa

sistem terbuka mulai tahun ke-8, sistem semi terbuka mulaitahun ke-I0 dan sistem tertutup mulai tahun ke-10.

l.

KESIMPULAN

Ada perbedaan satuan biaya dan pendapatan untukpemeliharaan 1000 ekor diantara ketiga sistempenangkaran. Penangkaran dengan sistem tertutupmenghabiskan biaya terbesar tetapi juga memberikanpendapatan yang tertinggi sedangkan sistem terbukasebaliknya menghabiskan biaya terendah denganpendapatan juga terendah.

Ditinjau dari spesifikasi sistem penangkaran, untuksistem terbuka dibutuhkan lahan yang luas (t 2500 ha)dibanding dengan sistem tertutup dengan luas lahanyang relatifkecil (l ha).

'".\-

3. Mutu produk tidak sama berdasarkan standar SPf; \sistem iernrtup memberikan hasil yang terbaik (level B)dibanding dengan sistem terbuka (level D) dan semiterbuka (level C).

"d

2.

DAFTARPUSTAKA

Bismark H. 1984. Biologi dan Konservasi Primata diIndonesia. Bogor. Fakultas Pasca Sarjana IPB.

Djamin Z. 1993. Perencanaan dan Analisis hoyek. EdisiII. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.

MacKinnon K. 1983. WHO Primates Resources

Programme. Feasibility Studi Phase II. Bogor.

Priyono A. 1998. Penentuan ukuran populasi optimalmonyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles)dalam penangkaran dengan sistem pemeliharaan dialam bebas. Studi kasus di PT Musi Hutan Persada.

Sajuthi D. 1984. Satwa Primata Sebagai HewanLaboratorium. Bogor. Institut Pertanian Bogor.