matematika untuk kimia
DESCRIPTION
kalkulusTRANSCRIPT
MATEMATIKA UNTUK KIMIA
BILANGAN REAL, PERTIDAKSAMAAN, NILAI MUTLAK
DAN PERTIDAKSAMAAN DALAM ILMU KIMIA
KELOMPOK 1
1. Luh Aridarmaswari (1113031002)
2. Putu Gede Gita Naradipta (1113031012)
3. Ni Putu Sri Aprianti (1113031090)
4. Abdul Ajiz Mauliyana (1413031028)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
A. SISTEM BILANGAN REAL
Sistem bilangan real sangat erat kaitannya dengan kalkulus. Sebagian dari kalkulus
berdasar pada sifat-sifat sistem bilangan real, sehingga sistem bilangan real penting untuk
kita pahami terlebih dahulu. Sistem adalah himpunan dari bilangan-bilangan beserta sifat-
sifatnya, sedangkan himpunan bilangan real adalah sekumpulan bilangan-bilangan rasional
atau irrasional, sehingga sistem bilangan real adalah himpunan yang terdiri dari bilangan
real beserta sifat-sifat yang dimilikinya.
Berikut ini diberikan himpunan-himpunan penting dari sistem bilangan real.
a. Himpunan bilangan asli; {1, 2, 3, ...}, dinotasikan dengan ℕ = {1, 2, 3, ...}. Bilangan
asli biasa digunakan untuk menghitung. Himpunan bilangan asli biasa juga disebut
dengan himpunan bilangan bulat positif.
b. Himpunan bilangan bulat; {..., -2, -1, 0, 1, 2, ...}, dinotasikan dengan ℤ = {..., -2, -1,
0, 1, 2, ...}.
c. Himpunan bilangan rasional; misalnya { ,3
2,
2
16dsb}, dinotasikan dengan ℚ. Secara
umum, bentuk bilangan rasional dituliskan sebagai ℚ =
nmn
m, ℤ, dan n≠ 0
d. Himpunan bilangan irasional; misalnya { ,2 ,73 π, dsb}, merupakan bilangan yang
tidak rasional. Bilangan irasional tidak dapat ditulis dalam bentuk n
m dengan m dan n
bilangan bulat dan n ≠ 0.
Himpunan bilangan real sering dinyatakan dengan R. Selanjutnya, berdasarkan
penjelasan himpunan dari sistem bilangan real di atas maka dapat diambil simpulan
bahwa bilangan real merupakan gabungan dari bilangan asli, bulat, rasional dan irasional.
Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn akan menghasilkan,
Keterangan:
N = Bilangan asli
Z = Bilangan bulat
Q = Bilangan rasional
I = Bilangan irasional
R = Bilangan real
Pada sistem bilangan real, kalau kita lakukan operasi penjumlahan dan perkalian,
maka hasilnya selalu bilangan real juga. Hal seperti ini dikatakan bahwa operasi
penjumlahan dan perkalian pada bilangan real bersifat “tertutup”. Beberapa aksioma
yang memberikan sifat-sifat tentang operasi penjumlahan dan perkalian di R, yaitu :
1. Sifat ketertutupan dan ketunggalan
Jika a, b ∈ R , maka terdapat satu dan hanya satu bilangan real yang dinyatakan
dengan a + b dan ab.
2. Sifat komutatif (pertukaran)
Jika a, b ∈R , maka a + b = b + a dan ab = ba
3. Sifat assosiatif (pengelompokan)
Jika a, b dan c ∈R , maka a + (b + c) = (a + b) + c dan a (bc) = (ab) c
N
Z
Gambar 1. Hubungan bilangan asli, bulat, rasional dan irasional dengan
bilangan Real
4. Sifat distributif (penyebaran)
Jika a, b dan c ∈R , maka a (b + c) = ab + ac , yaitu sifat penyebaran dari perkalian
terhadap penjumlahan.
