media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang...

19
47 BAB lll METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode Penelitian merupakan cara dalam penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Uma Sekaran (2003:118) menyatakan bahwa : ―Desain Penelitian adalah suatu rencana penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan peneltian atau identifikasi masalah‖. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif dan verifikatif, pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2013) : ―Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas‖. Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut, diolah, dianalisis, serta diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan. Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008) : ―penelitian

Upload: phamdang

Post on 12-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

47

BAB lll

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan

Metode Penelitian merupakan cara dalam penelitian yang digunakan untuk

mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Uma Sekaran (2003:118)

menyatakan bahwa : ―Desain Penelitian adalah suatu rencana penelaahan atau

penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan peneltian atau

identifikasi masalah‖.

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan

deskriptif dan verifikatif, pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2013)

: ―Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas‖.

Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui

sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara

mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data

yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data

tersebut, diolah, dianalisis, serta diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori

yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008) : ―penelitian

Page 2: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

48

verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji

suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain

dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

Penelitian yang dilakukan penulis dalam menguji hipotesis menggunakan

perhitungan statistic. Perhitungan ini digunakan untuk menguji pengaruh

variabel X terhadap variabel Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori

dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau tidak.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang

signifikan antara variabel yang diteliti sehingga nantinya akan menghasilkan

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dalam memperoleh informasi

yang dibutuhkan adalah melalui metode survei. Menurut Suliyanto (2006:68)

didalam riset survei data dikumpulkan melalui tanggapan responden baik

langsung maupun tidak langsung. Dengan metode ini, informasi didapatkan

melalui penyebaran kuesioner yang selanjutnya data dikelompokkan dan diberi

tanggapan yang kemudian dianalisis dengan metode kuantitatif dengan alat

bantu statistik.

3.1.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Uma Sekaran (2011:115) mendefinisikan tentang pengertian

variabel adalah sebagai berikut: ―Variabel adalah adapun yang dapat

membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai

waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk

objek atau orang yang berbeda.‖

Page 3: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

49

3.1.1.1 Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)

Menurut Uma Sekaran (2011:116) mendefinisikan tentang variabel

terikat adalah sebagai berikut: ―Variabel terikat merupakan variabel yang

menjadi perhatian utama peneliti.‖Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah Minat Beli Konsumen.

1. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk (Y1)

2. Ingin mengetahui produk (Y2)

3. Tertarik untuk mencoba (Y3)

4. Mempertimbangkan untuk membeli (Y4)

5. Ingin memiliki produk (Y5)

` 3.1.1.2 Variabel Bebas / Independent Variable (X)

Menurut Uma Sekaran (2011:117) mendefinisikan tentang variabel independent

atau variabel bebas sebagai berikut: ―Variabel bebas adalah variabel yang

mengambil variabel terikat, entah secara positif maupun secara negative. Jika

terdapat variabel bebas, variabel terikatpun akan hadir, dan dengan setiap unit

kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam

variabel terikat.‖ Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent

atau variable bebas adalah Citra merek:

Dimensi citra merek meliputi:

a. Brand Identity ( Identtitas Merek ) (X1)

b. Brand Personality ( Personalitas Merek ) (X2)

Page 4: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

50

c. Brand Association ( Asosiasi Merek ) (X3)

d. Brand Attitude & Behavior ( Sikap dan Perilaku Merek ) (X4)

Tabel 3.1

Tabel Operasional Variabel

Variabel Dimensi defisini Indikator Skala

Pengukur

an

Citra

Merek

(X1)

1. Brand

Identity

(Identitas

merek)

Identitas fisik yang

berkaitan dengan merek

atau produk tersebut

sehingga pelanggan

mudah mengenali dan

membedakan dengan

merek lain seperti logo,

warna, kemasan dll.

1. Logo yang

menarik

2. Diproduksi dari

persusahaan yang

berakreditasi

tinggi

3. caaya adalah

merek yang

mudah diingat.

Ordinal

2. Brand

persona

lity

(PersonalitasM

erek)

Karakter khas sebuah

merek yang membentuk

kepribadian tertentu

sebagaimana layaknya

manusia, sehingga

khalayak pelanggan

dengan mudah

membedakannya dengan

merek lain dalam

kategori yang sama

1. Teh caaya adalah

minuman yang

bestatus social

tinggi.

