mei - juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/isi-mei-june-2020.pdf · tagihan rekening...

40
Torehan Redaksi — 2 Kata Bermakna — 4 Sajian Utama — 6 Rangkaian Foto - 17 Refleksi - 20 Cerita Bergambar - 30 Refleksi - 20 Cerita Bergambar - 31 Sajian Khusus - 32 Bagi Rasa - 35 Tertawa Sejenak - 39 Peraturan Hidup...- 40 Mei - Juni 2020 Penerbit : Kongregasi Suster-suster Fransiskan St. Georgius Martir Pelindung Sr. M. Aquina FSGM Pemimpin Redaksi Sr. M. Fransiska FSGM Cover & Layout Sr. M. Veronica FSGM Sr. M. Fransiska FSGM Staf Redaksi Sr. M. Giovanni FSGM Sr. M. Veronica FSGM Sr. M. Anselina FSGM Sr. M. Krisanti FSGM Editor : Sr. M. Albertha FSGM Spiritualitas: Sr. M. Yoannita FSGM Alamat Redaksi Jl. Cendana No. 22 Pahoman BANDAR LAMPUNG Telp. 0721 - 252709 E-mail : [email protected] No rekening : BNI Tanjungkarang Ac. 0176277619 An. Ambarum Agustini E. (Sr. M. Fransiska FSGM)

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Torehan Redaksi — 2

Kata Bermakna — 4

Sajian Utama — 6

Rangkaian Foto - 17

Refleksi - 20

Cerita Bergambar - 30

Refleksi - 20

Cerita Bergambar - 31

Sajian Khusus - 32

Bagi Rasa - 35

Tertawa Sejenak - 39

Peraturan Hidup...- 40

Mei - Juni 2020Penerbit :Kongregasi Suster-susterFransiskan St. Georgius MartirPelindungSr. M. Aquina FSGMPemimpin RedaksiSr. M. Fransiska FSGMCover & LayoutSr. M. Veronica FSGMSr. M. Fransiska FSGMStaf RedaksiSr. M. Giovanni FSGMSr. M. Veronica FSGMSr. M. Anselina FSGMSr. M. Krisanti FSGMEditor : Sr. M. Albertha FSGMSpiritualitas: Sr. M. Yoannita FSGMAlamat RedaksiJl. Cendana No. 22Pahoman BANDAR LAMPUNGTelp. 0721 - 252709E-mail : [email protected] rekening :BNI TanjungkarangAc. 0176277619An. Ambarum Agustini E.(Sr. M. Fransiska FSGM)

Page 2: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

TOREHAN REDAKSI

2 Duta Damai, Tahun ke-21, Mei - Juni 2020

KETIKA menjadi suster yunior tahun kedua, saya pernah mendapat tugas perutusandi bagian kasir rumah sakit.

Bagian kasir ini termasuk bagianpaling depan dalam melayani pengobatandan pembayaran rekening pasien. Selamabertugas di kasir saya mendapat banyakpengalaman bagaimana berhadapan denganbanyak orang sehubungan denganpembayaran rekening baik rekening rawatjalan mau pun rekening rawat inap.

Di sana dibutuhkan pelayanancepat dan teliti dalam menghitung rekeningpasien pulang rawat inap. Karena keluargapasien pastilah ingin cepat mengetahuiberapa jumlah biaya rekening yang harusmereka bayar. Belum lagi pasien rawat jalanyang antri untuk membayar atau pasienyang ingin berobat harus membayar karcispengobatan. Menghadapi berbagai karakterpribadi yang berbeda menambah

PEMBEBASAN

Patung Pembebasan Irian Jaya, Jakarta (internet)

Page 3: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

3 Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020

TOREHAN REDAKSI

(Dok. Sr. M. Fransiska)

pengalaman dan kekuatan tersendiri untukdiriku.

Di antara banyak pasien yang rawatinap, tak jarang pula ada ada yang mintakeringanan atau ditangguhkanpembayarannya. Menemui kasus ini sayaselalu berusaha konsultasi kepadapimpinan saya.

Ada satu pengalaman yang sangatmengesan meski pengalaman itu bukanpengalamanku sendiri. Bukankah kitadapat menimba pelajaran dan makna hidupdari pengalaman orang lain?

Salah satu suster senior, suatu haripergi berkunjung ke beberapa rumahpasien yang pernah dirawat di rumah sakitkami. Untuk melihat kondisi kesehatandan keluarganya. Di antara para pasien itu,ada yang belum membayar sepersen pun.Sebut saja namanya Antonius.

Tiba di rumah Antonius. Begitumasuk ke rumahnya dan bertemu denganorang itu, susterku itu langsung iba.Dilihatnya orang itu duduk di kursi rodadan tak berdaya lagi. Rumahnya sederhana,terbuat dari gedek.

Susterku itu tidak jadi membahastagihan rekening kepada keluarganya.Malah ia memberikan sesuatu yang dapatdigunakan mereka.

Fenomena ini membekas dalambenakku. Teringat sabda Tuhan dalam InjilMatius 18:26-27, “Maka sujudlah hambaitu menyembah dia, katanya: Sabarlahdahulu, segala hutangku akan kulunaskan.Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belaskasihan akan hamba itu, sehingga iamembebaskannya dan menghapuskanhutangnya.”

Betapa belaskasih Allah mampumenggerakkan suara hati susterku ituuntuk membebaskan orang yangterbelenggu karena hutangnya.Pembebasan itu tentu membahagiakanAntonius dan keluarganya. Pembebasan itujuga akan menambah iman Antonius dankeluarganya akan Allah YangMahabelaskasih dan penuh kerahiman.Kalau kita sudah mendapat begitu banyakbelaskasih dan kerahiman Allah, mengapakita masih saja ‘mencekik’ sesama kita? ***

Sr. M. Fransiska

Gambar; Sr. M. Alfonsin

Page 4: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 4

KATA BERMAKNA

ADA sebuah lelucon yang muncul di saatpandemi ini (untuk menghibur diri) “Dulukita berkhayal kalau tahun 2020 mobilsudah bisa terbang, robot berjalan di mana-mana, teknologi semakin canggih, tapiternyata khayalan salah. Tahun 2020, kitabaru diajarkan bagaimana cara mencucitangan.”

Lelucon ini mungkin terlihat anehtetapi ada benarnya juga. Dunia saat initerasa begitu sempit, apa yang terjadi dibelahan dunia yang lain, dalam hitungandetik sudah bisa diakses oleh warga duniadi belahan yang berbeda. Seakan seluruhdunia terhubung dalam satu jaringan.Keterhubungan dunia dalam satu jaringan,tidak jarang justru membentangkan jarakantar manusia yang kadang tak terseberangi.

Di era 5.0 ini kita diajak untukbelajar kembali “berkomunikasi danberbicara dari hati ke hati”, komunikasihati yang mampu menyatukan setiapmanusia dalam satu jaringan “kasihpersaudaraan”.

Pepatah yang mengatakan “Jauh dimata, dekat di hati”, sepertinya pepatah initepat kita terapkan dalam situasi wabahCOVID-19 ini. Setiap saat kita mendengarseruan “Social Distancing”, orang harus

menjaga jarak, #dirumahaja# seolah-olahjadi golden role saat ini. Saat ini, kita diajakuntuk berdiam diri, merenung, berefleksi,belajar hal-hal kecil dan sederhana yangdapat membawa kita kembali ke tempatutama kehidupan manusia, yaitu“keluarga/komunitas”.

Kita diajak kembali belajarmenyadari identitas kita yang sejati sebagaiputra-putri Allah. Saat kita menjaga jarakdengan dunia ini, kita dipanggil untuksemakin dekat dan menyatu denganKristus, “Sang Pokok Anggur” sehinggasebagai ranting kita dapat bertumbuh,berkembang dengan sehat, danmenghasilkan buah yang melimpah.

Dalam konstitusi nomor 404tertulis, Sumber dan asal mula semuakerasulan adalah Kristus. Oleh sebab itu,suburnya kerasulan kita tergantung darikesatuan yang hidup dengan Kristus yangbersabda, “Barang siapa tinggal dalam Akudan Aku dalam dia, ia berbuah banyak,karena tanpa Aku, kamu tidak dapatberbuat apa-apa” (Yohanes 15:5b).

Kita hanya dapat menampakkancinta kasih Kristus yang penuh kerahimandalam pengabdian kita, kalau kita menimbadari Dia “arus air hidup” bagi kita sendiri

Page 5: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 5

KATA BERMAKNA

Dok. m. fransiska fsgm

dan bagi orang yang kita jumpai dalam tugasdan situasi (Konstitusi No. 405).

Saat ini kita dipanggil untukmenampakkan cintakasih Allah yang penuhkerahiman di tengah dunia yang sedangberduka, ibu pertiwi yang sedang bersedih,serta keluarga-keluarga yang sedangmenghadapi ketakutan, kecemasan, dankepedihan karena kehilangan orang-orangyang mereka cintai, karena virus corona.Situasi saat ini seakan memanggil setiapmanusia untuk kembali belajar mengasihisatu sama lain, bermurah hati, sabar, danpeduli, dan belajar memiliki “hati” bagiyang lain.

Sebuah ungkapan yang sangatmendalam dan menyentak setiappendengarnya pernah diungkapkan olehGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo:“ngrogoh roso kamanungsan” kita diajakuntuk kembali mengasah “rasakemanusiaan” kita yang mungkin sudahmulai luntur tergerus oleh kemajuanzaman.

Pengalaman dunia saat ini seakanmenyatu dengan pengalaman Yesus diTaman Getsemani, menjelang penderitaandan kematian-Nya di kayu salib, Ia berkatakepada murid-murid-Nya, “Hati-Ku sangatsedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallahdi sini dan berjaga-jagalah dengan Aku”(Mat 26:38).Ia sangat ketakutan dan makinbersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nyamenjadi seperti titik-titik darah yangbertetesan ke tanah (Lukas 22:44).