5. Adanya unsur identitas (satuan)
Ada dua bilangan real 0 dan 1 sedemikian sehingga a + 0 = a dan a.1 = a
6. Adanya negatif atau invers terhadap penjumlahan
Untuk setiap bilangan real a, ada suatu bilangan real yang dinamakan negatif dari a,
dinyatakan dengan –a (dibaca “ negatif dari a”) sehingga a + ( -a ) = 0
7. Adanya kebalikan atau invers terhadap perkalian
Untuk setiap bilangan real a, kecuali 0 ada suatu bilangan real yang dinamakan
kebalikan dari a dinyatakan dengan a-1
atau a
1 sehingga a.
a
1= 1
B. PERTIDAKSAMAAN
Pertidaksamaan merupakan kalimat terbuka yang menggunakan relasi <, >, ,
atau . Penyelesaian suatu pertidaksamaan adalah semua bilangan yang memenuhi
pertidaksamaan tersebut yang biasanya merupakan interval atau gabungan interval-
interval.
Interval terbuka (a,b) adalah himpunan bilangan rill yang lebih besar dari a dan
kurang dari b. Jadi (a,b) = {x| a < x < b}. Sedangkan interval tertutup [a,b] adalah
himpunan semua bilangan rill yang lebih besar atau sama dengan a dan kurang atau sama
dengan b. Jadi [a,b] = {x| a x b}. Beberapa interval ditunjukkan dalam daftar berikut.
Tabel 1. Penyajian Himpunan dalam Notasi Himpunan, Interval, dan Garis Bilangan
Notasi Himpunan Interval Garis Bilangan Rill
{ x|a< x < b } (a,b)
{ x|a x < b } [a,b)
{ x|a < x b } (a.b]
{ x|a x b } [a.b]
{ x|x b } (-, b]
{ x|x < b } (-, b)
{ x|x a } [a, )
{ x|x > a } (a, )
R
(-, )
Contoh pertidaksamaan
1) 2x – 7 < 4x – 2
2) -5 2x + 6 < 4
3) x2 – x – 6 < 0
4) 3x2 – x – 2 > 0
5) 1
Menyelesaikan pertidaksamaan
Sama halnya dengan persamaan, langkah-langkah untuk menyelesaikan
pertidaksamaan terdiri atas pengubahan pertidaksamaan satu langkah sampai himpunan
pemecahan jelas. Kita dapat melakukan operasi-operasi tertentu pada suatu
pertidaksamaan tanpa mengubah himpunan pemecahannya, khususnya:
a b
a b
b a
a b
b
b
a
a
a
a
b
b
1. Suatu pertidaksamaan jika kedua ruas ditambahkan dengan bilangan positif atau
bilangan negatif yang sama maka tanda pertidaksamaannya tidak berubah.
2. Suatu pertidaksamaan jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama,
maka tanda pertidaksamaannya tidak akan berubah.
3. Suatu pertidaksamaan jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan negatif yang sama,
maka tanda pertidaksamaannya akan berubah.
Contoh 1:
Selesaikan pertidaksamaan berikut: 2x – 7 < 4x – 2 dan perlihatkan grafik himpunan.
Penyelesaian:
2x – 7 < 4x – 2
2x < 4x + 5 (tambahkan 7)
-2x < 5 (tambahkan -4)
x > (kalikan dengan - )
-3 -1 0 1 2 3
-2
Hp: interval ( )
Contoh 2.
Selesaikan -5 2x + 6 < 4 dan perlihatkan grafik himpunan.
Penyelesaian:
- 5 2x + 6 4
- 11 2x -2 (tambahkan -6)
- x < -1 (kalikan dengan )
-7 -6 -4 -3 -2 -1 0 1
-5
Hp: [ , -1) = {x| < x < -1}
Sebelum menangani pertidaksamaan kuadrat, dapat ditunjukan bahwa suatu faktor
linear berbentuk x – a adalah positif untuk x > a dan negatif untuk x < a. Ini berarti bahwa
hasil kali (x – a)(x – b) dapat berubah dari bernilai positif menjadi negatif, atau sebaliknya.
Titik-titik ini pada suatu faktor disebut titik-titik pemecah. Titik-titik ini merupakan kunci
)
(
untuk menentukan himpunan pemecahan dari pertidaksamaan kuadrat atau tingkat yang lebih
tinggi.
