manajemen promosi produk pembiayaan mudharabah di koperasi...
TRANSCRIPT
i
MANAJEMEN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH DIKOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS)
BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) SURYA ABADI RIYANTOSEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
OlehWULAN FAJARIANI
NPM : 1641030154
Jurusan : Manajemen Dakwah
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG1441 H/2020 M
ii
MANAJEMEN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH DIKOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS)
BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) SURYA ABADI RIYANTOSEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
OlehWULAN FAJARIANI
NPM : 1641030154
Jurusan : Manajemen Dakwah
Pembimbing I : Prof.Dr.H.Khomsahrial Romli,M.Si
Pembimbing II : Dr.Hj.Suslina Sanjaya,S.Ag,M.Ag
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG1441 H/2020 M
iii
ABSTRAK
Manajemen merupakan unsur yang sangat penting didalam sebuah organisasi.Dalam menjalankan rodanya organisasi, maka manajemen harus ditetapkanterlebih dahulu untuk menentukan arah dan tujuan organisasi tersebut. Koperasisimpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT)Surya Abadi Riyanto merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utama dalambidang tamwil dan maal. KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto memiliki produk-produk diantaranya produk simpanan (mudharabah, wadiah, berjangka, danqurban) dan produk pembiayaan (mudharabah, murobbahah, musyarakah, ijarah,dan qard). Salah satu produk pembiayan yang diminati oleh anggota yaitumudharabah. Dalam memasarkan produk pembiayaan mudharabah perlu adanyamanajemen promosi yang baik. Manajemen promosi produk pembiayaanmudharabah dapat berjalan dengan baik yaitu dengan menerapkan fungsimanajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, danpengawasan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penilitian yaitukualitatif, dan sifat penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah populasi yaitu 34orang. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan metode snowballsampling yang merupakan teknik penentuan sampel berawal jumlah kecilkemudian menjadi besar. Dengan demikian jumlah sampel yang digunakansebanyak 3 orang. Data dan informasi diperoleh dari narasumber denganmenggunakan metode wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi.Setelah data terkumpul maka penulis akan menganalisis. Berdasarkan hasil yangdiperoleh peneliti, bahwa pelaksanaan manajemen promosi produk pembiayaanmudharabah di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto yaitu: pada aspekperencanaan; menentukan segmentasi pasar, menentukan target promosi,menentukan bauran promosi, menentukan pelatihan kegiatan promosi, danmerekrut SDM promosi produk pembiayaan mudharabah. Pada aspekpengorganisasian; menentukan struktur kepengurusan sudah sesuai kemampuandibidangnya dan membentuk tim kegiatan promosi. Pada aspek penggerakan;sudah menerapkan bauran promosi produk pembiayaan yaitu periklanan danpenjualan personal, memberikan pelayanan yang mengutamakan tingkat kepuasananggota. Pada aspek pengawasan; dilakukan sebelum dan sesudah kegiatanpromosi dan pengawasan dilakukan oleh manajer marketing dan DPS. Daribeberapa hal tersebut dapat disimpulkan, bahwa pelaksanaan manajemen promosiproduk pembiayaan mudharabah di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto secaraumum sudah terlaksana baik dari segi perencanaan, pengorganisasian,penggerakkan, dan pengawasan.Kata kunci: Manajemen Promosi dan Produk Pembiayaan Mudharabah
iv
v
vi
MOTTO
أیھا ٱلذین ءامنوا إذا تداینتم بدین ى فٱكتبوه ی سم ٨٢...إلى أجل مArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Danhendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya…”
(QS Al baqorah ayat 282)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur Alhamdulillahirobbil‘alamin saya ucapkan kepada
Allah SWT, karena berkat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini
dengan sebaik-baiknya. Karna berkat keridhoan-Mu yang telah kau curahkan
kepada keluarga kami. Karya kecil ini ku persembahkan untuk:
1. Bapak dan Mamakku tercinta, Bapak Alm Heru dan Mamak Wijiati yang
telah bersusah payah membesarkan, mendidik, dan membiayai selama
menuntut ilmu serta selalu memberiku dorongan, semangat, nasehat, do’a,
cinta dan kasih sayang yang tulus untuk keberhasilanku. Engkaulah sosok
figur istimewa dalam hidupku.
2. Adik-adikku tersayang, Kiki Oktiawan dan Wahyu Tri Utomo, yang selalu
menguatkanku dengan motivasi-motivasinya yang sangat luar biasa demi
tercapainya cita-citaku. Semoga Allah SWT selalu mempersatukan kita
sekeluarga hingga di akhirat kelak.
3. Almamater tercinta yang selalu ku banggakan Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
viii
RIWAYAT HIDUP
Wulan Fajariani, dilahirkan di Desa Sumber Bahagia, Kecamatan Seputih
Banyak, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 11 Februari 1998, anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Alm Heru dan ibu Wijiati.
Pendidikan dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Aisyiah Bustanul
Atfhal di Kecamatan Bandar Surabaya dan selesai pada tahun 2004, SD Negeri 4
Sumber Bahagia selesai pada tahun 2010, SMP Negeri 1 Seputih Banyak selesai
pada tahun 2013, SMA Negeri 1 Seputih Banyak selesai pada tahun 2016, dan
pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan tingkat perguruan tinggi pada Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung jurusan Manajemen Dakwah (MD) dimulai pada semester I tahun
akademik 2016/2017.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam disanjung agungkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang dipilih Allah SWT sebagai Uswatun
Khasanah bagi seluruh manusia dan yang kita nanti-nantikan syafa’at-Nya kelak.
Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan
selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ibu Dr. Hj. Suslina Sanjaya, S.Ag,M.Ag selaku ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan selaku Pembimbing II yang penuh kesabaran dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan
Bapak Husaini, ST,MT selaku sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
3. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan
Lampung yang telah mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat selama
penulis menempuh pendidikan di kampus UIN Raden Intan Lampung dari
tahun 2016 sampai dengan sekarang.
4. Bapak Muhammad Ali Muchtar selaku manager cabang, Bapak Tiono selaku
marketing umum pembiayaan, serta Bapak/Ibu Staff koperasi simpan pinjam
x
dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi
Riyanto Seputih Banyak Lampung Tengah yang telah memberikan izin untuk
mengadakan penelitian dan membantu penulis menyelesaikan penelitian tugas
akhir ini.
5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan fakultas dan perpustakan pusat UIN
Raden Intan Lampung.
6. Sahabat-sahabatku tersayang Femita Maharani, Siti Karmila, Emelda Lestari,
Labibah Nur Khasanah, Intan Kurniati, Intan Erieca, dan Laila Catur Cahyani.
Terimakasih selalu menemani dan menerima keluh kesahku hingga
memberikan dorongan dan support, serta motivasi hingga penulis
menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga silaturahmi akan tetap terjaga.
7. Teman-teman seperjuangan Prodi Manajemen Dakwah angkatan 2016
khususnya kelas B yang telah banyak membantu memberikan semangat dan
dukungan baik materi maupun moril kepada penulis dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
8. Kakak-kakak dan sahabat-sahabat seperjuanganku Eva Triana, Vila Riyani,
Kak Adelia Saputri, Kak Rosliyana, Kak Dara puspita, Kak Yuyun Fadilah,
dan Kak Yulida Darmayanti. Terimakasih atas support dan motivasinya, temen
cerita dan sudah menjadi keluarga keduaku, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Dan semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu,
semoga silaturahmi tetap terjaga.
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Akan tetapi dari
skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan yang bermanfaat dan
berguna dalam bidang Manajemen Dakwah.
Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandar Lampung, April 2020
Penulis
Wulan FajarianiNPM.1641030154
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
PENGESAHAN.................................................................................................v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................viii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN…………………………………………xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ...............................................................................1B. Alasan Memilih Judul ......................................................................5C. Latar Belakang .................................................................................6D. Fokus Penelitian ...............................................................................10E. Rumusan Masalah ............................................................................10F. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan.....................................................10G. Manfaat Penelitian............................................................................11H. Metode Penelitian.............................................................................12
1. Sifat dan Jenis Penelitian.............................................................122. Populasi dan Sampel....................................................................133. Metode Pengumpulan Data .........................................................144. Analisa Data ................................................................................15
BAB II MANAJEMEN PROMOSI dan PEMBIAYAAN MUDHARABAH
A. Manajemen Promosi……………………………………….……..171. Manajemen ..................................................................................17
a. Pengertian Manajemen ...........................................................17
xiii
b. Fungsi-Fungsi Manajemen .....................................................18c. Unsur-Unsur Manajemen........................................................23
2. Promosi........................................................................................26a. Pengertian Promosi .................................................................26b. Fungsi dan Tujuan Promosi ....................................................28c. Bauran Promosi BMT.............................................................30d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi ............33
3. Manajemen Promosi BMT ..........................................................35B. Pembiayaan Mudharabah ..............................................................40
1. Pengertian Akad Mudharabah ....................................................402. Rukun Mudharabah.....................................................................413. Bentuk-Bentuk Mudharabah.......................................................424. Ketentuan-Ketentun Dalam Pengajuan Permohonan Pembiayaan
Mudharabah ................................................................................435. Fatma Dewan Syariah Nasional No:07/DSN-MUI/IV/IV/2000
Tentang Pembiayaan Mudharabah..............................................46C. Tinjauan Pustaka ...........................................................................48
BAB III KSPPSP BMT Surya Abadi Dan Mudharabah
A. Gambar Umum KSPPS BMT Surya Abadi ................................511. Sejarah berdirinya KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto ..............512. Visi,Misi,Dan Tujuan ..................................................................533. Struktur Organisai ......................................................................534. Budaya Kerja KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto......................565. Produk Dan Layanan Jasa ...........................................................576. Manajemen dan Sistem................................................................59
B. Pelaksanaan Manajemen Promosi Produk PembiayaanMudharabah Di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto SeputihBanyak Lampung Tengah1. Perencanaan Promosi...................................................................622. Pengorganisasian Promosi...........................................................653. Penggerakkan Promosi ................................................................664. Pengawasan Promosi ...................................................................72
BAB IV Manajemen Promosi Produk Pembiayaan Mudharabah
A. Manajemen promosi produk pembiayaan mudharabah ............741. Analisis Perencanaan Promosi ....................................................752. Analisis Pengorganisasian Promosi.............................................783. Analisi Penggerakkan Promosi....................................................794. Analisis Pengawasan Promosi.....................................................83
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................86B. Saran.................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1. Jumlah anggota produk pembiayaan mudharabah ...................................61
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. Arus komunikasi .......................................................................................37
2. Bagan struktur kepengurusan KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto...........58
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan (SK) Judul Skripsi.
2. Surat Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan
Politik) Provinsi Lampung.
3. Surat izin penelitian dari KSPPS BMT Surya Abadi RiyantoSeputih
Banyak Lampung Tengah.
4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari KSPPS BMT Surya
Abadi Riyanto Seputih Banyak Lampung Tengah.
5. Interview Guide (Pedoman Wawancara).
6. Data Diri Narasumber.
7. Kartu Konsultasi Bimbingan Penulisan Skripsi.
8. Kartu menghadiri Munaqosah.
9. Browsur KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak Lampung
Tengah.
10. Daftar Foto
xviii
DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN
Gambar 01 : Kantor Pusat Dan Cabang KSPSS BMT Surya Abadi Riyanto
Seputih Banyak Lampung Tengah.
Gambar 02 : Visi dan Misi KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak
Lampung Tengah.
Gambar 03 : Meja pelayanan anggota di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto
Seputih Banyak Lampung Tengah.
Gambar 04 : Foto penulis dengan pengurus KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto
Seputih Banyak Lampung Tengah.
Gambar 05 : Foto penulis dengan manager cabang KSPPS BMT Surya Abadi
Riyanto Seputih Banyak Lampung Tengah saat wawancara.
Gambar 06 : Foto penulis dengan marketing pembiayaan KSPPS BMT Surya
Abadi Riyanto Seputih Banyak Lampung Tengah.
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pembahasan maka
perlu dijelaskan pula istilah-istilah dalam judul penelitian: “Manajemen
Promosi Produk Pembiayaan Mudharabah Di Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Surya Abadi
Riyanto Seputih Banyak Lampung Tengah”. Dengan demikian akan dapat
diperoleh gambaran sesuai dengan yang dijelaskan oleh penulis. Adapun
sebagai berikut penjelasan mengenai istilah dalam judul tersebut.
Manajemen adalah ilmu dan seni, artinya sebuah proses atau upaya sadar
antarmanusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara
manusiawi yaitu orang per orang.1
Menurut A. Hamdani, promosi merupakan salah satu variabel dalambauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalammemasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alatkomunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alatuntuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaanproduk sesuai dengan kebutuhan dan keingingan.2
Sedangkan menurut Tjiptono, promosi pada hakekatnya adalah suatu
komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, mengingatkan segmentasi pasar atas
1Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen (Jakarta: Kencana, 2013), h. 21.2 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 158.
2
perusahaan dan produknya agar bersedia diterima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.3
Jadi manajemen promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran
pemasaran yang sangat penting dilaksanakan dalam perusahaan maupun
lembaga keuangan untuk membujuk, memberitahu, dan memperkenalkan
sebuah produk kepada masyarakat tersebut. Baik dimulainya dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan terhadap kegiatan dalam
mendistribusikan barang maupun jasa kepada konsumen agar tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) Baitul Maal
Wa Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan mikro yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah yang berbadan hukum koperasi dibawah
pengawasan kementerian koperasi dan usaha kecil dan menengah. BMT
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di zaman sekarang, sehingga
keberadaannya berkontribusi dalam meningkatkan usaha masyarakat kecil dan
menengah dalam mengembangkan usaha yang dijalankan. Selain itu, BMT
juga menghimpun dana seperti zakat, infak, dan sedekah; lalu menyalurkannya
sesuai dengan peraturan amanat.4
Baitul maal Wa Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu baitul maal
dan baitul tamwil. Baitul Maal adalah lembaga keuangan umat islam yang
mengelola dana umat islam yang bersifat sosial. Sumber dana baitul maal
3 Fandy Tjiptono, Strategi Pamasaran Edisi Ketiga Cetakan Pertama . (Yogyakarta: AndiOffset, 2001), h. 219.
4Abdul Rasyid. ”Sekilas Tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Indonesia”. (on-line), tersedia di : http://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-keuangan-mikro-syariah-di-indonesia/. htm (14 januari 2020).
3
berasal dari dana ZIS (zakat, infak, dan sedekah), hibah dan lainnya. Baitul
tamwil adalah lembaga keuangan yang mengelola dana masyarakat yang
bersifat komersial untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan syariat islam.5
Jadi, dari penjelasan diatas menurut penulis baitul maal wa tamwil adalah
lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, dengan
dua kegiatan utama yaitu baitul maal dan baitul tamwil.
Pembiayaan mudharabah merupakan akad kerjasama antara bank selaku
pemilik modal (shahibul maal) dengan anggota selaku (mudharib) yang
memiliki keahlian atau keterampilan untuk mengelola suatu usaha yang
produktif dan halal yang dimana keuntungannya di bagi kedua belah pihak.6
Mudharabah merupakan sebuah perjanjian diawal antara penyedia modal
dengan pengusaha, bahwa setiap keuntungan yang diraih, akan dibagi menurut
rasio tertentu yang telah disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh
pihak penyedia modal, kecuali kerugian yang diakibatkan oleh pengelolaan,
kelalaian dan pinyampangan pihak nasabah seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan.7
Jadi dari penjelasan, diatas menurut penulis pembiayaan mudharabah
adalah suatu transaksi yang sistemnya bagi hasil, modal tersebut digunakan
untuk mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuan dimilikinya dan
keuntungan dibagi kedua pihak sesuai dengan kesepakatan awal.