Di tengah wabah corona ini banyakorang mengalami kesedihan karenakehilangan anggota keluarga, kepedihankarena tidak dapat menemani saat-saatterakhir orang-orang yang mereka cintai,ketakutan menghadapi kematian dalamkesendirian, kesepian, kecemasan, danyang tak terkatakan dan berbagaikeprihatinan yang melanda dunia. Semoga

bersama Yesus kita juga dimampukanuntuk berkata, “Ya Bapa-Ku, jikalauEngkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku,melainkan kehendak-Mulah yang terjadi(Luk. 22:42).

Marilah di tengah situasi sulit saatini, kita hadir bagi yang lain, menjadi saksikasih yang menghidupkan, mewartakankabar baik, harapan, dan keyakinan bahwaDia yang telah bangkit akan mengubahsegalanya menjadi baru.

Semoga situasi ini memampukankita untuk terus belajar mengasihi danmenyatukan hati dengan Tuhan dansesama. Kita belajar untuk semakinmeyakini bahwa tanpa Dia kita tidak dapatberbuat apa-apa, dan terpisah dari-Nya kitabukanlah apa-apa. Semoga dalam hati kitaselalu terucap kata, “Tuhanku dansegalaku”.

Salam hangat,Sr. M. Aquina

Page 6: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 6

SAJIAN UTAMA

Sr. M. FransiskaDD- M. Fransiska FSGM

DALAM pengalaman perjumpaan denganbanyak orang, tidak sedikit kisah hidupyang saya dengar, tentang kerinduanseseorang. Entah rasa rindu orangtuaterhadap anak yang jauh atau sebaliknya.Rasa rindu seorang istri terhadap suamiyang bekerja jauh dan hanya pulangbeberapa hari dalam seminggu atau bahkanberbulan-bulan.

Rasa rindu seorang anak mudakepada kekasihnya yang sudah sekianwaktu tidak bertemu. Rasa rindu kepadateman dan sahabat, kepada suatu tempatyang pernah dikunjungi atau rasa rindukepada suatu masa atau pengalaman indahyang pernah dialami.

Rasa rindu itu membuat seseorangingin “kembali”, kembali bertemu dankembali mengalami sebuah keindahan dankebahagiaan yang dirasa telah hilang.

Dengan banyaknya pengalamanini, maka bisa di mengerti, jika banyak

orang yang akhirnya sakit bahkankehilangan semangat hidup, karena rasarindu yang begitu dalam. “Rindu hanyabutuh temu...” itulah yang sering saya dengardari perjumpaan dengan orang-orang muda.

Rindu bisa menimbulkan berbagaimacam reaksi dalam diri seseorang. Ada yangmenjadi semangat karena memiliki harapanuntuk segera bertemu dengan yangdirindukan, namun juga bisa menyebabkanrasa sakit yang teramat dalam, karena takkunjung tersembuhkan. Rindu mampumenjadi kekuatan, namun juga mampumelemahkan.

Saat ini saya pun merasakan rinduyang teramat dalam. Dan pasti bukan hanyasaya yang merasakannya, semua orang saat-saat ini juga sedang didera rindu. Rindu

Sr. Theresa Maria

“Tidak ada tempat pelarianyang lebih aman danmenjanjikan, selain dalamTuhan yang hadir melaluiEkaristi....”

Gambar: Yuli A

Page 7: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 7

SAJIAN UTAMA

Sr. M. Fransiska

Dok. Kom. Baturetno

untuk hidup normal kembali, rindu untukberaktifitas seperti semula, rindu untukbertemu dengan teman, guru, dan yanglebih mendasar lagi adalah rindu kepadaEkaristi.

Sangat tidak mudah untukmembiasakan diri tanpa Ekaristi. Biasanyasetiap pagi Ekaristi selalu menjadi jadwalutama untuk mengawali hari. Tetapi untukkali ini, tidak pagi, tidak siang, tidak jugamalam. Meski pun Ekaristi tetap bisadilakukan secara live streaming, namunkerinduan ini seakan tak kunjungterpenuhi.

Setiap orang bertanya, “Kapan sihCorona akan berakhir dan kita bisa misalagi di gereja...?” Ini adalah ungkapankerinduan, dengan harapan kehidupansegera kembali normal, dan bisa merayakanEkaristi. Ekaristi memang tak akan bisatergantikan oleh apa pun.

Dan pengalaman-pengalaman imanyang sangat mendalam dengan Allah,dengan Yesus yang hadir dalam rupa rotidan anggur di altar, membuat seseorangrindu untuk “kembali” dan inginmengalaminya lagi.

Ketika memasuki Tri Hari Suciyang diawali dengan Kamis Putih, dikomunitas saya tinggal diadakanpentahtaan Sakramen Mahakudus sampaihari Sabtu Suci. Saya hampir tak bisa

menghitung, sudah berapa kali saya datangdan berdoa di hadapan SakramenMahakudus ini.

Pagi, siang, sore, malam, tengahmalam, pagi, siang, malam.... begituseterusnya... ketika saya datang lagi padasore hari, duduk dan memandang SakramenMahakudus itu, saya baru tersadar danbertanya dalam hati, “Saya sudah berapakali ya datang kesini...? Setiap kali datang,rasanya kok damai dan bahagia bangetyaa... jadi ingin datang terus...”.

Setelah pertanyaan-pertanyaan itumuncul, lalu saya tersadar, dan spontanbicara sendiri, “ Oohh, saya itu rindu Yesus,jadi ingin datang kesini terus...”, setelahnyeletuk begitu, saya pun spontan tertawasendiri di hadapan Sakramen Mahakudus.

Aah... Kapan rinduku ini akanterpenuhi? Rindu ini memang benar-benarmembuat resah dan gelisah. Namun sayajuga tetap bersyukur, karena sejak TrihariSuci, Bapa Uskup mengizinkan di biara-biara untuk menyambut komuni, sehinggakerinduan saya pun akhirnya terpenuhi.

Saya yakin, banyak sekali umatyang juga memiliki kerinduan yang samabesar akan Ekaristi. Sebab Ekaristimemang tak akan pernah terganti. Apalagisaat-saat seperti ini, setiap orang akhirnyasadar, kemana ia harus “pergi dan kembali”.Tidak ada tempat pelarian yang lebih amandan menjanjikan, selain dalam Tuhan yanghadir melalui Ekaristi. Meski pun Tuhanmampu dijumpai dalam banyak cara, disetiap tempat dan waktu, namun Ekaristitetap menjadi kekuatan iman yangmendasar, yang tak akan dapat digantikanoleh apa pun.

Tantangan untuk saya dan kitasemua saat ini adalah, bagaimana kitamampu memaknai masa-masa sulit ini.Menjadikan waktu-waktu ini sebagai

“Pengalaman iman yangmendalam dengan Allah, maupun dengan Yesus yang hadirdalam rupa Roti dan Anggur dialtar, membuat seseorang rinduuntuk kembali, dan inginmengalaminya lagi...”

Page 8: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 8

SAJIAN UTAMA

waktu yang penuh rahmat. Tidak hanyaberhenti pada rasa rindu, lalu kembalimeratap dan mengutuki situasi. Tetapiuntuk “kembali” kepada Sang PemilikKehidupan.

Dan yang terpenting adalah,bagaimana kita mampu menghargai dansemakin mencintai Ekaristi. Yang tadinyahanya sebatas rutinitas, sehinggamerayakannya tanpa sadar, bahkanterpaksa, inilah saatnya untuk “kembali”.Menikmati dan mensyukuri saat ini, ketikakita memiliki rasa rindu akan Ekaristi, yangmungkin selama ini tak kita sadari. Rasarindu yang semoga akan membawa kitauntuk “kembali” kepada-Nya.

Menghargai pengurbanan dankehadiran-Nya, dan semakin mencintai-Nya lebih dalam lagi. Semoga rasa rinduini, membuat kita tak pernah berhenti

Dok. Supriyanto

Misa On line dalam keluarga

berharap dan bertanya, “Kapan rinduku iniakan terpenuhi...?”. Sehingga kitaterdorong untuk selalu “kembali”, danterus-menerus mendekati sertamendatangi-NYA.

Tuhan sangat mengasihi kita.Sehingga Ia tidak membiarkan iman kitaberhenti berkembang karena kita terusberada dalam zona yang nyaman. Saat iniIa mendidik kita untuk memiliki iman yangmandiri.

Bagaimana kita masing-masingberusaha untuk bisa menjumpai-Nya dalamsegala cara. Serta tetap percaya danmengandalkan Dia, walau tak pernah pastikapan waktunya tiba. Mari terus berjuangdengan cara-cara yang kreatif, untukmencari dan menemukan-Nya, agar imankita semakin hidup dan bermakna. ***

Page 9: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 9

SAJIAN UTAMA

M. Fransiska fsgm

APA yang membuat seseorang merasakansebuah kebebasan dan kebahagiaan, selainpengampunan...? Baik diampuni, mau punmengampuni, pasti memberi kelegaan dankemerdekaan di dalam batin seseorang.Begitu pun dengan pengalaman-pengalaman yang saya alami selama ini.

Dari jiwa saya yang terdalam, sayasungguh bersyukur terlahir sebagai FSGM.Dalam persaudaraan ini, saya merasakankerahiman Allah yang nyata. Cinta KasihAllah yang penuh kerahiman, bukan hanyamenjadi sebuah wacana atau slogan,namun sungguh menjadi nafas hidup dankekuatan.

Namun kerahiman danpengampunan yang saya maksudkan adalahbukan hanya soal saya diampuni, tetapibagaimana saya sebagai pendosa, kembalidiberi kepercayaan dan kesempatan yangsama, untuk bangkit memperbarui diri, danterus berkembang menjadi pribadi yanghakiki.

Pengalaman ketika saya jatuhdalam dosa adalah, perlahan-lahan tanpasaya sadari, saya bergerak menjauh.Menjauh dari Tuhan, menjauh dari

Sr. Theresa Maria

“Ketika saya ditangkap Allah, dan jiwa saya diselamatkan,itulah KEMULIAAN TUHAN...”

