mengolah data dengan spss · 2017. 1. 8. · uji t cara mengolah data menggunakan spss dan cara b....

83

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Mengolah Data Dengan SPSSHikmah Agustin, SP.,MM

  • MATERI

    MATERI KETERANGAN

    1. Uji KuesionerCara mengatasi data yg tidak Valid

    dan/atau tidak Reliabela. Uji Validitas

    b. Uji Reliabilitas

    2. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji NormalitasPerbedaan penggunaan uji (misal perbedaan

    normalitas menggunakan grafik dan uji Glejser)b. Uji Heteroskedastisitas

    c. Uji Multikolinearitas

    3. Uji Hipotesis

    a. Uji TCara mengolah data menggunakan SPSS dan cara

    menganalisa hasil output SPSSb. Uji F

    4. Koefisien Determinasi

  • MATERI 1

    Uji Kuesioner

  • 1. UJI VALIDITAS

    Secara umum uji validitas adalah untuk melihat apakah

    item pertanyaan yang dipergunakan mampu mengukur

    apa yang ingin diukur.

    contoh:

    Besarnya gaji valid dipergunakan untuk mengukur

    kekayaan seseorang; atau jumlah anak tidak valid

    dipergunakan untuk mengukur kekayaan seseorang.

    Artinya gaji berkorelasi dengan tingkat kekayaan

    seseorang, tetapi jumlah anak tidak berkorelasi dengan

    tingkat kekayaan seseorang.

  • Uji Validitas Product Moment Pearson

    1. Korelasi Product Moment

    Item butir dinyatakan valid jika mempunyai

    korelasi dengan skor total

  • ButirNilai Correlation Sig. Status

    1 0,741 0,000 Valid

    2 0,6360,000

    Valid

    3 0,8060,000

    Valid

    4 0,6590,000

    Valid

    5 0,5390,000

    Valid

    6 0,626 0,000 Valid

    Tabel xxx

    Uji Validitas Variabel Kompensasi

    Sumber : Data Primer (diolah),th..

  • Uji Validitas dengan Corrected Item to Total Correlation

    Adalah dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanyaspurious overlap. Perhitungan dengan SPSS menggunakan :

    Analyze --> Scale --> Reliability Analysis, pindahkanjawaban responden pada masing-masing butir (tanpa skortotal) dari kiri ke kanan --> Pilih Statistic è Klik pada Scale ifitem deleted --> OK.

    Nilai yang dipergunakan pada kolom Corrected item-totalcorrelation.

  • Analisa hasil

    Lantas, mana item-item yang lolos seleksi? Pilihlah item-itemyang mempunyai koefisien korelasi item-total dengan koreksi(corrected item-total correlation) di atas 0.30 pada kolomcorrected item-total correlation.

    Mengapa 0.30?

    Menurut Azwar (1999:65), pada prinsipnya adalah semakinmendekati angka 1.00 pada koefisien korelasinya, berarti itemitu makin bagus. Namun, nilai koefisien korelasi yang tinggimemang ikut meningkatkan reliabilitas skala; tetapi, tidakselalu meningkatkan validitas skala. Nilai koefisien korelasiitem-total itu menunjukkan daya beda item.

  • 2. Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakahrangkaian kuesioner yang dipergunakan untukmengukur suatu konstruk tidak mempunyaikecenderungan tertentu. Nilai yang lazim dipakaiadalah 0,6.

    Reliabilitas statistik diperlukan untuk memastikanvaliditas dan ketepatan analisis statistik. Ia mengacupada kemampuan untuk mereproduksi hasil lagi danlagi sesuai kebutuhan. Hal ini penting karena akanmembangun tingkat kepercayaan dalam analisisstatistik dan hasil yang diperoleh.

  • Hasil

  • Pertanyaan yang sering muncul

    1. Bagaimana perlakuan terhadap butir pertanyaanyang tidak valid?

    Jawab:

    Butir yang tidak valid berarti tidak mampu mengukursuatu konstruk yang akan diukur, sehingga sebaiknyadikeluarkan dari model penelitian.

  • Lanjutan…

    2. Butir-butir pertanyaan sudah valid semua, tetapimengapa tidak reliabel?

    Jawab:

    Meskipun ada kecenderungan bahwa jika semua butirsudah valid akan reliabel, akan tetapi hal tersebuttidak merupakan suatu jaminan. Upaya yang dapatdilakukan agar menjadi reliabel adalah denganmemodifikasi indikator yang dipergunakan.

  • Lanjutan..

    3. Kuesioner sudah valid dan reliabel, tetapi mengapahipotesis tidak diterima?

    Jawab:

    Tidak ada hubungan antara uji validitas dan reliabilitasdengan penerimaan hipotesis. Uji validitas danreliabilitas hanya untuk melihat apakah alat ukur yangdipergunakan (kuesioner) sudah layak dipergunakanatau belum.

  • 4. Metode pengujian mana yang paling tepat?

    Jawab:

    Tidak ada ketentuan yang pasti dan tergantung

    dari model yang dipergunakan dalam penelitian.

  • MATERI 2

    Uji Asumsi Klasik

  • Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi padaanalisis regresi linear berganda.

    Setidaknya ada lima uji asumsi klasik, yaitu :

    uji multikolinearitas,

    uji heteroskedastisitas,

    uji normalitas,

    uji autokorelasi dan

    uji linearitas.

    Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harusdipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagaicontoh, dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat manayang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada ujitersebut, dan setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada ujiyang lain.

    Tapi ada 2 uji asumsi yang sangat jarang digunakan yaitu autokorelasi (khususdata keuangan/time series) dan linieritas (byk penulis tdk menggunakan uji ini)

  • 1. UJI NORMALITAS

    Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek

    apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang

    sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua

    perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas

    sebaran.

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

    sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat

    atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

    yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau

    mendekati normal.

  • METODE GRAFIK

    Data yang normal apabila didalam hasil analisis ditunjukkan data-

    data atau grafik dimana titik berada disekitar garis vertikal atau

    didekat garis. Sehingga jika data atau titik tersebut didalam garis

    atau disekitar garis maka data tersebut dianggap normal.

    Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

    Dependent Variable: Kepercayaan Guru

    Observed Cum Prob

    1.00.75.50.250.00

    Exp

    ecte

    d C

    um P

    rob

    1.00

    .75

    .50

    .25

    0.00

  • METODE Kolmogorov Smirnov

    Uji normalitas dapat digunakan uji

    Kolmogorov Smirnov (Alhusin, 2001:262),

    kriterianya adalah :

    Jika probabilitas > 0.05, maka distribusi data

    normal

    Jika probabilitas < 0.05, maka distribusi data

    tidak normal

  • Hasilnya>>

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    kompensasi kepemimpinan semangat kerja Prestasi Kerja

    N47 47 47 47

    Normal Parametersa Mean19.0638 25.2766 24.277 25.0426

    Std. Deviation3.54722 2.64330 2.5255 1.87614

    Most Extreme Differences Absolute.115 .161 .180 .179

    Positive.094 .088 .139 .179

    Negative-.115 -.161 -.180 -.119

    Kolmogorov-Smirnov Z.786 1.104 1.233 1.226

    Asymp. Sig. (2-tailed).566 .175 .096 .099

    a. Test distribution is Normal.

  • Variabel Tingkat Signifikansi

    Keterangan

    Prestasi Kerja (Y2) 0,099 Valid

    Semangat Kerja (Y1) 0,096 Valid

    Kepemimpinan (X2) 0,175 Valid

    Kompensasi (X1) 0,566 Valid

    Tabel xxx

    Hasil Uji Normalitas

    Sumber : Data Primer Diolah

  • 2.MULTIKOLINEARITAS

    Uji multikolinearitas adalah untuk melihat adaatau tidaknya korelasi yang tinggi antaravariabel-variabel bebas dalam suatu modelregresi linear berganda.

    Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antaravariabel bebas terhadap variabel terikatnyamenjadi terganggu.

  • Multikolinieritas

    Sebagai ilustrasi, adalah model regresi denganvariabel bebasnya motivasi, kepemimpinan dankepuasan kerja dengan variabel terikatnya adalahkinerja.

    Logika sederhananya adalah bahwa model tersebutuntuk mencari pengaruh antara motivasi,kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja.

    Jadi tidak boleh ada korelasi yang tinggi antaramotivasi dengan kepemimpinan, motivasi dengankepuasan kerja atau antara kepemimpinan dengankepuasan kerja.

  • Alat statistik yang seringdipergunakan untuk mengujigangguan multikolinearitasadalah dengan variance inflationfactor (VIF), korelasi pearsonantara variabel-variabel bebas.

    Menggunakan VIF

  • Kreteria yang dipakai jika VIF > 5, makavariabel tersebut mempunyai persoalanmultikolinieritas dengan variabel bebaslainnya dan jika VIF 5 berarti tidak terjadimultikolinieritas antar variabel.

  • Menggunakan Korelasi Pearson

  • Hasil

    Correlations

    kompensasi kepemimpinan

    kompensasi Pearson Correlation1 .244

    Sig. (2-tailed).099

    N47 47

    kepemimpinan Pearson Correlation.244 1

    Sig. (2-tailed).099

    N47 47

  • 3. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heterokesdastisitas adalah untuk melihat apakah

    terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu

    ke pengamatan ke pengamatan yang lain.

    Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah

    di mana terdapat kesamaan varians dari residual

    satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap

    atau disebut homokesdastisitas.

  • Metode scatter plot

    Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan denganmetode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED(nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya).

    Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat polatertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebarkemudian menyempit.

    Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser

  • Cara 1 Uji Glejser

  • Hasilnya…

    Correlations

    kompensasi

    kepemimpina

    n

    Unstandardiz

    ed Residual

    Spearman's rho kompensasi Correlation

    Coefficient1.000 .191 -.002

    Sig. (2-tailed). .198 .992

    N47 47 47

    kepemimpinan Correlation

    Coefficient.191 1.000 -.035

    Sig. (2-tailed).198 . .817

    N47 47 47

    Unstandardized

    Residual

    Correlation

    Coefficient-.002 -.035 1.000

    Sig. (2-tailed).992 .817 .

    N47 47 47

  • Variabel Nilai Korelasi Sig. Ket.

    Kompensasi (X1) -,002 0,992 Bebas Hetero

    Kepemimpinan (X2) -,035 0,817 Bebas Hetero

    Tabel xxx

    Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Regresi I

    Sumber : Data Primer Diolah

  • Cara Grafik

  • Hasilnya..

  • MATERI 3

    Uji Hipotesis

  • Hipotesis

    1. Ada pengaruh secara parsial dari

    kompensasi kepemimpinan dan semangat

    kerja terhadap Kinerja.

    2. Ada pengaruh secara simultan dari

    kompensasi kepemimpinan dan semangat

    kerja.

  • ANALISIS REGRESI

  • Hasilnya..

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant)5.013 2.459 2.039 .048

    kompensasi.266 .071 .374 3.768 .000

    kepemimpinan.561 .095 .587 5.918 .000

    a. Dependent Variable: semangat kerja

  • Persamaan Regresi

    Y = A + bXi

    Y = 5,013 + 0,266X1 + 0,561X2 Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

    Konstanta = 5,013 yang menunjukkan bahwa tanpa adanya perubahan terhadap

    kompensasi dan kepemimpinan, maka semangat kerja tetap sebesar 5,013.

    Kompensasi (X1) = 0,266, ini menunjukkan bahwa kompensasi mempunyai

    pengaruh yang positif terhadap semangat kerja. Jika nilai kompensasi naik 1

    point sementara variabel lain tetap, maka semangat kerja akan naik sebesar

    0,266.

    Kepemimpinan (X2) = 0,561, ini menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai

    pengaruh yang positif terhadap semangat kerja. Jika nilai kepemimpinan naik 1

    point sementara variabel lain tetap, maka semangat kerja akan naik sebesar

    0,561.

  • Koefisien Determinasi

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

    Estimate

    1 .770a .592 .574 1.6491

    a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, kompensasi

    b. Dependent Variable: semangat kerja

    R = Korelasi Ganda

    R Square = Koefisien Determinasi

  • Artinya..

    R Square : 0,592

    Dari analisis diperoleh nilai koefisien determinasi

    (R2) sebesar 0,592 atau 59,2%. Ini menunjukkan

    bahwa kompensasi dan kepemimpinan dapat

    menjelaskan pengaruhnya terhadap semangat

    kerja sebesar 59,2%. Sedangkan sisanya sebesar

    40,8% dipengaruhi variabel lainnya.

  • Uji F / Uji Simultan/Uji anova

    ANOVAb

    ModelSum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 173.741 2 86.871 31.942 .000a

    Residual 119.663 44 2.720

    Total 293.404 46

    a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, kompensasi

    b. Dependent Variable: semangat kerja

    F = 31,942 Sig = 0,000

    Dengan nilai uji F sebesar 31,942 dengan tingkatsignifikan 0,000 menunjukkan bahwa kompensasi (X1)dan kepemimpinan (X2) secara bersama-samaberpengaruh signifikan terhadap semangat kerja

  • Uji T / Uji parsial /Uji Sendiri-sendiri

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) 5.013 2.459 2.039 .048

    kompensasi .266 .071 .374 3.768 .000

    kepemimpinan .561 .095 .587 5.918 .000

    a. Dependent Variable: semangat kerja

  • Analisis Uji T

    Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa variabel kompensasi

    (X1) mempunyai nilai t sebesar 3,768 dengan tingkat signifikan

    0,000. Hasil ini menyatakan bahwa kompensasi (X1) mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja (Y).

    Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa variabel

    kepemimpinan (X2) mempunyai nilai t sebesar 5,918 dengan

    tingkat signifikan 0,000. Hasil ini menyatakan bahwa

    kepemimpinan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap semangat kerja (Y).

  • Uji Dominan/STEPWISE

  • Hasilnya ..

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant)7.887 2.658 2.967 .005

    kepemimpinan

    .648 .105 .679 6.198 .000

    2 (Constant)5.013 2.459 2.039 .048

    kepemimpinan

    .561 .095 .587 5.918 .000

    kompensasi.266 .071 .374 3.768 .000

    a. Dependent Variable: semangat kerja

  • Standardized Coefficients

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant)5.013 2.459 2.039 .048

    kompensasi.266 .071 .374 3.768 .000

    kepemimpinan.561 .095 .587 5.918 .000

    a. Dependent Variable: semangat kerja

  • Dari hasil olah data pada Standardized Coefficients

    pada nilai Beta diperoleh nilai terbesar pada

    variabel kepemimpinan yaitu 0,587, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

    variabel yang dominan mempengaruhi semangat

    kerja (Y).

  • ANALISIS DESKRIPTIF

    Deskriptif Variabel Kompensasi

    Variabel kompensasi mempunyai 6 butir pernyataan,dengan demikian skor total maksimum adalah 30 dantotal skor minimum adalah 6. Sehingga diperolehinterval sebagai berikut :

    Interval = (Skor tertinggi – Skor terendah) / JumlahKatagori

    = (30 – 6) / 5

    = 4,8

    (Sri Mulyono, 1991:9)

  • Skor Kategori Jumlah Porsentase

    6 - 10,8 Sangat Tidak Sesuai 0 0

    >10,8 – 15,6 Tidak Sesuai 8 17

    >15,6 – 20,4 Biasa Saja 21 45

    >20,4 – 25,2 Sudah Sesuai 17 36

    > 25,2 - 30 Sangat Sesuai 1 2

    Jumlah 47 100

    Tabel xxx

    Hasil Penilaian Variabel Kompensasi (X1)

    Sumber : Data Primer Diolah

    Dari hasil analisis di atas diketahui kategori terbesar adalah

    biasa saja yaitu sebanyak 21 responden atau 45%, kategori

    sudah sesuai 17 responden atau 36%, kategori tidak sesuai

    ada 8 responden atau 17% dan kategori sangat sesuai ada 1

    responden atau 2%.

  • Dari hasil ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan

    dipersepsikan oleh sebagian besar responden dalam kategori

    biasa saja dan sudah sesuai. Karena tidak adanya dominasi

    yang terbesar dari kategori jadi dapat dikatakan bahwa dari

    segi kesesuaian besarnya kompensai dengan besarnya

    tanggungjawab, kesesuaian dengan prestasi, kesesuaian masa

    kerja, kesesuaian kebutuhan hidup sehari-hari dan ada

    kenaikan yang berkala dianggap oleh masing-masing

    responden beragam.

  • Latihan ….

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 9.561 1.756 5.445 .000

    kompensasi -.068 .055 -.128 -1.217 .230

    kepemimpinan .379 .087 .534 4.370 .000

    semangat kerja .296 .103 .398 2.874 .006

    a. Dependent Variable: kinerja

  • Terima Kasih