mawaddah-jurnal.pdf
TRANSCRIPT
-
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah
PENGARUH PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA
TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PADA IBU HAMIL
DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN JAYA
KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2013
Mawaddah
Mahasiswi Pada STIKes UBudiyah Banda Aceh
D-III Kebidanan
ABSTRAK
Kosmetik adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan
atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, terhadap 10 orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil
cenderung memiliki masalah dengan kulit, terutama kulit wajah seperti timbulnya hiperpigmentasi atau
noda hitam. Berbagai macam merek kosmetika yang beredar dipasaran telah menarik minat ibu-ibu
khususnya ibu hamil di daerah tersebut untuk menggunakannya, mereka cenderung mencoba-coba dan
berharap kulitnya menjadi putih dan cantik. Kaum ibu-ibu tersebut menggunakan kosmetik sebagai solusi
masalah hiperpigmentasi kulitnya tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan dampak dari kosmetik
tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Dan Sosial
Budaya Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya. Metodelogi Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya pada bulan Agustus 2013. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik, dengan
pendekatan crossectional. Sampel dilakukan secara total sampling, responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Keutapang Kecamatan Jaya sebanyak 38 ibu. Pengumpulan data dilakukan
secara wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan (p valeu=0,003), perilaku (p valeu=0,002) dan
sosial budaya(p valeu=0,004) terhadap penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian diatas
dapat disimpulkan bahwa kepada ibu-ibu hamil agar tidak menggunakan kosmetik saat hamil, karena
dapat menimbulkan efek pada muka, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan janin. Perlu adanya
pembinaan yang berkelanjutan antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas untuk memberikan penyuluhan
berkaitan dengan pemilihan kosmetik saat hamil.
Kata Kunci : Pengetahuan, perilaku, sosial budaya, penggunaan kosmetik
I. Pendahuluan Kosmetik berasal dari kata
Yunani kosmetikos yang berarti ketrampilan menghias, mengatur.
Defenisi kosmetik dalam Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI No. HK.00.05.42.1018
adalah setiap bahan atau sediaan
dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan
organ genital bagian luar) atau gigi
dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau
memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh
pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).
Menurut Media Konsumen
(2006), belakangan ini jenis
kosmetik yang banyak digunakan
oleh ibu hamil adalah produk
-
bleaching cream yang dikenal
sebagai kosmetik pemutih. Produk
ini banyak diminati karena
menjanjikan dapat memutihkan atau
menghaluskan wajah secara singkat.
Hasil sampling dan pengujian
kosmetik tahun 2008 terhadap
10.896 sampel kosmetik
menunjukkan, terdapat 124 sampel
(1,24%) tidak memenuhi syarat,
diantaranya produk ilegal atau tidak
terdaftar, mengandung bahan-bahan
dilarang terutama Hidroquinon,
Merkuri, Asam Retinoat dan
Rhodamin B yang digunakan untuk
memutihkan kulit wajah. (Deviana,
2009).
Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu dan terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek, baik melalui
indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba.
Pengetahuan ibu hamil terhadap
bahaya kosmetik saat ini masih
sangat kecil, hal ini disebabkan
karena ibu hamil tidak pernah
melakukan konsultasi kedokter
spesialis kulit berkaitan dengan
produk kosmetik yang mereka
gunakan. Saat hamil, tidak ada
salahnya bagi para ibu untuk tetap
tampil cantik dan menawan. Namun,
dalam hal pemilihan kosmetik saat
hamil haruslah hati-hati, mengingat
bahan yang terkandung di dalam
kosmetik tersebut apakah berbahaya
atau tidak bagi kehamilan (Fajar,
2012).
Di Provinsi Aceh jumlah ibu
hamil yang menggunakan kosmetik
berbahaya meningkat dari tahun
ketahun, pada tahun 2010 jumlah ibu
hamil yang menggunakan kosmetik
sebanyak 1892 orang, pada tahun
2012 sebanyak 1902 orang. Hal ini
disebabkan karena banyak produk-
produk kosmetik yang dijual seperti
kosmetik pemutih wajah sudah
beredar luas di Aceh, selain itu bagi
ibu hamil yang tidak cocok, maka
akan timbul flek merah dan gatal-
gatal dimuka (Dinkes Aceh, 2011).
Berdasarkan studi pendahuluan
di Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya, terhadap 10
orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil
cenderung memiliki masalah dengan
kulit, terutama kulit wajah seperti
timbulnya hiperpigmentasi atau noda
hitam. Hiperpigmentasi timbul
karena adanya berbagai sebab antara
lain faktor usia, perawatan yang
salah dan paparan sinar matahari
secara langsung.
Berbagai macam merek
kosmetika yang beredar dipasaran
telah menarik minat ibu-ibu
khususnya ibu hamil di daerah
tersebut untuk menggunakannya,
mereka cenderung mencoba-coba
dan berharap kulitnya menjadi putih
dan cantik. Kaum ibu-ibu tersebut
menggunakan kosmetik sebagai
solusi masalah hiperpigmentasi
kulitnya tanpa memperhatikan dan
mempertimbangkan dampak dari
kosmetik tersebut. Hal ini bisa
disebabkan oleh banyak faktor,
seperti terbatasnya
informasi/pengetahuan terhadap
bahaya kosmetik pada masa
kehamilan.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh
Pengetahuan, Perilaku Dan Sosial
Budaya Terhadap Penggunaan
Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa
Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya tahun 2013.
-
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Pengaruh
Pengetahuan Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh
Jaya tahun 2013.
b. Untuk mengetahui Pengaruh
Perilaku Terhadap Penggunaan
Kosmetik Pada Ibu Hamil Di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013.
c. Untuk Mengetahui Pengaruh
Sosial Budaya Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh
Jaya tahun 2013.
II. METODOLOGI Kerangka Konsep
Kosmetik saat ini telah menjadi
kebutuhan manusia yang tidak bisa
dianggap sebelah mata lagi. Hal ini
disebabkan karena jenis pemilihan
kosmetik dari bahan sintetis harus
diwaspadai karena dapat melewati
plasenta dan masuk keotak janin
sehingga mengganggu perkembangan
janin, sekarang semakin terasa bahwa
kebutuhan alat kosmetik yang beraneka
bentuk dengan ragam warna dan
keunikan kemasan serta keunggulan
dalam memberikan fungsi bagi
konsumen menuntut industri kosmetik
untuk semakin terpicu mengembangkan
teknologi yang tidak saja mencakup
keuntungan/manfaat dari kosmetik itu
sendiri, namun juga kepraktisannya
didalam penggunaannya (Djajadisastra,
2009). Berdasarkan kerangka konsep
inilah peneliti mencoba untuk melihat
pengaruh pengetahuan, perilaku dan
sosial budaya terhadap penggunaan
kosmetik pada ibu hamil Di Desa
Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya tahun 2013.
Variabel Independen
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian analitik,
dengan pendekatan crossectional yaitu
suatu penelitian dimana variabel-
variabel (dependen dan independen)
diteliti sekaligus pada waktu yang sama
yaitu melihat pengaruh pengetahuan,
perilaku dan sosial budaya terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013.
Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah
keseluruhan objek penelitian atau objek
yang diteliti (Notoatmodjo, 2010),
populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya sebanyak 38 ibu.
Sampel adalah objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010).
Pengambilan sampel dilakukan secara
total sampling, responden dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
di Desa Keutapang Kecamatan Jaya
sebanyak 38 ibu. Dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Ibu hamil 0-9 bulan
Pengetahuan
Perilaku
Sosial Budaya
Penggunaan
Kosmetik Pada
Ibu Hamil
-
b. Ibu yang bersedia dijadikan responden
c.
Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya. pada tanggal 20 sampai
dengan tanggal 25 Agustus 2013.
Cara Pengumpulan Data
Data primer yaitu data yang didapat dari
hasil kuesioner secara langsung
terhadap ibu hamil.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari keuchik, puskesmas atau kader.
Pengolahan Data
Menurut : (Sudjana, 2005)) :data yang
telah didapatkan akan diolah dengan
tahap-tahap berikut: Editing, Coding,
Transfering, Tabulating,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Desa
Keutapang Kecamatann Jaya Kabupaten
Aceh Jaya dan pengumpulan data
dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 25
agustus 2013 dengan cara membagikan
kuesioner kepada 38 orang ibu.
berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada 38 responden didapat
hasil sebagai berikut :
Analisa Univariat
Pengetahuan terhadap penggunaan
kosmetik pada ibu hamil
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengetahuan Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya Tahun 2013
No. Pengetahuan F %
1.
2.
Baik
Kurang Baik
15
23
39,5
60,5
Jumlah 38 100
Berdasarkan dari tabel 4.1.
diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan responden paling banyak
berada pada kategori kurang baik yaitu
23 orang (60,5%).
Perilaku terhadap penggunaan kosmetik
pada ibu hamil
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya Tahun 2013
No. Perilaku F
%
1.
2.