5Muhammad Tho’in, “Pengaruh faktor-faktor kualitas jasa terhadap kepuasan nasabah diBaitul Maal Wa Tamwil (BMT) tekun karanggede Boyolali”. Jurnal Mustasid, Vol. 2 No.1 (Juli2011), h. 82.
6Adiwarman A Karim, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2011), h. 204.
7Djoko Muljono, Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Andi, 2014), h.91.
4
Hasil pra survei penulis, pada produk pembiayaan mudharabah di KSPPS
BMT Surya Abadi Riyanto, pembiayaan mudharabah disini merupakan
pembiayaan yang diberikan oleh BMT selaku Shahibul Maal kepada mudharib
selaku anggota yang mengajukan pinjaman modal sebagai tambahan untuk
mengembangan usaha yang sedang dijalankan oleh mudharib itu sendiri. Disini
BMT selaku lembaga keuangan syariah (LKS) hanya memberikan modal
sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh anggota, setelah itu BMT melakukan
survei lokasi dan melakukan analisis kelayakan pembiayan melalui tahap 5C
diantaranya: karakter nasabah (character), kemampuan (capacity), besar modal
(capital), jaminan (colleral), dan keadaan (condition), kemudian melakukan
pengawasan dalam menjalankan modal tersebut dengan cara melakukan
pengunjungan selama tiga kali dalam sebulan atau melakukan kunjungan saat
waktu yang tepat, seperti saat melakukan pembukaan dan penutupan buku
khususnya bagi lembaga. Akan tetapi mudharib wajib melakukan pembukuan
disetiap bulannya bagi usaha pedagang dan perkebunan setiap musim panen
dan lembaga melakukan pengisian neraca.
Mengingkat pentingnya manajemen promosi dalam memperkenalkan
produk-produk sebagaimana yang telah dijadikannya judul skripsi ini yang
berjudul “Manajemen Promosi produk pembiayaan mudharabah di
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal
Wa Tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak Lampung
Tengah” adalah suatu proses lembaga keuangan dalam memperkenalkan
produk pembiayaan mudharabah kepada calon anggota, baik dimulainya dari
5
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Dengan
begitu apabila BMT melaksanakan manajemen promosi dengan baik, maka
akan mengalami peningkatan jumlah anggota dari tahun ke tahun.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan yang menjadikan penulis memilih judul ini sebagai berikut:
1. Manajemen promosi merupakan seatu kegiatan mengkoordinasikan
elemen-elemen bauran pemasaran sehingga dapat menggembangkan
program komunikasi pemasaran yang terpadu, terkontrol dan efektif.
2. Pembiayaan mudharabah ini banyak diminati oleh anggota karena
menggunakan sistem mekanisme bagi hasil, membebaskan anggota dari
transaksi riba dan KSPPS BMT Surya Abadi riyanto memberikan
kepercayaan anggota untuk mengembangkan usahanya.
3. KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto merupakan salah satu lembaga
keuangan yang sudah seringkali mendapatkan penghargaan sebagai BMT
terbaik. BMT memberikan pelayanan prima dan kemudahan bagi anggota
untuk menggunakan produk-produknya. Salah satunya produk pembiayaan
mudharabah .
4. Penelitian ini sangat relevan dengan jurusan yang diambil oleh penulis
yaitu manajemen dakwah dalam matakuliah manajemen organisasi. Dan
secara literatur, lokasi penelitian serta waktu sangat terjangkau dan
mendukung untuk dilakukan penelitian penulis.
6
C. Latar Belakang Masalah
Manajemen merupakan unsur yang sangat penting di dalam sebuah
organisasi. Sehingga dalam sebuah organisasi maupun lembaga hal yang
terpenting didalamnya itu harus ada manajemen sebagai pengarah. Tanpa
adanya manajemen maka lembaga tersebut tidak akan berjalan secara efektif.
Ketika menjalankan roda organisasi tentunya menentukan arah atau tujuan
organisasi tersebut terlebih dahulu, maka di dalam manajemen terdapat fungsi-
fungsi yang digunakan untuk menjalankan pelaksanaan sebuah organisasi.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari empat diantaranya: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan
pengawasan (controlling).8 Melihat pertumbuhan koperasi simpan pinjam dan
pembiayaan syariah (KSPPS) sekarang berkembang sangat pesat tentunya akan
semakin besar tingkat persaingan. Disetiap koperasi-koperasi yang berdiri akan
mengeluarkan berbagai produk-produk untuk menarik anggotanya.
Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa
tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto merupakan lembaga keuangan yang
beroperasi dengan prinsip syariah. Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto
mempunyai produk-produk diantaranya yaitu produk simpanan dan produk
pembiayaan. Dalam menjalankan suatu kegiatan usahanya, maka memerlukan
pemasaran yang tepat agar masyarakat mengetahui tentang produk-produknya.
Sehingga lembaga keuangan dalam melakukan pemasaran produk-produknya
8 Ibid, h. 31.
7
perlu menggunakan manajamen promosi guna menarik anggota dan
meningkatkan penjualan secara terus menerus.
Manajemen promosi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk
memengaruhi konsumen agar mereka dapat mengenal produk yang telah
ditawarkan oleh lembaga keuangan. Namun dalam melakukan kegiatan
promosi harus tetap memperhatikan etika yang ada dalam pelayanan prima.
Dalam UU nomor 10 tahun 1998 disebutkan bahwa pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang membiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu yang tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.9
Prinsip-prinsip pembiayaan yang ada dalam bisnis, ada tiga sistem dalam
melakukan akad pada bank syariah, yaitu prinsip bagi hasil, prinsip jual beli,
dan prinsip sewa-menyewa.10 Prinsip bagi hasil tersebut salah satunya ada pada
akad mudharabah. Mudharabah sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu
mudharabah muqayyadah dan mudharabah muthalaqah.
Dalam pembiayaan mudharabah ini, Shahibul maal memberikan modal
kepada mudharib untuk dikelola, modal yang telah diberikan kepada mudharib
ini harus jelas digunakan untuk mengembangkan usaha yang nantinya hasil
yang didapatkan mudharib itu dibagi hasil dengan shahibul maal sesuai dengan
kesepakatan awal yang telah ditentukan bersama. Namun apabila terjadi
9Rahmat Ilyas. ”Konsep pembiayaan dalam perbankan syari’ah”.Jurnal penelitian, Vol. 9No, 1 (Februari 2015), h. 186-187.
10Ibid. h. 190.
8
kerugian itu ditanggung oleh shahibul maal selama kerugian itu bukan karna
kelalaian mudharib.
Untuk melaksanakan amanah, mengelola bisnis, dan memanfaatkannya
harus sesuai dengan ketentuan dalam mencari karunia rezeki pada perniagaan.
