audit sample lengkap.doc

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lat ar Belakan g Seper ti disebu tkan dalam standa r peke rjaan lapangan ketiga, dalam auditny a, audito r tidak mengumpulkan semua bukti untuk merumuskan pendapatnya, melainkan melakukan pengujian (test) terha dap kara teristik sebagai bukti untuk membuat kesimpulan men genai karat eristik seluruh bukti . Dalam melakukan pengujian terhadap karateristik sebagai bukti tersebut, auditor dapat menempuh 4 cara : mengambil sampel 100, melaksanak judgement sampling,melakukan representati!e sampling, atau melakukan statistical sampling. Dalam makalah ini diuraikan penggunaan statistical sampling dalam pengujian pengendalian (test o" control), yang meliputi tiga attribute sampling models berikut ini : "i#ed$sample$si%e attribute sampling, stop$or$go sampling, dan disco!ery sampling. 1.2 Rumusan Permasalahan 1.&.1 'pa saja tipe tipe sample dalam audit 1.&.& *agaimana statistical sampling models 1.&.+ *agaimana stop or go decision 1.&.4 *agaimana rumus sample si%e 1.&. *agaimana rumus '-/ 1.3 Tujuan Penelitian 1.+.1 -ntuk mengetahui apa saja tipe tipe sample dalam audit. 1.+.& -ntuk mengetahui bagaimana statstical sampling models. 1.+.+ -ntuk mengetahui bagaimana stop or go decision. 1.+.4 -ntuk mengetahui bagaimana rumus sample si%e. 1.+. -ntuk mengetahui bagaimana rumus '-/.

Upload: indahdh

Post on 19-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 1/21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti disebutkan dalam standar pekerjaan lapangan ketiga, dalam auditnya, auditor tidak 

mengumpulkan semua bukti untuk merumuskan pendapatnya, melainkan melakukan pengujian (test)

terhadap karateristik sebagai bukti untuk membuat kesimpulan mengenai karateristik seluruh bukti.

Dalam melakukan pengujian terhadap karateristik sebagai bukti tersebut, auditor dapat menempuh 4

cara : mengambil sampel 100, melaksanak judgement sampling,melakukan representati!e sampling,

atau melakukan statistical sampling. Dalam makalah ini diuraikan penggunaan statistical sampling

dalam pengujian pengendalian (test o" control), yang meliputi tiga attribute sampling models berikut

ini : "i#ed$sample$si%e attribute sampling, stop$or$go sampling, dan disco!ery sampling.

1.2 Rumusan Permasalahan

1.&.1 'pa saja tipe tipe sample dalam audit

1.&.& *agaimana statistical sampling models

1.&.+ *agaimana stop or go decision

1.&.4 *agaimana rumus sample si%e

1.&. *agaimana rumus '-/

1.3 Tujuan Penelitian

1.+.1 -ntuk mengetahui apa saja tipe tipe sample dalam audit.

1.+.& -ntuk mengetahui bagaimana statstical sampling models.

1.+.+ -ntuk mengetahui bagaimana stop or go decision.

1.+.4 -ntuk mengetahui bagaimana rumus sample si%e.

1.+. -ntuk mengetahui bagaimana rumus '-/.

Page 2: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 2/21

BAB II

PEBAHA!AN

'uditor dapat menggunakan 100 sample dalam auditnya, yaitu dengan memeriksa misalnya

semua "aktur yang menyangkut jumlah penjualan diatas p400000. ika auditor menggunakan cara pemeriksaan ini, auditor memilih anggota sample berdasarkan unsur penting2kunci (jumlah rupiah

 penjualan diatas p400000 dianggap penting untuk diperiksa oleh auditor). 3asil pemeriksaan

terhadap "aktur yang berisi jumlah penjualan diatas p400000 tersebut bersi"at konklusi", namun

hanya untuk "aktur penjualan yang diperiksa saja. -ntuk "aktur penjualan yang berisi penjualan

p400000 atau kurang, auditor tidak dapat mengambil kesimpulan mengenai mutunya.

Dalam  judgement sample  auditor anggota sampel berdasarkan pertimbangannya. Sebagai

contoh, auditor memilih bulan uni sampai dengan September sebagai periode pengujian, dengan

 pertimbangan dalam bulan$bulan tersebut transaksi yang bersangkutan dengan penjualan kredit sangat

tinggi "rekuensinya. 'uditor memeriksa semua "aktur penjualan yang dibuat dalam periode pengujian

(test period ) tersebut untuk mengetahui e"ekti!itas pengendalian intern terhadap transaksi penjualan.