Baik
Kurang Baik
18
20
47,4
52,6
Jumlah 38 100
Berdasarkan dari tabel 4.2. diatas
dapat disimpulkan bahwa perilaku
responden paling banyak berada pada
kategori kurang baik yaitu 20 orang
(52,6%).
Sosial Budaya terhadap penggunaan
kosmetik pada ibu hamil
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Budaya Di Desa
Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten
Aceh Jaya Tahun 2013
No. Sosial Budaya F %
1. 2.
Mendukung Tidak Mendukung
12 26
31,6 68,4
Jumlah 38 100
Berdasarkan dari tabel 4.3. diatas
dapat disimpulkan bahwa sosial budaya
responden paling banyak berada pada
kategori tidak mendukung yaitu 26
orang (68,4%).
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil
-
Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya
Tahun 2013
No.
Penggunaan
Kosmetik Pada
Ibu Hamil F %
1.
2.
Positif
Negatif
10
28
26,3
73,7
Jumlah 38 100
Berdasarkan dari tabel 4.4. diatas
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kosmetik pada ibu hamil paling banyak
berada pada kategori positif yaitu 28
orang (73,7%).
Analisa Bivariat
Pengaruh Pengetahuan Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil
Tabel 4.5.
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. Pengetahuan
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Jumlah
P
value Positif Negatif
f % f % F %
1. Baik 6 40,0 9 60,0 15 100
0,003 2. Kurang Baik 4 17,4 19 82,6 23 100
Total 10 28 38
Berdasarkan tabel 4.5 dapat
disimpulkan bahwa dari 23 responden
yang berpengetahuan kurang baik
ternyata penggunaan kosmetik negatif
pada ibu hamil sebanyak 82,6%.
Setelah dilakukan uji statistik maka
diperoleh nilai P value=0,003, artinya
hipotesis diterima atau ada pengaruh
antara pengetahuan terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.
Pengaruh Perilaku Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil
Tabel 4.6.
Pengaruh Perilaku Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. Perilaku
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Jumlah
P
value Positif Negatif
f % f % F %
1. Baik 3 16,7 15 83,3 18 100
0,002 2. Kurang Baik 7 35,0 13 65,0 20 100
Total 10 28 38
-
Berdasarkan tabel 4.6 dapat
disimpulkan bahwa dari 20 responden
yang berperilaku kurang baik ternyata
penggunaan kosmetik negatif pada ibu
hamil sebanyak 65%.
Setelah dilakukan uji statistik
maka diperoleh nilai P value=0,002,
artinya hipotesis diterima atau ada
pengaruh antara perilaku terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil
Tabel 4.7.
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. Sosial Budaya
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil Jumlah
P
value Positif Negatif
f % f % F %
1. Mendukung 4 33,3 8 66,7 12 100
0,004 2. Tidak Mendukung
6 23,1 20 76,9 26 100
Total 10 28 38
Berdasarkan tabel 4.7 dapat
disimpulkan bahwa dari 26 responden
pada katagori sosial budaya dengan
tidak mendukung dan penggunaan
kosmetik negatif pada pada ibu hamil
sebanyak 76,9%.
Setelah dilakukan uji statistik
maka diperoleh nilai P value=0,004,
artinya hipotesis diterima atau ada
pengaruh antara sosial budaya
terhadap penggunaan kosmetik pada
ibu hamil di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya
Tahun 2013.
Pembahasan
Pengetahuan Responden Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 15 responden
berpengetahuan baik sebanyak 6 orang
(40,0%) penggunaan kosmetik pada ibu
hamil baik dan 9 orang (60,0%) kurang
baik. Sedangkan dari 23 responden
dengan pengetahuan kurang baik 4
orang (17,4%) penggunaan kosmetik
pada ibu hamil baik sedangkan 19 orang
(82,6%) kurang baik.
Setelah dilakukan uji statistik
maka diperoleh nilai P value=0,003,
artinya hipotesis diterima atau ada
pengaruh antara pengetahuan terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.
Penelitian ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Anton
(2007) yang menyatakan bahwa
rendahnya tingkat pendidikan dan
pengetahuan tentang bahaya kosmetik
pada masa kehamilan akan berakibat
terhadap risiko kehamilan yang tidak
benar sehingga lebih sering
meremehkannya dan menimbulkan
dampak yang negatif pada bayi. Oleh
karena itu, tinggi rendahnya pendidikan
ibu jelas mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan perilaku terhadap
penggunaan kosmetik yang berbahaya
terhadap jenin.
