materi respirasi
TRANSCRIPT
RESPIRASI• TB PARU• ASMA BRONKIAL• PPOK• BE• PNEUMONIA
• BRONKIOLITIS• EFUSI PLEURA• PNEUMOTORAKS• ATELEKTASIS• ABSES PARU
• batuk berdahak > 2minggu• sesak napas• hemoptoe• nyeri dada• demam• keringat malam• nafsu makan ↓, BB ↓
TB PARU
GEJALA
• Tanda-tanda konsolidasi (redup, ronkhi basah di apeks)
TANDA
PEM.PENUNJANG
SPUTUM BTA
CXR
KULTUR
Aktif : - Bayangan berawan/nodular di apex- Kavitas- Bayangan bercak milier/ gambaran
badai salju- Efusi pleura
Inaktif: Kalsifikasi, fibrosis
•Sputum S-P-S positif : 2 dari 3 positif •Pewarnaan Ziehl-Nielsen
• Metode penghitungan BTA :skala IUAT (International Union Against Tuberculosis)
1. Negatif: Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang
2. Tulis jumlah kuman yang ditemukan: jika ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan
3. + (1+) : 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
4. ++ (2+) : 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang
5. +++ (3+) : Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang
KLASIFIKASI Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya
PASIEN BARU TB
belum pernah terapi OAT sebelumnya, /Sudah pernah terapi OAT namun <1 bulan (<28 dosis)
PASIEN PERNAH BEROBAT TB
pernah terapi OAT selama ≥ 1 bulan
KASUS KAMBUH
KASUS GAGAL
KASUS DEFAULT/
PUTUS OBAT
pernah tuntas berobat dan dinyatakan sembuh, lalu datang berobat kembali
pernah berobat dan dinyatakan gagal
pernah berobat >1 bulan, namun putus berobat
KLASIFIKASI Berdasarkan riwayat hasil uji kepekaan obat
TB MONORESISTEN
1 OAT LINI 1
TB POLIRESISTEN
>1 OAT LINI 1 (Selain H dan R)
TB MULTIDRUG RESISTEN (MDR)
H+R
TB EXTENSIVE DRUG RESISTEN
(TB XDR) TB MDR + 1 gol.
fluorokuinolon + 1 OAT lini 2 suntikan
TERAPI
Kategori-1
2RHZE/4H3R3
− Penderita baru, BTA positif
− Penderita baru, BTA negatif, foto toraks positif
− Penderita baru, TB ekstraparu
Kategori-2
2RHZES/1RHZE/ 5H3R3E3
− Pasien kambuh
− Pasien after default/lost to follow up
− Pasien gagal dengan OAT kategori 1
PANDUAN OAT LINI 1
OAT Lini I: Rifampisin, INH, Pirazinamid, Streptomisin (bersifat bakterisidal), Etambutol (bersifat bakteriostatik).
OAT Lini 2 :Kanamisin, Levofloxacin, Kapreomisin, Etionamid
EFEK SAMPING OAT
R
E
S
P
I
hepatotoksik
HEPATOTOKSIK
hepatotoksik
Ekskresi merah, antagonis obat KB hormonal
Gangguan penglihatan, anak
tuli, hamil, gangguan keseimbangan
gout
B6↓
EFEK SAMPING TERAPI
TB PADA KEADAAN KHUSUS
TB dengan penyerta HIV/AIDSKapan pengobatan ARV dimulai ?
CD4 <200
CD4 200-350
CD4 >350
2 minggu setelah pengobatan TB dimulai.
setelah pengobatan fase intensif TB selesai
setelah pengobatan TB selesai
TB PADA KEADAAN KHUSUS
Hepatitis Imbas Obat/ drug induced hepatitis
KLINIS (+)
KLINIS (-) LAB (+)
Bilirubin > 2
SGOT, SGPT> 5X
SGOT, SGPT> 3X Lanjutkan terapi
TB PADA KEADAAN KHUSUS
Hepatitis Imbas Obat/ drug induced hepatitis
Paduan OAT yang dianjurkan :Stop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ) !! - Setelah itu, monitor klinik dan laboratorium. Bila klinik dan
laboratorium normal kembali (bilirubin, SGOT,SGPT), maka tambahkan INH.
