mcv mch mchc

9
Indeks Eritrosit (MCV,MCH, dan MCHC) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC. 2. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC. II. METODE Metode yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu berdasarkan pengumpulan informasi dari literature. III. DASAR TEORI Dalam sistem sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam transport oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma darah dan serum. Bagian padatnya yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping daraaah Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan balikan dapat mengakibatkan kematian. Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu: a. Sebagai Zat Pengangkut

Upload: budi-astawan

Post on 03-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

w

TRANSCRIPT

Indeks Eritrosit(MCV,MCH, dan MCHC)

I. TUJUAN1. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC.2. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC.3. Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan MCV, MCH dan MCHC.

II. METODEMetode yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu berdasarkan pengumpulan informasi dari literature.

III. DASAR TEORI

Dalam sistem sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam transport oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma darah dan serum. Bagian padatnya yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping daraaahDarah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan balikan dapat mengakibatkan kematian. Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu:a. Sebagai Zat PengangkutFungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.b. Mengangkut OksigenDarah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.c. Menjaga Sistem Kekebalan TubuhDarah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.d. Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.e. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.Darah terdiri dari dua komponen:a. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.b. Plasma Darah adalah cairan darah.

Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel yang paling sederhana yang ada di dalam tubuh. Eritrosit tidak memiliki nucleus dann merupakan sel terbanyak dalam darah. Eritrosit mengandung hemoglobin, yaitu protein yang mengandung besi, berperan dalam transport oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh. Oleh karena itu eritrosit sangat diperlukan dalam proses oksigenasi organ tubuh. Dengan mengetahui keadan eritrosit, secara tidak langsung dapat diketahui juga keadaan organ tubuh seseorang.Beberapa pemeriksaan yang dapat menggambarkan parameter penting dari fungsi dan struktur eritrosit dalam tubuh antara lain, hitung eritrosit, hemoglobin dan hematokrit. Hitung eritrosit adalah menghitung jumlah total eritrosit dalam darah. Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang bertugas mengangkut oksigen. Hematokrit adalah jumlah eritrosit dalam 100 ml darah. Ketiga parameter tersebut biasa digunakan untuk menegakkan adanya anemiatik.Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan masa eritrosit dengan akibat oksigenasi jaringan tidak dapat terpenuhi. Secara praktis ada 3 parameter untuk menegakkan adanya anemia yaitu: kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit. Dari perhitungan ketiga parameter tersebut dapat diperoleh nilai rata-rata eritrosit. Nilai rata-rata eritrosit terdiri dari Mean Corpuscular Volume (MCP), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC).Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnis. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan adalah pemeriksaan darah. Darah mempunyai peran penting dalam tubuh manusia. Hasil pemeriksaan darah secara tidak langsung dapat memantau keadaan dalam tubuh. Pemeriksaan darah atau pemeriksaan hematologi secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan pemeriksaan hematologi lengkap. Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari hemoglobin, hematokrit, hitung jumlah eritrosit, hitung jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, hitung jumlah trombosit dan nilai-nilai rata-rata eritrosit. Pemeriksaan hematologi lengkap, pemeriksaan darah rutin ditambah pemeriksaan morfologi sel (ukuran, kandungan hemoglobin, anisositosis, poikilositosis, polikromasi). Pemeriksaan hematologi lengkap penting untuk mengetahui morfologi dan fungsi dari berbagai sel yang ada di dalam tubuh.

IV. ALAT DAN BAHAN1. Alat :a. Tabung reaksib. Mikropipetc. Spektrofotometerd. Mikrohematokrite. Tabung mikro kapilerf. Hemosytometerg. Mikroskoph. Pipet eritrosit2. Bahan :a. Darah vena EDTAb. Larutan Drabkinc. Larutan Hayem d. Tissue

V. CARA KERJA1. Hematokrita. Disiapkan alat dan bahanb. Diisi tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikrohematokrit dengan darah (3/4 tabung).c. Ditutup ujung satu Dengan nyala api atau dengan bahan penutup khusus. d. Dimasukkan tabung kapiler itu ke dalam sentrifuge hematokrit selama 2-5 menit (3000 rpm)e. Dibaca nilai hematokrit dengan menggunakan grafik.2. Hemoglobina. Disiapkan 2 buah tabung reaksib. Diisi tabung reaksi pertama dengan reagen Drabkin sebanyak 5 ml (blanko), tabung kedua diisi dengan reagen Drabkin 5 ml ditambah sampel darah EDTA 20 dan dihomogenkan.c. Didamkan 3-10 menit pada suhu kamar.d. Dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546, factor 36,77, program C/f. e. Dibaca absorbansi sampel terhadap blanko.

3. Hitung jumlah eritrosita. Dihisap darah EDTA sampai tanda 0,5 , kemudian sisa darah diluar pipet dibersihkan dengan tissue b. Ditambah larutan Hayem sampai tanda 101c. Dihomogenkan pipet membentuk angka 8.d. Dibuang 3 tetesan pertama dari pipet eritrosit e. Dimasukkan pada kamar hitung dan ditunggu beberapa menit f. Dihitung jumlah eritrosit pada kotak R (Red Blood Cell)

VI. RUMUS PERHITUNGAN1. MCV = x 10

2. MCH= x 10

3. MCHC = x 100 atau MCHC = (MCH : MCV) X 100%

VII. NILAI RUJUKANa. MCVGolonganNilai rujukan (fL)

Dewasa80-100

Bayi baru lahir98-122

Anak usia 1-3 tahun73-101

Anak usia 4-5 tahun72-88

Anak usia 6-10 tahun69-93

b. MCHGolonganNilai rujukan (pg)

Dewasa 26-34

Bayi baru lahir33-41

Anak usia 1-5 tahun23-31

Anak usia 6-10 tahun22-34

c. MCHCGolonganNilai rujukan (%)

Dewasa 32-36

Bayi baru lahir31-35

Anak usia 1,5 3 tahun26-34

Anak usia 5-10 tahun32-36

VIII. PEMBAHASANPemeriksaan darah lengkap adalah salah satu jenis pemeriksaan penyaring untuk menunjang diagnose suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi. Pemeriksaan darah lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan yaitu :1. Hemoglobin2. Hematokrit3. Leukosit4. Trombosit5. Eritrosit6. Indeks eritrosit (MCV. MCH, MCHC)7. Laju endap darah8. Hitung jenis leukosit9. Platelet Distribution Width10. Red cell Distribution Width

a. Indeks Eritrosit (MCV,MCH,MCHC)Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (suatu kondisi dimana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritrosit. Istilah lain untuk indeks eritrosit adalah indeks konpuskuler. Indeks eritrosit terdiri dari : isi atau volume, ukuran eritrosit (MCV : Mean Conpuscular Volume atau volume eritrosit rata-rata), berat (MCH : Mean Conpuscular Hemoglobin atau Hemoglobin eritrosit rata-rata), konsentrasi (MCHC : Mean Conpuscular Hemoglobin Concentration atau kadar hemoglobin eritrosit rata-rata dan perbedaan ukuran (RDW : RBC distribution width atau luas distribusi eritrosit).Indeks eritrosit digunakan secara luas dalam mengklasifikasi anemia atau sebagai penunjang dalam membedakan berbagai macam anemia. Indeks eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode yaitu metode manual dan elektronik menggunakan hematologi analyzer. Untuk dapat menghitung indeks eritrosit secara manual diperlukan data kadar hemoglobin, hematokrit atau PCV dari hitung eritrosit. 1. MCV (Mean Conpuscular Volume)MCV adalah ukuran atau volume rata-rata eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl). MCV meningkat jika eritrosit lebih besar dari biasanya (makrositik), misalnya pada anemia karena kekurangan vitamin B12. MCV menurun jika eritrosit lebih kecil dari biasanya (mikrositik) seperti kekurangan zat besi. MCV mengindikasikan ukuran eritrosit : mikrositik (ukuran kecil), normositik (ukuran normal) dan makrositik (ukuran besar).Interpretasi hasil:a. Penurunan MCV, terjadi pada pasien anemia mikrositik, defisiensi besi, arthritis rheumatoid, talasemia , anemia sel sabit, HBC, keracunan timah dan radiasi.b. Peningkatan MCV , terjadi pada anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, penyakit hati kronis, hipotiroidisme, efek obat vitamin B12, antikonvulsan dan anti metabolic.

2. MCH (Mean Conpuscular Hemoglobin)MCH adalah jumlah rata-rata hemoglobin dalam eritrosit yang dinyatakan dengan hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram(pg). Eritrosit yang lebih besar (makrositik) cenderung memiliki MCH yang lebih tinggi. Sebaliknya pada eritrosit yang lebih kecil (mikrositik) akan memiliki nilai MCH yang lebih rendah. MCH mengindikasikan bobot hemoglobin di dalam eritrosit tanpa memperhatikan ukurannya.Interpretasi hasil :a. Penurunan MCH, terjadi pada anemia mikrositik dan anemia hipokrom.b. Peningkatan MCH, terjadi pada anemia defisiensi besi

3. MCHC (Mean Conpuscular Hemoglobin Concentration)MCHC adalah perhitungan rata-rata konsentrasi hemoglobin di dalam eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah gr/dl). MCHC menurun (hipokromia) dijumpai pada kondisi dimana hemoglobin abnormal diencerkan di dalam eritrosit seperti pada anemia dan kekurangan zat besi dalam talasemia. Peningkatan MCHC (hiperkromia) terdapat pada kondisi dimana hemoglobin abnormal terkonsentrasi di dalam eritrosit seperti pada pasien luka bakar dan sferositosis bawaan. MCHC mengindikasikan konsentrasi hemoglobin per unit volume eritrosit. Interpretasi hasil :a. Penurunan MCHC terjadi pada anemia hipokromik dan talasemia.b. Peningkatan MCHC terjadi pada anemia defisiensi besi

Daftar pustakaDharma R, Immanuel S, Wirawan R. Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin. Cermin Dunia Kedokteran. 1983.Gandasoebrata, R. 1968. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.Sutedjo, AY. 2006. Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Laboratorium. Yogyakarta : Amara Books.