Dalam judgement sample ini auditor memilih sampel berdasarkan pertimbangan auditor dan

menganalisis hasil pemeriksaan sampel berdasarkan pertimbangan auditor pula. engambilan sampel

ini tidak dapat disebut dengan statistical sample karena hasil e!aluasi terhadap anggota sampel tidak 

dapat secara matematis diproyeksikan bagi anggota populasi yang tidak diperiksa, karena sampel yang

diambil tidak meakili anggota populasi (karena "aktur penjualan yang dibuat diluar test period tidak 

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel) .

Dalam audtinya, auditor dapat pula menggunakan representative sample, yaitu dengan memilih

anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi. Dengan cara ini setiap anggota populasi

mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5amun, karena e!aluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel tidak dilakukan secara sistematis, maka representative sample  tidak 

dapat disebut sebagai statistical sample.

Dalam statistical sample, auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota

 populasi, dan menganalisis hasil pemeriksaan terhadap anggota sampel secara matematis. Dengan cara

ini jika dua orang atau lebih auditor menggunakan parameter yang sama dalam pengambilan sampel

dengan statistical sample ini, maka semua auditor tersebut akan menghasilkan konklusi yang tidak 

 berbeda secara statistik. Dengan kata lain, statistical sample akan menjamin objekti!itas hasil e!alusi

terhadap objek yang diperisa.

6ipe sample 7ontoh penerapansampel

7ara pemilihan sampel engambilankesimpulan didasarkan:

1. Sample 100 Semua "aktur penjualan

di atas p400000

diperiksa oleh auditor 

-nsur kunci 8onklusi"  

&. udgement sample Semua "aktur penjualan

yang dibuat mulai

 bulan uni s.d.

September 191

ertimbangan auditor ertimbangan auditor 

+. epresentati!e

sample

/ima puluh "aktur 

 penjualan yang dibuat

dalam tahun yang

diaudit

'cak ertimbangan auditor  

4. Statistical sample ;nam puluh "aktur 'cak matematik  

Page 3: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 3/21

 penjualan yang dibuat

dalam 10 bulan

 pertama dalam tahun

yang diaudit

!tatisti"al !am#ling $%els

Statistical sampling dibagi menjadi & : attribute sampling dan !ariable sampling. 'ttribute sampling

atau disebut pula proportional sampling digunakan terutama untuk menguji e"ekti!itas pengendalian

intern (dalam pengujian pengendalian), sedangkan !ariable sampling digunakan terutama untuk 

menguji nilai rupiah yang tercantum dalam akun (dalam pengujian substanti").

1. 'ttribute Sampling <odels

'da + model attribute sampling :

=i#ed$sample$si%e attribute sampling. <odel pengambilan ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam audit. engambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan

 persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. <isalnya, dengan model ini auditor 

dapat memperkirakan berapa persen bukti kas keluar (!oucher) yang terdapat dalam populasi tidak 

dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap. <odel ini terutama digunakan jika auditor 

melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur pengendalian intern, dan auditor tersebut

memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan (kesalahan).

*erikut ini akan diuraikan penggunaan "i#ed$sample$si%e attribute sampling dalam pengujian

 pengendalian terhadap sistem penjualan kredit. rosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. enentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji e"ekti!itas pengendalian intern&. enentuan populasi yang akan diambil sampelnya

+. enentuan besarnya sampel

4. emilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi

. emeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan e"ekti!itas unsur pengendalian intern

>. ;!aluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.

enjelasan

1. enentuan attribute. Sebelum auditor melakukan pengambilan sampel, ia harus secara seksama

menentukan attribute yang akan diperiksa.  Attribute  adalah karateristik yang bersi"at kualitati" 

suatu unsur yang membedakan unsur tersebut dengan unsur yang lain. Dalam hubungannya dengan

 pengujian pengendalian, attribute adalah penyimpangan dari atau tidak adanya unsur tertentudalam suatu pengendalian intern yang seharusnya ada. Sebagai contoh, dalam sistem penjualan

kredit, persetujuan pemberian kredit dari *agian 8redit merupakan unsur pengendalian intern

untuk mencegah terjadinya penjualan kredit yang tidak mempertimbangkan kemudian tertagihnya

 piutang. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan kredit tersebut, salah satu

attribute yang diperiksa oleh auditor adalah tanda tangan persetujuan dari 8epala *agian 8redit

yang tertera dalam tembusan kredit (kredit copy).

