manusia dan kebutuhan
TRANSCRIPT
Manusia dan Kebutuhan
Setiap manusia yang ada didunia ini tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya kebutuhan. Bahkan dapat
dikatakan sejak dari rahim ibu sampai dengan rahim bumi manusia membutuhkan segala sesuatu untuk
keberlangsungan hidupnya. Bayi saja sejak masih dalam rahim ibunya membutuhkan asupan gizi dalam
perkembangannya sebagai janin.
Dalam hal keberlangsungan hidup manusia baik secara fisik maupun rohani, kita masih saja sulit untuk
membedakan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Ada orang yang menjadikan keinginan
sebagai kebutuhan, dan tidak sedikit juga yang menjadikan kebutuhan sebagai keinginan.
Dalam konsep ilmu Ekonomi kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dibedakan dengan cermat. Menurut
ilmu Ekonomi kebutuhan (needs) adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia demi
keberlangsungan hidupnya.
Dapat dijelaskan secara sederhana bahwa kebutuhan adalah segala sesuatu yang sifatnya memaksa dan
tidak dapat ditunda. Penundaan terhadap pemenuhan kebutuhan tentunya akan berdampak negative
terhadap keberlangsungan hidup seseorang. Sebaliknya keinginan sifatnya tidak memaksa dan dapat
ditunda. Penundaan terhadap keinginan tidak memiliki dampak yang negatif terhadap kehidupan seseorang.
Pahami contoh berikut ini :
1. Saat ini Andika sedang lapar, dia akhirnya pergi ke warung untuk makan.
2. Ketika sedang berbelanja kebutuhan pokok di pasar, Ramsey tiba-tiba tertarik untuk membeli baju
kaos yang dipajang disalah satu toko. Ramsey akhirnya membeli baju kaos tersebut.
Tindakan Andika (No.1) merupakan kebutuhan, karena apabila Andika menunda (tidak makan di warung)
tentunya akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan hidupnya.
Sebaliknya Tindakan Ramsey (No.2) merupakan keinginan, karena kaos baju yang dibeli Ramsey sifatnya
tidak mendesak. Ia masih bisa menunda keinginannya untuk membeli baju tersebut. Tidak ada efek negatif
yang timbul ketika dia tidak membeli baju tersebut.
Situasi yang terjadi pada Andika dan Ramsey sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang
karena persoalan mode, kita menepikan pemahaman tentang mana yang merupakan kebutuhan dan mana
yang merupakan keinginan.
Semoga melalui uraian materi berikut ini, anda dapat memahaminya dengan seksama ….
Agar memudahkan anda dalam memahami materi kebutuhan, berikut ini adalah peta konsep yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam belajar.
A. Pengertian Kebutuhan
Di dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan
(wants). Terkadang orang menyebutkan sesuatu sebagai kebutuhan padahal sesuatu tersebut berupa
keinginan.
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi, dan jika tidak
dipenuhi akan berpengaruh terhadap keberlansungan hidupnya atau bisa menimbulkan dampak negatif.
Contohnya minum obat bagi orang yang sakit, makan nasi bagi orang yang lapar. Hal ini disebut sebagai
kebutuhan karena apabila tidak dipenuhi maka bisa menimbulkan dampak negatif seperti sakitnya
bertambah parah atau lapar.
Yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan adalah, kebutuhan harus dipenuhi sedangkan
keinginan tidak harus dipenuhi. Contohnya anda membeli baju dengan model baru padahal dirumah anda
sudah memiliki banyak baju. Keinginan anda terhadap baju model tersebut bila tidak dipenuhi tidak
akan menimbulkan dampak negatif.
B. Jenis-Jenis Kebutuhan
1. Kebutuhan Berdasarkan Intensitas
a. Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Kebutuhan primer ini disebut juga
kebutuhan alamiah karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan kodrat kita sebagai manusia.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup
manusia. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok. Seandainya kebutuhan primer tidak
dipenuhi, kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi.
Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan atau pelengkap kebutuhan pokok. Kebutuhan
sekunder setiap orang dapat berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio,
perabot rumah tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat tulis, dan alat olah raga.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier dilakukan oleh
orang-orang yang berpenghasilan tinggi dan biasanya digunakan untuk menunjukkan status
sosial. Contoh kebutuhan tersier, antara lain kebutuhan rumah mewah, perhiasan, berlian, dan
mobil mewah.
Kebutuhan primer setiap orang akan sama. Tentunya setiap orang akan membutuhkan rumah untuk tempat
tinggalnya. Makan untuk kelangsungan hidupnya, minum untuk menghilangkan dahaga, serta pakaian untuk
menjaga tubuh dari panas dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan barang-barang tersebut, bukan? Lain
halnya dengan kebutuhan sekuder dan tersier. Setiap orang mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier
yang berbeda-beda. Coba, perhatikan saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Bagi masyarakat
yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan yang mewah. Akan tetapi
berbeda dengan orang yang berpenghasilan tinggi. Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan
sekunder. Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karena perbedaan tingkat sosial ekonomi.
2. Kebutuhan Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik atau badan manusia agar dapat
hidup secara layak dan baik. Contoh kebutuhan jasmani, antara lain kebutuhan makanan dan
minuman, pakaian, alat-alat olah raga untuk menunjang kesehatan raga atau badan, dan
sebagainya.
b. Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dapat memberikan rasa puas pada jiwa, rohani, dan
perasaan seseorang. Apabila kebutuhan rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan merasa
senang, aman, tenteram, dan terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara lain kebutuhan akan
perhatian dari orang tua, rekreasi di tempat wisata, menjalankan ajaran agama dengan baik,
dan sebagainya.
3. Berdasarkan Subjek yang Membutuhkan
a. Kebutuhan individual
Kebutuhan individual adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan atau pemuasan
kebutuhan seseorang secara individu (pribadi). Kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Hal
tersebut dipengaruhi oleh keinginan, hobi, jenis pekerjaan, status sosial, atau pendidikan.
Contoh kebutuhan individual, antara lain kebutuhan seorang pelajar akan buku pelajaran atau
kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
b. Kebutuhan kolektif
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan umum atau
orang banyak. Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan
kesejahteraan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kemakmuran masyarakat. Contoh
kebutuhan kolektif, kebutuhan pakaian seragam bagi kelompok paduan suara atau tim olah raga,
jalan raya bagi pengguna jalan, dan pasar untuk jual beli barang bagi masyarakat.
4. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda.
Apabila pemenuhan kebutuhan ini ditunda, maka kemungkinan akan mengakibatkan kerugian atau
musibah. Contoh kebutuhan sekarang, antara lain kebutuhan obat-obatan bagi orang sakit,
kebutuhan jasa pemadam kebakaran pada waktu terjadi kebakaran, dan sebagainya.
b. Kebutuhan masa depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya masih dapat ditangguhkan pada
waktu yang akan datang atau dapat dipersiapkan dari sekarang, tanpa mengganggu kebutuhan
sekarang. Contoh kebutuhan masa depan, antara lain menabung untuk biaya melanjutkan
pendidikan atau menabung untuk membeli rumah.
Peta Konsep Jenis-jenis Kebutuhan
C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan
a. Keadaan/Kondisi Alam (Tempat)
Keadaan alam mengakibatkan perbedaan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang tinggal di
daerah kutub, membutuhkan pakaian yang tebal untuk menahan hawa dingin. Lain halnya dengan kita
yang tinggal di daerah tropis, cukup memakai pakaian yang tipis. Oleh karena itu, tampak di sini
bahwa keadaan alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan barang-barang yang sesuai
dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
b. Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya, penganut
agama Islam dilarang makan babi, sedangkan penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Hal ini
menunjukkan bahwa masing-masing agama memerlukan alat-alat pemenuhan kebutuhan tertentu
yang harus dipakai dalam menjalankan ibadah. Selain itu dalam hal perayaan keagamaan, masing-
masing agama atau kepercayaan berbeda-beda, sehingga kebutuhan akan barang juga berbeda.
