materi 1 c
TRANSCRIPT
KIMIA DESKRIPTIF DAN TEORITIS
Pengukuran Ilmiah
Pada ilmu pengetahuan harus terdapat metode baku untuk menggambarkan ukuran, massa,
temperatur dan ciri-ciri lain bahan apa saja yang dipelajari. Sudah satu abad ini sistem
metrik dengan strukur desimalnya, merupakan dasar pengukuran ilmiah, dan dalam
kebanyakan negeri juga merupakan penggunan sehari-hari. Namun di Inggris, Amerika
Serikat dan beberapa negeri lain, sampai akhir-akhir ini sistem Inggris untuk bobot dan
ukuran dipertahankan untuk semua maksud kecuali karya ilmiah. Sistem metrik dirancang
untuk menyajikan definisi yang jelas dan perhitungan yang mudah.
Satuan SI untuk Pengukuran
Dalam tahun 1960 diambil suatu langkah utama untuk mengkonsolidasi dan
menyederhanakan pengukuran, ketika Konferensi Umum Bobot dan Ukuran menerima baik
sistem international untuk satuan (SI). Sistem ini merupakan perluasan logis dari sistem
metrik, menghubungkan semua satuan pengukuran ke satuan dasar yang sesedikit
mungkin.
Tujuh Satuan Dasar SI.
Ketujuh satuan dasar SI dipaparkan dalam Tabel 1. Pengukuran semua besaran dapat
dinyatakan dalam ketujuh satuan ini ataupun dalam satuan yang diturunkan dari ketujuh
satuan dasar ini. Beberapa satuan SI turunan dipaparkan dalam Tabel 2.
Karena penting secara fundamental, satuan dasar SI harus didefinisikan secermat
mungkin. Definisi teknis ini berfaedah dalam laboratorium dengan peralatan canggih,
namun hanya sedikit membantu memberikan gambaran praktis bagi kita mengenai
besarnya tiap satuan itu. Kita tidak akan lebih menghayati lamanya satu detik (second)
dengan mengetahui bahwa satu detik ialah lamanya 9.192.631.770 periode dari suatu
macam radiasi dari suatu jenis tertentu atom cesium.
Tabel 1. Satuan dasar SI
Kuantitas fisika Nama satuan Lambang
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Arus listrik Ampere A
Temperatur termodinamika Kelvin K
Banyaknya zat Mol mol
Intensitas cahaya Kandela cd
Tabel 2. Satuan turunan SI tertentu dengan nama khusus
Kuantitas fisika Nama satuan Lambang
Gaya Newton N
Tekanan Pascal Pa
Energi Joule J
Daya Watt W
Muatan listrik Coulomb C
Selisih potensial listrik Volt V
Tahanan listrik Ohm Ω
Frekwensi hertz Hz
Satuan panjang, luas dan volume
Satuan dasar SI untuk panjang, meter, m adalah 39.37 inch atau kira-kira 1.1 yard. Jarak
yang di Amerika diukur dengan mil, secara internasional dinyatakan dalam kilometer.
Satu kilometer sekitar 0.62 mil
Obyek di laboratorium lebih sesuai bila dinyatakan dalam sentimeter, cm, dan millimeter,
mm ( 1 cm = kira-kira 0,39 inch).
Satuan luas dan volume diturunkan dari satuan panjang. Satuan SI untuk luas ialah
meter persegi, m2, dan untuk volume, meter kubik, m3.
Dalam laboratorium satuan yang sesuai untuk luas ialah sentimeter persegi, cm2, dan
millimeter persegi, mm2. Untuk volume ialah sentimeter kubik, cm3, dan millimeter kubik,
mm3.
Dalam menangani larutan (cair), seringkali ahli kimia merasa sesuai untuk menggunakan
1000 cm3 sebagai volume standar, volume ini disebut liter, L. alat kaca laboratorum
biasa dikalibrasi dalam milliliter, mL, atau sentimeter kubik, 1 mL = 1 cm3 ( satu liter
setara dengan 1,0567 quarts).
Sesatan didefinisikan sebagi selisih antara harga terukur dan harga benar (atau paling
mungkin). Sesatan dinyatakan sebagai suatu besaran positif, tak peduli apakah harga
terukur lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga sebenarnya (harga paling
mungkin). Sesatan persen ialah :
% sesatan = sesatan x 100
Harga sebenarnya (paling mungkin)
Satuan Massa dan Rapatan
Satuan dasar SI untuk massa, kilogram, kg, setara dengan sekitar 2,2 pon.
Kilogram baku international adalah sepotong aliase platinum-iridium yang disimpan di
Sevres, Prancis.
Seperseribu bagian dari 1 kg ialah gram, g. dalam laboratorium satuan yang paling lazim
digunakan ialah gram dan milligram.
Rapatan suatu zat didefinisikan sebagai massa per satuan volume.
Satuan yang lazim digunakan dalam laboratorium kimia adalah gram per sentimeter
kubik, g/cm3.
Rapatan zat padat berbeda dengan factor lebih dari 100. Di antara gas selisih itu juga
sangat besar, tetapi sebagi suatu kelompok, gas-gas pad kondisi biasa dapat dianggap
mempunyai rapatan sekitar seperseribu rapatan cairan dan gas.
Rapatan gas sering dinyatakan dalam gram per liter.
Gas hidrogen paling kecil rapatannya, dan zat padat osmium dan iridium paling tinggi
rapatannya.
Berat jenis atau rapatan suatu zat ialah angka banding massanya dan massa air pada
volume yang sama dan temperatur tertentu.
Untuk menentukan berat jenis suatu cairan, dapat digunakan suatu wadah dengan
volume cermat, yang disebut labu volumetric (volumetric flask).
Berat jenis tak bersatuan. Besaran ini merupakan angka banding tak berdimensi.
Gambar 1. Beberapa bejana laboratorium yang lain digunakan untuk mengukur volume cairan
Tabel 3. Rapatan pada temperatur kamar
Zat Rapatan
g/cm3
Hidrogen (gas) 0.000084
Karbon dioksida (gas) 0.0018
Kayu balsa 0.16
Kayu gabus 0.21
Kayu oak 0.71
Etil alkohol 0.79
Air 1.00
Kayu eucalyptus 1.06
Magnesium 1.74
Garam dapur 2.16
Pasir 2.32
Aluminium 2.70
Besi 7.9
Perak 10.5
Timbal 11.3
Merkurium 13.6
Emas 19.3
Satuan Temperatur dan Energi
Selama berpuluh tahun skala ilmiah untuk temperatur didasarkan pada titik beku dan titik
didih air. Selisih antara 2 titik ini dibagi menjadi 100 bagian, karena itu skala ini disebut
skala centigrad
Pada tahun 1948 skala centigrad disebut skala Celcius, oC , untuk menghormati
astronom Swedia, Anders Celcius, yang mengegmbangkan skala ini pada tahun 1742
Kelemahan skala Celcius ini adalah bahwa temperatur-temperatur di bawah titik beku
air, 0o C, berharga negatif. Ini janggal karena temperatur adalah suatu faktor intensitas
yang mengukur panas relatif suatu benda.
Temperatur adalah sifat yang menentukan arah aliran sementara (spontan) dari kalor.
Jika dua benda berdekatan berbeda temperaturnya, benda yang bertemperatur rendah
akan menerima energi panas dari benda yang bertemperatur tinggi.
Oleh karena itu temperatur haruslah diukur pada benda suatu skala, pada skala mana
temperature 0 berarti tak ada energi panas dan pada skala mana tiap benda yang
berenergi-panas akan mempunyai suatu temperatur positif.
Gambar 2. Hubungan antara 3 skala temperatur
Skala temperatur yang titik nolnya menyatakan tak adanya energi panas sama sekali
ialah skala Kelvin.
Temperature 0o K ialah nol mutlak, temperature terbawah yang mungkin.
Energi panas suatu benda adalah energi yang mengalir dari suatu benda panas ke
benda yang lebih dingin.
Banyaknya kalor dalam suatu benda ditentukan tidak hanya oleh temperaturnya, tetapi
juga oleh banyak dan jenis materi dalam benda itu. Misalnya, 10 g besi pada 100 oC
mengandung kalor yang lebih kecil dari pada 100 g besi pada 100 oC, juga 10 g besi
pada 100 oC mengandung kalor yang lebih sedikit daripada 10 g aluminium pad 100 oC.
Satuan energi panas adalah kalori, kal, yang didefinisikan sebagai energi yang
diperlukan untuk mengubah 1 g air sebanyak 1 oC ( tepatnya dari 14,5 oC ke 15,5 oC).
Satuan SI energi ialah joule, J, yang diturunkan dari tiga satuan dasar SI.
J = kg. m2 .s-2
Satuan joule ialah energi yang dihabiskan bila gaya yang diperlukan untuk mempercepat
massa sebesar 1 kg sebanyak 1 m per detik, berpindah sejauh 1 m.
Besaran mekanika apa saja dapat dinyatakan dalam massa, panjang dan waktu.
Nama satuan ini dipilih dari nama James Prescott Joule, seorang ahli fisika Inggris yang
menyusun hubungan antara energi panas dan energi mekanika dalam tahun 1847.
Kalori sekarang resmi didefinisikan dalam joule sabagai : 1 kal = 4,184 joule
Tabel 4. Dimensi besaran mekanika dinyatakan dalam massa (m), panjang (l), dan waktu (t)
Besaran mekanika Dimensi
Luas l
Volume l
Kecepatan l / t
Percepatan l / t2
Rapatan m / l3
Momentum ml / t
Gaya ml / t2
Energi ml2 / t
2
Daya (power) ml2 / t
3
Kalor Jenis
Banyaknya energi panas yang diperlukan untuk mengubah temperature 1 g zat
sebanyak 1 oC atau 1 oK disebut kalor jenis (specific heat) zat itu.
Kalor jenis dapat ditentukan secara eksperimen dengan mengukur kalor yang
diperlukan untuk mengubah temperatur zat dengan bobot tertentu dari T1 ke T2.
Tabel 4. Kalor jenis
Zat Kalor jenis
kal.g-1
.oC
-1 J.g
-1.oK
-1
Air 1.000 4.184
Etil alkohol 0.581 2.43
Es 0.478 2.00
Aluminium 0.212 0.887
Pasir 0.188 0.787
Garam dapur 0.185 0.774
Arang 0.127 0531
Besi 0.108 0.452
Emas 0.0312 0.131
Uranium 0.0280 0.117
Dasar-dasar Kimia Deskriptif
Sifat Materi
Tiap zat, misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki, seperangkat sifat atau
karakteristik yang membedakannya dari semua zat lain dan memberinya identitas yang
unik, baik gula manis maupun garam berwarna putih, padat, kristalin, larut dalam air dan
tak berbau. Tetapi gula manis, bila dipanaskan akan meleleh dan menjadi coklat. Gula
terbakar di udara. Garam asin, baru meleleh setelah dipanasi sehingga membara, tak
menjadi coklat betapapun dipanasi, tidak terbakar diudara meskipun akan menghasilkan
nyala kuning bila dipanasi di dalam nyaIa. Zat-zat ini diperikan dengan memaparkan
beberapa sifat intrinsik, mereka masing-masing.
Sifat instrinsik : kualitas yang bersifat khas dari tiap zat, tak peduli bentuk dan ukuran
contoh itu.
Sifat ekstrinsik : sifat yang tidak khas dari zat itu sendiri. Ukuran, bentuk, panjang,
bobot dan temperature adalah sifat ekstrinsik.
Sifat Kimia
Kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian
maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk
bahan-bahan berlainan, disebut sifat kimia.
Sifat kimia adalah sifat intrinsik.
Misalnya etil alkohol mudah terbakar, besi berkarat dan kayu melapuk; sifat-sifat ini
karakteristik.
Sifat Fisika
Karakteristik suatu zat yang membedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain disebut sifat fisika.
Contoh : titik leleh, titik didih, rapatan, viskositas, kalor jenis, dan kekerasan. Kualitas
dalam kelompok ini dapat diukur dengan mudah dan dinyatakan dalam bilangan.
Zat etil alkohol membeku pada -117,3 oC (155,8 K), mendidih pada 78,5 oC (351,6,K),
mempunvai rapatan sebesar 0,7893 g/cm 3 , dan mempunyai kaior jenis sebesar 2,43
J . g-1 . K-1. Tak ada zat lain yang memiliki perangkut sifat persis seperti ini; zat itu
hanyalah etil alkohol dan tak ada duanya.
Perubahan dalam Materi.
Bahan di sekitar kita dapat selalu berubah. Bahan tumbuhan dan hewan meluruh, logam
berkarat, bensin terbakar, air membeku bila temperatur turun secukupnya dan mencair
kembali bila temperatur naik, tanah mengalami erosi, dan air danau serta laut menguap.
Bila perubahan-perubahan ini dipelajari ternyata dapat dikelompokkan di bawah dua
judul, perubahan kimia dan perubahan fisika.
Perubahan Kimia
Mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat baru.
Misalnya, bila sepotong logam magnesium terbakar dalam suatu bola lampu alat
potret magnesium dan oksigen dalam bola lampu itu musnah. Sebagai gantinya
diperoleh suatu padatan bubuk yang tak dapat terbakar, magnesium oksida, yang
mempunyai seperangkat sifat yang unik.
Contoh lain, perhatikan perubahan materi yang terjadi sebatang jagung menjadi
dewasa. Dalam proses ini karbon dioksida dan air musnah karena diubah menjadi
glukosa dalam tanaman yang sedang tumbuh itu. Kebanyakan gula ini bertumpuk
dalam tongkol dan ketika tongkol ini matang gula itu diubah menjadi pati. Glukosa
yang. terbentuk mempunyai seperangkat ciri yang lain daripada ciri karbon dioksida
dan air. Demikian pula pati memiliki ciri yang berlainan dari gula. Perubahan kimia juga
dirujuk sebagai reaksi kimia.
Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru.
Misalnya bila es meleleh menjadi air atau pasir tergerus menjadi bubuk yang halus, tak
terbentuk zar baru. Tetapi, hendaknya diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika
memang terjadi beberapa perubahan dan memang terjadi transformasi energi.
Perubahan Energi
Energi suatu benda atau sistem adalah kemampuan benda atau sistem itu melakukan
kerja. Tiap perubahan kimia maupun fisika, melibatkan perubahan energi, satu bentuk
energi dapat diubah ke bentuk lain.
Energi Listrik
Energi yang dikaitkan dengan lewatnya suatu arus listrik.
Energi listrik diubah menjadi energi cahaya dalam sebuah lampu listrik, menjadi
energi panas dalam suatu kompor listrik, menjadi energi mekanika dalam starter
sebuah mobil.
Energi Radiasi
Merupakan jenis energi yang dikaitkan dengan cahaya biasa, sinar-x, gelombang radio
dan sinar infra-merah.
Energi radiasi juga disebut radiasi elektro-magnetik. Semua radiasi semacam ini
merambat dalam ruang kecepatan cahaya sebesar 3,00 X 108 merer per detik (atau
186.000 mil per detik).
Energi Kimia
Energi yang dimiliki suatu zat karena keadaan kimianya.
Energi kimia diubah menjadi energi macam lain bila materi mengalami perubahan
dengan macam yang sesuai. Misalnya bila batu bara dan bensin terbakar, atau bila
makanan yang kita makan "terbakar" dalam sel-sel kita, maka energi kimia diubah
menjadi energi panas.
Kebalikannya semua macam energi dapat diubah menjadi energi kimia oleh suatu
perubahan yang sesuai macamnya.
Energi radiasi dari matahari diubah menjadi energi kimia dalam suatu pohon agung
yang sedang tumbuh; energi kimia itu dikaitkan dengan zat-zat yang membentuk
tongkol, butir jagung dan bagian lain pohon itu.
Semua proses kehidupan melibatkan perubahan energi kimia menjadi energi dengan
bentuk-bentuk lain, atau sebaliknya. Energi kimia merupakan sumber utama energi
untuk pabrik, perumahan dan transportasi.
Energi Nuklir atau Energi Atom
Dikaitkan dengan cara-cara atom itu disusun.
Metoda-metoda untuk mengubah energi macam ini menjadi energi panas, cahaya
dan bentuk lain telah dikembangkan sejak tahun 1941.
Semua bentuk energi dapat dikelompokkan dalam dua kelas umum: energi potensial dan
energi kinetik.
Energi Potensial
Energi yang dimiliki suatu benda karena posisinya atau karena benda itu berada
dalam suatu keadaan yang bukan keadaan normal dari energi terendah.
Air yang disimpan dalam reservoir di belakang bendungan berada dalam suatu posisi
untuk melakukan kerja dengan cara memutar suatu turbin atau kincir air dan karena itu
memiliki energi potensial.
Suatu per arloji yang diputar erat-erat juga memiliki energi potensial.
Energi kimia adalah suatu bentuk energi potensial.
Energi Kinetik
Merupakan energi suatu benda karena gerakannya.
Contohnya pada saat air mengalir lewat turbin, per arloji perlahan-lahan mengendor
atau bensin terbakar, dalam mesin mobil, energi potensial diubah menjadi energi
kinetik. Suatu mobil yang bergerak, bola yang sedang melambung, pesawat yang
sedang terbang, semuanya memiliki energi kinetik.
Energi kinetik bergantung pada massa maupun kecepatan. Suatu perubahan dalam
kecepatan suatu benda yang bergerak mempengaruhi energi kinetik lebih banyak
daripada massa benda itu karena energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat
kecepatan.
Untuk ilustrasi: tiga mobil identik bergerak satu dengan laju 20, satu dengan 40
dan yang ketiga dengan 60 mil per jam. Maka energi kinetik berbanding sebagai 12 :
22 : 32 '= 1 : 4 : 9. Diperlukan kerja yang 9 kali lebih besar untuk menghentikan mobil
ketiga bandingkan dengan mobil pertama. sedang bila massanya dilipatkan tiga
sementara kecepatannya tetap, energi kinetik itu hanya meningkat tiga kali.
Artinya,energi kinetik berbanding lurus dengan massa. Ketergantungan energi kinetik
pada massa dan kecepata dinyatakan oleh :
K.E =
mv2
Perubahan Eksoterm dan Endoterm.
Jika zat-zat atau suatu zat tunggal berubah sedemkian rupa sehingga energi dilepaskan
ke sekitarnya, perubahan itu dikatakan eksoterm (exothermic, kalor ke luar ). Eksoterm
merujuk pada perubahan energi jenis apa saja, dilepaskan.
Misalnya, bila magnesium terbakar dalam oksigen dan menghasilkan magnesium
oksida, energi kimia diubah menjadi energi panas dan energi radiasi yang
dipancarkan ke sekitarnya. Proses merupakan perubahan eksoterm.
Bila karbondioksida dan air diubah menjadi glukosa dalam suatu tumbuhan hidup, energi
radiasi dari matahari diubah menjadi energi kimia. Perubahan semacam itu, dalam mana
bahan-bahan mengambil energi dari sekitarnya disebut endoterm. Pembentukan
glukosa ini merupakan reaksi endoterm.
Reaksi magnesium dan oksigen untuk membentuk magnesium oksida adalah
eksoterm, sedangkan penguraian magnesium oksida menjadi magnesium dan oksigen
adalah perubahan endoterm.
Banyaknya energi yang diperlukah untuk menguraikan sejumlah tertentu oksida sama
besar dengan energi yang dilepaskan bila magnesium oksida sebanyak itu terbentuk.
Contoh ini menggambarkan suatu asas mendasar : Suatu proses yang bersifat
eksoterm dalam satu arah selalu bersifat endoterm dalam arah yang berlawanan.
Penggolongan Materi
Zat-.zat murni digolongkan sebagai unsur atau senyawa.
Unsur dapat digambarkan sebagi zat-zat yang tidak dapat diuraikan oleh perubahan
kimia sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih.
Beberapa unsur yang telah.dikenal oleh ahli kimia kuno adalah tembaga, perak, emas,
belerang (sulfur), karbon dan fosforus.
Senyawa adalah zat dengan komposisi tertentu yang dapat diuraikan oleh proses kimia
sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih.
Garam dapur, natrium klorida merupakan contoh senyawa. Zat kristalin putih ini dapat
diuraikan menjadi logam aktif mengkilap (natrium) dan suatu gas kuning kehijauan
dan bersifat racun (klor). Sifat-sifat zat yang diperoleh dengan penguraian suatu
senyawa sama sekali tak berhubungan dengan sifat-sifat senyawa itu.
Dewasa ini dikenal lebih dari 100 unsur, tetapi lebih dari 4 juta senyawa.
Beberapa senyawa yang lazim ialah air, gula, alkohol, karbon dioksida dan amoniak.
Campuran adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau lebih yang
bercampur dengan baik. Suatu campuran tak mempunyai perangkat sifat yang unik ;
sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya.
Udara merupakan campuran gas; udara tersusun terutama dari nitrogen, oksigen,
argon, uap air dan karbon dioksida, dan masing-masing penyusun ini memperagakan
sifat-sifatnya yang unik dalam campuran itu. Komponen-komponen dalam campuran
itu dapat dipisahkan dengan proses fisika, bukan kimia.
Misalnya, bila temperatur udara diturunkan, uap air cenderung memisahkan diri dalam
bentuk cairan atau zat padat, yakni embun atau es (frost). Bila didinginkan lagi,
karbon dioksida akan membeku dan selanjutnya komponen-komponen udara lainnya
akan mencair. Jika udara cair dididihkan dengan hati-hati, campuran ini dapat
dipisahkan, karena tiap komponen cenderung mendidih dalam jangka temperatur
tertentu yang bergantung pada titik didihnya
Metoda memisah-misahkan zat dalam suatu campuran cairan dengan cara mendidihkan
disebut distilasi.
Campuran homogen merujuk ke bahan dalam mana tak ada bagian-bagian yang dapat
dibedakan satu dari yang lain, bahkan dengan mikroskop sekalipun, misalnya larutan
gula dalam air.
Campuran heterogen merujuk ke bahan dalam mana terdapat bagian-bagian yang
nampak berlainan, misalnya campuran bubuk garam dan merica
Gambar 3. Alat distilasi untuk campuran tipe tertentu