Gambar: Fransiska Hartini

Page 10: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 10

M. Fransiska FSGM

SAJIAN UTAMA

persaudaraan, bahkan dari diri saya sendiri.Hati dan pikiran tak peka untuk menangkapapa yang sedang terjadi dalam diri saya.Bahwa saya sudah bergerak menjauh, lalusampai akhirnya saya berada pada satutitik, di mana saya “mandeg” dan tak mampulagi untuk berbuat apa-apa. Ingin kembali,namun tak memiliki keberanian, inginbangkit, namun tak memiliki kekuatan.Saya benar-benar “hilang” dan tak berdayauntuk memulainya lagi.

Dalam situasi yang demikian,ternyata Tuhan melihat sebuah peluang.Sebab ketika saya diam, “mandeg”, danbenar-benar tak berdaya, di sinilah peran-Nya sebagai Bapa bekerja. Manakala sayatak sanggup untuk kembali, IA menangkapdan menyelamatkan saya melaluikongregasi.

Dan ketika kongregasi berperansebagai Bapa yang mengampuni, sementarasaya sebagai “si bungsu” yang kembali,sungguh tak terkatakan perasaan yangberkecamuk di dalam batin ini. Seolah takada kata yang mampu mewakili setiap rasa,dan tak ada tindakan yang mampu mewakilisebuah kerahiman.

Pengalaman ini akhirnya membuatsaya menemukan makna terdalam, darikalimat emas yang setiap kali diucapkanuntuk mengawali doa atau karya, “SemuaUntuk Kemuliaan Tuhan, dan Keselamatan JiwaKita....”. Dalam permenungan yangpanjang, saya menemukan bahwakemuliaan Tuhan bukan hanya terletakpada apa yang saya lakukan, saya kerjakan,dan saya persembahkan, tetapi lebih dariitu. Bahwa, “ketika saya ditangkap Allah,dan jiwa saya diselamatkan, itulahKEMULIAAN TUHAN...”.

Sebelum jiwa saya ditangkap olehAllah, saya telah kehilangan cinta. Sehinggapertanyaan yang sering bergema dalam hatisaya, untuk mengingatkan saya agar

berhenti dan kembali adalah, “Di manacinta-mu yang semula...?” Pertanyaan initerus menerus IA ulang dalam hati saya,hingga akhirnya saya sadar, saya sudahbergerak menjauh dari cinta-NYA, dantelah kehilangan cinta saya kepada-NYA.Lalu IA datang menyelamatkan saya, danmenampakkan kemuliaan-NYA.

Pengalaman ditangkap, diampuni,dan diselamatkan inilah yang memberi sayakekuatan untuk terus berjuang. Dan kini,betapa saya merasa sangat mudahmengampuni dan berempati kepada siapasaja yang memiliki kesalahan. Saya menjadilebih mudah bertoleransi terhadapkesalahan. Baik kesalahan yang dilakukanorang lain, mau pun yang saya lakukan.Dalam karya yang harus berkerjasamadengan banyak pihak, kesalahan sangatmungkin bisa terjadi.

Namun ketika saya sudahmengizinkan sebuah kesalahan terjadi, danmenjadi bagian dari dinamika di tempatkarya, saya akan lebih mudah menerimadan memaafkan. Saya adalah manusialemah dan berdosa, tak jauh berbedadengan setiap orang yang berada di sekitarsaya. Sekuat apa pun berusaha, pasti akanada yang tidak sempurna. Tepat di sinilah

“Sesungguhnya setiap makhlukmemiliki kemampuan untuk

mengobati dan menyembuhkandiri sendiri. Bukan karena hebat!

Tetapi untuk mengembalikankemerdekaan, yang selama initelah terenggut oleh luka dan

kekecewaan.”

Page 11: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 11

M. Fransiska fsgm

SAJIAN UTAMA

toleransi dan empati menjadi sebuah sikapyang bijaksana.

Saya telah menerima dengan cuma-cuma dan berlimpah-limpah rahmatpengampunan itu. Saya pun inginmemberikannya dengan cuma-cuma. Jikasaya sudah merasakan kelegaan dankebahagiaan karena pengampunan yangmembebaskan, saya pun ingin agar setiaporang juga merasakan. Sebab itu, tak adaalasan bagi saya untuk pelit dalam memberipengampunan. Baik mereka yang sedikitmengecewakan atau mereka yangmembuat luka sangat dalam.

Seberapa pun sulit saya berjuang,saya akan terus memberi pengampunanyang tentunya dengan pertolongan rahmatTuhan.

Kini di setiap kesempatan dalamkeheningan, saya selalu mengucapkan doaini, “Tuhan, sadarkan dan ingatkan saya,ketika saya lupa bahwa saya adalahmanusia, yang setiap saat bisa salah danjatuh dalam dosa. Namun tegurlah saya, jikasaya menggunakan sisi kemanusiaan saya,dan menjadikannya alasan untukmembenarkan kesalahan.”

Doa ini mengajarkan saya untuksemakin rendah hati. Menyadari diri yangadalah manusia rapuh, namun juga tidakmenggunakan kerapuhan sebagai alasanuntuk pembenaran diri.

Bapa mencintai saya tanpa syarat.Bahkan ketika hidup saya mulai meranggas,IA tetap setia untuk merawat. IA memberisaya kesempatan untuk terus tumbuh danberkembang, sampai saya menjumpai dirisaya yang hakiki. Inilah kerahiman takterbatas yang setiap saat saya terima dari-NYA. Maka ini jugalah yang akan terus sayaberikan untuk orang-orang di sekitar saya.Kerahiman, pengampunan, kesempatan,dan kepercayaan. ***

Gambar: Sr.M.Alfons in

Gambar: Fransiska Hartini

Page 12: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 12

SAJIAN UTAMA

Yesus, berilah aku rahmat, yangdengannya, aku mampu memilikiketajaman mata batin, sehingga akumampu melihat lebih dalam apa yangKaubutuhkan, di dalam pergerakan duniayang begitu cepat mengalami perubahan.(VISI)

Yesus, berilah aku rahmat, yangdengannya, aku mampu untuk semakinbijak dalam membedakan manakehendak-MU dan kehendakku. Sehinggaaku mampu memberikan jawaban yangtepat atas kebutuhan-Mu lewat sesama,sebagai kehendak-MU dan perutusan dari-MU. (MISI)

Yesus, berilah aku rahmat, yangdengannya, aku memiliki daya roh untukmemberi kehidupan. Sehingga dalamupayaku untuk melaksanakan kehendak-MU, aku mampu memberikan pelayananyang penuh belaskasih dan kerahiman.(KHARISMA)

Yesus, berilah aku kepekaan hati dankedalaman afeksi, sehingga aku mampumengembangkan nilai-nilai hiduppersaudaraan dengan sesama, danmemelihara relasi yang mendalam denganEngkau sebagai mempelai. (MISTIK)

Yesus, berilah aku rahmat, yang dengannyaaku mampu membuka hati bagi Hati

Kudus-MU yang Tertikam. Sehinggadengan memandang, menimba dan minumsebanyak mungkin rahmat yang mengalirdari Hati Kudus-MU, aku mampumemperoleh kekuatan, yang siap untukkuteruskan kepada sesamaku di dalamtugas perutusanku. (INNER FORCE)

Yesus, berilah aku rahmat, yang dengannyaaku mampu memiliki kekuatan danlandasan mendasar untuk menjalanihidupku. Gerakkanlah aku dengan Roh-MU, sehingga manakala aku mengalamipenurunan dalam gairah hidup, aku tetapmampu melanjutkan perjalanan, sertamenjadikannya sarana untuk pemurnian.(INNER FIRE)

Yesus, berilah aku rahmat, yang dengannyaaku memiliki kesiagaan untukmenanggung sebagian kecil dariperendahan, pengosongan diri, dankemiskinan-MU. Sehingga aku semakinmampu menampakkan cinta kasih-MUyang penuh kerahiman dalampengabdianku, untuk melahirkankehidupan yang baru. (SPIRITUALITAS)

Yesus, biarlah setiap saat, aku merasakanbetapa kuatnya kuasa tetesan-tetesan airdan darah dari lambung-MU, yang mampumengubah dan membarui hidupku. Amin.

Sr. Theresa Maria

Page 13: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 13

SAJIAN UTAMA

Dok. Wisma Maria

Gereja yang Bergerak keluarKita tentu mengenal dokumen

Gereja Evangelii Gaudium (Sukacita Injil),yang dalam salah satu poinnya, ada yangmenarik untuk kita renungkan bersama.“Gereja yang „bergerak keluar adalahGereja yang pintu-pintunya terbuka.

Bergerak keluar menjumpai sesamapada pinggir kemanusiaan tidak berartibergegas tanpa arah dan tujuan ke dunia.Seringkali lebih baik memperlambat gerak,mengesampingkan ketakutan kita untukmelihat dan mendengarkan sesama,mengabaikan hal-hal yang mendesak danuntuk tetap menemani seseorang yangtertatih-tatih di tepi jalan. Kadang-kadangkita harus seperti bapak dari anak yanghilang itu, yang selalu membuka pintunyasehingga ketika si anak kembali, ia dapatdengan mudah memasukinya” (EG, no. 46,hlm. 32).

Kerahiman Allah dalam karyakerasulan tentu dapat kita temukan dalamsetiap pengalaman hidup kita. Namun halitu menuntut juga dalam diri kita untukmau dan berani keluar dari zona yangmembuat kita aman dan nyaman. Meskikerahiman Allah melimpah dalam karyakerasulan kita, perlu dimulai sebuahkesadaran baru dari kita untuk menjemput

rahmat itu.Sebagaimana dikatakan dalam

kutipan di atas, seringkali kita perluuntuk meninggalkan ketakutan kita(wilayah-wilayah diri sendiri) untuk beranimelihat luasnya dunia, di mana di situjugalah mata hati kita bisa melihat“keluasan rahim Allah yang melahirkankehidupan.