Misalnya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan akan pakaian muslim akan meningkat
tajam. Berbeda halnya ketika hari raya Natal tiba, orang-orang Nasrani membutuhkan pohon Natal
dan bingkisan-bingkisan Natal. Dengan demikian masing-masing agama atau kepercayaan mempunyai
kebutuhan yang berbeda-beda.
c. Adat Istiadat
Adat atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat memengaruhi kebutuhan hidup masyarakat.
Alasannya, suatu adat atau tradisi akan memengaruhi baik perilaku maupun tujuan hidup kelompok
masyarakat setempat. Akibatnya tradisi yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda
pula. Misalnya upacara perkawinan. Pelaksanaan upacara antardaerah akan berbeda-beda. Upacara
pernikahan di Jawa Tengah dengan di Sumatra Barat akan memiliki ritual yang berbeda, sehingga
kebutuhannya pun akan berbeda pula.
d. Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas
atau mutu barang yang dibutuhkan. Pada zaman purba, kebutuhan manusia masih sedikit. Namun
seiring berkembangnya peradaban, kebutuhan manusia semakin banyak. Manusia akan berusaha
untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai kemakmuran. Dahulu manusia tidak membutuhkan
sepeda motor, namun sekarang sepeda motor menjadi kebutuhan yang sangat penting, karena dapat
mengefisienkan waktu sampai tempat tujuan. Selain itu cita rasa kebutuhan manusia modern juga
semakin meningkat. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang
dibutuhkan. Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan
kebutuhan akan berkembang dan beragam.
Indikator : Mengidentifikasi pengertian benda pemuas kebutuhan.
D. Alat Pemuas Kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa. Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan yang
berwujud (dapat dilihat), contohnya makanan, pakaian, sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya.
Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat), contohnya
jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya.
1. Jenis-Jenis Alat Pemuas Kebutuhan
a. Berdasarkan Kelangkaan/Cara Memperolehnya
1) Benda ekonomi
Benda ekonomi adalah benda yang dibutuhkan jumlahnya terbatas sehingga untuk
mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Biasanya pengorbanannya berupa uang. Contohnya
makanan, minuman, televisi, pakaian, dan sebagainya.
2) Benda bebas
Benda bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk
mendapatkannya tidak perlu pengorbanan. Contoh benda bebas antara lain air di sungai atau
di laut, udara di sekitar kita, es di daerah kutub, pasir di padang pasir, dan sinar matahari.
Semuanya itu dapat diperoleh secara gratis.
b. Berdasarkan Tujuan Penggunaan
1) Benda produksi
Benda yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan benda kebutuhan manusia
dinamakan benda produksi. Benda produksi juga disebut benda modal. Contoh benda
produksi antara lain: mesin tetas dapat digunakan peternak untuk menetaskan telur ayam
atau itik. Mesin Rice Mill/penggiling padi, yang digunakan untuk menggiling padi menjadi
beras dan bekatul.
2) Benda konsumsi
Benda konsumsi adalah barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Benda konsumsi juga disebut benda siap pakai. Contoh benda konsumsi
antara lain: nasi, buku pelajaran, televisi, radio, komputer.
c. Berdasarkan Hubungannya dengan Benda Lain
1) Benda substitusi (benda pengganti)
Suatu benda yang dapat dipakai sebagai pengganti barang lain dan mempunyai tingkat
kepuasan yang sama dinamakan benda substitusi.
Misalnya : Beras dan Jagung, Kopi dan Teh, Disket dan FLashdisk, dll
2) Benda komplementer (benda pelengkap)
Benda komplementer adalah benda yang penggunaannya saling melengkapi satu dengan yang
lainnya. Suatu benda akan lebih bermanfaat jika digunakan dengan benda lain. Misalnya baju
dengan celana, kopi dengan gula, mobil dengan bensin, dan kompor dengan minyak tanah.
d. Berdasarkan Segi Jaminannya
1) Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan
untuk mendapatkan kredit jangka pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda
bergerak. Contoh benda bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang
elektronik.
2) Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan
untuk memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang
tidak bergerak antara lain tanah dan gedung.
e. Berdasarkan Proses Pembuatannya
1) Barang mentah
Barang yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan dasar untuk diproses menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi dinamakan barang mentah. Contoh bahan mentah seperti
kapas, getah karet, kulit domba, kayu, dan beras. Bahan-bahan tersebut masih memerlukan
pengolahan lebih lanjut bila kita membutuhkannya.
2) Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk
dijadikan bahan siap pakai atau bahan jadi. Contoh barang setengah jadi, antara lain benang
untuk membuat kain, kain untuk membentuk pakaian, kulit untuk membuat tas, dan
sebagainya.
3) Barang jadi
Barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari produksi dinamakan
barang jadi. Barang jadi siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh barang jadi,
antara lain pakaian, sepatu, kendaraan, dan peralatan elektronik.
f. Macam Barang Menurut Kualitas
1) Barang Superior
Barang superior adalah barang yang memiliki kualitas tinggi sehingga mampu memberikan
prestise (martabat) tersendiri bagi pemakainya. Umumnya barang superior dikonsumsi oleh
orang berpenghasilan tinggi. Contoh: mobil mewah dan pakaian mewah.
2) Barang Inferior
Barang inferior adalah barang yang memiliki kualitas rendah. Umumnya barang inferior
dikonsumsi oleh orang berpenghasilan rendah. Contoh: barang-barang bekas, barang-barang
seperti sepatu, tas dan baju yang berkualitas rendah yang dijual dengan harga murah.
3) Barang Pertengahan
Barang pertengahan adalah barang yang memiliki kualitas sedang. Umumnya barang
pertengahan dikonsumsi oleh orang berpenghasilan menengah. Contoh: beras, sepatu, tas
dan baju yang berkualitas menengah yang dijual dengan harga sedang (tidak murah, tidak
mahal).
Agar anda lebih mudah memahaminya, berikut ini peta konsep untuk jenis-jenis barang
Indikator :Mendeskripsikan kegunaan benda pemuas kebutuhan.
E. Nilai Guna Barang
1. Kegunaan Dasar (Element Utility) artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang
dibutuhkan. Misalnya umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
2. Kegunaan Waktu (Time Utility) artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada waktu
yang tepat. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik dan payung pada
saat musim hujan.
3. Kegunaan Tempat (Place Utility) artinya benda yang akan lebih berfaedah bagi manusia setelah
dipindahkan tempatnya. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan
ke kota dipakai sebagai bahan bangunan
4. Kegunaan Bentuk (Form Utility) artinya benda dapat lebih berfaedah bagi manusia setelah
diubah bentuknya. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum
diubah menjadi roti, dan sebagainya
5. Kegunaan Pelayanan (Service Utility) artinya benda akan berguna jika ada jasa pelayanan.
Misalnya televisi akan berguna apabila ada siaran
6. Kegunaan hak milik (Ownership Utility) artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki.
Misalnya buku yang masih di toko akan menjadi lebih berguna setelah dibeli oleh konsumen.
Indikator :Mendeskripsikan pengertian kelangkaan
F. Kelangkaan (Scarcity)
1. Pengertian Kelangkaan
Apa yang terbersit di benak kalian ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai
minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak ibu-ibu/bapak-
bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas
menggambarkan bentuk kelangkaan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan
manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin
bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan
sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat
pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang
disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut
sebagai kelangkaan.
Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di mana jumlah sumber daya yang
ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia atau dengan kata lain
terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dengan ketersediaan barang dan jasa.
Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Indikator : Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan.
2. Faktor-faktor Penyebab Kelangkaan
a. Kebutuhan manusia terus meningkat, sedangkan sumber daya alam yang baru belum ditemukan.
b. Sebagian besar manusia memiliki sifat serakah, akibatnya persediaan sumber daya alam cepat
berkurang dan rusak.
c. Persediaan sumber daya alam terbatas.
d. Kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam terbatas.
e. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi
f. Kurangnya tenaga-tenaga ahli
Indikator : Mengidentifikasi pengalokasian sumber daya yang mendatangkan manfaat bagi rakyat banyak.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan
jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi
kebutuhan hidup, tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya. Keterbatasan
sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat
dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut ini.
1) Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci
piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit.
Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan
bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
2) Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di
Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan
kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan
sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang
keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang
menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini
banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya,
salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang
berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di
Indonesia jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih
jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga
barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas.
c. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya.
Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih
menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam
proses produksi barang.
d. Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa
kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu
menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal
tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Indikator : Membedakan biaya sehari-hari dengan biaya peluang
4. Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Pembahasan mengenai biaya peluang sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia yang bersifat
tidak terbatas. Ketakterbatasan kebutuhan manusialah yang memunculkan terjadinya biaya
peluang. Ketakterbatasan kebutuhan manusia mengharuskan manusia melakukan pilihan dalam
memenuhi kebutuhannya. Pilihan inilah yang menciptakan biaya peluang (opportunity cost).
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan biaya peluang.
Biaya adalah segala sesuatu yang kita keluarkan atau kita korbankan urituk memperoleh sesuatu.
Biaya yang berhubungan dengan uang disebut sebagai biaya langsung.
a. Macam-macam Biaya
1) Biaya Sehari-hari
Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang vital.
Ciri khas biaya sehari-hari:
Merupakan prioritas pengeluaran
Harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Bila perlu
mengorbankan kepentingan lain
2) Biaya Peluang
Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah
pilihan. Dengan kata lain biaya peluang adalah alternatif terbaik yang dikorbankan ketika
kita membuat pilihan atau menentukan keputusan. Berbeda dengan biaya langsung yang
berhubungan dengan uang, biaya peluang tidak harus berupa uang.
Ciri khas biaya peluang :
Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa berupa waktu,
kesenangan, keuntungan di masa depan, dan Iain-Iain.
Memiliki banyak kemungkinan penggunaan.
Pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu.
Contoh :
Bila Terry pada malam hari memilih menghabiskan waktunya untuk menonton
pertandingan sepak bola maka Terry akan kehilangan waktu tidurnya. Di sini biaya
peluangnya adalah kepuasan tidur semalam.
Bila Drogba memutuskan untuk menggunakan uangnya yang terbatas untuk membeli
buku pelajaran maka Drogba kehilangan kesempatan untuk membeli satu kaset Jikustik.
Di sini biaya peluangnya adalah satu kaset Jikustik.
Perhitungan Biaya Peluang
Sebagai lulusan terbaik dari sebuah perguruan tinggi terkemuka, Lampard mendapat 5
tawaran pekerjaan. Di Jakarta Rp6.000.000,- Medan Rp4.000.000,- Irian
Rp6.000.000,- Tangerang Rp7.000.000,- Bali Rp4.500.000,-
Dari lima tawaran tersebut, tinggal dua tawaran yang menarik hati Lampard. Lampard
memutuskan memilih bekerja di Jakarta dengan gaji Rp6.000.000,- per bulan. Pilihan
Lampard untuk bekerja di Jakarta telah menghilangkan peluang terbaiknya untuk
bekerja di Tangerang dengan gaji Rp7.000.000,- per bulan. Karena opportunity cost
selalu diukur dari nilai peluang terbaik yang dikorbankan atau yang tidak dipilih maka
besarnya biaya peluang yang ditanggung Lampard dengan bekerja di Jakarta adalah
sebesar Rp7.000.000,- per bulan.
Indikator : Menggambar Kurva Kemungkinan Produksi/Production Possibility Curve
5. Kurva Kemungkinan Produksi/Production Possibility Curve
Biaya pelCuang tidak hanya terjadi pada kegiatan konsumsi tapi juga terjadi pada kegiatan
produksi.
Perhatikan contoh berikut:
Pak Tata seorang pengrajin mainan kayu sedang memenuhi pesanan dari dua pelanggan. Pelanggan
pertama memesan mobil kayu, pelanggan kedua memesan boneka kayu. Karena keterbatasan modal
maka Pak Tata harus mengatur produksinya. Ada beberapa kombinasi produksi yang bisa dipilih Pak
Tata.
Kombinasi Jumlah Mobil Kayu Jumlah Boneka
A 0 200
B 50 160
C 90 100
D 115 50
E 135 0
F 50 125
G 115 160
Untuk memuaskan pelanggan pertama (pemesan mobil kayu), awalnya Pak Tata memilih kombinasi D.
Akan tetapi, pilihan D bisa merugikan pelanggan kedua (pemesan boneka kayu) karena hanya sedikit
pesanannya yang bisa dipenuhi. Oleh karena itu, Pak Tata berubah memilih kombinasi C sehingga
diharapkan bisa memuaskan kedua pelanggan.
Perubahan pilihan dari D ke C menunjukkan bahwa Pak Tata harus mengorbankan 25 mobil kayu (115
-90) untuk mendapatkan tambahan 50 boneka kayu. Karena harga satu mobil kayu Rp20.000,-
berarti besar biaya peluang untuk mendapatkan 50 boneka kayu adalah 25 xRp20.000 =
Rp500.000,-.
Berdasarkan tabel kombinasi produksi di atas, dapat pula dibuatkan kurva kemungkinan produksi,
seperti tampak pada gambar di bawah ini :
Dari kurva kemungkinan produksi tersebut ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, sebagai
berikut :
Kurva yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah (berlereng negatif) merupakan batas antara
kombinasi yang dapat dicapai dengan kombinasi yang tidak dapat dicapai.
Titik A, B, C, D, E yang terletak pada kurva menunjukkan kombinasi penggunaan sumber daya
yang efisien dan optimal.
Titik F merupakan contoh kombinasi yang dapat dicapai (attainable com-bination ), tetapi tidak
efisien karena tidak menggunakan sumber daya yang tersedia dengan optimal.
Titik G merupakan contoh kombinasi yang tidak dapat dicapai (un-atainable combination )
karena sumber daya yang ada tidak mencukupi.
Titik A dan E disebut kombinasi ekstrem karena kombinasi A tidak menghasilkan mobil kayu
dan pada kombinasi E tidak menghasilkan boneka kayu.
Indikator : Bersikap rasional dalam menyikapi berbagai pilihan.
b. Bersikap Rasional Dalam Menyikapi Berbagai Pilihan
Bersikap rasional artinya bertindak menurut pikiran dan pertimbangan logis atau menurut akal
sehat. Artinya dalam bertindak orang harus mempertimbangkan untung ruginya. Oleh karena
itu dalam memenuhi kebutuhan orang harus menentukan pilihan yang mana harus disesuaikan
dengan penghasilan yang diperolehnya. Maka perlu disusunlah suatu daftar kebutuhan yang
disebut skala prioritas kebutuhan. Pada saat membuat skala prioritas, urutkan kebutuhan dari
yang paling penting sampai kebutuhan yang kurang penting. Satu hal yang harus diingat, bahwa
pada saat menyusun skala prioritas harus mempertimbangkan pendapatan atau penghasilan yang
ada.
Dalam menentukan pilihan secara rasional, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan :
1) Pilihan berdasarkan kegunaan (utility) barang untuk waktu yang akan datang. Kegunaan
barang tidak hanya terbatas pada waktu tertentu saja, tetapi juga untuk saat ini dan yang
akan datang.
2) Pilihan berdasarkan berdasarkan waktunya (time preference). Barang yang ada pada waktu
sekarang memberikan kepuasaan lebih besar daripada barang untuk waktu untuk yang akan
datang.
Dengan demikian manusia dapat memperhitungkan mana kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih
dahulu. Berikut ini contoh menyusun skala prioritas. Pak Torres mempunyai uang Rp750.000,00.
Kebutuhan yang menjadi angan-angannya banyak. Di bawah ini daftar kebutuhan Pak Yusuf.
Daftar kebutuhan di atas kemudian oleh Pak Torres dibuat skala prioritas sehingga akan tampak
seperti berikut ini.
Sebagai seorang siswa, kalian juga dapat menyusun skala prioritas. Hal terpenting yang harus kalian
perhatikan dalam menyusun skala prioritas kebutuhan adalah kalian harus dapat membedakan mana
kebutuhan yang mendesak dan yang kurang mendesak, sehingga kebutuhan kalian yang mendesak
dapat terpenuhi.
Daftar Referensi
a. Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007
b. Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai
Pustaka Mandiri, 2008
c. Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006
d. BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah
e. ( http://bse.kemdikbud.go.id )
f. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan