_materi ws juknis proses aki-kd & silabus revisi 290114a

44
1. Mengapa berubah RASIONAL PERUBAHAN KUR’13 (tantangan internal dan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola dan materi) 2. Apa saja yang berubah ELEMEN PERUBAHAN KUR’13 (perangkat hukum dan dokumen kurikulum, pola pembelajaran dan penilaian) 3. Bagaimana melakukan perubahan APA YANG HARUS DILAKUKAN? (menyusun perangkat dan melaksanakan pembelajaran pendekatan saintifik dan otentik) Produk yang dihasilkan adalah Dokumen untuk Bahan Diklat PPPPTK BMTI (lampiran SK Dirjen) berupa: 1. KI-KD setiap Mata Pelajaran kelompok C2 dan C3 untuk kelengkapan Dokumen Kerangka dan Struktur Kurikulum (permendikbud 70/2013) 2. Struktur Kurikulum setiap Program Keahlian untuk kelengkapan Dokumen Kerangka dan Struktur Kurikulum (permendikbud 70/2013) 3. Reviu Silabus untuk kelompok Mata pelajaran C2 dan C3 untuk kelengkapan

Upload: ari-dahaeri

Post on 29-Jan-2016

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

1. Mengapa berubahRASIONAL PERUBAHAN KUR’13(tantangan internal dan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola dan materi)

2. Apa saja yang berubahELEMEN PERUBAHAN KUR’13(perangkat hukum dan dokumen kurikulum, pola pembelajaran dan penilaian)

3. Bagaimana melakukan perubahanAPA YANG HARUS DILAKUKAN?(menyusun perangkat dan melaksanakan pembelajaran pendekatan saintifik dan otentik)

Produk yang dihasilkan adalah Dokumen untuk Bahan Diklat PPPPTK BMTI (lampiran SK Dirjen) berupa:1. KI-KD setiap Mata Pelajaran kelompok C2 dan C3

untuk kelengkapan Dokumen Kerangka dan Struktur Kurikulum (permendikbud 70/2013)

2. Struktur Kurikulum setiap Program Keahlian untuk kelengkapan Dokumen Kerangka dan Struktur Kurikulum (permendikbud 70/2013)

3. Reviu Silabus untuk kelompok Mata pelajaran C2 dan C3 untuk kelengkapan Dokumen Implementasi Kurikulum (permendikbud 81a/2013)

4. Analisis Judul Modul/Bahan ajaruntuk kelengkapan Dokumen Buku Teks (permendikbud 71/2013)

Page 2: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

RASIONAL PERUBAHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang1. Pengertian Kurikulum

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan InternalTantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan

dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.

Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini

Page 3: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan EksternalTantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola PikirKurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir

sebagai berikut:1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat

pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

Page 4: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola KurikulumPelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum

sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

bersifat kolaboratif;2) penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen

kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educationalleader); dan3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

pembelajaran.

e. Penguatan MateriPenguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan

materi yang relevan bagi peserta didik.

B. Karakteristik Kurikulum 2013Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yangdirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;

Page 5: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizingelements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Kurikulum 2013Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

II. KERANGKA DASAR KURIKULUM

A. Landasan Filosofis

B. Landasan Teoritis -- SKL -KI -KD -SILABUS

C. Landasan Yuridis

A. Landasan FilosofisLandasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa

masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,

Page 6: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaranyang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

B. Landasan TeoritisKurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci

Page 7: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.Kurikulum 2013 menganut:(1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

C. Landasan YuridisLandasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

ELEMEN PERUBAHAN

ANALISIS SKL-KI_KD(Dasar Revisi Silabus)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket CDimensi Kualifikasi Kemampuan

Page 8: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan:Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan: Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Page 9: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Ruang Lingkup SKL

Analyzing

Evaluating

Organizing/Internalizing

Characterizing/Actualizing Associatin

g

Communicating

Knowledge

(Bloom)

Skill(Dyers

)

Attitude(Krathwoh

l)

SD

SMP

SMA/K

PT

Creating

A. Kompetensi IntiKompetensiinti,

merupakangambaransecarakategorialmengenaikompetensidalamaspeksikap, pengetahuan, danketerampilan yang harusdipelajaripesertadidikuntuksuatujenjangsekolah, kelasdanmatapelajaran

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilanKompetensi Inti (KI 1,2,3, dan 4) dibedakan untuk kelas X, XI, dan XII

Page 10: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

KOMPETENSI INTI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

K I KI pada Kelas X KI pada Kelas XI KI pada Kelas XII

K1 Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya

K2

Menghayati danmengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K3

Memahami, menerapkan dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

K4

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

A MODEL OF LEARNING OBJECTIVESbased onA Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing:A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives

Among other modifications, Anderson and Krathwohl’s (2001) revision of the original Bloom’s taxonomy (Bloom & Krathwohl, 1956) redefines the cognitive domain as the intersection of the Cognitive Process Dimension and the Knowledge Dimension. This document offers a three-dimensional representation of the revised taxonomy of the cognitive domain.

Although the Cognitive Process and Knowledge dimensions are represented as hierarchical steps, the distinctions between categories are not always clear-cut. For example, all procedural knowledge is not necessarily more abstract than all conceptual knowledge; and an objective that involves analyzing or evaluating may require thinking skills that are no less complex than one that involves creating. It is generally understood, nonetheless, that lower order thinking skills are subsumed by andprovide the foundation for higher order thinking skills

Page 11: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

high

The Cognitive Process Dimension high1. REMEMBE

R2. UNDERSTA

ND3. APPLY 4. ANALYZE 5. EVALUATE 6. CREATE

The Knowledge Dimension

4. METACOGNITIVE

- Identify(idntifikasi/ mengenal)

- Predict (meramalkan)

- Use (menggunakan)

- Deconstruct (mengkonsep)

- Reflect(refleksi/menggambarkan)

- Create(mencipta)

3. PROCEDURAL

- Recall(mengingat)

- Clarity (menjelaskan)

- Carry-out (mengamalkan, menerapkan)

- Integrate (menggabungkan)

- Judge(menilai)

- Design(merancang)

2. CONCEPTUAL

- Recognize(mengakui)

- Classify (menggolongkan)

- Provide (menyediakan)

- Differentiate (membedakan)

- Determine(menentukan)

- Assemble(merakit)

1. FACTUAL

- List(mendaftarkan)

- Summarize (meringkas, merekap)

- Respond (menanggapi, membalas)

- Select (memilih)

- Check(memeriksa)

- Generate(menghasilkan)

lowKelas X Kelas XI Kelas XII

B. Kompetensi DasarKompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaranKompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:1. kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;2. kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;3. kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;4. kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4

Page 12: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

KERANGKA DASAR PERANCANGAN ELEMEN KURIKULUM 2013

Sisdiknas (20/2003)

SNP (PP 32/2013)

SKL (54/2013)Sikap

(tahu mengapa)

Pengetahuan(tahu apa)

Keterampilan(tahu bagaimana)

KI 1Spritual

KI 2Sosial

KI 3Pengetahua

n

KI 4Keterampilan

Sesuai sasaran (kelas

X,XI, XII)

Subyek Keilmuan

SI (64/2013)Kompetensi dan Ruang

Lingkup Materi

Menerima,merespon/menjalankan,menghargai,menghayati,mengamalk

an (Krathwohl)

Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

mencipta (Bloom-Anderson)pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif

Mengamati,menanya,mencoba,menalar,menyaji,mencip

ta (Dyers)

Taxonomi/

karakteristik

Pekerjaan/Occupasi (SKKNI)

Unit Kompetensi (SK)

materi Kompetensi KD KD KD KD

MATA PELAJARAN

materi Kompetensi KD KD KD KD

Krk Dsr &

Struktur

Kur’13 (70/20

13)

materi Kompetensi KD KD KD KD

Unit Kompetensi (SK)

materi Kompetensi KD KD KD KD

materi Kompetensi KD KD KD KD

materi Kompetensi KD KD KD KD

Unit Kompetensi (SK)

materi Kompetensi KD KD KD KD (Rasional,

Landasan,KI, MP,

Struktur, Beban

belajar, KI-KD)

materi Kompetensi KD KD KD KD

SKKD KD KD KD MATA

PELAJARAN

KD KD KD KD

SKKD KD KD KD

Standar Proses (65/2013)

SILABUS DAN RPP(pendekatan saintifik)

Strategi; mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengkomunikasikan

Buku Teks

Pelajaran

(71/2013)

Standar Penilaian (66/2013)

(penilaian otentik) mekanisme: input, proses, outputbentuk: kinerja, proyek, portofolio, tertulismetode: tes-tugas-observasisasaran: pengetahuan, keterampilan, dan sikap

Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;

Pedoman Pengembangan Muatan Lokal; Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler; Pedoman Umum Pembelajaran; dan Pedoman Evaluasi Kurikulum.

IMPLEMENTASI KURIKULUM (81a/2013)

Page 13: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARMATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIKUntuk SMK

KOMPETENSI INTI (KELAS X)sesuai level dari

permendikbud 70/2013

KOMPETENSI DASAR(konten dari SKKNI dan tujuannya dari taxonomi sesuai level KI)

KI-1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

(Menerima,merespon/menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan ) Krathwohl’s

1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan garis-garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk menggambarkan benda

1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan gambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi untuk menggambarkan benda

KI-2Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

(Menerima, merespon/menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan ) Krathwohl’s

2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab dalam menerapkan aturan garis gambar dalam tugas menggambar konstruksi garis dan gambar proyeksi

2.2 Menghargaikerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan caramenggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi

2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas menggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi

KI-3Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah(Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta)Bloom-Anderson

3.1 Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik berdasarkan fungsi dan cara penggunaan

3.2 Menganalisisgaris-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis

3.3 Mengklarifikasi huruf, angka, skala dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan

3.4 Menerapkan prosedur gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

3.5 Mengevaluasipersyaratan gambar proyeksi piktorial (3D) berdasarkan aturan gambar proyeksi

3.6 Mengevaluasi persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi

KI-4Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampumelaksanakantugasspesifik di bawahpengawasanlangsung

(Mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, mencipta)Dyers

4.1 Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur penggunaan

4.2 Menyajikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis

4.3 Merancang huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan

4.4 Menyajikangambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

4.5 Menyajikan gambar benda 3D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi piktorial

4.6 Menyajikan gambar benda 2D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal

Page 14: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

C. Mata Pelajaran1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA dan SMK/MAK adalah sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.

Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing adalah 42, 44, dan 44 jam pelajaran per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu. Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks) yang diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri.

Tabel 2: Mata pelajaran Pendidikan Menengah

MATA PELAJARANALOKASI WAKTU PER

MINGGUX XI XII

Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 39. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMA/MA)

42 44 44

JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMK/MAK)

48 48 48

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.

Page 15: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

2. Struktur Kurikulum SMK/MAKKurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan

SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.

Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi:a. Teknologi dan Rekayasa;b. Teknologi Informasi dan Komunikasi;c. Kesehatan;d. Agribisnis dan Agroteknologi;e. Perikanan dan Kelautan;f. Bisnis dan Manajemen;g. Pariwisata;h. Seni Rupa dan Kriya; i. Seni Pertunjukan.

Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukansaat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placementtest) oleh psikolog.

Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).

Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.

Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama

Page 16: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan MenengahNomor :Tanggal :

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

NO.

BIDANG KEAHLIAN

PROGRAM KEAHLIAN

PAKET KEAHLIANNOMO

R KODE

1 Teknologi dan Rekayasa

1.1 Teknik Bangunan

1.1.1 Teknik Konstruksi Baja 001

1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu 002

1.1.3 Tekniok Konstruksi Batu dan Beton

003

1.1.4 Teknik Gambar Bangunan

004

1.2 Teknik Furnitur 1.2.1 Teknik Furnitur 005

1.3 Teknik Plambing dan Sanitasi

1.3.1 Teknik Plambing dan Sanitasi

006

1.4 Geomatika 1.4.1 Geomatika 007

1.5 Teknik Ketenagalistrikan

1.5.1 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik

008

1.5.2 Teknik Jaringan Tenaga Listrik

009

1.5.3 Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

010

1.5.4 Teknik Otomasi Industri 011

1.5.5 Teknik Pendingin dan Tata Udara

012

Page 17: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASAPROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INDUSTRI

MATA PELAJARAN

KELAS

X XI XII

1 2 1 2 1 2

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

Kelompok C (Peminatan)

C1. Dasar Bidang Keahlian

10 Fisika 2 2 2 2 - -

11 Kimia 2 2 2 2 - -

12 Gambar Teknik 2 2 2 2 - -

C2. Dasar Program Keahlian

13 Simulasi Digital 3 3

14 K3 dan Sikap Kerja 4 4 - - - -

15 Penanganan Material 5 5 - - - -

16 Analisa Perancangan Kerja 6 6 - - - -

C3. Paket Keahlian

Teknik Pelayanan Produksi (031) dari spektrum

- - 18 18 24 24

17 Pengendalian Produksi - - 6 6 10 10

18 Pengendalian Persediaan - - 6 6 6 6

19 Pengaturan Tata Letak Peralatan - - 6 6 8 8

Teknik Pergudangan (032) - - 18 18 24 24

17 Distribusi Barang - - 6 6 8 8

18

Pengendalian Gudang - - 8 8 10 10

Page 18: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

MATA PELAJARAN

KELAS

X XI XII

1 2 1 2 1 2

19 Peralatan Gudang - - 4 4 6 6

TOTAL 48 48 48 48 48 48

Keterangan: (JP yg merah)Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.

Beban BelajarBeban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta

didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.

Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

- Catatan: dirancang pada silabus SMK minggu efektif kelas X (smt 1=20 mg dan smt 2=20 mg); XI (smt 3=20 mg dan smt 4=16 mg); XII (smt 5=20 mg dan smt 6=18 mg).

REVISI SILABUS

D. SilabusSilabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran

Page 19: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK(DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

Satuan Pendidikan : SMK/MAK.....Kelas : X Kompetensi Inti :KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan garis-garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk menggambarkan benda

1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan gambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi untuk menggambarkan benda

Kosongkanmateri pokok untuk KD1 dan KD2,(mengikuti setiap KD3 dan KD4)

Kosongkanpembelajaran untuk KD1 dan KD2,(mengikuti setiap KD3 dan KD4

Kosongkanpenilaian KD1 dan KD2,(bagian dari setiap KD3 dan KD4)

Kosongkanalokasi waktu untuk KD1 dan KD2,(bagian dari setiap KD3 dan KD4)

Kosongkansumber belajar untuk KD1 dan KD2,(mengikuti setiap KD3 dan KD4)

2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggungjawab dalam

Kompetensi Inti dipilih sesuai dengan kelas X, XI, atau XII)

Semua KD1 dan KD2 berlaku untuk setiap pasangan KD3 dan KD4 pada setiap jenjang kelas yg sama (kelas X, XI, atau XII)

Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas

Identitas mata pelajaran (SMP/SMA/SMK atau setara)

Page 20: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

menerapkan aturan garis gambar dalam tugas menggambar konstruksi garis dan gambar proyeksi

2.2 Menghargaikerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan caramenggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi.

2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas menggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi

3.1 Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik berdasarkan fungsi dan cara penggunaan

4.1 Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur penggunaan

Pengenalan dan penggunanaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik: Penggaris Jangka Pensil Mal Penghapus Kertas

MengamatiMengamati dan/atau membaca informasi tentang peralatan dan kelengkapan gambar teknik.

MenanyaMengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan dan kelengkapan gambar serta fungsinya.

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui

Observasi Proses bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik.

TesTes lisan/tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan

10 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita,

KD3 dan KD4 dipilih berpasangan berdasarkan linearitas/ kesamaan materi pokok

Pembelajaran yaitukegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukanpencapaian hasil belajar peserta didik

alokasi waktu; JP setiap KD sesuai pencapaian KDdan penjumlahan JP KD harussesuai dengan perkalian JP pada struktur kurikulum dg minggu efektif untuk satu semester atau satu tahun;

sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan

Page 21: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang jenis peralatan dan kelengkapan gambar serta fungsi dan cara penggunaannya.

MengasosiasiMengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungan jenis dan fungsi peralatan gambar, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik.

MengkomunikasikanMenyampaikan hasil konseptualisasi berupa penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, atau media lainnya.

gambar teknik. Jakarta Tables for the

electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany

Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK

Buku referensi dan artikel yang sesuai

3.2 Menganalisisgaris-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis

4.2 Menyajikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis

Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar: Garis gambar (garis

kontinyu tebal) Garis sumbu (garis

bertitik tipis) Garis ukuran (garis

kontinyu tipis) Garis potongan (garis

bertitik tipis, ujung tebal atau garis tipis bebas)

Garis bantu (garis kontinyu tipis)

Garis arsiran (garis kontinyu tipis)

Garis benda yang tertutup (garis putus-putus sedang)

MengamatiMengamati dan/atau membaca informasi tentang bentuk-bentuk garis gambar.

MenanyaMengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang bentuk dan fungsi garis serta cara membuat garis.

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang bentuk dan fungsi garis serta cara membuat garis.

Mengasosiasi

TugasHasil pekerjaan membuat garis gambar.

ObservasiProses pelaksanaan tugas membuat garis gambar.

PortofolioTerkait kemampuan dalam membuat garis gambar (jika ada).

8 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn

Page 22: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan bentuk dan fungsi garis serta membuat garis.

MengkomunikasikanMenyampaikan hasil konseptualisasi tentang bentuk dan fungsi garis-garis gambar serta pembuatannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya.

TesTes lisan/tertulis yang terkait dengan membuat garis gambar.

Federal Republic of Germany

Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK

Dokumen gambar kerja

Buku referensi dan artikel yang sesuai

3.3 Mengklarifikasi huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan

4.3 Merancang huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan

Pengenalan aturan kelengkapan informasi gambar teknik: Huruf gambar Angka gambar Skala gambar Etiket gambar

MengamatiMengamati dan/atau membaca informasi tentang huruf, angka, skala, dan etiket gambar.

Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang aturan dan penerapan huruf, angka, skala, dan etiket gambar.

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang aturan dan penerapan huruf, angka, skala, dan etiket gambar.

Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan aturan dan penerapan huruf, angka, skala, dan etiket

TugasHasil pekerjaan membuat huruf, angka, dan etiket gambar.

ObservasiProses pelaksanaan tugas membuat huruf, angka, dan etiket gambar.

PortofolioTerkait kemampuan dalam membuat huruf, angka, dan etiket gambar (jika ada).

TesTes lisan/tertulis

6 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany

Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”,

Page 23: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

gambar.

MengkomunikasikanMenyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan tentang huruf, angka, dan etiket gambar dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya.

yang terkait dengan membuat huruf, angka, dan etiket gambar

Direktorat PSMK Dokumen

gambar kerja Buku referensi

dan artikel yang sesuai

3.4 Mengelompokkan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

4.4 Menyajikangambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

Gambar konstruksi geometris: Konstruksi garis Konstruksi sudut Konstruksi lingkaran Konstruksi garis

singgung Konstruksi gambar

bidang

MengamatiMengamati dan/atau membaca informasi tentang bentuk-bentuk gambar konstruksi geometris.

Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris.

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris.

Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa pembuatan bentuk-bentuk gambar konstruksi

TugasHasil pekerjaan menggambar konstruksi geometris

ObservasiProses pelaksanaan tugas menggambar konstruksi geometris

PortofolioTerkait kemampuan dalam menggambar konstruksi geometris (jika ada).

TesTes lisan/tertulis yang terkait dengan menggambar konstruksi

16 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany

Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK

Buku referensi dan artikel yang sesuai

Page 24: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

geometris sesuai fungsi dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya.

geometris

3.5 Mengintegrasikan persyaratan gambar proyeksi piktorial (3D) berdasarkan aturan gambar proyeksi

4.5 Menyajikan gambar benda 3D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi piktorial

Pengenalan jenis gambar proyeksi: Gambar piktorial

Cara dan penyajian gambar proyeksi piktorial: Isometric Dimetri Oblique/miring Perspektif

Pembuatan gambar proyeksi: Sketsa Menggunakan alat

Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang gambar proyeksi piktorial.

Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang aturan gambar proyeksi piktorial dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik (gambar rapi dengan menggunakan alat).

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang gambar proyeksi piktorial dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik.

Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait aturan dan cara menggambar proyeksi piktorial dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang persyaratan gambar proyeksi piktorial yang diterapkan pada gambar sketsa dan gambar teknik benda 3D secara proyeksi piktrorial dalam

TugasHasil pekerjaan menggambar proyeksi piktorial

ObservasiProses pelaksanaan tugas menggambar proyeksi piktorial

PortofolioTerkait kemampuan dalam gambar teknik proyeksi piktorial (jika ada).

TesTes lisan/tertulis yang terkait dengan gambar proyeksi piktorial

16 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany

Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK

Buku referensi dan artikel yang sesuai

Page 25: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya.

Page 26: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran PenilaianAlokas

i Waktu

Sumber Belajar

3.6 Mengintegrasikan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi

4.6 Menyajikan gambar benda 2D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal

Pengenalan jenis gambar proyeksi: Gambar orthogonal

Cara dan penyajian gambar proyeksi orthogonal: Sudut pertama/Proyeksi

Eropa Sudut ketiga/Proyeksi

Amerika

Pembuatan gambar proyeksi: Sketsa Menggunakan alat

Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang gambar proyeksi orthogonal.

Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang aturan gambar proyeksi orthogonal dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik (gambar rapi dengan menggunakan alat).

MengeksplorasiMengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang gambar proyeksi orthogonal dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik.

Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait aturan dan cara menggambar proyeksi orthogonal dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang persyaratan gambar proyeksi orthogonal yang diterapkan pada gambar sketsa dan gambar teknik benda 2D secara proyeksi orthogonal dalam bentuk lisan, tulisan, bagan, dan gambar atau media lainnya.

TugasHasil pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal

ObservasiProses pelaksanaan tugas menggambar proyeksi orthogonal

PortofolioTerkait kemampuan dalam gambar teknik proyeksi orthogonal (jika ada).

TesTes lisan/tertulis yang terkait dengan gambar proyeksi orthogonal

20 JP Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany

Buku referensi dan artikel yang sesuai

Page 27: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Keterangan: Minggu Efektif kelas X semester ganjil 20 minggu, semester genap 20 minggu.

Page 28: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Catatan:- KD3 dg KD4 harus linier, jika tidak penomorannya di sub kan (KD 3.1.1; 3.1.2; KD 4.1) - Jumlah jam silabus = dg kelipatan jam pada struktur (contoh 6 JP/minggu efektif), dan

upayakan per minggunya genap- Penataan Jam Pelajaran setiap KD Mapel pada silabus harus selesai pada semester yang

sama (jangan berlanjut pada semester atau kelas berikutnya) .- Minggu efektif kelas X(smt 1=20 mgef-smt 2=20 mgef, XI (smt 3=20 mgef-smt 4=16

mgef), XII (smt 5=20-smt 6=18).- Jumlah Mata Pelajaran C2 maks 5 Mapel, C3 maks 5 Mapel.- Satu Mapel minimal harus diajarkan 2 semester/1 tahun.

Manajemen file: A. Folder Program Keahlian Teknik Industri1. Folder Program Keahlian C2;

a. folder KI-KD (file KI-KD setiap mapel)b. folder Silabus (file silabus setiap mapel)c. folder Judul Modul (file judul modul setiap mapel)

2. Folder Paket Keahlian Pelayanan Produksi C3; d. folder KI-KD (file KI-KD setiap mapel)e. folder Silabus (file silabus setiap mapel)f. folder Judul Modul (file judul modul setiap mapel)

3. Folder Paket Keahlian Teknik Pergudangan C3;a. folder KI-KD (file KI-KD setiap mapel)b. folder Silabus (file silabus setiap mapel)c. folder Judul Modul (file judul modul setiap mapel)

4. Folder Struktur Kurikulum Teknik Industri (file Struktur Kur’ Teknik Industri)

Dokumen tindak lanjutan: - Mapel Prakarya dan Kwu –minimal 2 tema (kerajinan/rekayasa/budidaya/pengolahan)- Dokumen utama KTSPtuntutan Permendikbud 81a/2013- Kompetensi dan ruang lingkup materi (untuk kelengkapan Dokumen SI Kejuruan

64/2013) dan untuk (Analisis judul bahan ajar/modul,setiap Mapel/semester punya 1 modul pembelajaran 71/2013)

Komponen STANDAR ISI(Permendikbud No.64 Tahun 2013)Tingkat Kompetensi 5(Tingkat Kelas X-XI SMA/MA/SMALB/PAKET C)

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSISikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalahh

Keterampilan (kelas X-XI)

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Keterampilan (kelas XII)

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Page 29: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

B. Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada Bidang Keahlian SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN4. Muatan Gambar Teknik pada SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN

Bidang Keahlian: Teknologi dan RekayasaTingkat

KompetensiTingkat Kelas

Kompetensi(dari keilmuan/pekerjaan)

Ruang Lingkup Materi(dari subyek

keilmuan/lingkup SKKNI)5

(Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat kompetensi juga memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan)

X-XI Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya

Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan bertanggung jawab dalam menerapkan keahliannya dalam dunia kerja

Mengatur tata letak gambar manual

Menggambar dengan merangkat lunak

Menggambar dan menentukan gambar proyeksi piktorial dan ortogonal

Memahami dasar-dasar gambar teknik dan mempraktikkannya

Jenis, fungsi, dan cara penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik

Bentuk, fungsi, dan komponen garis

Huruf, angka dan etiket gambar teknik

Bentuk konstruksi gambar teknik

Gambar proyeksi piktorial (3D)

Gambar proyeksiorthogonal (2D)

Konsep dan prosedur gambar potongan

Sistem pemberian ukuran

Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN

Page 30: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

MEKANISME PENGEMBANGAN INDIKATORA. Menganalisis Tingkat Kompetensi

dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarLangkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut.

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan. Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional

NoKlasifikasi Tingkat

KompetensiKata Kerja Operasional yang Digunakan

1 Berhubungan dengan mencari keterangan (dealing with retrieval)

1. Mendeskripsikan (describe)2. Menyebutkan kembali (recall)3. Melengkapi (complete)4. Mendaftar (list)5. Mendefinisikan (define)6. Menghitung (count)7. Mengidentifikasi (identify)8. Menceritakan (recite)9. Menamai (name)

2 Memproses (processing)

1. Mensintesis (synthesize)2. Mengelompokkan (group)3. Menjelaskan (explain)4. Mengorganisasikan (organize)5. Meneliti/melakukan eksperimen (experiment)6. Menganalogikan (make analogies)7. Mengurutkan (sequence)8. Mengkategorikan (categorize)9. Menganalisis (analyze)10. Membandingkan (compare)11. Mengklasifikasi (classify)12. Menghubungkan (relate)13. Membedakan (distinguish)14. Mengungkapkan sebab (state causality)

3 Menerapkan dan mengevaluasi

1. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle)2. Membuat model (model building)3. Mengevaluasi (evaluating) 4. Merencanakan (planning)5. Memperhitungkan/meramalkan kemungkinan

(extrapolating)6. Memprediksi (predicting)7. Menduga/Mengemukakan pendapat/ mengambil

kesimpulan (inferring)8. Meramalkan kejadian alam/sesuatu (forecasting)9. Menggeneralisasikan (generalizing)10. Mempertimbangkan /memikirkan kemungkinan-

kemungkinan (speculating)11. Membayangkan /mengkhayalkan/

mengimajinasikan (Imagining)12. Merancang (designing)

Page 31: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

NoKlasifikasi Tingkat

KompetensiKata Kerja Operasional yang Digunakan

13. Menciptakan (creating)14. Menduga/membuat dugaan/ kesimpulan awal

(hypothezing)

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan Psikomotorik disajikan dalam tabel 2, 3, dan 4.

Tabel 2 : Kata Kerja Ranah KognitifPengetah

uanPemahama

nPenerapa

nAnalisis Sintesis Penilaian

MengutipMenyebutkanMenjelaskanMenggambarMembilangMengidentifikasiMendaftarMenunjukkanMemberi labelMemberi indeksMemasangkanMenamaiMenandaiMembacaMenyadariMenghafalMeniruMencatatMengulangMereproduksiMeninjauMemilihMenyatakanMempelajariMentabulasiMemberi kodeMenelusuriMenulis

MemperkirakanMenjelaskanMengkategorikanMencirikanMerinciMengasosiasikanMembandingkanMenghitungMengkontraskanMengubahMempertahankanMenguraikanMenjalinMembedakanMendiskusikanMenggaliMencontohkanMenerangkanMengemukakanMempolakanMemperluasMenyimpulkanMeramalkanMerangkumMenjabarkan

MenugaskanMengurutkanMenentukanMenerapkanMenyesuaikanMengkalkulasiMemodifikasiMengklasifikasiMenghitungMembangun MembiasakanMencegahMenentukanMenggambarkanMenggunakanMenilaiMelatihMenggaliMengemukakanMengadaptasiMenyelidikiMengoperasikanMempersoalkanMengkonsepkanMelaksanakanMeramalkanMemproduksiMemprosesMengaitkanMenyusunMensimulasikanMemecahkan

MenganalisisMengauditMemecahkanMenegaskanMendeteksiMendiagnosisMenyeleksiMerinciMenominasikanMendiagramkanMengkorelasikanMerasionalkanMengujiMencerahkanMenjelajahMembagankanMenyimpulkanMenemukanMenelaahMemaksimalkanMemerintahkanMengeditMengaitkanMemilihMengukurMelatihMentransfer

MengabstraksiMengaturMenganimasiMengumpulkanMengkategorikanMengkodeMengombinasikanMenyusunMengarangMembangunMenanggulangiMenghubungkanMenciptakanMengkreasikanMengoreksiMerancangMerencanakanMendikteMeningkatkanMemperjelasMemfasilitasiMembentukMerumuskanMenggeneralisasiMenggabungkanMemadukanMembatasMereparasiMenampilkanMenyiapkan MemproduksiMerangkumMerekonstruksi

MembandingkanMenyimpulkanMenilaiMengarahkanMengkritikMenimbangMemutuskanMemisahkanMemprediksiMemperjelasMenugaskanMenafsirkanMempertahankanMemerinciMengukurMerangkumMembuktikanMemvalidasiMengetesMendukungMemilihMemproyeksikan

Page 32: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

Pengetahuan

Pemahaman

Penerapan

Analisis Sintesis Penilaian

MelakukanMentabulasiMemprosesMeramalkan

Tabel 3. Kata Kerja Ranah AfektifMenerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati

MemilihMempertanyakanMengikutiMemberiMenganutMematuhiMeminati

MenjawabMembantuMengajukanMengompromikanMenyenangiMenyambutMendukungMenyetujuiMenampilkanMelaporkanMemilihMengatakanMemilahMenolak

MengasumsikanMeyakiniMelengkapiMeyakinkanMemperjelasMemprakarsaiMengimaniMengundangMenggabungkanMengusulkanMenekankanMenyumbang

MenganutMengubahMenataMengklasifikasikanMengombinasikanMempertahankanMembangunMembentuk pendapatMemadukanMengelolaMenegosiasiMerembuk

Mengubah perilakuBerakhlak muliaMempengaruhiMendengarkanMengkualifikasiMelayaniMenunjukkanMembuktikanMemecahkan

Tabel 4. Kata Kerja Ranah PsikomotorikMenirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi

MengaktifkanMenyesuaikanMenggabungkanMelamarMengaturMengumpulkanMenimbangMemperkecilMembangunMengubahMembersihkanMemposisikanMengonstruksi

MengoreksiMendemonstrasikanMerancangMemilahMelatihMemperbaikiMengidentifikasikanMengisiMenempatkanMembuatMemanipulasiMereparasiMencampur

MengalihkanMenggantikanMemutarMengirimMemindahkanMendorongMenarikMemproduksiMencampurMengoperasikanMengemasMembungkus

MengalihkanMempertajamMembentukMemadankanMenggunakanMemulaiMenyetirMenjeniskanMenempelMenseketsaMelonggarkanMenimbang

B. Merumuskan Indikator

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang

dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.

3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek,

yaitutingkatkompetensi dan materi pembelajaran.5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran

sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. Contoh kata kerja yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran tersaji dalam lampiran 1.

Page 33: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

C. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator (indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.

Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

Pengembangan indikator dapat menggunakan format seperti contoh berikut.

Kompetensi Dasar/Indikator

Indikator Penilaian Bentuk

3.2 Mendeskripsikan perkembangan teori atom Mendeskripsikan

karakteristik teori atom Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan mekanika kuantum

Menghitung perubahan energi elektron yang mengalami eksitasi

Menghitung panjang gelombang terbesar dan terkecil pada deret Lyman, Balmer, dan Paschen pada spectrum atom hidrogen

Siswa dapat memvisualisasikan bentuk atom Thomson, Rutherford, dan Bohr

Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama, minat dan kreativitas, serta komitmen melaksanakan tugas dalam kerja kelompok

Siswa dapat menunjukkan kelemahan dari teori atom Thomson, Rutherford, atau Niels Bohr

Siswa dapat menghitung energi dan momentum sudut electron berdasarkan teori atom Bohr

Siswa dapat menghitung besar momentum sudut berdasarkan teori atom mekanika kuantum

Siswa dapat menghitung panjang gelombang atau frekuensi terbesar dari deret Lyman, Balmer, atau Paschen

Siswa dapat menerapkan konsep energi ionisasi, energi foton, dan/ atau energi foton berdasarkan data dan deskripsi elektron dalam atom.

Penilaian hasil karya/produkPenilaian sikap

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Permendiknas 41 tahun 2007 (Standar proses)

5. Kompetensi dasarKompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe-tensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensiIndikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,

Page 34: _Materi WS Juknis Proses aKI-KD & Silabus Revisi 290114a

dan keterampilan.(Bisa juga dg pendekatan SMART)

Specific: Indikator yang dibuat haruslah berfokus pada satu kemampuan. Misalkan “mengidentifikasi berbagai peralatan TIK”, disini jelas bahwa perubahan perilaku yang muncul dari siswa setelah pembelajaran, siswa mampu mengidentifikasi sesuatu. Tidak boleh, “mengidentifikasi dan menjelaskan…”

Measurable: Artinya indikator harus dapat diukur dan dievaluasi. Kesalahan yang sering muncul dalam penulisan Indikator adalah penggunaan kata “memahami” misalkan, “Memahami keuntungan penggunaan TIK”, saat siswa ditanya apakah kamu paham, bisa saja menjawab ya, tapi guru tentu akan sulit untuk melakukan pengukuran dan evaluasi sampai sejauh mana sebetulnya siswa tersebut paham.

Achievable: Artinya harus bisa diraih atau dicapai oleh siswa.Reality: Nyata dalam prosesnya. Maksudnya, indikator tersebut benar-benar dapat tampil secara

nyata muncul setelah proses pembelajaran. Dan;Time: Perhitungan waktu mencukupi. Maksudnya indikator yang dituliskan sesuai dengan alokasi waktu

pada RPP bersangkutan

5. Tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.(Bisa juga dg pendekatan ABCD)

Audience, Behaviour, Condition, Degree

6. Materi ajarMateri ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

Tujuan pembelajarandirumuskan berdasarkan KD