masalah gizi pada penyakit kanker

5
Masalah gizi pada penyakit kanker Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medis, efek psikologik, dan pengaruh keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan Cachexia yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan, gangguan refleksi, lemas, anemia, kurang energi protein, dan keadaan deplesi secara keseluruhan. Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah: 1. Kurang nafsu makanan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah). 2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena: · Gangguan pada saluran cerna , dapat berupa kesulitan mengunyah, menelan, dan penyumbatan. · Gangguan absorpsi zat gizi · Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare 3. Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak 4. Peningkatan pengeluaran energi 5. Tujuan Diet Dalam pencegahan penyakit kanker, beberapa aspek gizi atau diet perlu diperhatikan seperti: 1. Pembatasan konsumsi daging merah hingga kurang dari 3 kali seminggu. Sebagai penggantinya kita dapat mengkonsumsi daging putih seperti ikan, ayam kampung, atau daging sapi yang kurus (daging di bagian tungkai). 2. Penggunaan cara memasak yang tidak memakai banyak minyak atau lemak seperti merebus, menanak, menumis, dan memepes (memanggang dengan daun pisang).

Upload: rianzz-mmazsevcnot

Post on 06-Aug-2015

37 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker

Masalah gizi pada penyakit kanker

Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medis, efek psikologik, dan pengaruh keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan Cachexia  yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan, gangguan refleksi, lemas, anemia, kurang energi protein, dan keadaan deplesi secara keseluruhan. Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah:

1.      Kurang nafsu makanan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah).

2.      Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena:

·         Gangguan pada saluran cerna , dapat berupa kesulitan mengunyah, menelan, dan penyumbatan.

·         Gangguan absorpsi zat gizi

·         Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare

3.      Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak

4.      Peningkatan pengeluaran energi

5.      Tujuan Diet

Dalam pencegahan penyakit kanker, beberapa aspek gizi atau diet perlu diperhatikan seperti:

1.      Pembatasan konsumsi daging merah hingga kurang dari 3 kali seminggu. Sebagai penggantinya kita dapat mengkonsumsi daging putih seperti ikan, ayam kampung, atau daging sapi yang kurus (daging di bagian tungkai).

2.      Penggunaan cara memasak yang tidak memakai banyak minyak atau lemak seperti merebus, menanak, menumis, dan memepes (memanggang dengan daun pisang).

3.      Peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 5 kali sehari. Makan sayuran yang kalorinya rendah tetapi banyak mengandung serat seperti lalapan ketimun, tomat, kecmbah, dan kubis sangat dianjurkan. Sayuran yang mengandung antioksidan alami, seperti wortel yang mengandung beta karoten serta brokoli yang mengandung sulforafan dapat dikunsumsi lebih sering dan kalau perlu dibuat jus misalnya minuman sari wortel atau dibuat masakan seperti capcai.

Page 2: Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker

4.      Peningkatan asupan serat pangan atau dietary fiber hingga 25-35 gram per hari. Makanan yang banyak mengadung sereal itu (jagung, havermout, kacang hijau) dan roti bekatul sangat membantu kita untuk mencapai jumlah asupan serat tersebut. Demikian pula, beberapa jenis makanan atau minuman seperti agar-agar, kolang kaling, cincau, selasih, dan rumput laut dapat menambah asupan serat.

5.      Label makanan kemasan perlu diperhatikan untuk memperkirakan kandungan lemaknya

6.      Penggunaan jenis-jenis makanan/minuman, seperti bawang putih, bawang merah, teh hijau, susu kedelai, beras kencur, kunir asem, dan lain-lain. Dapat dilakukan untuk mendapatkan kandungan bahan fitokimia yang berkhasiat.

Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan  cara:

1.      Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien

2.      Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan

3.      Menguirangi rasa mual, muntah dan diare

4.      Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya

6.      Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit kanker adalah:

1.      Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka kebutuhan energy menjadi 40 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36 kkal/kg BB untuk perempuan

2.      Protein tinggi yaitu 1-1,5 g/kg BB

3.      Lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total

4.      Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total

5.      Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen

6.      Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal

Page 3: Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker

7.      Bila imunitas menurun (leukosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani kemoterapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril

8.      Porsi makan kecil dan sering diberikan

7.      Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian

Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerima makanannya. Oleh sebab itu, diet hendaknya disusun secara individual. Jenis makanan atau diet yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan dan akibat pengobatan. Sesaui dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan padat, makanan cair, atau kombinasi. Untuk makanan padat dapat berbentuk makanan biasa, makanan lunak, atau makanan lumat.

8.      Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan

1.      Bagi pasien menderita anoreksia

a.       Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat diterima walaupun tidak lapar

b.       Hindari minum sebelum makan

c.       Tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan

d.      Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita

2.      Bila ada perubahan pengecapan

a.       Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

b.      Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa

c.       Minuman diberikan dalam bentuk segar seperti sari buah atau jus

3.      Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan

a.       Minum dengn menggunakan sedotan

b.      Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

c.       Bentuk makanan disaring atau cair

d.      Hindari makanan terlalu asam atau asin

Page 4: Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker

4.      Bila mulut kering

a.       Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin

b.      Bentuk makanan cair

c.       Kunyah permen karet atau hard candy

5.      Bila mual dan muntah

a.       Beri makanan kering

b.      Hindari makanan yang berbau merangsang

c.       Hindari makanan lemak tinggi

d.      Makan dan minum perlahan-lahan

e.       Hindari makanan atau minuman terlalu manis

f.       Batasi cairan pada saat makan