Keluasan rahim Allah dalam setiapkarya kerasulan kita dapat kita alamisebagaimana seorang ibu dengan hati yangterbuka. Betapa dalam segala kesulitan apapun, seorang ibu akan tetap memastikananaknya, keluarganya dalam keadaanaman dan nyaman.

Tentu, sebagaimana seorang ibuyang memiliki hati yang terbuka, tidaktegaan melihat kesulitan perjuangan hidupanak dan keluarganya, kendati itu harusdialami, demikian Allah dalam perutusanyang diberikan kepada kita. Ia akanmendampingi dalam kerasulan kita.

Sebagai orang beriman, bahkan jugadipanggil secara khusus, kita sungguhmengalami kenyamanan yang terkandungdalam “keluasan rahim Allah itu. Namundengan kenyamanan itu kita tidak lalumenjadi semakin tertutup bagi yang lain,

Keluasan Rahim Allahdalam Karya Kerasulan Kita “KESEDIAAN MEMBERI KASIH

DAN MURAH HATI”Fr. Nicolaus Heru Andrianto

Page 14: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 14

Dok. m. fransiska fsgm

DD- M. Fransiska FSGM

SAJIAN UTAMA

di situlah kesempatan bagi kita memberikesaksian kepada banyak orang yang kitajumpai, betapa Allah dengan kerahiman-Nyatidak akan membiarkan kita ada dalamketidaknyamanan. Ia selalu menawarkankebaikan dalam kebebasan hidup kita, dankadang kita justru tidak memilih itu.

Gereja harus keluar menjumpai setiaporang tanpa kecuali. Tetapi kepada siapaGereja pertama-tama harus pergi? Ketikamembaca Injil kita menemukan petunjuk yangjelas: tidak terbatas pada teman-teman dantetangga-tetangga kita yang kaya, tetapiterutama pada orang-orang miskin dan orang-orang sakit , mereka biasanya diabaikan,“mereka yang tidak bisa membalasmu” (Luk14:14).

Hari ini dan selalu, “kaum miskin adalahpara penerima Inji l yang memiliki hakistimewa”, dan pewartaan Inji l yangdisampaikan kepada mereka dengan cuma-

cuma adalah tanda Kerajaan yangdibawa oleh kedatangan Yesus (EG,no. 48, hlm. 33).

Konteks “miskin saat inisungguh luas pemaknaannya. Bukansemata-mata miskin itu hanya sebatasfinansial, materi atau harta benda,melainkan “miskin memiliki muatanyang kaya makna. Dewasa ini pun kitabisa melihat, di tengah wabahCOVID 19 (Corona VirusDisease)19, banyak orang yang tidakpeduli dengan mereka yangmembutuhkan perhatian, masker danalat kebutuhan mendesak diborongdemi keamanan diri sehingga menjadilangka, di sini pun terjadi “kemiskinankepedulian akan yang lain, merekapun perlu diingatkan.

Di dalam karya kerasulan disekolah kita, banyak mereka yang

Gambar: Yuli A.

Page 15: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 15

SAJIAN UTAMA

Dok. M. Fransiska

SAJIAN UTAMA

Dok. m. fransiska fsgm

“miskin akan pengetahuan, akses terbatasdan bahkan suara mereka tidak “terdengar. Bahkan di tengah hidup beriman, dalamkarya kerasulan kita, tentu kitamenjumpai, atau bahkan kita sendirimengalami “kemiskinan rohani , di manaorang mengalami kesulitan untukmengalami kesegaran rohani, bahkan adajuga yang dengan sengaja “memiskinkanrohani dengan aneka cara. Kondisi yangdemikianlah menjadi lahan bagi kerasulankita untuk bersaksi dalam hidup, bahwakeluasan rahim Allah itu bisa dialami olehsetiap orang.

Pastoral WeekendDalam kerasulan, saya pun

mengalami keluasan rahim Allah itu.Setiap Minggu kedua dan keempat dalambulan, kami para frater teologan (yangsedang menjalani studi Teologi)mengadakan perjalanan pastoral weekend(Sabtu-Minggu) ke sebuah Paroki yangditentukan bagi kerasulan kami.

Demikian memang disebut, karenasetiap Sabtu para frater akan menginap dirumah umat dan beberapa kegiatanyang bisa dilakukan adalah katekese,doa lingkungan bersama umat, atausekadar mengadakan kunjungan.

Banyak momen menarik daripengalaman kerasulan atau kegiatanpastoral semacam ini. Setidaknya, tempatdi mana saya menjalani kerasulanmerupakan paroki dengan 25 stasi yangtempatnya saling berjauhan satu denganyang lain. Ada juga frater lainnya yangkerasulan di stasi yang sama (biasanyadisebut dengan stasi binaan), namunkerasulan yang saya jalani berpindah darisatu stasi ke stasi yang lainnya.

Awal kerasulan, Romo Parokimengutus saya untuk berjalan ke sebuahstasi. Kira-kira jarak tempuh 35 km dari

paroki. Pastor paroki mengambil secarikkertas dan membuatkan denah. Setelahmencoret-coret kertas tersebut, beliaumenerangkan kepada saya demikian,“Frater, ini adalah rute yang harusfrater tempuh. Frater jalan terus danakan menjumpai pertigaan dengan lampulalu lintas di dekatnya.

Setelah lurus, kemudian fraterharus mengambil kanan ke arah jalan yangbentuknya seperti huruf “U”. Ikuti sajajalan itu dan akan menemukan jalan corbeton sampai ketemu jalan rusak.Kemudian, frater harus sampai mendapattiang listrik sebelah kiri, dan habiskanlahtiang listrik sebelah kiri dan sekitar itulahGereja Stasi itu.

Namun hati-hati , sebelummendapat tiang listrik sebelah kiri, fraterakan melewati jembatan gantung di atassungai deras sekitar 30 meter.

Mendengar tuturan Romo Parokitersebut saya hanya tersenyum denganrasa penasaran, sebab ini kali pertamasaya akan ke tempat yang baru. Setelahbeberapa rute saya dapatkan, saya sampaidi jembatan gantung. Kemudian sayamasih penasaran dengan tiang listriksebelah kiri.

Sebab selama perjalanan rata-ratatiang listrik ada di sebelah kanan jalan.Dan kemudian setelah dapat di sebelahkiri, kog tidak habis-habis ya? Saya punsenyum-senyum sendiri sembari terusmencari. Akhirnya menyusuri jalan terjalperkebunan sawit itu, saya sampai diujung tiang listrik sebelah kiri, danternyata saya belum menemukan gerejayang dimaksud.

Kemudian saya jumpa denganseseorang yang lewat, “Bang, numpangtanya, di mana Gereja Katolik yang adadi sekitar ini ya?”, “Aduh maaf, sayatidak bisa membedakan mana yang

Page 16: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 16

SAJIAN UTAMA

Dok. m. fransiska fsgmDok. m. fransiska fsgm

Katolik, mana yang Protestan, adabanyak gereja di sini”. Kemudian adaseorang ibu di ujung jalan aspal dan sayamenanyakan hal yang sama.

Ibu itu menjawab demikian,“Gereja Katolik ya? Di atas itu, sambilmenunjuk ke arah bukit. Gereja papandan sungguh sangat sederhana. Disanalah besok ada baptisan”.“Terimakasih, Ibu. Saya akan ke sana”.Berkat keterangan bahwa di sana akan adabaptisan, saya semakin yakin bahwaitulah gerejanya.

Saya singgah ke sebuah rumah dandi situlah memang saya diminta untukmenginap. Tak lama kemudian, seorangbapak menjumpai saya, “Frater, saya tadiada di simpang jalan pertama itu. Sayasedikit ragu-ragu, mau menyapa frater.Mengapa saya ragu-ragu?

Sebab dengan jaket hitam, helmhitam dan motor gede seperti ini ,biasanya orang yang akan mengambiluang angsuran dari pintu ke pintu rumahkami (dept collector),” ungkapnya sambiltertawa.

Bagi saya, sepotong pengalaman inimenyadarkan saya, betapa rahim Allah itusungguh luas dalam hidup danperjuangan. Kita tahu, rahim adalah“tempat di mana bayi, kehidupan baru itumerasakan kenyamanan hidup. Memangrahim menunjukkan sisi feminin, namunAllah juga memil iki sifat ke MahaRahiman bagi hidup manusia.

Ia memberikan kenyamanan dalamhidup, kendati kita tetap harus berjuanguntuk tidak hanya tinggal dalam zonanyaman dan aman, namun harus memilikikeberanian mengambil zona risiko.

Keluasan rahim Allah itu tampakdalam banyak cara yang Ia berikan kepadamanusia. Saya sungguh mengalamikeluasan rahim-Nya dalam pengalaman

di atas. Kerahiman-Nya tampak dalamcara-cara yang Ia berikan kepada sayauntuk sampai pada sebuah tujuan. Mulaidari instruksi dari Pastor Paroki yangmemberi rute perjalanan, kemudian iamenghadirkan orang asing untukmenampung dan menjawab pertanyaansaya, bahkan Ia juga hadir dalam tandadan simbol, secara khusus lewat jembatangantung, perkebunan sawit yang luas danbanyak simpangnya itu, serta tiang listriksebelah kiri itu. Saya meyakini, bahwa itusemua adalah bagian dari luasnyakerahiman Allah dalam perjalanan hidupmanusia.

Sungguh, pelajaran berharga yangsaya petik dalam momen itu juga adalah,pentingnya mendengarkan instruksi darisiapa saja yang mengarahkan kita sampaipada tujuan yang benar. Selain itu, darisikap mendengarkan instruksi, bukankahkita juga dapat belajar mendengarkan apayang menjadi kehendak-Nya dalam hidupkita?

Keluasan rahim Allah itu jugaterasa dari kebaikan orang-orang disekitar hidup kita, bukankah itu juga yangmembuat kita nyaman dan kerasan? Perlubagi kita menumbuhkan keyakinan,bahwa pasti ada orang baik yang akanhadir dalam pengalaman hidup kita, dankita bisa menjadi salah satu dari orangyang baik itu. Bahkan, Ia juga tak pernahberhenti berkarya dalam simbol-simbolyang sederhana dalam hidup, sebagaimanadari pengalaman itu tampak dalam tianglistrik, jembatan gantung, juga simpangsawit yang begitu banyak.

