materi pertemuan 1 eko makro 2710014.doc

17
Bab I Pengantar Ekonomi Makro 1.1.1 Kerangka Analisis Ekonomi Makro Aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya. Analisa ekonomi makro akan memperlihatkan kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh, dimana kita dapat melihat pasar-pasar barang atau jasa lainnya sebagai satu pasar besar. Ekonomi makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian nasional akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu: a. Pasar Barang b. Pasar Uang c. Pasar Tenaga Kerja d. Pasar Luar Negeri Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro dapat digambarkan sebagai pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan (total dari masyarakat) barang-barang dan jasa-jasa akan bertemu dengan seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (ditawarkan) oleh seluruh produsen di pasar barang (masyarakat) dalam suatu periode. Sedangkan permintaan 1

Upload: rainy-rai

Post on 19-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Bab I

Pengantar Ekonomi Makro

1.1.1 Kerangka Analisis Ekonomi Makro Aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain apa yang disebut kegiatan ekonomi makro, di mana kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai siapa pelaku-pelakunya. Analisa ekonomi makro akan memperlihatkan kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh, dimana kita dapat melihat pasar-pasar barang atau jasa lainnya sebagai satu pasar besar. Ekonomi makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian nasional akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu:

a. Pasar Barang

b. Pasar Uang

c. Pasar Tenaga Kerja

d. Pasar Luar Negeri

Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro dapat digambarkan sebagai pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan (total dari masyarakat) barang-barang dan jasa-jasa akan bertemu dengan seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (ditawarkan) oleh seluruh produsen di pasar barang (masyarakat) dalam suatu periode. Sedangkan permintaan masyarakat terhadap uang akan bertemu dengan jumlah uang yang beredar di pasar uang.

Permintaan total terhadap tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu tersebut di pasar tenaga kerja. Di pasar luar negeri, permintaan dunia terhadap hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran dari hasil-hasil tersebut yang bisa disediakan oleh eksportir-eksportir kita; dan pada sisi lain, permintaan negara kita akan barang-barang impor bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut oleh pihak luar negeri.

Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro tidak terlepas dari dua aspek yaitu harga dan kuantitas. Hal ini juga berlaku dalam masing-masing pasar makro yang akan kita pelajari. Kita akan selalu menjumpai dua aspek utama pasar, yaitu apa yang terjadi dengan harga (P) dan kuantitas yang di-transaksi-kan (Q). Pemahaman terhadap dua aspek tersebut akan membantu mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi dan naik turunnya GDP.

1.1.2 Alur Perputaran Ekonomi

1.1.2.1 Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan. Berikut merupakan diagram alur perputaran ekonomi dua sektor.

Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor

Bagian Atas menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah tangga digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi pendapatan bagi rumah tangga. Bagian bawah menunjukkan aliran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga. Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi.

1.1.2.2 Perekonomian Tiga Sektor

Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan tiga sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran pemerintah.

Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor

SHAPE \* MERGEFORMAT

Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan tabungan ditambah dengan pajak.

1.1.3 Pendapatan NasionalPendapatan nasional merupakan salah satu konsep dan variabep penting dalam Ilmu Ekonomi Makro. Istilah lain yang sering diartikan mempunyai pengertian yang yang sama dengan pendapatan nasional adalah Gross Domestic Bruto (GDP). GDP sendiri adalah salah satu konsep dalam perhitungan pendapatan nasional.

GDP merupakan nilai seluruh output atau produk dalam perekonomia suatu Negara. GDP juga merupakan nilai uang berdasar harga pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan selama suatu periode biasanya satu tahun. Perhitungan atau pengukuran kegiatan ekonomi dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: (1) kita dapat mengukur tingkat produksi suatu perekonomian pada suatu saat tertentu dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya, (2) kita dapat mengetahui arah pertumbuhan ekonomi suatu Negara dengan membandingkan pendapatan nasional sepanjang periode waktu tertentu, (3) pendapatan nasional merupakan dasar bagi perumusan kebijakan makro pemerintah.

1.1.4 Teknik Perhitungan Pendapatan NasionalPendapatan nasional sebagai salah satu indikator penting untuk melihat prestasi suatu perekonomian dapat dihitung dengan 3 (tiga) metode perhitungan pendapatan nasional. Tiga macam metode perhitungan pendapatan nasional :

1. Pendekatan produksi (production approach)

2. Pendekatan pendapatan (income approach)

3. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)

1) Pendekatan Produksi (Production Approach)

Metode ini dilakukan dengan cara perhitungan dan jumlah nilai (nilai = harga dikalikan dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan) oleh masyarakat untuk suatu perekonomian atau negara pada periode tertentu. Metode ini mempunyai kelemahan berupa double counting (perhitungan ganda) perhitungan ganda ini terjadi jika beberapa output dari suatu jenis usaha ditentukan input usaha lain.

Solusi untuk menghindari menghindari double counting adalah dengan dua cara, yaitu : (1) perhitungan metode produksi hanya menghitung nilai akhir saja (final goods), atau (2) menghitung jumlah nilai tambah suatu produk (value added). Nilai akhir suatu barang merupakan nilai barang yang siap dikonsumsi oleh konsumen akhir. Nilai tambah suatu produk adalah selisih antara nilai suatu barang dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut, termasuk nilai bahan baku yang digunakan. Contoh perhitungan metode produksi dapat dilihat di Tabel 1.1

Tabel 1.1

Perhitungan Pendapatan Nasional Metode Produksi

HasilNilai akhirNilai Tambah

Produsen IKapas225225

Produsen IIBenang460235

Produsen IIIKain840380

Produsen IVPakaian jadi1.300460

Jumlah Nilai Tambah1.300

Sumber: Angka Hipotesis

2) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Metode ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi (faktor produksi) dan aktivitas ekonominya dalam suatu masyarakat atau Negara pada periode tertentu. Pendapatan yang diterima oleh pelaku ekonomi antara lain :

a. Sewa

b. Upah

c. Bunga

d. Keuntungan (kewirausahaan)

Contoh perhitungan pendapatan nasional metode pendapatan (Income Approach) dapat dilihat dalam Tabel 1.2Tabel 1.2

Perhitungan Pendapatan Nasional Metode Pendapatan

Penghasilan dariNilai

Kompensasi kepada pegawai2.600

Bunga1.000

Sewa230

Laba perusahaan210

Pendapatan dari kekayaan66

Rp4.106

Sumber: Angka Hipotesis

3) Pendekatan pengeluaran

Metode ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan semua pelaku ekonomi (sektoral). Pengeluaran pelaku ekonomi atau sektor-sektor meliputi:

1. Sektor rumah tangga

2. Perusahaan

3. Pemerintahan

4. Luar negeri

Angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan ini menunjukkan produk nasional bruto. Tabel 1.3 menunjukkan contoh metode pengeluaran.

Tabel 1.3

Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pengeluaran

Jenis PengeluaranNilai

Pengeluaran konsumsi3500

Investasi1250

Pengeluaran pemerintah1000

Ekspor netto (X-M)50

Pendapatan Nasional5800

Sumber: Angka Hipotesis

1.1.5 Pertumbuhan Ekonomi

Analisis ekonomi makro memaknai istilah pertumbuhan ekonomi dalam dua sisi yang berbeda. Istilah pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.

Masalah pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan menjadi 3 aspek. Aspek pertama dari masalah pertumbuhan itu bersumber dari perbedaan di antara tingkat pertumbuhan potensial yang dapat dicapai, dan tingkat pertumbuhan yang seharusnya tercapai. Aspek kedua mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan potensi pertumbuhan itu sendiri. Adakalanya pertambahan potensial dari kemampuan menghasilkan pendapatan nasionak adalah tidak mencukupi untuk masalah ekonomi yang dihadapi. Aspek yang ketiga mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah mengenai keteguhan pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke tahun lainnya.

Teori pertumbuhan ekonomi telah mengalami perkembangan dari pandangan klasik, neoklasik, serta modern. Teori pertumbuhan ekonomi menurut klasik sendiri merupakan sumbangan pemikiran dari beberapa pemikir ekonomi, antara lain, Adam Smith, Schumpeter, dan Harrod-Domar.

Adam Smith melalui bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, mengemukakan beberapa pandangan mengenai beberapa faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan ekonomi. Pandangan-pandangannya yang utama adalah (1) peranan sistem bebas, (2) perluasan pasar, dan (3) spesialisasi dan kemajuan teknologi. Smith berpendapat bahwa sistem mekanisme pasar (peranan system pasar bebas) akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien dan pertumbuhan ekonomi yang teguh . Oleh sebab itu Smith merasa pemerintah tidak perlu melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa

Adam smith juga mengemukakan pentingnya perluasan pasar. Perusahaan-perusaahan melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan untuk menjualnya kepada masyarakat dan mencari untung. Oleh karena itu, semakin luas pasar barang dan jasa, makan semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi. Selain itu, Smith menekankan pasar luar negeri dalam mengembangkan kegiatan di dalam negeri. Pandangan selanjutnya dari Smith adalah perluasan pasar dan perluasan kegiatan ekonomi yang digalakan akan memungkinkan dilakukannya spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Selanjutnya, spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan memacu perkembangan teknolologi sehingga produktivitas meningkat.