&. enentuan populasi. Setelah attribute yang akan diuji ditentukan, langkah berikutnya adalah

menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Dalam pengujian pengendalian terhadap

sistem penjualan kredit tersebut, setelah attribute yang akan diperiksa ditentukan, yaitu adanya

tanda tangan persetujuan kredit oleh 8epala *agian 8redit, maka populasi yang akan diambil

sampelnya adalah arsip tembusan surat order pengiriman (cross$inde# "ile copy). 'rsip ini berisi

Page 4: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 4/21

copy surat order pengiriman yang dilampiri dengan credit copy yang seharunya ditandatangani

oleh 8epala *agian 8redit yang disusun menurut abjad nama pembeli, dan yang diselenggarakan

oleh *agian ?rder enjualan.

+. enentuan besarnya sampel. -ntuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari populasi

tersebut secara statistik, maka auditor harus mempertimbangkan "aktor$"aktor berikut ini :

1. enentuan tingkat keandalan (reliability le!el) atau con"idence le!el atau disingkat .

6ingkat keandalan adalah probabilitas benar dalam mempercayai e"ekti!itas pengendalian

intern. Sebagai contoh, jika auditor memilih @ 9 berarti baha ia mempunyai risiko

untuk mempercayai suatu pengendalian intern yang sebenarnya tidak e"ekti". Dalam pengujian

 pengendalian, umumnya auditor menggunakan @90A 9A atau 99.

&. enaksiran persentase terjadinya attribute dalam populasi. enaksiran ini didasarkan pada

 pengalaman auditor di masa yang lalu atau dengan melakukan percobaan. Dalam hal auditor 

tidak mempunyai pengalaman mengenai besarnya tingkat kesalahan dalam populasi ia dapat

mengambil 0 lembar surat order pengiriman untuk menaksir tingkat kesalahan dalam

 populasi. <isalnya dari pemeriksaan 0 lembar surat order pengiriman tersebut terdapat 1

lembar yang tidak dilampri dengan credit copy yang ditandatangi oleh 8epala *agian 8redit,

maka taksiran tingkat kesalahan dalam populasi adalah sebesar &(1B0).

+. enentuan batas ketepatan atas yang diinginkan (desired upper precision limit atau D-/).

4. enggunaan tabel penentuan besarnya sampel untuk menentukan besarnya sampel.

7ontoh 1

Seorang auditor akan melakukan pengujian pengendalian terhadap persetujuan kredit dalam sistem

 penjualan kredit. opulasi yang akan diambil sampelnya berupa &.000 lembar surat order pengiriman

yang seharusnya dilampiri dengan tembusan kredit yang ditandatangi oleh 8epala *agian 8redit.

'uditor tersebut memilih @9, dan menentukan D-/@, yang berarti baha batasmaksimum kesalahan yang dijumpai dalam sampel yang akan diambil nanti tidak boleh melebihi .

'uditor memperkirakan dari pengalamannya yang lalu baha persentase kesalahan dalam populasi

sebesar 1. Secara singkat, !ariabel yang akan digunakan untuk menentukan besarnya sampel adalah

sebagai berikut :

6aksiran persentase kesalahan dalam populasi (rate o" occurance): 1

Desired upper precision limit :

6ingkat keandalan (): 9

Dengan menggunakan 6abel 9.& enentuan *esarnya Sampel, jumlah lebar tembusan surat order 

 pengiriman beserta dokumen pendukungnya yang harus diambil dari arsip adalah n@100.

7ara menentukan besarnya sampel dari tabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. 'mbil tabel penentuan besarnya sampel dengan tingkat keandalan (con"idence le!el) sebesar 

9

&. /ihat kolom taksiran persentase kesalahan populasi (e#pected percent rate o" occurance) pada

tabel tersebut dan cari angka 1 (yang ditaksir oleh auditor).

+. 7ari D-/ (baris di atas) sebesar

4. 7ari pertemuan antara kolom occurance rate 1 dengan D-/

. 8olom occurance rate 1 dengan D-/ bertemu pada angka 100. Cnilah besarnya sampelyang harus diambil oleh auditor.

Page 5: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 5/21

Stop$or$go sampling. <odel pengambilan sampel ini sering juga disebut dengan decision attribute

sampling. <odel ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu

dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. <odel ini digunakan jika auditor yakin

 baha kesalahan yang diperikirakan dalam populasi sangat kecil.

Disco!ery sampling. <odel pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang

diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Dalam model ini auditor 

menginginkan kemungkinan tertentu untuk menemukan paling tidak satu kesalahan, jika

kenyataannya tingkat kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan. Disco!ery

sampling dipakai oleh auditor untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius dari unsur 

 pengendalian intern, dan ketidakberesan yang lain.

Pemilihan angg$ta sam#el %ari seluruh angg$ta #$#ulasi. Setelah ditentukan besarnya

sampel sebanyak 100 lembar surat order pengiriman, timbul masalah mengenai bagaimana

menyeleksi 100 lembar dar &000 lembar surat order pengiriman. 'gra setiap anggota populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, maka auditor dapat

menngunakan tabel angka acak seperti pada 6abel 9.4.

Ta&el 2 Determinati$n $' !am#le !i(e) Relia&ilit*+ ,-

;#pected U##er Pre"isi$n Limit) Per"ent Rate $' /""uren"e

ercent ate

o" ?ccurence 1 & + 4 > . . .

  0,&

  0,0

  100 *esarnya Sampel

  1,0

ambar 9.& enentuan *esarnya Sampel dari 6abel Statistik 

0$nt$h 2

<isalnya tembusan surat order pengiriman tersebut bernomor urut tercetak, dan &000 lembar 

dokumen tersebut yang disimpan dalam arsip mempunyai nomor urut dari nomor >0 sampai

dengan &9. emilihan 100 lembar anggota sampel dari &000 lembar surat order pengiriman

dengan menggunakan angka acak dilakukan sebagai berikut:

1. <ulai memilih angka acak yang tercantum dalam kolom 1 baris 1. Di situ terdapat

angka acak: 949&. 5omor ini tidak dipakai karena berada diluar kisar nomor urut suratorder pengiriman (>0 &9).

1,0

0oo

000

0

Page 6: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 6/21

&. 8emudian pencarian angka acak dilakukan dengan mencari angka dalam tabel angka

acak yang cocok dengan nomor urut surat order pengiriman yang ada dalam arsip,

sampai mencapai jumlah 100 angka acak.

+. Dari kolom 1, dapat dipilih angka acak untuk memilih nomor surat order pengiriman

 berikut ini: 1EA 01E4A 14FA &4>&A 1F1FA 1EE1A &4E+A 19E>A &149A 1>>9A &1EFA

19>4A &+FA 1+&&A &&9&A &&E, dan seterusnya sampai mendapatkan 100 angka dari

tabel angka acak tersebut.

Pemeriksaan terha%a# attri&ute *ang menunjukkan e'ektiitas unsur #engen%alian

intern. Setelah 100 surat order pengiriman yang memiliki nomor$nomor sesuai dengan angka

acak yang dipilih dari tabel angka acak tersebut diambil dari arsip, langkah berikutnya adalah

memeriksa attribute berupa credit copy yang telah ditandatangani oleh 8epala *agian 8redit,

yang melampiri surat order pengiriman tersebut. jika terdapat surat order pengiriman yang

tidak dilampiri dengan credit copy yang telah ditandatangani oleh 8epala *agian 8redit,

maka hal ini merupakan attribute, yaitu penyimpangan dari unsur pengendalian intern yangseharusnya ada. 'uditor harus mencatat berapa kali ia menemukan surat order pengiriman

yang tidak dilampiri dengan credit copy yang ditandatangani oleh 8epala *agian 8redit.

Page 7: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 7/21

6abel 9.+ enentuan *esarnya Sampel: 8eandalan, 99

Ealuasi hasil #emeriksaan terha%a# attri&ute angg$ta sam#el. <isalnya dari

 pemeriksaan terhadap 100 surat order pengiriman tersebut auditor menemukan + lembar surat

order pengiriman tidak dilampiri dengan credit copy yang ditandatangani oleh 8epala *agian

8redit, maka auditor tersebut kemudian menggunakan tabel e!aluasi hasil yang memiliki

tingkat keandalan sesuai yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang lalu.

Dengan tabel tersebut auditor dapat menemukan berapa achie!ed upper precision limit

('-/). encarian '-/ dilakukan oleh auditor dengan cara sebagai berikut:

1. 'mbil tabel ;!aluasi 3asil 8eandalan 9

&. Dalam kolom Sample Si%e, cari angka besarnya sampel yang telah dipilih sebelumnya

+. Dari angka sample si%e 100 tersebut kemudian pencarian berjalan ke kanan secara

hori%ontal untuk menemukan angka kesalahan yang dijumpai oleh auditor dalam

 pemeriksaan terhadap sampel.

4. Dari angka + yang kalau ditarik horo%ontal ke kiri didapati sample si%e, ditarik 

!ertikal ke atas untuk menemukan achie!ed upper precision limit.

Page 8: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 8/21

Ta&el Ealuasi Hasil) Relia&ilit*+ ,-

Num&er $' /&sere% /""uren"e

  Sample U##er Pre"isi$n Limit) Per"ent Rate $' /""uren"e

  Si%e 1 & + 4 > E

10 F

Page 9: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 9/21

  &0

  .