Jika rahim Allah yang luas itumemberi begitu banyak kenyamanandalam hidup, beranikah kitamenghargainya dengan keberanian kitauntuk mengambil zona risiko sekali pun,untuk sampai pada tujuan hidup kita?

Page 17: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 17

RANGKAIAN FOTO

Berita tentang pandemi virus corona merebak di berbagai media, tak pernah henti darihari-ke hari. Kita semua telah mengalami dan merasakan dampaknya di berbagai bidangbaik di bidang ekonomi, transportasi mau pun ibadah. Tak perlu kita mengutuki keadaan.Apa pun itu situasinya pasti ada hikmah yang akan kita dapatkan. Bumi kembalimenghijau, manusia semakin mendekatkan diri pada Tuhan, terjadi rasa empati satu samalain. Dan, banyak gerakan kemanusiaan di mana-mana. Membuat masker, memberisembako, atau menghimpun dana bagi mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan.Berikut sekilas foto-foto gerakan kemanusiaan yang dilakukan dari beberapa komunitasdan Charitas Keuskupan Tanjungkarang. ***

Komunitas GistingMembuat Masker

PenyemprotanDesinfektan

Page 18: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 18

Dok. Provinsi

RANGKAIAN FOTO

Dok. m. fransiska fsgm

DD- M. Fransiska FSGM

Komunitas Kampung AmbonBekerjasama dengan OMK

Komunitas Kotabumi

Page 19: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 19

RANGKAIAN FOTO

Komunitas Pahoman

Komunitas Pringsewu

Page 20: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 20

Dok. Sr. M. Fransiska

Refleksi

ADA sebuah lagu yang mengisahkan bahwahidup itu anugerah, hidup itu hadiah. Inilahyang mengawali refleksi hidupku sebagaiseorang suster FSGM.

Saya bersyukur kepada Tuhanbahwa saya diperkenankan-Nya untukhidup bersama dengan para saudari yangTuhan berikan bagiku. Kualami sebagaikasih Tuhan. Lewat perjumpaan,percakapan, komunikasi dan perjumpaanhidup sehari-hari, saya merasa bahwa sayadiberi tempat dan diikut-sertakan dalammisi dan perutusan Tuhan melaluikongregasi.

Saya merasa bahwa “roh” dari kata-kata Muder Anselma, “Setiap suster harusmenciptakan suasana yang membuat susterlainnya mengalami bahwa persekutuan(saudari-saudari) menerimanya,menghargai dan menghormatinya....” Kata-kata ini sungguh saya alami dalam hidupreligiusku dalam Kongregasi FSGM.Pengalaman bersama Tuhan membuat sayakrasan dan setia pada panggilan-Nya.

Saat saya mengalami tantangan,cobaan dan kesulitan, para susterkumendorong dan meneguhkan aku. Saat akuboleh bersenda-gurau bersama suster-susterku yang lebih tua, juga suster-sustermuda membangkitkan sukacita dankegembiraan dengan semangat mereka.

Perjumpaan dengan umat dan jugamasyarakat di tempat aku bekerja membuataku merasa bahwa mereka adalah wujudnyata kehadiran Tuhan yang selalumemperhatikan dan menyertai aku dalamsetiap langkah hidup dan karyaku. Adabegitu banyak pengalaman yang saya

peroleh dari sesamaku. Semua itumengajarkan kepada saya bagaimanaketulusan mengabdi; memberikanpelayanan dengan gembira dan ikut terlibatdalam kehidupan bersama mereka denganpenuh semangat.

Dalam hal ini saya tak pernahmerasa bahwa Tuhan itu jauh dari hidupku.Ia dekat dengan siapa pun yang maumencintai-Nya dan mengasihi Dia dengantulus. Ia dekat, sedekat para susterku dan

Hidup Adalah AnugerahSr. M. Dorothea

Gambar: Fransiska Hartini

Page 21: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 21

Refleksi

umat yang kutemui setiap hari; di kebun, dipasar, di jalan, dan di rumah-rumah mereka.Dia yang memanggil Aku itu sendiri adalahpenuh kasih setia.

Dalam setiap hidupku aku berusahauntuk selalu membagikan kasih setia Tuhan itumelalui kegembiraan hidup. Aku yakin bahwaTuhan juga senantiasa membangkitkankegembiraan hidupku melalui sesama dan Iajuga membangkitkan kegembiraan bagi oranglain jika mereka mengalami kehadiranku.Kegembiraan hidup dalam karya danperutusanku merupakan kekuatan yang selalukurasakan bahwa Tuhan tidak pernahmelupakan saya.

Ketika aku berada di ambang putus asa,di hadapan Sakramen Mahakudus dan di depansalib, aku selalu memohon kekuatan hidupkepada Tuhan.

Dalam hidup harianku yang kutemukanbahwa ketika aku datang dengan hati yang sedih

dan kecewa, Dia yang adalah kasihjustru tersenyum kepadaku danberkata, “Tidak seberapa yang engkaurasakan jika dibandingkan denganbegitu banyak orang di belahan duniaini yang lebih dan sangat menderita.”“Cukuplah rahmat-Ku bagimu (bdk. 2Kor 12:9).” Sapaan yang lembut, Diamembangkitkan semangat hidupkusekali lagi.

Saya bersyukur Tuhan selalusetia kepadaku yang kadang tidak setiakepada-Nya. Saya diminta untukmemberikan diri, berbagi, danmengabdi secara total bagi Tuhan.Bukan menyembunyikan untukkepentingan diriku sendiri.

Karena Dia telahmenunjukkan sikap hidup-Nya, “Akudatang bukan untuk dilayani,melainkan untuk melayani (Mat20:28).” Semoga aku menjadi pribadiyang dapat menggembirakan parasuster-setarekatku, sesama dan jugaTuhan sendiri. Tuhan yangmemberikan anugerah kebersamaandalam tarekatku tercinta FSGM. ***

Gambar: Fransiska Hartini

Page 22: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 22

Refleksi

DALAM keheningan kusadari bahwarencana Tuhan dalam hidupku indah. Indahkarena aku dipilih oleh Tuhan dari sekianbanyak pemudi dan aku di antara sekianbanyak dari mereka, dipilih secara istimewa.Istimewa dalam segala hal, sekali pun kadangaku kurang mampu untuk mengerti apa yangTuhan kehendaki atas diriku.

Apakah aku pantas untuk menjadimempelainya? Saat saya masuk ke dalamrelung, aku menyadari bahwa inilah rahmatyang sungguh indah dan luar bisa yangTUHAN anugerahkan bagi diriku. Dia tidakmemandang aku yang lemah dan rapuhdengan sebelah mata namun Ia memandangaku sebagai yang berharga. Di setiap langkah hidupku masih banyakhal yang harus kuperjuangkan, antara lainuntuk tetap tinggal di dalam kasih-Nya, tetapsetia di dalam menapaki jalan-jalan-Nya,berusaha untuk selalu mengalami rahmatyang diberikan Tuhan setiap saat, memahamisetiap peristiwa suka mau pun duka, karenaTuhan selalu mempunyai rencana indah danluar biasa.

Tuhan juga menghendaki agar akumau bekerjasama untuk menanggapipanggilan-Nya karena Ia mempunyai rencanaindah dalam diriku. Perutusan yang

dipercayakan oleh kongregasi kepadasaya saat ini merupakan hadiah yangindah dari Tuhan, dan itukupertanggungjawabkan sebagai janjisetiaku dalam menjawab “YA” ataspanggilan yang indah dan istimewa ini.

Banyak pengalaman danperistiwa dalam hidupku, terkadangindah, menggembirakan,menyenangkan, berhasil, membuatdiriku merasa bahagia, percaya diri dansemakin yakin akan panggilanku.

Saat mengalami kekecewaan,kegagalan, kesendirian, saya putus asadan ingin lari. Namun, denganmembuka hati, refleksi, doa pribadi,dan Ekaristi, Tuhan mengingatkankembali akan tujuan dan niat awal sayauntuk menjadi seorang yang terpanggil,terlebih sebagai FSGM. Dari situlahsaya memaknai bahwa Tuhanmemanggil saya bukan hanya hidupsekadarnya saja.

Namun aku dipanggil untukmemberi diri dan hati yang tulus, sabar,dan rendah hati. Saya memaknai bahwaTuhan memanggil dan memilih karena

Tinggal Bersama-NyaSr. M. Hildegardis

Page 23: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 23

DD/ M. Fransiska FSGM

Refleksi

Dok. m. fransiska fsgm

Sr. M. Krisanti

DIA mempunyai rencana yang sungguhindah dan luar biasa dalam hidupku.Semua indah bila dijalani dengangembira,semua indah bila dimaknai, dan penuhsyukur,semua indah bila diterima dengandengan senang hati,semua indah bila lepas dari diri sendiri,semua indah bila tetap tinggal bersamaDIA.Rencana–MU Tuhan, indah dalamhidupku. ***

Gambar:Theresa Maria

Page 24: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 24

Refleksi

PANGGILAN hidup itu indah. Mengapakukatakan indah? Karena panggilan hidupyang kualami sampai saat ini merupakanrahmat dan anugerah yang kuterima secaracuma-cuma dari Tuhan. Benar kata-kataTuhan, “(…) Sesungguhnya setiap orang yangkarena kerajaan Allah meninggalkanrumahnya, istrinya, saudaranya, orangtuanyaatau anak-anaknya akan menerima kembalilipat ganda, masa kini juga dan zaman yangakan datang (…) (Luk 18 : 29).” Dan memangterjadi demikian.

Rahmat dan kasih Tuhan justrukualami muncul dari kekuatan kata-kata itu.Saat saya meninggalkan orangtuaku dansanak-keluargaku, aku diberikan sejumlahpara suster, dan orangtua yang amat banyakdan baik melalui Kongregasi FSGM. Jugabanyak perhatian, cinta dan kasih sayang

kudapatkan dari para susterku yang tua,seperti orangtuaku sendiri. Dari merekalahaku belajar bagaimana menjadi setia kepadaKristus yang memanggilku.