1.1.6 Inflasi

Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat sebut inflasi, kecuali jika kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarat adanya kecenderungan kenaikan yang terus menerus perlu diperhatikan. Kenaikan harga-harga yang terjadi secara musiman, seperti menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak dapat disebut sebagai inflasi.

Penggolongan Inflasi

Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa macam sesuai dengan kriteria dan tujuan yang kita inginkan. Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keparahan inflasi, penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi.

Penggolongan berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi:

1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)

2. Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)

3. Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun)

4. Hiperinflasi (di atas 100% setahun)

Penentuan tingkat keparahan inflasi sangat relatif (subyektif) karena tergantung pada selera pihak yang membaginya.

Penggolongan yang kedua adalah berdasar penyebab awal dari inflasi. Berdasar kriteria penyebab inflasi kita dapat membedakan dua macam inflasi:

1. Demand inflation. Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. 2. Cost inflation. Inflasi ini timbul karena kenaikkan ongkos produksi. Dampak kedua macam inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak berbeda, tetapi dari segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand inflation, biasanya ada kecenderungan untuk output (GDP riil) meningkat bersama-sama dengan kenaikan harga umum. Sebaliknya, dalam kasus cost inflation, biasanya kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet penjualan barang (kelesuan usaha).

Perbedaan yang lain dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga-harga faktor produksi (upah dan sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan harga barang-barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi.

Penggolongan inflasi yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita bedakan:

1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).

2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga (yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara kita.

1.1.7 Latihan

Pengertian Pendapatan Nasional dan Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

Kerjakan latihan perhitungan pendapatan nasional ini dengan ketentuan sebagaimana sebagai berikut:

1. Seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro dibagi kedalam 3 kelompok studi;

2. Setiap kelompok studi tersebut menentukan langkah-langkah perhitungan pendapatan nasional, dimana masing-masing kelompok menggunakan metode yang berbeda

1.1.8 Rangkuman

(a) Pemahaman terhadap ekonomi makro akan meliputi aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain apa yang disebut kegiatan ekonomi makro, di mana kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai siapa pelaku-pelakunya. (b) GDP sebagai salah satu konsep dalam pendapatan nasional merupakan nilai seluruh output atau produk dalam perekonomia suatu Negara. (c) Tiga macam metode perhitungan pendapatan nasional adalahpendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach).

(d) Pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.

(e) Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat sebut inflasi, kecuali jika kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain.PR individu

1. Apakah kenaikan 10 persen CPI bermakna juga bahwa biaya hidup meningkat sebesar 10 persen? 2. Jelaskan perhitungan GNP dengan pendekatan pendapatan faktor!3. Tabel menunjukkan

TahapAktivitasHargaValue Added

1Petani menjual Wheat ke millerRp2500

2Miller menjual flour ke bakerRp3000

3Baker menjual roti ke grosirRp4000

4Grosir menjual ke eceranRp5500

Lengkapilah kolom terakhir dengan menghitung nilai tambah pada setiap tahap proses produksi!DAFTAR PUSTAKA / ACUAN / BACAAN ANJURAN

Budiono, (1982). Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi Keempat, Jogjakarta: BPFE UGM.

Faried Wijaya, (1989). Ekonomikamakro: Seri Pengantar Ekonomika, Edisi Ketiga, Jogjakarta: BPFE UGM.

Froyen, R.T., (1998). Macroeconomics: Theories and Policies, Sixth Edition, Prentice Hall.

Mangkusubroto, Guritno, dan Algifari, (1998). Teori Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Jogjakarta: BP STIE YKPN. Sukirno, Sadono, (1999). Pengantar Makro Ekonomi, Edisi Kedua, Jakarta, Raja Grafindo Persada.Soelistyo dan Insukindro, (1986). Teori Ekonomi Makro I, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.Soediyono, R., (1985). Ekonomi Makro: Pengantar Analisa Pendapatan Nasional, Edisi Keempat, Jogjakarta: Penerbit Liberty.

Faktor Produksi

Perusahaan

Rumah Tangga

Pendapatan

Barang dan Jasa

Konsumsi

Investasi

Lembaga Keuangan

Tabungan

Perusahaan

Rumah Tangga

Pendapatan

Barang dan Jasa

Faktor Produksi

Konsumsi

Investasi

Lembaga Keuangan

Tabungan

Kebijakan Moneter

Pajak Netto

(Tx-Tr)

Pemerintah

Pengeluaran Pemerintah

Kebijakan Fiskal

8