materi paparan menteri esdm strategi dan implementasi ... · percepatan dengan tunjuk langsung dan...

15
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Materi Paparan Menteri ESDM “Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya” Bandung, 3 Agustus 2015

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 1

Materi Paparan Menteri ESDM

“Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya”

Bandung, 3 Agustus 2015

Page 2: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 2

Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional 2014

BBM11.7%

Batubara, 52.8%

Gas24.2%

Panas Bumi4.4%

Air, 6.5%Lain-Lain

0.4%

*) Hanya PLN dan IPP

Persentase Kapasitas Pembangkit

Persentase Pemakaian ListrikPer-golongan

Persentase Energy Mix

53.585 MW

Total Kapasitas Terpasang Pembangkit:

(PLN: 37.280 MW, IPP: 10.995 MW, PPU: 2.634 MW, IO Non BBM: 2.677 MW)

199 TWh

Konsumsi Energi Listrik

84,35%

Rasio Elektrifikasi Nasional

Produksi Tenaga Listrik*)

228 TWh

Kondisi Kelistrikan (29 Juli 2015)

Total Sistem Indonesia = 23 Sistem(11 Normal; 6 Siaga; dan 6 Defisit)

Catatan: Normal = Cadangan > 20%; Siaga = Cadangan < 1 Unit Tebesar; Defisit = Pemadaman Sebagian

Page 3: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 3

Perkembangan Rasio Elektrifikasi

66.00

84.12 85.15

96.61

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

%

Realisasi Rencana

Page 4: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 4

Kemajuan Proyek FTP I dan II

42,000

8,000

Kapasitas Terpasang (MW)

PLN IPP

• Program dimulai pada tahun2006

• Perkiraan seluruh pembangkitselesai pada 2016

• Program dimulai pada tahun2010

• Perkiraan seluruh pembangkitselesai pada 2025

Perpres No. 71/2006 jo 59/2009 jo 47/2011 jo 45/2014 jo 193/2014 tentang FTP I

Perpres No. 04/2010 jo 194 Tahun 2014 tentang Program FTP II

7,368

2,439

120

FTP I (MW)

COD In Progress Terkendala

55

17,403

FTP II (MW)

COD Terkendala

Page 5: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 5

Belajar dari FTP I dan FTP II Penyebab Keterlambatan

1. Pembebasan dan Penyediaan Lahan;

2. Proses Negosiasi Harga antara PLN dan IPP;

3. Proses Penunjukan dan Pemilihan IPP;

4. Pengurusan Izin di Tingkat Nasional dan Daerah;

5. Kinerja (sebagian) Developer dan Kontraktor tidak sesuai target;

6. Kapasitas Manajemen Proyek;

7. Koordinasi Lintas Sektor (Ego Sektoral);

8. Permasalahan Hukum.

Page 6: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 6

Launching PTSP di BKPM

Sidang KabinetProgress 35.000 MW

Debottlenecking melalui peraturan:

1. Permen No. 1/2015 tentang kerjasama penyediaan tenagalistrik dan pemanfaatan bersama jaringan listrik antarpemegang izin.

2. Permen No. 3/2015, tentang Prosedur Pembelian Tenaga Listrik & Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik melaluiPemilihan Langsung & Penunjukan Langsung.

3. Pembentukan UP3KN guna memastikan pembangunanproyek IPP mencapai 30 GW di akhir 2019, dan untukmelakukan manajemen program dan reporting, manajemendata, analisa dan rekomendasi peraturan, pengawasanoperasional, serta pengelolaan keuangan dan SDM

Sidang Kabinet“Indonesia krisis listrik, diperlukan pembangunanpembangkit kapasitasbesar”

Kronologis Program 35.000 MW

17 Des ‘14

16 Mar ‘15

4 Mei ‘15Jan ‘15

Launching 35.000 MW oleh Presiden RI di Pantai Goa Sanden DIY.

Pertumbuhan 6% membutuhkan 7.000 MW/tahun atau 35.000 MW/ 5 tahun

(Kepmen ESDM No. 0074/2015 TentangRUPTL 2015-2024)

Jan ‘15 Jan ‘15

Page 7: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 7

Sebaran Jumlah dan Kapasitas Pembangkit, Transmisi, Gardu

Induk dan Perkiraan Kebutuhan Pendanaan

MW: Megawatt kms: Kilometer-sirkuit MVA: Mega-volt ampereLegenda:

Total Indonesia Juta USD

42.940 MW 291 Pembangkit 53.663

46.597 kms 732 Transmisi 10.893

108.789 MVA 1.375 Gardu Induk 8.386

Total 72.942*

Jawa-Bali Juta USD

23.863 MW 49 Pembangkit 28.955

11.185 kms 349 Transmisi 4.615

66.083 MVA 672 Gardu Induk 5.114

Sumatera Juta USD

11.327 MW 76 Pembangkit 14.282

19.305 kms 210 Transmisi 3.840

32.406 MVA 398 Gardu Induk 2.475

Kalimantan Juta USD

2.852 MW 40 Pembangkit 4.000

7.883 kms 68 Transmisi 1.122

3.910 MVA 115 Gardu Induk 324

Sulawesi &

Nusa Tenggara

Juta USD

4.159 MW 83 Pembangkit 5.434

7.207 kms 90 Transmisi 1.169

5.620 MVA 165 Gardu Induk 412

Maluku & Papua Juta USD

739 MW 43 Pembangkit 992

1.017 kms 15 Transmisi 148

770 MVA 25 Gardu Induk 61

*belum termasuk kebutuhan dana untuktanah, Interest During Construction (IDC) danpajak-pajak

Page 8: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 8

Batubara,

50%Gas, 25%

EBT, 25%

Target Bauran Energi Pembangkit Program 35.000 MW

Target Tahun 2025 sesuai dengan KEN

Batubara,

52.87%Gas, 24.07%

BBM, 11.49%

Tenaga Air,

6.70%

Panas Bumi,

4.40%EBT Lain,

0.43%

Realisasi Tahun 2014

Batubara,

30%

Gas, 22%EBT, 23%

BBM, 25%

Batubara,

50%

Gas, 24%

EBT, 25%

BBM, 1%

Target Bauran Energi Pembangkit Tahun 2025

Realisasi 2013

Bauran Energi Final Nasional(sesuai PP No 79/2014)

Bauran Energi Pembangkit Listrik Nasional (Draft RUKN 2015-2034)

Bauran Energi Program 35.000 MW

Batubara,

30%

Gas, 23%

BBM, 41%

EBT, 6%

Bauran Energi

Page 9: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 9

Pengadaan

70%

Konstruksi

1%Perencanaan

29% Konstruksi

18%

Perencanaan

1%

Pengadaan

81%

Konstruksi

38%

Pengadaan

8%

Perencanaan

54%

Transmisi (PLN+Swasta): 46.597 kms

Konstruksi

26%

Pengadaan

10%

Perencanaan

64%

Gardu Induk (PLN+Swasta): 108.789 MVA

Pembangkit PLN: 9.945 MW Pembangkit-Swasta: 25.584 MW

Progress Program 35.000 MW (Proyek baru)

Page 10: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 10

Kemajuan(0-25%):

20%

Kemajuan(25-50%):

4%

Kemajuan(50-75%):

15%

Kemajuan(75-100%):

61%

Kemajuan(0-25%):

14%

Kemajuan(25-50%):

14%

Kemajuan(50-75%):

21%

Kemajuan(75-100%):

51%

Progress Program 35.000 MW (Proyek on-going): 7.000 MW

Pembangkit PLN: 4.193 MW Pembangkit-Swasta: 3.218 MW

Page 11: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 11

8 Langkah Percepatan Pembangunan 35.000 MW

No Masalah Solusi Status

1. Penyediaan Lahan Memberlakukan UU No 2/2012

2. Negosiasi Harga Menetapkan Harga Patokan Tertinggi untuk IPP dan Excess Power (Permen ESDM No. 3/2015)

3. Proses Penunjukandan Pemilihan IPP

Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsunguntuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, danExcess Power (Permen ESDM No. 3/2015)

4. Pengurusan Izin Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

5. Kinerja Developer dan Kontraktor

Melakukan Due Dilligence (uji tuntas) – Permen ESDM No. 3/2015

6. KapasitasManajemen Proyek

Membentuk PMO (Project Management Office) danmenunjuk Independent Procurement Agent

7. Koordinasi Lintas Sektor

Membentuk Tim Nasional Lintas Kementerian disatukandengan KPPIP*)

8. Permasalahan Hukum Menerbitkan Perpres (Ketentuan yang bersifat khusus)

*) KPPIP : Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas

Page 12: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 12

Transmisi dan Gardu Induk

• Swasta diperbolehkan untuk melakukan pembangunan jaringan transmisi.

• Pengoperasian jaringan transmisi harus bersifat open access dan

pengaturannya dilakukan oleh operator yang mengoperasikan sistem

paling besar pada sistem setempat.

• PT PLN diharapkan berperan lebih besar dalam pembangunan transmisi

dan gardu induk untuk memberikan kepastian pembangunan.

• Untuk Program 35 Ribu MW diperlukan pembangunan Jaringan Transmisi

dan Gardu Induk sepanjang 46 Ribu kms dan 108 Ribu MVA dengan total

nilai investasi sebesar 19,3 Miliar USD ( Rp. 250,63 Triliun).

Page 13: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 13

Isu Strategis

• Program 35 Ribu MW dimasukkan sebagai salah satu proyek

strategis dalam Rancangan Perpres mengenai Percepatan

Pembangunan Proyek Strategis Pemerintah;

• Pembangunan transmisi harus lebih cepat atau paling tidak

bersamaan dengan pembangunan pembangkit tenaga listrik;

• Kandungan lokal diupayakan semaksimal mungkin;

• PT PLN melakukan kontrak dengan penyedia baja, pabrikasi tower,

dan kontraktor pembangun tower untuk memastikan terlaksananya

pembangunan tower sesuai dengan spesifikasi.

Page 14: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 14

MembangunKedaulatan Energi Dan Sumber Daya Mineral

9 Program Strategis Sinergi & Penguatan KelembagaanMenangani Krisis

• Akses• Ketercukupan• Kemampuan• Kompetitif

1. Subsidi BBM2. Efisiensi pasokan3. Blok Mahakam4. Kick off Program

35.000MW 5. Konsolidasi Organisasi6. Stakeholder Manajemen

1. Perbaikan bauran energi menjadi 25% padatahun 2025

2. Pembudayaan Konservasi Energi3. Eksplorasi migas secara agresif4. Peningkatan produksi dan lifting migas5. Pembangunan infrastruktur migas6. Pembangunan pembangkit 35.000 MW

beserta transmisi dan gardu induk7. Pembangunan industri penunjang sektor

energi8. Hilirisasi industri mineral dan batubara9. Konsolidasi industri tambang

1. Penguatan ESDM (termasukBPH dan SKK Migas)

2. Perbaikan regulasi (UU, PP, Permen)

3. BUMN sektor energi4. Transformasi PLN dan

Pertamina5. Kerjasama Pemerintah-Swasta6. Kerjasama Internasional

Kepemimpinan & sumber daya manusia: Peningkatan kepemimpinan dan profesionalitas SDM

National Capacity Building: alih teknologi, keterlibatan industri nasional, database

Tata kelola: Transparansi, akuntabilitas, fairness dan independensi

Page 15: Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi ... · Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan Excess

Kementerian ESDM Republik Indonesia 15

www.esdm.go.id