materi ujian kompre jurusan akuntansi syariah

22
MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH: 1. Jelaskan pengertian akuntansi? Jawab: a) Dari segi bidang ilmu akuntansi: Akuntansi merupakan keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan dari suatu unit usaha kepada pihak pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. b) Dari segi proses / kegiatannya Suatu kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran atau peringkasan dan penyajian transaksi keuangan dari suatu unit organisasi tertentu dengan cara cara tertentu. 2. Jelaskan tujuan dan pengguna laporan keuangan! Jawab: Tujuannya adalah: Menyediakan informasi menyngkut posisi keuangan dan kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermnafaat bagi sejumlah besar pemakai dalam laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan: a) Manajer b) Investor c) Kreditur d) Karyawan e) Bagian akuntansi f) Instansi Pemerintah g) Organisasi Nirlaba h) Bank i) Masyarakat 3. Jelaskan siklus akuntansi: Jawab: a) Bukti transaksi, b) Jurnal, terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus, c) Posting ke Buku Besar (Ledger), d) Neraca Saldio (trial Balance),

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

MATERI UJIAN KOMPRE

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH:

1. Jelaskan pengertian akuntansi?

Jawab:

a) Dari segi bidang ilmu akuntansi:

Akuntansi merupakan keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan

dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan dari suatu unit

usaha kepada pihak – pihak yang berkepentingan untuk dijadikan

dasar dalam pengambilan keputusan.

b) Dari segi proses / kegiatannya

Suatu kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan,

pengikhtisaran atau peringkasan dan penyajian transaksi keuangan

dari suatu unit organisasi tertentu dengan cara – cara tertentu.

2. Jelaskan tujuan dan pengguna laporan keuangan!

Jawab:

Tujuannya adalah:

Menyediakan informasi menyngkut posisi keuangan dan kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermnafaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam laporan keuangan.

Pengguna laporan keuangan:

a) Manajer

b) Investor

c) Kreditur

d) Karyawan

e) Bagian akuntansi

f) Instansi Pemerintah

g) Organisasi Nirlaba

h) Bank

i) Masyarakat

3. Jelaskan siklus akuntansi:

Jawab:

a) Bukti transaksi,

b) Jurnal, terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus,

c) Posting ke Buku Besar (Ledger),

d) Neraca Saldio (trial Balance),

Page 2: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

e) Jurnal Penyesuaian (Adjustment),

f) Nenara Lajur (Work Sheet),

g) Laporan Keuangan (Finance Report) yang terdiri dari ;

1) Laporan laba Rugi (Income Statement),

2) Neraca (Balance Sheet),

3) Laporan Perubahan ekuitas

h) Jurnal Penutup (Closing Entry),

i) Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance),

j) Jurnal Balik (Reversing Entries).

4. Jelaskan jenis-jenis laporan keuangan:

Jawab:

a) Arus kas

b) Neraca

c) Laporan laba rugi

d) Laporan perubahan modal

e) Catatan atas laporan keuangan

5. Jelaskan sejarah dan perkembangan akuntansi di Indonesia!

Jawab:

Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang,

tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas pakar Mr. Slamet,

didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga

akuntan di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat

pengakuan dari Belanda, mulailah putra-puti Indonesia dikirim ke luar

negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun

1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri lain. Mulai

tahun 1952 itulah akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-

saxon. Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri

organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967

saat dibukanya penanam modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang

pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di

Indonesia. Dan perkembangan terbaru bahwa IAI sebagai regulator dan

pembuat standar akuntansi keuangan di Indonesia , telah menyelesaikan

Page 3: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

lebih dari 90 persen adaptasi International Financial Reporting Standard

yang berlaku secara global diseluruh dunia.

6. Jelaskan Pengertian Akuntansi Syariah!

Jawab:

Akuntansi syariah dapat dipahami sebagai akuntansi denagn 3 komponen

prinsip yang meliputi prinsip keadilan, kebenaran dan

pertanggungjawaban dengan dasar hukum syariah dan sifatnya universal.

Akuntansi syariah adalah penggunaan akuntansi untuk menjalankan

syariah Islam secara nyata yang diterapkan sejak era Nabi Muhammad

SAW, khulafaurrasyidin, serta pemerintah Islam lainnya.

7. Contoh transaksi akuntansi:

a) Transaksi 1: Dewi pada tanggal 2/12/20xx mendirikan “Salon Ayu”.