Ordinal

3. Brand

Assosia

tion

(asosiasi

merek)

Hal-hal spesifik yang

pantas atau selalu

diartikan dengan suatu

merek, bisa muncul dari

penawaran unik suatu

produk, aktivitas yang

berulang dan konsistensi

1. Ingat caaya ingat

AQUA

2. Teh caaya

mempunyai

varian rasa yang

unik

3. Minuman ciri

khas the

tradisional

Ordinal

4. Brand

Attitude

&Behav

ior

(sikap dan

Sikap atau perilaku

komunikasi dan interaksi

merek dengan pelanggan

dalam menawarkan

benefit-benefit dan nilai

1. Teh Caaya

membuat

orang yang

meminumnya

percaya diri

Ordinal

Page 5: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

51

perilaku

merek)

yang dimilikinya,

Attitude & Behavior

mencakup sikap dan

perilaku pelanggan

Minat

beli

Konsu

men

(Y)

1. Tertrik

mencari

informa

si

tentang

produk

Kecenderungan

seseorang yang ingin

mencari tahu tentang

produk

1. Saya tertarik

mencari

informasi yang

berhubungan

tentang teh Caaya

Ordinal

2. Ingin

menget

ahui

produk

kecenderungan

seseorang ingin

mengetahui tentang

produk

1. Saya ingin

mengetahui

mengenai varian

teh Caaya

Ordinal

3. Tertarik

untuk

mencob

a

Memnujukan

perilaku seseorang

yang tertarik

mengenai produk

1. Saya tertarik

untuk mencoba

varian yang ada

pada teh Caaya

Ordinal

4. Mempe

rtimban

gkan

untuk

membel

i

Kecenderungan

seseorang

mempertimbangkan

produk yang akan dibeli

1. Saya akan

mempertimbangk

an untuk membeli

produk teh Caaya

Ordinal

5. Ingin

memili

ki

produk

Kecenderungan

seseorang yang ingin

memiliki produknya

1. Saya ingin

memiliki produk

teh minuman

dalam kemasan

merek Caaya

Ordinal

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Maholtra (2008) populasi adalah gabungan seluruh elemen yang

memiliki serangkaian karakteristik serupa mencakup semesta untuk kepentingan

riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Page 6: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

52

Universitas Padjadjaran.

3.2.2 Sampel

Maholtra (2009;364) Mengatakan sampel adalah sub kelompok elemen

populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Penarikan sampel

dilakukan karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, menghadapi

populasi yang begitu banyak. Teknik sampling untuk menentukan sampel dalam

penelitian ini ialah purposive sampling. Purposive sampling ialah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017: 67).

Pertimbangan tertentu dalam penggunaan teknik ini akan memudahkan

penelitian dalam menjelajahi sampel yang diteliti sesuai dengan criteria.

Dalam penelitian Fensi, F. & Christian, M. (2018), jumlah sampel yang

digunakan minimal lima kali dari jumlah indikator pertanyaan yang

dipergunakan dalam penelitian :

n = jumlah item pertanyaan x 5

n = 13 x 5

n = 65

Research Methods for Business memberikan saran mengenai ukuran sampel

untuk penelitian yaitu ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30

sampai dengan 500 dan bila sampel dibagi dalam kategori misalnya pria-wanita,

maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30 (Sugiyono, 2016 : 164).

Kriteria respondennya ialah:

Page 7: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

53

a. Frekuensi minimal 1-3 kali meminum Teh Dalam Kemasan

b. Mengetahui teh Caaya

c. Berdomisili di Bandung

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam

penelitian, karena memiliki tujuan memperoleh data yang dibutuhkan (Sugiyono

2013:137). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan survei dan melakukan pengumpulan data sebanyak mungkin,

dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:

3.3.1 Penelitian Lapangan

Mengumpulkan data dengan melakukan survei lapangan yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan

data primer, terdiri dari :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau

mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk mencatat

Page 8: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

54

informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada Perusahaan Teh Caaya .

Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan informasi yang

dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan

kuessioner online kepada 114 responden yang sedang tinggal di Bandung,

pernah satu kali meminum teh dalam kemasan dan mengetahui teh Caaya. Hal

ini untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan yang berhubungan

mengenai masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner

berstruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat konsumen

mengenai citra merek dan minat beli konsumen pada minuman Teh Caảya.

3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari literature atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Studi perpustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literature-literature,

buku-buku, yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan mengetahui

teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

a) Jurnal

Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang membahas

Page 9: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

55

berbagai macam ilmu pendidikan serta penelitian dianggap relevan dengan

topik pendidikan.

b) Internet

Dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topik

penelitian, yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnal,

makalah ataupun karya tulis.