Seperti dalam firman Allah SAW surah Al-Imran Ayat 130 yang berbunyi :
لعلكم تفل عفة وٱتقوا ٱ ض فا م ا أضع بو أیھا ٱلذین ءامنوا لا تأكلوا ٱلر ١٣٠حون ی
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.” (Qs. Ali Imron [3]: 130)
Pada KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto dalam melakukan kegiatanpromosi produk pembiayaan mudharabah yaitu dengan cara melakukanpendekatan silaturahmi ke masyarakat secara pintu ke pintu (door to door), danpendekatan yang belum lama digunakan yaitu menjemput bola. Pendekatantersebut dilakukan dengan cara mendatangi calon anggota yang akan berminatdengan menjelaskan kepada calon anggota mengenai lembaga keuangansyariah, sistem yang akan digunakan serta bagaimana prosedur operasionalproduk yang di BMT Surya Abadi Riyanto serta menjalin silaturahmi baik bagipengelola BMT dengan lingkungan untuk mendapatkan nilai simpati dilingkungan masyarakat sekitar.11
Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa
tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto merupakan salah satu lembaga keuangan
syariah yang cukup terkenal keberadaannya dalam lingkup masyarakat Seputih
Banyak Lampung Tengah. Tepatnya kantor pusat KSPPS BMT Surya Abadi
Riyanto letaknya bersebelahan dengan kantor cabang yang ada di Seputih
Banyak, sementara itu alamat KSPPS BMT Surya Abadi ini terletak di
Jln.Tanjung Harapan No.06 Seputih Banyak Lampung Tengah. Semakin
11Agus Tiono, Marketing Umum pembiayaan KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto,wawancara dengan penulis, Seputih Banyak, 13 Januari 2020.
9
ketatnya persaingan dan banyaknya BMT yang berdiri disana tentunya
menuntut tidak hanya profesional dalam bekerja akan tetapi kinerja BMT juga
harus dijaga agar tetap eksis dan mencapai tujuan dari visinya. Saat ini kantor
pusat koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal
wa tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto ini digunakan untuk transaksi maal,
sedangkan kantor cabang melayani simpanan dan pembiayaan syariah yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan usaha dan mengembangkan usaha
masyarakat menengah kebawah , yaitu pembiayaan mudharabah (bagi hasil).
Hasil pra penelitian yang peneliti lakukan di koperasi simpan pinjam dan
pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi
Riyanto bahwa diperoleh informasi mengenai jumlah anggota produk
pembiayaan mudharabah sempat mengalami penurunan, akan tetapi hal
tersebut tidak lama sehingga jumlah produk pembiayaan mudharabah
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah produk
pembiayaan mudharabah sampai sekarang ini mencapai 403 transaksi dan
menjadi anggota.12
Dari penjelasan diatas, penulis berkeinginan untuk meneliti dan
mengetahui pelaksanaan yang diterapkan oleh koperasi simpan pinjam dan
pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi
Riyanto dalam memasarkan produk pembiayaan mudharabah sehingga produk
pembiayaan mudharabah disini menjadi salah satu produk yang diminati oleh
nasabahnya diantara produk-produk lainnya yang ada di koperasi simpan
12Muhammad Ali Muchtar, Manager Cabang KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto,wawancara dengan penulis, Seputih Banyak, 18 November 2019.
10
pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya
Abadi Riyanto tersebut.
D. Fokus Penelitian
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dan melebarnya masalah
yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian, maka penulis membatasi
masalah dalam fokus penelitian ini yaitu pelaksanaan manajemen promosi
produk pembiayaan mudharabah di koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto di
Seputih Banyak Lampung Tengah.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan adalah “Bagaimana pelaksanaan manajemen promosi produk
pembiayaan mudharabah pada koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Surya Abadi Riyanto dalam
mempromosikan produk pembiayaan mudharabah ?”.
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang harus dicapai dari penelitian ini yaitu, untuk
menguraikan pelaksanaan manajemen promosi produk pembiayaan
mudharabah di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto di Seputih Banyak
Lampung Tengah.
2. Kegunaan Penelitian
11
Adapun kegunaan dari penelitian anatara lain:
a. Kegunaan Ilmiah
Peneliti diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan keilmuan
jurusan manajemen dakwah dalam matakuliah manajemen pemasaran,
terkait dengan manajemen promosi produk pembiayaan mudharabah di
KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto.
b. Kegunaan Praktik
Sebagai peningkatan pemahaman fungsi manajemen dalam
melakukan penelitian di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto mengenai
manajemen promosi produk pembiayaan mudharabah agar terus
mengalami peningkatan nasabah dari tahun ke tahun.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan, khususnya manajemen pemasaran terutama bagi peneliti yang
ingin menganalisis peran promosi dalam meningkatkan jumlah penjualan
produk.
2. Secara praktis, merupakan bahan masukan dan evaluasi praktik lapangan,
khususnya bagi lembaga keuangan tentang produk dalam perspektif
konsumen, berdasarkan strategi pemasaran yang akan dilakukan lembaga
keuangan sebagai dasar menentukan langkah dalam mempromosikan sebuah
produk.
H. Metode Penelitian
12
Metode penelitian merupakan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.13 Dengan begitu sangat penting dalam
sebuah penelitian karena dengan menggunakan metode penelitian maka akan
tergambar langkah-langkah yang akan ditempuh. Adapun langkah-langkah
tersebut sebagai berikut:
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu penelitian
lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research), yaitu
penelitian langsung terjun dilapangan.14 Suatu penelitian yang berusaha
untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai permasalan. Penulis
melakukan penelitian secara langsung terjun dilapangan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan manajemen promosi dalam produk pembiayaan
mudharabah di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak
Lampung Tengah.
Pada penelitian ini, penelitian yang digunakan bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif kualitatif ini adalah berupa prosedur yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan yang
diperoleh dari sumber-sumber informasi dan perilaku yang diamati.15
Penelitian ini bertujuan hanya semata-mata untuk memberikan gambaran
mengenai sesuatu.
2. Populasi dan Sampel
13Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 3.14Igbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Dan Aplikasinya(Bogor: Ghaila Indonesia,
2012), h. 11.15John W Creswell, Research Design: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan campuran
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016), h. 247
13
a. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.16
Adapun yang menjadi populasi dalam penilitian ini antara lain: 1
orang general manajer, 1 manajer cabang, dan 32 orang pegawai KSPPS
BMT Surya Abadi. Jadi dalam penelitian ini jumlah keseluruhan populasi
adalah sebanyak 34 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi itu.17 Dari penentuan sampel
dalam sebuah penelitian dilakukan saat peneliti memilih objek dari
populasi yang akan dijadikan sampel penelitian. Maka sampel yang
digunakan ini memperlukan teknik snowball sampling. Snowball
sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian menjadi besar. Dalam menentukan sampel,
pertama-tama memilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua
orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka
peneliti akan mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. 18
Adapun dengan begitu yang akan menjadi sampel penelitian yaitu 1
general manajer, 1 manajer cabang, 1 manajer pemasaran/marketing
16Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 297.17Ibid, h 300.18Ibid, h 302.
14
pembiayaan, dan 2 tim promosi di KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto
Seputih Banyak Lampung Tengah. Jadi jumlah keseluruhan sampel yang
diambil 5 orang
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Studi kasus ialah bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami
suatu suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan
pengumpulan beraneka sumber informasi.19 Untuk mempermudah penelitian
ini dalam pengambilan data dilapangan, maka penulis menentukan metode
pengambilan data-data sebagai berikut:
a. Metode wawancara (Interview)
Wawancara (Interview) dalam sebuah penelitian merupakan salah
satu dari sejumlah metode pengumpulan data yang dapat digunakan
untuk memperoleh informasi yang diperlukan.20 Metode wawancara ini
digunakan untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan pelaksanaan
manajamen promosi produk pembiayaan mudharabah di KSPPS BMT
Surya Abadi Riyanto. Dalam hal ini peneliti memperoleh data-data
tersebut secara tatap muka, selanjutnya melakukan kegiatan tanya jawab
antara penanya dan penjawab dengan menggunakan alat yang disebut
pedoman wawancara (intervie quide).
b. Metode Dokumentasi
19Mohammad Padundu Tika, Metodelogi Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 57.20Asep Syaiful Muhtadi, Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah (Bandung: Cv
Pustaka Setia, 2001), h. 161.
15
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditunjukan kepada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen
yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan notulen
rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.
Dengan begitu penulis akan mencari data-data yang berkaitan dengan
penelitian ini untuk mendukung data-data dari hasil wawancara dan
observasi.
c. Metode Observasi
Observasi adalah sebuah teknik pengamatan dan pencatatan
sistematis mengenai femonema yang terjadi.21 Untuk mencari informasi-
informasi mengenai pelaksanaan manajemen promosi pembiayaan
mudharabah, maka harus datang langsung ke KSPPS BMT Surya Abadi
Riyanto.
4. Analis Data
Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi,
dan dokumentasi.22 Setelah keseluruhan data sudah terkumpul lalu penulis
menganalisis dan mengelompokkan menurut jenisnya masing-masing,
seperti perencanaan promosi, pengorganisasian promosi, penggerakkan
promosi, dan pengawasan promosi.
21Sutisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offiset, 1998), h. 135.22Sugiyono, Metode penelitian pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 137.
16
Dalam hal ini, penulis menggunakan analisis data kualitatif yang
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau hipotesis.23
Berdasarkan data hipotesis yang dirumuskan tersebut, selanjutnya dicarikan
data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah
hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Apabila
berdasarkan data yang terkumpul secara berulang-ulang dengan teknik
triangulasi, sehingga hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut
berkembang menjadi teori.
Analisis data dilakukan setelah pengumpulan data yang dianggap
selesai. Pada tahap pertama dilakukan pengumpulan data berisi tentang
serangkaian proses pengumpulan data yang sudah dimulai ketika awal
penelitian, baik melalui wawancara awal maupun study pre-elimenery.
Selanjutnya, tahap reduksi data yang berisi tentang penggabungan dan
penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk
tulisan (script) yang akan dianalisis. Tahap display data berisi tentang
pengolahan data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan
sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi
sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan kedalam
bentuk yang lebih konkrit dan sederhana. Selanjutnya, tahap terakhir yaitu
kesimpulan dan verivikasi.
23Ibid, h. 138.
17
BAB IIMANAJEMEN PROMOSI DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH
A. Manajemen Promosi
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.24
Mengatur ini berarti apapun yang terjadi dalam sebuah lembaga maka
akan dilakukannya sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen dan selain itu
juga melalui proses dengan baik untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
Stoner mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.25
Menurut Ricky W.Griffin, manajemen adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi manusia.26
Dari beberapa pendapat tersebut, bahwa manajemen merupakan
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam sebuah organisasi.
24H Malayu S P Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah) (Jakarta: BumiAksara, 2014), h. 1.
25T Hani Handoko, Manajemen: edisi kedua (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2009), h. 2.26Subeki Ridhotullah, penghantar Manajemen (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2015), h. 1.
18
b. Fungsi-Fungsi Manajemen
Suatu proses manajemen akan berjalan dengan baik apabila di
implikasikan dengan fungsi-fungsi manajemen. Adapun pendapat-
pendapat menurut ahli fungsi diantaranya sebagai berikut:
Hendri Fayol menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengawasan adalah fungsi-fungsi manajemen.27
G.R Terry menyatakan fungsi-fungsi manajemen diantara planning,
organizing, actuating, dan controlling.28
Menurut William Newman fungsi-fungsi manajemen diantaranya
planning, organizing, assembling of resources, directing, dan
controlling.29
Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa terdapat
beberapa persamaan yang tercermin pada fungsi-fungsi planning,
organizing, actuating, dan controlling. Sedangkan fungsi-fungsi lainnya
yang merupakan cara penyebutan yang berbeda tetapi mengandung isi
yang sama dimana pada dasarnya fungsi staffing, directing, atau leading.
Dalam pembahasan ini penulis akan membahas fungsi-fungsi
manajemen yang paling penting diantaranya perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
27Ibid, h. 21.28H Malayu S P Hasibuan, manajemen: dasar, pengertian, dan masalah (Jakarta: Bumi
Aksara, 2016), h. 37.29T Hani Handoko, Manajemen: edisi kedua, h. 22.
19
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman
pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif
yang ada.
Menurut Harold Koontz dan O’Donnel mendefinisikan
perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
memilih tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan program dari alternatif-
alternatif yang ada.30
Jadi perencanaan adalah masalah “memilih” yang terbaik dari
beberapa alternatif yang ada. Sehingga dibutuhkan rencana-rencana
agar dapat memberikan tujuan dalam sebuah organisasi. Di samping
itu juga memungkinkan organisasi memperoleh dan mengikat sumber
daya-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, para
anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan kemajuan
dapat terus dimonitor dan diukur sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan, yaitu :
a) Menetapkan tujuan dan target bisnis.
b) Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut.
c) Menentukan sumber-sumber daya yang di perlukan.
30Ibid, h. 40.
20
d) Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis.
Inti dari perencanaan pada dasarnya adalah pedoman mengenai
kearah mana nantinya tujuan yang telah ditentukan. Jika rumusan
perencanaan sudah dibuat maka tinggal bagaimana mengaturnya.
Apabila sudah melakukan sesuai dengan apa yang telah ditentukan
maka untuk mencapai hasil sesuai harapan itu sangat besar.
2. Pengorganisasian (Organizing)
H Malayu mendefinisikan Pengorganisasian merupakan suatu
penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan menetapkan
sekelompok anggota pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut.31
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun
rencana-rencana untuk mencapainya, maka perlu merancang dan
mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan
berbagai program tersebut.
Dalam fungsi pengorganisasin proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dengan
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, system dan lingkunagan organisasi yang kondusif, dan dapat
31Ibid, h. 40.
21
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.32
Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian sebagai berikut :
a) Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan
tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
b) Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewengan dan tanggung jawab.
c) Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia atau tenaga kerja.
d) Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang
paling tepat.
Inti dari pengorganisasian adalah upaya memudahkan proses
pelaksanaan suatu perencanaan yang sudah ditetapkan. Karena dengan
adanya pembagian tugas,pengelompokan,dan lain sebagainya, maka
pekerjaan dalam suah organisasi akan dapat terlaksana sesuai waktu
secara efektif dan efisien.
3. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan adalah mengerahkan orang-orang atau bawahan
untuk bekerja dengan kesadaran dan bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. 33
Pada fungsi ini, kepemimpinan (leadership) manajer sangat
penting. Fungsi ini menuntut manajer menjalin komunikasi,
32Subeki Ridhotullah, penghantar Manajemen, h. 2.33Yan Hanif Jawangga, Dasar-dasar Manajemen (Klaten: Cempaka putih, 2002), h. 29.
22
memotivasi, dan menerapkan disiplin kepada bawahan. Langkahnya
yaitu dengan menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditentukan. Selanjutnya mengimplementasikan program
agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan sebagai berikut;
a) Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberi motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tugasnya.
b) Memberi tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
c) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
Dari beberapa hal terkait dengan fungsi penggerakkan, esensinya
adalah sebagai pemberi arahan secara langsung terhadap orang-orang
dalam oganisasi apabila fungsi perencanaan dan pengorganisasian
kurang berjalan.
4. Pengawasan (Controlling)
Harold Koontz mendefinisikan pengawasan adalah pengukuran
dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahannya agar rencana–
rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat
terselenggara.34
34H Malayu Hasibuan , Manajemen (Dasar, pengertian, dan Masalah), h. 41.
23
Dalam fungsi pengawasan proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkain kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.
Kegiatan dalam fungsi pengawasan sebagai berikut :
a) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
b) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan
yang mungkin ditemukan.
c) Melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.35
c. Unsur-Unsur Manajemen
Manajemen merupakan proses memanfaatkan sumberdaya organisasi
secara maksimal dalam mencapai tujuan organisasi. Agar penerapan
fungsi manajemen dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkannya
unsur-unsur manajemen. Masing-masing unsur tersebut saling
melengkapi dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Unsur-unsur
manajemen yang sangat penting keberadaan dan peranannya yang
berguna untuk peningkatan sistem manajerial dan tercapainya target serta
tujuan organisasi.
35Ibid. h. 3.
24
Adapun unsur-unsur manajemen sebagai berikut:
a) Man (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia adalah faktor yang paling vital dan
menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat perencanaan
dan sekaligus melaksanakan proses kerja dalam manajemen. Bahkan
dalam dunia yang serba otomatis tidak ada organisasi manapun tang
dapat berkembang tanpa sumber daya manusia.36
Pada unsur sumber daya manusia ini harus diperhatikan beberapa
hal diantaranya:
1. Jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan dan formasi.
2. Memenuhi persyaratan seperti keahlian, kemampuan,
keterampilan, pendidikan, dan pengalaman.
3. Memenuhi komposisi, seperti pimpinan, pelaksana, bagian teknis,
bagian administrasi, dan lain-lain.
b) Money (Uang)
Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitas dalam sebuah
organisasi tentunya membutuhkan biaya, baik untuk membeli
peralatan, membeli bahan baku/material, membayar gaji tenaga kerja
dan lain sebagainya. Dalam pengelolaan uang yang baik akan
berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah manajemen yang telah
disusun dan dijalankan. Sehingga pengelolaan uang harus dilakukan
secara rasional agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
36H Muhammad Rifai, Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi (Bandung: CitapustakaMedia Perintis, 2013), h. 56.
25
c) Materials (Bahan-Bahan)
Dalam melakukan produksi sebuah barang, maka perusahaan atau
organisasi membutuhkan bahan baku. Ketersediaan bahan baku sangat
perlu dalam proses produksi,baik berupa bahan setengah jadi maupun
bahan jadi. Selain itu juga, untuk dapat memproduksi barang yang
baik sesuai dengan keinginan,maka membutuhkan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian dibidangnya juga dan menggunakan
bahan-bahan yang baik dan berkualitas.37
d) Machines (Mesin)
Mesin yang digunakan dalam proses pengelolaan bahan baku
menjadi barang jadi. Mesin dan peralatan kerja lainnya sangat
dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan yang sulit menjadi lebih
cepat dan efisien, serta berperan dalam meningkatkan hasil dan
keuntunga. Dengan perkembangan teknologi, penggunaan mesin
semakin canggih dan modern. Sehingga bisa meminimalisir kesalahan
dalam proses produksi dan pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif
dengan hasil lebih banyak.
e) Methods (Metode)
Dalam manajemen diperlukan adanya beberapa metode untuk
menentukan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan. Serangkaian
prosedur dan intruksi ditetapkan dengan mempertimbangkan pada
tujuan yang hendak dicapai, fasilitas yang tersedia, waktu, uanga, dan
37 Ibid, h. 57.
26
kegiatan bisnis. Metode-metode tersebut ditetapkan sebagai standar
operasional yang baku (SOP) yang berperan untuk meningkatkan
penggunaan produksi, sehingga semua pekerjaan dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
f) Market (Pasar)
Pasar digunakan untuk memasarkan hasil produksinya dengan
baik, perusahaan wajib memahami pemasaran dengan baik.
Pemasaran produk sangat penting untuk kelangsungan proses produksi
dari perusahaan itu sendiri. Proses produksi suatu barang akan
berhenti apabila barang-barang yang diproduksi tidak laku atau tidak
minati oleh komsumen. Artinya pasar sangat penting untuk dikuasai
demi kelangsungan proses produksi perusahaan.38
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi (promotion) adalah komunikasi yang persuasive, mengajak,
mendesak, membujuk, menyajikan. Ciri komunikasi yang persuasive
(komunikasi) adalah ada komunikator yang secara terencana mengatur
berita dan cara penyampainnya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam
sikap dan tingkah laku si penerima (target penerima) .39
Menurut Kloter, promosi merupakan berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-
38 Ibid, h. 58.39Muhammad Mursid, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 95.
27
keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar
membelinya.40
Dalam prakteknya promosi digunakan untuk meningkatkan jumlah
penjualan produk, yaitu dengan cara memperkenalkan kepada konsumen
mengenai produk-produk baik berupa barang maupun jasa. Hubungan
antara produsen dan konsumen, promosi mempunyai posisi yang sangat
strategis dan harus mendapatkan perhatian yang serius terutama dalam
aspek etikanya, karena promosi merupakan salah satu aspek pemasaran
yang dapat menetapkan pasar sebagai orientasi.
Kegiatan promosi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan
produk dengan memberikan berbagai insentif dan biasanya diberikan
kepada konsumen akhir, para anggota saluran (seperti wholeseller dan
peritel). Selain itu juga dalam beberapa perusahaan ada yang memiliki
kebijakan untuk memberikan program ini untuk karyawan sendiri.41
Seorang manajer pemasaran dalam melakukan kegiatan promosi
produk-produknya tentunya harus sesuai dengan keadaan riil produk-
produk tersebut dengan benar dan jelas. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam surah At-Taubah ayat 119:
دقین وكونوا مع ٱلص أیھا ٱلذین ءامنوا ٱتقوا ٱ ١١٩ی
40Klotter, Manajemen Pemasaran: edisi 13 (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 5.41Muhammad Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran (Jakarta: Raja Perguruan Tinggi, 2005),
h. 235.
28
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.(Qs.At-Taubah:119).
b. Fungsi Dan Tujuan Promosi
Setiap melakukan kegiatan promosi oleh perusahaan diharapkan
dapat memberi informasi yang jelas kepada masyarakat dengan harapan
dapat mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan produk-produk
yang ada pada perusahan tersebut. Dengan hal ini, fungsi dan tujuan
promosi diantaranya yaitu:
1. Fungsi promosi
Ada 3 fungsi utama promosi yang dicapai dlam melakukan
kegiatan promosi yaitu:
a) Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon
pembeli
Perhatian calon pembeli harus diperoleh karena ini
merupakan titik awal proses pengambilan keputusan pembeli
pada suatu jenis perumahan ataupun jasa pengambilan keputusan
pembeli pada suatu jenis perumahan ataupun jasa dipastikan tidak
akan membelinya.42
42Muhammad Fakhru Rizky Nst, Hanifa Yasin, ”Pengaruh Promosi Dan Harga TerhadapMinat Beli Perumahan Obma Pt Nailah Adi Kurnis Sei Mencirim Medan”. Jurnal Manajemen DanBisnis, Vol 14 No. 2 (Oktober 2014), h. 138.
29
b) Menumbuhkan ketertarikan atas barang dan jasa para calon
pembeli
Perhatian yang sudah diberikan pada seseorang mungkin
akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya pada seseorang
mungkin berhenti tahap selanjutnya adalah timbulnya akan
membelinya.
c) Mengembangkan keinginan (desire) pembeli untuk memilih jasa
ditawarkan
Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.Setelah
seseorang tertarik pada sesuatu maka timbul rasa ingin
memilikinya, dan bila merasa maka rasa ingin semakin besar dan
akan diikuti suatu keputusan yang positif.43
2. Tujuan promosi
Tujuan dari promosi diantaranya yaitu:
a) Memberitahu
Tujuan ini bersifat informasi dimana produsen menggunakan
promosi untuk memberitahukan pasar, apa yang ditawarkan
olehnya. Promosi ini sering digunakan pada tahap-tahap awal
siklus kehidupan produk. Informasi ini juga membantu konsumen
dalam menentukan janis perumahan yang akan dibelinya.
