web viewpengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang...

43
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan adalah mengurangi kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi problematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari – hari dan dalam upaya memahami ilmu pengetahuan lainnya. Tujuan dari pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan pada penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat menggunakan atau menerapkan matematika dalam kehidupannya. Dengan demikian matematika menjadi matapelajaran yang sangat penting dalam pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. 1

Upload: hakhue

Post on 30-Jan-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu

manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu

menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan

adalah mengurangi kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan karena ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang

mampu mengatasi problematika.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam

menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari – hari dan dalam upaya

memahami ilmu pengetahuan lainnya. Tujuan dari pendidikan matematika

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan pada

penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat

menggunakan atau menerapkan matematika dalam kehidupannya. Dengan

demikian matematika menjadi matapelajaran yang sangat penting dalam

pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan.

Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsep

pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk

itu dalam proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan konsep

tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pengajaran

pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai

dari yang paling sederhana.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran

matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan

tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan

materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan

penguasaan materi maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Namun

1

Page 2: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini prestasi belajar

matematika yang dicapai siswa masih rendah.

Rendahnya prestasi belajar matematika tidak hanya karena kesalahan

siswa tetapi juga disebabkan oleh proses belajar yang tidak sesuai. Saat ini

masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran lama pada proses

pembelajaran di sekolah - sekolah. Guru menyampaikan bahan ajar tanpa

mengunakan alat peraga. Hal ini mengakibatkan pemahaman murid tentang

konsep bilangan bulat sangant kurang. Menjadikan siswapasif, kurang

perhatian untuk belajar kreatif dan mandiri.

Tugas dari seorang guru adalah melaksanakan pembelajaran di kelas

yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan

siswa. Kegiatan tersebut memerlukan pengelolaan kelas yang optimal

sehingga siswa terlibat secara aktif. Kenyataan di lapangan selama ini, justru

masih menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Kecenderungan tersebut

diantaranya masih berlaku banyak siswa yang bersikap pasif selama

pembelajaran. Mereka cenderung menunggu sajian materi dari guru daripada

aktif mempersiapkan materi dan menemukan pengetahuan dan keterampilan

secara mandiri (Aan Suruni, 2002 : 50). Untuk menambah pengetahuan

konsep bilangan bulat dalam proses belajar mengajar guru harus

menggunakan metode kontektual, oleh sebab itu sangat dianjurkan agar guru

menggunakan alat peraga ajar setiap kali mengajar. ( Moh.Usman dan Lilis,

1997 : 42).

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan. Metode

pembelajaran seharusnya dapat menunjang pencapaian tujuan

pembelajaranbukan tujuan yang harus menyesuaikan diri dengan metode.

Metode dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting

tanpa metode yang tepat maka proses dan hasil kegiatan pembelajaran kurang

berhasil. Tetapi, kemungkinan bahwa pemanfaatan sarana yang ada misalnya

2

Page 3: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

bukubuku, perpustakaan dan persediaan fasilitas dalam kegiatan belajar

mengajar juga dapat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar karena

sarana dan fasilitas berhubungan dengan metode (Anita lie, 2004 : 34).

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dalam pembelajaran

matematika harus digunakan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satu

metode pembelajaran yang digunakan yaitu Guru menerangakan konsep

mengunakan alat peraga sederhana. Melalui metode ini siswa mampu

mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan member contoh atau bukan

contoh dari konsep. Oleh karena itu, siswa lebih mudah saat

menyelesaikan soal matematika

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang peningkatan pemahaman konsep operasi bilangan bulat

dengan berbantu alat peraga sederhana pada siswa kelas VII semester 1 SMP

Negeri 1 Batuwarno.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka permasalahan yang

dicari

jawabannya melalui penelitian dirumuskan:

• Apakah dengan menggunakan alat peraga sederhana dapat meningkatkan

pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan Operasi hitung

bilangan Bulat pada siswa kelas VII semester 1 SMP Negeri 1

Batuwarno?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah suatu rangkaian kegiatan oleh karena itu harus

ditetapkan terlebih dahulu, dengan maksud supaya kegiatan ini tercapai

dalam hasil yang diharapkan serta terlaksana dengan baik dan teratur.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

3

Page 4: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

• Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman konsep

operasi bilangan bulat dengan mangunakan alat peraga sederhana pada

pada siswa kelas VII semester 1 SMP Negeri 1 Batuwarno.