- Selama itu perhatikan klinik dan periksa laboratorium saat INH dosis penuh, bila klinik dan laboratorium normal , tambahkan RIFAMPISIN
- Sehingga paduan obat menjadi RHES.Pirazinamid tidak boleh digunakan lagi
TB PADA KEADAAN KHUSUS
Hepatitis Imbas Obat/ drug induced hepatitis
Paduan OAT yang dianjurkan :Stop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ) !! - Setelah itu, monitor klinik dan laboratorium. Bila klinik dan
laboratorium normal kembali (bilirubin, SGOT,SGPT), maka tambahkan INH.
- Selama itu perhatikan klinik dan periksa laboratorium saat INH dosis penuh, bila klinik dan laboratorium normal , tambahkan RIFAMPISIN
- Sehingga paduan obat menjadi RHES.Pirazinamid tidak boleh digunakan lagi
TB ANAK• Terapi OAT : 2RHZ/4RH
pada anak sakit TB (skor≥6)
• Profilaksis TB: INH 5-10mg/kgBB/hari.
– Profilaksis primer pada anak dengan kontak TB (+).
– Profilaksis sekunder yaitu INH selama 6-9 bulan pada anak yang terinfeksi TB tanpa sakit (uji tuberkulin +).
– Bila skor = 6 (uji tuberkulin positif dan kontak TB positif, namun tidak ada gejala) profilaksis TB.
1
• Seorang anak berumur 3 tahun dibawa ibunya ke PKM dengan keluhan berat anak tidak naik-naik. Sang ibu memperhatikannya sejak 1 tahun yang lalu. Saat ini berat anak bla kg. Sang ibu khawatir bila anaknya tertular oleh ayahnya yang terdiagnosa Tuberkulosis paru setelah melakukan pemeriksaan sputum dengan hasil positif. Saat ini keluhan anak hanya sebatas berat badan yang tidak kunjung naik dan batuk sejak 3 minggu yang lalu. Untuk menegakkan diagnosis dan melakukan penatalaksanaan dokter ingin melakukan tes mantoux. Bagaimanakah cara melakukannya?
a. Tuberculin subkutan 0,1ml
b. Tuberculin intrakutan 0,1 ml
c. Tuberculin subkutan 0,3 ml
d. Tuberculin intrakutan 0,3 ml
e. Tuberkulin intramuscular 0,5 ml
2
• Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan batuk yang tidak sembuh sejak 1 bulan terakhir. Batuk berdahak kental berwarna putih. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan, badan lemas, demam ringan, dan keringat dingin. Riwayat pernah didiagnosis tuberkulosis 1 tahun lalu, sudah menjalani terapi dan dinyatakan sembuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi basah halus pada kedua apeks paru. Hasil pemeriksaan sputum BTA +/-/-. Hasil pemeriksaan radiologis mendukung diagnosis tuberkulosis. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. TB paru kasus putus obat
b. TB paru kasus gagal
c. TB paru kasus kambuh
d. TB paru kasus kronik
e. TB paru kasus pindahan
5
Seorang perempuan 40 tahun sudah berobat TB selama 6 bulan, Tetapi pada hasil pemeriksaan sputum terakhir didapatkan BTA (+++). Penatalaksanaan selanjutnya pada kasus ini adalah ....