43 Ibid, h. 139.
30
b) Membujuk
Tujuan ini bersifat persuasif dimana perusahaan berusaha
memberikan kesan positif terhadap pembeli. Maksudnya agar
dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap
perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini digunakan
memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupannya.
c) Mengingatkan
Tujuannya untuk mempertahankan pembeli dengan terus
mengingatkan adanya jenis perumahan tersebut. Promosi yang
bersifat mengingatkan ini terutama diperlukan untuk jenis
perumahan yang telah memasuki tahap kedewasaan dalam siklus
kehidupan.
c. Bauran Promosi BMT
Bauran promosi (Promotion mix) menggambarkan ide-ide kreatif
untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk
pembiayaan mudharabah. Adapun bauran promosi yang telah diterapkan
BMT diantaranya sebagai berikut:
1) Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal (personal selling) merupakan seni dari
bujuan pribadi yang digunakan untuk membujuk orang-orang lain
agar mau membeli. Penjualan personal ini merupakan metode
penjualan yang yang paling tua. Metode ini dianggap sebagai metode
31
yang unik, karena metode ini melibatkan suatu pertukaran gagasan
dua arah yaitu antara penjual dan pembeli.44
2) Periklanan (Advertising )
Iklan sekarang di gunakan sebagai setiap bentuk yang dibayar
dari penyajian dan promosi non-pribadi dari gagasan, barang atau
jasa oleh seorang sponsor tertentu. Sehingga banyak konsumen yang
mudah terpengaruhi untuk membeli barang-barang tertentu karena
adanya iklan dalam satu atau lain bentuk.45
Secara universal iklan diakui bahwa iklan ialah menyampaikan
pesan-pesan penjualan dengan lebih baik daripada teknik lain dalam
situasi-situasi tertentu. Sebab masyarakat akan lebih menaruh
perhatian pada pengembangan citra yang lebih baik kepada
masyarakat daripada secara langsung mempromosikan penjualan
suatu produk.
3) Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan pada dasarnya merupakan suatu perencanaan
untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan
penjualan pribadi.46 Sarana pokok yang digunakan dalam promosi
penjualan ini dibuat dan didistribusikan dari dalam (internal).
Dalam promosi penjualan ini terdapat fungsi khusus dan harus
dikaitkan dengan penjualan pribadi atau iklan. Karena setelah
44Vernon A Musselman, John H Jackson, Penghantar Ekonomi Perusahaan (Jakarta:Erlangga, 1990), h. 2.
45Ibid, h. 3.46Danang sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: CAPS (center of
academic publishing servise), 2014), h. 157.
32
dipertimbangkan akan lebih banyak uang yang dikeluarkan untuk
promosi penjualan ketimbang untuk biaya membuat iklan.
Promosi penjualan terutama ditujukan pada tiga kelompok
antara lain: personil penjualan perusahaan, pedagang perantara dan
konsumen. Alat-Alat yang ditujukan pada orang-orang perusahaan
dan perantara adalah buku-buku petunjuk penjualan, film-film
latihan, pameran,katalog dan demonstrasi. Jenis utama dari kegiatan
promosi penjualan yang ditujukan pada konsumen adalah pameran
barang yang dijual,seperti: kupon, premi, dan kontes (perlombaan).47
4) Hubungan Masyarakat (human relations)
Hubungan masyarakat atau publik relations baru akhir-akhir ini
dianggap suatu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) .
Hubungan masyarakat menaruh perhatian pada publisitas dan
pengembangan produk. 48
Bagian hubungan masyarakat dalam suatu perusahaan biasaya
bukan merupakan bagian dari organisasi pemasaran, karena itu
kegiatan hubungan masyarakat yang berkaitan dengan pemasaran
yang harus dikoordinasikan dengan segi lain dari hubungan
masyarakat. Sehingga usaha kegiatan promosi tetap berjalan dengan
seluruh kebijakan masyarakat dari perusahaan.
47Ibid, h. 23.48Ibid, h. 27.
33
d. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Bauran Promosi
Dalam memasarkan sebuah produk dengan menggunakan keempat
kombinasi bauran promosi diantaranya penjualan perseorangan (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), periklanan (advertising),
hubungan masyarakat (public relation).49 Banyak persyaratan dan
kendala yang kompleks sehingga menjadikan pemilihan strategi promosi
yang berbeda-berbeda berdasarkan kondisi yang dihadapi dan banyak
faktor yang memengaruhi penerapan bauran promosi. Berikut ini faktor-
faktor yang mempengaruhi bauran promosi sebagai berikut:
1) Sifat Pasar
Faktor yang dapat memengaruhi bauran promosi bersifat
pasaran antara lain meliputi, yaitu luasnya geografi pasar, tipe
pelanggan, dan konsentrasi pasar. Pertama, apabila berdasarkan luas
geografi pasar tersebut dapat dilihat, misalnya promosi yang
dilakukan sudah menggunakan kemajuan teknologi dengan
menggunakan televisi dan internet. Karena hal tersebut akan lebih
efektif dan efisien. Dikatakan efektif, seorang manajer pemasaran
tidak usah memikirkan identidas para calon konsumennya yang
berada di negeri maupun luar negeri. Selain itu dikatakannya efisien,
seorang manajer pemasaran tidak mengeluarkan bermacam-macam
biaya untuk menjangkau para konsumen, dengan begitu cukup
membayar biaya promosi ditelevisi dan internet saja.
49Danang sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, h. 161.
34
Kedua, tipe pelanggan ini apabila pelanggannya cenderung
sudah tidak menyukai membaca berarti lebih menggunakan jenis
bauran promosi seperti radio, televisi, dan sampel produk. Jadi tipe
pelanggan berbeda-beda sehingga harus menyesuaikan terlebih
dahulu dan melakukan pendekatan dengan pelanggan.
Ketiga, konsentrasi pasar saat ini mengalami persaingan
sempurna, dengan lebih baik menggunakan bauran promosi jenis
iklan. Sebab konsumen “diajak” untuk berfikir rasional dan langsung
melihat produk untuk dibandingkan keunggulannya dengan produk
lainnya.
2) Sifat Produk
Faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat produk ada
tiga variabel yaitu: Pertama nilai unit barang, pada umumnya
barang-barang yang nilainya rendah akan mengunakan iklan untuk
mempromsikannya, sedangkan barang yang nilainya mahal lebih
memilih menggunakan personal selling. Kedua tingkat kebutuhan
barang bagi konsumen, dengan begitu barang-barang yang sangat
dibutuhkan akan memnyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Sehingga pada tingkat kebutuhan barang bagi konsumen ini
menggunakan personal selling, dan Ketiga presale and postsale
service, barang-barang yang memerlukan pelayanan sebelum dan
35
seudahnya melakukan penjualan biasanya menggunakan personal
selling.50
3) Daur Hidup Produk
Strategi suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh tahap daur
hidup. Pada tahap perkenalan produsen harus mestimulasi
permintaan primer. Di samping itu perantara harus diyakinkan
dengan berbagai cara, sehingga ia benar-benar bertanggung jawab
dalam membantu pemasarannya.Karena dengan periklanan dapat
menyakinkan konsumen, selanjutnya dengan personal selling.
4) Dana yang Tersedia
Dana yang tersedia merupakan faktor yang menentukan,sebab
program periklanan tidak akan berhasil baik jika dana sangat
terbatas. Perusahan-perusahaan kecil yang mempunyai dana terbatas,
biasanya lebih menyukai cara personal selling, pameran dalam
ruangan tokonya atau bekerja sama dengan sesama perusahaan.51
3. Manajemen Promosi Baitul Maal Wat Tanwil (BMT)
Manajemen promosi terdiri dari kata “manajemen” dan “ promosi”,
manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan
oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah
disepakati sebelumnya dalam organisasi. Selain itu juga, manajemen ialah
sebagai rangkaian kegiatan POAC (planning, organizing, actuating,
50Ibid, h. 162.51Ibid, h. 163.
