mawaddah-jurnal.pdf

9
  ,  Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PADA IBU HAMIL DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2013 Mawaddah  Mahasisw i Pada STIKes U’B udiyah Banda Ac eh D- I I I K e b id ana n ABSTRAK Kosmetik adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, terhadap 10 orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil cenderung memiliki masalah dengan kulit, terutama kulit wajah seperti timbulnya hiperpigmentasi atau noda hitam. Berbagai macam merek kosmetika yang beredar dipasaran telah menarik minat ibu-ibu khususnya ibu hamil di daerah tersebut untuk menggunakannya, mereka cenderung mencoba-coba dan  berharap kulitnya menjadi putih dan cantik. Kaum ibu-ibu tersebut menggunakan kosme tik sebagai solusi masalah hiperpigmentasi kulitnya tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan dampak dari kosmetik tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Dan Sosial Budaya Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Metodelogi Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya pada bulan Agustus 2013. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik, dengan  pendekatan crossectional.  Sampel dilakukan secara total sampling,  responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Keutapang Kecamatan Jaya sebanyak 38 ibu. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pe ngaruh antara pengetahuan (p v aleu=0,003), perilaku (p valeu=0,00 2) dan sosial budaya(p valeu=0,004) terhadap penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kepada ibu-ibu hamil agar tidak menggunakan kosmetik saat hamil, karena dapat menimbulkan efek pada muka, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan janin. Perlu adanya  pembinaan yang berkelanjuta n antara Dinas Kese hatan dengan Puskesmas untuk memb erikan penyuluhan  berkaitan dengan pemiliha n kosmetik saat hamil. Kata Kunci : Pengetahuan, perilaku, sosial budaya, penggunaan kosmetik I. Pendahuluan Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti ketrampilan menghias, mengatur. Defenisi kosmetik dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.00.05.42.1018 adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada  bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh  pada kondisi baik (BPOM R I, 2008). Menurut Media Konsumen (2006), belakangan ini jenis kosmetik yang banyak digunakan oleh ibu hamil adalah produk

Upload: ardhana-galih

Post on 07-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

    PENGARUH PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA

    TERHADAP PENGGUNAAN KOSMETIK PADA IBU HAMIL

    DI DESA KEUTAPANG KECAMATAN JAYA

    KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2013

    Mawaddah

    Mahasiswi Pada STIKes UBudiyah Banda Aceh

    D-III Kebidanan

    ABSTRAK

    Kosmetik adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh

    manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut

    terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan

    atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, terhadap 10 orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil

    cenderung memiliki masalah dengan kulit, terutama kulit wajah seperti timbulnya hiperpigmentasi atau

    noda hitam. Berbagai macam merek kosmetika yang beredar dipasaran telah menarik minat ibu-ibu

    khususnya ibu hamil di daerah tersebut untuk menggunakannya, mereka cenderung mencoba-coba dan

    berharap kulitnya menjadi putih dan cantik. Kaum ibu-ibu tersebut menggunakan kosmetik sebagai solusi

    masalah hiperpigmentasi kulitnya tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan dampak dari kosmetik

    tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Dan Sosial

    Budaya Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya. Metodelogi Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya pada bulan Agustus 2013. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik, dengan

    pendekatan crossectional. Sampel dilakukan secara total sampling, responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Keutapang Kecamatan Jaya sebanyak 38 ibu. Pengumpulan data dilakukan

    secara wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan (p valeu=0,003), perilaku (p valeu=0,002) dan

    sosial budaya(p valeu=0,004) terhadap penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian diatas

    dapat disimpulkan bahwa kepada ibu-ibu hamil agar tidak menggunakan kosmetik saat hamil, karena

    dapat menimbulkan efek pada muka, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan janin. Perlu adanya

    pembinaan yang berkelanjutan antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas untuk memberikan penyuluhan

    berkaitan dengan pemilihan kosmetik saat hamil.