Modal awal sebesar Rp. 1.500.,- Bukti jurnal no. 001

b) Transaksi 2: Dewi pada tanggal 3/12/20xx membayar sewa ruangan

bulan desember sebesar Rp. 120. Bukti jurnal no. 002.

c) Transaksi 3: tanggal 4/12/20xx membeli peralatan salon secara tunai

sebesar Rp. 900. Bukti jurnal No. 003.

d) Transaksi 4: tgl 5/12/20xx membeli cleansing cream, hair-dye lotion

dan perlengkapan lainnya secara kredit sebesar Rp. 200 (BJ No. 004).

e) Transaksi 5: tgl 6/12/20xx dibayar beban pemasangan iklan mini

(Akun Beban Serba-serbi) di Harian Kompas sebesar Rp. 50 (BJ No.

005).

f) Transaksi 6: tgl 15/12/20xx dibayar gaji dan upah karyawan (1-15

Des) sebesar Rp. 72 (BJ No. 006).

g) Transaksi 7: tgl 15/12/20xx diterima pendapatan kas sebesar Rp. 340

(BJ No. 007).

h) Transaksi 8: tgl 28/12/20xx diterima pinjaman kredit dari BNI

sebesar Rp. 3.000 (BJ No. 008).

i) Transaksi 9: tgl 29/12/20xx dibeli peralatan salon sebesar Rp. 3.600

tunai (BJ No. 009).

j) Transaksi 10: tgl 29/12/20xx dibayar gaji dan upah karyawan (16-29

Des) sebesar Rp. 96 tunai (BJ No. 010).

k) Transaksi 11: tgl 31/12/20xx diterima pendapatan kas sebesar Rp.

360 (BJ No. 011).

Page 4: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

l) Transaksi 12: tgl 31/12/20xx Dewi mengambil uang sebesar Rp. 100

untuk keperluan pribadi (BJ No. 012).

Tgl No Bukti Keterangan D K

Des 2 001 Kas

Modal

1.500

1.500

3 002 Beban sewa

Kas

120

120

4 003 Peralatan Salon

Kas

900

900

5 004 Perlengkapan

Utang dagang

200

200

6 005 Beban Serba-serbi

Kas

50

50

15 006 Beban Gaji

Kas

72

72

007 Kas

Pendapatan Jasa

320

320

28 008 Kas

Utang Bank

3.000

3.000

29 009 Peralatan Salon

Kas

3.600

3.600

010 Beban Gaji

Kas

96

96

31 011 Kas

Pendapatan Jasa

360

360

012 Prive Dewi

Kas

100

100

8. Jelaskan Sejarah perkembangan Akuntansi Syariah!

Jawab:

Perkembangan diawali dengan pertumbuhan bank-bank berbasis syariah.

Lembaga keuangan syariah bukan hanya tundauk dan patuh dengan

hukum formal yang berlaku di Indonesianamun juga mematuhi aturan

yang berdasar Al Qur’an. Dikarenakan proses berbeda, akhirnya muncul

kesulitan ketika dalam pelaporannya. Akuntansi Syariah menjadi sebuah

wacana yang menarik sejak sekitar tahun1980an. Hal ini terjadi karena

mulai munculnya berbagai lembaga keuangan yang mencoba berusaha

dengan menerapkan prinsip-prinsip islam (Adnan, 2005).

Page 5: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

Pada tahun 2002, muncul pemikiran untuk menggunakan system

akuntansi syariah di lembaga keuangan syariah. Akuntansi syariah

dikenal lebih memiliki orientasi dan pertanggungjawaban social.

Perkembangan Akuntansi Syariah:

1963 Mit Ghamr Local Saving Bank didirikan di Mesir

1972 MGLSB diambil alih oleh pemerintah Mesir dan

menggantinya dengan Nasser Social Bank

1975 Islamic Development Bank didirikan

1978 Perbankan Islam berkembang Luxemburg

1981 Perbankan Islam berkembang Switzerland

1983 Perbankan Islam berkembang Denmark

1982 Bank Islam pertama berdiri

1991 Pendirian Bank Muamalat Indonesia di Indonesia

9. Sebutkan prinsip-prinsip syariah yang dimaksud!

Jawab:

a) Prinsip setiap hamba berhubungan lnagsung dengan Allah

b) Prinsip menghadapkan khitbah kepada akal

c) Prinsip memagari akidah denganakhlak kharimah

d) Prinsip menjadikan segala macam badan hukum demi kebaikan jiwa

dan kesucian

e) Prinsip keselarasan antara agaa dan masalah hukum

f) Prinsip persamaan

g) Prinsip menyerahkan masalah Ta’zir kepada pertimbangan penguasa

h) Prinsip toleransi

i) Prinsip kemerdekaan dan kebebasan

10. Persamaan Akuntansi Syari’ah dengan Akuntansi Konvensional

Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional

terdapat pada hal-hal sebagai berikut:

a) Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi.

b) Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau

tahun pembukuan keuangan.

c) Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;

d) Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan

barang.

Page 6: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

e) Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan

income dengan cost (biaya)

f) Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan.

g) Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.

11. Perbedaan akuntansi konvensional dan akuntansi syariah

perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok

Pikiran Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai

berikut:

a) Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara

menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan

juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok

(kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan

konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan

melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa

yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas;

b) Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua

bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar

(aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang

pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa

barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan

barang dagang;

c) Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain

yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya,

melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan

nilai atau harga, atau sebagai sumber harga atau nilai;

d) Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan

ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta

mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep

Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau

harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk

cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;

e) Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup

laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber

yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba

dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok)

dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan

Page 7: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha

menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah

ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak

boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;

f) Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada

ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah

bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan

pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang

belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk

menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu

diperoleh.

12. Instrumen Keuangan Syariah:

1. AKAD INVESTASI (NUC)

- mudharabah

- musyarakah

- sukuk

- saham syari’ah

2. AKAD INVESTASI (NCC)

- murabahah

- salam

- istishna’

AKAD LAINNYA

- sharf

- wadiah

- qardhul hasan

- wakalah

- kafalah

- hiwalah

- rahn

13. Rekonsiliasi bank

Pencocokan antara saldo pembukuan perusahaan dengan saldo bank yang

timbul terdapat perbedaan: beda waktu pencatatan dan kesalahan

pencatatan. Berikut elemen yang membuat perbedaan:

a) Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai

penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank

b) Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank

tetapi belum dicatat oleh perusahaan

c) Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai

pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran

d) Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran

tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

Page 8: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

e) Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam catatan perusahaan maupun

catatan bank.

14. Jelaskan aktiva tetap dan karakteristiknya:

Jawab:

Merupakan aktiva yang memiliki wujud yang didapatkan dengan bentuk

siap pakai dan dapat dipergunanakan dalam suatu operasi perusahaan

tidak dimaksudkan untuk diperjual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Karakteristik aktiva tetap:

a) Memiliki wujud fisik

b) Tidak diperuntukkan untuk dijual kembali

c) Memiliki nilai material

d) Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku serta nilai

manfaat ekonominya

e) Aset diperuntukkan sebagai aktivitas normal perusahaan atau tidak

untuk dijual kembali

Aktiva dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti :

a) Pembelian Aktiva: Tunai (kas) dan Kredit (angsuran)

b) Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)

c) Perolehan dengan pertukaran

d) Perolehan dengan membangun sendiri

e) Perolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian

Aktiva tetap terbagi menjadi 2 yaitu:

a) Aktiva tetap berwujud: gedung, tanah, peralatan, kendaraan, mesin

b) Aktiva tetap tidak berwujud merupakan hak yang dimiliki dn bisa

dipergunakan lebih dari satu tahun. Misalnya: merek dagang, paten,

goodwill, hak cipta, waralaba, lisensi, hak sewa.

Metode penyusutan aktiva tetap:

a) Garis lurus: penyusutan disetiap tahunnya sama sehingga habis umur

eonomisnya

b) Saldo menurun: saldo akan semakin menurun seiring berjalannya

waktu. Beban penyusutan periodik yang semakin menurun selama

estimasi umur ekonomis aktiva.

c) Jumlah angka tahun: membatasi penggunaan sebagai keperluan yang

berkaitan dengan pajak.

Page 9: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

15. Pasar modal syariah: Pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya

terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan

mekanisme perdagangannya telah memenuhi prinsip-prinsip syariah.

16. Jenis efek syariah:

a) Saham syariah

b) Obligasi syariah (Sukuk):

1) Obligasi Syariah Mudarabah

2) Obligasi Syariah Ijarah

3) Obligasi Syariah Musyarakah

4) Obligasi Syariah Istishna’

c) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana

syariah adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan

setiap pihak dalam portofolio investasi suatu KIK Reksa Dana

syariah;

d) Efek Beragun Aset (KIK EBA) syariah adalah Efek yang diterbitkan

oleh kontrak investasi kolektif EBA syariah yang portofolionya

terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat

berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli

pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi

yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas

serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip

syariah;

e) Surat Berharga Komersial syariah adalah Surat Pengakuan atas suatu

pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah.

17. Transaksi yang terkait dengan Regulator Khusus Perbankan

Syariah:

a) Sertifikat Wadiah Bank Indonesia

b) Sertifikat Bank Syariah Indonesia

c) Pasar Uang Antar Bank Syariah

d) Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA)

e) Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi Bank Syariah (FPJPS)

Page 10: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

18. Jenis saham

a) Saham Biasa, memiliki karakteristik seperti:

1) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di

likuidasi.

2) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan

lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

3) Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam

Rapat Umum Pemegang Saham.

4) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut

ditawarkan kepada masyarakat.

b) Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.

2) Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan

dilikuidasi.

3) Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.

Contoh menghitung saham:

a) Tgl. 6 Mar 2018 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A

dengan harga Rp 1.200,- per lembar. Saham tsb mempunyai nilai

nominal Rp 1.000,- per lembar. Untuk transaksi itu, perusahaan

dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000,-

b) Tgl. 10 April 2018, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150,-

per lembar

Jawab:

H.Beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000,-

Biaya Komisi = Rp 50.000,-

Harga Perolehan = Rp 1.250.000,-

Jurnal

(D) Surat Berharga-Saham PT.A Rp 1.250.000,-

(K) Kas Rp 1.250.000,-

Dividen = 1000 lbr x Rp 150,- = Rp 150.000,-

Jurnal :

(D) Kas Rp 150.000,-

(K) Pendapatan Dividen Rp 150.000,-

19. Perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen!

Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen

Pemakai Manajer puncak dan pihak Manajer dan berbagai

Page 11: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

luar jenjang organisasi

Lingkup

Informasi

Perusahaan secara

keseluruhan

Bagian perusahaan

Fokus

informasi

Berorientasi pada masa lalu Berorientasi pada masa

yang akan datang

Rentang

waktu

Kurang fleksibel biasanya

menyangkut jangka waktu

kuartalan, tengah tahunan,

tahunan

Fleksibel, bervariasi dari

harian, mingguan, bulanan,

bahkan dapat mencakup

sepuluh tahun

Kriteria bagi

informasi

Dibatasi oleh prinsip

berterima umum

Tidak ada batasan, kecuali

manfaat yang dapat

diperoleh oleh manajemen

dan informasi dibandingkan

dengan pengorbanan untuk

memperoleh informasi

tersebut

Disiplin

sumber

Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan

psikologi sosial

Isi laporan Laporan berupa ringkasan

mengenai perusahaan

sebagai keseluruhan

Laporan bersifat rinci

mengenai bagan dari

perusahaan

Sifat

informasi

Ketepatan informasi

merupakan hal yang

penting

Unsur taksiran dalam

informasi adalah benar

20. Jelaskan pengertian akuntansi biaya

Akuntansi: “adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan

kondisi perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan itu meliputi

kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik, dan lain–lain. biaya

adalah: “merupakan semua pengeluaran yang sudah terjadi (expired) yang

digunakan dalam memproses produksi yang dihasilkan. Biaya secara luas

dapat diartikan: “pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi untuk

tujuan tertentu. Menurut Mulyadi terdapat 4 (empat) pokok dalam

definisi biaya, yaitu:

a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

b. Diukur dalam satuan uang,

Page 12: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi

d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Biaya digolongan menjadi beberapa golongan yaitu:

a) Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan adalah: biaya produksi dan

biaya non produksi

b) Perilaku Biaya: adalah biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi

variabel

c) Hubungan Dengan Produk adalah biaya produk dan biaya periode

d) Pertanggungjawaban adalah biaya terkendali dan biaya tidak

terkendali

e) Hubungan dengan masa manfaat adalah pengeluaran modal dan

penghasilan

21. Jelaskan metode perhitungan persediaan:

Jawab:

Terdapat 2 metode perhitungan persediaan yaitu:

a) Metode phisik pada metode fisik setiap ada mutasi persediaan tidak

ada catatannya sehingga untuk mengetahui nilai persediaan harus

dilakukan dengan penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok

penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung

b) Metode perpetual pada metode ini setiap ada mutasi persediaan selalu

dilakukan pencatatan sehingga sewaktu-waktu dapat diketahui saldo

dari persediaan

Menghitung persediaan

CV. Aneka memiliki data persediaan bahan baku sbb:

Tgl Maret 2 persediaan bahan baku 5 @ Rp. 100

7 pembelian BB 2 @ 150,-

12 pemakaian BB 6 unit

16 pembelian BB 3 @ Rp 250

Dengan metode phisik hitung persediaan dengan cara: identifikasi khusus,

FIFO, LIFO!

Jawab:

a) Identifikasi khusus

2 persediaaan BB 5 x 100 = Rp. 500 persediaan akhir

7 pembelian BB 2 x 150 = Rp. 300 12 pemaikain BB 6 Unit

16 Pembelian BB 3 x 250 = Rp 750 10-6 = 4 unit

Jumlah 10 = Rp. 1.

Page 13: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b) FIFO c) LIFO

3 x 250 = Rp. 750 4 x 100 = Rp. 400

1 x 150 = Rp. 150 400 x 4 = Rp. 1.600

4 = Rp. 900

900 x 4 = Rp. 3.600

22. Jelaskan pengertian pajak!

Jawab:

a) iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal

(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum

b) Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat

prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan

tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan

c) prestasi yang dilaksanakan oleh dan terutang kepada Pengusaha

(menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa

adanya kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum

Jenis-jenis pajak:

a) Pajak Pusat (Pajak Negara)

1) Pajak yg dipungut oleh Dirjen Pajak: misalnya: PPh,

PPN&PPnBM, PBB, Bea Materai dan Bea Lelang.

2) Pajak yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai: Bea Masuk, Pajak

Ekspor, Pajak Pertamb Nilai (impor)

b) Pajak yang dipungut oleh Dirjen Moneter: Pajak atas minyak bumi

sebagai hasil produk, Pajak daerah, Pajak yang dipungut oleh

Pemerintah Daerah

c) Pajak di tingkat propinsi

Pajak kendaraan bermotor & kendaraan di atas air, Bea balik nama

kendaraan bermotor, Pajak bahan bakar kendaraan bermotor, Pajak

pengambilan & pemanfaatan air dibawah tanah & air permukaan

d) Pajak yang dipungut oleh Kabupaten/Kota:

1) Pajak hotel

Page 14: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

2) Pajak restoran

3) Pajak hiburan

4) Pajak reklame

5) Pajak penerangan jalan

6) Pajak pengambilan & pengolahan bahan galian C

7) Pajak parkir

Pajak penghasilan (PPh pasal 21): PPh pasal 21 adalah pajak atas

penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan, dan pembayaran lain

dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau

jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. Subyek pajak

dalam negri, sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 21 Undang-undang

Pajak Penghasilan.

Yang termasuk pemotongan pajak PPh 21 adalah:

a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik

merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang membayar

gaji, upah honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama

dan dalam bentuk apa pun, sebagai imbalan sehubungan dengan

pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai.

b. Bendahara atau pemegang kas pemerintah, termasuk bendahara atau

pemegang kas pada pemerintah pusat termasuk institut TNI/POLRI,

pemerintah daerah, institusi atau lembaga pemerinta, lembaga-lembaga

negara lainnya, dan kedutaan besar Republik Indonesia di luar negeri.

Yang membayarkan upah, nonorium, tunjangan, dan pembayaran lain

dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan

atau jabatan jasa dan kegiatan.

c. Dana pensiun, badan penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja dan

badan-badan lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari tua

atau jaminan hari tua.

d. Orang-orang pribadi yang melakukan kegiata usaha atau pekerjaan

bebeas serta badan yang membayar.

e. Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah organisasi yang

bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta

lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan yang membayar

honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada

wajib pajak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu

kegiatan.

Yang tidak termasuk sebagai pemberi kerja yang mempunyai kewajiban

untuk melakukan pemotongan PPh pasal 21 adalah:

a) Kantor perwakilan Negara asing

Page 15: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b) Organisasi-organisasi internasional yang telah ditetapkan oleh Menteri

Keuangan

c) Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas yang semata-mata memperkerjakan orang pribadi untuk

melakukan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka

melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

Wajib Pajak PPh Pasal 21

Penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah orang pribadi

yang merupakan:

a. Pegawai

b. Penerima uang pesangon, pensiun, atau uang manfaat pensiun, tunjangan,

hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk, ahli warisnya.

c. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan

sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan seperti tenaga ahli yang

melakukan pekerjaan bebas, pemain musik, olahragawan, penasehat.

d. Peserta kegiatan yang menerima penghasilan sehubungan dengan

keikutsertaannya dalam suatu kegiatan seperti peserta perlombaan,

peserta rapat.

Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21

Yang tidak termasuk dalam penerima penghasilan yang dipotong PPh

pasal 21:

a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan dari negara asing, dan

orang-orang yang diperuntukan kepada mereka yang bekerja pada dan

bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga negara

Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoreh penghasilan

lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta Negara yang

bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik.

b. Pejabat perwakilan organisasi Internanasional sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Pajak penghasilan, yang

telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan syarat bukan warga

Negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau

pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Objek Pajak PPh Pasal 21

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah:

a. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap baik berupa

penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak

Page 16: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara

teratur berupa uang pensiun

c. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan

penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara

sekaligus berupa uang pesangon

d. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa uang

harian, mingguan, upah borongan

e. Imbalan kepadabukan pegawai

f. Imbalan kepada peserta kegiatan

Penghasilan Yang Dikecualikan Dari Pengenaan PPh Pasal 21

Tidak termasuk dalam pengertian penghasilan yang dipotong PPh pasal

21 adalah:

a. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi

sehubungan dengan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dan

beasiswa

b. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri keuangan

c. Zakat yag diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau

lembaga amal zakat

d. Beasiswa yang memenuhi syarat tertentu

23. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan

tujuannya!

Jawab;

a) SIA adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan

b) SIA adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer

dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya

dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang disesain untuk

mentransformasikan data keunagan menjadi informasi yang

dibutuhkan manajemen.

Tujuan SIA adalah:

a) Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan

Page 17: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b) Memproses data keuangan menjadi informasi salam pengambilan

keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian

usaha

c) Pengawas terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan

d) Efisisensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan

e) Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam peroiode

akuntansi yang tepat.

Komponen SIA adalah

a) SDM yang terlatih yang memmahami bisnis proses akuntansi dan

keuangan secara umum

b) Prosedur keuangan dan akuntansi

c) Formulir data keuangan

d) Accounting software

e) Hardware

Kendala-kendala penerapan SIA:

a) SDM belum siap terhadap sistem dan standarisasi keuangan yang

baru dan dibutuhkan waktu untuk pelatihan

b) Dibutuhkan software akuntansi dan perangkat komputer yang

menunjang tingkat keamanan dan kerahasiaan

Jenis sistem informasi terdiri atas:

a) Sistem Elektronik Data Proses/ EDP

b) Sistem Informasi Manajemen/SIM

c) Sistem pendukung keputusan/ DSS

d) Sistem Informasi Eksekutif/ EIS

e) Sistem Informasi Elektronik Bisnis/ e- BIS

24. Jelaskan teori akuntansi syariah (TAS)!

Jawab:

TAS adalah dipergunakan untuk memamndu praktik Akuntansi Syariah.

TAS merupaka dua sisi dari uang logam yang sama. keduanya tidak dapat

dipisahkan, keduanya juga tidak boleh lepas dari bingkai keimanan/

tauhid yang dalam hal ini bisa digambarkan sebagai sisi lingkaran pada

uang logam yang membatasi dua sisi lainnya untuk tidak keluar dari

keimanan. Prinsip-prinsip TAS meliputi:

a) Humanis

b) Emansipatoris

c) Transendental

Page 18: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

d) Teleological

25. Auditing Syariah

Auditing Menurut Al-Qur'an: Dalam Al Quran disampaikan bahwa

kita harus mengukur secara adil, jangan dilebihkan dan jangan dikurangi.

Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran dan timbangan bagi kita,

sedangkan bagi orang lain kita menguranginya. Dalam hal ini, Al Quran

menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam surah Asy-Syu'ara

ayat 181-184 yang berbunyi:"Sempurnakanlah takaran dan janganlah

kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan

timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada

hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan

membuat kerusakan dan bertakwalah kepada Allah yang telah

Menciptakan kamu dan umt-umat yang dahulu. Dalam Islam, fungsi

Auditing ini disebut "tabayyun" sebagaimana yang dijelaskan dalam

Surah Al-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi: "Hai orang-orang yang

beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka

periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah

kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan

kamu menyesal atas perbuatan itu.”

Pengertian auditing: Auditing adalah proses pengumpulan dan

pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur

mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten

dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian

informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Audit syariah adalah: suatu proses yang sistematis untuk memperoleh

bukti yang cukup dan relevan untuk memberikan opiniapakah subyek

yaitu personil, proses, kinerja keungan, serta nono keuangan konsisten

dengan aturan syariah dan prinsip yang diterima secara luas oleh

masyarakat islam dan melaporkan kepada pengguna.

Jenis auditor:

a) Auditor internal

b) Auditor publik

c) Auditor pemerintah

d) Auditor keuangan

e) Auditor forensik

Hierarki Kantor Akuntan Publik:

a) Auditor yunior

Page 19: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b) Auditor senior

c) Manajer

d) Patner

Jenis-jenis pendapat auditor terdiri atas:

a) Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

b) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa pen-jelasan yang

ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion

with explanatory language)

c) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

d) Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

e) Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Dewan Pengawas Syari’ah adalah lembaga independen atau hakim

khusus dalam fiqih muamalat (Sofyan S.Harahap 2002). Dewan

Pengawas Syari’ah merupakan suatu badan yang diberi wewenang untuk

melakukan supervise/pengawasan dan melihat secara dekat aktivitas

lembaga keuangan syari’ah agar lembaga tersebut senantiasa mengikuti

aturan dan prinsip-prinsip syari’ah. Dewan Pengawas syari’ah (DPS)

berkewajiban secara langsung melihat pelaksanaan suatu lembaga

keuangan syari’ah agar tidak menyimpang dari ketentuan yang telah

difatwakan oleh Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Majelis Ulama

Indonesia (MUI) yang berkedudukan di Jakarta. DPS melihat secara garis

besar dari aspek manajemen dan administrasi harus sesuai dengan

syari’ah, dan yang paling utama sekali mengesahkan dan mengawasi

produk-produk perbankan syari’ah agar sesuai dengan ketentuan syari’ah

dan undang-undang yang berlaku. Inilah salah satu yang membedakan

dengan perbankan konvensional yang tidak mengacu pada ketentuan

syari’ah.

Dewan ini sekurang-kurangnya berjumlah tiga orang, dan

dibolehkan menunjuk beberapa orang pakar ekonomi untuk membantu

tugasnya, namun anggotanya tidak boleh merangkap sebagai direktur atau

komisaris utama (Pressident commissioner atau significant shareholders)

dari institusi keuangan tersebut. Pembubaran atau penggantian anggota

dewan syari’ah mesti mendapat rekomendasi direktur dan mendapat

pengesahan dari pemegang saham (shareholders) dalam Rapat

UmumPemegang Saham (RUPS) atau general meeting.

Dewan Pengawas Syari’ah pada dasarnya merupakan perpanjangan

tangan Dewan Syari’ah Nasional (DSN) dalam merealisasikan fatwa-

Page 20: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

fatwa yang telah diputuskan DSN . DPS berperan sebagai pengawas dari

lembaga-lembaga keuangan syari’ah; bank syari’ah, asuransi syari’ah,

pasar modal syari’ah,dan lain-lain. DPS tidak terlibat secara langsung

dalam pelaksanaan manajemen lembaga keuangan syari’ah karena hal ini

sudah menjadi tanggung jawab langsung dibawah wewenang direksi

suatu lembaga keuangan syari’ah. Namun DPS berhak memberikan

masukan (in-put) kepada pihak pelaksana lembaga tersebut.

Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institution

(AAOIFI)

Pada awalnya organisasi ini bernama Financial Accounting

Organization for Islamic Banks and Financial Institution di dirikan pada

tanggal 1 Safar 1410 H atau 26 Pebruari 1990 di Aljiria. Prinsip Umum

Audit AAOIFI;

1) Auditor lembaga keuangan Islam harus mematuhi “Kode etik profesi

akuntan” yang dikeluarkan oleh AAOIFI dan the International

Federation of Accountants yang tidak bertentangan dengan aturan dan

prinsip Islam.

2) Auditor harus melakukan auditnya menurut standar yang dikeluarkan

oleh Auditing Standar for Islamic Financial Institutions (ASIFIs).

3) Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan

kemampuan professional, hati-hati dan menyadari segala keadaan yang

mungkin ada yang menyebabkan laporan keuangan salah saji.

Pendekatan dalam perumusan sistem ini adalah seperti yang dikemukakan

oleh Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institution

(AAOIFI) yaitu :

1) Menentukan tujuan berdasarkan prinsip Islam dan ajarannya kemudian

menjadikan tujuan ini sebagai bahan pertimbangan dengan

mengaitkannya dengan pemikiran akuntansi yang berlaku saat ini.

2) Memulai dari tujuan yang ditetapkan oleh teori akuntansi kapitalis

kemudian mengujinya menurut hukum syariah, menerima hal-hal yang

konsisten dengan hukum syariah dan menolak hal-hal yang bertentangan

dengan syariah.

Kode etik Akuntan Islam:

a. Integritas : Islam menempatkan integritas sebagai nilai tertinggi yang

memandu seluruh perilakunya. Islam juga menilai perlunya

kemampuan, kompetensi dan kualifikasi tertentu untuk melaksanakan

suatu kewajiban;

Page 21: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

b. Keikhlasan : Landasan ini berarti bahwa akuntan harus mencari

keridhaan Allah dalam melaksanakan pekerjaannya bukan mencari

nama, pura-pura, hipokrit dan sebagai bentuk kepalsuan lainnya.

Menjadi ikhlas berarti akuntan tidak perlu tunduk pada pengaruh atau

tekanan luar tetapi harus berdasarkan komitmen agama, ibadah dalam

melaksanakan fungsi profesinya. Tugas profesi harus bisa dikonversi

menjadi tugas ibadah;

c. Ketakwaan : Takwa merupakan sikap ketakutan kepada Allah baik

dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan sebagai salah

satu cara untuk melindungi seseorang dari akibat negatif dari perilaku

yang bertentangan dari syari’ah khususnya dlam hal yang berkitan

dengan perilaku terhadap penggunaan kekayan atau transaksi yang

cenderung pada kezaliman dan dalam hal yang tidak sesuai dengan

syari’ah;

d. Kebenaran dan Bekerja Secara Sempurna : Akuntan tidak harus

membatasi dirinya hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan profesi dan

jabatannya tetapi juga harus berjuang untuk mencari dan mnenegakkan

kebenaran dan kesempurnaan tugas profesinya dengan melaksanakan

semua tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baik dan

sesempurna mungkin. Hal ini tidak akan bisa direalisir terkecuali

melalui kualifikasi akademik, pengalaman praktik, dan pemahaman

serta pengalaman keagamaan yang diramu dalam pelaksanaan tugas

profesinya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah dalam Surat An

Nahl ayat 90 : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan

berbuat kebajikan, dan dalam Surat Al Baqarah ayat 195 : Dan

berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berbuat baik

e. Takut kepada Allah dalam setiap Hal : Seorang muslim meyakini

bahwa Allah selalu melihat dan menyaksikan semua tingkah laku

hambaNya dan selalu menyadari dan mempertimbangkan setiap

tingkah laku yang tidak disukai Allah. Ini berarti sorang

akuntan/auditor harus berperilaku takut kepada Allah tanpa harus

menunggu dan mempertimbangkan apakah orang lain atau atasannya

setuju atau menyukainnya. Sikap ini merupakan sensor diri sehingga ia

mampu bertahan terus menerus dari godaan yang berasal dari

pekerjaan profesinya. Sikap ini ditegaskan dalam firman Allah Surat

An Nisa ayat 1 : Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi

kamu. Dan dalam Surat Ar Rad Ayat 33 Allah berfirman : Maka

apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang

diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya). Sikap

Page 22: MATERI UJIAN KOMPRE JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

pengawasan diri berasal dari motivasi diri berasal dari motivasi diri

sehingga diduga sukar untuk dicapai hanya dengan kode etik profesi

rasional tanpa diperkuat oleh ikatan keyakinan dan kepercayaan akan

keberadaan Allah yang selalu memperhatikan dan melihat pekerjaan

kita. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Thaha ayat 7 :

Sesungguhnya dia mengetahui rahasia dan apa yang lebih

tersembunyi;

f. Manusia bertanggungjawab dihadapan Allah : Akuntan Muslim

harus meyakini bahwa Allah selalu mengamati semua perilakunya dan

dia akan mempertanggungjawabkan semua tingkah lakunya kepada

Allah nanti di hari akhirat baik tingkah laku yang kecil amupun yang

besar. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Zalzalah ayat 7-8 :

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia

akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan

kejahatan seberat zarrahpun niscaya dia akan melihat balasnya pula.