a. Menyisipkan isoniazid, pirazinamid, etambutol dan rifampisin selama 1 bulan
b. Mengulang dengan obat yang sama selama 6 bulan
c. Memberikan OAT kategori 2 dengan injeksi streptomycin selama 2 bulan
d. Tes kultur dan resistensi jika masih sensitif lanjutkan dengan regimen obat yang sama
e. Rujuk karena termasuk kasus kronik
11
• Laki laki 35 tahun datang dengan batuk sejak 2 minggu yg lalu. Pasien sudah pernah mendapatkan pengobatan OAT kategori I sejak 2 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Pada saat sekarang pasien melakukan pemeriksaan dahak kembali dan hasilnya +1/+2/+2. Pengobatan yang tepat untuk pasien ini adalah
a. 2 RHZ/4R3H3
b. 2 RHZ/6R3H3
c. 2 RHZE/HRZE/5RH
d. 2 RHZS/HRZE/5R3H3
e. 2RHZES/HRZE/5R3H3E3
12
• Pasien laki-laki, 39 tahun datang dengan keluhan dada kanan terasa nyeri. Dada juga terasa berat dan sesak nafas. Pasien belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda efusi pleura pada dada kanan. Dilakukan pungsi percobaan, didapatkan cairan serosa, tes rivalta (+), protein 25 mg/dl, kadar protein cairan dibandingkan kadar protein serum >0,5 , LDH >200 mg/dl, kadar LDH cairan dibandingkan LDH serum > 0,6. Pada biopsi pleura ditemukan tuberkel. Pengobatan yang tepat untuk pasien yaitu
a. Pungsi pleura
b. Pungsi pleura + OAT kategori I
c. Pungsi pleura + OAT kategori II
d. Pungsi pleura + OAT kategori I + kortikosteroid tappering off
e. Pungsi pleura + OAT kategori II + kortikosteroid tappering off
13
• Seorang laki-laki usia 32 tahun mengeluh mata kabur, sudah minum obat TB teratur 4 bulan. Ishihara test: buta warna ringan. Obat apa yang menyebabkan keluhan tersebut?
a. Rifampisin
b. Isoniazid
c. Streptomisin
d. Etambutol
e. Pirazinamid
15
• Seorang laki-laki usia 47 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan lalu, disertai demam dan keringat malam. Pasien pernah mengkonsumsi obat batuk yang dibelinya sendiri di apotek namun tidak begitu mengalami perbaikan. Pada pemeriksaan dahak SPS didapatkan hasil BTA +/++/++. Pasien juga memiliki riwayat DM, dan mengkonsumsi Glibenklamid. OAT apa yang perlu diwaspadai pemberiannya pada pasien ini?
a. Rifampisin
b. Isoniazid
c. Streptomisin
d. Etambutol
e. Pirazinamid
16• Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan batuk yang tidak sembuh
sejak 1 bulan terakhir. Batuk berdahak kental berwarna putih. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan, badan lemas, demam ringan, dan keringat dingin. Riwayat pernah didiagnosis tuberkulosis 1 tahun lalu, sudah menjalani terapi dan dinyatakan sembuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi basah halus pada kedua apeks paru. Hasil pemeriksaan sputum BTA +/-/-. Hasil pemeriksaan radiologis mendukung diagnosis tuberkulosis. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. TB paru kasus putus obat
b. TB paru kasus gagal
c. TB paru kasus kambuh
d. TB paru kasus kronik
e. TB paru kasus pindahan
17
• Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan batuk berdarah sejak 2 hari yang lalu. Pasien pernah mendapatkan terapi OAT selama 2 minggu tetapi telah berhenti minum obat selama 3 minggu. Terapi pasien pada saat ini adalah ....
a. OAT kategori 2
b. OAT lini kedua
c. Lanjutkan OAT kategori 1
d. Berikan antibiotik spektrum luas
e. Beri sisipan OAT kategori 1 selama 1 bulan
18
• Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan kencing seperti berdarah. Pasien telah menjalani terapi TB selama 2 bulan. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan sklera tampak ikterik. Pada pemeriksaan laboratorium SGPT 240 dan SGOT 253. OAT manakah yang boleh dilanjutkan pemberiannya pada pasien ini?
a. Rifampisin
b. Etambutol
c. Pirazinamid
d. INH
e. Ciprofloxacin
24
• Seorang ibu membawa anaknya yang masih berusia 1 tahun ke dokter karena berat badan anaknya tidak kunjung naik. Ibu pasien takut anaknya tertular sakit TB yang diderita suaminya yang sempat dikatakan hasil pemeriksaan dahaknya BTA (+). Suaminya sejak 1 bulan ini mengkonsumsi obat TB. Pada anak ini kemudian dilakukan tes mantoux dan hasilnya 15 mm. Apa yang sebaiknya Anda sarankan untuk anak tersebut?
