manajemen treasury

12
Nama : Hendy Pratama NIM : 2012121014 1. Jelaskan secara singkat indicator penilaian kesehatan perbankan mengenai ROA, BOPO, CAR, NIM, NPF, FDR (ROBOCANIF) ROA ( Return on Asset) Adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ROA negatif menunjukan total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan/rugi. ROE ( Return on Equity) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antara laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas/modal). Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh

Upload: hendy

Post on 14-Sep-2015

271 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Ini adalah tugas uas.

TRANSCRIPT

Nama : Hendy PratamaNIM : 2012121014

1. Jelaskan secara singkat indicator penilaian kesehatan perbankan mengenai ROA, BOPO, CAR, NIM, NPF, FDR (ROBOCANIF)

ROA ( Return on Asset) Adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ROA negatif menunjukan total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan/rugi.

ROE ( Return on Equity) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antara laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas/modal). Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham.

BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). BOPO termasuk rasio rentabilitas (earnings). Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diuur dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

CAR ( Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio permodalan yang menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank.

NIM ( Net Interest Margin) adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam hal terutama dalam hal pengelolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Ratio ini sangat dibutuhkan dalam pengelolaan bank dengan baik sehingga bank-bank yang bermasalah dan mengalami masalah bisa diminimalisir. Semakin besar rasio maka hal ini akan mempengaruhi pada peningkatan pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola oleh pihak bank dengan baik.

NPF ( Non Performing Financing). NPL adalah tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. NPL diketahui dengan cara menghitung Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan. Apabila semakin rendah NPL maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPL tinggi bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Non Performing Financing ini merupakan kredit bermasalah yang terdiri dari kredit berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Istilah kredit bermasalah ini kalau untuk bank umum disebut non performing loan (NPL), sedangkan NPF untuk bank syariah. Oleh kebanyakan bank sentral, Kredit bermasalah dikategorikan sebagai aktiva produktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Untuk menjaga keamanan dana para deposan, bank sentral mewajibkan bank umum menyediakan cadangan penghapusan kredit bermasalah. Dengan demikian, semakin besar jumlah saldo kredit bermasalah yang dimiliki bank, akan semakin besar jumlah dana cadangan yang harus segera disediakan, serta semakin besar pula biaya yang harus mereka tanggung untuk mengadakan dana cadangan itu. Sudah barang tentu hal ini mempengaruhi profitabilitas usaha bank yang bersangkutan.

FDR ( Financing to Deposit Ratio) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. FDR ditentukkan oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan berjangka (deposito), dan tabungan. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar kredit maka pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan.

2. Berdasarkan wacana di soal, ada angka FDR 92% dan NIM 5%, mohon analisa kalian sebagi treasurer?FDR merupakan ratio yang digunakan unutk mengukur suatu likuiditas suatu bank dalam membayar keembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan deposan yang mengadakan suatu pembiayaan. Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga (DPK). Namun, sayangnya dalam kasus terjadi

3. Jelaskan secara singkat mengenai manajemen sumber danaa) Pengertian Treasury adalah salah satu aktifitas finansial di perusahaan, perbankan dan non perbankan yang berkaitan dengan 3 (tiga) aktifitas utama yaitu :a. Manajemen kas.b. Investasi, danc. Transaksi pembayaran

Tujuan treasury :a. Menjaga dan memelihara likuiditas bank.b. Melakukan dan mengelola transaksi money market (placement dan borrowing) dan transaksi capital market (pasar modal) dan bentuk transaksi lainnya.c. Mengoptimalkan pendapatan bank dalam transaksi pasar uang dan pasar modal.d. Menghimpun dan menganalisa informasi pasar.

Peran treasury :1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)4. Tatakelola Investasi (Investment Management)5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)6. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)7. Penggalangan Dana (Fund Raising)

b) Sumber-sumber dana bank dan penggunaan dana bank1. Sumber dana bank syariah pertama; Modal Inti (core capital)2. Sumber dana bank syariah kedua; Kuasi Ekuitas (mudharabah accaount)3. Sumber dana bank syariah ketiga; Titipan (wadiah) atau Simpanan Tanpa Imbalan (non remurerated deposit)

c) Faktor yang mempengaruhi kebutuhan mobilitas danaKegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau mobilisasi dana sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor:a. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh kinerja bank yang bersangkutan, posisi keuangan, kapabilitas, dan kredibilitas para manajemen bank.b. Ekspektasi, yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya dengan tingkat resiko yang sama.c. Keamanan, yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah.d. Ketepatan waktu, yaitu pengembalian simpanan nasabah yang harus selalu tepat waktu.e. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel.f. Pengelolaan dana bank yang hati-hati.

d) Resiko mobilitas danaDalam menghimpun dana dari masyarakat juga akan menimbulkan resiko yang mungkin akan dihadapi oleh bank. Resiko yang mungkin dihadapi ini dipengaruhi oleh jenis sumber dana yang diterima bank. Sumber dana yang berbeda memberi dampak resiko bank dengan cara yang berbeda pula.1. Resiko Likuiditas, berkaitan dengan sumber dana bank terutama adalah adanya kemungkinan deposan atau debitur menarik dananya dari bank. Resiko penarikan dana tersebut berbeda antara masing-masing jenis sumber dana.

2. Resiko Tingkat Bunga, resiko ini sangat bergantung pada sensitivitas tingkat bunga dari aset yang dibiayai dengan dana bank tersebut.

3. Interaksi dengan Resiko Kredit, sumber dana pada dasarnya tidak memiliki pengaruh langsung atas resiko kredit. Namun, ada dua dampak tidak langsung yang mungkin terjadi. Pertama, biaya dana yang mahal dapat menjadi efek samping bagi kekhawatiran deposan mengenai kemampuan bank mengembalikan dananya pada saat ditarik atau jatuh tempo. Kedua, apabila bank memiliki biaya dana yang tinggi, hal ini secara langsung akan meningkatkan resiko kreditnya dalam usahanya untuk mempertahankan marjin.

4. Interaksi dengan Resiko Modal. Sumber dana bank memiliki dampak langsung terhadap resiko modal dan leverage bank. Biaya modal bank melebihi biaya simpanan dan pinjamannya karena disebabkan oleh besarnya ketidakpastian dikaitkan dengan return on equity. Sehingga, bank mungkin merendahkan biaya dananya dengan meningkatkan leveragenya.

4. Jelaskan secara singkat mengenai Manajemen Aset dan Liabilitis (ALMA)?Manajemen Aset dan Liabilitis (ALMA) adalah serangkaian tindakan dan prosedur yang dirancang untuk mengontrol posisi keuangan. Isu-isu keamanan dan kesehatan merupakan bagian penting dari definisi ini. Namun, Koperasi Kredit mengakui perlunya pendapatan yang konsisten untuk membantu pertumbuhan dan pelayanan, seimbang dengan faktor lain. Dengan demikian tujuan dari ALMA adalah untuk menjaga kesehatan bank yang dapat diukur dengan CAMEL serta melakukan antisipasi terhadap perubahan eksternal yang berkaitan dengan inflasi dan tingkat suku bunga serta perubahan atas nilai tukar mata uang (M Ali 2004) selain itu ALMA dimaksudkan agar bank memperoleh net income yang optimal bagi bank dengan pengendalian yang tepat atas aktiva dan passive bank diharapkan bank dapat memperoleh pendapatan dari kegiatannya tersebut.

5. Jelaskan secara singkat mengenai Sukuk?Sukuk adalah suatu instrumen pasar modal atau surat berharga yang sesuai dengan prinsip syariah. Sertifikat Sukuk adalah bukti kepemilikan proporsional didalam bagian yang tidak terbagi atas aset itu, sehingga pemegang Sukuk memiliki seluruh hak dan kewajiban atas aset tersebut.

Penerbit Sukuk mendirikan suatu trust atau perwaliamanatan atas aset yang mendasari Sukuk dan menerbitkan Sukuk untuk para investor di pasar primer, yang kemudian memegang kepemilikan pro-rata dan tidak terbagi atas aset yang dikuasai oleh trust/perwaliamanatan tersebut.

Pembeli Sukuk di pasar primer dapat menjual Sukuk yang dimilikinya di pasar sekunder, sehingga pembeli Sukuk di pasar sekunder itu akan menjadi pemilik baru dan berhak memperoleh penghasilan yang stabil yang dihasilkan oleh aset yang mendasari Sukuk tersebut.

6. Lingkaran Uang

7. Kondisi pertama (kelebihan likuiditas). Bank mempunyai cadangan likuiditas sebesar Rp20.000, dan ketentuan cadangan likuiditas wajib minimum (RR) adalah 10%.Diketahui :Neraca Bank A

Cadangan Rp20.000 Total Simpanan Rp100.000Giro Rp20.000Tabungan Rp40.000Deposito Rp40.000

Pembiayaan Rp80.000Musyarakah Rp10.000Murabahah Rp10.000Mudarabah Rp10.000Ijarah Rp50.000Pinjaman Bank LainPinjaman Bank Indonesia

Sukuk Rp10.000Modal Rp10.000

Total Rp110.000Total Rp110.000

Diminta :Buatlah Neraca Bank A jika :a. Jika terjadi penarikan Deposito senilai Rp30.000,- (gunakan pembiayaan musyarakah dan mudharabah untuk membuat balance pada neraca)b. Jika terjadi penyetoran Tabungan Rp50.000,- (gunakan pembiayaan musyarakah dan mudharabah untuk membuat balance pada neraca)

Neraca Bank A

Cadangan Rp12.000 Total Simpanan Rp100.000Giro Rp20.000Tabungan Rp90.000Deposito Rp10.000

Pembiayaan Rp80.000Musyarakah Rp24.000Murabahah Rp10.000Mudarabah Rp24.000Ijarah Rp50.000Pinjaman Bank LainPinjaman Bank Indonesia

Sukuk Rp10.000Modal Rp10.000

Total Rp130.000Total Rp130.000