manusia dan peradaban

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Manusia, masyarakat, kebudayaan, dan peradapan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kumpulan manusia atau biasa disebut masyarakat pasti mempunyai kebudayaan dan peradaban sendiri yang membedakan dengan perkumpulan orang yang lain. Pada masa sekarang ini istilah kebudayaan dan peradaban tidak mempunyai perbedaan atau batasan yang jelas. “Adab” adalah kata asal dari “peradaban” yang artinya akhlak, kesopanan, moral, dan kehalusan budi, budi luhur, manusia beradap yaitu manusia yang memiliki akhlak yang mulia yang berbudi pekerti luhur, memiliki moral yang tinggi dan kebalikannya adalah manusia yang “biadab”. 1

Upload: juwairiah-qhoalthofnish

Post on 21-Nov-2015

102 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.Manusia, masyarakat, kebudayaan, dan peradapan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kumpulan manusia atau biasa disebut masyarakat pasti mempunyai kebudayaan dan peradaban sendiri yang membedakan dengan perkumpulan orang yang lain. Pada masa sekarang ini istilah kebudayaan dan peradaban tidak mempunyai perbedaan atau batasan yang jelas. Adab adalah kata asal dari peradaban yang artinya akhlak, kesopanan, moral, dan kehalusan budi, budi luhur, manusia beradap yaitu manusia yang memiliki akhlak yang mulia yang berbudi pekerti luhur, memiliki moral yang tinggi dan kebalikannya adalah manusia yang biadab. Oleh sebab itu, penulis menyusun makalah ini agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.1.2. Rumusan Masalah1. Apa itu Peradaban ? 2. Bagaimana Peradaban Klasik Kuno ? 3. Bagaimana Gugus Peradaban Dunia ?4. Bagaimana peradaban dan identitas budaya?5. Bagaimana peradaban dan teori sistem?6. Bagaimana Masa depan peradaban?7. Bagaimana terjadi runtuhnya peradaban?8. Bagaimana peradaban dan kritik?9. Apa itu Modernisasi?10. Apa itu globalisasi?11. Bagaimana komunikasi antar budaya?12. Bagaimana mengendalikan globalisasi?

1.3. TujuanMakalah 1. Mengetahui Pengertian Peradaban 2. Mengetahui Peradaban Klasik Kuno 3. Mengetahui Gugus Peradaban Dunia 4. Mengetahui Peradaban Dan Identitas Budaya5. Mengetahui Peradaban Dan Teori Sistem6. Mengetahui Masa Depan Peradaban7. Mengetahui Terjadi Runtuhnya Peradaban8. Mengetahui Peradaban Dan Kritik9. Mengetahui Modernisasi10. Mengetahui Globalisasi11. Mengetahui Komunikasi Antar Budaya12. Mengetahui Mengendalikan Globalisasi

1.4. Manfaat Makalah 1. Makalah ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui penjelasan tentang Manusia Dan Peradaban. 2. Mengerti bahwa Kebudayan dan Peradaban memiliki arti yang sejalan. 3. Mengerti penjelasan Peradaban di suatu bangsa serta penyebab runtuhnya peradaban itu.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PERADABAN Peradaban berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis.Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan berbudi pekerti. Manusia yang tidak beradab = biadab. Beberapa pendapat tentang pengertian peradaban antara lain:Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian. Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju.Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan dan berbudaya. Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured), antara lain: melek huruf (lettered). Ibnu Khaldun melihat peradaban (umran) sebagai organisasi social manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam orbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling, espritde corp), peradaban di sini didefisinikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.Fairchild, peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi.Albert Schwetzer, dalam the Philosophy of Civilizaation, menemukan ada dua jenis pemikiran tentang peradban dalam masyarakat. Pertama menyangkut peradaban yang murni materi dan kedua menyangkut etika dan material. Ia memahami peradaban sebagai totalitas dari semua kemajuan yang dibuat oleh manusia di setiap wilayah tindakan dan dari setiap sudut pandang sejauh kemajuan tersebut mendukung penyempurnaan spiritual individu sebagai kemajuan dari semua kemajuan. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan : Bahwa Peradaban Merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan Kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa yang dibuat oleh manusia di setiap wilayah, sejauh kemajuan tersebut mendukung penyempurnaan spiritual individu dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan materialPeradaban juga diartikan sebagai budaya tertinggi dari kelompok masyarakat dan tingkat terluas dari kelompok masyarakat dan tingkat terluas dari identitas budaya yang membedakan manusia dari spesies lain.2.2. PERADABAN KLASIK KUNO Peradaban kuno sangat dipengaruhi oleh zaman pada periode antara 600 SM- 400 SM dimana pada saat itu muncul serangkaian orang bijak,nabi,agama, dan filsuf dari cina, india, iran, israel dan yunani mengubah arah peradaban selamanya. Dimana runtuhnya pikiran bikameral, yang mana ide-ide bawah sadar hanya diakui sebagai subjektif,bukanya sebagai suara dari roh-roh.2.3. GUGUS PERADABAN DUNIA Peradaban Dunia sepanjang masa di kelompokkan dalam beberapa gugus yaitu peradaban Mediterania, Peradaban Timur tengah, Peradaban India Hindia dan Buddha. Peradaban Asia Timur, Asia Tengah, Asia Tenggara, Kristen Barat, dan peradaban meso-Amerika. Peradaban Mediterania dari periode klasik meliputi peradaban kekaisaran romawi, illyria serta peradaban la tene celtic. Peradaban Timur Tengah meliputi peradaban Persia sejak Achaemenids , kedua bait yudaisme , perdaban phoenix , dan Peradaban Islam. Gugus Peradaban India Hindu Dan Buddha meliputi peradaban Post-Maurya india, kemaraharajaan Gupta di India Utara, kerajaan chola di india selatan, dan peradaban ceylon kuno. Peradaban Asia Timur meliputi perdaban cina , korea , vietnam dan peradaban jepang. Peradaban Asia Tenggara meluputi peradaban funan dan chen-la angkor kambonja , sriwijaya, singhasari dan majapahit serta peradaban burma, thai dan laos. Peradaban Asia Tengah meliputi peradaban tibet , turki , dan mongol sedangkan Perabadan Eropah meliputi perabadan georgia dan armenia, peradaban kristen barat , byzantium , kristen ortodoks timur dan peradaban russian; dan Peradaban Meso-Amerika meliputi: perdaban aztec dan peradaban maya.Karena perjalanan penemuan oleh penjelajah eropa-15 dan abad ke- 16, perkembangan lain terjadi di eropa. Bentuk pemeritahan, industri, perdangangan dan budaya telah menyebar dari eropa barat, ke amaerika, afrika selatan, australia, dan melalui kerajajan kolonial , ke seluruh planet bumi. Hal tersebut akan mengarahkan pemikiran bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah planet industrialisasi peradaban dunia, yang dibagi antara banyak bangsa dan bahasa, kecuali beberapa masyarakat yang tidak dikenal.2.4. PERADABAN DAN IDENTITAS BUDAYA Peradaban dapat juga menggambarkan identitas budaya dari suatu masyarakat yang kompleks. Setiap masyarakat, baik yang dikatakan beradab maupun yang tidak beradab, memiliki ide yang spesifik, adat istiadat, item tertentu dan seni yang membuatnya unik. Dalam hal seperti ini, peradaban lebih rumit dari budaya. Sastra, seni profesional, arsitektur, agama, adat istiadat dan kompleks terkait dengan para elite termasuk dalam peradaban ini. Peradaban senantiasa menyebar, untuk memiliki lebih banyak, dan memperluas sarana yang digunakan untuk melaksanakannya. Namun, sampai hari ini, beberapa suku atau orang-orang tetap tidak beradab dan budayanya disebut dengan istilah primitif, ini mengandung arti merendahkan. Istilah primitif berasal dari bahasa latin yaitu primus yang artinya budaya pertama. Sebagai