material bahan bangunan ramah lingkungan

22
MATERIAL BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat. Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut; a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan) d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan) e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan. Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah

Upload: ismi-korompot

Post on 11-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

mnn.kn

TRANSCRIPT

MATERIAL BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGANPemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakanb. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkunganc. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alamiMaterial yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.Berikiut adalah contoh contoh pemanfaatan bahan bangunan alami (ramah lingkungan): GENTENG SEJUKGenteng semen ijukadalah genteng beton yang dibuat dengan campuran pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi.Manfaat Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun Menciptakan lapangan kerja Digunakan sebagai penutup atapSpesifikasi TeknisBahan baku:semen + ijuk + pasir

Ukuran:38 x 23 1.2 cm

Berat:2.5 kg/bh

Beban Lentur:80 kg/cm2

PANEL SERAT TEBUPengembangan bahan bangunan dari limbah tebu menjadipapan serat tebuManfaat Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun Mengurangi pencemaran lingkungan Menciptakan lapangan kerja Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-strukturalSpesifikasi TeknisBahan baku:ampas tebu + semen

Ukuran:240 x 60 x 2.5 cm

Kuat Lentur:40 50 kg/cm2

PANEL SEKAM PADISalah satu pengembangan bahan bangunan dari limbah sekam padi menjadiPapan Sekam PadiManfaat Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun Mengurangi pencernaran lingkungan Menciptakan lapangan kerja Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-strukutralProses PembuatanSekam padi direndam dalam air atau dapat langsung digiling, dicampur dengan semen,dicetak dengan alat manual. Proporsi campuran = 1 semen : 4 sekam padi atau maksimum 20% SAWIT BLOCKPengembangan bahan bangunan dari limbah SAWIT menjadiConblock.Manfaat Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun Mengurangi pencemaran lingkungan Menciptakan lapangan kerja Digunakan untuk dinding partisi non-strukturalSpesifikasi TeknisKomposisi camp.:1 PC : 6 Agregat ( 20% Limbah + 80% Pasir)