Aku merasa melalui mereka oborpanggilan hidupku senantiasa dinyalakan,tatkala tantangan menghampiri hidupku.Sementara di sekitarku banyak suster-suster muda yang tak henti-hentinyamemberikan semangat, menebarkansenyum, membangkitkan harapan danmembuat aku bahagia dan gembira dalammenjalani panggilan hidupku sampai saatini. Aku merasa bahwa cinta kasih Allahpenuh kerahiman justru aku alami dalamhari-hari hidupku.

Dalam kebersamaan para susterku,baik dalam hidup berkomunitas mau pundalam hidup karya, juga dengan seluruh

Terlahir Dari Rahim FSGM

Sr. M. Melani

Page 25: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 25

Refleksi

umat yang kujumpai di semua tempat, dimana aku diutus olehTuhan melaluiKongregasi FSGM. Mereka semua telahmembentuk hidupku. Dari para susterku,umat, masyarakat dan anak-anak yang akudidik, aku dapat belajar makna kerendahanhati dan kesederhanaan yang tak ternilai.Pengalaman ini membuat aku memiliki dayadan kekuatan yang mengalir dari kata-kataini dalamHidupku,”Buluh yang patah terkulai tidak akandiputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanyatidak akan dipadamkannya (…)” (Yes 42 : 3)Kata-kata ini memiliki energi yang cukupkuat dan memberi motivasi seluruh dirihidupku saat ini. Aku merasa bahwa Tuhanbegitu mencintai aku dan begitu setiaterhadapaku. Karena itu aku ingin selalu setiakepada-Nya.

Saat aku mengalami kesulitan dantantangan, Ia selalu hadir menemaniku,mengunjungiku, dan menghibur aku.WajahTuhan kutemukan teramat dalam daribalik wajah suster-susterku yang tulus dan

mulia. Pada Tuhan aku bersyukur atasanugerah-Nya ini. Dan kepada parasusterku aku merasa bahwa semua sangatberharga dalam hidupku. Karena itu akutak sedikit pun merasa menyesal sebagaiseorang FSGM. Sebaliknya, aku merasabahagia “terlahir dari rahim” FSGM danmenjadi seorang FSGM. Sebab tidak adakasih yang lebih besar daripada kasihyang pernah aku terima dari Tuhan {Bdk.Yoh.15:13} melalui Konggregasi FSGM.

Dan inilah pengorbanan nyataKristus yang kurasakan dekat di hati dandi dalam hidupku. Dia yang memanggilkusetia, terus membuat aku menjadisemakin setia pada-Nya. ***

Gambar: Fransiska Hartini

Page 26: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 26

M. Geovani FSGM

Refleksi

Yesus, Engkaulah andalankuAku tahu Yesus,di dalam diriku terdapat banyakmacam kehidupantetapi hanya satu yang kupegang.Engkaulah Sang Sumber Hidup.Di dalam tubuhku terdapatbermacam-macam anggota yangberbeda fungsi, bentuk dantugasnya pun berbedaAda tangan, kaki, mata,telinga,hidung, mulut, jari, pipi,dan masih banyak lagi yangKauciptakan bagiku.Semuanya itu tidak hidup sendiri-sendiriBegitu pula aku di dalam hidupmembiara,Terdapat banyak pribadi yangberbeda pulaTetapi karena Cinta YesusSemua pribadi disatukan menjadisatu pokok anggur.Dan dalam setiap pokok selalu adafungsi dan manfaatnya bagi yanglainOh keindahan yang tiada taranya.Memberi kesejukan dankedamaian hati

Oh betapa indah panggilan-Mu,Tuhan, dalam hidupkuTiada kata yang lebih indahSelain memuji Engkau lewatsaudara dan ciptaanTiada hidup yang lebih indahselain mengikuti jejak-Mu dengansetiaDalam hidup di biara, dimasyarakat,bahkan di dunia Engkau inginsupaya aku memiliki kesiagaandalam segala hal dan hidup sepertiEngkau.Sebagai seorang perempuan,Aku diciptakan untukmengandung karena cintaCinta Ilahi…Ya ... Cinta Ilahi dengan hati yangmurni dan jernihMelalui Cinta-Mu,Engkau mengaruniakan anugerahkhusus pada Pendiri KongregasikuFSGMUntuk mampu menampakkanCintaKasih–Mu yang penuhkerahimanuntuk melahirkan kehidupan baru,melahirkan karya yang sucibercahaya

Melahirkan Kehidupan BaruSr. M. Maximilla

Page 27: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 27

Refleksi

Meskipun banyak sekali tantangandan godaan…,namun kutetap percaya akanCinta-Mu YesusKadang ku berpikir,Mengandai-andai,Ah Tuhan,Semuanya sia-siabila kusimpan sendiriKarena kutahu, kekuatankutertulis dalam tangan-MuHidupku ada dalam genggamantangan kasih-MuKarena jalan keselamatan ialahmenjalani dan mensyukuri hidupdengan sikap sederhana, rendahhati, dan setia selamanya. ***

Mambar: Sr. M. Alfonsin

Page 28: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 28

Sr.M.Lusie

Refleksi

Sr. M. Mariela

REMANG-remang rembulan malam itumenuntun langkahku bersama seorang sustermedior untuk sekedar olahraga kecil. Sekitarpukul 20.00 WIB, aku diajak oleh seorangsuster untuk jalan-jalan menelusuri gang,sekitar 10 m dari gerbang susteran.Awalnya aku tidak mengerti alasan apa yangmendorong suster itu mengajakku jalan-jalansementara tidak ada tujuan yang jelas.Sampailah kami di pangkalan gang danterjawablah pertanyaan yang lama muncul dibenakku.

Benar saja, mataku tertuju pada tigaperempuan yang sedang merokok sambilbercakap-cakap dengan beberapa laki-laki.“Maunya kemana kita, berapa satu malam?”“Zaman sekarang apa-apa naik…dst” merekatawar menawar. Suaranya kecil tapi cukup jelasterdengar di telingaku.

Perempuan-perempuan itu berusiasekitar 45 tahun ke atas. Kegiatan transaksiitu mereka lakukan setiap malam. Tidak hanya

bapak-bapak tetapi juga anak-anakremaja, usia SMP.

Sedih rasanya hati ini melihatsemua itu. Akan jadi apa masa depanbangsa ini? Itulah yang terlintas dalampikiranku. Orang muda adalah masadepan bangsa. Orangtua adalah panutanbagi anak-anak mereka. Keadaan ini adadi depan mata.

Sepanjang perjalanan kembali kebiara aku tetap tidak mengerti, mengapaharus dengan cara yang seperti itu untukmendapatkan uang atau sekedar untukmencari hiburan. Iman telah dikaburkandengan gemerlapnya dunia ini, mengapamereka tidak memikirkan akibatnya.Sungguh mengerikan. Selama ini sayahanya medengar cerita-cerita tetapibelum pernah menyaksikan sendiri.

Saat berjalan kembali menujubiara, dengan langkah sedikit santainamun pasti dan tanpa sengajakunyanyikan lagu di atas. Di relung hati

Oh…………Tuhan pandanglah dunia ini,dunia yang penuh dengan kebencian,

penindasan, kepalsuan nilai hidup ini……oh…….Tuhan dalam dunia masa ini masihkah terang –Mu bersinar,

masihkah cinta membias,masihkah hidupku berarti…

Merosotnya Martabat ManusiaBy. Nn

Page 29: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 29

Refleksi

yang terdalam amat sedih hati ini. Dalamsituasi hati yang tidak menentu danberkecamuk itu aku bertanya pada dirikusendiri. “Sebagai seorang religius hidup didunia yang semakin kompleks dengansegala hiruk pikuknya, apa yang dapat akulakukan? Banyak hal dan soal yang terjadidi luar sana (biara). Bila iman tidak kuatdan tidak mampu memilih dan memilah apayang berguna untuk panggilan dan apa yangtidak, kemungkinan besar diri sendiri akanikut arus.

Sibuk berandroidPengalaman saya ketika pertemuan

dengan para suster, frater, bruder, dariberbagai macam kongregasi sedikit sekalidari mereka yang tidak memainkanandroidnya. Menjengkelkan sekali rasanya,saat diajak bicara malah sibuk memainkanandroidnya masing-masing dan situasi itusangat menganggu saya.

Tidak salah kita para religius untukmengikuti perkembangan zaman. Karenakalau tidak, kita akan ketinggalan jugadalam menerima informasi-informasi atau

bagi karya-karyatertentu. Namunsebagai religiusseharusnya dapatmenempatkan diri dimana, kapan danuntuk apatujuannya.

Mereka paratunasusila adalahorang-orang yangm e m b u t u h k a nuluran tangan kita.Mereka butuhsapaan kita. Padadasarnya merekaorang-orang baik,ramah dan

bermartabat. “Selamat malam suster….,mau kemana suster…” Itulah sapaan ramahmereka setiap kali saya lewat di gang itu,mereka memanggil dan menyapa saya.Mereka begitu menghormati para suster.Setelah melihat dan mendengar cerita-cerita, mereka melakukan semua itu untukbiaya hidup.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwakebutuhan mereka banyak. Untukmenghidupi keluarga dan lain sebagainya.Saat ini yang dapat saya lakukan ialahberdoa bagi mereka, menyapa mereka.Mungkinkah ini salah satu akibat dariperkembangan teknologi, di mana anak-anak usia remaja sudah melakukan hal-halyang seharusnya tidak dilakukan seusiamereka?

Satu yang pasti bahwaperkembangan teknologi kiranya membuatsaya juga semakin berkembang dantotalitas dalam berkarya dan melayani.Dunia boleh berubah dan berkembangtetapi iman juga harus berkembang.***

Gambar: Sr. M. Alfonsin

Page 30: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 30

Takat

Dok. m. fransiska fsgm

CERITA BERGAMBAR

Gambar : Sr. M. Rita

Page 31: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 31

Takat

Untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama

(Sambungan dari Edisi Maret-April 2020)

KAMI menyerukan kepada kaum terpelajar,para filsuf, tokoh agama, seni man, praktisimedia dan para budayawan di setiap bagiandunia, untuk menemukan kembali nilai-nilaiperdamaian, keadilan, kebaikan, keindahan,persaudaraan manusia dan hidupberdampingan dalam rangka meneguhkannilai-nilai ini sebagai jangkar keselamatanbagi semua, dan untuk memajukannya dimana-mana.

Deklarasi ini, yang berangkatdari pertimbangan mendalam atasrealitas kita dewasa ini, dengan menilaikeberhasi lannya dan dalamsolidaritasnya dengan penderitaan,bencana dan malapetaka, meyakinidengan teguh bahwa di antarapenyebab utama dari krisis duniamodern adalah ketidakpekaan hatinurani manusia, penjauhan dari nilai-nilai agama dan individualisme yangtersebar luas disertai dengan filsafatmaterialistis yang mendewakan

SAJIAN KHUSUS

Page 32: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 32

SAJIAN KHUSUS

DD- M. Fransiska FSGM

DD- M. Fransiska FSGM

manusia dan memperkenalkan nilai-nilaiduniawi dan material sebagai penggantiprinsip-prinsip tertinggi dantransendental.

Seraya mengakui langkah-langkahpositif yang diambil oleh peradaban modern kita di bidang sains, teknologi,kedokteran, industri, dan kesejahteraan,terutama di negara-negara maju, kami inginmenekankan bahwa, terkait dengan kemajuan bersejarah seperti itu, betapa punhebat dan bernilainya hal-hal tersebut,terdapat kemerosotan moral yangmemengaruhi tindakan internasional danmelemahnya nilai-nilai dan tanggung jawabrohani.

Semua ini berkontribusi padaperasaan frustrasi umum, keterasingan, dankeputusasaan yang membuat banyak orangjatuh ke dalam pusaran ekstremismeateistik, agnostik atau fundamentalismeagama, atau ke dalam ekstremisme fanatikdan buta, yang pada akhirnya memicubentuk-bentuk ketergantungan danpenghancuran diri individual atau kolektif.

Sejarah menunjukkan bahwaekstremisme agama, ekstremismenasional, dan juga intoleransi telahmenimbulkan di dunia, baik itu di Timuratau Barat, apa yang mungkin disebutsebagai tanda-tanda “perang dunia ketigayang sedang berlangsung sedikit demisedikit”. Di beberapa bagian dunia dandalam banyak keadaan tragis, tanda-tandaini telah mulai tampak menyakitkan,seperti dalam situasi-situasi di manajumlah persis korban, para janda dan anakyatim tidak diketahui.

Selain itu, kami melihat daerah lainbersiap untuk menjadi panggung konflikbaru, dengan pecahnya ketegangan danpenumpukan senjata dan amunisi, dansemua ini dalam konteks global yangdibayang-bayangi oleh ketidakpastian,

kekecewaan, ketakutan akan masa depan,dan dikendalikan oleh kepentinganekonomi yang berpikiran sempit.

Kami juga menegaskan bahwakrisis politik besar, situasi ketidakadilan,dan kurangnya distribusi sumber daya alamyang adil - yang hanya menguntungkansegelintir minoritas kaya, hinggamerugikan mayoritas penduduk bumi -telah melahir kan, dan terus melahirkan,banyak sekali jumlah orang miskin, sakitdan meninggal. Hal ini menyebabkan krisisbencana yang telah menimbulkan korbandi berbagai negara, terlepas dari sumberdaya alam dan sumber daya orang mudayang menjadi ciri bangsa-bangsa ini.

Dalam menghadapi krisis sepertiitu yang mengakibatkan kematian jutaananak-anak –yang menjadi lemah akibatkemiskinan dan kelaparan– adakebungkaman yang tidak dapat diterimadi tingkat internasional.

Jelaslah dalam konteks inibagaimana keluarga sebagai inti dasarmasyarakat dan umat manusia sangatpenting dalam melahirkan anak-anak kedunia, membesarkan mereka, mendidikmereka, dan membina mereka denganpendidikan moral yang kuat dan rasaaman di rumah. Menyerang lembagakeluarga, meremehkan atau meragukanperan pentingnya, adalah salah satukejahatan paling mengancam di zamankita.

Kami juga menegaskanpentingnya membangkitkan kesadaranberagama dan perlunya membangkitkankembali kesadaran ini di dalam hatigenerasi baru melalui pendidikan yangsehat dan kepatuhan pada nilai-nilaimoral dan ajaran agama yang benar.Dengan cara ini, kita dapat menghadapikecenderungan yang individualistis, egois,saling bertentangan, dan juga mengatasi

Page 33: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 33

SAJIAN KHUSUS

Literasi Media

DD- M. Fransiska FSGM

Sr. M. Anselina FSGM

radikalisme dan ekstremisme buta dalamsegala bentuk dan ungkapannya.

Tujuan pertama dan terpenting dariagama adalah percaya pada Allah, untukmenghormati-Nya dan untukmengundang semua perempuan dan laki-laki untuk mempercayai bahwa alamsemesta ini bergantung pada Allah yangmengaturnya. Dia adalah Pencipta yangtelah membentuk kita dengankebijaksanaan ilahi-Nya dan telahmenganugerahi kita karunia kehidupanyang harus dilindungi. Ini adalah anugerahyang tidak seorang pun berhak untuk

mengambil, mengancam ataumemanipulasi demi kepentingan dirinya.

Sesungguhnya, setiap orang harusmenjaga anugerah kehidupan ini dari awalhingga akhir alamiahnya. Karena itu kamimengutuk semua praktik yang mengancamkehidupan seperti genosida, aksiterorisme, pemindahan paksa,perdagangan manusia, aborsi, daneutanasia. Kami juga mengutuk kebijakanyang mendukung praktik-praktik ini.

Lebih-lebih lagi, kami dengantegas menyatakan bahwa agama tidakboleh memprovokasi peperangan, sikap

Page 34: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 34

SAJIAN KHUSUS

DD- M. Fransiska FSGM

internet

Gambar: Sr.M.Alfonsin

kebencian, permusuhan, danekstremisme, juga tidak boleh memancingkekerasan atau penumpahan darah.Realitas tragis ini merupakan akibat daripenyimpangan ajaran agama.

Hal-hal tersebut adalah hasil darimanipulasi politik agama-agama dan daripenafsiran yang dibuat oleh kelompok-kelompok agama yang, dalam perjalanansejarah, telah mengambil keuntungan darikekuatan sentimen keagamaan di hati paraperempuan dan laki-laki agar membuatmereka bertindak dengan cara yang tidakberkaitan dengan kebenaran agama.

Hal ini dilakukan untuk mencapaitujuan yang bersifat politis, ekonomi,duniawi dan picik. Karena itu, kamimenyerukan kepada semua pihak untukberhenti menggunakan agama untukmenghasut (orang) kepada kebencian,kekerasan, ekstremisme dan fanatismebuta, dan untuk menahan diri darimenggunakan nama Allah untukmembenarkan tindakan pembunuhan,pengasingan, terorisme, dan penindasan.

Kami meminta ini berdasarkankepercayaan bersama kami pada Allahyang tidak menciptakan perempuan danlaki-laki untuk dibunuh atau salingberkelahi, atau tidak untuk disiksa ataudihina dalam kehidupan dan keadaanmereka. Allah, Yang Mahakuasa, tidakperlu dibela oleh siapa pun dan tidakingin nama-Nya digunakan untuk menerororang-orang. ***

Page 35: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 35

DD/ M. Fransiska FSGM

BAGI RASA

SETIAP manusia mendambakanperdamaian dalam hidupnya. Pengalamandemi pengalaman menempa pribadi untuksemakin matang, kuat dan berdaya juang.Kesediaan memberi kasih dan murah hatibagian dari menghidupi kerahiman Allah.

Allah Yang Maha Besar berkuasaatas hidup manusia. Ia membimbing,menuntun, menjaga seluruh perjalananhidup kita. Segala hal yang kita lakukan adadalam pengawasan-Nya. Tak satu pundapat kita sembunyikan dari-Nya jikalaumanusia tersebut terbuka terhadap kasihAllah. Namun sebaliknya, jika tidakterbuka dengan sendirinya kita telahmenolak kasih-Nya.

Bagi saya menghidupi kerahimanAllah dalam karya kerasulan merupakanperjuangan yang terus-menerus. Mengapademikian? Karena setiap saat, waktubahkan hitungan detik adalah penuhtantangan dan ujian kehidupan. Kenyataanyang sulit dipahami! Sulit diterapkan dalamkehidupan sehari- hari!

Jikalau ada salah paham di antarasesama yang membuat hati sakit mungkincepat untuk memaafkan walau dalam hatimasih memendam rasa sakit tersebut.Karena untuk memberi pengampunan yang

Kesediaan Memberi Kasihdan Murah HatiSr. M. Katarine

tulus dibutuhkan kerelaan dan kerendahanhati.

Sebagai manusia biasa, banyakkelemahan yang menjadi senjata untukmembela diri. Senjata ampuh yangdigunakan saat jatuh pada kesalahan. Atau

Gambar: Sr.M.Alfonsin

Page 36: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 36

BAGI RASA

internet

membenarkan diri dengan ciri pribadi yangunik, spontan dan apa adanya.

Seperti pengalaman saya. Sayaadalah pribadi yang spontan, tidakpendendam, cepat untuk mengampuni.Namun di sisi lain jika saya dicurigai akansulit. Karena dicurigai itu tidak enak,kebebasan kita seolah-olah diawasi dantidak dipercaya. Padahal orang lain bisamemberi penilaian atas dasar apa yangmereka lihat.

Meski demikian saya merasa tidaknyaman apabila dicurigai terus-menerussehingga menimbulkan pikiran negatifdalam diri saya. Orang tersebut mungkintidak bermaksud mencurigai justru malahmengingatkan saya dengan tegurannyatapi saat saya melihat perkataaannya tidakselaras dengan perbuataanya...o tunggudulu!

Maka saat orang tersebutberusaha berbuat baik dengan saya ataudengan orang lain, saya sulit untukmenerima, justru dalam pikiran dipenuhirasa resah. “Ah….dia itu hanya cari muka,cari perhatian, semaunya sendiri…”. Haltersebut memengaruhi juga dalam hidupkarya. Sering menghakimi, uring-uringandan bertindak kasar terhadap orang lainterutama dalam mendampingi anak-anakdi asrama.

Muder M. Anselma meyakinibahwa Allah menaruh tangan di atasnya.Kasih Allah kuat menariknya danmemengaruhi seluruh hidup, cara berpikir,bertutur kata serta tindakannya. Sehinggatampak pancaran cinta kasih Allahtersebut dalam seluruh karya-Nya.

Pengalaman akan kasih Allah jugamendorongnya untuk datang,memandang, menimba dari Yesus yangtersalib, dan tertikam lambungnya.

Di saat-saat Muder. M. Anselmaberbeban berat menghadapi situasi dan

keadaan yang tidak mudah, iman terhadappenyelenggaraan Ilahi-lah kuncinya, yangmemampukannya untuk bertahan danmelanjutkan pengabdiannya.

“Oh inikah caramu Tuhansupaya aku lebih sering datang kepada-Mu…….” Selama ini aku sibuk dengan dirisendiri, kurang memberi perhatian terhadapsesama, jam-jam doa, meditasi, dan refleksitidak digunakan dengan baik sehingga akutak mampu untuk memberi kasih, tidakmurah hati, malah menilai orang lain secaranegatif. Padahal Engkau selalu menghendakiyang baik dalam diriku. Di mata Allah semuamanusia dikasihi-Nya, sehingga menuntutsaya untuk menerima setiap pribadi sebagaisaudara.

“Kita perlu mengusahakan persaudaraansejati berdasarkan asal usul kita bersama dariAllah dan dijalankan dalam dialog, dan salingpercaya. Hasrat akan kedamaian terletak jauh dilubuk hati manusia dan kita seharusnya tidakmenyerahkan diri kita untuk mencari sesuatu yangkurang dari ini,” perkataan Paus Fransiskusini mengajak saya untuk menerima setiappengalaman sebagai rahmat, jalanperdamaian.

“Janganlah menghakimi orang lain,supaya kalian sendiri juga jangan dihakimioleh Allah. Janganlah menghukum oranglain, supaya kalian sendiri juga jangandihukum Allah. Ampunilah orang lain,supaya Allah juga mengampuni kalian”.(Lukas 6:37)

Maka, saatnya berbenah diri sertaberjuang untuk melawan setiap godaandalam kehidupan bersama yangmenyebabkan renggangnya persaudaraan.Meski tidak mudah namun saya yakin jikasaya terbuka akan kasih-Nya, Ia mampumengubah hati yang keras menjadi hati yanglembut seperti hati-Nya.***

Page 37: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 37

BAGI RASA

DD- M. Fransiska FSGMDD- M. Fransiska FSGMSr. M. Justien

Senja di Maria Fatima......Sore ini mentari redup sayu mulai

kembali ke peraduannya, hawa dingin sejukmenyelimuti pengunungan Tanggamus.Suara-suara hewan sahut- menyahut diperkebunan pala tetangga milik kami, suarajangkrik, gareng dan burung -burung.Sejenak kulangkahkan kakiku menujukoridor Biara Maria Fatima dan segerakujumpai seseorang yang tengah duduk diatas kursi roda seakan menungguku.

Ketika melihatku, ia tersenyumdan menyapaku dengan hangat. “Selamatsore,”, sapanya dengan bahagia. Sr. M.Alfonsa namanya. Suster itu salah satulansia yang tinggal di Biara Maria Fatimasejak 14 April 2013 silam karena sakit yangdideritanya.

Sr M. Alfonsa merupakan lansiayang nampak bahagia di komunitas MariaFatima. “Saya malah tidak merasa lansialho,” gumamnya. Saya merasa biasa sajamenjalani hidup ini baik masa muda,dewasa, masa tua hingga lansia ini.Perasaan saya menjalani hidup ini mengalirsaja.

Saya baru mulai sadar ketikadiposisikan menjadi lansia. ‘’Oo, ternyatasaya sudah lansia to?” ungkap suster yang

dilahirkan di Simbarwaringin-Metro, 11 Juni1947 ini dengan tertawa.

Menjadi tua itu pasti, dewasa itu pilihan“Bagi saya bukan karena menjadi

lansia, saya langsung mengalamiperubahan fisik tetapi karena kondisi sayasaat ini, saya sakit. Stroke saya ini bagiantubuh sebelah kiri, jadi saya merasa lemah,sering lelah, badan tidak segar dan tidakseperti dulu ketika tubuh masih fit, masihsehat, bisa kemana-mana sendiri danberbuat apa saja sesuai keinginan, namunsekarang saya masih tetap merasa gembirasaja, kok” ungkapnya jelas.

Saya juga merasa tidak adakesulitan ketika menjalani masa lansia iniya...., malah justru saya merasa lebih

Dinamika Hidup LansiaSr. M. Krispina

Page 38: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 38

Dok. Sr. M. Anselina fsgm

BAGI RASA

diperhatikan oleh para suster maupun parakaryawati di sini.

Tetapi memang terkadang kondisifisik (stroke bagian tangan dan kaki sebelahkiri) inilah yang menjadi penghalang,misalnya ketika saya hendak ke toilet sayatidak bisa sendiri lagi, harus ada yangmenemani dan membantu saya. Namun,saya tetap optimis membuat hari sayamenjadi enak, lebih bahagia lagi. Bukankahkebahagiaan itu pilihan diri kita yangterbaik, ucapnya lugas.

Lanjut usia merupakan tahap akhirdari proses penuaan. Semua orang akanmengalami proses menjadi tua, dan masatua merupakan masa hidup manusia yangterakhir, di mana pada masa ini seseorangmengalami kemunduran fisik, mental dansosial sedikit demi sedikit sehingga tidakdapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.

Seperti yang dialami Sr. Alfonsasaat ini, memang ada kebahagiaan

tersendiri. Ketika menjadi lansia sepertisaya, masih selalu merasa diperhatikan,masih dihargai, masih dicari dankeberadaan saya masih diakui dikomunitas, terlebih lagi sebagai anggotaFSGM, ungkapnya sambil meneteskan airmatanya.

Suster yang memiliki hobimembaca dan menulis ini mengatakanbahwa sebagai insan yang masih hidup didunia ini, tentunya masih ada tantangandan masalah yang harus dihadapi misalnyaseperti masalah komunikasi dengan sesamasuster di komunitas dan para karyawati.Karena saya memakai kursi roda, jadi harusselalu minta tolong dari hal kecil hinggahal yang besar, selalu minta tolong.

Penurunan kemampuan fisikhingga kekuatan fisik berkurang, aktifitasmenurun, sering mengalami gangguankesehatan yang menyebabkan kehilangansemangat. Pengaruh dari semua itu, dalamusia lanjut merasa dirinya sudah tidakberharga lagi, karena dari fisik dantenaganya sudah berkurang sehingga tidakmampu lagi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan ketikamereka masih sehat dulu.

Seperti yang dialami Sr.M. Alfonsaini masih ada keinginan menjadi seperti dululagi, sebelum sakit. Bisa membantu macam-macam, semua bisa dikerjakan sendiri.Sekarang untuk melipat tisu saja tidak bisa,saya hanya bisa melihat saja. Saya merasaterbatas karena di kursi roda ini, keinginanmasih banyak, tapi tidak bisa membantuapa pun.

Saya hanya bisa menjadipenggembira saja di komunitas. Saya tidakputus asa. Apalagi melihat suster-sustermuda FSGM yang energik. Saya punakhirnya menjadi lebih optimis lagi. Bisaberdamai dengan diri sendiri untuk iklasmenerima apa adanya. Itulah kuncinya.***

By. Fransiska Hartini

Page 39: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei- Juni 2020 39

TERTAWA SEJENAK

DD- M. Fransiska FSGM

Dini hari bis damri Jakarta-Lampung baru saja turun dari kapal. Matakumengantuk dan akhirnya tertidur.Aku naik kuda kencang sekali. Aku berusaha menghentikan kuda itu tapitak juga berhenti. Aku berteriak-teriak.He… kubuta mataku. Aku mimpi naik kuda. Di mana ini? ujarku. Setelahsadar, ternyata tanganku seperti memegang pelana kuda dan bergaya jokihandal.Teriakanku yang cukup keras membuat kenek damri dan satu penumpangberdiri di belakang kursi tempat dudukku. Apalagi aku duduk paling depan.Duh…malunya aku. Dan aku tak mengantuk lagi sampai tujuan. ***

Sr. M. Fransiska

By. Fransiska Hartini By. Fransiska Hartini

Page 40: Mei - Juni 2020fsgm-indonesia.org/wp-content/uploads/Isi-Mei-June-2020.pdf · tagihan rekening kepada keluarganya. Malah ia memberikan sesuatu yang dapat digunakan mereka. Fenomena

Duta Damai, Tahun ke-21, Mei-Juni 2020 40

PERATURAN HIDUP St. FRANSISKUS

(1). Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akandisebut anak-anak Allah.

(2). Selama segalanya berjalan baik, seorang hamba Allah tidakdapat mengetahui, sejauh mana ia memiliki kesabaran dankerendahan hati. Tetapi bila datang saatnya, ketika orang-orangyang seharusnya memperlakukan dia dengan baik justru berlakusebaliknya terhadap dia, maka (waktu itulah dapat diketahui berapabesar kesabaran dan kerendahan hatinya) sejauh yang nyata adapadanya waktu itu, sebesar itu pulalah yang dimilikinya dan tidaklebih.

Pasal XIII

Kesabaran