    Kata Kunci : Pengetahuan, perilaku, sosial budaya, penggunaan kosmetik

    I. Pendahuluan Kosmetik berasal dari kata

    Yunani kosmetikos yang berarti ketrampilan menghias, mengatur.

    Defenisi kosmetik dalam Peraturan

    Kepala Badan Pengawas Obat dan

    Makanan RI No. HK.00.05.42.1018

    adalah setiap bahan atau sediaan

    dimaksudkan untuk digunakan pada

    bagian luar tubuh manusia

    (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan

    organ genital bagian luar) atau gigi

    dan mukosa mulut terutama untuk

    membersihkan, mewangikan,

    mengubah penampilan dan atau

    memperbaiki bau badan atau

    melindungi atau memelihara tubuh

    pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).

    Menurut Media Konsumen

    (2006), belakangan ini jenis

    kosmetik yang banyak digunakan

    oleh ibu hamil adalah produk

  • bleaching cream yang dikenal

    sebagai kosmetik pemutih. Produk

    ini banyak diminati karena

    menjanjikan dapat memutihkan atau

    menghaluskan wajah secara singkat.

    Hasil sampling dan pengujian

    kosmetik tahun 2008 terhadap

    10.896 sampel kosmetik

    menunjukkan, terdapat 124 sampel

    (1,24%) tidak memenuhi syarat,

    diantaranya produk ilegal atau tidak

    terdaftar, mengandung bahan-bahan

    dilarang terutama Hidroquinon,

    Merkuri, Asam Retinoat dan

    Rhodamin B yang digunakan untuk

    memutihkan kulit wajah. (Deviana,

    2009).

    Pengetahuan merupakan hasil

    dari tahu dan terjadi setelah

    seseorang melakukan penginderaan

    terhadap suatu objek, baik melalui

    indera penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa, dan raba.

    Pengetahuan ibu hamil terhadap

    bahaya kosmetik saat ini masih

    sangat kecil, hal ini disebabkan

    karena ibu hamil tidak pernah

    melakukan konsultasi kedokter

    spesialis kulit berkaitan dengan

    produk kosmetik yang mereka

    gunakan. Saat hamil, tidak ada

    salahnya bagi para ibu untuk tetap

    tampil cantik dan menawan. Namun,

    dalam hal pemilihan kosmetik saat

    hamil haruslah hati-hati, mengingat

    bahan yang terkandung di dalam

    kosmetik tersebut apakah berbahaya

    atau tidak bagi kehamilan (Fajar,

    2012).

    Di Provinsi Aceh jumlah ibu

    hamil yang menggunakan kosmetik

    berbahaya meningkat dari tahun

    ketahun, pada tahun 2010 jumlah ibu

    hamil yang menggunakan kosmetik

    sebanyak 1892 orang, pada tahun

    2012 sebanyak 1902 orang. Hal ini

    disebabkan karena banyak produk-

    produk kosmetik yang dijual seperti

    kosmetik pemutih wajah sudah

    beredar luas di Aceh, selain itu bagi

    ibu hamil yang tidak cocok, maka

    akan timbul flek merah dan gatal-

    gatal dimuka (Dinkes Aceh, 2011).

    Berdasarkan studi pendahuluan

    di Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya, terhadap 10

    orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil

    cenderung memiliki masalah dengan

    kulit, terutama kulit wajah seperti

    timbulnya hiperpigmentasi atau noda

    hitam. Hiperpigmentasi timbul

    karena adanya berbagai sebab antara

    lain faktor usia, perawatan yang

    salah dan paparan sinar matahari

    secara langsung.

    Berbagai macam merek

    kosmetika yang beredar dipasaran

    telah menarik minat ibu-ibu

    khususnya ibu hamil di daerah

    tersebut untuk menggunakannya,

    mereka cenderung mencoba-coba

    dan berharap kulitnya menjadi putih

    dan cantik. Kaum ibu-ibu tersebut

    menggunakan kosmetik sebagai

    solusi masalah hiperpigmentasi

    kulitnya tanpa memperhatikan dan

    mempertimbangkan dampak dari

    kosmetik tersebut. Hal ini bisa

    disebabkan oleh banyak faktor,

    seperti terbatasnya

    informasi/pengetahuan terhadap

    bahaya kosmetik pada masa

    kehamilan.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum

    Untuk mengetahui Pengaruh

    Pengetahuan, Perilaku Dan Sosial

    Budaya Terhadap Penggunaan

    Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa

    Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya tahun 2013.

  • Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui Pengaruh

    Pengetahuan Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

    Jaya tahun 2013.

    b. Untuk mengetahui Pengaruh

    Perilaku Terhadap Penggunaan

    Kosmetik Pada Ibu Hamil Di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013.

    c. Untuk Mengetahui Pengaruh

    Sosial Budaya Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

    Jaya tahun 2013.

    II. METODOLOGI Kerangka Konsep

    Kosmetik saat ini telah menjadi

    kebutuhan manusia yang tidak bisa

    dianggap sebelah mata lagi. Hal ini

    disebabkan karena jenis pemilihan

    kosmetik dari bahan sintetis harus

    diwaspadai karena dapat melewati

    plasenta dan masuk keotak janin

    sehingga mengganggu perkembangan

    janin, sekarang semakin terasa bahwa

    kebutuhan alat kosmetik yang beraneka

    bentuk dengan ragam warna dan

    keunikan kemasan serta keunggulan

    dalam memberikan fungsi bagi

    konsumen menuntut industri kosmetik

    untuk semakin terpicu mengembangkan

    teknologi yang tidak saja mencakup

    keuntungan/manfaat dari kosmetik itu

    sendiri, namun juga kepraktisannya

    didalam penggunaannya (Djajadisastra,

    2009). Berdasarkan kerangka konsep

    inilah peneliti mencoba untuk melihat

    pengaruh pengetahuan, perilaku dan

    sosial budaya terhadap penggunaan

    kosmetik pada ibu hamil Di Desa

    Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya tahun 2013.

    Variabel Independen

    Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini

    menggunakan penelitian analitik,

    dengan pendekatan crossectional yaitu

    suatu penelitian dimana variabel-

    variabel (dependen dan independen)

    diteliti sekaligus pada waktu yang sama

    yaitu melihat pengaruh pengetahuan,

    perilaku dan sosial budaya terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013.

    Populasi dan sampel

    Populasi penelitian adalah

    keseluruhan objek penelitian atau objek

    yang diteliti (Notoatmodjo, 2010),

    populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh ibu hamil di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya sebanyak 38 ibu.

    Sampel adalah objek yang

    diteliti dan dianggap mewakili seluruh

    populasi (Notoatmodjo, 2010).

    Pengambilan sampel dilakukan secara

    total sampling, responden dalam

    penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

    di Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    sebanyak 38 ibu. Dengan kriteria

    sebagai berikut :

    a. Ibu hamil 0-9 bulan

    Pengetahuan

    Perilaku

    Sosial Budaya

    Penggunaan

    Kosmetik Pada

    Ibu Hamil

  • b. Ibu yang bersedia dijadikan responden

    c.

    Tempat dan waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa

    Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya. pada tanggal 20 sampai

    dengan tanggal 25 Agustus 2013.

    Cara Pengumpulan Data

    Data primer yaitu data yang didapat dari

    hasil kuesioner secara langsung

    terhadap ibu hamil.

    Data sekunder yaitu data yang diperoleh

    dari keuchik, puskesmas atau kader.

    Pengolahan Data

    Menurut : (Sudjana, 2005)) :data yang

    telah didapatkan akan diolah dengan

    tahap-tahap berikut: Editing, Coding,

    Transfering, Tabulating,

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Desa

    Keutapang Kecamatann Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya dan pengumpulan data

    dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 25

    agustus 2013 dengan cara membagikan

    kuesioner kepada 38 orang ibu.

    berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan pada 38 responden didapat

    hasil sebagai berikut :

    Analisa Univariat

    Pengetahuan terhadap penggunaan

    kosmetik pada ibu hamil

    Tabel 4.1.

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Pengetahuan Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Pengetahuan F %

    1.

    2.

    Baik

    Kurang Baik

    15

    23

    39,5

    60,5

    Jumlah 38 100

    Berdasarkan dari tabel 4.1.

    diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

    pengetahuan responden paling banyak

    berada pada kategori kurang baik yaitu

    23 orang (60,5%).

    Perilaku terhadap penggunaan kosmetik

    pada ibu hamil

    Tabel 4.2.

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Perilaku F

    %

    1.

    2.

    Baik

    Kurang Baik

    18

    20

    47,4

    52,6

    Jumlah 38 100

    Berdasarkan dari tabel 4.2. diatas

    dapat disimpulkan bahwa perilaku

    responden paling banyak berada pada

    kategori kurang baik yaitu 20 orang

    (52,6%).

    Sosial Budaya terhadap penggunaan

    kosmetik pada ibu hamil

    Tabel 4.3

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Budaya Di Desa

    Keutapang Kecamatan Jaya Kabupaten

    Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Sosial Budaya F %

    1. 2.

    Mendukung Tidak Mendukung

    12 26

    31,6 68,4

    Jumlah 38 100

    Berdasarkan dari tabel 4.3. diatas

    dapat disimpulkan bahwa sosial budaya

    responden paling banyak berada pada

    kategori tidak mendukung yaitu 26

    orang (68,4%).

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil

  • Tabel 4.4.

    Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya

    Tahun 2013

    No.

    Penggunaan

    Kosmetik Pada

    Ibu Hamil F %

    1.

    2.

    Positif

    Negatif

    10

    28

    26,3

    73,7

    Jumlah 38 100

    Berdasarkan dari tabel 4.4. diatas

    dapat disimpulkan bahwa penggunaan

    kosmetik pada ibu hamil paling banyak

    berada pada kategori positif yaitu 28

    orang (73,7%).

    Analisa Bivariat

    Pengaruh Pengetahuan Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil

    Tabel 4.5.

    Pengaruh Pengetahuan Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Pengetahuan

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Jumlah

    P

    value Positif Negatif

    f % f % F %

    1. Baik 6 40,0 9 60,0 15 100

    0,003 2. Kurang Baik 4 17,4 19 82,6 23 100

    Total 10 28 38

    Berdasarkan tabel 4.5 dapat

    disimpulkan bahwa dari 23 responden

    yang berpengetahuan kurang baik

    ternyata penggunaan kosmetik negatif

    pada ibu hamil sebanyak 82,6%.

    Setelah dilakukan uji statistik maka

    diperoleh nilai P value=0,003, artinya

    hipotesis diterima atau ada pengaruh

    antara pengetahuan terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.

    Pengaruh Perilaku Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil

    Tabel 4.6.

    Pengaruh Perilaku Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Perilaku

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Jumlah

    P

    value Positif Negatif

    f % f % F %

    1. Baik 3 16,7 15 83,3 18 100

    0,002 2. Kurang Baik 7 35,0 13 65,0 20 100

    Total 10 28 38

  • Berdasarkan tabel 4.6 dapat

    disimpulkan bahwa dari 20 responden

    yang berperilaku kurang baik ternyata

    penggunaan kosmetik negatif pada ibu

    hamil sebanyak 65%.

    Setelah dilakukan uji statistik

    maka diperoleh nilai P value=0,002,

    artinya hipotesis diterima atau ada

    pengaruh antara perilaku terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.

    Pengaruh Sosial Budaya Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu Hamil

    Tabel 4.7.

    Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Di Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Sosial Budaya

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil Jumlah

    P

    value Positif Negatif

    f % f % F %

    1. Mendukung 4 33,3 8 66,7 12 100

    0,004 2. Tidak Mendukung

    6 23,1 20 76,9 26 100

    Total 10 28 38

    Berdasarkan tabel 4.7 dapat

    disimpulkan bahwa dari 26 responden

    pada katagori sosial budaya dengan

    tidak mendukung dan penggunaan

    kosmetik negatif pada pada ibu hamil

    sebanyak 76,9%.

    Setelah dilakukan uji statistik

    maka diperoleh nilai P value=0,004,

    artinya hipotesis diterima atau ada

    pengaruh antara sosial budaya

    terhadap penggunaan kosmetik pada

    ibu hamil di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya

    Tahun 2013.

    Pembahasan

    Pengetahuan Responden Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan bahwa dari 15 responden

    berpengetahuan baik sebanyak 6 orang

    (40,0%) penggunaan kosmetik pada ibu

    hamil baik dan 9 orang (60,0%) kurang

    baik. Sedangkan dari 23 responden

    dengan pengetahuan kurang baik 4

    orang (17,4%) penggunaan kosmetik

    pada ibu hamil baik sedangkan 19 orang

    (82,6%) kurang baik.

    Setelah dilakukan uji statistik

    maka diperoleh nilai P value=0,003,

    artinya hipotesis diterima atau ada

    pengaruh antara pengetahuan terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.

    Penelitian ini sesuai dengan

    teori yang dikemukakan oleh Anton

    (2007) yang menyatakan bahwa

    rendahnya tingkat pendidikan dan

    pengetahuan tentang bahaya kosmetik

    pada masa kehamilan akan berakibat

    terhadap risiko kehamilan yang tidak

    benar sehingga lebih sering

    meremehkannya dan menimbulkan

    dampak yang negatif pada bayi. Oleh

    karena itu, tinggi rendahnya pendidikan

    ibu jelas mempengaruhi tingkat

    pengetahuan dan perilaku terhadap

    penggunaan kosmetik yang berbahaya

    terhadap jenin.

  • Menurut Muhammad Ali

    (2005), pengetahuan adalah segala yang

    diketahui mengenai sesuatu hal.

    Pengetahuan dapat mempengaruhi

    perilaku seseorang, bermula dari

    pengetahuan akan sesuatu dan

    mengetahui manfaatnya maka akan

    timbul sikap positif. Pengetahuan

    didapat dengan menggunakan motivasi-

    motivasi yang benar dari informasi yang

    ada. Innovis yang kompleks

    membutuhkan cara-cara memperoleh

    pengetahuan yang lebih baik, jika

    jumlah pengetahuan yang diinginkan

    cukup dan tidak dikembangkan guna

    memperoleh status perubahan

    (innovis), maka hasil yang diinginkan

    tidak tercapai.

    Menurut asumsi peneliti bahwa

    kurangnya pengetahuan ibu hamil

    terhadap penggunaan kosmetik

    disebabkan karena ibu kurang

    mendapatkan informasi berkaitan

    dengan bahaya kosmetik selama masa

    kehamilan, selain itu ibu tidak pernah

    konsultasi masalah penggunaan

    kosmetik selama masa hamil pada

    dokter spesialis sehingga ibu

    menggunakan kosmetik sesuai dengan

    keinginannya tanpa mengetahui efek

    dari kosmetik tersebut.

    Perilaku Responden Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan bahwa dari 18 responden

    dengan perilaku baik sebanyak 3 orang

    (16,7%) penggunaan kosmetik pada ibu

    hamil baik dan 15 orang (83,3%)

    kurang baik. Sedangkan dari 20

    responden dengan perilaku kurang baik

    7 orang (35,0%) penggunaan kosmetik

    pada ibu hamil baik serta 13 orang

    (65,0%) kurang baik.

    Setelah dilakukan uji statistik

    maka diperoleh nilai P value=0,002,

    artinya hipotesis diterima atau ada

    pengaruh antara perilaku terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.

    Penelitian ini sesuai dengan

    yang dikemukakan oleh Fajar (2012),

    bahwa sekarang banyak ibu-ibu

    khususnya ibu hamil yang

    menggunakan kosmetik, kendati masih

    sedikit penelitian mengenai ini tetapi

    ada beberapa bahan yang biasa

    ditemukan di dalam produk perawatan

    kulit dan kosmetik yang diduga bisa

    mengganggu kesehatan janin. Sering

    kali memang kosmetik berdampak

    negatif pada kesehatan ibu hamil,

    masalah yang sering terjadi adalah

    tubuh lebih mudah berkeringat

    mengingat meningkatnya proses

    metabolisme pada tubuh. Selain itu, zat

    pada kosmetik juga dapat menghambat

    dan mengganggu perkembangan janin

    bahkan dapat menyebabkan keguguran.

    Penggunaan kosmetik boleh,

    sepanjang tidak mengandung bahan

    berbahaya dan tidak merusak

    kehamilan. Untuk menghindari efek

    samping dari kosmetik maka dianjurkan

    kepada ibu hamil agar sebaiknya

    mengkonsultasikan terlebih dahulu hal

    tersebut kepada spesialis kulit. Sering

    kali memang kosmetik berdampak

    negatif pada kesehatan ibu hamil,

    masalah yang sering terjadi adalah

    tubuh lebih mudah berkeringat

    mengingat meningkatnya proses

    metabolisme pada tubuh. Selain itu, zat

    pada kosmetik juga dapat menghambat

    dan mengganggu perkembangan janin

    bahkan dapat menyebabkan keguguran.

    Itulah bahayanya apabila ibu hamil

    salah memilih kosmetik, untuk

    menghindari hal tersebut, perlu

    pengetahuan tentang kandungan-

    kandungan zat bernahaya yang terdapat

    pada kosmetik

    Menurut asumsi peneliti bahwa

    kurang baiknya perilaku ibu hamil

  • terhadap penggunaan kosmetik

    disebabkan karena untuk memperindah

    wajah selama masa hamil, selain itu

    untuk menghilangkan noda hitam akibat

    bekas jerawat, sehingga ibu

    menggunakan kosmetik tanpa melihat

    efek samping dari kosmetik.

    Sosial Budaya Responden Terhadap

    Penggunaan Kosmetik Pada Ibu

    Hamil

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan bahwa dari 12 responden

    dengan sosial budaya mendukung

    sebanyak 4 orang (33,3%) penggunaan

    kosmetik pada ibu hamil baik dan 8

    orang (66,7%) kurang baik. Sedangkan

    dari 26 responden dengan sosial budaya

    tidak mendukung sebanyak 6 orang

    (23,1%) penggunaan kosmetik pada ibu

    hamil baik serta 20 orang (76,9%)

    kurang baik.

    Setelah dilakukan uji statistik

    maka diperoleh nilai P value=0,004,

    artinya hipotesis diterima atau ada

    pengaruh antara sosial budaya terhadap

    penggunaan kosmetik pada ibu hamil Di

    Desa Keutapang Kecamatan Jaya

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013.

    Hasil penelitian ini sesuai

    dengan yang dikemukakan oleh Hanafi

    (2008) bahwa belakangan ini jenis

    kosmetik yang banyak digunakan oleh

    ibu hamil adalah produk bleaching

    cream yang dikenal sebagai kosmetik

    pemutih. Produk ini banyak diminati

    karena menjanjikan dapat memutihkan

    atau menghaluskan wajah secara

    singkat. Hasil sampling dan pengujian

    kosmetik tahun 2008 terhadap 10.896

    sampel kosmetik menunjukkan, terdapat

    124 sampel (1,24%) tidak memenuhi

    syarat, diantaranya produk ilegal atau

    tidak terdaftar, mengandung bahan-

    bahan dilarang terutama Hidroquinon,

    Merkuri, Asam Retinoat dan Rhodamin

    B yang digunakan untuk memutihkan

    kulit wajah.

    Hal ini didukung juga oleh

    penelitian yang dilakukan di Jepang

    bahwa 60% wanita Jepang dan 75%

    perempuan Cina masih menginginkan

    warna kulit yang lebih putih/cerah dari

    warna kulit aslinya, meskipun mereka

    telah memiliki kulit yang putih.

    Menurut Sarwono (2009

    Kebudayaan terhadap penggunaan

    kosmetik sangat besar pengaruhnya,

    terumata di zaman yang serba modern

    seperti sekarang, hal ini disebabkan

    karena pengaruh social budaya didapat

    melalui media cetak dan elektronik.

    Tindakan ibu hamil menggunakan

    kosmetik pada era kekinian tidak lagi

    dapat diposisikan menjadi bagian dari

    budaya. kosmetik telah dijadikan

    sebagai teman dalam kehidupan

    sedemikian rupa sehingga menjadi lebur

    dengan tindakan merias diri yang

    dicitrakan banyak periklanan sebagai

    bagian dari gaya hidup, citra seseorang,

    hingga menjadi semacam stimulus bagi

    peningkatan kualitas hidup. Dengan

    demikian, kosmetik dan tindakan merias

    diri pada masa sekarang tidak bisa

    dipisahkan secara tegas.

    Menurut asumsi peneliti bahwa

    ibu hamil menggunakan kosmetik

    karena pengaruh tren budaya, selain itu

    ibu tidak merasa cemas jika terjadi

    kelainan di kulit akibat penggunaan

    kosmetik pada saat hamil serta ibu

    percaya jika menggunakan kosmetik,

    muka tampak bersih dan cerah.

    IV. PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap penggunaan kosmetik pada

    ibu hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

    Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji

    statistik p value= 0,003

    2. Ada pengaruh antara perilaku terhadap penggunaan kosmetik pada

  • ibu hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

    Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji

    statistik p value= 0,002

    3. Ada pengaruh antara sosial budaya terhadap penggunaan kosmetik pada

    ibu hamil Di Desa Keutapang

    Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

    Jaya Tahun 2013, dengan hasil uji

    statistik p value= 0,004

    Saran

    1. Diharapkan kepada ibu-ibu hamil agar tidak menggunakan kosmetik

    saat hamil, karena dapat

    menimbulkan efek pada muka,

    sehingga berpengaruh terhadap

    perkembangan janin.

    2. Perlu adanya pembinaan yang berkelanjutan antara Dinas

    Kesehatan dengan Puskesmas untuk

    memberikan penyuluhan berkaitan

    dengan pemilihan kosmetik saat

    hamil.

    3. Diharapkan kepada peneliti lain untuk dapat melanjutkan penelitian

    sampai dengan variable dan alat

    pengumpulan data yang berbeda.

    REFERENSI

    Anton. 2007. Ruang Lingkup Materi

    Pendidikan Kesehatan, Diakses

    dari http//www.depkes.go.id/.

    pada tanggal 19 April 2012

    Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian

    Suatu Pendekatan Praktek.

    Rineka Cipta. Jakarta

    Budiarto. 2007. Biostatistika Untuk

    Kedokteran dan Kesehatan

    Masyarakat. EGC. Jakarta

    Deviana, Nina. 2009. Pengetahuan,

    Sikap dan Tindakan Mahasiswa

    Mengenai Kosmetik Mengandung

    Merkuri (Hg) di Akademi

    Kebidanan Hafsyah Medan Tahun

    2009. Medan: Fakultas Kesahatan

    Masyarakat Universitas Sumatera

    Utara.

    Nasrul Effendi Drs. 1998. Dasar-dasar

    Keperawatan Kesehatan

    Masyarakat, Edisi Kedua, Jakarta:

    EGG

    Notoatmodjo,Soekidjo.,2007.Promosi

    Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

    Rineka Cipta, Jakarta.

    Purnamawati. 2009. Pemilihan

    Kosmetik Yang Aman. Mahasiswa

    program pendidikan S-1

    kedokteran umum FK Undip

    Suhartanti. 2004. Konsep kehamilan.

    (http//www.depkes.go.id/

    dikutip tanggal 22 Agustus

    2012)

    Tranggono, R. I., Latifah, F. 2007. Buku

    Pegangan Ilmu Kosmetik.

    Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta