materi-1-arsitektaman-pendahuluan

41
PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Materi 1

Upload: dipo-nugroho

Post on 02-Jan-2016

77 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

arsitek lansekap

TRANSCRIPT

PENGANTAR

ARSITEKTUR PERTAMANAN

Materi 1

PENGANTAR

ARSITEKTUR PERTAMANANPENDAHULUANA. Pengertian

B. Lingkup Arsitektur pertamanan

C. Sejarah Perkembangan Taman

KLASIFIKASI TAMAN DAN FAKTOR PENENTU KLASIFIKASIA. Fisik

B. Sosial-Ekonomi

C. Elemen dan Desain

PENGENALAN ELEMEN PEMBENTUK TAMANA. Fisik dan Non-Fisik

B. Soft dan Hard Material

C. Penggunaan dan Modifikasi

PENGANTAR DAN APLIKASI SENI DALAM GAMBARA. Media Gambar dalam Arsitektur Pertamanan

B. Unsur Desain/Perancangan

C. Doodle

TATA KERJA TEKNIK STUDIO DAN LAPANGAN

PENGANTAR PERANCANGAN TAMAN

PENGANTAR PERANCANGAN TAMAN

A. Prinsip dan Proses Perancangan

B. Ragam Bentuk Rancangan

PENGANTAR PEMBUATAN TAMAN

PENGANTAR PERAWATAN DAN PENGELOLAAN TAMAN

A. Pemeliharaan

B. Pengelolaan/Menejemen Perawatan

MERANCANG JADUAL KERJA PEMBUATAN TAMAN

PENGANTAR

ARSITEKTUR PERTAMANAN

Bambang B. Santoso

Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010

PENDAHULUAN

(Tinjauan Umum)

TUJUAN BELAJAR BAB INI :

• Mampu menjelaskan pengertian daripada Arsitektur Lansekap

• Mampu menguraikan ruang lingkup daripada Arsitektur Lansekap

• Mampu menjelaskan perkembangan sejarah Arsitektur Lansekap

• Mampu menjelaskan beberapa gaya dalam Arsitektur Lansekap

A. Pengertian dan Lingkup Arsitektur

Pertamanan

Pengertian Arsitektur Lansekap pertama kali

diajukan oleh Frederick Law Olmsted (1858) :

pengelolaan suatu lahan dengan berpedoman

pada pelestarian keindahan pemandangan alam

dan keseimbangan ekologis diantara sumber-

sumber alam, lahan, vegetasi, dan margasatwa.

Lansekap disini diartikan sebagai lahan yang luas,

sedangkan yang berskala kecil istilahkan sebagai

taman (garden).

Norman T. Newtown (1971)

Arsitektur Lansekap adalah seni dan pengetahuan

yang mengatur permukaan bumi dengan ruang-

ruang dan segala sesuatu yang ada di atas bumi

untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan,

dan kebahagiaan umat manusia.

Payton (1975)

Arsitektur Lansekap sebagai suatu arsitektur

bangunan yang mempunyai kelainan tujuan, teknik

dan penggunaan bahan.

American Society of Landscape Architecture

(ASLA)

Arsitektur Lansekap adalah profesi yang berfungsi

sebagai pengendali alam untuk masa depan

kehidupan manusia.

Dilihat dari perkembangannya, pada saat awal,

lansekap adalah apa saja yang dapat dilihat oleh

manusia di alam ini adalah merupakan lansekap.

Perkembangan selanjutnya mencakup juga peranan

dan keberadaan manusia yang berada dalam alam

tersebut.

Sehingga Laurie (1976) menyatakan bahwa

lansekap merupakan suatu refleksi dinamika

alamiah dan sistim sosial. Arsitektur Lansekap disini

dinyatakan sangat beragam sesuai dengan

karateristik, dampak sejarah dan perilaku

manusianya.

Ada korelasi antara alam dan kegiatan manusia

untuk mengatur, mengendalikan, dan menciptakan

ruang-ruang.

Jadi, dpt dikatakan bahwa segala bentuk penciptaan

karya-karya Arsitektur Lansekap memerlukan

metode tertentu yang menentukan hasil karya tsb,

yaitu metode perancangan.

