materi kelompok 4 persidangan

16
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang ada dalam persidangan.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang "Persidangan" dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/tgk pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Upload: adhy-andriwiguna

Post on 21-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan

sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang ada

dalam persidangan.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh

kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang "Persidangan" dan sengaja dipilih karena menarik

perhatian penulis untuk dicermati. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada

bapak/tgk pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis,

Page 2: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Persidangan.......................................................................................

B. Tata Ruang Sidang..............................................................................................

C. Susunan Persidangan...........................................................................................

D. Protokoler Persidangan.......................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................

B. Saran....................................................................................................................

Page 3: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persidangan adalah sebuah media atau tempat untuk merumuskan suatu

permasalahan yang muncul dalam suatu komunitas yang didalamnya mutlak terdapat

beberapa perbedaan faham dan kepentingan yang dimilikinya.

Persidangan juga dibuat dalam rangka merumuskan hal-hal yang menjadi

kebutuhan sebuah kelompok/organisasi dalam menjalankan tata kerja organisasi

tersebut. Persidangan itu sendiri dibuat melalui mekanisme-mekanisme yang telah

dibuat sebelumnya.

Mekanisme yang ada didalam persidangan ini berfungsi untuk menjaga keteraturan

setiap elemen yang ada didalam sidang tersebut agar persidangan dapat berjalan lancar secara

harmonis dan kondusif.

Dalam praktiknya, luas ruang sidang yang ada dilingkungan Pengadilan Agama tidak

ada keseragaman. Luas ruang sidang ada biasanya tergantung pada kondisi Pengadilan itu

sendiri, misalnya luas tanah atau kondisi bangunan yang sudah ada. Untuk meningkatkan

wibawa pengadilan, maka diharapkan untuk kedepan ada aturan standarisasi ruang sidang.

Untuk lebih jelasnya mengenai persidangan dan tata cara dalam ruang sidang akan

penulis paparkan dalam pembahasan di bawah ini.

Page 4: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan di atas, maka permasalah yang akan penulis bahas dalam makalah

ini adalah:

1. Bagaimana pengertian Persidangan.

2. Bagaimanakah Tata dalam Ruang sidang.

3. Bagaimanakah Susunan Persidang.

4. Siapakah Protokoler Persidang.

Page 5: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Persidangan

Persidangan adalah sebuah media atau tempat untuk merumuskan suatu

permasalahan yang muncul dalam suatu komunitas yang didalamnya mutlak terdapat

beberapa perbedaan faham dan kepentingan yang dimilikinya. Persidangan juga

dibuat dalam rangka merumuskan hal-hal yang menjadi kebutuhan sebuah

kelompok/organisasi dalam menjalankan tata kerja organisasi tersebut. Persidangan

itu sendiri dibuat melalui mekanisme-mekanisme yang telah dibuat sebelumnya.

Mekanisme yang ada didalam persidangan ini berfungsi untuk menjaga

keteraturan setiap elemen yang ada didalam sidang tersebut agar persidangan dapat

berjalan lancar secara harmonis dan kondusif.

Demi kelancaran sebuah persidangan, hendaknya didukung oleh beberapa perangkat-

perangkat yang ada didalamnya, diantaranya adalah :

1. Pimpinan sidang adalah Pimpinan sidang adalah orang-orang yang telah ditunjuk

sebelumnya oleh peserta sidang yang mempunyai tugas untuk mengarahkan sidang

dan ,menetapkan hasil keputusan yang telah disepakati oleh seluruh peserta sidang. Pimpinan

sidang biasanya terdiri dari 3 (tiga) orang, yakni pimpinan sidang ketua; pimpinan sidang

sekretaris (notulen) yang bertugas untuk mencatat segala ketetapan yang telah disepakati

dalam persidangan untuk kemudian diarsipkan; dan pimpinan sidang anggota yang

mendampingi kedua pimpinan sidang ketua dan pimpinan sidang sekretaris.

2. Materi sidang adalah materi/konsep permasalahan yang akan dibahas didalam

persidangan. Materi ini merupakan rangkuman dari beberapa pokok-pokok permasalahan

yang ada dalam tubuh organisasi tersebut.

3. Peserta sidang adalah peserta yang mengikuti proses persidangan yang merupakan

anggota dari organisasi tersebut. Peserta sidang ini nantinya merupakan penentu setiap

kebijakan/keputusan dari permasalahan yang dibahas dalam persidangan.

Perangkat pendukung lainnya adalah palu siding, alat tulis menulis dan pengeras suara.

Page 6: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

Adapun beberapa jenis ketukan palu sidang yang dilakukan oleh pimpinan sidang ketua yakni

: ketukan palu 1 kali, dilakukan untuk menyepakati keputusan forum. ketukan palu 2 kali,

dilakukan untuk menskorsing/pending siding. ketukan palu 3 kali, dilakukan untuk

menetapkan hasil keputusan forum (konsideran) dari tiap agenda sidang.

B. Ruang Sidang

Sehubungan dangan tata ruang persidangan di lingkungan Peradilan Agama, ada kajian ulama

yang dijadikan bahan pemikiran untuk mewujudkan tata ruang sidang yang ideal,

sebagaimana yang disebutkan dalam kitap Qulyuby wa ‘Umairah Juz IV halaman 302:

( ا �َح� ْي َف�ِس� ُه ِل�ِس َم�ْج� �زُن َك �َح�ُّب� َت ِس� �ْع�ِر�َفُه ( ) (َو�ُي �ْي ِل ا َظ�اِه�ِر� اى ا �اِر�َز� َب َوُن� �َح�اِض�ِر �ِل ا #َق�ِة� �َض�ْي َب �آَّذ%ى �َت ُي % �ْع�َّال ِل ْع�ا َو�اِس� �ى� ا

( ) ( َوشَتاء ( صْيف َمن ت َبااِلوق الئَقا دخناُن َوطهاِرَو َوِرُيح َوَبِرد حِر اَّذى َمصوناَمن اُه �ِر� ُي .َم�ن�

) (َوقَضاء) اِرتفاع ( عن ِلُه صونا صح اال َفى ِلِلَحكم َمْجِلِسا اتخاَّذُه َفْيكِرُه الَمِسْجدا داِرا ُيكوُن َباُن

عادة اِلَقَضاء َبمْجِلس اِلواقْعْين َواِلِلفظا االصوات

Keadaan ruang sidang diutamakan harus luas, agar pihak-pihak yang hadir dalam persidangan

tidak merasa sempit, disamping itu harus menonjol agar diketahui oleh orang-orang yang

akan menyaksikan jalannya persidangan, dan juga harus terlingdung dari gangguan yang

disebabkan oleh panas, dingin, kotoran dan sebagainya sesuai dengan keadaan musim yang

sedang terjadi.

Dan ruang sidang hendaknnya berupa bangunan tersendiri, bukan mesjid. Berdasarkan

pendapat yang kuat, hukumnya makruh apabila mesjid digunakan untuk bersidang

memutuskan perkara, hal ini untuk menjaga mesjid dari suara-suara keras dan sorak sorai

yang biasanya terjadi diruang sidang. Walaupun para Hakim pada waktu hadir dimesjid untuk

menjalankan solat bermusyawarah tentang suatu putusan hukum.

Ruang sidang Pengadilan harus diatur sedemikian rupa agar mencerminkan kewibawaan

Pengadilan. Ruang sidang utama harus lebih diperhatikan, karena rang sidang tersebut

sebagai tempat pemeriksaan pekara-perkara yang menarik perhatian masyarakat serta

digunakan sebagai tempat upacara resmi.

Page 7: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

Dalam praktiknya, luas ruang sidang yang ada dilingkungan Pengadilan Agama tidak ada

keseragaman. Luas ruang sidang ada biasana tergantung pada kondisi Pengadilan itu sendiri,

misalnya luas tanah atau kondisi bangunan yang sudah ada. Untuk meningkatkan wibawa

pengadilan, maka diharapkan untuk kedepan ada aturan standarisasi ruang sidang.

Adapun perlengkapan yang harus ada dalam ruang sidang sebagai berikut:

a. Meja sidang

Meja sidang disebut juga meja hijau, karena meja tersebut ditutup dengan kain warna hijau.

Meja sidang mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.

b. Kursi untuk Ketua majelis, Hakim Anggota, dan Panitera Pengganti.

c. Lambang Negara Garuda, terletak di dinding sebelah atas belakang meja sidang.

d. Bendera Merah Putih disebelah kanan meja sidang.

e. Kursi untuk tempat penggugat, tergugat dan saksi-saksi, terletak didepan meja sidang.

f. Palu di atas meja sidang dihadapan kursi Ketua Majelis.

g. Al-Qur’an.

C. Susunan Persidangan

Pada asasnya pengadilan bersidang sekurang-kurangnya tiga orang hakim, kecuali apabila

undang-undang menentukan lain. Di antara Hakim tersebut, seorang bertindak sebagai Ketua

dan lainnya sebagai Hakim Anggota. Dalam hal tertentu pemeriksaan dapat dikasanakan

dengan hakim tunggal setelah terlebih dahulu mendapat izin dari Mahkamah Agung.

Menurut Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 22 tahun 1969, susunan persidang perkara

perdata maupun pidana adalah Panitera sidang paling kiri, berurut kekanan adalah Ketua

Page 8: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

Majelis, Hakim Anggota yang lebih senior dan Hakim Anggota yang lebih junior. Ukuran

senioritas yang dijadikan pedoman adalah senioritas dalam jabatan hakim.

Menurut undang nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana susunan persidangan

adalah Ketua Majelis ditengah, Hakim anggota berada disebekah kiri dan kanannya,

sedangkan Panitera berada diantara Ketua Majelis dan Hakim Anggota (sebelah kiri ketua)

agak mundur kebelakang dengan menggunakan meja sendiri.

Dalam praktik, susunan persidangan menurut Hukum Acara Pidana tersebut dugunakan untuk

persidang perkara perdata dilingkungan Peradilan Umum maupun lingkungan Peradilan

Agama. Namun, penerapan susunan persidangan tersebut dilingkungan peradilan Agama

masih belum sepenuhnya, karena tempat duduk Panitera/Panitera pengganti masih sejajar

dengan Majelis Hakim yaitu menghadap meja sidang, sehingga terkesan bahwa Majelis

Hakim yang bersidang berjumlah 4 (empat) orang. Oleh karena itu keberadaan aturan yang

mengatur tentang susunan persidangan perkara perdata dalam hukum acara perdata sangat

diperlukan.

Tugas Hakim Anggota selain yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undang juga

diberi tugas berkaitan dengan persidang, yaitu Hakim Anggota yang senior mencatat segala

hal dan peristiwa untuk kepentingan menyusun putusan, sedangkan Hakim Anggota yang

junior mencatat segala hal dan peristiwa untuk penyusunan berita acara persidangan. Tugas-

tugas tersebut dilakukan bersama Panitera Pengganti.

Pakaian Majelis Hakim Pengadilan Agama memakai toga dan berkopiah hitam bagi

hakim pria, hakim wanita memakai toga dan berjilbab, sedangkan Panitera Pengganti

yang ikut sidang memakai jas warna hitam, untuk Panitera Pengganti wanita memakai

jas warna hitam dan berjilbab.

Page 9: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

D. Protokoler Persidangan

Protokoler persidangan sebelum sidang dilangsungkan dilaksanakan oleh seorang petugas

khusus yang ditunjukkan untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Sedangkan protokoler

persidangan pada sidang berlangsung dilaksanakan oleh Majelis Hakim.

Dalam hukum acara perdata tidak ditemukan ketentuan yang mengatur tentang protokoler

persidangan. Protokoler persidangan orang dewasa yang terbuka untuk umum diatur dalam

hukum acara pidana.

Dalam praktik di Peradilam Agama, protokoler persidangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Sidang Pengadilan Agama dimulai pukul 09.00 waktu setempat, kecuali sebelumnya

ditentukan atau karena keadaan luar biasa.

b. Majelis Hakim dan Panitera Pengganti siap memasuki ruang sidang.

c. Petugas Protokoler memberitahu kepada hadirin bahwa sidang segera dimulai, Majelis

Hakim memasuki ruang sidang.

d. Majelis Hakim memasuki ruang sidang dan duduk di posisi yang telah ditentukan,

demikian pula Panitera Pengganti.

e. Tugas Protokoler selanjutnya menjadi tugan Majelis Hakim.

f. Ketua Majelis Hakim menbuka sidang dengan kalimat, “ pada hari

ini..........tanggal......Pengadilam Agama.....yang memeriksa perkara perdata, dinyatakan di

buka dan terbuka untuk umum, dengan menbaca Bismillahirrahmanirrahim” diikuti ketukan

palu tiga kali.

g. Sidang ditutup, diikuti ketukan palu tiga kali.

Page 10: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN
Page 11: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Persidangan merupakan salah satu upaya dalam penyelesaikan suatu permasalahan atau

konflik yang muncul

dalam setiap induvidualisme atau bahkan perkelompok(organisasi).

Proses persidangan berlangsung dalam suatu ruang sebagaimana yang telah dijelaskan dalam

penlulisan ini.serta dilengkapi dengan penjelasan yang diambil langsung dari kitab qulyuby

wa ‘umaira,sebagaimana ruang yang dapat memberikan rasa aman bagi para hakim atau

anggota lainnya,sehingga dapat mencerminkan kewibawaan pengadilan.

B. Saran

Demikianlah makalah dari kami, dan yang tertuang dalam makalah ini, menurut penulis

bukanlah hal yang sempurna kebenarannya, akan tetapi ini adalah bagian dari proses

pembelajaran menuju kebenaran. Oleh karena itu penulis masih sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari teman-teman. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita

semua. Amien.

Page 12: MATERI KELOMPOK 4 PERSIDANGAN

DAFTAR PUSTAKA

kitap Qulyuby wa ‘Umairah Juz IV halaman 302.

Mustofa Sy. S.H., M.H, Kepaniteraan Peradilan Agama,Yan Pramadya Puspa, Op., cit., hlm.

306.

SUMBER : ENTRI