manusia secara biologis
TRANSCRIPT
Muslimin B. Putra
Dosen STIA Paris Makassar
Manusia dalam konteks antropologi dapat
dilihat dari sudut pandang biologis.
Klasifikasi manusia secara biologis biasa
disebut dengan istilah Homo Sapiens (artinya
manusia yang tahu – Bahasa Latin) karena
memiliki otak yang berkemampuan tinggi
dibanding makhluk lainnya.
Manusia kadang juga digolongkan
berdasarkan jenis kelamin.
Sejak lahir, manusia melahirkan dua jenis
manusia secara alamiah yakni perempuan
dan laki-laki.
Laki-laki yang masih usia anak-anak disebut
Putra sedangkan perempuan berusia muda
disebut Putri.
Ketika beranjak dewasa keduanya masing-
masing disebut Pria dan Wanita.
Ciri-ciri fisik manusia berbeda pada setiap
ras. Perbedaan ciri-ciri fisik terkait dengan
tinggi badan, warna kulit, warna
rambut, mata hingga bentuk hidung.
Ukuran biologis banyak dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan faktor lingkungan dan
kebudayaan seperti struktur gizi pada
makanan yang dikonsumsi.
Warna kulit manusia sangat beraneka
warna, mulai dari warna hitam, kuning
langsat (sawo matang) hingga putih
kemerahan.
Warna kulit dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, utamanya sinar matahari.
Pada wilayah yang disinari terik matahari
cenderung memiliki warna kulit lebih hitam
ketimbang daerah yang sedikit terkena sinar
matahari.
Meski hidup diwilayah terik matahari, tapi
memiliki keturunan dari ras kuning atau ras
putih, maka warna kulitnya mengikuti asal
keturunannya.
Tapi pada umumnya, kulit perempuan
cenderung lebih terang daripada kulit laki-
laki.
Warna rambut manusia pada dasarnya
berwarna putih.
Meski demikian, pada berbagai wilayah di
dunia, memiliki rambut berbeda-
beda, misalnya ras Eropa yang berwarna
pirang, sedang orang-orang di Asia berwarna
hitam.
Pigmen warna yang terdapat pada folikel
rambut yang menyebabkan rambut menjadi
berwarna-warni seperti warna hitam, pirang
atau kemerah-merahan.
Ketika usia mulai bertambah tua, maka sel-
sel pigmen mulai mati sehingga warna
rambut asli mulai muncul yakni warna putih
yang disebut Uban.
Proses pemutihan rambut terjadi dalam
waktu yang panjang sekitar 10 hingga 20
tahun.
Pada setiap manusia memiliki dua mata
sebagai alat penglihatan. Bentuknya
berbentuk bulat seperti bola.
Warna mata berbeda-beda pada setiap ras
manusia didunia.
Ras Eropa berwarna biru sedangkan ras
Melayu di Asia berwarna hitam.
Bentuk hidung manusia berbeda-beda.
Berdasarkan hasil penelitian Professor
Abraham Tamir dari Ben-Gurion
University, Israel dalam tulisannya pada
Journal of Craniofacial Surgery, ada 14
bentuk hidung.
Mulai dari berbentuk “gemuk” sampai
“celestial” yang menggambarkan sifat dan
karakter seseorang berdasarkan bentuk
hidungnya.
Menurut Prof Tamir, bentuk hidung gemuk
(fleshy) mencerminkan karakter murah hati,
suka menolong tapi sangat emosional dan
sensitif.
Sedang bentuk hidung “pesek” yakni hidung
kecil yang condong keatas pada ujungnya
seringkali tidak memiliki kedewasaan.
Bentuk hidung aquiline (seperti rajawali)
melambangkan seorang penyusun taktik
dengan pikiran bisnis.
Analisis simbol dalam sebuah budaya
berkaitan dengan makna benda-benda itu
dalam budaya.
Semua simbol beroperasi dan mempunyai dua
sisi: sisi fisik dan sisi makna.
Geertz (1973) berpendapat, untuk mengerti
makna tingkah laku budaya, ia harus dibaca
seperti text.
Menurut Sandarupa (2012), cara
berjalan, cara berpakaian, cara
berbicara, semuanya mengandung makna
lewat simbol-simbol.
Simbol-simbol itu dimanifestasikan dalam
tingkah laku dan ide. Tindakan-tindakan
manusia dibimbing oleh simbol-simbol dan
maknanya.
Simbol-simbol berfungsi untuk memotivasi
tindakan-tindakan.
Para antropolog dalam bekerja meneliti
tentang apa yang orang katakan dan lakukan.
Tugas utamanya adalah menginterpretasi
makna-makna tindakan dan kata-kata.
Tingkah laku manusia dibingkai oleh
serangkaian ide-ide kultural.
Untuk mengerti tingkah laku
ekonomi, tingkah laku politik, tingkah laku
sosial maka harus mengerti sistem makna-
makna budaya yang melatari institusi-
institusi tersebut.