materi 8 uji kekerassan

15
Material Teknik. Material Teknik. Pengujian Kekerasan dan Metalografi Pengujian Kekerasan dan Metalografi I. PENGUJIAN KEKERASAN Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai spesifikasi. Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu .

Upload: ahmad-budiman

Post on 25-Jun-2015

350 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: materi 8 uji kekerassan

Material Teknik.Material Teknik. Pengujian Kekerasan dan Metalografi Pengujian Kekerasan dan Metalografi

I. PENGUJIAN KEKERASANPengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai spesifikasi.

Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu .

Page 2: materi 8 uji kekerassan

Penguian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan.

Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :1. Brinnel (HB / BHN)2. Rockwell (HR / RHN)3. Vikers (HV / VHN)4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)

Page 3: materi 8 uji kekerassan

Skala Penekan

Beban Skala

KekerasanWarna Angka

Awal Utama Jumlah

A

B

C

D

E

F

G

H

K

L

M

P

R

S

V

Kerucut Intan 120°

Bola Baja 1,588 mm (1/6”)

Kerucut Intan 120°

Kerucut Intan 120°

Bola Baja 3,175 mm (1/8”)

Bola Baja 1,588 mm (1/6”)

Bola Baja 1,588 mm (1/6”)

Bola Baja 3,175 mm (1/8”)

Bola Baja 3,175 mm (1/8”)

Bola Baja 6,35 mm (1/4”)

Bola Baja 6,35 mm (1/4”)

Bola Baja 6,35 mm (1/4”)

Bola Baja 12,7 mm (1/2”)

Bola Baja 12,7 mm (1/2”)

Bola Baja 12,7 mm (1/2”)

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

50

90

140

90

90

50

140

50

140

50

90

140

50

90

140

60

100

150

100

100

60

150

60

150

60

100

150

60

100

150

100

130

100

100

130

130

130

130

130

130

130

130

130

130

130

Hitam

Merah

Hitam

Hitam

Merah

Merah

Merah

Merah

Merah

Merah Merah

Merah

Merah

Merah

Merah

Sedangkan pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan leluasa. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala rockwell.

Page 4: materi 8 uji kekerassan

Pengujian kekerasan Brinell merupakan pengujian standard secara industri, tetapi karena penekannya terbuat dari bola baja yang berukuran besar dan beban besar, maka bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya.

Rockwell Superficial Hardness Test Block

Hardness Scale

Part No:Penetrator

Load Ranges Material

15N Scale S15N10N Diamond

15 Kg All Steel

30N Scale S30N10N Diamond

30 Kg All Steel

45N Scale S45N10N Diamond

45 Kg All Steel

15T Scale S15T10 1/16" Ball 15 Kg All Brass

30T Scale S30T10 1/16" Ball 30 Kg All Brass

45T Scale S45T10 1/16" Ball 45 Kg All Brass

15W Scale S15W10 1/8" Ball 15 Kg All Brass

30W Scale S30W10 1/8" Ball 30 Kg All Brass

45W Scale S45W10 1/8" Ball 45 Kg All Brass

15X Scale S15X10 1/4" Ball 15 Kg All Brass

30X Scale S30X10 1/4" Ball 30 Kg All Brass

45X Scale S45X10 1/4" Ball 45 Kg All Brass

15Y Scale S15Y10 1/2" Ball 15 Kg All Brass

30Y Scale S30Y10 1/2" Ball 30 Kg All Brass

45Y Scale S45Y10 1/2" Ball 45 Kg All Brass

Page 5: materi 8 uji kekerassan

Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan logam, skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik.

Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk memperbaiki ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga dapat mengukur kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya.

Gambar di bawah ini menunjukkan ukuran perbandingan dari penekanan pada pengujian bahan yang sama dengan berbagai pengujian kekerasan.

Brinell Bola Baja 10 mmBeban 300 Kg

RockwellPenekan C, 150 Kg

RockwellPenekan N, 30 Kg

Permukaan

Page 6: materi 8 uji kekerassan

Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada :a. Permukaan materialb. Jenis dan dimensi materialc. Jenis data yang diinginkand. Ketersedian alat ujiPengujian Kekerasan dengan metode : Brinnel, Rockwell dan Vickers menggunakan: Alat/ Pengujian Benda Uji (test speciment)yang bertujuan untuk Memahami cara Menguji Kekerasan logam dengan ketiga Metode tersebut

Page 7: materi 8 uji kekerassan

Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur ketahanan terhadap deformasi. Tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran penekanan, derajat pengerasan regangan, berbeda. Jadi pertama korelasi antara kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara pengujian kekerasan menjadi permasalahan.

Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan hubungan tersebut secara eksperimen, jadi kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara ditulis sebagai tabel konversi kekerasan. Tetapi hal yang diutarakan di atas berbeda menurut bahan, oleh karena itu untuk baja atau paduan tembaga perlu memakai tabel yang berlainan sesuai dengan paduan mesing-masing.

Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan kekuatan tarik atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk mengetahui kekuatan bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan. Tetapi karena hubungan itu memuat banyak faktor variabel, perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Sebagai tambahan dalam penggunaan bagi bahan yang sama jenisnya, disarankan untuk memperhatikan metalografinya.

Page 8: materi 8 uji kekerassan

DIARGAM ALIR UJI KEKERASAN DIARGAM ALIR UJI KEKERASAN LOGAMLOGAM

Menyiapkan Specimen:

-Baja

-Besi Cor

-Tembaga

-Alumunium

Menggrinda

Mengampelas

Pengujian kekerasan

(Masing-masing dari tiga metode)

Pengambilan Data

Memotong Specimen:

-Ukuran : 5 s/d 8 mm

-Harus rata

Page 9: materi 8 uji kekerassan

ALAT UJI KEKERASAN MATERIAL LOGAM

Page 10: materi 8 uji kekerassan

GAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIANGAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIAN

BRINELLROCKWELL VICKERS

Untuk pengujian Vickers, belum dilakukan / dipraktikumkan.

Page 11: materi 8 uji kekerassan

Pemakaian logam disuatu konstruksi, baik sebagai bangun ataupun sebagai elemen perlu diketahui bagaimana sifat dan kondisi dari logam yang akan atau sedang digunakan tersebut. Apakah memenuhi syarat atau tidak, terutama dalam hal ini menyangkut keamanan dari pemakaiannya. Karena itu kiranya diperlukan adanya pengujian demi pengujian dari bahan tersebut, baik sebelum digunakan ataupun dalam selang waktu tertentu dari pemakaian bahan tersebut.

Proses pengujian logam adalah proses pemerikasaan bahan-bahan logam untuk diketahui sifat dan karakteristiknya yang meliputi sifat mekanik, sifat fisik, bentuk struktur, dan komposisi unsur-unsur yang terdapat didalamnya.

Ada beberapa macam metode teknik pengujian logam, baik itu pengujian dengan cara merusak (destruction Test) ataupun pengujian tanpa merusak (Non Destruction Test), Dan juga pengujian metallografi. Penggunaan metodenya tergantung pada data apa yang diperlukan.

UJI KEKERASAN

Page 12: materi 8 uji kekerassan

1. Pengujian Tanpa Merusak ( Non Destruction Test)Pengujian tanpa merusak adalah pengujian yang dilakukan tanpa menyebabkan adanya cacat pada benda yang kita uji. Beberapa pengujian tanpa merusak yang banyak digunakan antara lain:

• Pengujian secara visual• Pengujian dengan dye penetran untuk pengujian cacat luar• Pengujian dengan magnetic particle untuk pengujian cacat luar• Pengujian dengan ultrasonik untuk mengetahui adanya cacat dalam• Penujian dengan Eddy Curent untuk mendeteksi adanya cacat luar• Radiografi dengan sinar x untuk mendeteksi cacat dalam• Radiografi dengan menggunakan sinar gamma untuk mendeteksi cacat dalamPengujian suara dan lain-lain

2. Pengujian Dengan Merusak (Destruction Test)Sesuai dengan namanya, pengujian ini akan menimbulkan cacat pada benda uji. Karena itu pada pengujian ini hanya diambil sampel-sampel tertentu sehingga setelah pengujian akan diketahui bagaimana sifat dari bahan tersebut. Ada beberapa macam pengujian pada Destruction test ini, antara lain: Pengujian tarik, Pengujian pukulan, Pengujian tekan, Pengujian kekerasan, Pengujian bengkok,Pengujian impactdan lain sebagainya

Page 13: materi 8 uji kekerassan
Page 14: materi 8 uji kekerassan
Page 15: materi 8 uji kekerassan