a. Segera berikan imunisasi BCG
b. Langsung berikan OAT
c. Berikan profilaksis berupa isoniazid 5-10 mg/kg/hari selama 6 bulan
d. Berikan antibiotik spektrum luas untuk infeksi saluran napas selama 1 minggu
e. Melakukan foto toraks
29
• Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan berat badan menurun sejak 2 bulan terakhir. Pasien juga mengaku mengalami batuk yang tak kunjung sembuh sejak 6 minggu, riwayat demam disangkal. Dokter melakukan pemeriksaan dahak dan memutuskan untuk memberikan obat selama 6 bulan. Untuk mengevaluasi pengobatan pada pasien, perlu dilakukan pemeriksaan sputum pada saat?
a. Akhir bulan ke 2 dan 4 pengobatan
b. Akhir bulan ke 2, 4 dan 5 pengobatan
c. Akhir bulan ke 2, 4, 5 dan 6 pengobatan
d. Akhir bulan ke 2, 5, dan 6 pengobatan
e. Akhir bulan ke 2 dan 6 pengobatan
31
• Seorang perempuan 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan lain dahak berwarna kekuningan, pilek, dan penurunan berat badan. BMI pasien 17 kg/m2. Pada pemeriksaan fisik TD 130/90 mmHg, nadi 100x/menit, RR 24x/menit. Pada auskultasi terdapat suara nafas vesikuler pada kedua hemithoraks paru. Pada foto thoraks terdapat gambar bercak kesuraman kecil-kecil pada kedua hemithoraks paru yang membentuk gambaran SNOW STORM. Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Bronkhitis kronis
b. TB paru
c. TB milier
d. Bronkiektasis
e. Bronkhiolitis
32
• Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 minggu disertai penurunan berat badan dan diagnosa TBC. Pasien diketahui memiliki 3 anak umur 7 tahun, 5 tahun dan 2 tahun. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap anak-anak pasien?
a. Foto thoraks
b. Sputum BTA
c. Tuberkulin
d. Kultur
e. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan
32
• Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 minggu disertai penurunan berat badan dan diagnosa TBC. Pasien diketahui memiliki 3 anak umur 7 tahun, 5 tahun dan 2 tahun. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap anak-anak pasien?
a. Foto thoraks
b. Sputum BTA
c. Tuberkulin
d. Kultur
e. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan
A lergi/ atopi
S
T
H
M
A
rigger
ipersensitivitas
ukus ↑
nak2 (onset awal)
esak, wheezing, ekspirasi memanjang
GEJALA
GEJALA MALAM
APE
BULANAN MINGGUAN HARIAN KONTINYU
<1x/minggu Setiap hari Terus-menerus>1x/minggu
≤ 2 kali sebulan
≥ 80 %
> 2 kali sebulan
≥ 80%
> 1x seminggu
60-80%
sering
<60%
DERAJAT INTERMITTENPERSISTEN
RINGANPERSISTEN
SEDANGPERSISTEN
BERAT
P E NGON T RO L
Tatalaksana Asma Serangan Akut
1. Oksigenasi dengan kanul nasal
2. Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam) atau agonis beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan)
Kalo belum ada perbaikan dgn SABA antikolinergik (ipratropium)
3. Kortikosteroid sistemik :
• serangan asma berat
• tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator
• dalam kortikosteroid oral
ASMA PADA ANAKPenilaian derajat serangan asma
Ringan
Sedang
Berat
• Sekali nebulisasi pasien menunjukkan respons yang baik (complete response )
• Sesak timbul bila berjalan• Bicara: kalimat• Posisi: bisa berbaring
• nebulisasi 2-3kali, pasien hanya menunjukkan respons parsial (incomplete response)
• Sesak timbul bila berbicara• Bicara: penggal kalimat• Posisi: lebih suka duduk
• 3 kali nebulisasi berturut-turut pasien tidak menunjukkan respons (poor response)
• Sesak timbul saat istirahat• Bicara: kata-kata• Posisi: duduk bertopang lengan
Tatalaksana Serangan Asma pada Anak
• Nebulisasi SABA 1-3x, selang 20 menit• Nebulisasi ke-3: + antikolinergik• Jika sejak awal serangan berat: O2 + nebul 1x (+antikolinergik)
• Nilai derajat serangan
SERANGAN RINGAN• Observasi 1-2 jam• Jika efek bertahan,
boleh plg• Jika gejala kambuh
tindaki sebagai serangan sedang
SERANGAN SEDANG• Berikan O2• Nilai kembali derajat,
bila sedang observasi di ruang rawat sehari
• Pasang jalur parenteral
SERANGAN BERAT• Sejak awal beri O2• Pasang jalur
parenteral• Nilai kembali derajat,
bila berat: rawat di ruang rawat inap
• Foto ro.thorax
3
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya dengan keluhan sesak napas sejak setengah jam lalu. Keluhan disertai dengan adanya napas yang berbunyi. Pasien juga mengeluhkan batuk dan pilek sejak 3 hari lalu tanpa disertai demam. Sebelumnya anak pernah beberapa kali mengeluhkan seperti ini, terakhir 2 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik, pasien dapat berbaring tanpa sianosis, frekuensi napas 50x/menit, nadi 100x/menit, retraksi dada interkostal (+) dan wheezing pada akhir ekspirasi. Terapi awal yang diberikan adalah ....
a. Aminofilin IV
b. Adrenalin subkutan
c. Nebulizer beta-2 agonis
d. Oksigen 2-4 lpm via kanul
e. Kortikosteroid IV
8
• Anak berusia 3 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan sulit bernapas. Sesak kambuh setiap bulan, dan telah kambuh sebanyak 5 kali dalam 3 bulan terakhir. Serangan sebelumnya terjadi pada bulan lalu dan membaik dengan nebulizer. Anak tampak rewel, memanggil ibunya minta minum, dan tidak tampak sianosis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas 48x/menit, frekuensi nadi 118x/menit, suhu 37,2oC, dan terdengar wheezing. Diagnosis pada pasien ini adalah ....
a. Bronkiolitis
b. Asma episodik jarang
c. Asma episodik sering
d. Asma persisten
e. Asma sangat berat
9
• Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk yang kemudian diikuti dengan sesak nafas dan mengi sejak 7 hari yang lalu. Gejala sesak timbul setiap hari dalam satu minggu ini. Pasien sudah sering berobat ke poliklinik penyakit dalam karena keluhan yang sama sejak 1 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan spirometri peak flow meter nilai APE 70% nilai prediksi. Diagnosa kasus ini adalah ....
a. Asma intermitten
b. Asma persisten ringan
c. Asma persisten sedang
d. Asma persisten berat
e. Asma persisten sangat berat
10
• Seorang laki laki 40 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar sejak kemarin. pasien sebelumya didiagnosis asma bronkiale dan minum obat dari dokter, TTV = TD : 160/95 mmHg, HR 90 x/menit. RR : 20 x/memit, t : 36,5 derajat celcius. Obat apakah yang menimbulkan gejala pada pasien ini ?
a. Dexamethasone
b. Amitriptilin
c. Salbutamol
d. Aminophilin
e. Budesonide
19
• Seorang laki-laki 28 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan sesak. Pasien memiliki riwayat asma dan kambuh 2-3x/minggu, serta sesak pada malam hari dialami 3 kali dalam bulan ini. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 130/70 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit, frekuensi napas 26x/menit, dan suhu 37oC. Pasien telah diberi obat nebulisasi salbutamol sebelumnya namun belum membaik. Terapi yang selanjutnya diberikan adalah ....
a. Aminofilin oral
b. Kortikosteroid oral
c. Aminofilin IV
d. Kortikosteroid IV
e. Ipratropium bromida
22
• Seorang wanita, berusia 18 tahun datang dengan keluhan sesak yang sering kambuh. Dalam seminggu dapat terjadi 2-3 kali kekambuhan pada pasien. Pasien pernah mendapat pengobatan salbutamol oral tetapi mengi masih sering muncul. Tatalaksana yang diberikan adalah ....
