manajemen tenaga kependidikan

13
MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN (PERSONEL SEKOLAH) A. Pengertian Manajemen Personel Sekolah Istilah personel sekolah dimaksudkan sebagai semua tenaga yang ada di sekolah, yang dapat mencakup tenaga edukatif dan administratif. Dapat pula dilihat dari statusnya, maka pada sekolah negeri ada pegawai tetap, pada sekolah swasta terdapat pegawai dipekerjakan, pegawai yayasan dan honorer. Secara operasional, administrasi personel sekolah adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja di sekolah secara efisien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya. Ditingkat sekolah menengah, pengelolaan secara administratif, personel (kepegawaian) ada pada tata usaha atas wewenang yang diberikan oleh kepala sekolah, sedangkan di sekolah dasar semua urusan dipegang oleh kepala sekolah. Tujuan administrasi personel adalah agar pada personel (pegawai) yang ada berdaya guna, berhasil

Upload: syahida-norviana

Post on 09-Aug-2015

47 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN (PERSONEL SEKOLAH)

A. Pengertian Manajemen Personel Sekolah

Istilah personel sekolah dimaksudkan sebagai semua tenaga yang ada

di sekolah, yang dapat mencakup tenaga edukatif dan administratif. Dapat

pula dilihat dari statusnya, maka pada sekolah negeri ada pegawai tetap, pada

sekolah swasta terdapat pegawai dipekerjakan, pegawai yayasan dan honorer.

Secara operasional, administrasi personel sekolah adalah segenap

proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan

menggunakan tenaga kerja di sekolah secara efisien, demi tercapainya tujuan

sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.

Ditingkat sekolah menengah, pengelolaan secara administratif,

personel (kepegawaian) ada pada tata usaha atas wewenang yang diberikan

oleh kepala sekolah, sedangkan di sekolah dasar semua urusan dipegang oleh

kepala sekolah.

Tujuan administrasi personel adalah agar pada personel (pegawai)

yang ada berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna serta mampu

menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. (Depdikbut, 1994:30)

B. Ruang Lingkup manajemen Personel Sekolah

Segenap proses penataan pegawai meliputi semua proses atau cara

memperoleh pegawai, penempatan, dan penugasan, pemeliharaannya,

pembinaannya, evaluasi, serta pemutusan hubungan kerja.

1. Pengadaan Personel

Pengadaan personel dilakukan pada dasarnya karena tuntutan atau alas

an-alasan:

a. Ada perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga atau sekolah dan

tambah besarnya beban tugas.

Page 2: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

b. Ada mutasi pegawai

Kedua hal tersebut mengakibatkan adanya kekurangan dan kebutuhan

pegawai atau biasa disebut ada formasi yang harus diisi. Formasi adalah

jumlah dan susunan pangkat pegawai yang diperlukan untuk mampu

melaksanakan tugas disuatu instansi.

Proses pengadaan pegawai meliputi kegiatan mulai dari pengumuman

kebutuhan, menyeleksi samapi pada pengangkatannya. Aktivitas ini terasa

sekali bagi sekolah swasta yang melaksanakan penarikan tenaga kerja sendiri.

Lain halnya dengan sekolah negeri yang biasanya pegawainya merupakan

jatah dari daerah atau pusat, sehingga tinggal menginventaris saja.

2. Penempatan dan Penugasan

Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegaawai adalah kesesuaian

tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai (the right man on the

right place). Kepala sekolah hendaknya cermat dam menempatkan dan

memberikan tugas kepada stafnya. Harus tau betul kemampuan dan

kesanggupan masing-masing stafnya, baik tenaga tata usaha maupun

untuk guru. Dalam kaitannya dengan pembagian tugas guru, ada beberapa

hal yang harus diingat, antara lain:

a. Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru

b. Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi

c. Formasi, yaitu susunan jatah petugas

d. Beban tugas guru yaitu menurut ketentuan yaitu 24 jam

e. Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkjan pelajaran lain

jika masih kekurangan guru

f. Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang

ditekuni oleh guru

3. Pemeliharaan Personel

Page 3: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

Dalam aspek pemeliharaan personel sekolah, dalam buku ini mengacu

pada pemeliharaan pegawai negeri sipil pada umumnya, yang di dalamnya

terdapat kewajiban dan hak pegawai negeri sipil. Hal ini diasumsikan

bahwa pemeliharaan pegawai pada instansi atau lembaga pendidikan pada

umumnya tidak jauh berbeda dengan ketentuan yang berlaku bagai

pegawai negeri sipil.

a. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil

Di dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 diatur kewajiban yang

harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut:

1) Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-

undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah

2) Wajib mentaati semua peraturan perundang-undangan yang

berlaku

3) Wajib melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan

kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran an tanggung

jawab

4) Wajib menyimpan rahasia jabatan

b. Hak-hak Pegawai Negeri Sipil

Disamping menjalankan yugas dan kewajiban tersebut setiap Pegawai

Negeri Sipil diberikan hak-hak sebagai berikut”

1) Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan tanggung

jawab dan tugasnya.

2) Memperoleh cuti, antara lain: cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,

cuti bersalin, cuti karena alas an penting, dan cuti diluar

tanggungan Negara.

3) Memperoleh perawatan dan segala biaya ditanggung oleh Negara

bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan dalam

dank arena menjalankan tugas.

Page 4: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

4) Memperoleh tunjangan cacad setiap bulan disamping pensium

bagi Pegawai Negeri Sipil yang ditimpa suatu kecelakaan dalam

dank arena menjalankan tugas kewajibannya sehingga menderita

cacad jasmani atau cacad rohani yang mengakibatkan tidak apat

bekerja lagi dalam jabatan apapun.

5) Memperoleh pension bagi yang telah memenuhi syarat-syarat

4. Pembinaan Personel

Pengertian pembinaan dan pengembangan pegawai adalah usaha-

usaha yang dilakukan untuk menunjukan dan meningkatkan mutu serta

efisiensi seluruh tenaga personalia yang berada dalam lingkungan sekolah

baik tenaga edukatif maupun administratif.

a. Promosi pegawai, diartikan sebagai kenaikan pangkat yang merupakan

salah satu jenis usaha peningkatan dan pembinaan yang meliputi

sistem karier dan sisitem prestasi kerja.

1) Sitem karier, adalah suatu sistem kepegawaian di mana untuk

pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang

bersangkutan, sedang dalam pengembangannya lebih lanjut, masa

kerja, pengalaman, kesetian, pengabdian ,dan syarat-syarat

objektif lainnya turut menentukan. Ddalam sistem karier

dimungkinkan naik pangkat tanpa ujian jabatan dan

pengangkatannya dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang

yang telah ditentukan. Sistem karier dibagi menjadi dua yaitu

sistem karier terbuka dan sistem karier tertutup.

2) Sistem prestasi kerja, adalah suatu sistem kepegawaian di mana

untuk pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan didasarkan

atas kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh orang yang diangkat

itu. Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan lulus ujian

jabatan dan prestasinya itu harus terbukti secara nyata.

Page 5: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

b. Kenaikan pangkat merupakan suatu penghargaan bagi seorang

pegawai yang juga merupakan salah satu bentuk dari promosi.

Kenaikan pangkat ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober.

Jenis-jenis kenaikan pangkat adalah kenaikan pangkat: regular,

pilihan, istimewa, pengabdian, anumerta, dalam tugas belajar, menjadi

pejabat Negara, dalam penugasan di luar instansi, dalam wajib militer,

dan penyesuaian ijasah, serta kenaikan pangkat lain-lain (LAN RI,

1997:39).

1) Kenaikan pengkat regular, diberikan pada pegawai yang telah

memenuhi syarat yang telah ditentukan tanpa terikat pada jabatan

yang dipangkunya.

2) Kenaikan pangkat pilihan, diberikan kepada pegawai yang

memangku jabatan stuktural atau fungsional, dalam batas0batas

jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang ditentukan.

Guru sebagai pegawai yang memangku jabatan fungsional,

disamping harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan harus

pula memenuhi angka kredit. Ketentuan mengenai angka kredit

bagi guru tersebut telah diatur dalam: Keputusan Menteri

Pendayagiunaan Aparatur Negara No. 84/1993, dijelaskan dengan

Keputusan Bersama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kepala BAKN No. 043/1993, No. 25 Th. 1993, tentang:

Penjelasan Pelaksanaan Janatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

3) Kenaikan pangkat istimewa, diberikan kepada pegawai yang

menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya menemukan

penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara.

4) Kenaikan pangkat pegabdian, sebagai penghargaan bagi pegawai

yang akan mencapai batas usia pension dan akan mencapai batas

Page 6: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya denag hak

pensiun.

5) Kenaikan pangakat anumerta, merupak kenaikan pangkat setingkat

lebih tinggi dari pada pangkat yang dimiliki, untuk menghargai

pengabdian dan jasa-jasanya kepada Negara dan bangsa.

6) Kenaikan pangkat dalam tugas belajar, diberikan pada batas

jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang

dipangkusebelum ybs. Mengikuti pendidikan atau latihan jabatan

dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

7) Kenaikan pangkat menjadi pejaban Negara, diberikan kepada

pegawai yang diangkat menjadi pejabat Negara, baik yang

dibebaskan dari jabatan organiknya, maupun yang tidak

dibebaskan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya

dipertimbangkan sesuai dengan jabatan yang dipangkunya.

8) Kenaikan pangkat dalam penugasan di luar instansi, diberikan

kepada pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan instansi

lain.

9) Kenaikan pangkat dalam wajib militer, tidak diberikan kepada

pegawai selama menjalankani dinas wajib militer. Kenaikan

pangkatnya dipertimbangkan kembali setelah kembali dari dinas

wajib militer.

10) Kenaikan pangkat penyesuaian ijasah, diberikan kepada pegawai

yang telah menyelesaikan belajar sesuai dengan surat tanda tamat

belajar yang diperoleh.

Dalam kaitanya dengan pembinaan pegawai, khususnya pegai negeri

sipil, dalam hal pertimbangan untuk kenaikan pangkat, dilakukan penilaian

pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk daftar penilaian pelaksanaan

pekerjaan (DP3). Sebagai mana dalam pasal 20 Undang-undang No. 8 Tahun

Page 7: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

1974, ditegaskan: “ Untuk lebih menjalin objektivitas dalam mem-

pertimbangkan dan menetapkan kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam

jabatan diadakan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan”. Unsur-unsur yang

terdapat dalam DP3, adalah: kesetian, prestasi kerja, tanggung jawab,

ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Gradasi nilai

dalam DP3 dinyatakan dalam angka: amat baik (91-100), baik (76-90), cukup

(61-75), sedang (51-60), dan kurang (50 ke bawah).

5. Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja dalam pengertian ini meliputi: pemberhentian

seseorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangutan kehilangan

statusnya sebagai pegawai. Seorang Pegawai Negeri Sipil diberhentikan

sebagai Pegawai Negeri Sipil, karena alas an-alasan sebagai berikut:

a. Pemberhentian atas permintaan sendiri

b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun

c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi

d. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran atau tindakan pidana

penyelewengan

e. Pemberhebtian karena tidak cakap jasmani dan rohani

f. Pemberhentiaan karena meninggalkan tugas

g. Pemberhentian karena meninggal dunia

h. Pemberhentian karena sebab-sebab lain

Berikut ini adalah tenaga kependidikan yang harus ada dalam setiap jenjang

pendidikan menurut PP no. 19 tahun 2005 pasal 37.

a. TK/RA atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala

TK/RA dan tenaga kebersihan TK/RA.

Page 8: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

b. SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala

sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga

kebersihan sekolah/madrasah.

c. SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat dan SMA/MA, atau bentuk lain yang

sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga

administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan

sekolah/madrasah.

d. SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala

sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,

dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.

e. SDLB, SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya

terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, tenaga kebersihan sekolah, teknisi sumber belajar, psikolog, pekerja

sosial, dan terapis.

f. Paket A, Paket B dan Paket C sekurang-kurangnya terdiri atas pengelola kelompok

belajar, tenaga administrasi, dan tenaga perpustakaan.

g. lembaga kursus dan lembaga pelatihan keterampilan sekurang-kurangnya terdiri

atas pengelola atau penyelenggara, teknisi, sumber belajar, pustakawan, dan

laboran.

Sedangkan standar untuk setiap jenis tenaga kependidikan adalah sebagai berikut.

a. Tenaga Kependidikan pada pendidikan tinggi harus memiliki kualifikasi,

kompetensi, dan sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

c. Tenaga kependidikan di lembaga kursus dan pelatihan harus memiliki

kualifikasi dan kompetensi minimum yang dipersyaratkan.

Page 9: MANAJEMEN TENAGA  KEPENDIDIKAN

d. Ketentuan lebih lanjut tentang standar tenaga kependidikan pada lembaga

kursus dan pelatihan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan

Peraturan Menteri.