-
Menurut Muhammad Ali
(2005), pengetahuan adalah segala yang
diketahui mengenai sesuatu hal.
Pengetahuan dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, bermula dari
pengetahuan akan sesuatu dan
mengetahui manfaatnya maka akan
timbul sikap positif. Pengetahuan
didapat dengan menggunakan motivasi-
motivasi yang benar dari informasi yang
ada. Innovis yang kompleks
membutuhkan cara-cara memperoleh
pengetahuan yang lebih baik, jika
jumlah pengetahuan yang diinginkan
cukup dan tidak dikembangkan guna
memperoleh status perubahan
(innovis), maka hasil yang diinginkan
tidak tercapai.
Menurut asumsi peneliti bahwa
kurangnya pengetahuan ibu hamil
terhadap penggunaan kosmetik
disebabkan karena ibu kurang
mendapatkan informasi berkaitan
dengan bahaya kosmetik selama masa
kehamilan, selain itu ibu tidak pernah
konsultasi masalah penggunaan
kosmetik selama masa hamil pada
dokter spesialis sehingga ibu
menggunakan kosmetik sesuai dengan
keinginannya tanpa mengetahui efek
dari kosmetik tersebut.
Perilaku Responden Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 18 responden
dengan perilaku baik sebanyak 3 orang
(16,7%) penggunaan kosmetik pada ibu
hamil baik dan 15 orang (83,3%)
kurang baik. Sedangkan dari 20
responden dengan perilaku kurang baik
7 orang (35,0%) penggunaan kosmetik
pada ibu hamil baik serta 13 orang
(65,0%) kurang baik.
Setelah dilakukan uji statistik
maka diperoleh nilai P value=0,002,
artinya hipotesis diterima atau ada
pengaruh antara perilaku terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.
Penelitian ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Fajar (2012),
bahwa sekarang banyak ibu-ibu
khususnya ibu hamil yang
menggunakan kosmetik, kendati masih
sedikit penelitian mengenai ini tetapi
ada beberapa bahan yang biasa
ditemukan di dalam produk perawatan
kulit dan kosmetik yang diduga bisa
mengganggu kesehatan janin. Sering
kali memang kosmetik berdampak
negatif pada kesehatan ibu hamil,
masalah yang sering terjadi adalah
tubuh lebih mudah berkeringat
mengingat meningkatnya proses
metabolisme pada tubuh. Selain itu, zat
pada kosmetik juga dapat menghambat
dan mengganggu perkembangan janin
bahkan dapat menyebabkan keguguran.
Penggunaan kosmetik boleh,
sepanjang tidak mengandung bahan
berbahaya dan tidak merusak
kehamilan. Untuk menghindari efek
samping dari kosmetik maka dianjurkan
kepada ibu hamil agar sebaiknya
mengkonsultasikan terlebih dahulu hal
tersebut kepada spesialis kulit. Sering
kali memang kosmetik berdampak
negatif pada kesehatan ibu hamil,
masalah yang sering terjadi adalah
tubuh lebih mudah berkeringat
mengingat meningkatnya proses
metabolisme pada tubuh. Selain itu, zat
pada kosmetik juga dapat menghambat
dan mengganggu perkembangan janin
bahkan dapat menyebabkan keguguran.
Itulah bahayanya apabila ibu hamil
salah memilih kosmetik, untuk
menghindari hal tersebut, perlu
pengetahuan tentang kandungan-
kandungan zat bernahaya yang terdapat
pada kosmetik
Menurut asumsi peneliti bahwa
kurang baiknya perilaku ibu hamil
-
terhadap penggunaan kosmetik
disebabkan karena untuk memperindah
wajah selama masa hamil, selain itu
untuk menghilangkan noda hitam akibat
bekas jerawat, sehingga ibu
menggunakan kosmetik tanpa melihat
efek samping dari kosmetik.
Sosial Budaya Responden Terhadap
Penggunaan Kosmetik Pada Ibu
Hamil
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 12 responden
dengan sosial budaya mendukung
sebanyak 4 orang (33,3%) penggunaan
kosmetik pada ibu hamil baik dan 8
orang (66,7%) kurang baik. Sedangkan
dari 26 responden dengan sosial budaya
tidak mendukung sebanyak 6 orang
(23,1%) penggunaan kosmetik pada ibu
hamil baik serta 20 orang (76,9%)
kurang baik.
Setelah dilakukan uji statistik
maka diperoleh nilai P value=0,004,
artinya hipotesis diterima atau ada
pengaruh antara sosial budaya terhadap
penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di
Desa Keutapang Kecamatan Jaya
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Hanafi
(2008) bahwa belakangan ini jenis
kosmetik yang banyak digunakan oleh
ibu hamil adalah produk bleaching
cream yang dikenal sebagai kosmetik
pemutih. Produk ini banyak diminati
karena menjanjikan dapat memutihkan
atau menghaluskan wajah secara
singkat. Hasil sampling dan pengujian
kosmetik tahun 2008 terhadap 10.896
sampel kosmetik menunjukkan, terdapat
124 sampel (1,24%) tidak memenuhi
syarat, diantaranya produk ilegal atau
tidak terdaftar, mengandung bahan-
bahan dilarang terutama Hidroquinon,
Merkuri, Asam Retinoat dan Rhodamin
B yang digunakan untuk memutihkan
kulit wajah.
Hal ini didukung juga oleh
penelitian yang dilakukan di Jepang
bahwa 60% wanita Jepang dan 75%
perempuan Cina masih menginginkan
warna kulit yang lebih putih/cerah dari
warna kulit aslinya, meskipun mereka
telah memiliki kulit yang putih.
Menurut Sarwono (2009
Kebudayaan terhadap penggunaan
kosmetik sangat besar pengaruhnya,
terumata di zaman yang serba modern
seperti sekarang, hal ini disebabkan
karena pengaruh social budaya didapat
melalui media cetak dan elektronik.
Tindakan ibu hamil menggunakan
kosmetik pada era kekinian tidak lagi
dapat diposisikan menjadi bagian dari
budaya. kosmetik telah dijadikan
sebagai teman dalam kehidupan
sedemikian rupa sehingga menjadi lebur
dengan tindakan merias diri yang
dicitrakan banyak periklanan sebagai
bagian dari gaya hidup, citra seseorang,
hingga menjadi semacam stimulus bagi
peningkatan kualitas hidup. Dengan
demikian, kosmetik dan tindakan merias
diri pada masa sekarang tidak bisa
dipisahkan secara tegas.
Menurut asumsi peneliti bahwa
ibu hamil menggunakan kosmetik
karena pengaruh tren budaya, selain itu
ibu tidak merasa cemas jika terjadi
kelainan di kulit akibat penggunaan
kosmetik pada saat hamil serta ibu
percaya jika menggunakan kosmetik,
muka tampak bersih dan cerah.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
1. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap penggunaan kosmetik pada
ibu hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh
Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji
statistik p value= 0,003
2. Ada pengaruh antara perilaku terhadap penggunaan kosmetik pada
-
ibu hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh
Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji
statistik p value= 0,002
3. Ada pengaruh antara sosial budaya terhadap penggunaan kosmetik pada
ibu hamil Di Desa Keutapang
Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh
Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji
statistik p value= 0,004
Saran
1. Diharapkan kepada ibu-ibu hamil agar tidak menggunakan kosmetik
saat hamil, karena dapat
menimbulkan efek pada muka,
sehingga berpengaruh terhadap
perkembangan janin.
2. Perlu adanya pembinaan yang berkelanjutan antara Dinas
Kesehatan dengan Puskesmas untuk
memberikan penyuluhan berkaitan
dengan pemilihan kosmetik saat
hamil.
3. Diharapkan kepada peneliti lain untuk dapat melanjutkan penelitian
sampai dengan variable dan alat
pengumpulan data yang berbeda.
REFERENSI
Anton. 2007. Ruang Lingkup Materi
Pendidikan Kesehatan, Diakses
dari http//www.depkes.go.id/.
pada tanggal 19 April 2012
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta. Jakarta
Budiarto. 2007. Biostatistika Untuk
Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. EGC. Jakarta
Deviana, Nina. 2009. Pengetahuan,
Sikap dan Tindakan Mahasiswa
Mengenai Kosmetik Mengandung
Merkuri (Hg) di Akademi
Kebidanan Hafsyah Medan Tahun
2009. Medan: Fakultas Kesahatan
Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Nasrul Effendi Drs. 1998. Dasar-dasar
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, Edisi Kedua, Jakarta:
EGG
Notoatmodjo,Soekidjo.,2007.Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Rineka Cipta, Jakarta.
Purnamawati. 2009. Pemilihan
Kosmetik Yang Aman. Mahasiswa
program pendidikan S-1
kedokteran umum FK Undip
Suhartanti. 2004. Konsep kehamilan.
(http//www.depkes.go.id/
dikutip tanggal 22 Agustus
2012)
Tranggono, R. I., Latifah, F. 2007. Buku
Pegangan Ilmu Kosmetik.
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta