manajerial paper

6
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, sehingga tidak heran apabila pemerintah menyediakan kebutuhan pangan tersebut dapat selalu terjamin sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Upaya pemerintah dalam menyediakan pangan merupakan bentuk peningkatan pangan dalam hal ini ketahan pangan terdapat dalam berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Dalam meningkatkan ketahan pangan ini yang ada di masyarakat khususnya berkaitan dengan selain dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan produk peternakan, juga perlu diperhatikan sampai seberapa jauh usaha yang dikembangkan tersebut mampu meningkatkan daya beli masyarakat (Sudaryanto dan Jamal, 2000). Seiring dengan pemberlakuan perdagangan bebas, bidang peternakan merupakan peluang usaha dan merupakan sebuah tantangan bagi para peternak-peternak dalam rangka ketahanan pangan tersebut. Salah satu usaha yang berkembang di Bali dalam beberapa tahun terakhir adalah usaha telur ayam ras. Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber, terjadi peningkatan konsumsi telur ayam ras dari dalam kurun waktu dua tahun terakhir yaitu tahun 2013 dan 2014. I.II Rumusan Masalah

Upload: gunkdatuk

Post on 12-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

managerial economic

TRANSCRIPT

Page 1: Manajerial Paper

I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, sehingga tidak

heran apabila pemerintah menyediakan kebutuhan pangan tersebut dapat selalu terjamin

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Upaya pemerintah dalam menyediakan pangan

merupakan bentuk peningkatan pangan dalam hal ini ketahan pangan terdapat dalam

berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Dalam

meningkatkan ketahan pangan ini yang ada di masyarakat khususnya berkaitan dengan

selain dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan produk peternakan, juga perlu

diperhatikan sampai seberapa jauh usaha yang dikembangkan tersebut mampu

meningkatkan daya beli masyarakat (Sudaryanto dan Jamal, 2000).

Seiring dengan pemberlakuan perdagangan bebas, bidang peternakan merupakan

peluang usaha dan merupakan sebuah tantangan bagi para peternak-peternak dalam

rangka ketahanan pangan tersebut. Salah satu usaha yang berkembang di Bali dalam

beberapa tahun terakhir adalah usaha telur ayam ras. Menurut data yang dihimpun dari

berbagai sumber, terjadi peningkatan konsumsi telur ayam ras dari dalam kurun waktu

dua tahun terakhir yaitu tahun 2013 dan 2014.

I.II Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana elastisitas dan pengaruh harga daging babi pada konsumsi daging babi

di Provinsi Bali ?

2. Bagaimana elastistas dan pengaruh pendapatan per kapita terhadap konsumsi

daging babi di Provinsi Bali ?

I.III Tujuan

1. Untuk mengetahui elastisitas harga daging babi terhadap konsumsi daging babi di

Provinsi Bali.

2. Untuk mengetahui elastisitas pendapatan per kapita terhadap konsumsi daging

babi di Provinsi Bali.

Page 2: Manajerial Paper

I.IV Metode Analisis

Secara singkat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

analisis regresi double log dimana analisis ini digunakan untuk data yang memiliki

hubungan non linear. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data tingkat

konsumsi daging babi, tingkat harga, dan pendapatan per kapita yang diperoleh dari

berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik dan Pemerintah Daerah. Data-data yang ada

ditransformasi dalam bentuk log kemudian di regresikan menggunakan bantuan program

SPSS agar memperoleh hasil yang signifikan dan kesimpulan yang diharapkan. Adapun

model permintaan daging babi di Provinsi Bali adalah sebagai berikut :

LogDB = β0 + β1LogHDB + β2LogY + e …………………………………….(1)

Keterangan :

LogDB : konsumsi daging babi (kg/thn)

Β0 : konstanta

LogHDB : harga daging babi (rupiah/kg/thn)

LogY : pendapatan per kapita

e : error

Untuk melihat signifikansi pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat

digunakan alat statistic yaitu Uji t. Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan Hipotesis

Ho : β1=β2=0, yaitu tidak ada pengaruh antara harga daging babi dan

pendapatan perkapita terhadap konsumsi daging babi di Provinsi Bali.

Ha : β1≠β2≠0, yaitu tidak ada pengaruh antara harga daging babi dan

pendapatan perkapita terhadap konsumsi daging babi di Provinsi Bali.

2. Menentukan taraf nyata

Menggunakan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) dimana nilai signifikansi t

dihitung dengan bantuan SPSS.

3. Kriteria Pengujian

Ho diterima bila tingkat signifikansi t > 0,05

Ho ditolak bila tingkat signifikansi t < 0,05

Page 3: Manajerial Paper

4. Kesimpulan

Menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis regresi dengan membandingkan nilai

signifikansi dengan kriteria pengujian, apabila tingkat signifikan > 0 maka Ho

diterima dan sebaliknya apabila tingkat signifikansi < 0 maka Ho diterima.

II. PENDEKATAN TEORITIS

II.I Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Secara singkat permintaan adalah

banyaknya jumlah barang yang diminta denga tingkat harga tertentu. (Manurung, 2006).

Permintaan erat kaitanya dengan hokum permintaan yaitu semakin rendah harga suatu

barang maka jumlah barang yang diminta akan semakin meningkat begitu juga

sebaliknya.

Hukum permintaan menindikasikan kenyataan bahwa orang harus memenuhi

kebutuhannya terbatas pada anggaran atau pendapatan yang dimilikinya. Terdapat

masalah pada pandangan ini dimana manuasia harus memenuhi berbagai kebutuhannya

sementara anggaran yang dimiliki terbatas karena setiap benda pemenuhan kebutuhan

mempunyai kegunaan utilitasnya masing-masing sehingga orang akan berupaya

memenuhi kebutuhan dengan menyakaman pertambahan kegunaan dari benda yang di

konsumsinya. Dalam Sukirno (1996) dikatakan bahwa permintaan suatu barang

ditentukan oleh beberapa fakor, antara lain :

a. Harga barang itu sendiri, jika harga barang semakin murah maka jumlah

barang yang diminta akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

b. Harga barang lain yang terakit, yang dimaksud disini adalah apakah

barang tersebut termasuk dalam barang pengganti, barang pelengkap atau

barang netral.

c. Tingkat pendapatan per kapita, hal ini dapat mencerminkan daya beli

masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin daya beli

semakin kuat dan berimbas pada permintaan suatu barang akan menigkat.

Pendapatan merupakan hal yang sangat penting dalam fungsi permintaan.

Page 4: Manajerial Paper

Pada sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah, jenis

barang dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :

a. Barang inferior : barang yang diminta oleh banyak orang dimana apabila

pendapatan naik maka permintaan barang inferiror akan turun.

b. Barang esensial : barang yang sangat penting artinya bagi kehidupan

sehari-hari yang biasanya berupa makanan pokok.

c. Barang normal : suatu barang dikatakan barang normal apabila barang

tersebut mengalami kenaikan permintaan sebagai akibat dari kenaikan

pendapatan seperti sandang dan perabotan rumah tangga.

d. Barang mewah : suatu barang yang dibeli masyarakat apabila masyarakat

tersebut sudah berpendapatan tinggi misal perhiasan, mobil dan lainnya.

II.II Perilaku Konsumen

II.III Elastisitas Permintaan

III. PEMBAHASAN

III.I Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analysis data dengan bantuan program SPSS, maka didapatkan

ringkasan hasil sebagai berikut :

VARIABEL COEFFICIENT SIG

Konstanta -0,165

Harga Daging Babi (HDB) 0,456 0,002

Pendapatan perkapita (Y) -0,014 0,074

R2 0,652

F-hitung 60,169

IV. PENUTUP

IV.I Kesimpulan

IV.II Rekomendasi Praktis