Ukuran:8 x 20 x 40 cm

Kuat Lentur:25 kg 35 kg / cm2

Papercrate (kertas bekas sebagai bahan dinding)Kertas bekas yang dimaksud disini adalah berupa kertas yang mempunyai tekstur kasar seperti kertas Koran atau kardus, yang dihancurkan menjadi semacam bubur kertas dan diolah lagi menjadi bata kertas agar dapat digunakan untuk penggunaan lebih lanjut sebagai material bahan bangunan. SPESIFIKASI KERTAS BEKAS (PAPERCRATE). Mempunyai massa dan berat yang sangat ringan Bersifat lembek, sehingga mudah dibentuk Cukup kuat dalam menahan gaya vertikal Mempunyai bentuk yang ramping, sehingga memudahkan dalam pengemasan dan distribusinya KELEBIHAN PENERAPAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING Mampu menyerap panas Meredam suara / kebisingan Tidak mengandung racun Biaya produksi murah Daya kering yang cepat Penggunaan semen yang sedikit.Linoleum(Bahan Pelapis Lantai Ramah Lingkungan)Bahannya elastis, tersusun dari material anorganik dan organik. Pilihan warna dan ragam yang banyak memberi keuntungan untuk desain-desain masa kini. Bahan pelapis lantai ini populer di Eropa. Banyak pilihan warna dan desainnya. Produk ini bisa menjadi alternatif bahan untuk lantai rumah kita, lantai area komersial, bahkan rumah sakit karena mudah dipasang, dirawat, dan dibersihkan. Untuk memasangnya hanya butuh permukaan rata seperti lantai semen, lalu diberi perekat khusus. Kalau mau afdol, perekatnya juga pakai yang ramah lingkungan. Sebagai bahan lantai, jika tak lagi dibutuhkan, Linoleum mudah diurai kembali oleh tanah, alias ramah lingkungan. Inilah yang menjadi salah satu kelebihannya. Standar Eropa yang ketat tentang material ramah lingkungan membuat bahan ini dipergunakan sebagai salah satu alternatif pilihan para desainer. Syarat yang ketat itu bisa dipenuhi oleh bahan pelapis Linoleum ini. Ada satu hal penting juga yang menjadi keunggulan, yaitu daya tahannya terhadap panas, dan tahan terhadap api lebih baik dari plastik dan kain. Linoleum, bahan yang terbuat dari bahan alami yang terukur dan dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Terdapat setidaknya enam bahan utama,linseed oil, rasin, woodfloor, limestone, pigment, jute.Linoleum pada produk lantai terbagi menjadi tiga bentuk produk, yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur. TEMPURUNG KELAPASalah satu bagian pohon kelapa yang pada saat ini belum banyak digunakan adalah tempurung kelapa (batok) kelapa. Tempurung kelapa yang banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dari sisa pemecahan buah kelapa saat ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar. Sebenarnya, tempurung kelapa (atau sisa berupa pecahan-pecahan) dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan yang lebih bermanfaat dibanding hanya sebagai bahan bakar saja. Oleh karena itu melalui rekayasa yang tepat, maka tempurung kelapa dapat dibentuk menjadi mozaik ubin bahan bangunan yang antik, unik, alami dan menarikSPESIFIKASI TEMPURUNG KELAPA Mempunyai bentuk asli berupa serat serat serabut Cukup empuk dan hangat Bersifat sedikit tembus pandang sehingga terlihat pengisinya Mampu menyerap panas Cukup baik untuk aplikasi akustik (menyerap bunyi karena rongga pada serat) Tahan air MATERIAL BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN 11:03ARSITEKTURNo comments ATAP BAJA RINGAN Mengganti konstruksi atap kayu dengan material baja ringan dan genteng metal adalah langkah tepat, karena dengan mengganti material kayu dengan material alternatif ini berarti kita juga telah membantu menyelamatkan hutan dan mencegah terjadinya bencana alam.material ini memang sangat ringan. Bobotnya per meter persegi hanya sekitar 12 kg dibandingkan dengan rangka kayu yang bobotnya sekitar 40 kg/m2. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel). Meskipun tipis, baja ringan memiliki kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Ketebalan baja ringan untuk atap ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm 1mm.laupun ringan tapi Anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku zincalume atau galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu. Selain itu kecepatan dalam perakitan (20-30 m2/hari) dengan tenaga kerja yang lebih sedikit akan memberikan nilai ekonomis sehingga dapat menekan biaya pembangunan Kelebihan & Kekurangan Menggunakan Konstruksi Baja Ringan Perkembangan Teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistimnya yang terus menerus diperas habis oleh manusia untuk kepentingan individualis. Berbagai contoh dapat kita temui seperti penggunaan kayu sebagai bahan dasar konstruksi rumah, furniture dan mebel serta accessories yang berkaitan dengan bahan dasar tersebut ternyata membutuhkan kayu-kayu yang bagus dan baik. Kayu yang bagus tersebut ternyata juga berasal dari pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai paru-paru dunia karena dapat mendaur ulang polusi-polusi yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Maka kita dapat sedikit bersyukur bahwa beberapa teknologi baru dapat membantu mengurangi penggundulan Hutan yang merupakan paru-paru dunia ini. Hal ini terlihat pada perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu. Perkembangan pada bidang ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh para ahli konstruksi, tetapi pada waktu sebelumnya masyarakat belum mengenal atau belum memperdalam pengetahuan akan konstruksi baja ringan yang ternyata mempunyai sifat lebih efisien daripada menggunakan bahan dasar rangka kayu sebagai penopang konstruksi atap rumah mereka. Setiap bahan konstruksi yang digunakan pada rumah anda pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya baik dari kekuatan, estetika bentuk atau hal lainnya. Seperti halnya dalam penggunaan rangka atap baja pada rumah anda. Konstruksi baja ringan ini sudah mengalami uji coba dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli bertahun-tahun dan telah lolos uji kekuatan serta lolos pengujian hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan manusia. Jika kita perbandingkan dengan struktur atap konvensional yaitu rangka atap dengan bahan dasar kayu, maka penggunaan rangka atap baja ringan akan mempunyai perbandingan yang berbeda dari segi cara pandang setiap penggunanya, mungkin bisa dikatakan tergantung akan lokasi dan biaya produksi untuk mendatangkan material tersebut.Kelemahan atap baja ringandibandingkan dengan konstruksi atap kayu seperti dalam hal terhadap suhu yang cenderung menyerap panas lebih banyak dibandingkan dengan kayu dan hal itu juga bergantung terhadap lokasi rumah, yaitu pada daerah iklim tropis atau bukan tropis. 2. SEMEN DARI SAMPAH Sampah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat semen yaitu semua jenis sampah kecual plastik dan logam, terutama jenis sampah organik. Sampah dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan semen karena sampah menghasilkan abu dan endapan yang mengandung senyawa-senyawa dalam pembentukan semen biasa. Yaitu, senyawa-senyawa oksida seperti CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Salah satu contoh kandungan abu sampah seperti pada kandungan abu sekam padi dari limbah pertanian. Kelebihan& Kekurangan Semen Dari Sampah Keuntungan ekonomis:Pengolahan semen dari sampah membutuhkan biaya yang jauh lebih murah daripada biaya pengolahan semen biasa dengan kualitas semen yang sama. Selain itu, pengolahan semen biasa membutuhkan CaO dalam jumlah yang besar, yaitu 78 %, sedangkan pengolahan semen dari sampah menghemat CaO yang dibutuhkan, yaitu hanya 20 % saja karena CaO hanya berfungsi sebagai bahan tambahan. Hal ini mampu menghemat biaya produksi hingga 38 %. Dengan pengolahan sampah menjadi semen, pemda dan pemkot tidak lagi kebingungan memikirkan tempat yang luas yang digunakan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah karena sampah langsung dibawa ke pabrik semen untuk diproduksi menjadi semen. Selama ini, untuk tempat pembuangan akhir sampah, kita memerlukan lahan yang luas, seperti salah satu TPA yang ada di Jakarta, yaitu TPA Bojong yang membutuhkan lahan seluas 20 hektar untuk membuang sampah dengan tumpukan sampah sebesar 8.000 m3(2000) ton per hari, belum lagi lahan TPA yang lain (Usman, 2007). Keuntungan lingkungan: Selama ini, pembuangan sampah di TPA menimbulkan masalah lingkungan yang baru. Mulai dari pencemaran udara, tanah, dan air akibat rembesan cairan yang berada dalam tumpukan sampah. Selain itu, pembakaran sampah secara biasa yang banyak dilakukan penduduk menimbulkan masalah pencemaran udara karena menghasilkan gas dioksin dan furan yang menyebabkan kanker. Bahkan, jika sudah terakumulasi di dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang meninggal. Namun, dengan memfungsikan kembali incenerator yang ada di setiap pabrik untuk membakar sampah yang kemudian diolah menjadi semen, pencemaran tersebut dapat diatasi. Revitalisasi teknologi: Selama ini, setiap pabrik dan rumah sakit menggunakan incenerator mereka hanya untuk mengolah limbah produksi mereka. Dengan adanya pembuatan sampah dari semen, incenerator dapat difungsikan dan dimanfaatkan kembali untuk membakar sampah yang dapat menghasilkan abu untuk pembuatan semen. Jadi, pengolahan semen menjadi sampah tidak membutuhkan biaya yang mahal karena tidak memerlukan peralatan yang mahal. Peralatan yang dibutuhkan sudah ada, tinggal memfungsikannya kembali. Keuntungan ekologi: Pembuatan semen dari sampah mencegah dan mengurangi kerusakan lingkungan karena selama ini pembuatan semen menggunakan bahan baku CaO yang didapatkan dengan menambangnya dari gunung-gunung kapur. Padahal, CaO merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Selain itu, penambangan gunung kapur secara terus menerus, menimbulkan kerusakan lingkungan. Dengan mengganti bahan pokok semen dengan abu sampah, kerusakan lingkungan dapat dicegah.Selain itu, pencemaran udara, air dan tanah dapat diatasi sekaligus.

Sedangkan kelemahan semen dari sampah ini sebagai berikut : Plastik vinil yang terdapat dalam sampah pada proses pembakaran dapat mengakibatkan kekuatan konkrit semen akan berkurang. Hal ini diakibatkan oleh adanya gas Cl2hasil peruraian plastik vinil yang dapat mempengaruhi kekuatan konkrit semen. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan memisahkan plastik vinil dari pembakaran. Plastik ini dapat digunakan untuk daur ulang pembuatan bahan-bahan dari plastik lainnya. 3. DINDING BATAKO PUTIH Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar, tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi. Umumnya memiliki ukuran panjang 25 30 cm, tebal 8 10 cm, dan tinggi 14 18 cm,untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan: * Batako tras = 25 buah *Semen = 0,215 sak * Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3 Kelebihan dinding batako putih: - Pemasangan relatif lebih cepat. - Harga relatif murah. Kekurangan dinding batako putih: - Rapuh dan mudah pecah. - Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab - Dinding mudah retak. - Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5 9 m2. 4. KUSEN COR Berbagai solusi hunian ramah lingkungan terus dikembangkan. Penggunaan kayu mulai diminimalisir. Pasalnya, hutan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia semakin gundul.Kusen selalu erat dengan kayu sepertikusen pintunamun kini telah hadir kusen cor. Kusen ini terbuat dari campuran adonan koral, semen dan pasir. Soal kekuatan tidak usah ditanyakan. Kusen cor ini lebih kuat ketimbang kusen kayu. Bicara model juga tak kalah indah, dengan sentuhan tangan kreatif, kusen ini bisa ditempatkan untuk rumah mewah. Kelebihan & Kekurangan Kusen Cor. Harganya yang murah membuat kusen jenis ini mulai banyak diproduksi di beberapa wilayah pengarajin kusen. Namun, konsumen nampaknya masih ragu-ragu menggunakan produk ini. Selain murah, kusen ini tentunya memiliki kekuatan yang baik. Anti rayap dan tahan udara lembab. Tetapi kekurangan dari kusen cor ini adalah pada beratnya. 5. PINTU GESER Saat ini, biasanya kepada orang-orang untuk memberikan pentingnya dalam menghemat ruang karena tanah terlalu mahal untuk hanya menggunakannya sembarangan jika Anda benar-benar dapat menggunakan alternatif. Ayunan jenis pintu sangat umum sebelumnya, Anda masih bisa mengamatinya di rumah tua atau besar tetapi pembangun rumah dapat mengatakan bahwa ada lebih banyak orang yang memilih pintu yang dapat menghemat ruang seperti pintu l geser. Pintu geser adalah pintu yang dapat dibuka melalui meluncur itu ke samping karena itu, tidak perlu spasi saat membuka tidak seperti jenis ayunan yang Anda butuhkan cukup ruang sehingga Anda dapat sepenuhnya membuka pintu. Meskipun memberikan keuntungan dalam menghemat ruang, juga memiliki kekurangan. Kelebihan & Kekurangan Pintu Geser Keuntungan yang bisa Anda peroleh pada memiliki pintu geser ruang. Seperti apa yang telah dinyatakan sebelumnya, tidak perlu jumlah besar ruang saat membuka dan menutup. Kelemahan dari pintu geser adalah bahwa ia hanya akan memberikan visualisasi setengah pada saat membuka pintu. Jika Anda ingin melihat sisi lain, Anda perlu untuk memindahkan pintu di sisi lain. Lain akan dengan mudah jatuh dari jalur yang tergantung pada seberapa sering Anda membuka dan menutup pintu.

Bahan bangunan yg berbahayaPerlu kamu ketahui bahwa material bangunan, terutama produk industry, seperti kayu olahan, cat tembok, dan pipa plastic, sering mengandung bahan berbahaya yang dapatmenimbulkan gangguan kesehatan. Demikian juga dengan bahan kimia dalam rumah tangga, terutama pertisida jenis insektisida. Bahan bahan tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker,gangguan pernapasan,penyakit kulit, dan sebagainya. Tentunya yang paling di rugikan adalah penghuni rumahkarena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini.

Berikut ini beberapa material bangunan yang berbahaya beserta penyakit yang ditimbulkan :

1. kayu merupakan bahan material alami sehingga lebih ramah lingkungan. Sering kali orangmemperindah warnakayu dengan menggunakan pelitur. Penggunaan pelitur dapat menimbulkan alergi kulit, mata pedih, dan gangguan selaput lender.

2. pipa PVC, lem PVC,cat PVC, lantal vinil, dan karpet plastic yang dibuat dari PVC (polivinil klorida) sifatnya ringan, kuat dan reaktivitas rendah, sehingga cocok untuk berbagai keperluan. Bahan-bahan tersebut dapat memicu kanker, penyakit hati dan ginjal. Pembakaran bahan-bahan tersebut menimbulkan uap asam florida yang dapat mematikan tanaman.Ketika seratnya terhirup melalui pernapasan, asbes dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Penggunaan asbes sebagai bahan bangunan di rumah umumnya tidak menimbulkan risiko kesehatan kecuali bila asbes tersebut telah rusak (retak atau pecah), sudah berumur atau terguncang atau dilewati aliran udara yang kencang. Debu yang mengandung serat asbes juga dapat dihasilkan ketika bahan bangunan yang mengandung asbes tersebut ditangani oleh pekerja bangunan, seperti ketika dipaku, dibor, diampelas atau dipotong. Seringkali juga debu yang tersisa dari hasil pekerjaan ini masih menempel pada bahan asbes tersebut, lalu tertiup angin, atau jatuh ke bawah (jika bahan asbes tersebut dijadikan sebagai plafon atau pengganti genteng) yang akhirnya akan terhirup oleh penghuni rumah.

Terkadang sukar untuk menentukan apakah suatu bahan bangunan mengandung asbes atau tidak, kecuali yang jelas-jelas seperti yang sering kita gunakan sebagai plafon atau pengganti genteng. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah bahan tersebut diperiksa di laboratorium. Jika bahan ini tidak diuji di laboratorium dan tidak diketahui mengandung asbes atau tidak, lebih baik perlakukan bahan tersebut sebagai asbes.

Asbes juga digunakan oleh industri otomotif. Dulu, kampas rem mobil dan kampas kopling mengandung asbes. Lebih baik perlakukan kedua sparepart kendaraan ini sebagai bahan yang mengandung asbes.

Penyakit yang disebabkan oleh asbes

Kebanyakan orang yang terkena penyakit yang berhubungan dengan asbes adalah mereka yang dalam pekerjaannya sering terpapar dengan bahan asbes, yaitu pekerja bangunan. Seorang pekerja bangunan juga dapat membawa debu asbes ke rumahnya yaitu melalui pakaian kerjanya yang tidak diganti dan dipakainya hingga sampai kerumah, membuat keluarganya juga ikut terpapar.

Paparan asbes telah dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti: Plak pleura - penebalan jaringan tisu pada pleura (selaput) dari paru-paru. Asbestosis - terbentuknya jaringan tisu progresif di dalam paru-paru. Kanker paru-paru- dapat terjadi setelah satu dekade setelah terpapar asbes. Perokok dan pekerja bangunan adalah yang paling berisiko. Mesothelioma - jenis kanker yang mempengaruhi pleura. Ini dapat terjadi setelah satu dekade sejak terpapar asbes.Mencegah terpapar asbes

Ketika menangani asbes atau bahan yang dimungkinkan mengandung asbes, beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan. Tindakan pencegahan ini adalah untuk mengurangi risiko seorang pekerja bangunan dari terpapar debu asbes seminimal mungkin. Kenakan pakaian lengkap, topi dan sarung tangan. Selalu bekerja di daerah yang berventilasi. Kenakan masker. Sebelum diolah, sebaiknya basahi permukaan asbes agar debunya tidak beterbangan. Sedapat mungkin hindari penggunaan bor dalam mengolah asbes dan ada baiknya siapkan vacum cleaner untuk menyerap debu asbes. Setelah pekerjaan selesai. Lepas pakaian kerja Anda dan simpan dengan baik. Lalu mandilah. Pakaian yang digunakan dalam bekerja tidak boleh dicuci bersama pakaian lain.

3. cat sintesis ( cat besi/kayu ), thinner, dan cat epoksi yang mengandung etilalkohol dapat memicu gangguan saraf, darah, pernapasan, mata, selaput lender, dan eksim pada kulit.

4. asbes ( palfon dan atap ) dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan kita. Asbes tersusun dari serat yang sangat kecil dan halus sehingga tidak terlihat oleh mata dan memiliki sifat sangat ringan. Asbes yang dihirup dapat menyebabkan kanker setelah 20 hingga 30 tahun kemudian. Penyakit yang ditimbulkan adalah gangguan paru-paru asbestose dan kanker.

Untuk meminimalkan bahaya tersebut, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut :

1.apabila rumah baru dicar, atau ada mebel yang baru dicat atau dipelitur, sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formalhedia tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6-12 bulan. Sebaiknya, ventilasi dalam ruangan digunakan dengan baik agar gas dapat dinetralkan oleh udara segar.

2. pada saat ini banyak dikembangkan cat berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organic yang mudah menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya berasal dari alam dan tidak melalui industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya.

3. pilih bahan bangunan yang sehat ( tidak tercampur bahan kimia berbahaya ) , seperti batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, dan kertas.

Kayu dengan jenisnya yang begitu banyak, dapat memberikan tampilan yang sangat kaya dan beragam. Setiap jenis kayu yang berasal dari jenis pohon yang berbeda, memiliki karakter, ragam urat dan warna yang berbeda dan spesifik.Dengan begitu banyak pilihan, kreativitas Anda dalam memilih dan menentukan gaya serta suasana yang ingin Anda tampilkan dalam rumah tinggal, menjadi tak terbatas.Sebelum Anda memilih jenis kayu, terlebih dulu Anda pilih bentuk pelapis kayu yang akan Anda pasang. Apakah potongan kayu solid (papan kayu) yang disusun atau dengan nama lain lambrisering kayu atau memakai panel kayu (fancy plywood veneer). Selain tampilannya berbeda, pilihan ini juga berpengaruh dari sisi harga. Kayu solid jelas lebih mahal daripada panel kayu.Bahan labrisering berupa kayu solid umumnya berasal dari jenis kayu lokal (kayu hutan tropis Indonesia), seperti jati, kamper, nyatoh, meranti, mahoni, kempas (yang memiliki nuansa warna "gelap") dan ramin, sungkai, agathis, jati belanda, pinus (yang memiliki warna "terang"). Jika Anda memesan lambrisering dari kayu solid di beberapa pedagang besar, potongan-potongan kayu untuk lambrisering tersebut akan dibentuk menjadi profil sambungan dengan ukuran tertentu. Fungsi profil sambungan adalah untuk mengikat masing-masing potongan kayu agar tidak lepas di kemudian hari karena susut-muai kayu akibat perubahan temperatur udara dan cuaca.Sementara itu, pelapis dinding dari bahan panel kayu atau fancy plywood veneer, jenisnya bisa lebih banyak dan beragam lagi. Dari jenis kayu lokal yang ada di pasaran, hingga jenis veneer kayu impor. Jenis lokal yang bisa Anda dapatkan dengan mudah di pasaran adalah jati, sungkai, mahoni dan nyatoh. Sedangkan untuk yang impor ada banyak sekali pilihannya seperti beech, maple, oak, birch, ash, anigree, tigerwood, walnut, dll.Untuk veneer kayu lokal, selain yang sudah disebutkan diatas, masih ada jenis kayu cantik lainnya seperti cempaka, bacang, mindi, sonokeling, dll. Namun jenis kayu ini agak sulit diperoleh karena jumlahnya terbatas.Untuk jenis panel kayu, selain yang dibuat dari lembaran kayu alam (natural wood veneer), ada juga panel yang berasal dari veneer buatan (artificial wood veneer). Panel jenis ini sudah tersedia dalam bentuk lembaran HPL (High Pressure Laminates). Dengan menggunakan bahan ini, Anda tidak perlu memberikan finishing atau coating untuk permukaan "kayu"nya. Namun jika Anda menyukai sifat alamiah urat kayu yang variatif, pilihan yang satu ini akan memberikan motif yang seragam dan membosankan.Yang perlu Anda ingat dalam memilih material kayu, pastikan bahwa kayu yang Anda beli sudah memenuhi standar "kering kayu" yang maksimum. Biasanya penjual bahan kayu yang baik akan memberikan garansi bahwa barang yang dijualnya sudah mengalami proses pengeringan dengan oven (kiln dry) atau pengeringan alami dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari dalam waktu cukup lama, atau telah diberi bahan kimiawi sebagai pengawet. Sedangkan untuk bahan plywood, karena material ini adalah hasil pengolahan pabrik secara massal, biasanya sudah diberikan pengawet dalam proses pembuatannya.Aplikasi DesainDinding lambrisering dapat Anda susun secara vertikal, horisontal, diagonal maupun checkered (tidak teratur/terpola). Garis-garis pertemuan atau sambungan kayu yang terlihat jelas akan menampilkan karakter yang tegas dan cenderung maskulin. Untuk Anda yang menyukai gaya interior pedesaan (country) atau gaya koboi (western) tentunya aplikasi ini sangat cocok. Apalagi bila finishing kayunya dibuat lebih menonjolkan urat kayu atau bahkn menonjolkan "cacat" mata kayu untuk jenis kayu seperti pinus atau jati Belanda.Dinding dengan panel plywood, bisa menghadirkan sentuhan interior klasik kuno abad pertengahan hingga pasca modern. Panel plywood yang digabungkan dengan profil-profil kayu akan memberikan sentuhan klasik yang anggun, apapun jenis kayu dan warna yang dipakai.Untuk gaya modern atau pasca modern, Anda bisa menyusun potongan-potongan panel plywood tersebut dengan kombinasi permainan urat kayu yang disusun secara checkered, saling silang secara diagonal atau secara acak (random) di bagian-bagian tertentu. Anda juga bisa menyusun potongan-potongan panel dengan ukuran yang berbeda-beda menjadi sebuah komposisi yang harmonis.Papan kayu solid dan panel dapat pula digabung menjadi satu desain lambrisering. Misalnya untuk dinding bagian bawah, memakai papan setinggi satu meter, kemudian di atasnya dipasangi panel kayu. Bisa juga sebaliknya. Panel kayu untuk bagian bawah, papan solid untuk bagian atas.Finishing kayuUntuk penampilan yang lebih baik, dinding kayu sebaiknya diberi finishing, baik papan kayu solid maupun panel kayu. Finishing selain memberikan hasil akhir penampilan yang bagus, juga berfungsi sebagai pengawet dan pelindung kayu dari kerusakan akibat goresan, air, zat-zat kimia maupun binatang (rayap dan kutu busuk).Ada beberapa pilihan finishing untuk dinding kayu. Yang umumnya adalah dengan pelitur dari bahan konvensional, melamik, maupun polyurethane yang akan menampilkan indahnya urat kayu secara alami. Pilihan lain dengan memberikan warna sesuai keinginan Anda pada permukaan kayu, Dengan mengecat permukaan kayu, urat kayu, tekstur, warna asli dan pori-pori kayu akan tertutup oleh bahan dan warna cat. Oleh sebab itu, untuk pilihan finishing dengan cara mengecat, tidak perlu menggunakan jenis kayu yang memiliki urat kayu bagus.PerawatanDinding lambrisering baik yang terbuat dari kayu solid maupun papan plywood, tidak membutuhkan perawatan khusus yang merepotkan, apalagi kalau Anda memberikan finishing dengan bahan melamik, polyurethane ataupun cat. permukaan kayu dengan finishing tersebut telah mendapat perlindungan yang cukup baik. Yang perlu Anda lakukan hanya menjaga permukaan kayu agar selalu kering. Apabila terpercik air, segera keringkan dengan lap bersih, karena percikan air bisa meninggalkan noda (water stained) pada permukaan kayu.Untuk membersihkan debu yang rajin menempel pada permukaan dinding kayu, Anda cukup menggunakan lap atau serbet yang lembut dan kering. Namun Anda juga boleh sesekali membersihkan permukaan kayu menggunakan lap lembab seperti chamois yang biasa digunakan untuk lap mobil.

Bambu sebagai DindingSaat tersebut tentang dinding bambu, benak kita langsung mengarah pada gedek, pelupuh, atau gubug. Kini, meski masih menggunakan materi tersebut, bisa dikombinasikan dengan plester dinding. Anyaman bambu di sini sebagai alternatif pengganti batu bata. Faktanya, bambu tidak tahan air hujan, dan plester itu cukup melindungi. Sungguh lumayan, karena perpaduan itu bisa menghemat hingga setengah biaya pembangunan.Secara teknis, salah satu cara pembuatan dinding bambu plester diawali dengan terlebih dahulu membuat rangka, bisa menggunakan bambu atau kayu, secara modular. Anyaman bambu yang sudah divernis ditempelkan dan dipaku. Lalu, kamprot dengan adukan semen encer (1 semen : 4 pasir). Setelah kering, barulah dinding tersebut diplester dan diaci. Pelupuh bisa menjadi opsi selain anyaman. Sistem pemasangannya tak jauh beda. Untuk memperkuat daya lekat antara elemen anyaman/pelupuh bambu, gunakan kawat beton yang dikaitkan pada rangka. Agar kokoh, dinding bambu harus diangker dengan balok ring. Jangan lupa untuk memperhitungkan ukuran lubang bukaan, baik itu pintu, jendela, maupun lubang angin.Dinding bambu tidak hanya berupa anyaman atau pelupuh, bisa juga berupa gelondongan bambu utuh, setengah gelondongan, juga bilah bambu yang disusun berjajar. Fungsinya tidak hanya sebagai dinding utama, namun bisa sebagai secondary skin (kulit kedua) yang mengontrol inflitrasi sinar matahari. Bisa pula sebagai partisi dalam ruang yang fungsional dan dekoratif.Bambu sebagai KolomKolom, juga fondasi merupakan struktur utama bangunan. Fungsinya seperti tulang pada tubuh manusia, membuat bangunan berdiri tegak. Sayangnya, bambu tidak bisa digunakan sebagai fondasi yang ditanam dalam tanah karena sifatnya yang antilembab. Fondasi yang bisa digunakan adalah fondasi umpak. Sedangkan untuk kolom, bambu bisa dipakai sebagai pengganti kolom baja, batu bata, ataupun kolom dari kayu glugu. Di sini, bambu berfungsi menggantikan tulangan beton. Besarannya ditentukan beban yang harus ditopang, baik beban mati maupun beban hidup, serta gaya lateral atau tekanan angin.Untuk teknis pembuatannya, diawali dengan memilih satu bambu ukuran besar, semisal bambu petung atau beberapa bambu ukuran sedang yang digabung. Bebat seluruh muka bambu dengan kawat ayam. Perkuat dengan paku 4 cm tiap 20 cm lalu divernis. Lapisi dengan semen kamprot lalu diamkan hingga kering. Setelah itu, barulah diplester berbentuk bulat atau kotak sesuai rancangan. Ujung bawah kolom bambu harus masuk sampai fondasi dan diangker. Agar tidak dimasuki tikus atau rayap, ujung kolom tidak boleh bercelah, harus ditutup dengan mortar.Bambu sebagai Elemen Bangunan LainSelain dinding dan kolom, bambu mewarnai berbagai elemen lain. Atap tersusun dari bilah-bilah bambu. Untuk kuda-kuda, bambu gombong atau bambu andong adalah pilihan tepat. Untuk membuat efek skylight, kita bisa memadukan kisi-kisi bambu dengan kaca atau fiberglass. Plafon muncul dalam bentuk lembaran anyaman gedeg, sasak, atau bronjong. Anyaman bambu sendiri tampil cantik sebagai wallpaper atau karpet. Bambu juga bisa difungsikan untuk membuat tangga, anak tangga, railing (pegangan tangga), sopi-sopi (dinding yang menyangga atap, bentuknya mengikuti kemiringan atap), lantai parket bambu, daun pintu, daun jendela, dsb.Jenis pondasi pada rumah semi permanen tetap memakai pondasi batu kali, rolaag bata atau batako. Dinding peralihan dari bata/batako ke dinding bambu harus dibuat setinggi minimal setengah meter dari tanah untuk menjaga anyaman bambu tetap kering sepanjang tahun. Bahwasanya, kreasi tak mengenal batas, maka, mari padu padankan: batu, kayu, kayu kelapa, batok kelapa, genteng, kaca, besi, alumunium, beton, dan semua material yang tersedia di bumi ini.Bangunan permanen menelan biaya pembangunan sekitar 1,7 juta/m2 s.d. 2 juta/m2 untuk satu lantai, sedangkan bangunan semi permanen yang menggunakan material bambu jatuh di kisaran harga 800 ribu s.d. 1,2 juta/m2. Cukup signifikan sebagai langkah penghematan.Rumah bambu, representasi budaya yang membumi. Pasca gempa, rumah dengan rangka batu bata atau beton banyak yang runtuh, sementara rumah bambu atau kayu tetap berdiri utuh. Udara saling-silang, sejukan rumah, sejukan hati. Sungguh tak putus berharap, bambu adalah material bangunan masa depan. Semoga!- See more at: http://propertytoday.co.id/penggunaan-bambu-sebagai-bahan-bangunan.html#sthash.D98dgWeE.dpuf

Lantai Bambu Sebagai Alternatif Lantai KayuOlehPropertyTodaypada 26 April 2012dalamInfo & Tips Properti|1 Tanggapan

Bambu adalah sejenis rumput dan anda mungkin berpikir bahwa bambu bersifat lembut dan rapuh sebagaimana spesies rumput lain. Selama ini, yang kita tahu dan seperti anggapan masyarakat kebanyakan, bambu tak akan bisa digunakan sebagai bahan bangunan modern. Namun ternyata bambu telah membuktikan sebagai satuan bahan bangunan yang sangat tangguh, ringan dan fleksibel, sehingga layak untuk dipertimbangkan sebagai pilihan untuk bahan bangunan bagi gedung modern. Sebagai bahan lantai misalnya, di samping indah dari segi bentuk, lantai bambu juga memilki ketahanan yang awet.Harga bambu relatif lebih murah dibanding harga kayu. Dan jangan salah, meskipun mulanya sulit membayangkan bagaimana bambu bisa dijadikan bahan lantai, mengingat bentuknya yang acak-kadul, tak seragam ukurannya, tapi dengan pimilihan jenis yang baik dan pengolahan tepat, bambu bisa dijadikan bahan lantai yang cantik.Faktor kemudahan instalasi lantai bambu tidak memerlukan teknik khusus. Ada beberapa cara yang anda dapat lakukan untuk menjadikan bambu sebagai lapisan lantai, antara lain: anda bisa langsung menatanya setelah dibelah dengan ukuran yang sama, tentunya dengan seni peletakan yang baik, rapi berjaajar dan saling mengunci pemasangannya, sehingga hasil akhir lapisan lantainya menjadi pas tanpa ada bagian yang bisa bergeser. Atau jka diperlukan, anda juga bisa memaku atau memasangnya dengan lem untuk hasil yang lebih stabil.Dari segi ketersediaan, bambu lebih mudah didapatkan dibanding dengan kayu, apalagi kayu jati, karena siklus tanam bambu lebih pendek hanya perlu sekitar 3 tahun untuk siap ditebang dan digunakan. Sedangkan kayu jati butuh puluhan waktu 30 tahun untuk sepenuhnya siap digunakan.Untuk membuat bentuk lantai bambu yang datar dan padat, ruas bambu dikerat menjadi potongan-potongan pendek sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian direndam larutan pengawet bahan kayu yang banyak beredar di pasaran, setelah itu dilanjutkan ke proses pengeringan dan laminasi. Ada pilihan cara untuk mendapatkan hasil yang lebih rapi dan presisi sudut-sudutnya, bambu kemudian di pres sebelum menjadi produk akhir papan lantai. Proses ini menyerupai cara membuat papan lantai dari kayu keras pada umumnya. Pada tahap akhir, potongan-potongan lantai bambu tersebut diberikan pengawet tambahan untuk memperlambat pelapukan dan pembusukan.Kesan etnik yang cantik dari lantai bambu bukan saja menunjukkan kesahajaan, akan tetapi juga bisa benar-benar hemat biaya dan tetap mencerminkan kualitas. Dibanding lantai kayu yang kebanyakan berwarna gelap kecoklatan, lantai bambu dengan warna lebih beragam dan khas akan membuat ruangan menjadi lebih terang. Sungguh patut mulai disosialisasikan penggunaan bambu sebagai pengganti lantai kayu, karena di samping harganya relatif lebih murah dan mudah didapatkan dibanding lantai kayu, penggunaan lantai bambu searah dengan tujuan pelestarian lingkungan.- See more at: http://propertytoday.co.id/lantai-bambu-sebagai-alternatif-lantai-kayu.html#sthash.VNr6DtTN.dpuf