ganti istilah primitif banyak antropolog menggunakan istilah non-melek (buta huruf) untuk menggambarkan orang-orang seperti ini. (wikipedia free encyclopedia)Dunia beradab menyebar dengan invasi, konversi keagamaan, perpanjangan birokrasi kontrol dan perdagangan, dan dengan memperkenalkan pertanian dan budaya menulis untuk orang-orang buta huruf yang dianggap tidak beradab. Beberapa orang mungkin rela beradaptasi dengan perilaku beradab, tetapi peradaban juga disebarkan dengan cara kekerasan. Contohnya, jika kelompok non-melek tidak ingin melaksanakan pertanian atau menerima budaya tertentu, sering dipaksa untuk melakukan hal tersebut oleh manusia yang beradab. Dan biasanya mereka berhasil karena memiliki teknologi yang lebih maju. Budaya rumit yang berkaitan dengan peradaban cenderung menyebar dan mempengaruhi budaya-budaya lain, kadan-kadang berasimilasi ke dalam peradaban (contohnya peradaban cina yang mempengarui korea, jepang, vietnam, dan lainnya). Banyak peradaban yang benar-benar besar yang melingkupi banyak negara dan wilayah. Identitas budaya paling luas orang tersebut adalah peradaban dimana dia hidup. Banyak sejarawan telah berfokus pada lingkup budaya yang luas ini dan memperlakukan peradaban sebagai unit tunggal. Salah satu contohnya adalah pada awal abad ke dua puluh, filsuf Oswald Spenger, 1911, meskipun menggunakan kata german kultur, culture untuk yang kita sebut peradaban, mengatakan bahwa koherensi peradaban didasarkan pada satu simbol budaya utama. Siklus pengalaman peradaban dari kelahiran, kehidupan, kemunduran dan kematian, seringkali digantikan oleh peradaban baru dengan potensi budaya baru yang terbentuk disekitar dan menarik simbol budaya baru. Konsep keterpaduan budaya tentang peradaban ini juga mempengaruhi teori-teori sejarawan yang lain. Misalnya saja sejarawan Toynbee. Toynbee mengatakan bahwa peradaban umumnya merosot dan jatuh karena kegagalan suatu minoritas kreatif, melalui kemerosotan moral atau keagamaan dari pada disebabkan ekonomi dan lingkungan.2.5. PERADABAN DAN TEORI SISTEMDengan menggunakan sistem, kelompok teoritis yang lain melihat peradaban sebagai suatu sistem yang kompleks. Yaitu sebuah kerangka dimana sekelompok objek yang dapat dianalisis bekerja sama untuk menghasilkan beberapa hasil. Peradaban dapat dilihat sebagai jaringan kota-kota yang muncul dari budaya pra-perkotaan, dan didefenisikan oleh ekonomi,politik, militer, diplomatik, dan budaya interaksi diantara mereka. Sebagai contoh, seorang ahli perkotaan mendefenisikan kota sebagai mesin ekonomi yang bekerja untuk menciptakan jaringan besar masyarakat. Menurut pendapatnya, proses utama yang menciptakan jaringan kota tersebut adalah perpindahan impor. Perpindahan impor adalah proses dimana kelengkapan kota-kota mulai menggantikan barang dan jasa yang sebelumnya diimpor dari kota-kota yang lebih maju. Perpindahan impor berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi di kota-kota pinggiran tersebut, dan memungkinkan kota ini untuk kemudian mengekspor barang-barang mereka kurang berkembang. Ahli teori melihat banyak jenis hubungan antara kota-kota, termasuk hubungan ekonomi, pertukaran budaya, dan politik atau diplomasi atau hubungan militer. Contohnya adalah sampai abad ke sembilan belas jaringan perdagangan jauh lebih besar dari pada jaringan budaya atau politik. Rute perdagangan yang luas, termasuk Sutera melalui Asia tenggah dan samudera hindia menghubungkan rute laut kekaisaran romawi, kekaisaran persia, india, dan cina. Yang juga didirikan 2000 tahun lalu, ketika peradaban tersebut hampir sama dengan politik, diplomatik, militer, atau hubungan budaya.2.6. MASA DEPAN PERADABANIlmuan politik Samuel P. Huntingon mendefinisikan peradaban sebagai budaya tertinggi kelompok masyarakat dan tingkat terluas dari identitas budaya yang membedakan manusia dengan spesies lain. Ia menemukan wacana benturan peradaban yang akan terjadi pada abad ke-21. Menurutnya, konflik antara peradaban akan menggantikan konflik antara negara-negara bangsa dan konflik ideologi yang menjadi ciri abad ke-19 dan abad ke-20. Saat ini peradaban dunia telah masuk pada kategori masyarakat industri. Menggantikan masyarakat agraris yang mendahuluinya. Beberapa futuris percaya bahwa peradaban sedang mengalami transformasi lain, dan bahwa masyarakat dunia akan menjadi masyarakat informasi. Beberapa ilmuan lingkungan melihat dunia memasuki fase peradaban planetary. Yang dicirikan oleh pergeseran independent dari terputusnya negara-bangsa untuk peningkatan konektivitas dunia global dengan lembaga-lembaga diseluruh dunia, tantangan lingkungan, sistem ekonomi dan kesadaran.Skenario kelompok global yang menggunakan skenario analisis untuk sampai pada tiga pola dasar berjangka, yaitu:1. Barbarisasi yang mengakibatkan meningkatnya konflik baik dunia atau menyelesaikan merosotnya benteng masyarakat. 2. Konvensional semesta alam, diamana kekuatan-kekuatan pasar atau reformasi kebijakan perlahan-lahan mengendapkan praktek yang lebih berkelanjutan. 3. Transisi besar, dimana jumlah gerakan Eco-komunalisme yang terfragmentasi bertambah sehingga dunia yang berkelanjutan atau usaha terkoordinasi secara global dan inisiatif menghasilkan keberlanjutan paradigma baru.