3.4 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner. Penggunaan

kuesioner sebagai instrumen penelitian dipilih karena peneliti mengetahui

dengan tepat hal-hal yang diperlukan dan cara mengukur variabel-variabel

dalam model penelitian. Kuesioner online disebarkan kepada masyarakat yang

berdomisili di Bandung yang tahu akan minuman teh dalam kemasan, dan

mengetahui teh Caaya. Tipe pertanyaan pada kuessioner adalah pertanyaan

tertutup ,responden diminta untuk membuat pilihan dari serangkaian alternatif

jawaban yang terdapat dalam kuesioner. Alternatif jawaban yang terdapat dalam

kuesioner merupakan pengembangan dari setiap item dalam variabel penelitian.

Kelebihan pertanyaan tertutup adalah memberi kemudahan pada responden

dalam menjawab dengan memutuskan salah satu alternatif jawaban yang

diberikan. Selain itu, tipe pertanyaan ini memudahkan peneliti dalam analisis

data. Kekurangan tipe pertanyaan tertutup adalah responden tidak memiliki

kesempatan untuk memberikan komentar tambahan karena jawaban hanya

Page 10: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

56

terbatas pada pilihan yang diberikan oleh peneliti.

3.4.1 Uji Validitas Kuesioner Penelitian

Uji validitas merupakan suatu cara untuk menunjukan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin di

ukur. Suatu penelitian dapat dikatakan valid apabila penelitian tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna

dan tujuan dadakannya penelitian tersebut.

Menurut Maholtra (2010) validitas adalah keadaan yang menggambarkan

tingkat instrument bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.

Jadi, semakin tinggi validitas suatu instrument, maka instrument tersebut semakin

mampu menunjukan apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner sebagai

alat ukur secara keseluruhan. Menurut Aaker, Kumar, Day, & Leone (2011:442-445)

pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product

moment pearson atau biasa disebut koefisien korelasi yaitu dengan mengkorelasikan

skor item dengan skor total, sehingga menghasilkan item-item korelasi dengan

rumus sebagai berikut:

r = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√[𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2]−[𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2

Keterangan:

r = Nilai korelasi Pearson

X = Skor tiap item

Page 11: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

57

Y = Skor total yang dikurangi skor item tersebut

n = Jumlah responden

Keputusan mengenai validitas item pertanyaan dalam kuesioner adalah

sebagai berikut:

Jika 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 bernilai positif dan 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir pertanyaan dalam

kuesioner tersebut valid.

Jika 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 bernilai negatif dan 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir pertanyaan dalam

kuesioner tersebut tidak valid.

Koefisien 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 didapat dari nilai tabel product moment berdasarkan α = 5%.

Pengujian validitas menggunakan software SPSS 16.0 for window

3.4.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Menurut Malhotra (2010, p. 318) reliabilitas atau kendalan merupakan sajauh

mana skala dapat menghasilkan hasil yang konsisten (memberikan hasil

pengukuran yang sama) apabila suatu instrumen dilakukan secara berulang.

Reliabilitas diukur dengan menentukan hubungan antar skor hasil penyajian tes

yang sama pada saat dilakukan pengukuran lagi. Semakin konsisten suatu

pengukuran maka semakin tinggi reliabilitas dan semakin kecil kesalahan yang

mengganggu pengukuran tersebut.

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang

disebut koefisien reliabilitas (alpha crocbach). Walaupun secara teori besarnya

keofisien reliabilitas berkisar antara 0,00 – 1,00, tetapi pada kenyataanya koefisien

reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam suatu pengukuran karena

manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang

Page 12: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

58

potensial. Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negative (-), tetapi

dalam pengukuran reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol

(0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada

koefisien reliabilitas yang positif.

Untuk menghitung koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha Croncbach:

𝑅 = ∝ = 𝑛

𝑛 − 1 (

𝑆 − ∑ 𝑆𝑖

𝑆)

Keterangan:

Α = Koefisien realibilitas/keandalan crobanch’s alpha

n = Jumlah item dalam tes

S = Varians skor keseluruhan

Si = Varians masing-masing item

Menurut Maholtra (2010:319-320) mengungkapkan metode crobanch’s

alpha diukur berdasarkan skala crobanch’s alpha nol sampai satu. Jika skala tersebut

dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, ukuran kemantapan

alpha dapat di interpretasikan sebagai berikut :