  .

  .

.

  +

!T/P/R4/ !APLIN4

ika auditor menggunakan "i#ed$sample$si%e attribute sampling, kemungkinan ia akan

terlalu banyak mengambil sampel.hal ini dapat diatasi dengan menggunakan model attribute

sampling yang lain, yaitu stop$or$go sampling. Dalam stio$or$go sampling ini, jika auditor 

tidak menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu

yang telah ditetapkan, ia dapat menghentikan pengambilan sampelnya. rosedur yang harusditempuh oleh auditor dalam menggunakan stop$or$go sampling adalah sebagai berikut:

1. 6entukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan.

&. unakan 6abel *esarnya Sampel <inimum untuk engujian engendalian guna

menentukan sampel pertama yang harus diambl.

+. *uatlah tabel stop$or$go decision.

4. ;!aluasi hasi pemeriksaan terhadap sampel.

Tentukan %esire% u##er #re"isi$n limit %an tingkat kean%alan . ada tahap ini auditor 

menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang

masih dapat diterima. 6abel yang tersedia dalam stop$or$go sampling ini menyarankan auditor 

untuk memilih tingkat kepercayaan 90, 9, atau 99 (lihat 6abel 9.F).

0$nt$h 3

<isalnya auditor memilih tingkat keandalan 9 dan desired upper precision limit dalam

 pengujian pengendalian terhadap otorisasi kredit dalam sistem penjualan kredit.

100

Page 10: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 10/21

6abel 9.E ;!aluasi 3asilA 8eandalan, 9

Page 11: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 11/21

6abel 9.E ;!aluasi 3asil: 8eandalan 9

Page 12: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 12/21

 5umber ?bser!ed ?ccurrence

-pper recision /imut: ercent ate o" ?ccurrence

Ss

0

&0

+0

40

0

>0

E0

F0

90

00

&0

40

>0

F0

&00

&&0

&40

&>0

&F0

+00

+&0

+40

+>0

&F0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

&

0

0

0

0

1

1

1

1

&

&

&

+

+

+

+

0

0

0

1

1

&

&

&

+

+

4

4

>

>

4

0

0

1

1

&

&

+

4

4

>

E

E

F

9

9

0

1

1

&

+

4

4

>

E

F

F

9

10

11

1&

1+

>

0

1

&

&

+

4

>

E

F

9

10

11

1&

1+

14

1

1>

E

1

&

+

4

>

E

F

10

11

1&

1+

14

1>

1E

1F

19

F

0

1

&

+

4

>

F

9

10

1&

1+

14

1>

1E

1F

&0

&1

&+

9

&

+

4

>

E

9

10

1&

1+

1

1E

1F

&0

&1

&+

&

&>

10

0

1

+

4

E

9

10

1&

14

1

1E

19

&1

&&

&4

&>

&F

+0

Page 13: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 13/21

400

4&0

4>0

00

>00

>0

E00

F00

900

000

1

1

1

1

&

&

+

4

4

4

4

4

E

F

F

10

1&

1+

E

E

F

9

1&

1+

14

1E

&0

&&

10

11

1&

1+

1E

19

&0

&4

&F

+1

14

14

1>

1F

&&

&4

&E

+1

+>

40

1E

1F

&0

&&

&F

+0

++

+F

44

49

&1

&&

&4

&E

++

+>

+9

4>

&

9

&4

&>

&F

+1

+9

4&

4>

+

>1

>F

&F

&9

+++

+>

44

4F

&

>1

>9

EE

+1

++

+E

40

0

4

9

>F

EF

FE

6abel 9.F ;!aluasi 3asil: 8eandalan, 99

-pper recission limit umumnya tidak lebih dari 10, jika kepercayaan terhadap

 pengadilan intern cukup besar atau kurang.

'cceptable

-pper recision /imit

Sample Si%e *ased on 7on"idence /e!els

90 9 9E,

10

9

F

E

>

4

+

&

&4

&E

+0

+

40

4F

>0

F0

1&0

+0

+4

+F

4+

0

>0

E

100

10

+E

4&

4E

+

>&

E4

9+

1&4

1F

Page 14: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 14/21

1 &40 +00 +E0

6able 9.E

erhatian

ika kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup tinggi, umumnya disarankan untuk 

tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 9 dan tidak menggunakan acceptable

 precision limit lebih besar dari . ?leh karena itu, dalam hampir semua pengujian

 pengendalian, besarnya sample harus tidak boleh kurang dari >0tanpa penggantian.

4unakan ta&el &esarn*a %am#el minimum untuk Pengujian Pengen%alian untuk 

menentukan sam#el #ertama *ang harus %iam&il. Setelah tingkat keandalan dan desired 

upper precision limit (D-/) ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya

sampel minimum yang harus diambil auditor dengan menggunakan tabel besarnya sampel

minimum untuk pengujian pengendalian. <enurut tabel 9.E, jika pengendalian intern klien

 baik. 'uditor disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 9 dan

menggunakan desired upper precission limit   lebih dari . Dengan demikian umumnya

dalam pengujian pengendalian, auditor tidak pernah memlih besarnya sampe kurang dari >0.

7ontoh 4: auditor kemudian menggunakan tabel 9.F untuk menentukan besarnya sampel

minimum dengan cara menentukan titik potong baris desired upper precission limit dengan

kolom realibility level yang telah dipilih. ika auditor telah menetapkan D-/ @ dan

tingkat keandalan (realibility le!el) @ 9, maka berdasarkan tabel 9.E tersebut, jumlahsampel minimum adalah >0 lembar surat order pengiriman. /hat contoh pencarian jumlah

sampel minimum pada gambar 9.4.

Ta&el Besarn*a !am#el inimum untuk Pengujian Pengen%alian

Desire% U##er

Pre"isi$n Limit,5 ,- ,6+-

15

,

7

6

-

8

  >0

Page 15: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 15/21

3

ambar 9.4 7ara encarian *esarnya <inimum untuk engujian engendalian

Buatlah ta&el st$# $r g$ %e"isi$n. Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah

selanjutnya adalah membuat tabel keputusan stop$or$go yang disajikan pada gambar 9..

dalam tabel stop$or$go decision tersebut auditor akan mengambil sampel 4 kali. -mumnya,

dalam merancang tabel stop$or$go decision, auditor jarang merencanakan pengambilan

sampel lebih dari + kali.

/angkah ke$ *esarnya

sampel

kumulati" yang

digunakan

*erhenti jika

kesalahan

kumulati" yang

terjadi sama

dengan

/anjutan

kelangkah

 berikutnya jika

kesalahan yang

terjadisama

dengan

/anjutkan

kelangkah jika

kesalahan palng

tidak sebesar 

1

&

+

4

>0

9>

1&>

1>

0

1

&

+

1

&

+

4

4

4

4

4

unakan "i#ed sample si%e atribute sampling

ambar 9. 6abel Stop$ or$o Decision

*erikut ini diuraikan cara penyusunan tabel stop$or$go decision seperti tercantum pada

gambar 9..

Langkah 1.

ada langkah ini auditor menentukan besarnya sampel minimum dengan menggunakan6abel 9.E seperti diuraikan diatas. ada tingkat kesalahan sama dengan 0, '-/ dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

'-/ @

Page 16: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 16/21

ika kesalahan yang dijumpain pada >0 anggota sampel tersebut sama dengan 1, maka

confidence level factor  pada @ 9 adalah sebesar 4,F. Dengan demikian, jika tingkat

kesalahan yang dijumpai dalam sampel sebanyak 1, '-/ @ 4,F >0 @ F adalah melibihi

D-/ yang ditetapkan sebesar . ?leh karena itu '-/ G D-/, auditor perlu mengambil

sampel tambahan. Sampel atambaan ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Sample si%e @

Dalam contoh diats, besarnya sampel dihitung sebagai berikut: 4,F @ 9>. 'ngka

 besarnya sampel ini kemudian dicanumkan salam tabel tersebut pada kolom H*esarnyaSampel 8umulati" yang DigunakanI dan baris Hlangkah 2I.

Langkah 3.

ika dalam pemerikasaan attribute 9> anggota sampel pada langkah & tersebut auditor 

menenmukan & kesalahan dan penyimpangan, maka auditor akan mengambil +0 anggota

sampel tambahan sehingga pada langkah ketiga ini anggota kumulati" menjadi sebanyak 1&>.

ika dari 1&> anggota sampel tersebut hanya dijumpai & kesalahan. <aka achie!ed upper 

 precision limit ('-/) @ >,+ 1&> @ , dengan demikian jika dari 1&> sampel tersebut

hanya terdapat & kesalahan, auditor akan mengambil kesimpulan baha pengendalian intern

klien adalah e"ekti", dan auditor akan menghentikan pengambilan dampelnya, karena '-/

sama dengan D-/. namun, jika dari 1>& anggota sampelnya tesebut auditor menemukan +

kesalahan, maka '-/ menjadi sebesar >,19 (E,F 1&>). Dalam keadaan ini auditor 

memerlukan tambhan sampel sebanyak 1> (E,F ) dan pindah kelangkah 4.

 5umber o"

?ccurrences

7on"idence /e!els

90 9 9E,

0

1

&

+

4

&.4

+.9

.4

>.E

F.0

9.+

+.0

4.F

>.+

E.F

9.&

10.>

+.E

.>

E.+

F.F

10.+

11.E

Page 17: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 17/21

>

E

F

9

10

11

1&

1+

14

1

1>

1E

1F

19

&0

&1

&&

&+

&4

&

&>

&E

10.>

11.F

1+.0

14.+

1.

1>.E

1F.0

19.0

&0.&

&1.4

&&.>

&+.F

&.0

&>.0

&E.1

&F.+

&9.+

+0.

+1.4

+&.E

+4.0

+.0

11.9

1+.&

14.

1>.0

1E.0

1F.+

19.

&1.0

&&.0

&+.4

&4.+

&>.0

&E.0

&F.0

&9.0

+0.+

+1.

+&.>

++.F

+.0

+>.1

+&.>

1+.1

14.

1.F

1E.1

1F.4

19.E

&1.0

&&.+

&+.

&4.E

&>.0

&E.+

&F.

&9.>

+1.0

+&.0

++.+

+4.>

+.E

+E.0

+F.1

+9.4

6abel 9.9 'ttribute Sampling 6able "r Determining Stop$or$o sampling Si%ea and -pper 

recision /imit opulation ?ccurrence ate *ased in Sampling esult

 5umber o"

?ccurrences

7on"idence /e!els

90 9 9E,

Page 18: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 18/21

&F

+9

+0

+1

+&

++

+4

+

+>

+E

+F

+9

40

41

4&

4+

44

4

4>

4E

4F

49

0

1

+>.1

+E.&

+F.4

+9.1

40.+

41.

4&.E

4+.F

4.0

4>.1

4E.&

4F.+

49.4

0.

1.>

&.>

4.0

.0

>.0

E.0

F.0

9.E

>0.4

>1.

+F.

+9.>

40.E

4&.0

4+.0

44.&

4.+

4>.4

4E.>

4F.E

49.F

1.0

&.0

+.&

4.

.

>.>

E.E

9.0

>0.0

>1.1

>&.&

>+.+

>4.

40.

41.E

4&.9

44.0

4.1

4>.+

4E.

4F.F

49.9

1.0

&.1

+.4

4.

.>

>.F

F.0

9.0

>0.+

>1.4

>&.>

>+.E

>4.F

>.0

>E.0

6abel 9.9 'ttribute Sampling 6able "r Determining Stop$or$o sampling Si%ea and

-pper recision /imit opulation ?ccurrence ate *ased in Sampling esult

Page 19: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 19/21

Langkah 8.

ika dalam pemeriksaan terhadap  attribute  1&> anggota sampel pada /angkah +

tersebut auditor menemukan + kesalahan atau penyimpangan, maka auditor akan mengambil

+0 anggota sampel tambahan sehingga pada langkah ke 4 ini jumlah sampel kumulati" 

menjadi sebanyak 1>. ika dari 1> anggota sampel tersebut hanya dijumpai + kesalahan,

maka achie!ed upper precision limit ('-/) @ E,FB1> @ . <aka dari itu, auditor akan

mengambil kesimpulan baha pengendalian intern klien adalah e"ekti", dan auditor akan

menghentikan pengambilan sampelnya, karena '-/ sama dengan D-/. 5amun, jika dari

1> anggota sampel tersebut auditor menemukan 4 kesalahan, maka '-/ menjadi sebesar 

,9 (9,&B,>). Dalam keadaan ini auditor beralih ke langkah ke yaitu mengambil

kesimpulan baha unsur pengendalian intern yang diperiksanya tidak dapat dipercaya atau

auditor dapat menggunakan "i#ed sample$si%e$attribute sampling sebagai alternati".

DI!0/9ER: !APLIN4-mumnya, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery sampling adalah :

1. ika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau

mendekati nol persen.

&. ika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini ditemukan,

merupakan petunjuk adanya ketidakberesan yang lebih luas atau kesalahan yang

serius dalam laporan keuangan.

Disco!ery sampling digunakan pula oleh auditor dalam pengujian substanti". ika tujuan

audit untuk menemukan paling tidak satu kesalahan yang mempunyai dampak potensialterhadap suatu akun, disco!ery sampling umumnya dipakai untuk tujuan tersebut.

rosedur pengambilan sampel dalam disco!ery sampling adalah sebagai berikut :

1.6entukan attribute yang akan diperiksa.

'ttribute yang akan diperiksa harus ditentukan terlebih dahulu sebelum discovery

 sampling  dilakukan. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem pembelian misalnya,

attribute yang diperiksa oleh auditor adalah bukti kas keluar yang dilampiri dengan bukti

 pendukung yang lengkap (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan "aktur dari pemasok)

&.6entukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.

6abel untuk menentukan besarnya sampel disusun sesuai dengan besarnya populasi. ?leh

karena itu, setelah attribute ditetapkan, langkah berikutnya adalah menghitung besarnya

 populasi.

+.6entukan tingkat keandalan.

Seperti halnya dengan model attribute  sampling yang lain, auditor harus menentukantingkat keandalan.

Page 20: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 20/21

4.6entukan desired upper precision limit .

'uditor kemudian menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih dapat diterima.

.6entukan besarnya sampel.

Dengan menggunakan tabel discovery sampling  yang sesuai dengan besarnya populasi

objek yang akan diperiksa, , dan D-/, maka auditor akan dapat menentukan

 besarnya sampel.

7ara mencari besarnya sampel dalam tabel Disco!ery Sampling adalah sebagai berikut :

1.ilih tabel Disco!ery Sampling sesuai dengan populasi objek yang diperiksa.

&./ihat kolom yang sesuai dengan D-/ yang telah ditetapkan

+.Dalam kolom D-/ tersebut urutkan kebaah sampai menemukan angka yangsesuai dengan yang telah ditentukan.

4.Dari angka tersebut, urutkan ke kiri secara mendatar ke kolom sample si%e

sampai menemukan angka dalam kolom tersebut. 'ngka dalam kolom  sample size

tersebut merupakan angka besarnya sampel.

>.eriksa attribute sampel.

E.;!aluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.

ika dari hasil pemeriksaan +00 anggota sampel tersebut auditor tidak menemukankesalahan, auditor akan segera mengambil kesimpulan baha dengan 9 keyakinan

 baha kemungkinan terjelek tingkat kesalahan dalam populasi tidak melebihi 1.

Dengan kata lain, pengendalian intern klien terhadap sistem pembelian adalah e"ekti". Di

lain pihak, jika auditor menemukan kesalahan satu atau lebih kesalahan dalam

 pemeriksaan terhadap anggota sampel, auditor kemungkinan tidak akan membuat

kesimpulan secara statistik mengenai hasil pemeriksaannya. ika tujuan pemeriksaan

adalah menemukan (discover ) kesalahan,maka auditor akan menghentikan pemeriksaan

terhadap anggota sampel segera setelah ia menemukan kesalahan. /angkah berikutnya

umumnya adalah auditor melakukan penelaahan terhadap karakteristik kesalahan yang

ditemukannya tersebut. adi, misalnya auditor telah menemukan kesalahan pada saat ia

memeriksa bukti kas keluar yang ke sepuluh, maka ia akan menghentikan pemeriksaan

terhadap anggota sampel yang lain, meskipun jumlah anggota sampel adalah +00 lembar 

 bukti kas keluar.

Yang perlu disadari dalam discovery sampling   adalah baha auditor bertujuan

menemukan kesalahan dan menilai karakteristik kesalahan tersebut, sehingga auditor akan

menghentikan proses pengambilan dan pemeriksaan sampel begitu ia menemukan satu

kesalahan di dalamnya. ika tujuan auditor bukan untuk menemukan kesalahan, ia dapat

memeriksa attribute seluruh anggota sampel, meskipun ia telah menemukan kesalahan,dan kemudian menggunakan tabel (9$4 sampai 9$> atau 9$F) untuk menge!aluasi hasil

Page 21: audit sample lengkap.doc

7/23/2019 audit sample lengkap.doc

http://slidepdf.com/reader/full/audit-sample-lengkapdoc 21/21

 pemeriksaan sampelnya guna memproyeksikan hasil pemeriksaan terhadap sampelnya ke

karakteristik populasinya.

BAB III

PENUTUP

3.1 ;esim#ulan

6ipe tipe sample dalam audit dapat dibagi atas empat, yaituA sample 100, judgement

sample, representati!e sample, statistical sample. Dimana sample 100 memiliki cara

 pemilihan sampel dengan unsur kunci, dan pengambilan kesimpulannya didasarkan pada

konklusi".

ada judgement sampel, memiliki cara pemilihann berdasarkan pertimbangan auditor,

dan pengambilan keputusan didasarkan pada pertimbangan auditor. Sedangkan cara

 pemilihan sampel pada representati!e dan statistical sample dipilih secara acak. 5amun

 pengambilan keputusan representati!e sampel didasarkan pada pertimbangan auditor. Dan

 pengambilan kesimpulan padastatistical sampel berdasarkan matematik.