media sosial sebagai pendukung interaktivitas di radio jiz fm

127
Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta) : Oleh: APSARI RETNO WIRATMI D 0208038 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MASSA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: others

Post on 25-Dec-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio

JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter

Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta)

:

Oleh:

APSARI RETNO WIRATMI

D 0208038

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MASSA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENDUKUNG INTERAKTIVITAS DI RADIO

JIZ FM

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai

Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta)

Oleh:

Apsari Retno Wiratmi D 0208038

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, 19 November 2012

Pembimbing Utama,

Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si NIP. 19690908 200312 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari :

Tanggal :

Susunan Panitia Penguji:

1. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si. Ketua

NIP. 19570821 198303 2 001

2. Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons Sekretaris NIP. 19810429 200501 2 002

3. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si. Penguji

NIP. 19790908 200312 1 001

Mengetahui,

Dekan,

Prof. Drs. H. Pawito, Ph. D NIP. 19540805 198503 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Sejatining urip, urip sejati

- Triyono -

Kemanapun kamu melangkah, maju, mundur, ke kanan ataupun ke samping,

ingatlah orangtuamu.

- Triyono -

Man Jadda Wa Jadda, Man sabara Zafira

(Barang siapa bersungguh-sungguh akan berhasil, barang siapa bersabar akan

mendapat kemuliaan)

- Syair Arab -

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ngadipun dan Ibu Sudiyem yang telah mendidikku, menyayangiku

dan mencintaiku sedari mata ini terbuka. Adikku satu-satunya, Putri Wening

Prasetyaning Tyas, yang selalu menjadi teman sekaligus sasaran kejahilanku.

2. Mas Moel yang selalu menjadi energi untukku, menguatkanku, menjagaku

dan mendukungku.

3. Keluarga Jimbaran, mak yatini yang sudah menjadi ibu kedua untuk penulis,

bapak, dek lingga, mb endang, mb ndarni, marisa, julio, mas budi, mb erna

yang sudah mendukung penulis selama ini.

4. Asweni Tri Khiyani sahabat yang paling sempurna di dunia ini, yang selalu

menjadi inspirasi, menjadi pengingat yang baik dan selalu ada dalam sedih

ataupun senang.

5. Julia Nur Rochmah yang sudah menjadi sahabat, teman sekaligus mamaku di

Solo, terimakasih untuk bantuannya selama ini, terimkasih untuk

tumpangannya selama penulis mengerjakan skripsi.

6. Wuri Febrianingrum yang selalu menjadi semangat, yang telah banyak

membantu penulis selama berproses di Solo. Dan Destrinita, teman sekaligus

sahabat seperjuangan, terimakasih untuk menjadi sahabat yang baik selama

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

7. Sahabat-sahabatku di Solo, Fahmi, Fanani, Imel, Riska, Livi, Dhyanayu,

Andi, Jeni yang menemani penulis melalui hari-hari di kota Solo dengan

canda tawa, kebahagiaan, dan perjuangan.

8. Keluargaku di Teater Sopo, Intan, Cicak, ayah iyok, Arini, Retno yang selalu

kompak dengan 2008-nya. Teman-teman pengurus dan anggota, Nila, mas

Awan, mas Ahong, mas Gempil, mb Nopek, Hendro, Simbah, Edi, Wawan,

dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

9. Keluargaku di Fiesta FM, mas dim, mas maman yang selalu jadi kakak yang

baik, dan teman-teman yang lainnya yang selalu memberikan dukungan pada

penulis.

10. Sahabat-sahabat di Teladan, PBW, Zudha, Sani, Yulia yang selalu menjadi

semangat dan inspirasi bagi penulis.

11. Keluargaku di Romanisti Indonesia Regional Solo yang telah menjadi teman

yang baik bagi penulis.

12. Teman-teman komunikasi FISIP UNS angkatan 2008 yang selalu memberi

semangat untuk menyelesaikan skripsi.

13. Mas Triyono yang sudah menyadarkanku akan makna hidup yang sangat luar

biasa. Babe Sarman, Mas wahyu, Mas Agus item, Mas Agus ex PD 4, Mas

Nardi, Mas Edi, Pak Tarman, Pak Budi yang selalu menjaga penulis selama

di kampus dan menjadi teman yang baik bagi penulis.

14. Mas Ris, mas Andi dan segenap manajemen dan kru radio JIZ FM

Yogyakarta yang sangat baik hati,.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

laikum Wr. Wb.

. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kelancaran dan kemudahan bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul Media Sosial Sebagai

Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai

Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ

FM Yogyakarta)

Penulisan skripsi ini bermula saat penulis mendengarkan sebuah radio

komersil di Yogyakarta, yaitu radio JIZ FM. Dalam siarannya radio JIZ FM sangat

jarang sekali menyebutkan dan menggunakan layanan telepon dan sms secara untuk

berinteraksi pendengarnya. Penulis kemudian menemukan adanya penggunaan

internet oleh radio JIZ FM yang menekankan pada memanfaatkan media sosial

facebook dan twitter sebagai alat untuk berinteraksi dengan pendengar-

pendengarnya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, ternyata

ada sebuah radio yang kemudian bergantung dan memanfaatkan media sosial

sebagai media baru untuk mendukung kegiatan siarannya. Cara dan kebijakan JIZ

FM dalam berinteraksi dengan pedengarnya itu yang kemudian menarik penulis

untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada

media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ

FM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut

membantu penulis dalam pengerjaan dan bimbingan. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Maha Besar Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang dan rahmatnya

yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan dengan baik.

2. Prof. Drs. H. Pawito, Ph D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si yang telah menjadi pembimbing akademik

selama perkuliahan.

6. Seluruh staff pegawai di FISIP UNS, terimakasih atas doa dan dukungannya

serta kebaikannya selama penulis menjalankan studi di FISIP UNS ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran maupun kritik yang

membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

W laikum Wr. Wb.

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ........................................................................................................... i

PERSETUJUAN .......................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

ABSTRAK ..................................................................................................... xvi

ABSTRACT ................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8

1. Komunikasi ................................................................................... 8

2. Komunikasi Massa ........................................................................ 12

3. Media Massa ................................................................................. 13

4. Radio ............................................................................................. 16

5. Media Baru (New Media) .............................................................. 17

6. Konvergensi Media ....................................................................... 19

7. Interaktivitas .................................................................................. 21

F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian ............................................................................. 31

2. Metode Penelitian ......................................................................... 32

3. Sumber Data ................................................................................. 34

4. Metode Pengambilan Data ........................................................... 35

5. Teknik Analisis Data..................................................................... 36

6. Validitas Data................................................................................ 37

BAB II. DESKRIPSI LOKASI

A. Sejarah Perkembangan Radio JIZ FM ............................................... 39

B. Interaktivitas pada Radio JIZ FM ...................................................... 41

C. Segmentasi Radio JIZ FM ................................................................. 43

D. Format Radio JIZ FM ........................................................................ 43

E. Visi dan Misi Radio JIZ FM .............................................................. 44

F. Komposisi Siaran Radio JIZ FM ....................................................... 44

G. Komposisi Musik Rado JIZ FM ........................................................ 44

H. Program Radio JIZ FM ...................................................................... 45

I. Struktur Organisasi Radio JIZ FM ..................................................... 46

BAB III. SAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Sajian Data Fanspage Facebook Radio JIZ FM ................................ 53

B. Sajian Data Twitter Radio JIZ FM ..................................................... 57

C. Analisis Data ..................................................................................... 61

1. Tingkatan Interaktivitas Menurut McMillan ............................... 61

1.1 User to user interactivity ....................................................... 61

1.2 User to document interactivity ............................................... 72

1.3 User to system interactivity .................................................... 74

1.3.1 Interaksi user to system pada wall fanspage facebook

radio JIZ FM .................................................................. 76

1.3.2 Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook

radio JIZ FM ................................................................. 80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1.3.3 Interaksi user to system pada halaman foto fanspage

facebook radio JIZ FM .................................................. 82

1.3.4 Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ

FM ................................................................................. 83

1.3.5 Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ

FM ................................................................................. 86

1.3.6 Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio

JIZ FM .......................................................................... 88

1.3.7 User to system sebagai Interaksi satu arah .................... 90

2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli ........................................ 90

4.1 Pesan Noninteraktif ................................................................ 91

4.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif ............................................... 94

4.3 Pesan Interaktif Penuh/Full Interaktif .................................... 96

3. Implementasi interaktivitas antara pengguna dengan

dokumen/sistem .......................................................................... 99

4. Implementasi aktivitas antara orang-orang .................................. 100

5. Vertical dan Horizontal Interactivity ........................................... 101

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 110

B. Saran ..................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR BAGAN

BAGAN HALAMAN

Bagan I.1 Model Komunikasi Westley & Maclean ....................................... 12

Bagan I.2 Pola Arah Interaktivitas Terbaru Pada Interaktivitas Radio .......... 27

Bagan I.3 Model Interaktivitas Radio ............................................................ 28

Bagan I.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 30

Bagan I.2 Model Analisi Interaktif ............................................................... 36

Bagan II.1 Struktur Organisasi Radio JIZ FM ............................................... 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel I.1 Perbedaan Karakteristik Media Konvensional & Media Baru .. 19

Tabel II.1 Program Radio JIZ FM ............................................................. 45

Tabel II.2 Daftar Stasiun Radio Pengguna Facebook ................................ 48

Tabel II.3 Daftar Stasiun Radio Pengguna Twitter ................................... 49

Tabel III.1 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut

Tingkatan Interaktivitas McMillan .......................................... 55

Tabel III.2 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut

Tingkatan Interaktivitas Rafaeli ................................................ 56

Tabel III.3 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Sesuai Model

Interaktivitas Joellen Easton ..................................................... 57

Tabel III.4 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan

Interaktivitas Rafaeli ................................................................. 59

Tabel III.5 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan

Interaktivitas Rafaeli ................................................................ 60

Tabel III.6 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas

Joellen Easton ........................................................................... 60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 1 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage

facebook radio JIZ FM .............................................................. 63

Gambar 2 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter

radio JIZ FM .............................................................................. 63

Gambar 3 Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage

facebook radio JIZ FM .............................................................. 65

Gambar 4 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter

radio JIZ FM .............................................................................. 66

Gambar 5 Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin

fanspage facebook radio JIZ FM ............................................... 70

Gambar 6 Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu

pengunjung................................................................................. 70

Gambar 7 Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah

berita yang berasal dari media lain ............................................ 72

Gambar 8 Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di

twitter radio JIZ FM ................................................................... 72

Gambar 9 Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung ..... 78

Gambar 10 Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM ........................ 81

Gambar 11 Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter

radio JIZ FM .............................................................................. 87

Gambar 12 Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM ....... 92

Gambar 13 Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya ...... 94

Gambar 14 Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ

FM .............................................................................................. 97

Gambar 15 Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM .. 98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan dari Lokasi Penelitian

Lampiran 3 Catatan Penelitian

Lampiran 4 Transkrip Wawancara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta), skripsi (S-1) jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Perkembangan periode baru yang ditandai dengan berkembangnya internet membuat banyak media penyiaran memanfaatkan media sosial sebagai pendukung dalam penyelenggaraan siarannya. Begitu pula yang terjadi pada radio JIZ FM. Interaktivitas yang semula dimediasi oleh telepon dan sms ini, kini diganti dengan memanfaatkan facebook dan twitter yang memang sedang populer saat ini. Dalam media sosial tersebut, audiens dibebaskan untuk berinteraksi baik dengan radio JIZ FM yang diwakili oleh admin, ataupun dengan sesama audiens. Dengan begitu interaksi yang terbentuk menjadi semakin mudah dan bebas bahkan mendekati komunikasi tatap muka sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan audiensnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM. Peneliti menjabarkan interaksi yang ada pada kedua media sosial tersebut, dan mengkategorikan serta menganalisis sesuai tingkatan interaktivitas yang dikemukakan oleh Rafaeli yaitu noninteraktif, reaktif/quasi interakif dan full interaktif, serta kategori interaktivitas menurut McMillan yaitu user to system, user to user dan user to documents.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif dalam memaknai fenomena yang terjadi. Dalam pengumpulan dan analisis data penelitian ini menggunakan combine methods research. Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, serta bukti fisik lainnya.

Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan ada tiga bentuk interaktivitas yang ada pada media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM, yaitu interaktiviras antara pengguna dengan sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan dokumen. Namun karena interaktivitas pengguna dengan dokumen intensitasnya sangat rendah maka peneliti hanya merumuskan dua bentuk interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna media fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM yaitu interaktivitas antara pengguna dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang.

Dari keseluruhan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran host/admin menjadi sangat penting dalam membangun sebuah komunikasi untuk mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan tersebut berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon pesan yang ditinggalkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Social Media For Supporting Interactivity in JIZ FM Radio (Qualitative Descriptive Study of the Social Media Facebook and Twitter to Support the Interactivity in JIZ FM Radio), thesis (S-1) Communication Science Major. Social and Politic Science Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. October 2012.

Development of a new period marked by the development of the Internet make a lot of broadcast media utilizing social media as a supporter in organizing broadcasts. And the same thing happened in JIZ FM Radio. Interactivity which mediated initially by phone and sms, now replaced by using facebook and twitter, which is being popular nowadays. In social medias, the audience is free to interact, both with FM JIZ admins, or with fellow audience. So that way, the interaction that formed, became easier and free. face-to-face communication, which has capability to established a bond with the audiences.

This research aimed to describe how interactivity formed on social medias facebook and twitter. The Researcher describe and categorize the interactions that exist in both the social media, and then analyze the appropriate level of interactivity proposed by Rafaeli, they are: non-interactive, reactive / interactive quasi and full interactive. And interactivity categories according to McMillan, they are : user to system, user to user and user to documents. This research is a descriptive qualitative study, with case study approach that is descriptive in understanding phenomena. This research used combine methods research for data collecting and analysis. Researcher used the research instruments, such as participant observation, documentations, and other physical evidences.

From the data obtained, researchers founded that the interactivity occurs in three types of interactivity, they are interactivity between the user and system, interactivity between peoples and interactivity between the user and document. However, interactivity between the user with document has a low intensity, so the researchers only formulates in two types of interactivity which is characterized by dominant media users of fanspage facebook and twitter JIZ FM radio that is interactivity between user and system and interactivity between people .

From the overall results of the research, researcher were able to conclude that host has an important role in developing a communication to establish a continuous interaction both among visitors, or visitors to the host. That role is a development of two ways communication with more personal speech style, by using a greeting words of first person, not anonymous or by using a stimulus words that can boost users to respond the remaining message.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

pengaruh yang cukup banyak dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Dalam dua dasawarsa terakhir saja, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang begitu pesat telah melahirkan beragam produk-produk

komunikasi yang bersinggungan dengan berbagai aspek kehidupan

masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, informasi berkembang menjadi

sebuah kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Untuk itulah media massa

muncul dan selalu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

akan informasi.

Media massa sendiri selalu berkembang dan semakin efisien dalam

membuat dan menyebarkan informasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat

McQuail yang menganggap adanya perubahan yang cukup siginifikan pada

masyarakat dalam bidang komunikasi. Menurutnya, media massa merupakan

media yang mampu menjadi perangsang penting terhadap penilaian dan

konsumsi informasi. (McQuail, 1987: 204)

Banyak pendapat yang dilontarkan mengenai fungsi media massa.

Namun dalam bukunya, Effendy (2003: 31) menyederhanakan fungsi media

menjadi empat fungsi saja, yakni:

1. Menyampaikan informasi (to inform)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence)

Radio menjadi salah satu media massa yang fenomenal. Radio

berkembang mengikuti dinamika dalam masyarakat. Fungsi dan peranannya

pun mengikuti perkembangan yang ada dimasyarakat. Sebagai unsur dari

proses komunikasi dalam hal ini sebagai media massa, radio siaran

mempunyai ciri, sifat dan karakter yang berbeda dengan media massa lain.

(Effendy, 1991 : 18)

Beberapa penulis seperti Masduki mendefinisikan radio sebagai

media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa

atau didengarkan dimana-mana. Radio juga berfungsi sebagai media ekspresi,

komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan

terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio

menstimuli begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara

penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. (Masduki,

2001: 9)

Kini radio terus berkembang menjadi bisnis yang tetap menjanjikan.

Hal ini terbukti dengan terus bermunculannya stasiun radio baru yang terus

menyajikan program-program yang mampu menarik perhatian khalayak.

Maraknya pertumbuhan industri radio siaran ini membawa dampak sebagai

berikut: 1) program-program acara yang semakin beragam bentuknya dan

mengarah pada spesialisasi, 2) kompetisi antar radio semakin meningkat, 3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tingkat kompetisi antar radio semakin terasa bila corak, isi serta jangkauan

khlayak sasaran sama. (Sandjaja, 1992: 3)

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi itu pula, kini mulai

terciptalah media baru yang mampu mempermudah manusia dalam

memenuhi kebutuhan akan informasi. Mark Poster (1990) dalam buku

besarnya, The Second Media Age mengungkapkan akan adanya periode baru

dimana teknologi interaktif dan komunikasi interaktif, khususnya internet

akan mampu merubah masyarakat. Teknologi interaktif yang tercipta itulah

yang akan mendorong masyarakat untuk lebih mengembangkan diri

mengikuti arus perkembangan komunikasi interaktif.

Dalam sebuah pemikiran tentang New Media Theory, Litle John dan

Foss dalam bukunya mengungkapkan adanya dua pandangan dominan

tentang perbedaan antara the first media yang menekankan pada penyiaran

(radio dan televisi) dengan the second media yang menekankan pada jejaring

(media sosial). (Little John & Foss, 2008: 413). Namun dalam

perkembangannya, internet sebagai media kedua (the second media) mulai

mengembangkan diri menjadi media yang dapat menjadi pendukung bagi

media utama (the first media) seperti radio dan televisi. Pernyataan tersebut

didukung dengan pendapat Little John & Foss (2008) yang menyebutkan

bahwa media baru dianggap lebih interaktif dan juga mampu menciptakan

sebuah pemahaman tentang komunikasi pribadi dibandingkan media

penyiaran yang hanya menekankan pada penyebaran informasinya dengan

interaktifitas yang minim. Untuk itu pada perkembangannya banyak media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

penyiaran yang mulai memanfaatkan media jaringan sebagai media

pendukungnya.

Begitu juga yang terjadi pada media radio, internet mulai digunakan

sebagai alat pendukung untuk mendekatkan audiens dengan stasiun radio

yang bersangkutan. Dengan interaktivitas yang coba ditawarkan didalamnya,

audiens dimanjakan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media

jejaring sosial tersebut dengan stasiun radio favoritnya. Tentu saja hal

tersebut merupakan strategi yang diangkat stasiun radio yang bersangkutan

untuk menciptakan model interaktivitas yang terbaru, yang biasanya hanya

bisa dilakukan melalui media telephone dari audiens kepada stasiun radio,

namun kini bisa dilakukan dengan bebas oleh seluruh audiens yang ingin

berinteraksi dengan stasiun radio secara langsung hanya dengan memposting

pada halaman jejaring sosial yang dipakai oleh radio tersebut.

Kehadiran media-media pendukung tersebut diharapkan mampu

menjadi media yang mampu menarik perhatian audiens. Apalagi dengan

adanya kenyataan bahwa semakin berkurangnya antusias masyarakat dalam

mendengarkan siaran radio.

Salah satu radio yang memanfaatkan media kedua sebagai media

mendukungnya tersebut adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM lahir pada awal

tahun 2011, berkembang dengan memanfaatkan media jejaring sosial sebagai

media pendukung dalam berinteraksi dengan pendengarnya. Audiens

dimanjakan dengan kemudahan untuk berinteraksi dengan setiap program

acara yang mereka bawakan. Materi atau topik yang sedang dibicarakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dalam sebuah program acara akan diposting dalam halaman facebook

ataupun twitter JIZ FM yang kemudian bisa langsung dikomentari oleh

audiens pendengarnya. Begitu pula dengan permintaan lagu, audiens bisa

dengan mudah merequest lagu hanya dengan memposting pada halaman

facebook atau twitter JIZ FM. Kemudahan itulah yang saat ini ditawarkan

oleh JIZ FM yang notabennya adalah sebuah radio baru. Pilihan-pilihan

itulah yang menjadi menarik, karena seakan-akan kini interaktivitas yang

dulunya lebih bersifat konvensional hanya dengan menggunakan sms ataupun

telephone, kini telah berubah menjadi interaktivitas yang lebih modern, yang

justru berpindah pada media-media pendukungnya, seperti facebook dan

twitter. Apalagi media-media sosial tersebut memang sedang digandrungi

oleh anak muda jaman sekarang. Sebuah proses interaktivitas yang mulai

bergeser.

Secara teori, ada beberapa definisi dari interaktivitas, salah satunya

adalah Ha dan James yang mencoba mendefinisikan interaktifitas, dalam

artian sejauh mana komunikator dan audiens menanggapi ataupun bersedia

memfasilitasi, komunikasi untuk masing-masing kebutuhan. (Leah A.

Lievrouw & Sonia M. Livingstone, 2006).

Melalui media pendukungnya tersebut terbukti JIZ FM telah mampu

menarik perhatian audiennya. Salah satunya dibuktikan dengan banyaknya

follower dalam akun twitter JIZ FM yaitu sebanyak 5.915 Dan juga pada

fanspage facebook JIZ FM yang disukai oleh pengguna facebook sebanyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

17.931. Bahkan mereka telah membuat fanspage facebook kedua, karena

fanspage sebelumnya sudah penuh.

Kini, JIZ FM dalam setiap program acaranya justru meminimalisir

interaksi secara konvensional dengan sms atapun telephone, dan justru lebih

aktif dalam interaksi melalui media sosial twitter dan facebook. Salah satu

bentuk interaksi yang bisa dicontohkan dalam hal ini adalah, pada program

Semangat Pagi edisi makanan yang

opik tersebut diposting dalam akun twitter dan

facebook dalam bentuk pertanyaan kepada pendengar. Tidak berlangsung

lama, setidaknya ada 51 komentar yang ditulis oleh audiens untuk

menanggapi topik tersebut.

Adanya feedback langsung dari audiens tersebut menandai adanya

interaktivitas antara audiens dengan media jejaring sosial yang digunakan

radio JIZ FM. Sebuah interaktivitas yang bisa dikatakan sudah mulai

bergeser, dari mulanya antara pendengar dengan stasiun radio secara

langsung melalui telephone atau sms, pada saat ini bergeser dari pendengar

dengan jejaring sosial pendukung radio.

Rafaeli dan LaRose mengungkapkan bahwa ada kolaborasi pada

sistem di media massa, dimana penonton merupakan sumber utama dari

konten media sekaligus sebagai penerima. Kolaborasi tersebut yang

kemudian merepresentasikan adanya sebuah pergeseran baru yang signifikan

dari bentuk-bentuk media massa. (Lievrouw & Livingstone, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Maka dari itu, peneliti berusaha mengungkapkan gambaran tentang

bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan

twitter sebagai media pendukung interaktivitas radio JIZ FM. Dengan begitu

kita akan mendapatkan gambaran mengenai interaktivitas di radio JIZ FM

yang terjadi melalui media sosial.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook

dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ FM

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dikemukakan tujuan

penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana interaktivitas yang

terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung

interaktivitas pada radio JIZ FM.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi individu yang tertarik pada permasalahan radio, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi tambahan informasi mengenai interaktivitas yang

ada pada radio.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Bagi pengelola perusahaan media massa khususnya perusahaan

radio, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dan masukan dalam pengambilan keputusan yang terkait.

3. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan uji penelitian lain yang memiliki permasalahan yang serupa.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat

penting. Apalagi kodrat manusia sebagai makhluk sosial membuat komunikasi

menjadi faktor penting bagi manusia untuk selalu berinteraksi dan mendapatkan

informasi yang dibutuhkan manusia.

Secara fungsional, Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan

bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi utamanya, yaitu untuk kelangsungan

hidup diri sendiri dan untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat, dengan

membangun hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

(Mulyana, 2000 : 4)

Istilah komunikasi berasal dari istilah latin "communis" yang berarti

"sama" dalam bahasa Indonesia. Dengan artian kesamaan pengertian atau makna,

sehingga informasi disampaikan oleh seseorang kepada orang lain saling

dimengerti. (Effendy, 1978 : 1)

Sedangkan Hoveland (1948: 371) dalam buku ,

ya The process by which

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to

modify the behavior of other individuals (communicatees). Dalam hal ini

komunikasi dipandang sebagai proses dimana komunikator menyampaikan

rangsangan baik dalam bentuk lambang ataupun kata-kata untuk merubah tingkah

laku orang lain (komunikan). (Wiryanto, 2004: 6).

Pada hakekatnya komunikasi merupakan sebuah proses dimana lambang-

lambang yang mengandung makna sama disampaikan kepada orang lain, dengan

maksud untuk dimengerti ataupun agar tingkah lakunya berubah. (Effendy 1978:

7)

Banyak ahli yang mendefinisikan komunikasi ataupun berbicara tentang

definisi komunikasi. Walaupun banyak yang mengemukakan hal tersebut, namun

berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tentunya mempunyai banyak

manfaat guna menjelaskan fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi dalam

masyarakat.

Ada beberapa paradigma yang dikemukakan mengenai komunikasi, seperti

Raymond S. Ross (1983: 8) seperti yang dikutip oleh Wiyanto mengatakan

bahwa, "Communication: The tansmission of information, ideas, emotions, skills,

etc. by the uses of symbol ..." yang berarti bahwa komunikasi merupakan sebuah

proses penyortir, memilih, dan mengirimkan, simbol-simbol sedemikian rupa

sehingga membantu pendengar dalam membangkitkan makna atau respons dai

pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh komunikator. (Wiryanto,

2004: 6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan komunikasi meliputi;

konteks, sumber, penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian atau

proses encoding, penerimanaan atau proses decoding, arus balik dan efek.

(Effendy, 2005: 5)

Onong Uchjana selanjutnya juga membagi proses komunikasi menjadi

beberapa tahapan, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer

Merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media.

Lambing yang digunakan dalam hal ini adalah bahasa.

2. Proses komunikasi secara sekunder

Merupakan proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain

dengan menggunakan alat bantu atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama (surat kabar, majalah, radio, televisi,

film, dll). Efisiensi pencapaian kepada komunikan menjadi tujuan dalam proses

ini. (Effendy, 1984: 11).

Selain itu, Onong Uchjana juga membagi 4 tujuan komunikasi yaitu

perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change),

perubahan perilaku (behavior change), perubahan sosial (social change).

(Effendy, 1984: 8)

Dalam Mulyana (2001: 5-35), William I. Gorden menyebutkan setidaknya

ada empat fungsi komunikasi yang saling berkaitan, empat fungsi tersebut ialah:

1. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Komunikasi bertujuan untuk membentuk konsep diri dan menjaga

kelangsungan hidup, serta memupuk hubungan dan kebahagiaan.

2. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ekspresif

Manusia dapat mengekspresikan emosi ataupun perasaannya dengan

berkomunikasi, dapat dilakukan secara berkelompok ataupun sendiri.

3. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ritual

Dilakukan biasanya oleh suatu komunitas pada saat melakukan ritual-ritual

tertentu seperti upacara kelahiran, kematiaan, dan sebagainy dan dilakukan secara

kolektif.

4. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi ini betujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong,

mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku atau menggerakan tindakan,

dan juga untuk menghibur.

Selain fungsi dan tujuan, dalam proses komunikasi dikenal pula istilah

model komunikasi. Wilbur Schramm (1954) merumuskan suatu model

komunikasi yang menekankan pada proses dua arah di antara para

komunikatornya. Komunikasi berlangsung dua arah, dari pengirim kepada

penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar dalam model

komunikasi ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan

interaksional ini mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi pengirim

maupun penerima dalam sebuah interaksi, namun tidak menjadi keduanya

sekaligus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Umpan balik/tanggapan menjadi elemen yang penting dalam model

komunikasi ini. Umpan balik disini berfungsi untuk membantu komunikator

apakah mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak, dan

sejauh mana pencapaian makna terhadap pesan terjadi. Umpan balik dalam model

komunikasi ini terjadi setelah pesan diterima, tidak saat peran sedang dikirim.

Bagan I.1

Model Komunikasi Wilbur Schramm

Sumber: West & Turner (2007: 12)

2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan banyak orang

dengan melalui media, maka disebutlah komunikasi massa, sebuah komunikasi

yang ditujukan untuk banyak orang melalui media massa. Komunikasi massa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sendiri mempunyai banyak pengertian. Dalam Effendy (1984), Joseph A. Devito

memaparkan komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada

massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya yang disalurkan oleh

pemancar-pemancar yang bersifat audio visual, dan komunikasi akan lebih mudah

bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi. radio, surat kabar, majalah, film,

dan buku.

Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Onong Uchjana (1984)

menyebutkan empat fungsi komunikasi massa, yaitu:

1. Menyampaikan informasi (to inform)

Yaitu untuk mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan;

menguji kenyataan; meraih keputusan.

2. Mendidik (to educate)

Yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna

memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai,

tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyrakatnya.

3. Menghibur (to entertain)

Yaitu untuk menggembirakan, mengendorkan urat syaraf, menghibur,

mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.

4. Mempengaruhi (to influence)

Yaitu untuk memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan

aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Media Massa

Media massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

komunikasi. untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembahasan lebih

mendalam mengenai media massa. Menurut McQuail (1987), media massa yang

digunakan sehari-hari mempunyai karakteristik sebagai pengantar bagi segala

macam pengetahuan, media massa juga menyelenggarakan kegiatan dalam

lingkup publik, hubungan antara penerima dan pengirim seimbang dan sama,

selain itu media juga mampu menjangkau banyak orang, dibandingkan dengan

institusi lain, serta mampu mengambil alih peran-peran seperti sekolah, agama,

guru, orang tua dan lain sebagainya.

Lebih lanjut McQuail juga menjelaskan adanya empat unsur penting

dalam sejarah media massa, yaitu:

1. Teknologi

2. Situasi Politik, sosial dan ekonomi suatau masyarakat

3. Serangkaian kegiatan, fungsi dan kebutuhan

4. Manusia dalam arti kelompok sosial ataupun kelompok kepentingan

Media massa mengalami perkembangan modern yang cukup pesat.

Berikut adalah gambaran sejarah media massa menurut McQuail (1987) dalam

bukunya:

1. Media cetak

Sejarah media modern bermula dari buku cetak. Hampir dua ratus tahun

setelah ditemukannya percetakan barulah muncul surat kabar. Surat kabar pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

masa awal ditandai oleh wujud yang tetap, bersifat komersial, bersifat umum dan

terbuka, dan bertujuan memberikan informasi.

2. Film

Film muncul pada akhir abad kesembilan belas sebagai sebuah temuan

teknologi baru. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk

menyebarkan hiburan serta menyajikan cerita, musik, drama, lawak kepada

masyarakat umum.

3. Siaran radio dan televisi

Inovasi yang terdapat pada radio dan televisi ialah kemampuan

menyajikan komentar pada saat suatu kejadian berlangsung.

4. Media elektronik baru

Media inilah yang dianggap akan menggeser televisi dan radio. Perangkat

media elektronik mencakup beberapa sistem teknologi, salah satunya ialah

teknologi internet.

Melalui bukunya, McQuail juga mencoba mrangkup serangkaian ide dasar

mengenai tujuan media dalam masyarakat sebagai berikut McQuail (1987: 70):

1. Informasi

Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat

dan dunia serta memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Korelasi

Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

3. Kesinambungan

Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan

khusus serta perkembangan budaya baru.

4. Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.

5. Mobilisasi

Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,

pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan agama.

4. Radio

Radio merupakan salah satu media massa yang diteliti dalam penelitian

ini, sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai radio. Radio sendiri

merupakan media auditif (hanya bisa didengat) namun cukup terjangkau dan

mampu dibawa kemana saja. Sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi,

pendidikan, dan hiburan, radio memiliki kekuatan terbesar dalam hal imajinasi,

sebab sebagai media yang buta, radio menstimuli begitu banyak suara, dan

berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual mealalui

telinga pendengarnya. (Masduki, 2001: 9)

Wahyudi dalam Morissan (2008) menggambarkan sifat fisik radio

sebagaai media yang dapat didengar, dapat diputar kembali, elektris, murah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dengan daya jangkau yang luas namun mempunyai daya rangsang yang cukup

rendah (Morissan, 2008: 11).

Dominick dalam Morissan (2008) mengungkapkan peran radio dalam

menyampaikan pesan baru mulai diakui pada tahun 1909. Radio muncul menjadi

media yang teruji dalam menyampaikan informasi, sehingga banyak diminati

masyarakat pada saat itu. Pada awalnya radio diciptakan dengan bentuk yang

besar, tidak menarik, dan sulit digunakan karena selain memerlukan tenaga listrik

dan baterai yang besar, radio juga memerlukan kemampuan yang cukup untuk

menggunakannya. Namun pada 1926, perusahaan manufaktur berhasil

memberbaiki kualitas produk radio menjadi lebih menarik dan praktis, sehingga

semenjak saat itu radio mulai merajalela di masyarakat dan hal tersebut sekaligus

menandai dimulainya era radio menjadi media massa. (Morissan, 2008: 2)

Masduki (2001: 3) menyebutkan ada beberapa fungsi radio yang

kapasitasnya sebagai media publik, yaitu:

1. Radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.

2. Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi

kebijakan.

3. Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi

untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.

4. Radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat

kemanusiaan dan kejujuran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5. Media Baru (New Media)

Era media baru (new media) tumbuh berkembang ditandai oleh adanya

perkembangan teknologi komunikasi seperti jaringan internet yang didalamnnya

menekankan kepada format isi media yang dikombinasikan dan kesatuan data

baik teks, suara, gambar, dan sebagainya dalam format digital. (Terry Flew, 2002:

10 dalam Hastarjo, 2011: 5).

McQuail menyatakan adanya perubahan media massa dengan munculnya

perilaku masyarakat baru yang berbasis internet. Dalam bukunya Mass

Communication, Denis McQuail juga mengganggap new media sebagai implikasi

semakin berkembangnya komunikasi yang ditandai dengan semakin

fungsionalnya internet sebagai basis berkembangnya media sosial. Media baru

bisa diidentifikasi melalui beberapa hal seperti (McQuail, 2006):

1. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media.

2. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat.

3. Mobilitas pengiriman dan penerimaan pesan.

5. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak.

6. Munculnya beragam bentuk baru dari media

7. Fragmentasi dan ka

Konsep new media menurut Littlejohn (2008), memiliki kekuatan pada

penguasaan teknologi (terutama internet) yang dapat membawa perubahan dalam

masyarakat.

Roger Fidler dalam Hastjarjo (2011) mengenalkan istilah

alam perkembangan teknologi media massa. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

media baru dipahami sebagai media yang muncul dari inovasi-inovasi media lama

yang kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini.

(Hastjarjo, 2011: 5)

Lain halnya dengan Jan Van Dijk (2006) yang berpandangan bahwa new

media merupakan revolusi dari munculnya media interaktif. Bentuk interaktivitas

didalamnya adalah adany aksi dan reaksi. (Hastjarjo, 2011: 19)

Hal yang terlihat jelas dari keberadaan teknologi komunikasi baru adalah

perubahan ciri dan karakteristik komunikasi antar manusia. Mark Poster dalam

The Second Media Age

karakteristik antara the first media age (media konvensional) dengan the second

media age (media baru) melalui tabel berikut:

Tabel I.1

Perbedaan Karakterstik Media Konvensional dan Media Baru

No. Media Konvensional Media Baru

1. Produksi pesan yang tersentralisasi Produksi pesan bersifat desentralisasi

2. Komunikasi satu arah Komunikasi dua arah

3. Dalam kondisi mengendalikan Tidak dalam kondisi mengendalikan

4. Reproduksi stratifikasi sosial dan

ketidaksetaraan melalui media

Demokratisasi

5. Khalayak massa yang terfragmentasi Mempromosikan kesadaran indivual

6. Membentuk kesadaran sosial Berorientasi secara individual

Sumber: Mark Poster (1990)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Perkembangan teknologi, terutama internet telah membawa dampak

perubahan yang cukup besar terhadap perkembangan media baru. Internet dinilai

mempunyai andil yang besar dalam hal ini. Salah satu indikatornya adalah adanya

digitalisasi dan konvergensi dari semua aspek media yang tidak terkendala oleh

lokasi dan waktu.

6. Konvergensi Media

Adanya konvergensi media menjadi tanda dalam berkembangnya media

baru. Konvergensi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Istilah

konvergensi mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an sebagai tanda bagi

perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara

(Briggs dan Burke, 2000: 326).

Lebih lanjut Briggs dan Burke (2000) menjelaskan tentang munculnya

masa convergensi media yang ditandai dengan munculnya media baru yang

bersifat cornucopia (banjir informasi), choice (pilihan), crisis (krisis), interactivity

(interaktivitas), dan creativity (kreativitas).

Kehadiran media baru sebagai dampak dari perkembangan teknologi

informasi, sedikit banyak telah membentuk fenomena-fenomena komunikasi,

seperti Everret M. Rogers dalam Communication Technology New Media in

Society menuliskan fenomena telekomunikasi yang membawa pengaruh pada

implikasi model komunikasi, yaitu model komunikasi konvergensi yang

menjabarkan proses pertukaran pesan diantara dua atau lebih peserta komunikasi.

(Antoni, 2004: 5).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Beberapa ilmuan mencoba mendefinisan istilah konvergensi, salah satunya

adalah Henry Jenkins (2006) yang menjelaskan bahwa konvergensi merupakan

aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa

media, dan perilaku migrasi khalayak media.

By convergence, I mean the flow of content across multiple media platforms, te cooperation between multiple media industries, and the migratory behavior of media audiences who will go almost anywhere in search of the kinds of intertainment experiences they want.

Lebih jauh, Henry Jenkins menjelaskan konvergensi sebagai sebuah kata

yang berhasil menggambarkan teknologi, industri, perubahan budaya dan sosial

dan tergantung pada siapa yang berbicara dan apa yang mereka bicarakan. (Henry

Jenkins, 2006: 3)

7. Interaktivitas

Interaktivitas merupakan inti dalam penelitian ini, untuk itu sangat

diperlukan pembahasan yang mendalam mengenai hal tersebut. Deighton (1996)

menyebut interaktivitas mempunyai dua fitur penting, yaitu kemampuan untuk

mengenali seseorang dan untuk mengumpulkan dan mengingat respon dari orang

tersebut.

Williams, Rice, dan Rogers 1998 dalam (Severin and Tankard, 2001: 370)

mendefinisikan interaktivitas sebagai participants in a

communications process have control over, and can exchange roles in, their

. Dengan kata lain partisipan mempunyai kontrol terhadap

peran, dan dapat bertukar peran didalamnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sesuai dengan perkembangan teknologi, interactivitas sering didefinisikan

sebagai potensi yang dimiliki oleh pengguna atau user untuk menjadi sumber atau

penerima dari isi atau konten interaksi. Seperti Williams (1988) dalam (Lievrouw

& Livingstone, 2006: 207) yang mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat

dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar

peran dalam perbinjangan suatau wacana.

Interaktivitas dalam media digital menurut Pavlik (2004) dalam jurnal

ilmiah SCRIPTURA Volume 1 No. 2 Juli 2007 Folkerts (2004) dalam Ido Prijana

Hadi (Khalayak Maya Dalam Media Online) dapat didefinisikan sebagai:

a dialog that occurs between a human and a computer program (this include

emails, online charst, and discussion group, as at either end of the

communication flow it is a human interacting with a computer program, with

the internet simply the channel),

the dialog occurs simultaneously or nearly so (i.e. response time should not be

more than a few seconds)

The audience has some measure of control over what media content they see

and in what order they see it (getting personalized information, magnifying an

image, clicking on hyperlink, and so on)

Heeter (1989) mendeskripsikan interaktivitas media menjadi enam

dimensi yaitu, tersedianya pilihan, usaha dari pengguna, tingkat respon dari

media, monitoring dengan sistem, informasi yang dapat ditambahkan, dan fasilitas

dari komunikasi interpersonal. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 208).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sedangkan Williams (1998) mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat

dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar

pesan peran dalam perbincangan suatu wacana.

Sementara itu, Steuer (1992 : 84) menyebut interaktivitas sebagai sebuah

perkembangan, dimana setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam memodifikasi

format/bentuk dan isi dari lingkungan media dalam suatu waktu.

in modifying the

Tingkat interaktivitas yang terjadi dalam suatu media tergantung dari

kadar dimana fitur-fiturnya tidak hanya menghadirkan interaksi dari seorang

receiver tetapi juga menjajikan interaksi bagi orang banyak (Roehm & Hougtvedt,

1999). Dalam pandangan fungsional, tingkatan interaktivitas diterjemahkan

sebagai kapasitas sebuah interface (sistem) untuk mengadakan sebuah dialog atau

pertukaran informasi anatara user dengan interface.

Beranjak dari definisi yang diungkapkan oleh Heeter (1989) yang

menyebutkan bahwa interaktivitas terletak pada aspek teknologi dari media,

beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur fungsional seperti

link e-mail, feedback, forms, chat room, dan unduhan audio maupun video.

Keberadaan fitur-fitur interface tersebut adalah bukti yang cukup dari

interaktivitas. Semakin banyak jumlah sebuah fitur yang terkandung dalam sebuah

website, semakin besar interaktivitasnya (Sundar, 2003: 33).

Rogers (1998) dalam Ido Prijana Hadi, membagi interaktivitas kedalam

enam dimensi, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Internet mampu memberikan informasi dari pada sekedar persuasi

2. Kontrol terletak pada pengguna internet

3. Aktifitas banyak dilakukan oleh pengguna aktif

4. Komunikasi yang terjadi dua arah

5. Waktu yang digunakan dalam komunikasi lebih fleksibel dari pada terjadwal

(periodisasi seperti dalam media cetak)

6.

consumer

McMillan membagi interaktivitas kedalam tiga bentuk interaktivitas, yaitu:

1. User to system

Merupakan tipe interaktivitas yang berarti interaksi dengan teknologi web,

seperti mengunduh, me-link ke fitur web tertentu dan meng-klik. Komunikasi ini

bersifat satu arah, yaitu pengunjung berinteraksi dengan situs melalui penggunaan

poling, pendaftaran sebagai sukarelawan dan lain sebagainya.

2. User to user

User to user interactivity memiliki karakteristik komunikasi antar

penggunanya atapun antar pengguna dengan host (pengelola situs) dengan format

dan juga forum diskusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. User to document

Bentuk interaksi kali ini terjadi dalam konstruksi yang terbagi dalam pesan

website, seperti bagaimana pengguna berinteraksi dengansuatu website dengan

cara memposting komentar. Menurut McMillan, interaksi ini melibatkan

yang dilakukan oleh host ketika ia

memposting informasi atau menyajikan informasi yang dapat merubah isi pesan

dari situs tersebut. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 210-221).

Apabila dilihat dari perspektif user-message interaction William, Rice,

dan Rogers (1988) dalam (Severin and Tankard, 2001: 370) mendefinisikan

interaktivitas sebagai tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan

memiliki kontrol terhadap peran dan dapat bertukar peran dalam dialog mereka.

Menambahkan hal tersebut, Steuer (1992) mengatakan interaktivitas sebagai

kemampuan user/pengguna untuk mengontrol dan memodifikasi pesan-pesan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk mengontrol pesan yang mereka terima

dan mengatur pesan sesuai kebutuhan mereka.

Peneliti lainnya, Rafaeli, dalam artikel ilmiahnya, menyebut interaktivitas

rgantung seberapa banyak pesan-pesan berlanjut

membutuhkan respon dari masing-masing komunikan. (Rafaeli, 1988: 111)

Rafaeli (1988) menambahkan adanya level tingkatan dalam mendefiniskan

interaktivitas, yaitu komunikasi dua arah (noninteractive), reaktif (quasi-

interactive), dan komunikasi interaktif penuh (fully interactive communication).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

What Is Interactivity and Is it Always Such a Good

Thing? Implications of Definition, Person, and Situation for the Influence of

Yuping Liu dan L.J Shurm (2002)

menyebutkan tiga dimensi interaktivitas yaitu:

1. Active Control

Dimensi ini mempunyai karakter sebagai instrument yang mempengaruhi

pengalaman kontroler secara langsung. Fitur-fitur internet seperti jaringan yang

memiliki pesan yang saling terhubung (Hoffman dan Novak 1996) yang

terhubung secara pararel dan nonlinier. Untuk mengontrol struktur yang nonlinier

pengguna bisa menyesuaikan arus informasi dan melompat dari lokasi satu

kelokasi yang lainnya dalam sebuah jaringan.

2. Two-Way Communication

Merupakan komunikasi dua arah yaitu kemampuan untuk melakukan

komunikasi timbale balik antar penggunanya. Dalam hal ini, media tradisional

dinilai memang efektif dalam menstranfer pesan dari kominikator kepada

komunikan, namun tidak dapat mentransfer ke arah lain (Hoffman dan Novak

1996).

3. Synchronicity

Merupakan derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna

kedalam sistem komunikasi kemudian direspon secara serentak. Dengan kata lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

internet mampu membuat komunikasi lebih sinkron. Hanya butuh beberapa detik

bagi penginput untuk mengatahui respon dalam postingannya.

Joellan High-Interactivity

Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners

berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio

kepada pendengarnya menyimpulkan adanya pengembangan tingkat interaktivitas

vertikal antara radio dengan media online. Dalam diskusi online pada radio yang

ia teliti, Joellan Easton menemukan adanya pendengar nyata yang mempunyai

sifat yang berbeda sesuai tipe ideologis masing-masing program yang kemudian

tertanam dalam ideologi politik, atau nilai-nilai.

Joelan Easton juga menggambarkan pola interaksi yang terbentuk dalam

penggunaan internet sebagai media pendukung interaktivitas pada radio sebagai

berikut:

Bagan I.2

Pola Arah Interaktivitas Terbaru pada Interaktivitas Radio

Sumber: Joellan Easton (2005: 115)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Dalam penelitian yang dilakukannya, Joellen Easton membagi

interaktivitas radio menjadi dua macam, yaitu :

1. Vertical Interactivity

Merupakan interaktivitas yang terjadi antara host (broadcaster) dengan

pendengarnya.

2. Horizontal Interactivity

Merupakan interaktivitas yang ditimbulkan karena adanya interaksi antara

pendengar satu dengan pendengar yang lainnya.

Bagan I.3

Model Interaktivitas Radio

Sumber: Joellan Easton (2005: 131)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Joellen Easton dalam laporannya mengungkapkan adanya pastisipasi yang

baik dari pendengar baik dalam bentuk interaktivitas vertikal maupun horizontal

yang tinggi untuk terlibat satu dengan yang lainnya antar pendengar dengan

pendengar ataupun antar pendengar dengan host dari program radio tersebut.

Namun Joellan Easton menilai bahwa penelitiannya kali ini belum

memberikan bukti yang cukup untuk menentukan apakah ada perbedaan dalam

hal bagaimana pendengar menggunakan area diskusi dan bagaimana produsen

memanfaatkan daerah-daerah diskusi yang terdapat dalam sistem blog tersebut

dalam program-program mereka terutama disebabkan adanya perbedaan dalam

nilai-nilai ideologis yang diturunkan antara produsen atau organisasi mereka.

Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena tersebut. Hal

itulah yang menjadi alasan peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai

interaktivitas yang ada pada media sosial sebagai pendukung interaktivitas pada

radio. Dan pada kesempatan kali ini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam

mengenai bagaimana interaktivitas yang ada pada media sosial radio JIZ FM

Yogyakarta sebagai pendukung interaktivitas pada radio tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

F. Kerangka Berpikir

Berikut adalah tahapan kerangka berpikir dalam penelitian ini:

Bagan I.4

Kerangka Berpikir

Facebook dan Twitter radio JIZ

Penjabaran interaktivitas dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas menurut McMillan (user to user, user to document, dan user to system), Rafaeli (noninteraktif, reaktif/quasi interaktif dan full interaktif) serta Joellen Easton ( vertical interactivity dan horizontal interactivity)

Penjelasan dan analisa peneliti terhadap interaksi yang ada pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas McMillan, Rafaeli dan Joellen Easton.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian kali ini

tidaklah bertolak dari suatu kajian teori, namun dari fenomena yang terjadi di

lapangan. Dalam penelitian ini, kajian teori hanya digunakan sebagai sebuah

referensi. Untuk itu peneliti perlu menyusun kerangka teori dan kerangka

pemikirannya.

Penelitian kualitatif merupakan suatu representasi simbol-simbol yang

mengarahkan kepada tujuan dan arti dari penelitian itu sendiri. penelitian

kualitatif ini dilandasi oleh strategi pikir fenomenologis yang bersifat lentur dan

terbuka dengan menekankan kepada analisis induktif yang meletkakan dasar

penelitian sebagai modal dasar pemahaman bukan pembuktian. (Sutopo, 2002:

25).

Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan, pemaparan situasi atau

peristiwa, menekankan kealamiahan sumber data, dan tidak mencari atau

menjeaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, namun

mencoba untuk menyusun teori atau data yang diperoleh. Dengan penelitian ini

pula temuan dilapangan kemudian dideskripsikan secara rinci dan mendalam

tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Bahan penelitian yang berupa data kualitatif diperoleh dari pengolahan

informasi dari sumber data primer yaitu observasi dan sumber data skunder yang

berupa dokumentasi-dokumentasi terkait. Hal ini diperkuat dengan pengkajian

dan sintesa ciri-ciri penelitian kualitatif versi Lincoln dan Guba yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menyimpulkan bahwa data pada penelitian kualitatif mempunyai cirri deskriptif

dalam artian data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

merupakan angka-angka. (Sutopo, 2002: 35)

2. Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang paling utama yang digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan dan analisis data yang

dikembangkan untuk penelitian berjenis deskriptif kualitatif ini adalah combined

methods research yaitu metode penelitian yang mengkombinasikan dua metode

yaitu kualitatif dan kuantitatif (Bryman, 1988).

Dalam Jonatan Sarwono (2006) Bryman membagi metode ini kedalam

beberapa model, yaitu penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi

penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi

penelitian kualitatif, kedua penelitian diberikan bobot yang sama dan triangulasi.

Penelitian kali ini termasuk dalam penelitian kuantitaif digunakan untuk

menfasilitasi penelitian kualitatif, dimana dalam kasus ini peneliti menggunakan

data kuantitatif untuk men-support data kualitatif yang peneliti peroleh.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu realitas, maka

penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya memaparkan situasi atau

peristiwa, tidak mengkaji hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat

prediksi. (Rakhmat, 1999: 25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif

dalam memaknai fenomena yang terjadi. Hal tersebut didasari dengan penelaahan

fenomena berdasarkan kelompok-kelompok kasus yang ada. Ketika penelitian

mulai dijalankan, peneliti akan menemukan tidak hanya satu permasalahan namun

beberapa permasalahan. Data dalam hal ini akan menjadi acuan dalam perumusan

masalah yang nantinya akan diteliti lebih dalam. Dalam penelitian ini data

kuantitatif yang penulis peroleh digunakan sebagai pendukung data kualitatif yang

penulis peroleh.

3. Sumber Data

Obyek dalam penelitian ini adalah interaktivitas yang ada pada media

sosial (facebook dan twitter) radio JIZ FM, sehingga data-data nantinya akan

bersumber dari observasi terhadap halaman fanspage facebook dengan framing

time dua bulan dan twitter radio JIZ FM dengan framing time selama satu bulan.

Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data dokumen dan

lain-lainnya (Moleong, 2002:112).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer maupun

sekunder. Menurut Susanto (2006), data primer merupakan informasi yang

dikumpulkan langsung dari sumbernya, peneliti dalam hal ini bertindak sebagai

pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan informasi yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai

pemakai data karena data yang diperoleh tersebut tidak langsung dari sumbernya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Peneliti akan mengumpulkan data primer melalui pengamatan terhadap

kegiatan-kegiatan, peristiwa, tempat dan benda yang sesuai dengan materi

penelitian. Sedangkan data sekunder akan dikumpulkan dari artikel, dokumen

resmi, makalah, laporan, dan jurnal yang terkait.

Data-data yang disajikan adalah isi dari halaman fanspage facebook dan

halaman twitter JIZ FM baik berupa gambar, tulisan, kata-kata, kalimat serta

catatan peneliti mengenai obyek penelitian. Data kuantitatif dalam penelitian ini

kemudian digunakan sebagai data pendukung data kualitatif yang sudah peneliti

peroleh sebelumnya.

4. Metode Pengumpulan Data

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara typical

case sampling dimana dalam teknik ini sampel diambil dari identifikasi tentang

kasus-kasus yang paling menonjol, paling sering, ataupun yang paling biasa

muncul dalam kelompok-kelompok subyek yang diamati. (Pawito, 2004: 93)

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dikembangkan guna memberi

makna pada data, menafsirkan, ataupun mentransformasikan data ke dalam

bentuk-bentuk narasi yang bertujuan untuk menggambarkan, atau memberi

pemahaman mengenai obyek komunikasi yang diteliti. (Pawito, 2007: 101)

Kali ini, peneliti akan menggunakan teknik analisis yang mengacu pada

model analisis interaktif, yaitu model dimana peneliti tetap bergerak antara tiga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung. Sesduah pengumpulan data berakhir, peneliti

bergerak di antara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan sisa waktu

yang ada bagi penelitiannya. (Sutopo, 2002: 95)

Bagan I.5

Model Analisis Interaktif

Sumber: Sutopo (2002: 96)

Sesuai dengan Sutopo (2002), dengan model interaktif ini, pada saat

pengumpulan data peneliti juga melaksanakan reduksi data dan sajian data. Data

yang diambil di lapangan adalah deskripsi dan refleksi dari data yang telah digali

dan dicatat. Pada saat pengumpulan data telah berakhir, maka peneliti akan

berusaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasi berdasarkan semua hal yang

terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Jika dalam penarikan kesimpulan

terdapat kekurangan dalam rumusan reduksi data dan sajian datanya, maka

Pengumpulan data

Sajian data Reduksi data

Penarikan simpulan/verifikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

peneliti wajib untuk melakukan lagi upaya mencari data yang terfokus dalam

penunjang simpulan dan pendalaman data yang ada.

6. Validitas

Validitas data merupakan kompenen penelitian yang sangat penting.

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna

sebagai hasil penelitian (Sutopo, 2002: 78).

Sedangkan Pawito (2007) menjelaskan bahwa validitas data dalam

penelitian kualitatif lebih merujuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh

telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti. (Pawito, 2007: 97).

Triangulasi data merupakan cara yang paling umum digunakan dalam

penelitian kualitatif, yaitu dimaksudkan untuk meningkatkan validitas data

penelitian. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moleong, 2002: 178).

Sedangkan menurut Bungin (2005), teknik triangulasi lebih

mengutamakan kepada efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Triangulasi

bisa dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan

sudah berjalan dengan baik. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif sendiri

digunakan untuk menguji keabsahan informasi yang tidak dapat dilakukan dengan

alat uji statistic. Begitu pula dengan materi kebenaran juga tidak diuji dengan alat,

sehingga dalam hal ini substansi kebenaran tergantung pada kebenaran

intersubjektif (Bungin, 2005: 193).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan triangulasi teori dimana peneliti menggunakan perspektif teori yang

bervariasi dalam menginterpretasikan data yang sama (Pawito, 2007: 100).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO JIZ FM

Radio JIZ FM merupakan sebuah radio swasta yang belum lama ini

radio ini mengudara untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Agustus 2010, namun

dengan menggunakan nama Radio 89.5. Mereka melakukan siarannya dengan

konsep full music yaitu dengan memutarkan musik tanpa jeda iklan ataupun

penyiar, sehingga pada saat itu Radio 89.5 belum melibatkan penyiar untuk on air

dalam siarannya.

Perkembangan radio JIZ FM yang saat itu masih disebut dengan Radio

89.5 bermula setelah adanya alih manajemen dari manajemen RB Group ke

manajemen Rasialima yang kemudian bekerjasama dengan Mahaka Media salah

satu holding company di Jakarta yang dibawah naungannya ada Gen FM Jakarta,

Gen FM Surabaya, Jak FM Jakarta, Jak TV, Carrefour Radio, beberapa saham di

TV One dan Republika. Manajemen memutuskan untuk melakukan uji coba

siaran bertepatan dengan ulang tahun Gen FM yang ke-3 yaitu pada tanggal 9

Agustus 2010 sampai 17 Januari 2011. Hingga pada tanggal 17 Januari 2011

itulah akhirnya radio 89.5 melakukan siarannya dengan program dan penyiar

tanpa nama dan tanpa tagline.

Pada Maret 2011, manajemen mengadakan sayembara untuk menentukan

nama radio dengan imbalan hadiah sebesar 8,95 juta. Masyarakatpun antusias

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

terbukti dengan setidaknya 3000 peserta yang ikut berpartisipasi dalam sayembara

tersebut. Hingga pada akhirnya dari sayembara tersebut didapatkan dua nama

yang paling banyak mendapatkan penilaian yaitu JOGIS dan JIS. Setelah

mengantongi dua nama tersebut, manajemen Rasialima lalu mendiskusikan nama

tersebut dengan pihak Mahaka Media, dan pada akhirnya dipilihlah nama JIS

sebagai nama Radio 89.5 yang baru, akan tetapi ada perubahan huruf pada huruf S

pada kata JIS yang diganti dengan huruf Z karena dirasa oleh pihak manajemen

kata JIZ akan lebih komersil.

Setelah berganti nama menjadi radio JIZ FM, Radio 89.5 tidak lagi

kesulitan mencari pendengar, karena secara otomatis, pendengar setia radio 89.5

menjadi pendengar radio JIZ FM. Ditambah lagi dengan adanya sayembara nama

radio yang mampu menarik perhatian yang cukup banyak dari masyarakat

sehingga momen tersebut sekaligus sebagai sarana untuk mengenalkan radio Jiz

FM secara lebih luas pada masyarakat.

Dengan beralamat di kantor Rasialima Jl. Kesejahteraan Sosial No.63

Sonosewu Yogyakarta, radio JIZ FM berkembang dengan mengangkat nilai fun,

young, dan localy. Sebuah nilai keceriaan yang berjiwa muda, namun tetap tak

meninggalkan jati dirinya sebagai masyarakat Yogyakarta. Radio JIZ FM

90% menggunakan bahasa Indonesia dalam siarannya dan terkadang dicampur

dengan bahasa lokal Jogja, selebihnya sebanyak 10% menggunakan bahasa

Inggris.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. INTERAKTIVITAS PADA RADIO JIZ FM

Interaktivitas pada radio JIZ FM menjadi hal yang menarik untuk dibahas

lebih mendalam, karena radio JIZ FM sendiri terkesan mengurangi interaksi

dengan pendengar melalui sms dan telepon dan justru membuat kebijakan untuk

lebih aktif dalam penggunaan media sosial yaitu facebook dan twitter sebagai

pendukung interaktivitas dengan pendengarnya. Kebijakan tersebut menciptakan

sebuah pergeseran interaktivitas yang pada mulanya terjadi antara radio secara

langsung kepada pendengar melalui sms atau telepon, menjadi media sosial

sebagai pendukung interaktivitas sebuah radio kepada pendengarnya. Radio JIZ

FM sendiri bukan berarti tak beralasan dalam mengeluarkan kebijakan tersebut.

Berikut adalah alasan mengapa radio JIZ FM lebih aktif berinterkasi dengan

pendengarnya melalui media sosial:

1. Durasi bicara penyiar yang dibatasi.

Secara riset internal yang dilakukan oleh radio JIZ FM diketahui bahwa

ternyata pendengar cenderung lebih mudah jenuh dengan penyiar yang terlalu

banyak berbicara. Untuk itu radio JIZ FM membuat kebijakan untuk mengurangi

durasi bicara penyiar dan juga mengurasi interaksi dengar pendengar melalui

media sms dan telepon.

2. Untuk lebih menghargai keberadaan pendengar pasif

Pendengar pasif itu terhitung lebih banyak dibandingkan dengan

pendengar aktif, sehingga JIZ FM memutuskan untuk tidak terlalu memblow-up

request dan interaksi dari pendengar aktif setiap harinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pertimbangan tersebut didukung dengan adanya fasilitas online yang

semakin berkembang, salah satunya adalah streaming. radio JIZ FM sendiri yakin

bahwa pendengar pasif yang memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi

dengan radio JIZ FM tidak asing dengan media streaming yang juga digunakan

oleh radio JIZ FM. Selain itu, alasan radio JIZ FM menggunakan media sosial

sebagai pendukung interaktivitas di radio JIZ FM adalah:

1. Media sosial sedang mengalami masa kepopulerannya untuk saat ini.

Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial Facebook dan Twitter sedang

digandrungi oleh masyarakat. Hal itu yang menjadi pertimbangan radio JIZ FM

untuk memanfaatkan media sosial untuk mendukung interaktivitas pendengarnya.

2. Interaksi melalui media sosial lebih terbuka

Dibandingkan dengan media interaksi konvensional seperti sms dan

telephone, media sosial dinilai lebih bersifat terbuka. Pendengar bisa memantau

langsung, sehingga interaksi yang tercipta tidak hanya antara JIZ FM dengan

pendengar namun pedengar dengan pendengar yang lainnya yang kemudian saling

berkomunikasi melalui media sosial tersebut.

Dalam melakukan interaksi dengan pendengarnya, radio JIZ FM tidak

meninggalkan proses penyaringan atau pembatasan pesan yang akan disampaikan

dilaksanakan oleh

manager program (program director) sebagai penyaring sekaligus pengontrol

pesan yang akan disampaikan kepada pendengar. Manager program juga bertugas

untuk membuat aturan serta kode etik untuk penyiar ataupun admin yang menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

host media sosial yang sedang digunakan untuk berinteraksi dengan pendengar.

Adapun kode etik yang diberlakukan dalam berinteraksi dengan pendengar di

radio JIZ FM adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa yang personal dan tidak terlalu formal

2. Tidak menjatuhkan produk, orang, karakter, ras, dan suku tertentu.

3. Tidak menjatuhkan radio lain.

4. Tidak menyingkat judul atau nama penyanyi

C. SEGMENTASI RADIO JIZ FM

Target Audience : Pria 45% : Wanita 55% rentang umur 16 - 24 tahun

dengan perluasan hingga umur 34 tahun.

Strata Ekonomi Sosial : Atas (A) 10% : Menengah (B) 50% : Menengah Bawah

(C) 40%

Psychographic : Pendengar yang selektif, dinamis, percaya diri, rendah

hati, mempunyai sikap toleransi yang tinggi, mandiri dan

berjiwa sosial.

D. FORMAT RADIO RADIO JIZ FM

Contemporary Hits Radio (CHR)

Radio JIZ FM menggunakan format CHR yaitu dengan lebih memutarkan

lagu-lagu yang sudah hits, dengan karakter musik Indonesia yang enak didengar,

dan bits yang cukup cepat. Sedangkan untuk lagu luar negri atau manca

karakteristiknya adalah mudah didengarkan, semangat jiwa muda dan ngerock.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

E. VISI DAN MISI RADIO JIZ FM

VISI

Menjadi stasiun radio yang menjunjung tinggi kreatifitas serta tetap dalam

kaidah-kaidah etika yang berlaku.

MISI

Merancang dan menyiarkan program-program yang menghibur dan

informative yang disampaikan secara akrab dan personal sehingga mudah

diterima oleh masyarakat yang sesuai target segmennya.

Bersinergi dengan organisasi dan kelompok-kelompok lain yang mempunyai

kesamaan atau kedekatan visi dalam melakukan kegiatan on-air maupun off-

air, termasuk komunitas pendengar yang sudah pasti.

Selalu kritis terhadap diri sendiri dan masyarakat sehingga mampu

menjalankan fungsinya sebagai control sosial.

F. KOMPOSISI SIARAN RADIO JIZ FM

Musik = 80%

Informasi/Hiburan = 20%

G. KOMPOSISI MUSIK RADIO JIZ FM

Indonesia = 80%

Internasional = 20%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

H. PROGRAM RADIO JIZ FM

Tabel II.1

Program Radio JIZ FM

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-08.00

08.00-09.00

SEMANGAT PAGI

JOGIZ SHOW

09.00-10.00

10.00-11.00

11.00-12.00

12.00-13.00

JOGIZ SHOW

HITZ MUZIC

13.00-14.00

14.00-15.00

15.00-16.00

16.00-17.00

JUKE BOX 1-5

17.00-18.00

18.00-19.00 JOGIZ SHOW

2 IN 1 19.00-20.00

20.00-21.00

21.00-22.00

JAGOAN

HITZ MUZIC

22.00-23.00

23.00-24.00 JOGIZ SHOW

24.00-01.00

01.00-02.00

02.00-03.00

03.00-04.00

04.00-05.00

HITZ MUZIC

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Features :

Salah Orang (SARANG)

Tebakan Waton Ngawur (TAWUR)

Sasaran Gombal (SAMBAL)

Efeknya Nendang (ENDANG)

Teori Benar atau Salah (TEBAS)

I. STRUKTUR ORGANISASI RADIO JIZ FM

Bagan II.1

Stuktur Organisasi Radio JIZ FM

Sumber: Radio JIZ FM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Bagaimana terjadinya interaktivitas sebuah radio melalui media sosialnya

menjadi inti dalam penelitian ini. Media sosial yang notabennya menjadi

pendamping media utama radio justru mempunyai peran yang cukup dominan

dalam berinteraksi dengan pendengar. Tidak menutup kemungkinan dimasa

mendatang, media sosial justru mampu menggeser fungsi interaksi sms dan

telephone yang menjadi alat interktivitas radio. Banyak radio-radio komersil yang

mulai menggunakan fungsi media sosial tersebut dalam membantu interaktivitas

dengan pendengarnya. Termasuk didalamnya radio-radio yang sudah melibatkan

fasilitas streaming. Seperti radio JIZ FM, Swaragama FM dan Geronimo FM yang

sering menduduki peringkat tiga besar dalam Jogja Streaming juga menggunakan

media sosial facebook dan twitter dalam membantu interaksi dengan

pendengarnya. Untuk itu penulis perlu membandingkan aktivitas media sosial

pada masing-masing radio tersebut guna membantu peneliti untuk memilih radio

yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut tabel tentang aktivitas media sosial

pada radio-radio di Yogyakarta yang memanfaatkan media sosial twitter dan

facebook dalam bentuk fanspage.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el I

I.2

Daf

tar

Stas

iun

Rad

io P

engg

una

Fac

eboo

k

Tah

un 2

012

Sum

ber:

Fac

eboo

k 20

12

No.

N

ama

Stas

iun

Rad

io

Nam

a A

kun

Fac

eboo

k

Tan

ggal

Pen

daft

aran

Jum

lah

pen

yuk

a

fans

page

Fac

eboo

k

Pen

ggun

a

face

book

yan

g

mem

bica

raka

n

fans

page

ini

Fre

kuen

si

post

inga

n pa

da

hala

man

FB

/24j

am

Rat

a-ra

ta

feed

back

/pos

ti

ngan

1.

JIZ

FM

89

.5

JIZ

FM

"M

usik

T

erba

ik

Pilih

anm

u

10

04

11

18

.516

1.

781

15

8,6

2.

Swar

agam

a

FM

SWA

RA

GA

MA

FM

01

0

6 0

9

33.3

55

2.09

3 7

3,57

3.

Ger

onim

o FM

G

eron

imo

FM

06

08

09

17

.708

71

6 11

4,

9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tab

el I

I.3

Daf

tar

Stas

iun

Rad

io P

engg

una

Tw

itte

r

Tah

un 2

012

Su

mbe

r: T

witt

er 2

012

No.

N

ama

Stas

iun

Rad

io

Nam

a A

kun

Tw

itte

r

Tan

ggal

Pen

daft

aran

Jum

lah

Fol

low

ers

Jum

lah

Pos

ting

an

Rat

a-ra

ta

twee

ts/h

ari

Rat

a-ra

ta

Men

tion

s at

au

feed

back

/har

i

1.

Jiz

FM

@89

5jiz

fm

14

02

11

6.

409

19.8

32

94,5

82

,5

2.

Swar

agam

a

FM

@sw

arag

amfm

25

0

8 0

9

43.0

15

61.4

30

80,5

70

,5

3.

Ger

onim

o

FM

@ge

roni

mof

m

16

12

09

22

.399

74

.069

79

55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Apabila diamati dari ketiga perbandingan aktivitas masing-masing radio di

atas, akan kita ketahui seberapa intensifkah interaktivitas masing-masing radio

dengan pendengarnya melalui media sosial tersebut. Bisa kita lihat dari

perbandingan aktivitas facebook dan twitter diatas. JIZ FM baru aktif bergabung

selama 1,5 tahun dengan 18.516 pengguna facebook yang menyukai fanspage

facebooknya. Berbeda dengan radio Swaragama FM yang memang sudah aktif

dengan fanspage facebooknya selama kurang lebih tiga tahun dan mampu meraup

33.355 pengguna facebook. Begitu juga dengan radio Geronimo FM yang sudah

aktif sejak 3 tahun yang lalu, namun hanya mampu meraih 17.708 pengguna

facebook untuk menyukai fanspagenya. Apabila dilihat dari jumlah pengguna

facebook yang membicarakan fanspagenya, JIZ FM mempunyai peningkatan

yang cukup pesat, terbukti dengan umur fanspage facebook yang belum genap

dua tahun ini JIZ FM hampir menyaingi radio Swaragama FM dengan 1.781

pengguna facebook yang membicarakan fanspage JIZ FM, sementara Swaragama

FM dengan umur fanspage facebook 3 tahun dengan 2.093 pengguna facebook

yang menyukai fanspage facebooknya. Frekuensi postingan host pada halaman

FB perjamnya, JIZ FM juga menempati peringkat utama dengan rata-rata 15

postingan setiap jamnya. Jumlah rata-rata feedback untuk setiap postingannya, JIZ

FM juga mempunyai rata-rata tertinggi, yaitu 8,5 feedback dalam bentuk

komentar setiap satu postingan.

Sedangkan untuk akun twitter, terdapat berbedaan jumlah follower yang

cukup signifinikan diantara ketiga radio. Radio Swaragama mempunyai follower

terbanyak dengan 43.015 follower dalam tiga tahun terakhir ini. Sedangkan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

jumlah total tweets yang diposting oleh masing-masing radio, Geronimo FM

menempati peringkat pertamanya. Dari segi interaktivitas dengan followernya,

radio JIZ FM menempati urutan pertama dengan intensitas interaksi yang tertinggi

yaitu rata-rata 94,5 postingan perharinya dengan respon rata-rata yang tertinggi

pula yaitu 82,5 perharinya. Dengan melihat jumlah followers dan usia twitter yang

belum ada dua tahun serta rata-rata postingan dan respon yang terbanyak pula,

radio JIZ FM menjadi radio yang teraktif dalam penggunaan twitternya.

Secara keseluruhan dengan melihat kedua tabel diatas, terlihat radio JIZ

FM merupakan radio yang paling aktif berinteraksi dengan khalayak baik melalui

facebook ataupun twitternya. Untuk itu radio JIZ FM merupakan perusahaan radio

yang paling tepat untuk diteliti dalam penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB III

ANALISIS DATA

Pada Bagian ini, seluruh data hasil penelitian akan dipaparkan secara

menyeluruh. Data-data tersebut penulis peroleh dari observasi dan dokumentasi-

dokumentasi fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Penulis berusaha

mengetahui interaktivitas yang terjadi dalam media sosial yang digunakan radio

JIZ FM tersebut. Hal-hal yang diteliti adalah fitur-fitur dari fanspage facebook

dan twitter radio JIZ FM, yaitu: wall, timeline, info, profil, dan photo dan juga

komunikasi yang terjadi antar pengguna melalui fitur-fitur tersebut.

Data keseluruhan dalam penelitian ini penulis paparkan berdasarkan tiga

tingkatan interaktivitas menurut McMillan, Seizaf Rafaeli serta Joellen Easton.

McMillan (2002) dalam (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209) membagi

interaktivitas ke dalam tiga tingkatan yaitu user to user, user to document, dan

user to system. Sedangkan Rafaeli membagi interaktivitas berdasarkan kaitan

pesan yang ada di dalamnya, yaitu non-interaktif, reaktif dan full interaktif.

Sementara Joellen Easton dalam penelitiannya membedakan interaksi antar

pengguna kedalam model interaktivitas vertikal dan horizontal. Kategori-kategori

itulah yang penulis gunakan untuk menjelaskan interaktivitas yang ada di

fanspage facebook dan twitter Radio JIZ FM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. Tingkat Interaktivitas Menurut McMillan

1.2 User to user interactivity

Dalam penelitian ini, penulis mencoba memaparkan seluruh data yang

diperoleh selama penelitian berlangsung. Interaktivitas yang dianalisis bukan

hanya interaksi antar pengunjung namun juga interaksi antara pengunjung dengan

admin (pengelola situs) facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaksi yang terjadi

dalam media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini merupakan sebuah

bentuk komunikasi interpersonal yang diperantarai oleh media baru, yaitu

perangkat internet. Livingstone menyebut hubungan ini sebagai human to human

atau user to user interactions (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209).

Interaktivitas yang terjadi pada kategori user to user ini memiliki

karakteristik komunikasi antara pengguna-penggunanya, atau antara pengguna

dengan adminnya. Pesan yang ditinggalkan oleh pengguna kemudian akan

mendapatkan respon dari pengguna lainnya. Format seperti ini bisa kita temukan

dalam wall, timeline ataupun comment yang terdapat pada halaman fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM.

Aspek komunikasi interpersonal cukup ditunjukkan dalam interaktivitas

yang terjadi pada kategori user to user ini. Apalagi dalam fanspage facebook dan

twitter radio JIZ FM ini, komunikasi yang terjadi seolah-olah pengguna saling

bertatap muka. Seperti salah satu contoh interaksi yang terjadi pada halaman

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 1. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage facebook

radio JIZ FM

Gambar 2. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio

JIZ FM

Gambar 1 menunjukkan Jenk Ungu, seorang pengunjung, memposting

sebuah pesan yang ia tujukan kepada admin fanspage facebook radio JIZ FM.

Dalam pesannya tersebut, Jenk Ungu berkata dengan nada yang emosional dengan

ditandainya kalimat yang ia tulis dengan tanda suruh yang cukup banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Kemudian dari pesan tersebut muncullah tanggapan-tanggapan dari pendengar

radio JIZ FM lainnya dengan menanyakan dimana tempat tinggal Jeng Ungu. Jeng

ungu pun kemudian menjawab pertanyaan dari salah satu pengunjung tersebut.

Tak hanya itu, karena kemudian muncullah seorang pengunjung lagi yang ikut

berkomentar dalam postingan Jeng Ungu namun dengan pembahasaan yang lebih

santai dalam bentuk candaan.

Sedangkan gambar 2 menunjukkan interaksi antar pengunjung, dimana

akun @milarahmadhania yang berpendapat tentang suaranya. Pesan yang

disampaikan akun @milarahmadhania itu pun langsung mendapatkan tanggapan

dari temannya, yang ikut menimpali pesan yang disampaikan oleh akun

@milarahmadhania.

Dari kedua gambar diatas, bisa ditunjukkan adanya komunikasi

interpersonal atau seolah-olah terjadi dengan saling bertatap muka. Walaupun

komunikasi tersebut tidaklah seaktif pada percakapan di chatroom, namun

percakapan yang terjadi diatas bisa mewakili bagaimana hubungan personal

tercipta didalamnya. Hal tersebut sepadan dengan anggapan Ha dan James (1998)

yang mengatakan bahwa komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang

menunjukkan kondisi yang menyamai percakapan seperti dalam komunikasi

interpersonal.

Adanya komunikasi dua arah yang tercipta dalam fanspage facebook dan

twitter radio JIZ FM ini berarti sudah cukup menunjukkan bahwa komunikasi

yang terjadi tersebut adalah interaktif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Interaksi yang terjadi pada kategori user to user ini terdiri dari dua jenis

interaksi yaitu, interaktivitas antar pengunjung dan interaktivitas antara

pengunjung dengan admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.

Dalam interaktivitas antar pengunjung, biasanya pengunjung saling

bertukar pesan satu dengan yang lainnya. Pengunjung juga saling berkomentar

terhadap pesan-pesan yang menarik. Pesan-pesan yang mendapatkan komentar

dari pengunjung yang lainnya cenderung terjadi pada pesan-pesan yang aktual,

seperti tentang event yang akan diadakan oleh radio JIZ FM, kondisi gelombang

radio yang didengarkan pendengar, cara-cara mengakses atau mendengarkan radio

JIZ FM ataupun pertanyaan seputar judul lagu yang sedang atau baru saja diputar

di radio JIZ FM.

Gambar 3. Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage facebook

radio JIZ FM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar diatas menunjukkan sebuah dialog kecil yang terjadi antar

pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Interaksi bermula dari pertanyaan

Astri Wahyuni terhadap admin radio JIZ FM yang kemudian mendapatkan

komentar dari pengguna lainnya yaitu Nicky Alvaristi. Komentar dari Nicky

tersebut menunjukkan adanya hubungan ketertarikan Nicky terhadap pesan yang

diposting oleh Astri.

Gambar 4. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio

JIZ FM

Gambar diatas menggambarkan interaksi antar pengunjung dalam twitter

radio JIZ FM, dimana akun @wisnukunt meminta temannya @Chiro_chiro untuk

memfollow twitter radio JIZ FM. Pesan yang disampaikan akun @wisnukunt itu

pun langsung mendapatkan tanggapan dari temannya. Selain itu ada pula

tanggapan dari follower JIZ FM lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pesan-pesan diatas menunjukkan adanya hubungan kedekatan yang

terbangun antara satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya keterkaitan antara satu pesan dengan pesan yang

lainnya. Kondisi ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh McMillan (2002)

yang menyebutkan bahwa interaksi antar user ditunjukkan secara jelas dengan

melakukan komunikasi pada media baru dengan jalan saling berkaitan dengan

pesan-pesan yang behubungan satu sama lain (McMillan, 2002).

Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, peneliti juga

menemukan hal menarik yaitu bentuk isi pesan yang cenderung digunakan oleh

pengunjung ataupun admin radio JIZ FM dalam berkomunikasi di fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM. Isi pesan yang digunakan oleh user cenderung

bersifat unik dan lucu. Pembahasaan yang digunakan tidaklah formal, tidak serius

dan kadang hanya sekenanya saja. Penggunaan bahasa yang cenderung santai

dalam interaksi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM tersebut sejalan

dengan pendapat beberapa peneliti yang menemukan bahwa pesan-pesan

interaktif adalah pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym dan berisi

menggunkan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya

(Warnick, 2002).

Fitur-fitur yang terdapat pada halaman fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga masing-masing user seolah-olah

berkomunikasi secara langsung walaupun ada jeda seperti waktu pengiriman

respon atau komentar yang dikirim oleh pengunjung lain. Pengunjung bebas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

memberi komentar, opini ataupun pesan kepada admin fanspagae facebook dan

twitter radio JIZ FM melalui fitur-fitur yang terdapat didalamnya.

Namun peneliti menemukan bahwa pesan-pesan antar pengunjung ini

cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan interaksi antara pengunjung dengan

admin baik fanspage facebook maupun twitter radio JIZ FM. Ada kecenderungan

bahwa pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan

hanya untuk menjawab atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesan-

pesan mereka biasanya terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request

lagu apa atau pertanyaan tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang

dilontarkan pengunjung cenderung hanya terarah untuk admin, dan kebanyakan

pesan tersebut reaktif atau hanya berkaitan satu kali dengan pesan yang

dilontarkan admin.

Hal lain yang menarik yang terjadi pada halaman fanspage facebook dan

twitter radio JIZ FM adalah pengunjung dapat merequest lagu kesukaannya.

Pengunjung juga dapat memberikan pendapat-pendapatnya mengenai konten

siaran yang sedang dibahas oleh penyiar. Tidak hanya itu, kadang ada pula

kritikan yang diberikan oleh pengunjung baik mengenai gelombang radio yang

bermasalahan ataupun lagu yang direquest pengunjung tidak diputarkan oleh

penyiarnya.

Kondisi kontrol penuh yang dimiliki pengunjung tersebut membuktikan

bahwa fitur-fitur interaktif yang dimiliki fanspage facebook dan twitter radio JIZ

FM memfasilitasi keinginan pengunjung untuk berkomunikasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Selain interaksi antar pengunjung, dalam kategori user to user ini,

interaksi juga terjadi antar pengunjung dengan admin yang mengelola fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM. Setiap harinya terdapat puluhan pesan yang

diposting oleh admin yang kemudian dikomentari oleh pengunjung fanspage

facebook ataupun twitter radio JIZ FM.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kecenderungan pesan yang

diposting oleh admin adalah pesan-pesan yang aktual seputar tema atau konten

siaran yang sedang berlangsung, dan penyampaiannya dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan. Tema-tema yang diangkat untuk dijadikan pertanyaan-pertanyaan

yang akan diposting biasanya diambil dari kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan

sehari-hari seperti pertanyaan tentang hal terkonyol yang pernah dilakukan,

makan siang terfavorit, ataupun cita-cita yang belum terwujud hingga saat ini.

tema-tema ringan santai dan unik semacam itu yang banyak diangkat dalam

update status fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.

Peneliti melihat, status-status yang bersifat santai, lucu dan unik itulah

yang banyak mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Selain itu peneliti

juga melihat adanya unsur emosional dari admin ke pengunjung melalui sapaan

yang akrab dan pilihan kata yang tepat dalam setiap pesan yang diposting baik itu

pada fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Sapaan akrab yang

diterapkan pada setiap pesan yang diposting admin tersebut yang menarik

banyaknya respon dari pengguna lainnya. Berikut ini adalah salah satu contoh

adanya interaksi tingkat tinggi yang ditandai dengan adanya sapaan orang pertama

yang dilakukan oleh admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 5. Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin fanspage

facebook radio JIZ FM

Gambar 6. Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu pengunjung

Dua gambar diatas menunjukkan penggunaan kata sapaan baik secara

langsung pada nama ataupun dengan menggunakan kata ganti orang pertama.

Dalam tulisannya, Warnick, Xenos, Endras, dan Gastil mengkategorikan

interaktivitas dalam kategori text based interactivity. Dalam kategori tersebut

terdapat teknik-teknik retoris dan fitur-fitur dalam teks website yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

termasuk gaya berbicara (verbal style), penggunaan kalimat aktif dibandingkan

kalimat pasif, penggunaan kata sapaan dan embellishment.

Text-based interactivity consists of rhetorical techniques and features of the website text itself that communicate a sense of engaging presence to site visitors. Text-based interactivity refers to two aspects of the overall style in which the site content is presented. These include verbal style, such as the use of active rather than passive voice, first and second person rather than third person address, and embellishment (Endres & Warnick, 2004; Farkas & Farkas, 2002)

Dalam menjawab atau mengometari pesan yang diposting oleh

pengunjung, admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menyapa

langsung pada si penanya. Dalam hal ini admin menggunakan teknik percakapan

interpersonal sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan pengunjung

lainnya.

Pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, penulis

menemukan fakta bahwa admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM

cenderung hanya membalas pesan-pesan yang pertama muncul pada interface

comment, dan apabila komentar yang ditinggalkan terlalu banyak, biasanya

komentar terakhirlah yang mendapat tanggapan dari admin. Sedikitnya tanggapan

yang diberikan admin pada pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung itulah

yang menandakan bahwa keaktifan admin dalam komunikasi ini bisa dikatakan

kurang apabila dibandingkan dengan keaktifan pengunjung untuk berkomunikasi

dengan admin. Hal itulah yang membuat komunikasi tidak begitu hidup. Interaksi

yang seharusnya penuh menjadi kurang interaktif. Sehingga pada media sosial

facebook dan twitter radio JIZ FM ini memang kebanyakan pesan hanya

berbentuk pesan reaktif, sesuai dengan tingkatan dari Rafaeli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1.2 User to document interactivity

Dalam kategori interaktivitas ini, interaksi user to document diidentifikasi

dari keaktifan pengguna dalam menginterpretasikan pesan-pesan dari media

massa. Pengguna baik itu admin ataupun pengunjung lainnya bisa menjadi

pengirim atau pengontrol sebuah isu untuk kemudian diposting pada halaman

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.

Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, berita atau isu

yang sedang aktual yang biasanya diposting oleh user. Pengguna mempunyai

kebebasan untuk memodifikasi pesan tersebut, sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Seperti dua contoh interaksi user to document dibawah ini.

Gambar 7. Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah

berita yang berasal dari media lain

Gambar 8. Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di

twitter radio JIZ FM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari kedua gambar diatas bisa dikatakan bahwa fanspage facebook dan

twitter radio JIZ FM juga melakukan interaksi dalam kategori ini. Admin

memodifikasi pesan yang bersumber dari media lain yang kemudian ia posting

pada halaman fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Hal ini sejalan

dengan pendapat McMillan (2002) yang memaparkan bahwa dalam interaktivitas

user to document, penerima pesan dapat memodifikasi konten atau isis sebuah

pesan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. User berperan sebagai kreator

yang aktif dalam mengkostumisasi pesan yang menjadi isi dari wesite tersebut.

Berita atau document yang diposting pengguna dalam kategori ini

merupakan berita-berita yang berhubungan dengan isu-isu terkini yang sedang

terjadi didalam masyarakat, seperti berita tentang tertangkapnya teroris

dibeberapa kota, serta berita-berita tentang kegiatan atau event yang

diselenggrakan oleh radio JIZ FM yang diberitakan di media pemberitaan lainnya.

Berita yang diposting biasanya bersumber baik dari harian lokal seperti Tribun

Jogja dan harian nasional online seperti Detik.com. Sebelum memposting berita-

berita tersebut, user selalu menambahkan beberapa kalimat sebagai pengantar

document yang akan diposting. Dengan kata lain, user memodifikasi pesan

tersebut sebelum mempostingnya pada halaman fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM.

Steuer (1992) menyatakan interaktivitas sebagai kemampuan pengguna

dalam mengontrol dan memodifikasi pesan. Setiap orang mempunyai kebebasan

untuk mengontrol pesan yang ia terima dan memodifikasi serta mengaturnya

sesuia dengan kebutuhan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sayangnya, dalam penelitian ini, peneliti menemukan fakta bahwa

interaksi user to document dalam kedua media sosial yang digunakan radio JIZ

FM ini sangat jarang terjadi. Apalagi apabila dibandingkan dengan dua kategori

interaksi yang lainnya.

Peneliti juga menemukan adanya fakta bahwa pesan-pesan dalam bentuk

interaksi ini jarang dikomentari oleh pengguna lainnya. Beberapa pesan yang

diposting oleh user hanya mendapatkan respon dalam bentuk ataupun

ang meninggalkan komentar

pada pesan yang diposting dalam interaksi user to document ini. Respon yang

diberikan pengunjung memang sangatlah jarang dalam bentuk komentar, dan

like

setuju dan suka terhadap pesan yang diposting. Namun reaksi yang diberikan

pengunjung tersebut cukup mengidentifikasikan adanya kontrol pengunjung

sebagai pengguna terhadap pesan-pesan yang mereka hadapi. Seperti apa kata

William, Rice dan Rogers (1988) yang me The

degree to which participants in a communication have control over, and can

exchange roles in their mutual discourse

komunikasi yang dilakukan partisipan tersebut mempunyai kontrol terhadap pesan

dan dapat saling bertukar pesan dalam dialog mereka.

1.3 User to system interactivity

Baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM tingkat

interaktivitas user to system menunjukkan jumlah yang sangat tinggi. Interaksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

yang terjadi dalam kategori user to system ini ditandai dengan adanya interaksi

antara pengunjung dengan system yang ada pada fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM. Komunikasi kategori ini cenderung bersifat searah. Interaktivitas

yang ada pada kedua media sosial tersebut berbentuk link/hypertext, yang dapat

menghubungkan pengguna pada fitur-fitur yang ada di fanspage facebook dan

twitter radio JIZ FM.

System tersebut memberikan kebebasan kepada pengguna untuk

mengontrol apa yang diinginkan oleh pengguna dalam berkomunikasi. Hypertext

itulah yang menjadi komponen dalam sistem yang terdapat pada fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM. Dalam dua media sosial yang digunakan radio

JIZ FM ini, hypertext ditandai teks yang terhubung dengan fitur-fitur yang

terdapat di dalamnya.

Hypertext sendiri didefinisikan sebagai satu blok teks, dan link elektronis

yang menggabungkan komponen didalamnya. Theodor H. Nelson mulai

mengemukakan konsep hypertext/link pada tahun 1960-an. Sistem informasi yang

terhubung secara mekanis ini bersumber dari artikel Vannebar Bush (Landow,

1992).

Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini pengguna dapat

berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada didalamnya. Pengunjung dapat

menggunkan fitur-fitur seperti wall, timeline, comment, retweet, like ataupun link-

link yang tersedia dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. fitur-fitur

tersebut mempunyai cirri tersendiri dan berbeda antara facebook dan twitter.

Untuk facebook, hypertext ditandai dengan tulisan berwarna biru, sedangkan pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

twitter ditandai dengan teks yang berwarna merah. Kedua bentuk teks tersebut

berguna untuk menghubungkan pengguna dengan fitur-fitur yang terdapat pada

masing-masing media sosial tersebut.

Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai dengan keinginan pengunjung.

Pengunjung dapat meninggalkan comment atau sekedar menyatakan kesukaannya

dengan meng-klik hypertext retweet

1.3.1 Interaksi user to system pada wall fanspage facebook radio JIZ FM

Salah satu fitur yang menjadi favorit bagi pengunjung adalah fitur wall

yang terdapat pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM. fitur tersebut

merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial facebook. Melalui fitur

tersebut ditampilkan pesan-pesan yang ditinggalkan pengunjung, update status

dan upload foto juga ditampilkan dalam wall.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari

kecenderungan update status yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio

JIZ FM. Update status yang dilakukan admin biasanya berkenaan dengan konten

dan tema siaran yang sedang berlangsung. Selain itu pengunjung juga dilibatkan

untuk ikut memilih lagu yang akan diputar dalam playlist lagu pada saat siaran.

Fungsi itulah yang digunakan oleh pihak radio JIZ FM untuk menggantikan

metode lama yang masih banyak digunakan oleh radio-radio lain, yaitu sistem

request lagu melalui media sms dan telephon. Untuk itu, kini radio JIZ FM sangat

meminimalisir penggunaan sms dan telephon dalam berinteraksi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pendengarnya. Mereka menggantinya dengan memanfaatkan media sosial

facebook dan twitter untuk memfasilitasi pedengar yang ingin merequest lagu.

Request ataupun komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung merupakan

bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh fanspage facebook radio JIZ FM. baik

pengunjung ataupun admin dapat memakai fasilitas yang ada pada wall untuk

saling berkomunikasi. Hypertext yang mendukung kemudahan tersebut adalah

fitur dan Kedua tulisan tersebut berwarna biru, apabila di-klik

maka dapat menampilkan interface bagi pengunjung untuk meninggalkan pesan.

Untuk mengekspresikan rasa suka terhadap update status yang dilakukan oleh

admin, pengunjung dapat menggunakan fitur Fasilitas komentar sendiri

adalah fasilitas yang cukup memudahkan pengunjung.

Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini terdapat hal yang cukup

menarik, yaitu antusiasme pengunjung yang cukup tinggi dalam menggunakan

like an dalam jenis tema-tema yang

diposting yang membedakan apakah update status tersebut banyak disukai atau

tidak oleh pengunjung. Karena rata-rata semua update status yang dilakukan oleh

admin disukai oleh lebih dari sepuluh pengunjung. Berbeda dengan

kecenderungan jumlah komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung untuk setiap

update status yang dilakukan oleh admin. Peneliti menemukan adanya perbedaan

jumlah komentar pada setiap update status admin fanspage facebook radio JIZ

FM. perbedaan jumlah komentar ternyata tergantung pada jenis atau tema pesan

yang diupdate oleh admin. Jenis pesan yang komunikatif lah yang lebih banyak

mendapatkan komentar dari pengunjung. Berbeda dengan update status yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

hanya bersifat informatif, cenderung mendapatkan komentar yang jauh lebih

sedikit. Seperti contoh gambar dibawah ini.

Gambar 9. Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung

Gambar diatas menunjukkan jumlah komentar yang cukup mencolok

antara satu pesan yang diupdate oleh admin dengan pesan yang lainnya. Peneliti

menemukan perbedaan jenis pesan yang diupdate berpengaruh pada jumlah

komentar yang ditinggalkan. Seperti update status diatas, admin memposting

kalimat informatif mengenai lagu yang diputar oleh penyiar, update status tersebut

hanya mendapatkan dua komentar dari pengunjung walaupun dalam pesannya

admin juga melontarkan kalimat melucu untuk menarik perhatian pengunjung

yaitu

Hayoo hayoo siapa yang ga tau arah jalan pulang? Coba aja tlp om

Ternyata kalimat yang cenderung melucu tersebut tidak cukup membuat

pengunjung tertarik dan selanjutnya mengomentari status tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berbeda dengan pesan yang cenderung lebih komunikatif seperti gambar

disampingnya. Admin melontarkan pertanyaan seputar tema yang sedang diangkat

penyiar. Hasilnya sebanyak tiga puluh delapan komentar ditinggalkan oleh

pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM.

Hal ini sedikit berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Warnick yang

mengidentikkan pesan interaktif dengan pesan-pesan yang berisi humor, tidak

anonym dan menggunakan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-

anggotanya (Warnick 2002). Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini, peneliti

menemukan tidak adanya jaminan bahwa pesan yang berisi humor akan lebih

interaktif, karena pada kenyataannya justru pesan yang lebih komunikatiflah yang

lebih menarik pengunjung untuk berinterkasi dengan admin. Sehingga jenis pesan

yang membedakan ketertarikan pengunjung adalah cenderung kepada pesan yang

komunikatif dibandingkan dengan pesan yang hanya informatif walaupun

dibumbui dengan kata-kata yang lucu sekalipun.

dan , pengunjung juga dimanjakan untuk

dapat memilih tampilan pesan dalam fanspage facebook radio JIZ FM. Terdapat

dimana fitur tersebut dapat memfilter pesan-pesan yang ada

di fanspage facebook radio JIZ FM. Melalui fitur ini, pengunjung dapat memilih

pesan yang terdapat pada facebook dengan lebih mudah sesuai dengan keinginaan

pengunjung. Bisa hanya untuk melihat pesan yang diposting oleh admin, atau

untuk melihat pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung saja. Namun

pengunjungpun juga bisa melihat keseluruhan tampilan pesan baik dari admin

ataupun pengunjung lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Dengan menggunakan fitur ini, pengunjung dimudahkan untuk dapat

melihat pesan-pesan yang diposting oleh admin yang berada diantara pesan-pesan

dari pengunjung lainnya. Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh fanspage

facebook radio JIZ FM tersebut membuktikan adanya system yang mendukung

interaktivitas dalam kategori user to system ini. Hal ini juga sejalan dengan

dimensi interaktivitas yang dikemukakan oleh Liu dan Shrum (2002) yang

berbicara tentang adanya fitur dalam sebuah website yang berarti mengijinkan

oengunjung untuk memilih dan menentukan konten yang ingin mereka lihat.

Sama seperti pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM ini, pengunjung

dapat dengan bebas memilih halaman yang mereka inginkan untuk sekedar dilihat

ataupun untuk berinteraksi dengan admin atau pengunjung lainnya.

1.3.2 Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook radio JIZ

FM

Selain halaman wall yang menjadi salah satu media interaksi dalam

kategori user to system terdapat pula halaman info, yaitu halaman yang berisi

informasi mengenai mengenai data-data radio JIZ FM. Data-data tersebut berupa

diskripsi acara, tanggal pembuatan fanspage, alamat radio, no telepon dan pin

blackberry yang dapat digunakan pengunjung apabila ingin melakukan

pemasangan iklan radio serta afiliasi yang dihubungkan dengan link untuk

mempermudah pengunjung dalam mengakses streaming, twitter, website maupun

company profil radio JIZ FM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Penggunaan link menurut McMillan (2002) merupakan salah satu bentuk

interaktivitas user to system. Pengguna dalam hal ini berinteraksi dengan

teknologi atau computer bukan berinteraksi dengan orang lain. Pengguna

mempunyai kontrol dalam jenis interaksi ini. Sehingga interaksi tergantung dari

pengguna, fitur apa yang di-klik untuk menentukan respon dari system. Sama

halnya dengan penggunaan link, dimana link merupakan jalan pintas bagi

pengunjung untuk mengakses informasi tertentu yang mereka inginkan.

Gambar 10. Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM

Link yang ada pada halaman info fanspage facebook radio JIZ FM antara

lain: http://www.4shared.com/office/7W5pisHg/PROFILE_JIZ_FM_2012.html;

http://www.jogjastreamers.com/index.php?play=40; https://twitter.com/895jizfm;

http://www.895jizfm.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dengan mengakses link-link tersebut, pengunjung dapat terhubung

langsung dengan halaman situs-situs lain yang dimiliki oleh radio JIZ FM.

Menurut Sunder et al (2003: 31) situs yang memiliki banyak link merupakan

sebuah situs yang memiliki interaktivitas yang tinggi.

1.3.3 Interaksi user to system pada halaman foto fanspage facebook radio

JIZ FM

Pada halaman foto, terjadi pula interaktivitas yang bersifat user to system.

Interaktivitas dalam fitur ini bersifat sama dengan interaktivitas yang terjadi pada

halaman wall. Dalam interaksi jenis ini, pengunjung hanya bisa mengomentari

atau meng-klik tulisan sebagai tanda bahwa pengguna tersebut menyukai

foto yang diposting oleh admin.

Peneliti menemukan adanya fungsi yang unik dari pemasangan foto-foto

yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio JIZ FM. Foto-foto tersebut

digunakan sebagai pendukung interaktivitas yang ada dengan menyertakan pesan

dalam setiap foto yang diupload, seperti foto dari penyiar yang sedang siaran.

Melalui foto tersebut, pengunjung dapat mengenali atau mengetahui penyiar yang

sedang siaran pada saat itu. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat meninggalkan

komentar mengenai foto-foto penyiar yang diupload oleh admin. Dari fakta

tersebut, peneliti menemukan adanya upaya admin dalam menghadirkan interaksi

untuk semua pengunjungnya bahkan melalui media foto sebagai salah satu fitur

yang terdapat pada fanspage facebook radio JIZ FM. Hal ini sejalan dengan

pendapat Roehm & Haugtvedt (1999) yang mengungkapkan bahwa interaktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

yang terjadi pada suatu media tergantung pada kadar fitur-fiturnya yang tidak

hanya menghadirkan interaksi dari seorang receiver namun juga interaksi untuk

banyak orang.

1.3.4 Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ FM

Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan adanya interaktivitas yang

tinggi pada twitter radio JIZ FM. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah interaksi

yang menunjukkan jumlah yang tinggi pula. Sama halnya dengan fanspage

facebook radio JIZ FM, interaksi dalam twitter radio JIZ FM juga terjadi melalui

fitur-fitur yang terdapat pada twitter radio JIZ FM.

Fitur timeline merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial

twitter. Segala hal yang dilakukan baik oleh admin ataupun pengunjung berupa

update status, membalas pesan, berkomentar, ataupun meng-upload foto. Dengan

sifatnya tersebut, timeline berfungsi sebagai sumber berita bagi pengunjung untuk

mengetahui apa saja aktifitas radio JIZ FM.

Pada dasarnya jenis pesan yang diposting oleh admin pada twitter radio

JIZ FM ini sama dengan pesan yang diposting oleh admin fanspage facebook

radio JIZ FM. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terdapat kesamaan

pada jenis pesan yang diposting pada kedua media sosial tersebut, yaitu pesan

yang berisi tentang konten-konten yang berhubungan dengan tema siaran yang

sedang dibawakan oleh penyiar.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan adanya hal yang menarik

seputar update pesan yang dilakukan oleh admin radio JIZ FM. Dalam timeline

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

twitter radio JIZ FM ini, peneliti menemukan adanya tiga jenis pesan yang

diupdate oleh admin twitter radio JIZ FM, yaitu pesan yang berisi tentang

pertanyaan-pertanyaan mengenai tema atau konten siaran, pesan berupa informasi

mengenai playlist dan request lagu serta pesan berupa link yang bertautan dengan

halaman situs radio JIZ FM yang lainnya seperti facebook dan streaming. Ketiga

jenis pesan tersebut tentu saja mendapatkan respon tersendiri dari masing-masing

pengunjung.

Pada dasarnya halaman timeline ini memang dapat dimanfaat secara luas

oleh admin ataupun pengunjung lainnya. Apabila menilik dari teori yang

diungkapkan oleh Roger (1998) dalam Tankard (2001: 307) yang mengatakan

bahwa dalam interaktivitas melalui internet dikontrol oleh pengguna dan aktivitas

juga banyak dilakukan oleh pengguna aktif, twitter radio JIZ FM ini cukup

memenuhi criteria tersebut. Terbukti melalui twitter ini, peneliti menemukan

adanya interaksi baik itu antara pengunjung dengan admin ataupun antara

pengunjung dengan pengunjung lainnya. Interaksi tersebut tentu saja timbul dari

update-update pesan yang dilakukan oleh admin yang kemudian memancing

pengguna untuk membalas atau berkomentar mengenai update pesan tersebut.

Selain update pesan yang mendukung interaktivitas pada twitter radio JIZ

FM ini, pesan berupa link yang banyak diposting oleh admin juga merupakan

suatu indikasi adanya interaktivitas didalamnya, hal tersebut juga sesuai dengan

apa yang dilontarkan McMillan (2002) tentang penggunaan link yang merupakan

indikasi adanya interaktivitas yang tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dalam timeline twitter radio JIZ FM ini, selain dapat melihat update pesan

yang ditinggalkan oleh admin, pengunjung juga dapat memposting pesan dengan

me-mention akun twitter radio JIZ FM. Dengan begitu, secara langsung pesan

yang diposting oleh pengunjung akan masuk pada halaman timeline radio JIZ FM.

Namun peneliti menemukan kecenderungan pesan yang ditinggalkan oleh

pengunjung sebagian besar adalah pesan-pesan yang masih berkaitan dengan

update pesan admin, bukan pesan yang berdiri sendiri. Fakta tersebut

membuktikan bahwa dalam twitter radio JIZ FM ini, kontrol juga terdapat pada

pengunjung, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih fasilitas-fasilitas

dalam halaman timeline twitter radio JIZ FM untuk berkomunikasi. Pengunjung

dibebaskan untuk memposting pesan, atau membalas pesan atau hanya melakukan

retweet sebagai tanda persetujuan dan suka terhadap update pesan yang diposting

oleh admin. Fakta ini semakin menguatkan pendapat Rogers (1998) tentang

kontrol pengguna aktif dalam interaktivitas di internet.

Tidak hanya halaman wall saja, halaman timeline twitter ini juga

menggunakan hypertext yang terdapat pada setiap pesan dalam timeline.

Hypertext tersebut berupa yang berarti perluasan, dimana pengunjung

dapat melihat lebih detail mengenai pesan yang diposting admin, yang

berguna untuk menjawab atau membalas pesan yang dikontarkan admin,

merupakan hypertext yang berguna untuk menulis kembali apa yang

ditulis oleh admin, serta yang berguna untuk menandai pesan yang

diposting oeh admin untuk dijadikan pesan terfavorit dalam timeline pengunjung

tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Dengan adanya hypertext tersebut, pengguna dibebaskan untuk melakukan

komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Disini pengunjung mempunyai kontrol

untuk menggunakan hypertext tersebut. Dengan adanya fitur-fitur hypertext ini

menandakan bahwa twitter radio JIZ FM ini juga mempunyai syncronicity, yaitu

derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna ke dalam sistem

komunikasi yang kemudian mereka menerima respon dengan serentak. Hal

tersebut sesuai dengan dimensi interaksi yang diungkapkan oleh Liu dan Shurm

(2002) yang menyebutkan bahwa fitur membantu pengunjung untuk menentukan

konten apa yang ingin mereka lihat dan gunakan. Cukup dengan meng-klik atau

memilih salah satu dari hypertext yang ada, pengunjung bebas memilih fitur apa

yang ingin mereka gunakan untuk berkomunikasi.

1.3.5 Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ FM

Dalam kategori interaktivitas user to system ini, halaman profil merupakan

salah satu halaman yang dapat mengidentifikasi adanya interaksi. Isi dalam

halaman profil ini adalah informasi tentang diskripsi program acara, tanggal

pembuatan akun twitter, alamat/lokasi radio dan juga link website yang dapat

diakses oleh pengunjung.

Hal yang menarik yang ditemukan peneliti dalam halaman profil ini adalah

banyaknya link yang ada pada halaman profil tersebut. Link yang dicantum pada

halaman profil twitter radio JIZ FM ini hanya berupa link website radio JIZ FM,

yaitu http://www.895jizfm.com. Padahal menurut Sunder et al (2003: 31) situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yang mempunyai interaktivitas yang tinggi adalah situs yang mempunyai banyak

link.

Namun peneliti juga menemukan adanya alternatif lain yang digunakan

oleh admin twitter radio JIZ FM untuk menginformasikan link-link yang dapat

diakses oleh pengunjung. Alternatif tersebut adalah dengan memposting langsung

link tersebut bersama pesan-pesan komunikatif yang ada pada halaman timeline

twitter radio JIZ FM. Berikut gambaran postingan admin pada update pesan

timeline twitter radio JIZ FM.

Gambar 11. Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter radio

JIZ FM

Gambar diatas adalah contoh tampilan update pesan yang menunjukkan

tautan link yang diikutsertakan pula didalamnya. Peneliti menganalisis adanya

kekurangan dan kelebihan dalam metode yang digunakan admin twitter radio JIZ

FM ini. Dengan menautkan link pada pesan yang ditinggalkan pada halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

timeline ini, memang pengunjung yang sekaligus menjadi followers akan secara

langsung dapat melihat link tersebut pada halaman timeline followers masing-

masing, sehingga pengunjung tidak perlu bersusah payah untuk masuk kedalam

profil twitter radio JIZ FM terlebih dahulu. Namun hal tersebut tidak berlaku

untuk pengunjung yang tidak menjadi followers twitter radio JIZ FM. Sehingga,

peneliti menyimpulkan cara tersebut hanya efektif bagi pengunjung yang

sekaligus menjadi followers twitter radio JIZ FM. Tidak hanya itu saja, peneliti

juga melihat kekurangan lain dalam penggunaan metode ini, yaitu pesan-pesan

dengan menautkan link tersebut hanya diposting oleh admin pada waktu-waktu

tertentu, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya followers yang tidak

melihat pesan yang berisi link itu. Untuk itu memang ada baiknya link-link

tersebut juga ditampilkan dalam halaman profil twitter radio JIZ FM. Dengan

begitu baik followers ataupun pengunjung lain yang bukan sebagai followers tetap

dapat melihat link tersebut dan dapat mengaksesnya melalui halaman profil twitter

radio JIZ FM.

1.3.6 Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio JIZ FM

Interaksi dalam kategori user to system yang terjadi pada halaman foto

twitter radio JIZ FM ini juga cukup unik. Foto pada halaman ini merupakan

sebuah pesan yang menyertakan foto didalamnya. Jadi foto-foto tersebut

digunakan untuk mendukung atau memperkuat pesan yang diposting oleh admin.

Seperti contohnya adalah pesan informatif mengenai hari batik berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

#JOGIZSHOW. Monggo ditebak Zobb, Oka yg maNA hay0000...?? :D :D #BatikDay http://pic.twitter.com/1YrDuwvY

Dalam postingan admin tersebut, foto ditampilkan dalam bentuk link,

sehingga followers diberikan kebebasan untuk melihat ataupun tidak melihat foto

tersebut. Namun tidak hanya melalui pesan yang berada dalam timeline itu saja.

Pengunjung juga dimudahkan untuk melihat foto-foto yang ada dalam twitter

yang fungsinya hampir sama dengan

pada fanspage facebook radio JIZ FM, bedanya dalam twitter

radio JIZ FM ini, fitur hanya berguna untuk menfilter foto-foto

yang diposting oleh admin. Pengunjung dapat melihat foto-foto tersebut tanpa

tercampur dengan pesan-pesan lain yang terdapat pada halaman timeline twitter

radio JIZ FM.

Pada foto-foto tersebut, pengguna juga dibebaskan untuk meninggalkan

pesan ataupun berkomentar mengenai foto dengan cara meng-klik hypertext

atau hanya sekedar me-retweet foto tersebut.

Pada dasarnya sistem yang berlaku pada halaman foto twitter radio JIZ

FM ini mengedepankan kebebasan yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh

pengunjung dengan menghadirkan banyaknya fitur ataupun hypertext yang

memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dalam twitter radio JIZ FM ini. Hal

tersebut sudah sesuai dengan apa yang diungkapkan Roehm & Hugtvedt (1999)

mengenai keberadaan fitur-fitur dalam suatu situs yang dapat menghadirkan

interaksi bagi banyak orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

1.3.7 User to system sebagai interaksi satu arah

Secara keseluruhan, interaksi pada kategori user to system yang terjadi

baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM merupakan sebuah

interaksi yang bersifat searah. Pengunjung dalam kedua media sosial ini

berinteraksi dengan fitur-fitur yang berada didalamnya. Hal ini sejalan dengan apa

yang diungkapkan McMillan yang menyebutkan bahwa komunikasi user to

system merupakan komunikasi satu arah, dimana user berinteraksi dengan

website melalui fitur-fitur seperti meng-klik hyperlink (McMillan, 2002).

Fitur-fitur yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM ini sangat membantu pengunjung untuk berinteraksi baik dengan

admin ataupun dengan pengunjung yang lainnya. Seperti Heeter (1989) yang

menyebut bahwa interativitas terletak pada aspek teknologi medianya itu sendiri,

beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur berupa email,

feedback forms, chat room serta unduhan untuk audio ataupun video. Adanya

fakta bahwa kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM menggunakan

fitur-fitur untuk mendukung komunikasinya, sudah cukup membuktikan adanya

interaktivitas didalam kedua media sosial tersebut. Semakin banyak fitur yang

terkandung dalam sebuah situs menunjukkan semakin besarnya interaktivitas yang

terjadi didalamnya (Sundar, 2003: 33).

Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas

McMillan. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk

mendukung analisis yang peneliti lakukan.

Tabel III.1

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM

Menurut Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Juli September 2012

Tipe Interaktivitas Jumlah

Interaksi

Keterangan

User to user 891 Data merupakan jumlah interaksi antar

pengunjung dengan pengunjung dan antara

pengunjung dengan admin

User to document 7 Data ini merupakan respon user terhadap

suatu teks atau dokumen yang mereka

posting pada wall fanspage facebook radio

JIZ FM.

User to system 2483 Data berupa jumlah interaksi antara user

dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu

arah, dimana user berinteraksi dengan situs,

seperti memposting, meng-klik ataupun me-

like fitur pada fanspage facebook radio JIZ

FM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel III.2

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut

Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Agustus - September 2012

Tipe Interaktivitas Jumlah

Interaksi

Keterangan

User to user 1141 Data merupakan jumlah interaksi antar

pengunjung dengan pengunjung dan antara

pengunjung dengan admin

User to document 20 Data ini merupakan respon user terhadap

suatu teks atau dokumen yang mereka

posting pada halaman timeline twitter radio

JIZ FM.

User to system 4264 Data berupa jumlah interaksi antara user

dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu

arah, dimana user berinteraksi dengan situs,

seperti memposting, meng-retweet ataupun

meng-klik fitur pada twitter radio JIZ FM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli

Rafaeli (1988) mengungkapkan adanya tiga tingkatan dalam interaktivitas

yang menitikberatkan pada kaitan antar pesan didalamnya. Interaktivitas terletak

pada pertukaran informasi dan hubungan antar pesan dari partisipan-partisipan. Ia

memandang interaktivitas ini sebagai variable yang berkenaan dengan proses, dan

keterkaitan antara pesan-pesan didalamnya.

Rafaeli m The extent to which

messages in a sequence relate to each other and especially the extent to which

later messages recount the relatedness of earlier m (Sejauh mana pesan

berhubungan satu sama lain secara berurutan dan terutama sejauh mana pesan

kemudian menceritakan keterkaitan pesan sebelumnya). Berdasarkan keterkaiatan

antar pesan itulah kemudian Rafeli membagi interaktivitas kedalam tiga tingkatan,

yaitu noninteraktifitas, reaktif atau quasi interaktif dan interaktif penuh.

2.1 Pesan Noninteraktif

Peneliti menemukan adanya pesan-pesan yang merupakan pesan

noninteraktif. Hal tersebut ditandai dengan adanya ketidak terkaitannya antara

satu pesan dengan pesan yang lainnya. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM,

peneliti menemukan bentuk interaksi tersebut terjadi pada pesan-pesan yang

menyertakan foto didalamnya, seperti update status yang menyertakan foto

penyiarnya berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 12. Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM

Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang disertai yang diposting

admin pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM. Dalam pesan tersebut

disertakan sebuah foto yang menggambarkan dua penyiar yang sedang siaran.

Sedangkan pesannya sendiri berisi tentang pertanyaan admin kepada pendengar

tentang pengalaman yang pernah dialami pendengar saat mengotori ataupun

merusak fasilitas umum.

Feedback yang diberikan oleh pengunjung ternyata tidak ada yang

menjawab topik pesan yang dilontarkan oleh admin dan justru mengomentari foto

yang ditautkan pada pesan tersebut. Sehingga pesan pada gambar diatas tergolong

dalam tingkatan noninteraktif.

Peneliti menemukan yang menarik pada penelitian ini yaitu

kecenderungan pesan noninteraktif justru terjadi pada halaman foto fanspage

facebook radio JIZ FM. Apalagi dalam halaman ini, foto diposting sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

penyerta atau pelengkap untuk pesan-pesan yang diupdate oleh admin. Peneliti

melihat akhirnya pengunjung cenderung lebih tertarik untuk mengometari foto

yang mereka lihat dari pada berinteraksi dengan menjawab atau berkomentar

mengenai isi pesan yang ditulis admin. Maka dari itu pesan-pesan yang

ditinggalkan pengunjung menjadi berdiri sendiri dan tidak berkaitan dengan pesan

yang diposting oleh admin sebelumnya.

Berbeda dengan yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Dari data

yang peneliti peroleh, menunjukkan interaksi pada tingkatan ini jarang terjadi

pada halaman twitter radio JIZ FM. Menurut peneliti, hal tersebut dikarenakan

sifat komunikasi dalam twitter yang lebih terbuka yang dapat direspon secara

langsung cepat dan berdiri sendiri antara satu respon dengan respon yang lainnya,

membuat pesan-pesan yang berkaitan didalamnya lebih bersifat reaktif. Kondisi

itulah yang meminimalisir adanya pesan yang bersifat non-interaktif.

Peneliti melihat adanya kemungkinan kesalahan teknis yang dilakukan

oleh pengunjung dalam menggunakan hypertext untuk meninggalkan komentar.

Karena peneliti menemukan adanya komentar dari pengunjung yang seharusnya

berhubungan dengan update pesan yang sebelumnya diposting oleh admin namun

komentar tersebut justru berada pada pesan kedua yang diposting oleh admin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Gambar 13. Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya

Gambar diatas memperlihatkan komentar yang ditinggal oleh seorang

pengunjung yang tidak berhubungan dengan update pesan yang diposting oleh

admin. Pesan yang diposting oleh admin sebelumnya adalah pesan yang berisi

pertanyaan mengenai plat nomor yang diinginkan oleh pengunjung. Dari situlah

peneliti menyimpulkan adanya kemungkinan kesalahan dalam memasukkan

komentar oleh pengunjung pada update pesan yang terdapat pada halaman

timeline twitter radio JIZ FM.

2.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif

Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, interaktivitas dalam tingkatan

ini mempunyai jumlah intensitas terbanyak bahkan dengan selisih yang jauh

berbeda. Interaktifitas pada tingkatan ini muncul ketika seseorang mengirimkan

pesan kepada orang lain kemudian orang yang dikirimi pesan tersebut

meresponnya sebanyak satu kali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM peneliti menemukan fakta

bahwa interaksi ini terjadi paling banyak di halaman wall. Pengunjung disini

mempunyai kebebasan untuk memberi komentar atau menimpali pesan yang

diposting oleh admin. Sayangnya pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung

tersebut sangat jarang mendapatkan balasan dari admin, hal tersebut yang

menyebabkan pesan-pesan yang terdapat pada halaman wall fanspage facebook

radio JIZ FM ini hanya bersifat reaktif karena tidak ada interaksi yang berlanjut.

Disini pengunjung fanspage facebook lah yang aktif dalam berkomunikasi,

sehingga pesan-pesan reaktif yang berasal dari komentar-komentar pengunjung

sangat mendominasi dalam halaman wall ini.

Sementara pada media sosial twitter radio JIZ FM, interaksi dalam

tingkatan ini juga menunjukkan jumlah yang terbanyak, dengan selisih yang jauh

pula dari jenis pesan lainnya. Peneliti menemukan adanya kemudahan yang

ditawarkan oleh twitter kepada pengunjung untuk memberikan komentar untuk

setiap pesan, serta sifat twitter yang dapat diupdate setiap saat tanpa takut menjadi

spam untuk halaman timeline followersnya, sehingga pengunjungpun dengan

begitu dapat beinteraksi dengan admin setiap saat dengan cara berkomentar pada

setiap pesan yang diupdate admin twitter pada halaman timeline mereka. Hal

itulah yang menyebabkan banyaknya pesan reaktif dalam twitter radio JIZ FM ini.

Sama halnya dengan yang terjadi pada fanspage facebook radio JIZ FM,

peneliti menemukan fakta admin twitter ini juga jarang merespon kembali

komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung. Ketidak aktifan admin dalam

merespon kembali komentar yang ditinggalkan pengunjung itulah yang juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

menyebabkan interaksi yang terjadi pada halaman twitter ini hanya sampai pada

tingkatan reaktif/quasi interaktif, dimana pesan hanya dibalas satu kali.

2.3 Pesan Interaksi Penuh/ Full Interaktif

Peneliti menemukan adanya interaksi dalam tingkatan ini walaupun

jumlahnya tidak sebanyak dengan interaksi pada tingkatan reaktif/quasi interaktif.

Rafaeli sendiri menilai pesan yang terdapat pada tingkatan interaktivitas ini

The condition of full

interactive are fulfill when later states in a message sequence depend on the

reaction in an earlier transaction, as well as th pesan saling

berkaitan berdasarkan tanggapan-tanggapan yang ada.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari

kecenderungan sifat pesan yang memancing timbulnya interaksi penuh

didalamnya. Peneliti menemukan adanya kecenderungan pada pesan-pesan yang

berisi humor, bahasa yang ringan dan menggunaan sapaan langsung ataupun

sapaan untuk orang pertama yang dapat mencapai tingkatan interaktivitas ini. hal

tersebut terjadi tidak hanya pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM namun

juga pada halaman timeline twitter radio JIZ FM. Seperti contoh gambar dibawah

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gambar 14. Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ FM.

Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang diposting oleh salah satu

pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Pesan tersebut kemudian

mendapatkan tanggapan dari pengunjung lainnya. Dari pesan-pesan tersebut

terciptalah suatu diskusi kecil yang terjadi antar pengunjung fanspage. Pertanyaan

yang dilontarkan oleh si pengirim pesan, noviana puspita dijawab oleh Hary

Kenchiz Aja, kemudian dibalas dengan ucapan terimaksih oleh Noviana. Setelah

itu ada pula pengunjung lain, Andre Idunk Aprie yang ikut pengomentari, dan

ditimpali pula oleh akun Hary Kenchiz Aja. Dari interaksi yang terjadi tersebut

terlihat adanya saling berkomentar yang membentuk sebuah perbincangan antara

satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 15. Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM.

Gambar diatas menunjukkan adanya diskusi kecil yang terjadi antara

followers dengan followers lainnya. Dalam interaksi tersebut, percakapan yang

terjadi cenderung menggunakan kata-kata yang santai pula. Dalam timeline

tersebut akun @tama_hk mengeluhkan tidak bisanya dalam mendengarkan radio

JIZ FM karena sedang mudik. Pesan tersebut kemudian mendapatkan respon dari

akun @milarahmadhania yang memberikan solusi kepada akun @tama_hk untuk

mendengarkan radio JIZ lewat streaming. Admin twitter radio JIZ FM pun juga

memberikan tanggapan, namun dengan jeda waktu yang lebih lama dibanding

respon yang diberikan oleh followers lainnya, sehingga akun @tama_hk terlebih

dahulu memberikan respon balik terhadap akun @milarahmadhania. Tak hanya

sampai disitu, akun @milarahmadhania kemudian memberikan tanggapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kembali dengan pembawaan yang lucu dan bersifat bercanda kepada akun

@tama_hk.

Diskusi kecil tersebut menggunakan bahasa yang ringan dan diselingi

dengan humor. Pesan-pesan dengan sifat seperti itulah yang banyak memancing

timbulnya interaksi penuh, interaksi dimana pengguna-penggunanya saling

berbalas pesan. Hal ini sejalan pula dengan beberapa peneliti yang menemukan

bahwa pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym, dan berisi menggunakan

kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya (Warnick

2002).

Peneliti melihat dalam kasus ini, tampak bahwa komunikasi yang terjadi

pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sudah mendekati

komunikasi layaknya komunikasi tatap muka, meskipun apa yang mereka tarakan

adalah teks-teks.

Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas

Rafaeli. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan

penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk

mendukung analisis yang peneliti lakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel III.3

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM

Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Juli September 2012

Tabel III.4

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut

Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Agustus September 2012

Tipe Interaktivitas Jumlah

Interaksi

Keterangan

Non-Interaktif 119 Data berupa pesan-pesan yang tidak saling

berhubungan satu dengan yang lainnya.

Reaktif 769 Data berupa pesan-pesan yang hanya

berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa.

Full Interaktif 122 Data full interaktif ini berupa data dimana

satu pesan berkaitan denga beberapa

pesan sebelumnya.

Tipe Interaktivitas Jumlah

Interaksi

Keterangan

Non-Interaktif 21 Data berupa pesan-pesan yang tidak saling

berhubungan satu dengan yang lainnya.

Reaktif 978 Data berupa pesan-pesan yang hanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3. Implementasi Interaktivitas antara pengguna dengan sistem

Interaktivitas dalam pola ini terjadi antara pengguna dengan sistem

internet, dimana sistem merespon stimuli yang diberikan oleh pengguna. Menurut

Terry Flew, media memberikan derajat pilihan dalam sistem informasi baik dalam

bentuk pilihan akses terhadap sumber-sumber informasi, maupun kendali terhadap

keluaran yang muncul sebagai akibat dari penggunaan sistem dan membuat

pilihan-pilihan tertentu.

Kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri memiliki

Hyperlink/link yang dapat menghubungkan pengunjung dengan baik dan dapat

memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk berkomunikasi dalam kedua

media sosial tersebut. Keberadaan hypertext juga memberikan kemudahan bagi

pengunjung untuk bereaksi terhadap pesan-pesan yang diposting oleh admin.

Pada kedua media sosial tersebut, peneliti juga menemukan fakta bahwa

pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat digunakan untuk

berinteraksi. Dalam konteks new media, pola komunikasi ini digambarkan sebagai

kemampuan sistem komunikasi baru, dengan mengimplementasikan interaktivitas

antara pengguna dengan sistem pada sebuah media baru (new media). Hal ini

berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa.

Full Interaktif 163 Data full interaktif ini berupa data dimana

satu pesan berkaitan denga beberapa

pesan sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

sejalan dengan tulisan octavadi dalam blognya yang menyebutkan bahwa

kemampuan media baru untuk menampung dan menghubungkan sejumlah

dokumen digital yang tersebuar dimiliki oleh World Wide Web melalui

mekanisme hyperlink. Teknologi web memberikan pilihan yang luas bagi

penggunanya untuk menentukan sumber dan bentuk informasi yang ingin

diaksesnya pada waktu dan tempat yang dipilihnya. Kebebasan untuk memilih

itulah yang menjadi salah satu aspek demokrasi. Hal ini merupakan dukungan

teknologi bagi kebebasan arus informasi yang bahkan melampaui batas-batas

negara (www.octavadi.wordpress.com).

4. Implementasi Interaktivitas antara orang-orang

Livingstone menyebut interaksi antara orang-orang ini sebagai interaksi

human to human atau user to user interaction (Livingstone & Lievrouw, 2006:

p.209). Sementara Octavadi dalam blognya menyebutkan adanya bentuk

hubungan interpersonal yang diperantarai oleh sistem media baru seperti email

yang asynchronous dan internet relay chat yang synchronous dalam interaksi ini

(www.octavadi.wordpress.com).

Dalam media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri

interaktivitas yang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lain dan admin

dan mengunjung dengan dokumen ini secara keseluruhan menampilkan

bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam

komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban pengunjung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial radio JIZ FM

ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup beragam, baik itu

pesan reaktif ataupun pesan full interaktif. Adanya jumlah yang sangat tinggi

dalam interaktivitas pada tingkatan reaktif menunjukkan bahwa dalam kedua

media sosial ini pengunjung lebih berperan aktif dalam berkomunikasi. Keaktifan

tersebut menandakan adanya interaktivitas yang tinggi dalam kedua media sosial

yang digunakan radio JIZ FM ini.

5. Vertical dan Horizontal Interactivity

Dalam penelitiannya High-Interactivity Radio: Using the

Internet to Enhance Community Among Radio Listeners

pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio kepada

pendengarnya, Joellan Easton (2005) membagi interaktivitas kedalam dua model

interaktivitas, yaitu vertical interactivity dan horizontal interactivity.

Vertical interaktivity/interaktivitas vertikal merupakan interaktivitas yang

terjadi antara pengunjung dengan host/admin program radio. Sementara

interaktivitas horizontal (horizontal interactiviy) merupakan interaktivitas yang

terbentuk antara angota dengan anggota lainnya (Joellan Easton, 2005: 130).

Interaktivitas ini terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lainnya yang

saling merepon satu sama lain.

Dalam penelitiannya, Joellen Easton (2005) meneliti tiga program acara

radio yang menggunakan media sosial blog dalam berinteraksi dengan

pendengarnya. Interaktivitas pada media sosial yang diteliti oleh Joellen Easton

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

terbentuk dengan melibatkan patisipasi yang baik antara pengunjung dengan

pengunjung (interaktivitas horisontal) ataupun pengunjung dengan host/admin

program (interaktivitas vertikal). Interaktivitas terjadi dengan dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti sistem yang diterapkan dalam memberikan kemudahan

kepada pengguna untuk mengakses situs, serta sistem aturan dalam setiap ruang

diskusi, seperti aturan untuk berkomentar atau meninggalkan pesan. Hal tersebut

berpengaruh pada bagaimana keaktifan dan spontanitas partisipasi pengguna.

Program yang tidak menerapkan aturan-aturan semacam itu, dimana pengunjung

bisa langsung memberikan respon atau komentar justru mempunyai interaktivitas

yang cukup tinggi baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host

program.

Faktor lain yang mempengaruhi interaktivitas yang terjadi pada ketiga

program acara yang diteliti oleh Joellen Easton adalah karakteristik penggunaan

bahasa dan wacana yang cenderung menggunakan bahasa lokal dan mengangkat

nilai-nilai bersama serta nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Joellen

Easton menemukan bahwa karakteristik tersebut berpengaruh pada hubungan

komunikasi yang tercipta yang mengundang pengguna untuk saling berinteraksi

satu sama lain. Tidak hanya itu saja, jumlah partisipasi host/admin program dalam

masing-masing ruang diskusi juga berperan dalam menetapkan standar

interaktivitas. Ada harapan performatif dari pengunjung terhadap admin/host

program tersebut. Dalam program acara dengan host yang sering muncul atau ikut

berpartisipasi menunjukkan adanya interaktivitas vertikal maupun horizontal yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

tinggi begitupun sebaliknya dengan host/admin yang jarang berpartisipasi

menunjukkan adanya interaktivitas vertikal yang rendah.

Selain itu, Joellen Easton juga mengindikasikan adanya faktor yang

berakar dari respon produser/host terhadap teknologi yang mereka gunakan untuk

berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya. (Joellen Easton,

2005:131).

Pada interaktivitas yang terjadi pada kedua media sosial fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM, interaktivitas terbentuk pada ruang-ruang

interaksi yang berbeda seperti ruang interaksi yang terjadi pada fanspage

facebook dengan twitter dalam model interaktivitas ini. Dalam fanspage facebook

radio JIZ FM, interaktivitas ini cenderung banyak terjadi pada halaman wall,

bukan pada interface yang biasa digunakan pengunjung untuk

merespon pesan-pesan dari admin. Hal tersebut terjadi karena komunikasi antar

pengunjung ini bukan berawal dari pembahasan mereka terhadap suatu pesan

yang dilontarkan oleh admin, namun dari pesan-pesan yang mereka posting

sendiri pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM yang kemudian

mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Pesan-pesan tersebut biasanya

berupa pertanyaan seputar radio JIZ FM atau keluhan-keluhan pengunjung yang

kemudian mendapatkan respon justru dari pengunjung lainnya. Dari situ

muncullah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya.

Berbeda dengan apa yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM.

Interaktivitas model ini, justru terjadi bukan dari postingan pengunjung pada

halaman timeline radio JIZ FM, namun interaktivitas ini justru berkembang dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

komentar-komentar pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan oleh admin

yang kemudian menarik perhatian pengunjung lain yang kemudian merespon atau

mengomentari komentar-komentar yang ditinggalkan pengunjung sebelumnya.

Dari situ terbentuklah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang

lainnya. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada halaman fanspage

facebook radio JIZ FM.

Sama halnya dengan apa yang sudah diteliti oleh Joellen Easton, pada

kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM terjadi dengan berakar dari

faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah tentang pemakaian

aturan atau sistem dalam menggunakan media sosial tersebut. Kedua media sosial

yang digunakan oleh radio JIZ FM ini tidak menggunakan syarat pendaftaran

maupun menetapkan aturan-aturan tertentu pada pengguna yang ingin

meninggalkan pesan atau berkomentar pada halaman-halaman interaksi yang ada.

Sehingga seluruh pengguna ataupun pengunjung bisa langsung memberikan

respon atau komentar terhadap pesan yang ada. Selain itu, faktor lain yang

mempengaruhi terbentuknya interaktivitas pada kedua media sosial yang

digunakan radio JIZ FM ini adalah menggunakan bahasa lokal atau bahasa ringan

yang mudah dimengerti oleh pengunjung, serta mengangkat wacana dengan nilai-

nilai bersama serta norma yang berlaku dimasyarakat, seperti obrolan ringan

seputar kegiatan atau kebiasaan pendengar sehari-hari dalam lingkungan

masyarakat.

Namun ada yang berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Joellen

Easton. Ia mengemukakan dengan adanya kebebasan pengunjung untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

berinteraksi pada media sosial tersebut, ditambah dengan penggunaan bahasa

lokal yang ringan dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat sekitar cukup membuat

interaksi berjalan dengan partisipasi yang baik antar penggunanya, baik

interaktivitas vertikal maupun horizontal. Namun hal tersebut tidak berlaku pada

kedua media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaktivitas

terjadi dengan intensitas yang cukup berbeda antara interaksi pengunjung dengan

pengunjung (interaktivitas horizontal) dan interaksi pengunjung dengan

admin/host (interaktivitas vertikal). Pengunjung fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM justru menjadi pengguna aktif dalam komunikasi ini. hal tersebut

ditunjukkan dari banyaknya respon atau komentar yang mereka tinggalkan pada

pesan-pesan yang diposting oleh admin, sehingga komunikasi cenderung lebih

banyak dalam bentuk interaktivitas vertikal.

Dalam fanspage facebook radio JIZ FM, dalam dua bulan pengamatan

ditemukan adanya interaksi yang terjadi antara admin dengan pengunjung

sebanyak 859. Angka tersebut berupa pesan-pesan yang merupakan respon-respon

yang diberikan baik oleh admin terhadap pengunjung, ataupun pengunjung

terhadap admin. Begitu pula yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM.

Interaktivitas vertikal antara admin dengan pengunjung terjadi dengan intensitas

yang cukup intens yaitu sebanyak 1089 kali. Dalam twitter radio JIZ FM ini,

pengunjung juga berlaku sebagai pengguna teraktif, yang lebih banyak

memberikan respon atau komentar terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh

admin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Sementara itu, untuk interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung

dengan pengunjung yang lainnya, peneliti justru menemukan fakta bahwa

interaksi jenis ini jarang terjadi. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

interaktivitas ini hanya terjadi sebanyak 37 kali pada fanspage facebook serta 52

kali pada halaman twitter radio JIZ FM.

Fakta diatas cukup bertentangan dengan apa yang diungkapkan oleh

Joellen Easton. Ia menemukan bahwa media sosial dengan karakteristik seperti

tidak adanya aturan dan syarat tertentu yang dapat membatasi kebebasaan

pengunjung untuk berinteraksi, penggunaan bahasa dan wacana yang cenderung

menggunakan bahasa lokal dan mengangkat nilai-nilai bersama serta nilai-nilai

moral yang berlaku dimasyarakat, jumlah partisipasi host/admin program dalam

masing-masing ruang diskusi dan respon produser/host terhadap teknologi yang

mereka gunakan untuk berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya

dapat menciptakan sebuah interaktivitas dengan partisipasi pengguna yang tinggi

baik dalam interaktivitas vertikal maupun interaktivitas horisontal (Joellen Easton,

2005:131).

Dalam kasus ini, kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM ini

juga memenuhi karakteristik seperti tanpa pendaftaran dan aturan tertentu yang

membatasi kebebasan pengunjung serta penggunaan bahasa yang ringan dan

cenderung lokal dengan mengangkat wacana seputar nilai-nilai masyarakat.

Namun partisipasi pengguna aktif justru hanya ditunjukkan dari interaktivitas

vertikal, yaitu antara pengunjung dengan admin. Dan tidak terjadi pada

interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung dengan admin/host.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Peneliti menemukan adanya kecenderungan bahwa pesan-pesan yang

ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan hanya untuk menjawab

atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesan-pesan mereka biasanya

terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request lagu apa atau pertanyaan

tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang dilontarkan pengunjung

cenderung hanya terarah untuk menjawab pesan admin, sehingga tidak

memancing pengunjung lain untuk mengomentari atau merespon pesan yang

ditinggalkan pengunjung sebelumnya. Sehingga yang berjalan dengan baik

hanyalah interaksi yang terjadi antara pengunjung dengan admin. Interaksi

pengunjung dengan pengunjung yang lainnya justru sangat jarang terjadi.

Dari fakta diatas, peneliti menemukan adanya pengaruh dari sejauh

mana peran host/admin dalam membangun komunikasi antar pengunjung dengan

menciptakan obrolan atau isu dan wacana yang menarik sehingga mampu

mendorong pengunjung untuk saling berdiskusi/berinteraksi satu sama lain.

Host/admin tidak hanya berperan sebagai pengguna yang hanya bertugas

merespon pesan, komentar ataupun pertanyaan yang ditinggalkan pengunjung,

namun juga menciptakan sebuah komunikasi diantara pengunjung-pengunjung

melalui pesan-pesan yang sifatnya disesuaikan dengan segmentasi

pendengar/pengunjung untuk mendorong terciptanya diskusi/interaksi antar

pengunjung. Selain itu peranan host/admin juga penting dalam hal pengembangan

komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan

menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-

kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk terus merespon pesan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

admin tinggalkan. Dalam hal ini faktor partisipasi host/admin menjadi sangat

berpengaruh dalam kedua media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini.

Dalam media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini,

peneliti menemukan bentuk pesan-pesan yang menarik perhatian pengunjung

untuk saling berinteraksi adalah pesan-pesan yang komunikatif biasanya dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menarik serta cenderung lucu dan bersifat

humor.

Secara keseluruhan, Joellen Easton dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa interaktivitas berakar dari faktor bisnis/kelembagaan, politik/ideologi

perusahaan serta teknologi yang digunakan masing-masing radio. Ketiga faktor

tersebut berpengaruh pada area-area diskusi yang ada, seperti pada sistem yang

digunakan oleh admin untuk memfasilitasi pengguna dalam beinteraksi seperti

persyaratan pendaftaran, sensor otomatis untuk kosakata tertentu, kebijakan

penggunaan bahawa dan wacana dalam siaran, aturan/larangan, serta sistem

partisipasi produser/host dalam ruang diskusi yang ada.

Hal yang berbeda ditemukan oleh peneliti dalam penelitian kali ini, yaitu

interaktivitas yang terjadi pada sebuah media sosial yang digunakan untuk

mendukung interaktivitas suatu lembaga atau perusahaan berakar tidak hanya dari

beberapa faktor seperti kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengelola

situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan wacana, jumlah partisipasi admin

serta teknologi yang digunakan yang berhubungan dengan bagaimana respon

host/produser dalam melibatkan pengunjung, namun juga bagaimana peranan

host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang mampu mendorong

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

adanya interaksi antar pengunjung. Peranan host/admin tersebut dapat berupa

pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik

dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan

kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon

pesan yang tinggalkan. Sehingga interaksi yang terjadi tidak hanya terjadi antara

pengunjung dengan admin namun antara pengunjung dengan pengunjung yang

lainnya.

Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas

Joellen Easton. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya

dan penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk

mendukung analisis yang peneliti lakukan.

Tabel III.5

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM

Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton Bulan Juli September 2012

Model

Interaktivitas

Jumlah

Interaksi

Keterangan

Vertical 854 Data merupakan jumlah respon/komentar

yang dilontarkan pengunjung terhadap

pesan yang ditinggalkan admin fanspage

facebook radio JIZ FM

Horizontal 37 Data merupakan jumlah respon/komentar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel III.6

Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model

Interaktivitas Joellen Easton Bulan Agustus September 2012

yang dilontarkan pengunjung terhadap

pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung

fanspage facebook radio JIZ FM lainnya.

Model

Interaktivitas

Jumlah

Interaksi

Keterangan

Vertical 1089 Data merupakan jumlah respon/komentar

yang dilontarkan pengunjung terhadap

pesan yang ditinggalkan admin twitter

radio JIZ FM

Horizontal 52 Data merupakan jumlah respon/komentar

yang dilontarkan pengunjung terhadap

pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung

twitter radio JIZ FM lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi membuat manusia semakin mudah mendapatkan

informasi yang diinginkan, beriringan dengan hal tersebut tumbuhlah sebuah era

baru, yaitu era media baru (new media), salah satunya adalah pertumbuhan

tekonologi media yang berbasis internet. Perkembangan media baru itupun

kemudian dimanfaatkan oleh media-media konvensional untuk mendukung

kegiatannya. Salah satu media yang memanfaakan internet adalah media radio.

Banyak perusahaan radio yang kini memanfaatkan internet untuk mendukung

kegiatan siarannya, termasuk kegiatan dalam berinteraksi dengan pendengarnya.

Mereka mulai memanfaatkan internet dengan menekankan pada media sosialnya.

Salah satu radio yang memanfaatkan media sosial sebagai pendukung

dalam interaksinya dengan pendengar adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM adalah

salah satu radio komersil yang baru berjalan kurang lebih satu setengah tahun ini.

Dalam siarannya, radio JIZ FM membuat kebijakan untuk merubah cara mereka

dalam berinterksi dengan pendengarnya. Biasanya pendengar berinteraksi dengan

penyiar menggunakan short message service (SMS) atau telepon dari service

provider yang tersedia, tetapi radio JIZ FM menggantinya dengan penggunaan

facebook melalui fanspage facebook serta twitter untuk berinteraksi baik dengan

pendengar aktif maupun pasifnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti berhasil mengetahui

bagaimana interaktivitas terjadi di media sosial yang digunakan oleh radio JIZ

FM. Ada tiga bentuk interaktivitas peneliti temui dalam interaktivitas di fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM ini, yaitu interaktivitas antara pengguna dengan

sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan

dokumen. Namun dalam penelitian ini, ditemukan bahwa interaktivitas antara

pengguna dengan dokumen sangat jarang dilakukan baik oleh admin ataupun

pengunjung. Untuk itu dalam kesimpulan ini, peneliti hanya merumuskan dua

interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna dalam media sosial

fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, yaitu interaktivitas antara pengguna

dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang.

1. Interaktivitas antara pengguna dengan sistem cenderung berlangsung satu

arah. Pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat

digunakan untuk berinteraksi. Pengunjung bereaksi terhadap pesan-pesan yang

diposting oleh admin melalui Hyperlink/link dan fitur-fitur dalam fanspage

facebook dan twitter radio JIZ FM lainnya. Fitur-fitur tersebut seperti wall,

timeline, comment, retweet, like ataupun link-link yang tersedia lainnya.

Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur atau link mana yang mereka

inginkan.

2. Interaktivitas antar orang-orang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung

lain serta pengunjung dengan admin. Komunikasi dalam kategori ini

berlangsung dua arah. Secara keseluruhan interaktivitas ini menampilkan

bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter

radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban

pengunjung terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial

radio JIZ FM ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup

beragam, baik itu reaktif ataupun full interaktif. Pengguna saling merespon

dan bereaksi dengan menggunakan teknik interpersonal dengan bahasa yang

lebih komunikatif memakai kalimat sapaan dan ditambah dengan penggunaan

bahasa-bahasa yang ringan. Pengunjung dalam kedua media sosial ini justru

mempunyai peran yang sangat aktif dalam merespon pesan-pesan yang

dilontarkan oleh admin. Mereka sangat aktif dalam mengomentari atau

merespon pesan yang ditinggalkan oleh admin, walaupun admin kurang aktif

dalam membalas respon-respon yang dilontarkan oleh pengunjung.

Joellan Easton (2005) dalam penelitiannya High-Interactivity

Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners

berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio

kepada pendengarnya, menemukan bahwa interaktivitas pada media sosial yang ia

teliti terjadi dengan didorong oleh faktor-faktor seperti kebijakan yang diterapkan

perusahaan dalam mengelola situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan

wacana, jumlah partisipasi admin serta teknologi yang digunakan yang

berhubungan dengan bagaimana respon host/produser dalam melibatkan

pengunjung. Faktor-faktor itulah yang kemudian mampu membentuk sebuah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

partisipasi yang baik antara admin dengan pengunjung (interaktivitas vertikal)

ataupun pengunjung dengan pengunjung yang lainnya (interaktivitas horisontal).

Namun dalam penelitian kali ini, peneliti menemukan bahwa faktor-faktor

yang diungkapkan oleh Joellen Easton tidaklah cukup membuat partisipasi pada

kedua bentuk interaksi tersebut berjalan dengan baik. Peneliti menemukan faktor

lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya interaktivitas tersebut, yaitu peranan

host/admin yang tidak hanya dalam bentuk jumlah kehadiran namun juga

bagaimana peranan host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang

mampu mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar

pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan host/admin tersebut

dapat berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih

personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim

ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk

terus merespon pesan yang admin tinggalkan.

B. Saran

1. Berdasarkan penemuan peneliti dalam BAB III mengenai kebanyakan

pesan yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio

JIZ FM adalah pesan-pesan reaktif/quasi interaktif, peneliti menyarankan

kepada radio JIZ FM untuk lebih aktif dalam berkomunikasi di media

sosial pendukungnya tersebut. Selain keaktifan diperlukan pula peran serta

host/admin secara lebih mendalam dalam membangun komunikasi dengan

pengunjung. Sehingga komunikasi yang terbentuk menjadi lebih aktif dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

reaktif, dengan begitu akan meningkatkan interaktivitas yang terbangun

baik antara admin dengan pengunjung ataupun pengunjung dengan

pengunjung yang lainnya.

2. Penelitian ini hanya mendiskripsikan bagaimana interaktivitas yang terjadi

pada kedua media sosial yang menjadi pendukung interaktivitas radio JIZ

FM. Untuk itu, ada baiknya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai pemanfaatan media sosial bagi radio JIZ FM ini. Penelitian bisa

lebih meluas kepada bagaimana pendengar radio JIZ FM sendiri

menggunakan media-media sosial tersebut. Bagaimana sikap pendengar

aktif maupun pasif dengan adanya fanspage facebook dan twitter radio JIZ

FM, tentunya hal tersebut berpengaruh, apalagi saat ini radio JIZ FM

memang membuat kebijaksanaan untuk meminimalisir interaksi dengan

pendengar melalui media telepon dan sms, dan menggantinya dengan

media-media sosial yang ia gunakan.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian-

penelitian selanjutnya. Apalagi internet sebagai bahan kajian dalam

penelitian ini selalu mengalami perkembangan yang pesat. Untuk itu

diperlukan kajian lebih mendalam dan berkelanjutan mengenai fitur-fitur

dan dimensi interaktivitas yang ada. Masih banyak aspek dari intraktivitas

yang perlu dikaji lebih mendalam untuk menjabarkan interaktivtas

kedalam suatu kajian yang lebih luas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user