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 – x < 6
Penyelesaian:
x2 – x < 6
x2 – x – 6 < 0 (tambahkan -6)
(x – 3) (x + 2) < 0 (faktorkan)
Pada penyelesaian di atas, -2 dan 3 adalah titik-titik pemecah: titik-titik ini membagi garis riil
menjadi tiga interval (-, -2), (-2, 3), dan (3, ). Pada tiap interval ini, (x – 3)(x + 2) bertanda
tetap, yakni selalu positif atau selalu negatif. Untuk mencari tanda ini dalam tiap interval,
misalnya -3, 0 dan 5. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Titik Uji Nilai dari
(x – 3) (x + 2)
Tanda
-3 6 (+)
0 -6 (-)
5 14 (+)
Grafik himpunan:
+ + - - - + +
- 2 3
Hp : Interval (-2,3) = {x| -2 < x < 3}
Contoh 4
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3x2 – x – 2 > 0
Penyelesaian
Titik-titik pemecah
-3 0 5
3x2 –x – 2 > 0
(x – 1) (3x + 2) > 0
Titik-titik pemecah adalah , dan 1. Titik-titik ini bersama-sama dengan dengan titik-titik
uji -2,0,2 memberikan informasi yang diperlihatkan dalam grafik himpunan berikut. Kita
simpulkan bahwa himpunan pemecahan dari pertidaksamaan terdiri dari titik-titik yang
berada dalam interval (-, ), atau (1, ). Himpunan penyelesaiannya adalah gabungan
(dilambangkan dengan ) dari dua interval ini: yaitu (-, ) (1, ).
Hp: interval (-, ) (1, ) = {x| x < atau x > 1}
Contoh 5.
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan
Penyelesaian:
Grafik himpunan:
+ + - - - + +
2 3
Hp: interval (2, 3] = x | 2 < x 3}
0
+ - 0 +
-2 -1 0 1 2 ) (
C. NILAI MUTLAK
Berbagai terapan matematika, khususnya bilangan, pada kasus-kasus tertentu
memerlukan suatu bilangan yang selalu positif. Misal dicontohkan dalam kasus jarak
suatu titik ke titik lain, jarak suatu kota ke kota lain, luas daerah suatu bidang, luas
daerah suatu kebun, dsb tidak mungkin bernilai negatif. Dalam sistem bilangan real,
bilangan yang tidak pernah negative didefinisikan sebagai harga mutlak.
Nilai mutlak x dengan notasi didefinisikan sebagai:
Contoh :
= -(-2) = 2, karena -2 < 0
= 0
= =
Akibat definisi nilai mutlak
-a < x < a < a
x > a atau x < -a > a
Sifat-sifat Nilai Mutlak :
1. =
2. ,y ≠ 0
3. <
4.
5.
D. PERTIDAKSAMAAN DALAM ILMU KIMIA
Salah satu penerapan pertidaksamaan dalam ilmu kimia adalah dalam
mengindentifikasi sifat asam-basa suatu larutan menggunakan larutan indikator.
Untuk mengidentifikasi sifat asam basa larutan, selain menggunakan kertas lakmus,
dapat juga menggunakan larutan indikator yang akan memberikan warna tertentu
sesuai kondisi pH. Identifikasi larutan di laboratorium umumnya menggunakan
empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga,
dan bromtimol biru.