2.7. RUNTUHNYA PERADABAN Peradaban tidak selalu langgeng dan maju atau meningkat dari waktu ke waktu, dalam sejarah dunia sering terjadi suatu peradaban-beradaban besar runtuh dan diganti peradaban baru yang di mulai lagi dari awal. Khususnya peradaban yang bersifat materil. Edward gibbon sangat tertarik tentang runtuhnya peradaban dan ia berpendapat bahwa keruntuhan roma adalah wajar dan tidak terelakkan karena efek kebesarannya yang tidak wajar, menurut pendapatnya kemakmuran mematangkan prinsip kebusukan, penyebab kehancuran yang di sebabkan tingkat penaklukan dan segera setelah kecelakaan menghapus dukungan artificial dan menyerah kepada tekanan dari beratnya sendiri.Gibbon juga mengatakan bahwa tindakan akhir keruntuhan roma adalah jatuhnya konstantinopel ke turki utsmani pada tahun 14553 masehi.Berbeda dengan gibbon, Oswald Spengler dalam Decline of the west menolak divisi kronologis Petrarch dan mengatakan bahwa pertumbuhan budaya cenderung berkembang kearah peradaban imperalistis yang akhirnya runtuh dengan bentuk-bentuk pemerintahan demokratis yang mengantarkan peradaban ke dalam plutokrasi dan akhirnya imperialisme.Dari sisi pandang sejarang, Arnold J. tonybee dalam A study of history berpendapat bahwa penyebab runtuhnya sebuah peradaban terjadi ketika seorang elite budaya menjadi parasit elit, dan menyebabkan munculnya proletariat- proletariat internal maupun eksternal. Jaret diamond dalam bukunya collapse: How societies choose to fail or succed menunjukan lima alasan utama runtuhnya 41 study budaya yaitu: (1) kerusakan lingkungan, (2) perubahan iklim, (3) ketergantungan perdagangan jarak jauh untuk memerlukan sumber daya, (4) semakin tingginya tingkat kekerasan internal maupun eksternal, perang atau invasi dan, (5) tanggapan masyarakat terhadap masalah-masalah lingkungan.Peter turchin dalam historical dynamics dan andrey korotayev et al. dalam introductional to social macrodynamics, secular cycles, and millennial trends berpendapat bahwa sejumlah model matematika agrarian menggambarkan runtuhnya peradaban. Sebagai contoh model logika dasar fiscal peradaban.Peter heather berpendapat bahwa peradaban tidak berakhir karena alasan moral atau ekonomi, tetapi karena kontak berabad-abad dengan barbar di seberang perbatasan yang menghasilkan musuh sendiri dengan membuat mereka jauh lebih canggih dan lawan berbahaya.Bryan ward-perkins dalam bukunya the fall of rome and the end of civilation menunjukan kengerian yang sebenarnya berkaitan dengan runtuhnya sebuah peradaban bagi orang-orang yang menderita akibat-akibatnya. Runtuhnya masyarakat yang kompleks berarti bahwa saluran dasar menghilang dari benua selama 1.000 tahun serupa dengan runtuhnya abad kegelapan yang di lihat dari runtuhnya zaman perunggu akhir di mediterania timur keruntuhan maya, dipulau paskah dan di tempat lain.2.8. PERADABAN DAN KRITIKDengan berbagai alasan peradaban telah dikritik dari berbagai sudutt pandang, beberapa kritikus berkeberatan dengan semua aspek peradaban, kritikus lainnya berpendapat bahwa peradaban membawa campuran yang baik dan efek buruk. Richard hienberg menyorotinnya dari si pertanian itensif dan pertumbuhan perkotaan. Ia berpendapat bahwa pertanian intensif dan pertumbuhan perkotaan cenderung menghancurkan pengaturan peradaban dan habitat alami serta menguras sumber daya dimana dia bergatung. Budaya seperti ini disebutnya sebagai budaya dominator. Para pendukung pandangan ini percaya bahwa masyarakat tradisional dalam harmoni dengan alam yang lebih besar daripada peradaban; orang yang bekerja dengan alam daripada berusaha untuk menaklukkannya. Gerakan hidup berkelanjutan adalah dorongan dari beberapa anggota untuk mendapatkan kembali peradaban yang selaras dengan alam.Peradaban bertentangan dengan filsafat primitivisme. Peradaban menuduh kaum primitive membatasi potensi manusia, menindas yang lemah, dan merusak lingkungan, sementara paham primitivisme ingin kembali ke cara hidup yang lebih pran perbeimitif, yang mereka anggap sebagai yang terbaik bagi alam dan manusia. pendukung terkemuka adalah John Zerzan dan Derrick Jensen, sedangkan yang mengkritisi adalah Roger Sandall Tidak semua krititisi masa lalu dan peradaban masa kini percaya bahwa cara hidup primif adalah baik. Karl Marx, berpendapat bahwa awal peradaban adalah awal dari penindasan dan eksploitasi, tetapi dia percaya bahwa hal- hal ini pada akhirnya akan teratasi mendirikan komunisme di seluruh dunia. Dia membayangkan komunisme bukan sebagai ideal kembali ke masa lalu, tetapi sebagai sebuah peradaban tahap baru. Mengingat saat ini masalah peradaban dihubungkan dengan industry keberlanjutan, Derrick Jensen, yang berkelanjutan, berpendapat bahwa kita perlu mengembangkan bentuk social pasca-peradaban sebagai peradaban yang berbeda dari peradaban masa lalu dengan masyarakatnya yang pra-beradab. 2.9. MODERNISASIKata modern berasal dari bahasa latin modo,modernus, yang berarti sekarang (just now). Dalam bahasa perancis disebut modern. Kata ini memberikan juga pengertian tentang karakteristik yang terjadi pada masa kini atau kesekarangan, dan modern juga dapat diartikan siap pakai (up to date).Modernisme sering dilawankan dengan tradisi.. Menjadi modern adalah merubah tradisi (to be modern is to breaks tradition) dan meninggalkan masa lampau (breaks with the past), berarti meninggalkan cara-cara hidup masa lampau dan berusaha mencari kesadaran baru dengan bentu-bentuk ekspresif. (silverman.1990:2)Pemikiran bahwa manusia dapat menginterperetasi alam ( Bacon) atau penemuan jagat raya melalui instrument teleskop ( Galileo), dan pendapat bahwa manusia dapat membentuk dan mengkontrol kembali dunia melalui ilmu, - merayakan pandangan dunia modern. Proyek modernitas pada abad ke 18 oleh para filsuf pencerahan dalam usaha mereka untuk memperoleh pengetahuan obyektip,moralitas, hukum universal,dan otonomi seni.filsuf seperti condercet ingin menciptakan budaya khusus untuk memperkaya akumulasi kehidupan ini. Tetapi yang terjadi dilapangan adalah kehidupan yang kontras dengan harapan-harapan ideal atau pencerahan tersebut. Secara teratur domain-domain modernitas ini kemudian melembaga. Ilmu, moralitas dan seni dalam gagasan modernitas ini telah menjadi doamain otonom yang terpisah dalam kehidupan sehari-hari. Struktur-struktur dari kognitif - instrumental, moral-praktis dan rasionalitas estetika ekspresif telah berada di bawah cengkeraman para ahli- ahli khusus. (Madan sarup:1988:130).2.10. GLOBALISASIGlobalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Lewis dan Harris (1992 : 114) mendefinisikan globalisasi sebagai konvergensi ekonomi dan difusi inovasi. Definisi ini menyiratkan bahwa praktik-praktik ekonomi dan motivasi diriberbagai Negara akan menjadi lebih mirip satu sama lain dan pengetahuan lanjutan (inovasi) akan mengalir dari negara-negara maju ke negara yang ekonominya dianggap kurang maju. (Megaessay,http://www.megaessay.com/essay_search/phenomenon_globalization.html,25-09-2014) Dari sisis kerohanian, Robert A. Sirico,2009, menjelaskan bahwa globalisasi sebagai paradigm baru untuk menggambarkan cara dimana keluarga manusia dapat berhubungan satu sama lain. Globalisasi meningkatkan keterkaitan antara semua bangssa dimuka bumi. Menurut Sirico, kemajuan dalam teknologi telah membuat perbaikan yang cepat dan radikal dalam kemampuan berkomunikasi dan bertransportasi.Globalisasi dapat didefinisikan sebagai modal mengantarbangsakan produksis dan mengantarbangsakan standarisasi dan homogensi selera konsumen. Hal ini merupakan perluasan prinsip-prinsip, kebijakan, dan praktek kapitalisme skala global yang dibantu oleh sarana riset modern, komunikasi dan transportasi.Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.2.11. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYAKomunikasi anatar budaya memiliki banyak definisi namun pada dasarnya adalah orang-orang dari berbeda latar belakang budaya berusaha untuk berkomunikasi atau bekerja bersama-sama. Tujuan komunikasi antar budaya adalah untuk membangun dan memahami bagaimana orang-orang dari budaya yang berbeda berperilaku dan perpikir dan orang mengatasi perbedaaan perbedaaan antar-budaya dan membuat yang lebih baik.Dalam konteksglobal atau organisasi bisnis, komunikasi antarbudaya melihat bagaimana orang berkomunikasi (verbal dan non-verbal), mengelola, bekerja sama, bernegosiasi, bertemu, dan menyapa, membangun hubungan dan sebagainya. Lebih memahami perbedaan komunikasi anatar budaya, tata karma, etiket, protocol dan gaya komunikasi tertentu mengarah pada probabilitas yang jauh lebih tinggi untuk mencapai tujuan bisnis. Diperlukan ketrampilan berkomunikasi antar budaya yang bekerja dalam suatu perekonomian global yang saling berhubungan dan penting untuk membangun hubungan baik dengan orang-orang dari budaya lain untuk melaksanakan isnis yang lebih baik.2.12. PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKANPerubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami mati suri. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional Ketoprak yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat.Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.