a. Menaikkan dosis salbutamol oral
b. Menambahkan steroid sebagai controller dan edukasi
c. Melakukan pemeriksaan rontgen toraks terlebih dahulu
d. Memberikan salbutamol spray
e. Menghentikan salbutamol dan edukasi untuk menghindari pajanan
26
• Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang berbunyi mengi. Pasien masih dapat tidur terlentang dan masih dapat berbicara kalimat. Selama 3 bulan terakhir, pasien mengalami serangan satu kali sebulan tetapi masih dapat diatasi dengan obat asma warung. Diagnosis pasien ini adalah....
a. Asma intermitten serangan ringan
b. Asma intermitten serangan sedang
c. Asma persisten ringan serangan ringan
d. Asma persisten ringan serangan sedang
e. Asma persisten sedang serangan ringan
27
• Seorang laki-laki pasien asma, secara rutin menggunakan budesonid inhaler untuk mengontrol serangan asmanya serta salbutamol inhaler bila timbul serangan akut. Namun dalam 3 bulan terakhir pasien merasa serangan asmanya menjadi semakin sering timbul. Apakah pengobatan yang paling tepat ditambahkan untuk mengontrol asmanya adalah?
a. Antihistamin
b. Leukotrien inhibitor
c. B2 agonis kerja cepat oral
d. Kortikosteroid oral
e. B2 agonis kerja lambat oral
28
• Anak usia 9 thaun dibawa ke RS dengan keluhan batuk dan sesak napas sejak 1 jam yang lalu. Pasien masih dapat berbicara dalam penggalan kalimat. Kejadian ini pernah terjadi 2 bulan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan retraksi suprasternal dan interkostal, serta wheezing saat ekspirasi dan inspirasi. Pasien sudah mendapatkan terapi inhalasi beta 2 agnois kerja cepat namun respon masih kurang optimal. Diagnosis pad a pasien ini adalah?
a. Asma episodic jarang serangan berat
b. Asma episodic sering serangan berat
c. Asma persisten
d. Asma episodic jarang serangan sedang
e. Asma episodic jarang serangan sedang
PPOK• obstruksi saluran napas bersifat ireversibel atau reversibel parsial.
• PPOK meliputi 2: bronkitis kronik dan emfisema, sering terjadi bersamaan.
• Pemeriksaan penunjang: Spirometri (VEP1/KVP) <70%. Foto thorax: gambaran emfisema
• ≠ ada terapi spesifik• Stop merokok! • Bronkodilator inhalasi (agonis
β2 spt Salbutamol, antikolinergik spt Ipratropium)
• Terapi oksigen. • Mukolitik (ambroxol) ,
antioksidan (n-asetilsistein)• Menjamin asupan nutrisi• Latihan fisis
TERAPIPPOK EX.AKUT
PPOK
• Bronkodilator inhalasi
• terapi oksigen terkontrol,
• steroid oral selama 10-14 hari (bila berat dapat diberikan steroid IV)
• antibiotik.
BRONKIEKTASIS
• Merupakan dilatasi (>2 mm) bronkus proksimal yang abnormal dan permanen yang disebabkan oleh inflamasi dan akibatnya terjadi destruksi komponen elastik dan muskular pada dindingnya.
BRONKIEKTASIS
KLINIS
Sputum 3 lapis (lapisan busa, mukoid, dan
purulen)
CXR
• dilatasi dan penebalan bronkus (HONEYCOMB APPEARANCE)
• TREM TRACK APPEARANCE
TERAPI
• kontrol infeksi,• meningkatkan
bersihan mukus dengan drainase postural
• memperbaiki nutrisi.
BRONKIOLITIS• anak yang berumur < 2 tahun.
• Etiologi: RSV (>>), parainfluenza, influenza dan adenovirus.
Klinis• Batuk• takipneu• wheezing,
ekspirasi memanjang
Terapi• oksigen, • drainase postural (menepuk
dada untuk mengeluarkan lendir)
• cairan dan nutrisi adekuat, bronkodilator
PNEUMONIA
CAP
• Terjadi di luar rumah sakit, atau dalam 48 jam setelah mrs.
HAP
• terjadi >48 jam smrs.
Etiologi:• Streptococcus.
Pneumonia (>>), Klebsiella pneumonia, H. influenza
Etiologi: tergantung pola kuman di RS, kebanyakan Staphylococcus aureus (pemakaian slang infus), P. aeruginosa (ventilator).
PNEUMONIA
Batuk berdahakBatuk berdahakDemam tinggiDemam tinggisesaksesak
GEJALA : TRIAS PNEUMONIA
TANDA
• takipnea,• Retraksi• perkusi dapat redup,• ronkhi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CXR: infiltrat/konsolidasi• darah rutin: leukositosis• pewarnaan gram sputum,
kultur sputum.
TERAPI
simptomatik + antibiotik
PNEUMONIASkor PORT
INDIKASI RAWAT INAP
• Skor PORT lebih dari 70• Bila skor PORT kurang < 70
maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu :
• P >30X/m• FiO2 <250 mmHg• Foto toraks: kelainan
bilateral / 2 lobus• TDS <90 mmHg atau
TDD<60 mmHg• Pneumonia pada
NAPZA
RO THORAXKLINIS
TBINFILTRAT, KAVITAS
DI APEKS
ASMA
PNEUMONIA
PPOK
BRONKIEK-TASIS
BRONKIOLITIS
GEJALA KHAS TB*, RONKHI APEKS
RIWAYAT ATOPI, FAKTOR PENCETUS, ONSET USIA DINI, WHEEZING, EKSP. ↔
HIPERINFLASI
TRIAS PNEUMONIA, PERKUSI REDUP, RONKHI
PATCHY INFILTRAT
USIA <2 THN, WHEEZING, EKSP. ↔ STREAKY INFILTRAT
SPUTUM 3 LAPISHONEYCOMB APP.
TREM LINE APP.
PERKUSI* RO THORAXKLINIS
EFUSI PLEURA• < KOSTOFRENIKUS
TUMPUL,• MENISCUS SIGN (+)• DEVIASI TRAKEA KE SISI
SEHAT
PNEUMO-TORAKS
TENSION PNEUMO-THORAX
ATELEKTASIS
PERKUSI REDUP, PLEURAL FRICTION RUB
PERKUSI HIPERSONOR
• takikardia berat• hipotensI• distensi vena leher• deviasi trakea ke sisi sehat
• PLEURAL WHITE LINE
• HIPERLUSEN AVASKULER
• DEVIASI TRAKEA KE SISI SEHAT
ABSES PARU
PERKUSI PEKAK• DEVIASI TRAKEA&
MEDIASTINUM KE SISI SAKIT
SPURUM PURULEN BANYAK DAN BAU AMIS PERKUSI REDUP
• KAVITAS dgn AIR FLUID LEVEL
EFUSI PLEURA
• < KOSTOFRENIKUS TUMPUL,• MENISCUS SIGN (+)• DEVIASI TRAKEA KE SISI SEHAT
• Efusi karena CHF: diuretik. Torakosintesis diagnostik bila efusi menetap dengan terapi diuretik, efusi unilateral/ bilateral dengan ketinggian berbeda, atau disertai demam dan nyeri dada pleuritik
• Efusi parapneumonia / empyema : torakosintesis + antibiotika
• Efusi pleura karena pleuritis TB : OAT 6-12 bulan + kortikosteroid, torakosintesis terapeutik bila sesak atau efusi >tinggi dari sela iga III
• Efusi pleura keganasan : drainase dengan chest tube, pertimbangkan pleurodesis
• Hemotoraks: chest tube/thoracostomy
TERAPI
PNEUMOTORAKS
• PLEURAL WHITE LINE• HIPERLUSEN AVASKULER
28
• Anak usia 9 thaun dibawa ke RS dengan keluhan batuk dan sesak napas sejak 1 jam yang lalu. Pasien masih dapat berbicara dalam penggalan kalimat. Kejadian ini pernah terjadi 2 bulan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan retraksi suprasternal dan interkostal, serta wheezing saat ekspirasi dan inspirasi. Pasien sudah mendapatkan terapi inhalasi beta 2 agnois kerja cepat namun respon masih kurang optimal. Diagnosis pad a pasien ini adalah?
a. Asma episodic jarang serangan berat
b. Asma episodic sering serangan berat
c. Asma persisten
d. Asma episodic jarang serangan sedang
e. Asma episodic jarang serangan sedang