Oki, Arsitektur Lansekap diartikan sebagai suatu

ilmu dan seni yang mempelajari perancangan

dan perencanaan serta pengelolaan tata ruang

luar.

Taman atau Lansekap diartikan sebagai

wajah dan karakter lahan atau tapak dari

permukaan bumi dengan segala kehidupannya

dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat

alami maupun buatan, yang merupakan total atau

bagian lingkungan hidup manusia beserta mahluk

hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh

indera dapat merasakan/menangkap dan sejauh

imajinasi dapat menjangkau dan membayangkan.

Insan-insan yang bergelut dengan segala

aspek berkenaan dengan Arsitektur Lansekap

dikenal sebagai Arsitek Lansekap atau

Arsitek Pertamanan.

Arsitek Pertamanan diartikan sebagai

insan profesional yang mendapatkan pendidikan

akademis dalam bidang ilmu dan seni arsitektur

lansekap/pertamanan secara aktif bergelut dalam

kegiatan perancangan taman, perancangan tapak

maupun perencanaan detail taman.

Arsitektur Lansekap merupakan gabungan ilmu

dan seni.

Ilmu digunakan untuk menghasilkan karya yang

nyaman, praktis, ekonomis, memiliki daya tahan

yang tinggi dan lain sebagainya.

Sedangkan seni merupakan faktor utama untuk

menghasilkan karya yang memiliki bentuk,

penampilan, komposisi dan proporsi yang estetik

dan baik.

Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Oleh Seorang

Mahasiswa Yang Mendalami Bidang Arsitektur

Lansekap :

1. Menggambar

2. Menganalisa tapak

3. Mengenal tanaman

4. Mengetahui bahan (material) dan teknik konstruksi

5. Menghitung

6. Mengetahui kebijaksanaan pemerintah

7. Mengetahui bisnis dan ekonomi

8. Dapat berbicara dan menulis dengan menarik

9. Mengelola bahan dan manusia

10. Berfikir kreatif dan simbolik

Aspek-aspek yang diinginkan dan dinilai dari

suatu lansekap meliputi :

1. Taman yang baik dari aspek kenampakan, fungsi dan keutuhan

2. Bernilai sosial budaya dan sejarah

3. Komposisi fisik

4. Ekologi

5. Kenyamanan (amenity)

B. Sejarah Perkembangan Taman

Taman istilah Inggrisnya Garden berasal dari bahasa Ibrani yaitu Gan, yang berarti melindungi atau mempertahankan yang secara tidak langsung berarti pula pemagaran atau lahan berpagar;

dan Oden atau Eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan.

Jadi Garden diartikan sebagai sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan.

Awal Taman/Garden

Adalah Taman Firdaus (Adam-Hawa)

Taman Lembah Sungai Eufrat, yg subur

kemudian dipagari dan dilengkapi dengan kolam

khusus bersenang-senang.

Thn 50 SM--taman dibangun utk kesenangan,

kegembiraan, percintaan dan kemewahan.

Pd taman terbangun aliran sungai (asli/buatan),

tanaman pertanian dan hias berbunga.

Abad 13 - taman sentuhan Islam - di Timur Tengah

- diawali di Spanyol. Tema taman Firdaus

dikawinkan dengan atrium (Roma). Taman

dilengkapi dgn paviliun.

Meksiko dan California - taman berhubungan

dengan serambi dgn model jalan melintas diagonal.

Terdpt sumur dan air mancur

Taman Yunani dan Roma diilhami taman gaya

Persia dan Mesir - menggunakan tanaman dalam

pot dan patung.

Abad 19 - tema dan pola taman diprakarsai oleh Thomas D.

Church - berkaitan dgn lingkungan sehat dan keseimbangan

ekologi. Pemakaian bahan perkerasan sbg lantai taman.

Perkembangan di daratan Asia

Diawali China - elemen taman dikombinasikan dengan tanm.

Bambu.

Jepang - elemen taman yg dominan tanm. Kamboja dan jenis

berbunga lainnya serta kolam.

Di Indonesia - perkembangannya sangat tergantung pd

penghuni ataupun masyarakat sekitarnya. Aspek tropika lebih

menonjol. Taman Kebun Raja dan Taman Sari merupakan

taman pertama di Indonesia

C. Gaya-Gaya Taman

Gaya Eropa

1. Gaya Romawi dan Islam

Taman biasanya teduh.

Terdapat bagian taman yang terpisah dengan

bangunan induk dan dihubungi oleh deretan

tiang bulat tinggi besar disebut Colonnade.

Kadangkala dilengkapi dengan kolam.

Dikenal sbg taman gaya kebun raja atau

taman khalifah atau gaya aristokratik (istilah

Itali) atau gaya feodal (istilah Indonesia).

2. Gaya Pastoral Itali

Taman merupakan bagian yang menyatu dari

rumah gaya pedesaan.

Taman nampak alamiah.

Memberikan kesan damai dan sederhana.

Masih ada unsur Colonnade dan kombinasi

kelompok tanaman dari ukuran tinggi hingga

rendah.

3. Gaya Prancis

Taman terkesan formal dengan memanfaatkan empat unsur taman seperti bunga-bungaan yang ditanam dalam petakan-petakan (parterre), pohon pangkas, kolam dengan kombinasi air mancur dan pohon-pohon meneduh.

Taman merupakan bagian terpisah dari bangunan.

Setiap bagian taman dihubungkan dengan jalan setapak dan diberikan beberapa tempat atau bangunan kecil untuk beristirahat sejenak (gazebo).

4. Gaya Inggris

Gaya campuran yang lega.

Elemen taman disusun secara formal namun dikombinasikan dengan gaya alamiah.

Bagian masing-masing gaya tersebut dibuat terpisah dengan tidak mencampur baurkan keduanya.

Taman dibuat sedemikian rupa alamiah dan mewakili keadaan pemandangan alam yang bergunung-gunung dan dikombinasikan dengan danau-danauan (kolam) serta bagian hamparan tanah kosong yang ditumbuhi rerumputan.

Gaya Amerika

• Terdapat hubungan yang erat antara bangunan rumah tinggal dengan taman sehingga berkesan akrab.

• Elemen taman disusun tidak resmi dan berisikan tanaman hias yang ditanam teratur di pinggiran halaman berumput dekat tembok rumah serta sederetan tanaman hias berbunga yang rendah di bagian tepi (border) dekat jalan.

• Taman pada halaman belakang biasanya dilengkapi dengan serambi dekat rumah yang berpagar keliling (patio).

Gaya Cina

• Berkesan meriah dengan memadukan tanaman hias dan bebatuan yang disusun seperti tebing gunung, danau yang ada sungainya serta jembatan penyeberangan melintasi sungai.

• Terdapat pavilliun (sebagai tempat untuk menikmati pemandangan taman).

• Kesan meriah semakin kental dengan kehadiran tanaman yang berwarna-warni dengan elemen taman keras.

• Taman sering dilengkapi dengan patung binatang.

Gaya Jepang

• Meniru keadaan alam seperti pegunungan dengan kuil yang sepi, atau lereng pegunungan yang ada danaunya.

• Batu-batuan dibiarkan menggeletak (menggunung) di sana-sini atau di tepi danau sehingga memberikan kesan lenggang dan tenang.

• Tanah-tanah disusun seolah-olah membentuk bukit-bukit (bertopografi pegunungan).

• Di sebagian taman dibuatkan hamparan berpasir.

Gaya Tradisional Indonesia

• Unsur taman sebagian besar terdiri dari tanaman sumber makanan (terutama rumah-rumah di bagian pedalaman) – sumber kesejahteraan keluarga.

• Sebenarnya belum dapat dikatakan taman yang memiliki gaya, karena penataannya hanya berdasarkan prinsip pemanfaatan kesejahteraan (sumber penghidupan), sehingga penamaan berdasarkan gaya, maka gaya taman Indonesia (tradisional) adalah gaya serba guna.

DAFTAR PUSTAKA

• Hakim, R., 1996. Pedoman Penyajian Visual dan Tahapan Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta

• Ingels, J.E., 1994. Ornamental Horticulture : Science, Operation, and Management. ITP Delmar Pub. Inc.

• Laurie, M., 1994. An Introduction to Landscape Architecture. Departement of Landscape Architecture University of California, Berkeley.

• Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.