master sample

Upload: koppaste

Post on 05-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 MASTER Sample

    1/2

    PENDAHULUAN

    Leukemia granulositik kronik (LGK) merupakan leukemia yang pertama ditemukan serta

    diketahui patogenesisnya. Tahun 1960 Nowell dan Flungerford menemukan kelainan kromosom

    yang selalu sama pada pasien LGK, yaitu 22q- atau hilangnya sebagian lengan panjang dari

    kromosom 22, yang saat ini kita kenal sebagai kromosorn Philadelphia (Ph). Selanjutnya, di

    tahun 1973 Rowley menemukan bahwa kromosom Ph terbentuk akibat adanya translokasi

    resiprokal antara lengan panjang kromosom 9 dan 22, lazimnya ditulis t(9;22)(q34;q11), Dengan

    kemajuan di bidang biologi molekular, pada tahun 1980 diketahui bahwa pada kromosorn 22

    yang mengalami pemendekan tadi, ternyata didapatkan adanya gabungan antara gen yang ada, di

    lengan panjang kromosom, 9 (9q34), yakni ABL (Abelson) dengan gen BCR (break cluster

    region) yang terletak di lengan panjang kromosorn 22 (22q11), seperti tampak pada gambar 1.

    Gabungan kedua gen ini sering ditulis sebagai BCR-ABL, diduga kuat sebagai penyebab utama

    terjadinya kelainan proliferasi pada LGK.

    Secara klasifikasi, dahulu LGK termasuk golongan penyakit mieloproliferatif yang

    ditandai oleh proliferasi dari seri granulosit tanpa gangguan diferensiasi, sehingga pada apusan

    darah tepi kita dapat dengan mudah melihat tingkatan diferensiasi seri granulosit, mulai dari

    promielosit (bahkan mieloblas), meta mielosit, mielosit sampai granulosit.

  • 7/31/2019 MASTER Sample

    2/2

    INSIDENS1

    Kejadian leukemia mielositik kronis mencapai 20% dari semua leukemia pada dewasa, kedua

    terbanyak setelah leukernia limfositik. kronik. Pada umumnya menyerang usia 40-50 tahun,

    walaupun dapat ditemukan pada usia muda dan biasanya lebih progresif. Di Jepang kejadiannya

    meningkat setelah peristiwa bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, demikian juga di Rusia

    setelah reaktor atom Chernobil meledak.

    TANDA DAN GEJALA KLINIK

    Dalarn pedalanan penyakitnya, WK dibagi menjadi 3 fase, yakni: fase kronik fase

    akselerasi dan fase krisis bias. Pada umumnya saat pertama diagnosis ditegakkan, pasien masih

    dalarn fase kronis, bahksn sering kali diagnosa LGK ditemukan secara kebetulan, misalnya saat

    persiapan para operasi, dimana ditemukan leukositosis hebat tanpa gejala-gejala infeksi.

    Pada fase kronis, pasien sering mengeluh pembesaran limpa, atau merasa cepat kenyang

    akibat desakan limpa terhadap lambung. Kadang timbul nyeri seperti diremas di perut kanan atas

    akibat. Keluhan lain sering tidak. spesifik, misalnya: rasa cepat lelah, lemah badan, demam yang

    tidak terlalu tinggi, keringat malam. Penurunan berat badan tejadi setelah penyakit berlangsung

    lama. Semua keluhan tersebut merupakan gambaran hipermetabolisme akibat proliferasi sel-sel

    leukemia. Apabila dibuat urutan berdasarkan keluhan yang diutarakan oleh pasien, maka seperti

    terlihat pada tabel 1.

    . . .