4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member

masukan kepada pembelajaran matematika utamanya dalam meningkatkan

pemahaman konsep belajar matematika siswa. Secara khusus penelitian ini

diharapkan dapat memberi kontribusi pada strategi pembelajaran

matematika.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi guru

Memberikan masukan kepada guru, khususnya guru matematika,

bahwa metode pembelajaran melalui alat peraga dapat digunakan untuk

menyelenggarakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif.

b. Bagi peneliti lainnya

Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya agar dalam

mengadakan penelitian lebih memfokuskan pada upaya peningkatan

pemahaman konsep siswa.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan kepada sekolah, khususnya pengajaran dalam

matematika, bahwa metode pembelajaran melalui alat perga dapat

digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih menarik

dan kreatif dan menjadikan mutu sekolahan menjadi lebih baik.

5. Penegasan Istilah

1. Peningkatan

Pada penelitian ini yang dimaksud peningkatan adalah usaha

menjadikan

4

Page 5: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

lebih baik sesuai dengan kondisi-kondisi yang dapat diciptakan atau

diusahakan, kriterianya bersifat normatif kedalam yaitu hasil tindakan

dianalisis dengan metode alur, kemudian dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya.

2. Pemahaman konsep matematika

Pada penelitian ini pemahaman konsep matematika didefinisikan

sebagai pengambilan suatu kesimpulan dalam menemukan permasalahan

belajar matematika.

5

Page 6: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

B. LANDASAN TERORI

1) Pembahasan Teori

a. Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat

1) Konsep Operasi Bilangan Bulat

Menurut Sriyono (2004:17), Konsep adalah idea abstrak

yang dapat digunakan untuk menggolongkan sekumpulan

“segitiga” adalah nama suatu konsep abstrak. Dengan konsep itu

sekumpulan objek dapat digolongkan sebagai contoh segitiga

ataukah bukan. (Wiyanto,2007:10) Operasi adalah pengerjaan

hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika yang lain,

sebagai contoh misalnya “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”

“insan”. Unsur-unsur yang dioperasikan juga abstrak. Pada

dasarnya operasi dalam matematika adalah suatu relasi khusus

operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari satu

atau lebih elemen yang  diketahui.

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan

untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang

digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka

atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan

selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi

bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan

irasional, dan bilangan kompleks. Bilangan bulat adalah bilangan

yang terdiri dari nilai bilangan poositif bilangan nol dan bilangan

negarif definisi mengenai bilangan bulat seperti berikut dalam

kurikulim KTSP tahun 2006 pada materi tenteng bilangan bulat

terdapat lima indicator yaitu : 1) Membaca dan menulis bilangan

bulat dalam kata-kata dan angka, 2) Melakukan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, 3) Melakukan

6

Page 7: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

operasi kali dan bagi bilangan bulat, 4) Malakukan operasi hitung

campuran, 5) Memecahkan masalah sehari-hari

Sutrisno sulis (2003:184) Bilangan bulat adalah suatu yang

digunakan untuk menunjukkan suatu kualitas banyak atau sedikit

atau ukuran (berat, ringan, panjang, pendek,keliling, luas ). Suatu

objek bilangan bulat ditunjukkan dengan suatu tanda atau

lambang yang disebut angka . Bilangan bulat merupakan bilangan

utuh yang trdiri dari bilangan nol,bilangan asli, bilangan bulat

dilambangkan dengan B

Bilangan bulat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

bilangan nol ( 0 ), bilangan bulat negatifdan bilangan bulat positif.

1) Bilangan bulat negative yang ditulis (,,,,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1)

2) Bilangan nol ( 0 )

3) Bilangan bulat positif merupakan bilangan bulat yang

mempunyai anggota bilangan asli ditulis (1,2,3,4,5,6,7,,,,)

Bilangan bulat negative dapat dikenali dengan kata –kata

seperti : mundur, rugi , meminjam ,kalah , mengalahkan ,

kekiri dan hilang.

