media internal
DESCRIPTION
Media InternalTRANSCRIPT
Media Internal dalam efektifitas tugas PR
Pendahuluan
Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas
melaksanakan kegiatan komunikasi. Baik dalam bentuk komunikasi lisan maupun tulisan,
yang bertujuan untuk menjalin long-term relationship dengan stakeholder
perusahaan/organisasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dalam ruang lingkup
manajemen perusahaan (internal stakeholder), serta komunikasi dari organisasi ke khalayak
(eksternal stakeholder), dimana tujuan komunikasi tersebut adalah untuk membangun citra
perusahaan, memperoleh pemahaman publik, dan menjalin kerjasama. Fungsi Public
Relations dalam Manajemen Perusahaan (Rachmat Kriyantono: 2008) adalah sebagai berikut:
Menciptakan Pemahaman (mutual understanding) antara Perusahaan dengan Publiknya.
Tujuan kegiatan Public Relations pertama kali adalah berupaya menciptakan saling
pengertian antara perusahaan dengan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan
terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dengan publiknya.
Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi.
Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan
mendasar dalam kegiatan komunikasi (primary-breakdown of communication).
Ketercukupan informasi akan terwujud bila Public Relations menyediakan saluran
komunikasi yang terbuka (open communication) dan memungkinkan terjadinya komunikasi
dua arah (two way reciprocal). Saluran informasi yang tersedia harus memungkinkan
terjadinya proses memberi dan menerima informasi secara berimbang antara kedua pihak
(mutual understanding).
Pengertian Media Internal
Media internal adalah suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan
publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim
informasi adalah orang dalam atau orang dalam atau public internal, terdiri atas pimpinan,
angota, pegawai, maupun unit-unit kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut. Sering juga
beberapa perusahaan menggunakan mdia ini seperti menyambung lidah anara karyawan
dengan karyawan maupun karyawan dengan pimpinan. Informasi yang diberikan juga dapat
terkontrol menjaga isu-isu yang berkembang dikalangan pekerja. Membangun kedekatan
dengan membentuk satu persepsi itulah yang dapat dimanfaatkan oleh media internal
perusahaan.
IN HOUSE JOURNAL (Jurnal Internal)
In house journal adalah jurnal internal yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya
memuat informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus
diperuntukkan anggota lembaga tersebut.
Ada beberapa sebab yang menjadikan jurnal internal penting keberadaannya, yaitu:
• Untuk mencapai khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan humas, adakalanya
penggunaan media massa pers, radio, televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut
hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak seperti itu adalah para
staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal
internal.
• Karenanya kita membutuhkan suatu wahana komunikasi internal yang dapat menjangkau
khalayak tadi.
Fungsi Jurnal Internal adalah :
• Sebagai media hubungan komunikasi internal dalam upaya pencapaian pesan-pesan
perusahaan kepada pemilik(shareholder) dan khalayak terkait(stakeholder), mengenai
aktivitas perusahaan dan manfaat produk dan jasa.
• Sebagai ajang komunikasi antar karyawan.
• Sebagai media bagi staf untuk tulis menulis.
• Sebagai nilai tambah bagi PR untuk menerbitkan house journal yang bermutu.
• terbit berkala dan teratur, penampilan profesional, layout dan isi yang ditata apik,
covermenarik.
Berikut adalah beberapa jenis jurnal internal :
1. Newsletter
Sebaran dalam bentuk lembaran yang membuat berita untuk kalangan terbatas.
Biasanya, jumlah halaman sedikit, sekitar 2-8 halaman dan berukuran A4. Sebagian besar
isinya adalah tulisan-tulisan singkat mengenai work plan perusahaan, hasil yang telah
dicapai, bisa ditulis dengan teknik feature ataupun sesuai dengan gaya penulisan PR yang
bersangkutan, dengan atau tanpa gambar. Percetakannya menggunakan teknik lithografi atau
dapat diproduksi menggunakan mesin fotokopi kantor.
2. Surat
Sarana dan bukti komunikasi yang sifatnya tertulis.
3.Sisipan & lampiran
sesuatu yang di sisipkan atau pun dilampirkan dalam in house journal sebagai
informasi tambahan.
4. Internal magazine
Jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar
isinya adalah tulisan fitur dan ilustrasi yang bersangkutan dengan perusahaan. Adapun isi dari
majalah internal adalah :
- Masthead
- Daftar isi majalah
- Kolom pembuka
- Mempunyai sampul muka dan belakang
- Editorial / tajuk rencana
- Majalah perusahaan diperpolehkan memasang iklan, tetapi dibatasi sekitar 10% dari jumlah
halaman seluruhnya.
- Menggunakan bahasa Indonesia-Jurnalistik yang benar
5. Company profile
Profil/ riwayat sebuah perusahaan, yang lebih banyak menampilkan aspek historis
perusahaan, susunan komisaris, jajaran direksi, sistem/struktur organisasi dan manajemen,
jumlah kantor cabang yang sudah ada, jenis produk atau jasa yang dikelola, hingga nilai-
nilai filosofis perusahaan yang menjadi acuannya dan dikemas dalam bentuk suatu format
majalah yang mewah dan menarik. Dan hanya diterbitkan satu kali dalam satu periode. Edisi
berikutnya akan berisi perubahan susunan personel Komisaris atau Direksi, serta
perkembangan produk barang dan jasa yang baru pada perusahaan bersangkutan. Atau pun
bisa disajikan dalam format presentasi lainnya, seperti power point dan sejenisnya.
Daftar isi Company Profile, biasanya berisi sebagai berikut :
- Introduksi
- Kata pengantar atau sambutan dari dewan komisaris/ direktur utama
- Sejarah, strukutr organisasi perusahaan
- Produk barang atau jasa yang ditampilkan
- Kinerja dan manajemen perusahaan
- Nilai aset dan kekayaan perusahaan
- Pengembangan perusahaan, bisnis, dan sumber daya manusia
- Prospek dan tantangan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang dan di masa-masa
mendatang dengan menggunakan analisis SWOT
- Daftar kantor cabang, Alamat, Telepon, dan lainnya.
PRINTED MATERIALS
1. Brosur
Adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau
selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau
organisasi
brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali
terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar
perhitungan sampul.Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan
dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik
perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik
terhadap layanan atau produk tersebut.
2.Leaflet
Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Selebaran, yaitu lembaran kertas berukuran
kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi
mengenai suatu hal atau peristiwa.
3. Booklet
Buklet sering memiliki sampul, halaman judul, dijilid (bisa dengan kawat sadel atau
pun jahitan seperti majalah, dan ditutup dengan kertas yang sama yang digunakan untuk
halaman dalam), dan memiliki jumlah halaman lebih banyak dari brosur. Bentuknya sering
terlihat seperti buku berukuran kecil. Berbeda dengan brosur atau pamflet, buklet bukan
merupakan sarana beriklan secara langsung. Sejumlah produk konsumen seperti barang
elektronik, sering menyertakan buklet berisi spesifikasi produk atau penjelasan cara
penggunaan. Buklet yang menyertai barang elektronik kadang-kadang memiliki jumlah
halaman yang banyak dan tidak untuk habis dibaca dalam satu kali kesempatan.
4. Poster
Media pengumuman untuk memberitahukan sesuatu atau untuk mempromosikan
produk perdagangan, yang dipasang ditempat terbuka, berbentuk lembaran kertas atau karton,
papan kayu atau logam tipis.
5. Flyers
Memiliki karakteristik yang sama dengan leaflet, hanya saja ukurannya lebih kecil
dari leaflet. Biasanya, flyers juga digantung.
6. Folder
Karakteristik :
• Bentuk : mirip map
• Terdiri dari: surat, brosur, leaflet, kartu nama, dan sebagainya.
Folder dapat berfungsi sebagai tempat penyimpan berkas informasi atau promosi.
Jadi, kalo dilihat dari ukurannya,,
Poster berukuran paling besar, dan hanya selembar, tanpa dilipat.
sama halnya dengan pamflet, leaflet, dan flyers yang hanya selembar, tanpa di lipat.
ukuran : Pamflet > Leaflet > Flyers.
FACE TO FACE
1. Lobbying
Suatu upaya pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki kepentingan
tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain yang dianggap memiliki pengaruh atau
wewenang dalam upaya pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Lobbying merupakan awal
dari sebuah negosiasi.
• Ada 3 jenis lobby, yaitu :
- Lobby tradisional : menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan
- Lobby akar rumput : menggunakan masyarakat untuk mendekati pengambil keputusan
- Lobby Political Action Committee : komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar
agar wakilnya dapat duduk di perlemen atau pemerintah.
2. Negosiasi
1) Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna
mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok
atau organisasi) yang lain;
2) Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang
bersangkutan
3. Pidato
Ucapan yang disusun secara baik dan ditujukan kepada sejumlah orang yang hadir di
suatu tempat atau ditujukan kepada umum melalui media massa radio atau televisi. Pidato
dilakukan untuk berorasi, untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran
tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan
pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato
biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak
anak buahnya atau khalayak ramai.
4. Rapat & Telekonferensi
- Rapat : Pertemuan antara sejumlah orang yang mempunyai kepentingan yang sama.
- Telekonferensi : suatu perundingan jarak jauh yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat televisi, baik dalam taraf nasional maupun internasional. Setiap peserta yang
berada di kota ataupun Negara masing-masing dilengkapi mikrofon, kamera, dan pesawat
penerima serta pemancar televisi, sehingga di satu pihak dapat berbicara kepada para peserta,
dilain pihak dapat melihat dan mendengarkan suara para peserta tersebut yang berada di
tempat lain.
Kharakteristik
• Dilakukan secara langsung secara tatap muka
• Terjadi antara 2 orang atau lebih
• Terjadi feedback atau respon dari komunikan
• Dapat juga terjadi komunikasi satu arah (pidato)
• Lebih terjalin hubungan yang akrab antara komunikator dan komunikan
Terminologi tatap muka (face-toface) mengandung makna bahwa setiap anggota kelompok
harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan
balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya Dengan demikian, makna tatap
muka tersebut berkait erat dengan adanya interaksi di antara semua anggota kelompok.
Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3 sampai 20 orang.
Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang, kurang memungkinkan
berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota kelompok mampu melihat dan
mendengar anggota lainnya.
Peranan Komunikasi Face to Face
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang
kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikna pula sebagai saling tukar menukar
pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu
maupun kelompok.
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi
dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Apabila dirumuskan, pada dasarnya
komunikasi adalah pemberian dan penerimaan informasi berupa pengetahuan dan pengertian
dengan maksud untuk mengubah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjdi milik
bersama. Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah sebagai
sarana atau alat untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta
menimbulkan dasar tindakan serta dasar terbentuknya kerja sama.
• Peranan komunikasi dapat diformulasikan sebagai alat untuk menciptakan kesamaan
pengertian dan sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator).
MEDIA SARANA
1.Logo
Huruf tunggal atau gabungan huruf atau gambar yang dilukis secara khusus, yang
mengandung makna tertentu sebagai lambang dari perusahaan, lembaga, badan, atau
organisasi lainnya.
2.Brand name
Merk atau nama yang mewakili sebuah perusahaan sebagai penanda atau pengenal (identitas)
suatu perusahaan, yang telah diakui dan dilindungi secara hukum atas kepemilikannya.
3.Colour Standard
Warna yang menjadi identitas perusahaan secara nonverbal, yang juga dilindungi
kepemilikannya.
4.Uniform
Seragam perusahaan yang dikenakan oleh para public internalnya. Seragam tersebut
dikenakan sebagai pengenal dan pembeda dengan perusahaan lainnya dan juga dijadikan
sebagai symbol kebersamaan.
5.Corporate Culture
Budaya dalam perusahaan yang mampu mencitrakan filosofi, kebiasaan, dan arah perusahaan
yang bersangkutan. budaya ini tercermin dari aturan-aturan dalam persahaan tersebut.
MEDIA ELEKTRONIK
1.Internet
dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu
komputer dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu
Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam
informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di
internet.
2. E-Mail
E-mail adalah surat melalui media elektronik. Sebenarnya email merupakan singkatan dari
“Electronic mail”. Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks
maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di
jaringan internet.
3.E-Bussiness
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan
bisnis (baik individual maupun instansi). Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian
dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource management. Proses
transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business
4.E-publications
Kegiatan mentebarluaskan informasi kepada khalayak dengan menggunakan media internet.
5.E-Commerce
semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan
pada pemrosesan dan transmisi data yang didigitalisasikan, termasuk suara, teks dan gambar.
idefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang
dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer.
Kesimpulan
Banyaknya media yang dapat digunakan PR sebagai wadah komunikasi. Namun semua
media tersebut hanya pilihan untuk efektifitasnya. Ada kekuranan maupun kelebiahan dari
masing-masing media. Target komunikan yang jelaslah penentu dari media yang digunakan.
Penggunaan media sesuai dengan kebutuhannya stakeholders terkait. Disinalah tugas PR
dalam pemanfaatan yang tepat menjadi lebih mengefektifkan tugas PR. Mengerti beberapa
media ini menjadi suatu keharusan bagi seorang praktisi PR nantinya.
Referensi:
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga
Sebuah artikel yang diambil dalam sebuah website mengenai humas. Artikel ini
dimaksudkan agar dapat menambah wawasan mengenai ke humasan.
SAMARINDA -- Pejabat Pranata Kehumasan Diskominfo Kaltim, Agus Eko Santoso
memberikan , pembekalan advokasi pembuatan opini dan media massa bagi 30 orang tenaga
penyuluh kesehatan masyarakat Puskesmas dari 14 kabupaten/kota se-Kaltim.
Pembekalannya dilakukan di Aula UPTD Bapelkes Kaltim, Samarinda, akhir pekan tadi.
Agus Eko memaparkan secara gamblang fungsi divisi yang membidangi kehumasan dalam
suatu organisasi. Menurut dia, divisi kehumasan memiliki andil besar terhadap baik buruknya
citra organisasi bersangkutan."Humas bisa disebut sebagai mata dan telinga organisasi. Harus
mengetahui persis berbagai hal tentang instansinya, termasuk informasi dari luar," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, humas berperan sebagai juru bicara pimpinan. Harus
mengetahui siapa publiknya agar informasi yang disampaikan bisa diterima publik. "Intinya
harus bisa ngomong. Humas idealnya menjadi tangan kanan pimpinan," katanya.
Hanya saja, kecenderungan humas di berbagai instansi pemerintahan masih masuk
bagian umum, sehingga pejabat yang membidangi bagian umum juga menjadi humas. Ini
yang membuat kinerjanya belum dapat dirasakan guna menjaga citra postif organisasi.
Di bagian lain, ia menekankan humas harus menjalin kemitraan dengan media massa,
termasuk mengetahui kiat-kiatnya. Seorang humas harus mengetahui beberapa hal yang
terkait media massa, yakni readers (pembaca), quantity (eksemplar,tiras/oplah), frequency
(waktu terbit atau edisi), policy (kebijakan redaksi), title (nama house journal).
"Ini agar kita bisa memilah penggunaan media dalam penyebarluasan informasi
maupun pencitraan agar lebih efektif dan efisien. Jadi, kalau informasi yang bersifat
kebijakan daerah cukup menggunakan media lokal, tidak perlu media yang tirasnya besar
apalagi media nasional," ujarnya seraya memberi pemahaman tentang fungsi wartawan yang
menyebarluaskan informasi sesuai UU Pers maupun Kode Etik Jurnalistik.
Wartawan, menurut dia, tidak boleh serta merta memberitakan informasi yang
didapat, kecuali harus konfirmasi kebenarannya kepada narasumber bersangkutan. Jika
terjadi kekeliruan, media wajib menyediakan halaman khusus untuk klarifikasi bagi pihak
yang dirugikan.
"Jika informasinya tidak sesuai kenyataan, media wajib menyediakan halaman untuk
menjawab isu tersebut. Yang jelas, ada prinsip yang harus dipatuhi media, terutama tiga
fungsi media, yakni informasi, pendidikan, dan hiburan," tandasnya. (arf-dil/diskominfo)
Tugas Produksi Media PR
PENTINGNYA SEBUAH MEDIA
DALAM LEMBAGA
Nama : Thauffeils ArrafNPM : 2009140047