materi formula pemilihan 1

12
FORMULA PEMILIHAN

Upload: dailydysleksia

Post on 02-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Formula Pemilihan 1

FORMULA PEMILIHAN

Page 2: Materi Formula Pemilihan 1

Formula pemilihan• Formula pemilihan adalah rumus yang

digunakan untuk menentukan siapa atau partai politik apa yang memenangkan kursi disuatu daerah pemilihan

• Konsep sistem pemilu sejatinya menunjuk pada formula pemilihan

Page 3: Materi Formula Pemilihan 1

• Plurality-majority (formula majoritarian) atau di Indonesia sering disebut dengan sistem distrik

• Semi-proportional• Proportional-representation

International Democratic Electoral Assistance (IDEA) mengklasifikasikan sistem pemilu atas tiga rumpun sistem pemilihan:

Dari ketiganya terdapat sembilan turunan

Page 4: Materi Formula Pemilihan 1

Plurality-Majority Semi PR Proportional Representation

(PR)

FPTP

BV

AV

TRS

MMPList PRSNTVPS STV

KLASIFIKASI SISTEM PEMILU

Keterangan:FPTP : First Past The Post; BV : Block Vote; TRS : Two-Round System; PS : Parallel System; SNTV : Single Non-Tranferable Vote; List PR : List Proportional Representation; MMP : Mixed Member Proportional; STV : Single Transerable Vote

Sumber: Kartawidjaja dan Kusumah, hlm . 194

Page 5: Materi Formula Pemilihan 1

Rumpun plurality-majority

• First Past The Post (FPTP)• Block Vote (BV) atau Party Block Vote (PBV)• Two Round System (TRS)• Alternative Vote (AV)

Page 6: Materi Formula Pemilihan 1

Rumpun semi-proportional • Parallel System • Single Non-Transferable Vote (SNTV),

Rumpun proportional representation • List Proportional representation (list PR)• Mixed Member Proportional (MMP)• Single Transferable Vote (STV)

Page 7: Materi Formula Pemilihan 1

Formula majoritarian

(1) formula pluralitas, dalam formula pluralitas yang dinyatakan menang adalah calon dengan perolehan suara terbanyak dibanding calon lain

(2) formula mayoritas, seorang calon dinyatakan menang jika berhasil mengumpulkan suara pemilih dalam jumlah mayoritas (50% + 1)) atau kemenangan mutlak.

Page 8: Materi Formula Pemilihan 1

Formula pluralitas mempunyai dua varian

1. The first Past the Post (FPTP), disebut juga mayoritas relative (relative-majority) atau mayoritas sederhana (simple-plurality) Prinsip dari tipe ini pemenang pemilihan adalah

seorang calon yang mendapatkan peringkat suara paling banyak sekalipun kurang dari 50% + 1 suara, atau tanpa memperhatikan hasil mayoritas

FPTP digunakan dalam pemilihan wakil tunggal (single-member district system), yakni dalam satu distrik hanya memperebutkan satu kursi, seperti pemilihan presiden, gubernur, bupati/walikota. Namun di beberapa negara dipakai untuk pemilihan badan perwakilan rakyat

Page 9: Materi Formula Pemilihan 1

2. Block Vote (BV), formula ini digunakan untuk distrik berwakil banyak (multi-member district), artinya dalam satu distrik diperebutkan banyak kursi.

Dalam sistem ini, pemilih memiliki hak suara sebanyak jumlah kursi yang akan diisi dan bebas mempergunakan hak suara, apakah sejumlah kursi yang diperebutkan ataupun tidak. Para calon yang memiliki suara terbanyak yang berhak mengisi kursi-kursi tersebut

Varian BV adalah Party Block Vote (PBV), perbedaannya, pada PBV pemilih memilih partai bukan memilih calon. Partai yang memperoleh suara terbanyak memenangkan semua kursi di distrik tersebut.

Page 10: Materi Formula Pemilihan 1

Formula mayoritas 1. Two-Round System (TRS) disebut juga majority run-off 2. Prinsip TRS, jika tidak ada calon yang mengumpulkan suara mayoritas

mutlak (50% + 1 suara), maka digelar pemilihan putaran kedua3. TRS digunakan dalam pemilihan wakil tunggal (single-member district

system), dan pemilih memilih satu calon. Calon yang mendapat suara mayoritas mutlak yang menang, jika tidak ada yang mendapat suara mayoritas mutlak maka diadakan pemilu putaran kedua.

4. Ada dua pilihan: Formula pluralitas, penentuan pemenang didasarkan pada calon

yang berhasil memperoleh suara terbanyak, tanpa melihat apakah calon memperoleh suara mayoritas mutlak atau tidak

Formula mayoritas, penentuan pemenang memperhatikan perolehan suara mayoritas mutlak dengan formula run-off, yakni pemilihan yang hanya diikuti oleh dua calon yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama

Page 11: Materi Formula Pemilihan 1

2. Alternative Vote (AV) atau formula alternatif Digunakan dalam pemilihan wakil tunggal (single-member district

system). AV menggunakan prinsip preferential ballot, yakni pemilih diminta

meranking calon sesuai dengan pilihannya. Misalnya, peringkat pertama diberikan kepada calon A, peringkat kedua diberikan kepada calon B, ketiga Calon C, dst. Pemenang adalah yang mendapatkan suara mayoritas mutlak, jika tidak ada maka calon dengan suara terendah akan dicoret dari daftar. Selanjutnya surat suara akan dilihat lagi untuk preferensi kedua, suara preferensi kedua akan diberikan kepada calon yang tersisa berdasarkan tanda yang tertera di surat suara. Langkah ini diulangi sampai seorang calon mendapat suara mayoritas mutlak dan kemdian dinyatakan sebagai pemenang

Prinsip formula ini adalah mentransfer suara minoritas kemudian diberikan kepada calon yang memperoleh suara yang lebih kuat sampai tercapai satu pemenang.

Page 12: Materi Formula Pemilihan 1

Kelebihan Kelemahan

• Fragmentasi atau kecenderungan membuat partai baru dapat dibendung• Dapat mendorong penyederhanaan partai tanpa paksaan• Wakil rakyat lebih dekat dengan pemilihnya• Lebih aspiratif dan dapat memperjuangkan rakyat pemilihnya

• Partai yang kalah kehilangan suara• Lebih meperjuangkan kepentingan distrik• Mudah terjadi pengkotakan etnis dan agama• Mendorong terjadinya disintegrasi

Sumber: Dawam Rahardjo, Sistem Pemilu: Demokratisasi dan Pembangunan, Jakarta, PT. Pustaka Cidesindo, 1996, hlm. 26-27

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Distrik