Bilangan nol dapat dikenali dengan kata – kata seperti:

Tepat ditempat, berhenti, dan jangan bergerak

Bilangan bulat positif juga dapat ditulis dengan kata-kata

seperti :

Maju, untung, meminjam, menang, melankah, kekeanan dan

mempunyai.

Bilangan bulat dapat dilukiskan dengan garis bilangan

semakin kekiri semakin kecil semakin ke kenan semakin besar.

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

7

Page 8: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

2) Pemahaman konsep operasi bilangan bulat

Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi

dan transformasi ilmu pengetahuan (Gardner, 1999b). Langkah-

langkah pembelajaran dengan mengunakan alat peraga sederhana

pada operasi hitung bilangan bulat, yaitu:

1) Langkah awal

a) Apresiasi tantang bilangan bulat, b) Persiapan alat peraga,

c) Penjelasan tentang tujuan, d) Pemberian motivasi belajar

2) Kegiatan inti

a) Informasi, b) Guru mendemontrasikan alat peraga bilangan

bulat, c) Beberapa siswa mendemontrasikan alat peraga

bilangan bulat, d) Siswa secara berpasangan menerapkan

alat peraga, e) Siswa mengerjakan soal mengunakan alat

peraga, f) Siswa membandingkan dengan siswa lain, g)

Guru memberikan kesempatan bertanya

3) Kegiatan akhir

a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran,

b) Siswa mengejakan ulangan harian, c) Siswa menuliskan

refleksi belajar

b. Alat Peraga Pembelajaran sederhana

1) Alat peraga sederhana

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan

bentuk jamak dari medium yang secara karafiah berarti perantara

atau pengantar. Makna umumnya adalah, segala sesuatu yang

dapat menyalurkan informasi dan sumber informasi kepada

penerima informasi. Istilah media ini sangat popular dalam bidang

komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga

merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan

8

Page 9: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

dalam proses pembelajaran disebut media pembelajaran. (M.

Basyiruddin, 2002:18).

Sudirman,at. al, yang dikutip Moh. Uzer Usman (2002: )

mengistilahkan alat bantu ini dengan perkataan “media.” Jadi,

media yang disebutkan Sudirman ini sebenarnya pula dipahami

tidak lain adalah alat bantu pendidikan. Alat peraga untuk

menerangkan konsep Matematika itu dapat berupa benda nyata

dan dapat pula berupa gambar atau diagramnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat peraga

adalah alat (benda) yang digunakan untuk menyampaikan

pengetahuan, fakta, konsep, prinsip kepada siswa agar lebih nyata

atau konkrit.

2) Konsep alat peraga sederhana

Menurut E.T.Ruseffendi (dalamPujiati, 2009a) ada

beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga agar fungsi

atau manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan yang

diharapkan dalam pembelajaran. 1) Sesuai dengan konsep

matematika, 2) Dapat memeprjelas konsep matematika, baik

dalam bentuk real, gambar, atau diagram dan bukan sebaliknya

(mampersulit pemahaman konsep matematika), 3) Tahan lama 4)

Bentuk dan warna menarik, 5) Dari bahan yang aman bagi

kesehatan peserta didik, 6) Sederhana dan mudah dikelola, 7)

Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fusik peserta didik

Menurut Pujianti (2009a) dapat dugunakan secara benar

diharapkan meliputi : 1) Mudah abtraksi, 2) Memudahkan,

memperbaiki, atau meningkatkan penguasaan konsep atau fakta,

3) Memberikan motifasi, 4)Memberikan variansi pembelajaran, 5)

Meningkatkan evisiensi waktu, 6)Menunjang kegiatan

matematika diluar kelas yang menunjukan penerapan matematika

9

Page 10: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

pada peristiwa nyata, 7) Meningkatkan keterlibatan peserta didik

dalam pembelajaran

Dengan demikian ada dua hal yang harus diperhatika

dalam pengunaan alat peraga kelompok yakni (1) tugas-tugas

perlengkapan dari alat peraga yang menjadi tangung jawab

bersama. (2) melaksanakan tugas-tugas pemanfaatan alat peraga

haruslah secermat mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan

peserta didik yang pandai atau sebaliknya dalam suatu kelompok.

c. Pembelajaran Operasi Bilangan Bulat dengan alat Peraga

sederhana

Langkah-langkah pembelajaran dengan mengunakan alat

peraga sederhana pada operasi hitung bilangan bulat, yaitu:

Kegiatan inti

a) Informasi : bilangan bulat positif dan negative operasi

penjumlahan bilangan bulat, dan alat peraga dakon

b) Guru mendemontrasikan alat peraga permainan dakon untuk

menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

positif, menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan

bulat negative, menjumlahkan bilangan bulat negative dengan

bilangan bulat positif.

c) Beberapa siswa mendemontrasikan alat peraga dakon untuk

menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

positif, menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan

bulat negative, menjumlahkan bilangan bulat negative dengan

bilangan bulat positif.

d) Siswa berpasangan dengan teman sebangku. Seorang siswa

menempatkan diri di sisi papan dakon positif dan seorang lagi

menempatkan diri di sisi dakon negative

Contoh

10

Page 11: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

+

+

-

-

1) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

positif

Diberikan soal 4+3, maka siswa menyiapkan alat peraga dakon

dan kelereng berwarna biru( untuk bilangan bulat positif)

a. Siswa mengambil kelereng biru sebanyak 4 butir lalu

memasukanya kelubang dakon

b. Siswa memasukannya lagi sebanyak 3 butir

c. Siswa menghitung semua kelereng biru yang ada pada papan

dakon

lankah pertama

langkah kedua

2) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

negative

Diberikan soal -4+(-3), maka siswa menyiapkan alat peraga

dakon dan kelereng berwarna kuning( untuk bilangan bulat

negatif)

a. Siswa mengambil kelereng biru sebanyak 4 butir lalu

memasukanya kelubang dakon

b. Siswa memasukannya lagi sebanyak 3 butir

c. Siswa menghitung semua kelereng biru yang ada pada papan dakon

Lankah pertama

Langkah kedua

11

Page 12: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

+

-

3) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negative

Diberikan soal 7+(-4), maka siswa menyiapkan alat peraga

dakon dan kelereng berwarna kuning( untuk bilangan bulat

negatif), kelereng berwarna biru( untuk bilangan bulat positif)

a. Siswa mengambil kelereng biru sebanyak 7 butir lalu

memasukanya kelubang dakon positif

b. Siswa yang lain mengembil kelereng kuning sebanyak 4

buktir lalu memasukanya ke dalam lubang dakon negative

c. Siswa bersama sama menghitung kelereng yang tidak

memiliki memiliki pasangan, kemudian melihiha positif

atau negative

d. Siswa bersama sama menentukan bahwa kelereng yang

tidak memiliki pasangan berjumlah 3 dan berada pada

lubang dakon positif

Langkah pertama

Langkah kedua

e) Siswa membandingkan dengan siswa lain

f) Guru memberikan kesempatan bertanya

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Sapto Legowo (2006), menyatakan bahwa

pembelajaran operasi hitung bilangan bulat yang dilaksanakan dengan alat

peraga permainan di kelas 4 SD sompak 03 semarang dapat maningkatkan

kualitas proses belajar. Pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan

bulat yang dilaksanakan dengan alat peraga permainan dakon dapat

12

Page 13: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

meningkatkan penguasaan konsep, hasil pengamatan, dan hasil belajar

siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor

pengamatan dari sebelumnya 6,7 (katagori cukup) menjadi 7,5 (katagori

baik).

Pujianti (2010) menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi

belajar siswa dan prestasi pertasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui active learning dengan strategi index card match pada

pokok bahasan himpunan dikelas VII SMP Negeri I Plupuh. Sedangkan

Hesti Wulandari (2010) menyimpulkan, yaitu a) adanya pengaruh yang

sinifikan strategi pembelajaran index card match dan giving question and

getting answer terhadap prestasi belajar matematiak, b) ada pengaruh yang

sinifikan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, c)

tidak ada efek interaksi yang sinifikan pembelajaran index card match dan

strategi pembelajaran dan giving question and getting answer ditinjau dari

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian oleh Siti Ummu Kultsum (2009), menyatakan bahwa

adanya peningkatan pemahaman dan respon positif siswa kelas VII E. Hal

ini dapat dilihat dari tes formatif yang menunjukan peningkatan yang

signifikan antara siklus. Siswa juga memberikan respon positif terhadap

pembelajaran ini. Hal ini terlihat dari sikap mereka yang antusias dalam

mengikuti pembelajaran dengan pendekatan realistik. Siswa yang semula

kurang perhatian, lambat laun berubah menjadi kosentrasi, karena mereka

meraskan senang terhadap pendekan matematika realistik ini. Dalam kerja

kelompok siswa juga tampak antusias berdiskusi dengan temannya. Hal ini

mengindikasikan adanya respon positif dari siswa terhadap pendekatan

matematika realistik.

3. Kerangka Berfikir

Berdasarkankajian teori yang telah diuraikan diatas dapatlah disusun

suatu kerangka berfikir guna memperoleh jawaban sementara atas

13

Page 14: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

kesalahan yang timbul. Dalam setiap tindakan, penelitian akan mengamati

aktivitas belajar siswa pada setiap tindakan pengajaran yang dilakukan di

depan kelas.

Pembelajaran dengan mengunakan alat peraga sederhana pada

operasi hitung bilangan bulat, yaitu: 1) Informasi : bilangan bulat positif

dan negative operasi penjumlahan bilangan bulat, dan alat peraga dakon, 2)

Guru mendemontrasikan alat peraga permainan dakon untuk

menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif,

menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative,

menjumlahkan bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif, 3)

Beberapa siswa mendemontrasikan alat peraga dakon untuk menjumlahkan

bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, menjumlahkan

bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative, menjumlahkan

bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif, 4) Siswa

berpasangan dengan teman sebangku. Seorang siswa menempatkan diri di

sisi papan dakon positif dan seorang lagi menempatkan diri di sisi dakon

negative

Berdasarkan uraian diatas, kerangka berfikir penelitian dapat di

ilustrasika pada gambar dibawah ini:

14

Page 15: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru Kurang Optimal dalam memanfaatkan alat peraga

Rendahnya pemahaman siswa dalam belajar matematika

Pembelajaran dengan mengunakan alat peraga sederhana pada operasi hitung bilangan bulat, yaitu: 1) Informasi : bilangan bulat positif dan negative operasi penjumlahan bilangan bulat, dan alat peraga dakon, 2) Guru mendemontrasikan alat peraga permainan dakon untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative, menjumlahkan bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif, 3) Beberapa siswa mendemontrasikan alat peraga dakon untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative, menjumlahkan bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif, 4) Siswa berpasangan dengan teman sebangku. Seorang siswa menempatkan diri di sisi papan dakon positif dan seorang lagi menempatkan diri di sisi dakon negative

Meningkatkan pemahaman konsep dalam belajar matematika

Gambar2.1 Kerangka Berfikir

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran

tersebut di atas maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan

“Meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat dengan

berbantu alat peraga sederhana pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Batuwarno Semester 1 tahun 2011/2012”.

15

Page 16: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

C. METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan

secara kolaborasi kepala sekolah, guru matematika dan penelitia. Menurut

Sutama(2011:16) PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan

praktisi pendidik untuk memecahkan masalah yang dihadapi untuk

memecahkan tugas pokok dan fungsinya.

PTK merupakan suatu hal yang panting, karena itu peneliti

sebagai instruman pengumpul data merupakan suatu prinsip utama.

Secara umum tujuan PTK adalah untuk mengadakan perbaikan atau

peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 batuwarno yang

beralamatkan di Jalan Batuwarno-Tertomoyo km 1 Batuwarno.

Peneliti mengadakan penelitian di SMP Negeri 1 Batuwarno dengan

pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian

dengan judul yang sama dengan peneliti.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada tahun

ajaran 2011/2012. Adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut.

1) Tahap Persiapan : minggu ke II bulan September sampai minggu ke III bulan September 2011.

2) Tahap Pelaksanaan : minggu ke III bulan September sampai minggu ke IV bulan Oktober 2011.

3) Tahap Analisis Data : minggu ke I bulan November sampai minggu ke IV bulan November 2011.

4) Tahap Laporan : minggu ke I bulan Desember sampai minggu ke I bulan Januari 2012.

16

Page 17: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

SIKLUS I

PENGAMATAN

PERENCANAAN

Pelaksanaan tindakan Evaluasi Refleksi

PERENCANAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN

Evaluasi Refleksi

Pelaksanaan Tindakan

PERENCANAAN

SIKLUS III

PENGAMATAN

Pelaksanaan Tindakan

Evaluasi Refleksi

HASIL

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti adalah guru matematika yang

bertindak sebagai subyek yang memberi tindakan. Seluruh siswa kelas

VII B SMP Negeri 1 Batuwarno tahun ajaran 2011/2012 sebagai subjek

yang menerima tindakan. Peneliti dibantu kepala sekolah dan mintra guru

matematika sebagai observer.

4. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan penelitian pada kegiatan penelitian ini

digambarkan sebagai berikut

Siklus dari Suharsimi ArikuntoGambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian

17

Page 18: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

Tahap Perencanaan meliputi :

1) Refleksi Awal

Refleksi awal dimulai dari studi pendahuluan untuk

menentukan subjek penelitian membuat tes awal untuk memperoleh

gambaran pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa.

2) Rumusan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan adalah menentukan tujuan

pembelajaran, menyusun kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

pemahaman konsep penjumlahan bilangan bulat, menyiapkan alat

peraga yang dibutuhkan, menyiapkan lembar observasi yang akan

digunakan oleh pengamat.

3) Tahap Pelaksanaan

Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dimaksudkan adalah

melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran untuk

membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep

penjumlahan bilangan bulat yang dilaksanakan secara klasikal dan

berfokus pada subjek penelitian. kegiatan ini dilakukan oleh guru

sendiri atau oleh guru yang mengajar di kelas IV, dan direncanakan

dilakukan dalam 2 kali pertemuan.

4) Tahap Observasi

Kegiatan observasi yang dimaksudkan adalah kegiatan

mengamati aktivitas siswa antara lain memanipulasi alat peraga,

bertanya, mengerjakan LKS, dan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru. Sedangkan aktivitas guru yang perlu diamati antara lain berupa

merenspon pertanyaan siswa, membimbing siswa yang mengalami

kesulitan. Kegiatan ini dilakukan selama pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti.

18

Page 19: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

5) Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi kegiatan peneliti adalah menganalisis,

memahami, menjelaskan dan menyimpulkan hasil dari pengamatan.

Peneliti bersama pengamat menganalisis dan merenungkan hasil

tindakan pada siklus tindakan sebagai bahan pertimbangan apakah

pemberian tindakan yang dilakukan perlu diulangi atau tidak. Jika

perlu diulangi, maka peneliti menyusun kembali rencana untuk siklus

berikutnya. Demikian seterusnya hingga siswa memperoleh skor

minimal 65 %.

5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penlitian ini adalah sebagai berikut

a. Tes Awal

Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang

pemahaman siswa pada operasi penjumlahan bilangan bulat. Tes

dilakukan pada awal penelitian, pada akhir setiap tindakan, dan pada

akhir setiap tindakan.

b. Wawancara

Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara

mendalam dan lengkap mengenai perkembangan pemahaman ataupun

segala kesulitan yang dialami oleh siswa pada pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan oleh orang yang terlibat aktif dalam

pela ksanaan tindakan yaitu guru yang mengajar di kelas IV dan teman

sejawat. Pada pengamatan ini digunakan lembar observasi untuk

mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk mengetahui sejauhmana

pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan sesuai dengan

yang dikehendaki.

19

Page 20: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan informasi yang diperoleh selama

kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai pelengkap data yang tidak

termuat dalam lembar observasi

6. Instrumen Penelitian

a. Pengembangan Instruman

Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, peneliti mengunakan

observasi partisipasi peneliti dimana peneliti ikut ambil kegiatan

objeknya, sebagian yang lain tidak tampak dalam sikap. Keterlibatan

peneliti dalam aktivitas penelitian dalam bentuk kegiatan menjadi

partisipasi sebagian(partial participal) dan partisipasi penuh (full

participal). Metode ini digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa

secara langsung saat kegiatan pembelajaran dikelas.

b. Validitas Isi Instruman

Validitas ini merupakan ukuran yang menujukan tingkatan-

tingkatan kevalitan suatu instrumen. Uji validitas yang akan digunakan

pada penelitian ini adalah uji validitas instruman.

Pengujian validitas isi instrumen untuk menjamin kemantapan dan

kebenaran data yang telah digali, dikumpulkan, dicatat dalam kegiatan

penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk

mangembangkan validitas data yang diperoleh. Penelitian ini akan

mengunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain di luar data untuk

keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut( Moleong,

2005:330)

Penelitian ini mengunakan triangulasi dengan jalan memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainya untuk keperluan pengecekan kembali

20

Page 21: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainya dalam hal ini

adalah guru matematika dan peneliti.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan sesudah

pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil

perolehan data dari guru dan siswa pada tahap refleksi dari siklus

penelitian. Data yang terkumpul diseting ke dalam penelitian kualitatif.

8. Keabsahan Data

Untuk pengecekan kabsahan data pada penelitian ini dilakukan

dengan diskusi dengan guru dan teman sejawat. Pengecekan keabsahan

data juga dapat dilakukan dengan membandingkan dan mengecek

kembali informasi yang diperoleh melalui tes, wawancara, pengamatan

dan catatan lapangan. Atau dengan membandingkan seluruh pengamatan

dan hasil wawancara. Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk

memvalidkan informasi yang diperoleh guna melaksanakan tindakan

selanjutnya.

21

Page 22: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

D. DAFTAR PUSTAKA

Aan Sururi. 2002. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui PendekatanBelajar Kooperatif Dengan Menggunakan Teknik Jigsaw. (Tidakditerbitkan).

Aisyah Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional.

Alam, Nur. 2003. Pembelajaran Fungsi Melalui Pemecahan Masalah.Tesis

Tidak Diterbitkan. Malang : Universitas Negeri Malang.

Anita Lie. 2004. Cooperative Learning Mempraktekkan kooperatif learning diRuang-ruang Kelas Edisi Revisi. Jakarta : PT. Grasindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta : Penerbit PT

Bumi Aksara.

Gardner, H. 1999. The dicipline mind: What all students should understand. New York:Simon & Schuster Inc.

Inganah S. 2003 “ Model Pembelajaran Segiempat Dengan Pendekatan

Realistik”, Tesis Tidak Diterbitkan : Universitas Negeri Malang

Karim, M. dkk, 1996/1997 Pendidikan Matematika I. Jakarta. Dirjen Dikti

Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Depdikbud

Kultsum, Siti Ummu. 2009. “Penerapan Pendekatan matematika Realistik

untuk meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Kosep Bilangan

Bulat “. Sekripsi. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2006 Mata Pelajaran

Matematika Untuk Tingkat SD/MI. Jakarta Depdiknas.

Legowo, Sapto. 2006. “ Pengunaan Alat Peraga Permainan Dakon untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Operasi Penjumlahan Bilangan

Bulat”. Widya Tama/vol.3No.1,41-50

Moleong, laxy J. 2005. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

22

Page 23: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

Pujianti. 2010. ”Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Active learning dengan strategi Index Card Match”. Skripsi. Surakarta:UMS (Tidak Dipublikasika)

Tim Bina Karya Guru. 2007.Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas

IV. Jakarta. Penerbit Erlangga

Suherman, Erman dkk. 2006. Strategi Pembelajaran Matematika

Kontemporer. Bandung: JICA Jurusan Pendidikan Matematika F

MIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Sutama.2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan

PTBK. Surakarta: Citra Mandiri Utama

Sutawijaya, Akbar. dkk. 1992. Pendidikan Matematika III. Jakarta. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Dan kebudayaan.

Sutrisno, Sulis. 2005. Genius Matematika Kelas VI SD. Jakarta: Wahyu Media

Tapilouw, M. Pengajaran Matematika di Sekolah Dasar dengan Pendekatan

CBSA. Bandung : Penerbit CV. Sinar Baru.

Usman, M. Basyiruddin – Asnawir, “Media Pembelajaran”, Ciputat Pers, Jakarta: 2002Usman, Moh. Uzen dan Setiawati,Lilis. Upaya Optimalisasi Belajar mengajar.

Bandung : Remaja Rosda karya

Wardani, dkk. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

Wulandari, Hesti Tri. 2010. “ Experimentasi Pembelajaran Metematika Melalui strategi Pembelajaran Index card Match dan Giving Questions and Gatiing Answer Ditinjau dai Motivasi Belajar Siswa”. Skripsi. Surakarta:UMS (Tidak Dipublikasikan)

Yuwono, I. 2001 Pembelajaran Matematika Secara Membumi, Universitas

Negeri Malang,

23

Page 24: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………....... iDAFTAR ISI................................................................................................... xBAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah………..........……………………………… . .. 12. Perumusan Masalah…………...........……………………………….. ... 33. Tujuan Penelitian ……………...........………………………………. ... 34. Manfaat Penelitian ………………............…………………………....... 45. Penegasan Istilah ………………...........……………………………....... 4

BAB II LANDASAN TEORI1. Pembahasan Teori

a. Pemahaman Konsep Operasi Bilangan Bulat....................................... 61) Konsep Operasi Bilangan Bulat......................................................... 62) Pemahaman Konsep........................................................................... 8

b. Alat Peraga Pembelajaran Sederhana.................................................... 81) Alat Peraga Sederhana........................................................................ 82) Konsep Alat Peraga............................................................................ 9

c. Pembelajaran Operasi Bilangan Bulat dengan Alat Peraga Sederhana... 102. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 123. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 134. Hipotesis Tindakan..................................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN1. Metode Penelitian ……………………………………………… . .. . . . . . . 162. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. . . . ... . .... . 163. Subyek dan Objek Penelitian………………………………… . . . . . . . .... 174. Rancangan Penelitian………………………………………….. ................ 175. Metode Pengumpulan Data……………………………………. ............... 196. Instrumen Penelitian.................................................................................... 207. Teknik. Analisis Data………………………………………………….. ... 218. Keabsahan data.............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 22LAMPIRAN

24

Page 25: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

V. KESIMPULAN

Dari uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan tentang masalah

dalam penelitian pendidikan, yaitu:

1. Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai

sumber yang terkait dengan bidang pendidikan antara lain dari: 1)

kepustakaan: laporan penelitian pendidikan sebelumnya, 2) forum

pertemuan ilmiah: seminar kependidikan baik bersifat nasional

maupun internasional, 3) sumber pengalaman praktek: pengalaman

mengajar di kelas, pengamatan terhadap lingkungan sekitar.

2. Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi

dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu: proses pembelajaran, siswa,

guru, hasil belajar (output) dan hasil belajar jangka panjang (outcome).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi masalah adalah

minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan peneliti, lokasi

penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu,

pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia, etika

dan birokrasi.

3. Suatu masalah yang dipilih dalam perumusannya harus memiliki

ciri-ciri khusus (karakteristik) sebagai berikut: 1) masalah menanyakan

hubungan antara dua atau lebih variabel; 2) masalah dinyatakan atau

dirumuskan secara jelas dan tidak ambigius; 3) masalah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan; 4) masalah itu dapat diuji melalui

metode empiris, artinya adanya kemungkinan pengumpulan data untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan; dan 5) masalah

25

Page 26: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

tidak menyangkut moral dan etika.

4. Agar dapat membatasi ruang lingkup permasalahan yang menarik

minat dan keterampilan peneliti, alangkah bijaksanya apabila peneliti

itu dapat mempersempit cakupan ruang lingkup masalah penelitiannya.

Untuk maksud ini dapat dipakai skema klasifikasi masalah. Berkenaan

dengan penelitian di timgkat kelas atau sekolah, maka pertimbangan-

pertimbangan khusus perlu diambil oleh seorang peneliti.

Pertimbangan-pertimbangan khusus adalah sebagai berikut, yaitu: 1)

dapat dilaksanakan; 2) berguna untuk kepentingan luas; 3) menarik

minat; 4) nilai teoritis; 5) nilai praktis.

Experimentasi pembelajaran matematika dengan medel koopratif tipe

teame game turnamen (TGT)terhadap hasil belajar matematika ditinjau

dari motifasi belajar matematika siswa

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI BILANGAN

BULAT DENGAN BERBANTU ALAT PERAGA SEDERHANA PADA

SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 BATUWARNO

WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

PROPOSAL PENELITIAN

26

Page 27: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

Diajukan Oleh

ANDI SUSANTO

A 410 080 049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

27

Page 28: Web viewPengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. ... mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh

LAMPI

28