materi responsi teori panca indera dan endokrin.pdf
TRANSCRIPT
Materi Responsi Teori Panca Indera dan Endokrin
Nama:
Stambuk:
Kelompok:
Asisten:
IX.1.1 OTOT MIMIK
Otot palpebra
Meliputi serabut-serabut otot yang berbentuk sphincter, yang disebut 1. m.orbicularis
oculi, dan otot yang berfungsi dilator yang terdiri atas 2. m.levator palpebrae superior
dan 2. m.occipitofrontalis.
M.levator palpebrae superioris
Berfungsi 3. mengangkat palpebra superior.
M.occipitofrontalis
Merupakan lapisan otot pada permukaan cranium yang terdiri atas 4. venter occipitalis
, berasal dari sisi lateral linea nuchae suprema, dan 5. venter frontalis , yang
berasal dari kulit di cranialis margo supra orbitalis. Otot ini berperan untuk 6. mengangkat alis
mata dan 7. membentuk lipatan-lipatan dahi sebagai dari ekspresi wajah.
M.corrugator supercilii
Berasal dari ujung medial arcus superciliaris, berjalan ke arah cranio-lateral dan
mengadakan insersi pada kulit di atas alis mata. Kontraksi otot ini menimbulkan 8. lipatan kulit
yang vertikal pada pangkal hidung (mengerutkan dahi).
Otot hidung
Yang ada kaitannya dengan ekspresi wajah adalah 9. m.procerus ,
Otot-otot bibir dan pipi
M.orbicularis oris
Terdiri atas pars extrinsic dan pars intrinsic. Pars extrinsic atau pars superficialis
dibentuk oleh serabut-serabut otot yang berasal dari 10. m.levator labii superioris alaeque
nasi , 11. m.levator labii superioris , 12. m.zygomaticus minor et
major , 13. m.risorius , 14. platysma myoides , 15.
m..depressor anguli oris dan 16. m.depressos labii inferioris .
M.buccinator (Latin, bucina = terompet)
Serabut-serabut otot ini di bagian cranialis dan caudalis melanjutkan diri ke dalam labium majus
dan labium inferius, sedangkan serabut-serabut di bagian medial mengadakan persilangan
membentuk 17. Modiolus , yaitu suatu penebalan yang dapat di raba pada sudut
laterale mulut. Berperan dalam 18. Mengisap , 19. Meniup , 20. Bersiul
dan membersihkan makanan dari vestibulum oris selama proses mastikasi berlangsung.
Pada kelumpuhan n.facialis maka makanan akan tertimbun pada vestibulum oris.
h. Otot yang bekerja pada labium superius
h.1 M.levator labii superioris alaeque nasi (= m.quadratus labii superioris caput angulare)
Berperan 21. membuka nares dan 22. mengangkat labium superius.
h.2 M.levator labii superioris (= m.quadratus labii superioris caput infraorbitale ) yang
berorigo pada margo infraorbitalis di sebelah cranialis foramen infraorbitale, mengadakan
insersi pada lapisan superficial m.obcularis oris dan pada kulit. Berfungsi 23. mengangkat
labium superius.
h.5 M.levator anguli oris (= m.caninus)
Otot ini membentuk 24. sulcus nasolabialis yang akan menghilang pada suatu facialis
parese.
I.3 M.risorius
Otot ini dapat menarik sudut mulut ke arah cranio-lateral sehingga memberi bentuk yang khas
pada wajah, yaitu 25. risus sardonicus pada penderita tetanus.
I.4 M.mentalis berasal dari mandibula di sebelah caudal dari gigi incisivus, berjalan ke caudal
melalui m.depressor labii inferioris, mengadakan insersio pada kulit dagu; dapat 26. menarik
kulit dagu ke atas.
IX.2 INDERA PENGLIHATAN
IX.2.1 CAVUM ORBITA
Pada apex terdapat 27. foramen opticum dan 28. fissura orbitalis superior
. Dinding medial letak sejajar satu sama lain, tipis, turut membentuk dinding cellulae
ethmoidalis, dibentuk antara lain oleh 29. maxilla dan 30. os lacrimale .
Dinding lateral terletak miring ke medial, tebal dan dibentuk antara lain oleh 31. os
zygomaticus . Dilihat dari samping dinding medial lebih menonjol. Dinding lantai
(dasar) dibentuk oleh 32. os zygomaticum dan 33. maxilla . Dinding atap
dibentuk oleh 34. os frontale dengan tepi yang agak menonjol, disebut 35.
margo supra orbitale.
IX.2.2 BULBUS OCULI
Stimulus cahaya mencapai retina dengan melewati cornea, aquaeus dan corpus vitreum,
struktur tersebut tadi merupakan media refraksi, yang paling penting adalah 36. cornea.