2.13. MENGENDALIKAN GLOBALISASIDewasa ini pemerintah, organisasi, dan perusahaan yang menangani lebih dan lebih dalam skenario global. Kita tidak dibatai oleh batas-batas atau jarak dan sebagai akibat globalisasi berarti perubahan mendasar dalam siapa, mengapa dan dimana kita melakukan bisnis. Orang-orang membuat organisasi ini berdetak, dari para pekerja, untuk bos kepada pemasok, semakin berbasis dilokasi terpencil di Negara-negara asing atau ditarik dari campur kaya latar belakang budaya. Kebutuhan efektif dan komunikasi antar budaya yang jelas menjadi penting dalam menjamin keberhasilan di tempat kerja global dewasa ini.

BAB III PENUTUP

3.1. KesimpulanPeradaban Merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan Kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa yang dibuat oleh manusia di setiap wilayah, sejauh kemajuan tersebut mendukung penyempurnaan spiritual individu dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material Peradaban juga diartikan sebagai budaya tertinggi dari kelompok masyarakat dan tingkat terluas dari kelompok masyarakat dan tingkat terluas dari identitas budaya yang membedakan manusia dari spesies lain.Penganut tori system melihat beradaban sebagai jaringan kota-kota yang muncul dari budaya pra-perkotaan, dan didefinisikan oleh ekonomi, politik, militer, diplomatic, dan budaya interaksi diantara mereka. Cirri khas abad 21 adalah akan terjadibenturan peradaban. Konflik antara paradaban menggantikan konflik antara Negara-bangsa dan konflik ideology yang menjadi cirri abad 19 dan abad 20. Kerusakan lingkungan, seperti penggundulan hutan dan erosi tanah, perubahan iklim:ketergantungan pada perdagangan jarak jauh untuk memerlukan sumber daya; semkain tingginya tingkat kekerasan internal dan eksternal, perang atau invasi dan tanggapan masyarakat pada masalah masalah lingkungan akan mengakibatkan keruntuhan peradaban.Konflik teori dalam ilmu social juga memandang bentuk peradaban sekarang sebagai peradaban yang didasarkan pada dominasi beberapa orang oleh orang lain, tetapi tidak menilai masalah moral.

3.2. Saran Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan kebudayaan dan menghargainya serta perlu adanya tindakan real masyarakat agar mampu menyeimbangkan antara perkembangan zaman dan terlaksananya tradisi yang telah lebih dulu ada didalam lingkungan masyarakat tersebut. Meningkatkan wawasan agar mampu menjadi masyarakat yang madani serta selalu bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.18