materi 2 buku sekolah

25
BUKU SEKOLAH 1 Prof. Dr. H. Suherli Kusmana, M.Pd.

Upload: kohan-farhan

Post on 28-Apr-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 2 Buku Sekolah

BUKU SEKOLAH

1

Prof. Dr. H. Suherli Kusmana, M.Pd.

Page 2: Materi 2 Buku Sekolah

2

Sejarah Buku dan Hakikatnya

Hasrat berkomunikasi sudah ada sejak dahulu, mulai dari zaman prasejarah atau pada zaman mesir kuno yang disampaikan melalui tulisan mengunakan bahan daun papirus.

Penemuan kertas menjadi inspirasi bagi lahirnya teknologi pencetakan dengan ditemukannya mesin cetak.

Buku tidak hanya dibatasi pada wujud fisik berupa sekumpulan kertas, tetapi juga dalam wujud yang lain, seperti internet (buku elektronik).

Perkembangan ini melibatkan kepentingan penulis, pembaca, dan penerbit.

Page 3: Materi 2 Buku Sekolah

3

Kolombia memiliki undang-undang yang di antaranya mengatur agar penghasilan yang didapat penulis dari hak ciptanya dibebaskan dari pajak penghasilan. Buku-buku dibebaskan dari pajak penjualan dan pajak impor selama 20 tahun. (Journal of Reading, 1995).

Amerika Serikat sudah mengantisipasi penggunaan buku elektronik untuk kepentingan pendidikan dengan mengesahkan undang-undang yang memungkinkan guru-guru pada institusi pendidikan nirlaba yang terakreditasi untuk menggunakan materi yang hak ciptanya dilindungi undang-undang dalam pendidikan jarak jauh (News Fronts Washington, American Libraries, 2002).

Page 4: Materi 2 Buku Sekolah

Pentingnya Membaca

Di Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta percaturan ekonomi global makin menguasai perkembangan dan perubahan dunia.

Kualitas manusia merupakan faktor dominan bagi pembangunan masyarakat. Peningkatan kualitas manusia menjadi suatu tuntutan. Namun kenyataannya masih banyak orang yang buta huruf.

Tahun 1990 di Thailand dicanangkan program pendidikan bagi semua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar sebagai Deklarasi Dunia tentang Pendidikan Bagi Semua (Education for All) yang disponsori UNESCO, UNICEF, UNDP, dan Bank Dunia.

Program Pendidikan Bagi Semua bertujuan memberantas buta huruf, menyebar-ratakan pendidikan dasar, dan menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan.

Dalam Forum Pendidikan Dunia di Dakkar Tahun 2000, disepakati rencana tindak Pendidikan Bagi Semua yakni meningkatkan mutu pendidikan dasar sampai dengan tahun 2015.

4

Page 5: Materi 2 Buku Sekolah

5

Pentingnya Buku

Ciri bangsa yang akan mampu menghadapi hidup adalah bangsa yang memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan berupa meramalkan mana di antara kemungkinan-kemungkinan dari masa depan yang sungguh-sungguh akan terjadi.

Tujuan memprediksi adalah mencoba membayangkan masa depan yang masuk akal, yakni masa depan yang dapat diciptakan.

Prasyarat untuk mencapai perubahan tersebut adalah memajukan IPTEKS serta bidang sosial dan budaya.

Indikator yang paling nyata atas kondisi dan cita-cita tersebut amat tergantung pada tumbuhnya budaya baca-tulis masyarakat.

Budaya baca-tulis akan tumbuh melalui buku.

Page 6: Materi 2 Buku Sekolah

KEBIJAKAN BUKU SEKOLAH

• 1960an (PELITA I): – Pemerintah memberikan buku secara gratis ke seluruh sekolah. Untuk

SD sebanyak 63 juta buku dan 3 juta ke sekolah-sekolah menengah.– Buku disusun, diterbitkan, dan didistribusikan oleh Pemerintah

(sentralistik).

• 1974/75 – 1978/79 (PELITA II): – Melalui Proyek Buku Teks dan INPRES Perpustakaan, Pemerintah

menyediakan buku teks utama dan panduan guru ke sekolah-sekolah dasar.

Buku disusun, diterbitkan, dan didistribusikan oleh Pemerintah (sentralistik).

• 1981 – 1987 Proyek Buku Terpadu: – Melalui penyatuan proyek-proyek buku, dikembangkan sistem distribusi

buku, pengembangan naskah, pencetakan dan pendistribusian buku, membangun 37 gudang tingkat provinsi dan 250 depot perbukuan di kabupaten/kotamadya, serta melakukan pelatihan dan penelitian.

6

Page 7: Materi 2 Buku Sekolah

KEBIJAKAN BUKU SEKOLAH

• 1990-an Pusat Perbukuan – Pemerintah melalui Pusat Perbukuan dilakukan penulisan naskah, produksi,

dan distribusi buku ke sekolah melalui kantor wilayah provinsi.– Dikenal dengan istilah buku paket.– Pemerintah belum mampu menyediakan buku rasio 1:1.– Penggandaan (overprint) dengan harga terjangkau dilakukan oleh Perum Balai

Pustaka.– Tahun 1995-1999 dilakukan penilaian buku pelajaran yang disusun penerbit

swasta. Pemerintah membeli buku pelajaran yang telah lulus penilaian, yang bersumber dari dana pinjaman dana Bank Dunia. Khusus buku pelajaran SMP/MTs.

• 2000-2010 Pusat Perbukuan - Pemerintah melalui Pusbuk melakukan pengendalian mutu (penilaian) buku

sekolah (buku teks pelajaran dan nonteks pelajaran) yang disusun penerbit. - Sejak tahun 2003 dilakukan penilaian oleh suatu tim yang independen (PNPBP)

dan digunakan suatu standar dan kriteria mutu buku sebagai alat ukur mutu buku. Pemerintah menyediakan dana hibah/blockgrant pembelian buku oleh pihak sekolah.

- Mulai tahun 2007 dilakukan penilaian oleh BSNP. Sekolah mendapat dana hibah (BOS) untuk membeli buku yang telah lulus penilaian BSNP.

- 7

Page 8: Materi 2 Buku Sekolah

8

Upaya Pemerintah

Penetapan bulan Mei sebagai Bulan Buku Nasional pada 2 Mei 1995 di Pontianak.

Penetapan Bulan September sebagai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September 1995.

Kongres Perbukuan Nasional (29-31 Mei 1995) di Jakarta yang dimaksudkan agar segenap bangsa Indonesia memberikan perhatian terhadap membaca sebagai suatu unsur dari budaya bangsa.

Penetapan Gerakan Membaca Nasional pada 12 November 2003.

Penetapan Gerakan Pemberdayaan Perpustakaan di Masyarakat pada 17 Mei 2006.

Page 9: Materi 2 Buku Sekolah

9

Jumlah Terbitan

Parameter UNESCO Untuk negara berkembang 55 judul per 1 juta

penduduk. Untuk negara maju: 513 judul per 1 juta orang

Jumlah penduduk Indonesia kurang-lebih 250 juta jiwa, seharusnya telah tersedia buku baru sebanyak 13.750 judul.

Data terbaru dari IKAPI tahun 2005 judul buku baru yang terbit baru mencapai 6.000 judul buku baru.

Page 10: Materi 2 Buku Sekolah

10

Penyebab Rendahnya Jumlah Terbitan Indonesia

Rendahnya minat baca masyarakat. Menulis dianggap sebagai beban. Rendahnya kesadaran transfer ilmu

pengetahuan atau pengalaman melalui tulisan (artikel & buku).

Belum layaknya penghargaan terhadap penulis, baik dari segi ekonomi maupun pengakuan.

Page 11: Materi 2 Buku Sekolah

11

Melek Aksara dan Minat Baca

Hasil penelitian Human Development Index, UNDP, 2009 angka melek aksara, Indonesia berada pada urutan 111 dari 173 negara. Turun 1 peringkat dari tahun 2002 (urutan ke-110).

Hasil studi PIRLS (Progress International Reading Literacy Society) tahun 2006, minat baca anak-anak Indonesia berada pada urutan ke-36 dari 40 negara yang diteliti.

Page 12: Materi 2 Buku Sekolah

12

Ketersediaan Buku

Jumlah buku baru per tahun hanya mencapai 19 judul untuk 1 juta penduduk.

Dana yang dikeluarkan oleh perpustakaan perguruan tinggi dalam belanja buku belum sampai 5% dari anggaran yang dimiliki perguruan tinggi.

Tingkat kepemilikan buku untuk tingkat SD di Indonesia belum mencapai rasio yang ideal (1:1).

Rasio ketersediaan buku paket 1:1 baru dicapai pada tingkat SMP dengan rasio dan rentangan 1:0,91-1, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Ekonomi.

Page 13: Materi 2 Buku Sekolah

13

Mutu Buku

Buku-buku umum yang ditulis belum didasarkan atas hasil penelitian mendalam dan metode penyelidikan yang jelas.

Buku-buku teks pelajaran disusun dari bahan yang tercantum dalam kurikulum tanpa pengolahan yang berarti.

Buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan di sekolah rata-rata di bawah 50% (Pusbuk, 2010).

Buku-buku yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi sebagian besar buku lama dan jarang didapatkan buku-buku keilmuan yang berfungsi sebagai pendukung penelitian (Lasa, 1995).

Buku dilihat dari jumlah dan standar minimal manajemen kualitas total dunia perindustrian, seperti mutu cetakan, promosi, dan editorial belum memadai menurut rata-rata sorotan para peresensi (Parera, 1995).

Page 14: Materi 2 Buku Sekolah

14

Konflik Kepentingan

Data di lapangan sebagai kasus tampak pada beberapa SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Sukabumi yang tetap melancarkan aksinya menjual buku-buku teks pelajaran kepada siswa (Pikiran Rakyat, 5 Agustus 2005) yang menunjukkan konflik antara kepentingan kualitas dan komersial.

Penemuan Indonesia Corruption Watch (ICW) pada SD di Jakarta, Garut, Semarang, dan Kupang menunjukkan bahwa dari delapan biaya langsung yang dianggap memberatkan orangtua murid, buku teks pelajaran menempati urutan ketiga (ICW, 2005) yang menunjukkan konflik kepentingan kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidup.

Page 15: Materi 2 Buku Sekolah

15

Minat Membeli Buku

Harga buku menjadi alasan bagi rendahnya minat baca dan minat buku, faktor ini tidak terlepas pula dari sikap masyarakat yang belum menjadikan buku sebagai kebutuhan pokok.

Padahal, televisi dan telepon seluler sudah dijadikan kebutuhan pokok mulai dari kalangan kelas ekonomi bawah.

Page 16: Materi 2 Buku Sekolah

16

Jumlah Penerbit

Menurut laporan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) 2007 jumlah penerbit 793 buah, dengan 786 sebagai anggota IKAPI Daerah dan IKAPI Perwakilan serta 7 sebagai non-IKAPI Daerah/Perwakilan (IKAPI Pusat, 2007).

Namun, yang masih menjadi persoalan adalah distribusi penerbit yang masih terpusat di Pulau Jawa.

Page 17: Materi 2 Buku Sekolah

17

Distribusi Buku

Sampai dengan tahun 1996 terdapat 2.902 toko buku.

Jika dibandingkan dengan jumlah desa, yakni 65.198 (sekarang tentu sudah bertambah), jumlah toko buku ini jelas tidak memadai.

Jumlah yang tidak memadai berdampak kepada akses perolehan buku yang tidak merata.

Page 18: Materi 2 Buku Sekolah

18

PERMASALAHAN

Masih lemahnya: Budaya baca-tulis Tata kelola yang mencakup penulisan naskah,

penerbitan, pencetakan, pendistribusian, penggunaan, pengadaan, pengawasan, penghargaan, perlindungan, dan kelembagaan

Kebijakan: hingga saat ini belum ada pengaturan yang terpadu dan komprehensif terkait dengan sistem perbukuan secara nasional.

Page 19: Materi 2 Buku Sekolah

19

Filosofis

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam dasar negara terkandung cita-cita, pikiran-pikiran, serta perwujudan dari cita-cita dan pikiran-pikiran suatu bangsa, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 28C (1) tentang kebutuhan dasar pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya; Pasal 28F tentang hak berkomunikasi dan memperoleh informasi; dan (5) tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

UUD 1945 Pasal 31 (3) mengamanatkan agar ”Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”.

Page 20: Materi 2 Buku Sekolah

20

Sosiopolitis

Kongres Buku Nasional I tahun 1995 merekomendasi penyusunan payung hukum berupa undang-undang perbukuan (Depdikbud, 1995).

Tradisi tulis: Suku-suku Jawa, Bali, Batak, dan Bugis sejak lama mempunyai aksara sendiri, dan meninggalkan berbagai tulisan penting dengan memakai aksara mereka (Kleden, 1999:20), tetapi hanya menjadi bagian dari suatu lingkungan yang relatif terbatas dan eksklusif.

Kegiatan dokumentasi juga belum mendapat perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya.

Page 21: Materi 2 Buku Sekolah

KEBIJAKAN BUKU SEKOLAH DI NEGARA LAIN

FILIPINA• Pengadaan sarana belajar buku teks pelajaran yang bekerja sama dengan

organisasi pemerintah dan sektor swasta dalam pengendalian mutu (quality control checks)

• Buku teks dibagikan ke sekolah 1 judul untuk setiap mata pelajaran per jenjang pendidikan, dan tingkat kelas yang telah diadopsi (dinilai) agar ada kesamaan pembelajaran (uniform learning) antar-sekolah, distrik, dan divisi. Setiap judul buku teks berlaku selama 5 tahun. Buku dapat dipertukarkan antar-sekolah.

MALAYSIA • Buku teks prasekolah, sampai dengan sekolah menengah atas

diurus/dikelola oleh Kementerian Pelajaran Malaysia, yakni Bahagian Buku Teks.lah tersedia untuk dipinjam atau tersedia di pasar terbuka sebelum tahun ajaran baru.

• Bahagian Buku Teks berkewajiban menjamin buku teks te• Buku teks dipinjamkan (siswa miskin) atau dibeli dari pasar terbuka

dengan harga murah.

Page 22: Materi 2 Buku Sekolah

KEBIJAKAN BUKU SEKOLAH DI NEGARA LAIN

INDIA• Buku teks murah, isi hitam putih, sampul/kover tipis (paperback);• Buku teks gratis bagi siswa sekolah dasar sebagai bagian dari hak dasar anak

usia 6-14 tahun yang diatur dalam Konstitusi Pendidikan India. AMERIKA • Peraturan bergantung pada konstitusi setiap negara bagian. Ada negara

bagian yang memberlakukan standar mutu buku teks dengan sistem adopsi (seleksi) dan sistem pasar bebas.

• Negara Bagian Yang Menerapkan Mekanisme Evaluasi dan Adopsi

1. Texas

2. California

3. Florida

* Negara bagian yang menerapkan mekanisme Pasar Bebas:

1. New York

2. Pensylvania

3. Ohio

22

Page 23: Materi 2 Buku Sekolah

KEBIJAKAN BUKU SEKOLAH DI NEGARA BAGIAN TEXAS

* Texas menerapkan sistem evaluasi dan adopsi buku teks gratis bagi siswa sekolah negeri (public school).

• Buku teks subjek utama (matematika, pengetahuan sosial, sejarah) ditetapkan setiap 6-7 tahun, sedangkan buku teks subjek pengayaan (teater, musik, bahasa asing, kesehatan) direvisi setiap 10 tahun.ucation

• Materi pelajaran ditetapkan oleh State Board of Education. Penerbit mengajukan sampel buku untuk dinilai The Commisioner of Education. Hasil penilaian disampaikan ke State Board of Education dengan rekomendasi daftar layak (conforming), kurang layak (nonconforming), dan tidak layak (rejected).

• Buku-buku yang masuk dalam daftar buku kategori materi instruksional layak (instructional materials Conforming) dan daftar yang kurang layak (instructional materials nonconfirming) diadopsi (ditetapkan) sebagai adopsi materi instruksional yang layak diadakan untuk sekolah di distrik-distrik dan sekolah terbuka. Daftar buku layak (Conforming list) terdiri atas materi instruksional yang memenuhi standar adopsi yang ditetapkan The State Board of Education, mencakup keseluruhan elemen pengetahuan dan kemahiran/keterampilan yang esensial serta bebas kesalahan faktual (factual errors). 23

Page 24: Materi 2 Buku Sekolah

Daftar buku layak (conforming list) terdiri atas materi instruksional yang layak diadopsi untuk sekolah di distrik-distrik dan sekolah terbuka yang memenuhi standar adopsi yang ditetapkan The State Board of Education, mencakup keseluruhan elemen pengetahuan dan kemahiran/keterampilan yang esensial serta bebas kesalahan faktual (factual errors).

Daftar buku kurang layak (nonconforming list) terdiri atas materi instruksional yang memenuhi standar adopsi yang ditetapkan The State Board of Education, sekurang-kurangnya separuh (at least half but not all) dari elemen-elemen pengetahuan dan kemahiran/keterampilan yang esensial serta bebas kesalahan faktual (factual errors).

Hukum Texas, menjamin bahwa semua siswa sekolah umum (public schoolchildren) memperoleh buku teks. Hal ini merupakan prioritas yang telah dijalankan sejak 100 tahun lalu untuk memberi jaminan keadilan bagi semua (equity for all) sekolah di distrik Texas, baik dalam jumlah maupun mutu buku teksnya.

24

Page 25: Materi 2 Buku Sekolah

KETENTUAN PENYEDIAAN BUKU TEKS DI TEXAS

Pemerintah negara bagian (Texas) menetapkan ketentuan materi instruksional, yakni:

1. Sesuai dengan tuntutan kurikulum negara bagian;

2. Bebas dari kesalahan faktual;

3. Dapat digunakan dalam waktu lama.

Sejak tahun 1997 ditetapkan suatu sistem baru untuk menyamakan besaran anggaran yang diperlukan. Pemerintah negara bagian menetapkan suatu kurikulum mata pelajaran dan materi instruksional yang diadopsi untuk digunakan dalam suatu kurun waktu. Misal, dalam satu tahun The State Board menetapkan kurikulum sains untuk semua jenjang dan tingkat kelas serta adopsi materi instruksionalnya. Tahun berikutnya untuk mata pelajaran ilmu sosial. Sistem ini dianggap baik untuk menjamin tersedianya materi instruksional yang sesuai dengan tuntutan Texas Essentials Knowledge and Skills (TEKS).

Materi instruksional (bahan pembelajaran) ini meliputi buku teks, buku teks elektronik (e-textbook), buku teks Braille, audio-tape.

25