Lamina superficialis (=lamina fibrosa) tebal, membentuk sclera yang merupakan 5/6 bagian
posterior, berwarna putih dan 1/6 bagian anterior yang transparan membentuk cornea. Tempat
pertemuannya disebut 37. sclero-corneal junction . Disebelah medial dari ujung
posterior sclera ditembusi oleh 38. nervus opticus , tempat tersebut disebut 39. “blind
spot (=papilla nervi optici)”.
Lamina media (= lamina vascularis=uvea) membentuk 40. Choroidea , 41. corpus
ciliare dan 42. iris yang letaknya berturut-turut dari dorsal ke ventral. Di
dalam corpus ciliare terdapat 43. m.ciliaris ,yang berperan dalam mengatur bentuk
lensa, disebut akomodasi. Bagian paling anterior dari uvea membentuk 44. iris atau
diaphragma berbentuk cakram, vascular dan berlubang di bagian tengah (45. Pupil
).
Lamina profunda (= lamina visualis= retina) bersama-sama dengan nervus opticus
merupakan bagian dari otak.
Suatu stimulus cahaya dapat menghasilkan tiga peristiwa sebagai berikut:
a. dapat melihat benda bersangkutan , artinya stimulus sampai di 46. cortex cerebri.
b. Light reflex (=reflex cahaya) disebut juga reflex pupil yaitu pupil memberi reaksi terhadap
cahaya yang secara tiba-tiba masuk kedalam mata, dalam hal ini pupil menjadi kecil
sebagai akibat pengaruh dari nucleus Edinger Westphal melalui n.occulomotoris.
c. Reflex somatik yang bersifat protetik
IX.2.3 OTOT-OTOT MATA
Terdapat 6 buah otot mata dan sebuah otot untuk mengangkat palpebra superior, yaitu:
48. m. rectus superior ,
49. m. rectus inferior ,
50. m. rectus lateralis ,
51. m. rectus medialis ,
52. m. obliquus superior ,
53. m. obliquus inferior ,
54. m. levator palpebrae superior ,
Semua otot tersebut mendapat persarafan dari 55. n.occulomotorius (N. III), kecuali m.
obliquus superior yang dipersarafi oleh 56.n. Trochlearis (N. IV) dan m.rectus lateralis oleh
57.n. Abducens (N. VI).
IX.2.4 GLANDULA LACRIMALIS
Terletak dibagian 58. cranio-lateral cavum orbita , memproduksi air mata
(tears), berfungsi mencuci bola mata di bagian ventral, mengalir ke medial dan masuk kedalam
59. ductus nasolacrimalis . Ductus nasolacrimalis bermuara kedalam 60. meatus nasi
inferior . Pada tepi palpebra terdapat deretan rambut (bulu mata) disebut 61.
Cilia .
IX.3 INDERA PENDENGARAN
IX.3.1 AURIS EXTERNA (TELINGA LUAR )
AURICULA ( = daun telinga )
Dibentuk oleh 62. cartilago auriculare berbentuk seperti “daun” dibungkus kulit, cartilago ini
sekaligus membentuk bagian cartilago meatus acusticus externus.
Terdapat bagian-bagian :
63. Tragus dan Antitragus
64. Helix dan Antihelix
65. Scapha
66. Concha
67. Lobulus Auriculare
MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS ( = liang telinga )
Suatu saluran ± 2 – 3 cm yang terdiri dari 1/3 luar, dibentuk cartilago dan 2/3 dalam dibentuk
oleh tulang ( 68. pars petrosa os temporalis ). Meatus acusticus externus bukan
suatu saluran yang lurus tetapi berbentuk huruf “S” dan dilapisi kulit yang padanya terdapat
rambut-rambut dan glandula ceruminosae yang menghasilkan cerumen. Ujung dalam terdapat
69. membrana tympani.
MEMBRANA TYMPANI
Membrana tympani berupa sekat jaringan ikat yang memisahkan 70. auris externa
terhadap 71. auris media . Melekat pada tepi tulang ujung dalam 72. meatus
acusticus externus. Difiksasi oleh perlekatan 73. “manubrium mallei”
Terdiri :
74. PARS FLACCIDA bagian kecil di supero-anterior
75. PARS TENSA bagian luas di infero-posterior
Berbentuk oval, konkaf kelateral, bagian centralnya disebut 76. Umbo . Permukaan
luar dilapisi kulit dan bagian dalam dilapisi mucosa (=cavum tympani).
IX.3.2 AURIS MEDIA (TELINGA TENGAH)
Terdapat hubungan antara cellulae mastoidea dengan cavum tympani melalui 77. aditus
(antrum) tympanicum . Membrana tympani berfungsi menerima getaran udara (suara)
dan meneruskannya kepada 78. nervus cochlearis (=N. Vestibulocochlearis).
Berhubungan dengan nasopharynx melalui 79. tuba auditiva eustachius.
Terdapat tulang-tulang pendengaran dari lateral ke medial :
80. MALLEUS
81. INCUS
82. STAPES
Ketiga tulang tersebut meneruskan getaran udara yang diterima oleh membrana tympani ,
selanjutnya diteruskan ke 83. fenestra vestibuli . Gerakan dari tulang-tulang tersebut
dikontrol oleh 84. m. tensor tympani dan 85. m.stapedius.
Auris Media dipisahkan dari auris interna oleh lubang-lubang 86. fenestra vestibuli
(ditutupi/menempel basis stapedius) dan 87. fenestra cochleae (ditutupi oleh
membrana tympanica secundaria). Berhubungan dengan 88. antrum mastoidea dan
89. sinus mastoideus ( di dalam processus mastoideus ). Di dalam cavum tympani,
berjalan cabang 90. n. facialis yaitu chorda tympani.
IX.3.3 TELINGA DALAM (=AURIS INTERNA)
Terdiri dari 91. labyrinthus osseus dan 92. labyrinthus membraneceus .
Labyrinthus osseus terdiri dari ruangan dan saluran, berada di dalam 93. pars petrosa ossis
temporalis . Ruangan dan saluran-saluran tersebut adalah 94. Vestibulum
, 95. 3 canalis semicircularis , 96. 3 ampulla ossea dan 97.
canalis spiralis cochlea . Pada tiap canalis semicircularis terdapat 98. crus ampullae
dan 99. crus simplex .
IX.4 INDERA PENGECAPAN
Pada lingua terdapat papilla yang merupakan reseptor untuk pengecapan. Adapun jenis
papilla tersebut adalah
100. Papilla circumvallatae . Terdapat pada radix lingua sebanyak 8 hingga 12
buah. Jenis papilla yang terbesar terletak di posterior dari sulcus terminalis yang
berbentuk huruf V.
101. Papilla fungiformis . Menyebar pada permukaan ujung sisi lingua dan
menyerupai bentuk jamur.
102. Papilla filiformis . Merupakan papilla terbanyak dan menyebar
diseluruh permukaan lingua
Terdapat 4 macam regio pengecapan yaitu:
103. Rasa pahit terdapat pada pangkal lidah
104. Rasa manis terdapat pada apex linguae
105. Rasa asin terdapat pada ujung, samping kanan dan kiri
106. Rasa asam terletak pada samping kanan dan kiri linguae.
IX.5 INDERA PENCIUMAN
Saraf penciuman terdapat pada bagian atap dari cavum nasi. Yang berasal dari 107.
n.olfactorius (N.I) . Nervus olfactorius ini dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus
terletak yang terletak pada 108. lamina cribrosa ossis ethmoidalis.
X.2 . GLANDULA ENDOKRIN
HYPOPHISE
Hypophise atau kelenjar hypophise berada di 109. fossa hypophise os sphenoidalis
pada basis cranii. Hypophise diiikat oleh badan neural ke 110. chiasma opticus di
dasar otak.
Kelenjar ini terdiri dari sebuah lobus anterior atau 111. adenohypophise dan sebuah
lobus posterior atau 112. lobus neural (neurohypophise).
GLANDULA THYROIDEA
Glandula thyroidea adalah suatu kelenjar endokrin yang terdiri atas dua buah lobus yang
simetris, berbentuk konus dengan ujung di sebelah cranial kecil dan ujung di sebelah caudal
besar. Antara kedua lobus tersebut dihubungkan oleh 113. Isthmus . Dari tepi
superior isthimus berkembang ke arah cranial lobus pyramidalis, yang dapat mencapai os
hyoideum dan pada umumnya berada di sebelah kiri linea mediana (berasal dari ujung caudal
ductus thyreo-glossus). Setiap lobus berukuran kira-kira 5 cm dibungkus oleh 114. fascia
propria yang disebut true capsula dan di sebelah luarnya lagi dibungkus oleh
115. fascia pretrachealis membentuk false capsula.
Glandula thyreoidea berada di bagian anterior leher, di sebelah ventral bagian caudal larynx
dan bagian cranial trachea, terletak berhadapan dengan 116. vertebra cervicalis 5 – 7
dan 117. vertebra thoracalis 1.
GLANDULA SUPRARENALIS
Kelenjar adrenal berada di atas dan di bagian depan ujung setiap ginjal, di belakang
peritonium. Kelenjar ini dikelilingi jaringan areolar yang mengandung sejumlah lemak. Setiap
kelenjar terdiri dari dua kelenjar endokrin yang terpisah. Bagian luar disebut 118. korteks
dan bagian dalam disebut 119. medula.
THYMUS
Kelenjar Timus terletak di bagian posterior 120. thorax terhadap sternum dan melapisi
bagian atas jantung. Kelenjar ini ukurannya besar di masa kanak-kanak dan mengecil seiring
pertambahan usia.