Nilai crobanch’s alpha < 0.60 berarti tidak reliabel

Nilai crobanch’s alpha 0.60 – 0.69 berarti marginal reliabel

Nilai crobanch’s alpha 0.70 – 0.79 berarti reliabel

Nilai crobanch’s alpha 0.80 – 0.90 berarti sangat reliabel

Nilai crobanch’s alpha > 0.90 berarti amat sangat reliable

Page 13: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

59

3.5 Metode Analisis Data

Pengelolaan dan analisis informasi serta data dalam penelitian ini dikumpulkan

dan diolah secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang bertujuan

untuk mengukur data dan biasanya berlaku bentuk analisis angka statistik

(Malhotra, 2014:182). Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian

lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik. Setiap jawaban responden akan

dinilai dengan arah pernyataan sebagai berikut yang dapat ditunjukan pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.6

Skala Likert

Jawaban Pertanyaan Bobot Nilai

Bila positif Bila Negatif

1. SS ( Sangat Setuju ) 5 1

2. S ( Setuju ) 4 2

3. N ( Netral ) 3 3

4. TS ( tidak setuju ) 2 4

5. STS ( sangat tidak setuju ) 1 5

Sumber : Sugiyono (2012:93)

Pada table diatas di halaman sebelumnya dapat dilihat jawaban dan

bobot skor untuk item-item instrument pada pertanyaan dalam kuesioner. Bobot

skor ini hanya memudahkan saja bagi responden dalam menjawab pertanyaan

dari kuesioner.

Page 14: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

60

3.5.1 Analisis Deskriptif

Menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner dengan metode deskriptif

bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana presepsi pengunjung terhadap citra

merek, dan minat beli konsumen produk pada Minuman Teh Caaya. Tahap analisis

dilakukan sampai pada scoring dan indeks, dimana skor merupakan jumlah dari

hasil perkalian setiap bobot nilai (1 sampai 5) frekuensi. Pada tahap selanjutnya

indeks dihitung dengan metode mean, yaitu membagi total skor dengan jumlah

responden. Angka indeks tersebut yang menunjukkan kesatuan tanggapan seluruh

responden setiap variabel penelitian.

Tabel 3.7

Kriteria interpretasi nilai rata-rata ( Mean )

Interpretasi Nilai Tingkat Hubungan

1,0 – 1,80 Sangat tidak Baik

1,90-2,60 Lemah

2,70-3,40 Cukup

3,50-4,20 Kuat

4,30-5,00 Sangat kuat

3.5.2 Analisis Verifikatif

Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Citra merek (X1), terhadap Minat Beli Konsumen (Y) dengan menggunakan

analisis regresi linear berganda, korelasi berganda dan koefisien determinasi.

Sebelum menggunakan analisis tersebut, data dipastikan sudah ditabulasikan,

diketahui validitas dan reliabilitasnya serta data sudah diubah menjadi data interval.

Page 15: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

61

3.6 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah kesimpulan sementara terhadap masalah yang masih

bersifat dugaan sementara karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis

akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika benar. Penolakan dan penerimaan

hipotesis sangat bergantung pada hasil penyelidikan terhadap fakta yang sudah

dikumpulkan. Uji hipotesis antara variabel X1 (Citra merek), dan Y (Minat Beli

Konsumen ), dengan menggunakan uji simultan atau keseluruhan sebagai berikut:

3.6.1 Uji f ( Uji Simultan )

Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel

independen secara serempak terhadap variabel dependen.Uji F dilaksanakan

dengan langkah membandingkan dari Fhitung dan Ftabel. Nilai Fhitung dapat

dilihat dari hasil pengolahan data bagian ANOVA. Hipotesis statistik yang

diajukan, sebagai berikut:

H0 : β1 = β2 = 0 , Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel Citra

Merek (X1),) terhadap Minat Beli Konsumen (Y)

Ha : β1 & β2 ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Citra

Merek (X1), terhadap Minat Beli Kosumen (Y)

3.6.2 Uji T (Uji Parsial)

Uji T digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji T dilaksanakan

dengan membandingkan nilai Thitung dengan nilai Ttabel. Nilai Thitung dapat

dilihat dari hasil pengolahan data Coefficients. Berikut ini adalah

Page 16: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

62

langkahlangkah dengan menggunakan uji T :

Merumuskan hipotesis, uji hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):

H0 : β1 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel Citra Merek (X1)

terhadap minat beli konsumen (Y).

Ha : β1 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel Citra Merek (X1) terhadap

Minat beli konsumen (Y).

3.7 Rancangan Analisis

3.7.1 Rancangan Analisisis

3.7.1.1. Rancangan Analisis Untuk Menjawab Rumusuan Masalah

Pertama

Untuk menganalisis data mengenai yaitu Bagaimana

pengaruh Citra Merek pada teh Caaya dilakukan analisis

deskriptif pada data berskala ordinal dapat dilakukan dengan

metode mean dan median, sementara mean dapat digunalan untuk

data yang minimal berskala interval. Hasil olah data berupa tabel

distribusi frekuensi yang akan diberikan penjelasan mengenai

fakta yang ditemukan.

Data mentah yang didapatkan dari jawaban kuesioner

mengenai seluruh pertanyaan mengenai citra merek akan diolah

dengan mengelompokan dan menabulasikan data kemudian diberi

intrepretasi fakta yang ditemukan. Selanjutnya, jawaban untuk

setiap elemen dicari rata-ratanya dengan menggunakan rumus:

Page 17: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

63

Nilai rata – rata : = ∑(𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)

∑ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Nilai rata-rata bagaimana tanggapan konsumen mengenai citra

merek Teh Caaya menggambarkan tanggapan dengan kriteria yang

dikemukakan oleh Aaker, Kumar, Day, & Leone (2011:253) sebagai

berikut:

0 sampai dengan 1,8 dikategorikan Sangat Tidak

Baik

1,81 sampai dengan 2,60 dikategorikan Tidak Baik

2,61 sampai dengan 3,40 dikategorikan Cukup Baik

3,41 sampai dengan 4,20 dikategorikan Baik

4,21 sampai dengan 5,00 dikategorikan Sangat Baik

3.7.1.2. Analisis untuk Menjawab Rumusan Masalah yang Kedua

Untuk menganalisis data rumusan masalah kedua sama

dengan analisis untuk menjawab rumusan masalah pertama. Pada

bagian ini, data yang dianalisis Minat beli Konsumen pada Teh

Caaya.

3.7.1.3. Analisis untuk Menjawab Rumusan Masalah yang Ketiga

Untuk menganalisis data rumusan masalah ketiga yaitu

mengetahui besarnya pengaruh citra merek terhadap minat beli

konsumen pada Teh Caaya digunakan metode verifikatif dengan

menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner. Pengukurannya menggunakan analisis regresi linear

sederhana (simple linear regression). Penggunaan analisis regresi

Page 18: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

64

linear sederhana untuk menjawab rumusan masalah ketiga ini

dimaksudkan agar peneliti dapat :

1. Mengetahui koefisien korelasi antara variabel independen

(Citra Merek ) dan variabel dependen (Minat Beli

Konsumen).

2. Menentukan persamaan garis regresi untuk dapat

menaksir variabel Y (minat beli konsumen) berdasarkan

nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan.

3. Menguji signifikansi pengaruh variabel X (Customer

Perceived Value) terhadap variabel Y (minat beli) melalui

uji t.

Menurut Malhotra (2010:562) analisis regresi linier sederhana

merupakan tingkat analisis yang lebih jauh daripada analisis korelasi

bivariat karena dalam analisis ini tidak hanya dipelajari hubungan antara

variabel X dan variabel Y, tetapi juga dilakukan penaksiran terhadap nilai

variabel Y apabila nilai variabel X diketahui.

Penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson. Output

pertama yang dihasilkan oleh analisis regresi sederhana adalah koefisien

korelasi Pearson. Koefisien ini menunjukkan derajat hubungan antara

variabel X dan variabel Y. Koefisien korelasi selalu di antara 1 dan -1 (-1

≤ r ≤ 1).

Menurut Sugiyono (2009:149) interpretasi hasil dari output

Page 19: media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner

65

koefisien korelasi Pearson dapat berpedoman pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 - ≤ 0.2 Tidak ada korelasi

≥ 0.2 - ≤ 0.4 Korelasi rendah

≥ 0.4 - ≤ 0.7 Korelasi sedang

≥ 0.7 - ≤ 0.9 Korelasi tinggi

≥ 0.9 - ≤ 1.0 Korelasi tinggi sekali

1.0 Korelasi sempurna

Menurut Aaker (2011:446) persamaan regresi linier Y (keputusan

pembelian) atas X (diferensiasi produk) yang didapatkan berbentuk :

Ŷ = a + bX

Keterangan :

Ŷ = taksiran nilai variabel Y untuk harga variabel X yang

diketahui

a = nilai Y bila X sama dengan nol

b = koefisien arah garis regresi