Tabel 2. Beberapa Contoh Larutan Indikator
No Indikator Rentangan pH Asam Basa
1 Timol biru 1,2 - 2,8 Merah Kuning
2 Pentametoksi
merah
1,2 - 2,3 Merah-ungu Tak berwarna
3 Tropeolin OO 1,3 - 3,2 Merah Kuning
4 2,4-Dinitrofenol 2,4 - 4,0 Tak berwarna Kuning
5 Metil kuning 2,9 - 4,0 Merah Kuning
6 Metil oranye 3,1 - 4,4 Merah Oranye
7 Tetrabromfenol
biru 3,0 - 4,6 Kuning Biru
8 Alizarin natrium
sulfonat 3,7 - 5,2 Kuning Ungu
9 Α-Naftil merah 3,7 - 5,0 Merah Kuning
10 P-
Etoksikrisoidin 3,5 - 5,5 Merah Kuning
11 Bromkresol
hijau 4,0 - 5,6 Kuning Biru
12 Metil merah 4,4 - 6,2 Merah Kuning
13 Bromkresol
ungu 5,2 - 6,8 Kuning Ungu
14 Klorfenol merah 5,4 - 6,8 Kuning Merah
15 Bromfenol biru 6,2 - 7,6 Kuning Biru
16 P-Nitrofenol 5,0 - 7,0 Tak berwarna Kuning
17 Azolitmin 5,0 - 8,0 Merah Biru
18 Fenol merah 6,4 - 8,0 Kuning Merah
19 Neutral merah 6,8 - 8,0 Merah Kuning
20 Rosolik acid 6,8 - 8,0 Kuning Merah
21 Kresol merah 7,2 - 8,8 Kuning Merah
22 Α-Naftolftalein 7,3 - 8,7 Merah mawar Hijau
23 Tropeolin OOO 7,6 - 8,9 Kuning Merah mawar
24 Timol biru 8,0 - 9,6 Kuning Biru
25 Fenolftalein (pp) 8,0 - 10,0 Tak berwarna Merah
26 Α-Naftolbenzein 9,0 - 11,0 Kuning Biru
27 Timolftalein 9,4 - 10,6 Tak berwarna Biru
28 Nile biru 10,1 - 11,1 Biru Merah
29 Salisil kuning 10,0 - 12,0 Kuning Oranye-coklat
30 Diazo ungu 10,1 - 12,0 Kuning Ungu
31 Tropeolin O 11,0 - 13,0 Kuning Oranye-coklat
32 Nitramin 11,0 - 13,0 Tak berwarna Oranye-coklat
33 Poirrier's biru 11,0 - 13,0 Biru Ungu-pink
34 Asam
trinitrobenzoat 12,0 - 13,4 Tak berwarna Oranye-merah
Contoh:
Suatu sampel air sungai diuji pH dengan ditetesi beberapa indikator:
- Dengan metil jingga berwarna jingga - Dengan metil merah berwarna kuning
- Dengan bromtimol biru berwarna biru - Dengan PP tak berwarna
Maka pH sungai diperkirakan sekitar…
Jawab :
Dengan metil jingga berwarna jingga, maka pH > 4,4
Dengan metil merah berwarna kuning, maka pH > 6,2
Dengan bromtimol biru berwarna biru, maka pH > 7,6
Dengan PP tak berwarna, maka pH < 8,0
sehingga pH larutan = 7,6 < pH < 8,0
SOAL LATIHAN
1. Sederhanakanlah -4[3(-6+13) – 2(5-9)]= ....
2. Sederhanakanlah ....3
2
4
1
6
5
3. Sederhanakanlah (3x-9)(2x+1)= ....
4. Sederhanakanlah
3
5
1
534
2
3 2
xx
xxx
x
= ....
5. Penyelesaian dari pertidaksamaan 2472 xx adalah....
6. Penyelesaian dari pertidaksamaan 05352 xx adalah....
7. Penyelesaian dari pertidaksamaan 3284 xxx adalah....
8. Tentukan Himpunan Penyelesaian dari 21
42
x
x
9. Selesaikan nilai mutlak berikut
10. Selesaikan nilai mutlak berikut
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Bilangan Real. pdf. Diakses dari hamimnova.files.wordpress.com pada
tanggal 7 September 2014
Anonim. 2010. Bilangan Real. pdf. Diakses dari p4tkmatematika.org pada tanggal 7
September 2014
Anonim. 2013. Indikator Asam Basa. Diakses dari www.ilmukimia.org pada tanggal 7
September 2014
Anonim. 2013. Kalkulus 1 Sistem Bilangan Real. pdf. Diakses dari
aswhat.files.wordpress.com pada tanggal 7 September 2014
Hartono, Tony. 2010. Handout Kalkulus Dasar. pdf. Diakses dari
teknikinformatika2013.files.wordpress.com pada tanggal 7 September 2014
Mendelson, Eliot. 1988. 3000 Solved Problems in Calculus. United States. McGraw-Hill
Companies, Inc.
Purcell, Edwin J. & Varberg, Dale. 1992. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1 Ed.5
(terjemahan). Jakarta. Erlangga