masalah etis seputar konsumen & periklanan dan etika

7
PENDAHULUAN Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern . Bisnis tidak mungkin berjalan kalu tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis . Dalam hal ini tentu tidak cukup , bila konsumen tampil satu kali saja pada saat bisnis dimulai . Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral , tidak saja merupakan tuntunan etis , melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis . Sebagaimana halnya dengan banyak topik etika bisnis lainya . disini pun berlaku bahwa etika dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis . Perhatian untuk etika dalam hubungan dengan konsumen harus dianggap hakiki demi kepentingan bisnis itu sendiri . Karena itu bisnis mempunyai kewajiban moral untuk melindungi konsumen dan menghindari terjadinya kerugian bagi konsumen . MASALAH ETIS SEPUTAR KONSUMEN PERHATIAN UNTUK KONSUMEN

Upload: muhamad-risqi-wicaksono

Post on 03-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

pengantar etika bisnis

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern . Bisnis tidak mungkin berjalan kalu tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis . Dalam hal ini tentu tidak cukup , bila konsumen tampil satu kali saja pada saat bisnis dimulai .Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral , tidak saja merupakan tuntunan etis , melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis . Sebagaimana halnya dengan banyak topik etika bisnis lainya . disini pun berlaku bahwa etika dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis . Perhatian untuk etika dalam hubungan dengan konsumen harus dianggap hakiki demi kepentingan bisnis itu sendiri . Karena itu bisnis mempunyai kewajiban moral untuk melindungi konsumen dan menghindari terjadinya kerugian bagi konsumen.

MASALAH ETIS SEPUTAR KONSUMEN

PERHATIAN UNTUK KONSUMEN

Kesadaran akan kewajiban bisnis terhadap para konsumen belum begitu lama timbul dalam dunia bisnis dan di banyak tempat belum berakar dalam dan belum begitu kuat . Suatu bisnis dimulai dengan mencurahkan segala perhatianya kepada produk yang dihasilkan bukan kepada konsumen .Hak hak konsumen yang dipandang sebagai jalan masuk yang tepat dalam masalah etis seputar konsumen sangat diperlukan . Hak hak tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hak atas KeamananKonsumen berhak atas produk produk yang aman , artinya produk yang tidak mempunyai kesalahan tekhnis atau kesalahan lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau bahkan mengancam jiwanya . seperti adanya obat pengawet pada makanan , mainan anak , dll2. Hak atas informasiKonsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya , baik apa sesungguhnya produk itu maupun bagaimana cara memakai yang benar dan maupun resiko yang ditimbulkan dari produk tersebut .3. Hak untuk memilihKonsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk dan jasa yang ditawarkan , kualitas dan harga produk bisa berbeda sehingga konsumen berhak membandingkanya sebelum mengambil keputusan untuk membeli.4. Hak untuk didengarkanKonsumen berhak keinginanya tentang produk atau jasa didengarkan dan dipertimbangkan , terutama keluhanya dan produsen harus menerima baik keluhan tersebut . hak ini merupakan hak legal yang dapat dituntut di pengadilan .5. Hak lingkungan hidupMelalui produk yang digunakanya konsumen memanfaatkan sumber daya alam . konsumen berhak bahwa produk dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lingkungan atau merugikan keberlanjutan proses alam .6. Hak konsumen atas pendidikanKonsumen mempunyai hak untuk secara positif dididik ke arah yang baik terutama di sekolah adan melalui media massa , masyarakat harus dipersiuapkan menjadi konsumen yang kritis dan sadar akan haknya

TANGGUNG JAWAB BISNIS UNTUK MENYEDIAKAN PRODUK YANG AMAN

Kerugian konsumen sebagai akibat dari pemakaian produk tertentu menjadi tanggung jawab produsen . akan tetapi produsen hanya bertanggung jawab kalau kerugian disaebabkan karena kesalahan produksi atau konstruksi. jika produk disalahgunakan oleh konsumen , maka produsen tidak bertanggung jawab . Produsen juga tidak bertanggung jawab bila alat yang berbahaya mengakibatkan kerugian karena konsumen tidak berhati hati .Ada tiga pandangan dasar teoritis bagi pendekatan etis maupun yuridis mengenai hubungan antara produsen dan konsumen , khususnya dalam hal tanggung jawab atas produk yang ditawarkan oleh produsen dan dibeli oleh konsumen yaitu :

Teori kontrakMenurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen sebaiknya dilihat sebagai semacam kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen didasarkan atas kontrak itu . jika konsumen membeli sebuah produk , ia seolah olah mengadakan kontrak dengan perusahaan yang menjual produk tersebut . Transaksi jual beli harus dijalankan sesuai dengan apa yang tertera dalam kontrak itu dan hak pembeli maupun kewajiban penjual memperoleh dasarnya dari apa yang tertera .Agar kontrak tersebut menjadi sah , kontrak harus memenuhi beberapa syarat lagi .

1. Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti kontrak maupun sifat produk2. Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi obyek kontrak .3. Ketiga tidak boleh ada paksaan antar kedua belah pihak .Kewajiban paling penting adalah melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuanya . Produk yang disampaikan kepada konsumen harus mempunyai kualitas yang dijanjikan atau disepakati sebelumnyadan dalam memberi kesepakatan konsumen harus mengambil keputusan dengan kebebasan penuh .Dari berbagai segi pandangan kontrak tidak memuaskan . ada 3 keberatan terhadap pandangan ini yaitu :1. Teori kontrak mengandaikan bahwa produsen dan konsumen berada pada taraf yang sama2. Teori kontrak mengandaikan hubungan langsung antara produsen dan konsumen .3. Konsepsi kontrak tidak cukup untuk melindungi konsumen dengan baik .

Teori Perhatian semestinya

Berbeda dengan pandangan kontrak , pandangan kedua ini tidak menyetarafkan produsen dan konsumen , melainkan bertolak dari kenyataan bahwa konsumen selalu dalam posisi lemah , karena produsen mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman tentang produk yang tidak dimiliki oleh konsumen .Produsen bertanggung jawab atas kerugian yang dialami konsumen dengan memakai produk , walaupun tanggung jawab itu tidak tertera dalam kontrak jual beli atau bahkan disangkal secara eksplisit .Pandangan perhatian semestinya ini tidak memfokuskan kontrak atau persetujuan antara konsumen dan produsen , melainkan terutama kualitas produk serta tanggung jawab produsen . karena itu tekananya bukan pada segi hukum saja akan tetapi pada etika dalam arti luas . sehingga teori ini mempunyai basis etika yang teguh.Setelah mempelajari seluk beluknya maka pandangan perhatian semestinya ini lebih memuaskan daripada pandangan kontrak . namun demikian hal itu tidak berarti bahwa pandangan ini pun tidak mempunyai kelemahan . dua kesulitan yang bisa muncul di teori ini adalah :1. tidak gampang menentukan apa arti semestinya2. pengetahuan produsen juga terbatas .

Teori Biaya sosial

Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen bertanggung jawab atas semua kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen dalam memakai produk tersebut . hal itu juga berlaku jika produsen sudah mengambil semua tindakan yang semestinya dalam merancang serta memproduksi produk bersangkutan atau jika produsen sudah mengingatkan kepada konsumen tentang resiko yang ditimbulkan dari produk tersebut . Teori ini terlalu berat sebelah dengan membebankan segala tanggung jawab pada produsen .