36
controling). Sedangkan promosi adalah suatu proses kegiatan
memperkenalkan barang maupun jasa kepada konsumen untuk
meningkatkan penjualan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan manajemen
promosi adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan kegiatan bisnis dalam memperkenalkan barang/jasa kepada
konsumen agar tercapainya target/tujuan perusahaan untuk meningkatkan
penjualan.
Adapun untuk mendukung aspek kegiatan promosi, BMT harus
memperkenalkan dan menawarkan produk-produknya kepada konsumen itu
dengan harga yang tepat dan harga produk tersebut harus sesuai dengan
target segmentasi pasarnya.
Promosi berarti komunikasi, karena penjual mengirim dari suatu pesan
penjualan, dan pelanggan merupakan penerima pesan tersebut. Tujuan dari
pesan itulah untuk memberikantahukan. Tetapi tujuan sebenarnya adalah
tanggapan dari calon pembeli. Penjual mengirimkan pesan-pesan promosi
melalui buku brosur pedoman penjualan, berita, pemasaran, dan media
sosial. Semua ini merupakan saluraan komunikasi yang akan dijelaskan
dalam gambar dibawah ini.52
52Vernon A Musselman, John H Jackson, Penghantar Ekonomi Perusahaan (Jakarta:Erlangga, 1990), h. 3.
37
Gambar 2.1Arus Komunikasi
(Promosi Sebagai Arus Komunikasi)
Dalam mempromosikan produk-produk BMT, pengelola harus harus
mampu berkomunikasi dengan nasabah, dan tidak melepaskan dirinya
sebagai komunikator dan promotor. Untuk bisa berkomunikasi dengan baik
maka pengelola BMT merancang program-program promosi yang menarik,
selain itu pengelola BMT mendidik wiraniaganya agar dapat bersikap baik
dan ramah sehingga bisa memperkenalkan produk-produk dengan jelas.
Wiraniaga dididik agar mampu mengembangkan dan menentukan kegiatan
promosi-promosi yang dipilih oleh BMT untuk menarik nasabah dan
mempertahankan nasabah yang sudah ada.
Kegiatan promosi membawa keuntungan baik bagi produksen maupun
konsumen. Hal ini bisa dilihat dari keuntungan bagi konsumen yaitu
konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik, sebab
konsumen melihat sebuah iklan dan membelinya dengan harga lebih murah.
Dengan di pasangnya iklan di media surat kabar, majalah, dan sebagainya,
maka harga barang atau jasa tersebut dapat dijangkau oleh masyarakat.
Sedangkan kerugian konsumen yaitu ketika konsumen dibujuk untuk
membeli sesuatu yang terkadang barang-barang hendak dibeli itu belum
dibutuhkan atau belum waktunya dimiliki. Selain itu, keuntungan produsen
Promosi
(Pesan)
Penjual
(Pengirim)
Pelanggan
(Pelanggan)
38
yaitu melakukakn kegiatan promosi untuk menghindari persaingan
berdasarkan harga, sebab konsumen memiliki barang karena tertarik
harganya dan mereknya.
Sebaliknya kerugian bagi perusahaan, yaitu konsumen mengharapkan
mutu barang atau jasa yang diproduksi oleh pabrik selalu baik dan harganya
stabil sesuai dengan promosi yang sudah direncanakan, akan tetapi hal
tersebut terkadang tidak sesuai apa yang direncanakan. Dengan begitu
apabila sebuah perusahaan sudah melakukan kegiatan promosi, maka usaha
tersebut dilakukan terus menerus untuk meningkatkan biaya promosi yang
akan selalu ada.
Salah satu yang dimiliki oleh BMT agar promosi tersebut efektif adalah
harus mampu melakukan komunikasi yang efektif.
a. Mengidentifikasi khalayak sasaran Apa yang harus dilakukan? Bagaimana menyampaikannya? Kapan disampaikannya? Siapa yang harus menyampaikannya?
b. Menentukan tujuan-tujuan komunikasiMenentukan tanggapan apa yang dikehendaki dari khalayak
sasaran,terdapat beberapa model antara lain:1) Model AIDAS, yaitu dengan melihat kepada lima faktor :
Awareness (tingkat kesadaran) Interest (tertarik) Desire (ingin) Action (tindakan) Satisfaction (kepuasan)
2) Model Heararki Effect: Kesadaran mengetahui menyukai preferensi keyakinan pembelian
39
c. Merangsang pesanMenyusun pesan yang efektif agar mampu merangsang perhatian
audiens,sehingga idealnya pesan tersebut harus mendapatkan perhatian,menimbukan rasa keingintahuan, dan yang paling penting menarik. Isidari pesan tersebut tentang: apa yang akan dikatakan (isi pesan),bagaimana menyatakan secara logis (struktur pesan), bagaimanamenyampaikannya secara simbolik (format pesan), siapa yang harusmenyampaikan (sumber pesan).
d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasiKomunikator harus menyampaikan saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesan agar informasi itu benar-benar efektif dan efisienyaitu desan saluran komunikasi tatap muka maupun tidak tatap muka.
e. Menentukan jumlah anggaran promosiDalam mengukur jumlah besarnya biaya promosi itu terdapat
empat metode yaitu: metode semampunya (affordable method) adalahmetode yang kegiataan promosinya berdasarkan kemampuan apa yangdimilikinya. Metode persentasi penjualan (persentage of sales method)yaitu berdasarkan persentasi yang telah ditentukan dari persentasi hargajualnya, apabila semakin besar penjualan yang di peroleh maka semakinmeningkat anggaran promosi yang diperoleh. Begitu pula sebaliknyaapabila penjualan yang diperoleh kecil.
Selanjutnya metode seajar dengan pesaing (competentive paritymethod) yaitu berdasarkan harga promosi yang telah ditentukan olehperusahaan bersaing, dan metode tugas dan sasaran (objective and taskmethod) yaitu menentukan sasaran-sasaran khusus untuk tercapainyasuatu kegiatan promosi.
f. Memilih bauran promosiPerusahaan memilih dari empat bauran promosi antara periklanan,
promosi, penjualan, wiraniaga dan publikasi.g. Mengukur hasil promosi
Perusahaan harus memiliki target yang ingin dicapai dari suatukegiatan promosi sehingga mampu melakukan pengukuran apakahkegiatan promosi yang dilakukan itu efektif atau tidak.
h. Mengolah dan mengkoordinasikan proses keseluruhan komunikasipemasaran. Setelah dilakukan pengukuran maka hasilnya kemudiandiolah untuk dipelajari bersama oleh divisi terkait menentukan strategipromosi selanjutnya.53
Setiap organisasi yang diharapkan jangan sampai mengalami kegagalan
dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga perlu adanya
pengawasan terhadap kegiataan promosi, peluang, dan wiraniaga yang
53Muhammad Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran: Bank Syariah (Bandung:Alfabeta, 2010), h. 117.
40
melakukan promosi. Karena itu dalam proses manajemen dikenal aktivitas
pengawasan.54
B. Pembiayaan Mudharabah
1. Pengertian Akad Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb, artinya memukul atau berjalan.55
Mudharabah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih , pengelola
modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
modal (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan yang
sudah disepakati.
Akad mudharabah yang telah dikenal oleh umat muslim sejak zaman
nabi,bahkan telah dipraktikan oleh bangsa arab sebelum turunnya islam.
Ketika nabi Muhammad SAW berprofesi sebagai pedagang ,ia melakukan
akad mudharabah dengan khadijah. Dengan demikian, ditinjau dari segi
hukum islam maka praktik mudharabah itu diperbolehkan baik menurut al-
Quran, sunnah, maupun ijma’.56
Menurut Sultan Remmy Sjahdeini mudharabah, yaitu suatu transaksi
pembiayaan berdasarkan syariah, yang juga digunakan dalam pembiayaan
Islam, dan dilakukan atas kepercayaan.57 Kepercayaan yaitu unsur yang
sangat penting dalam transaksi pembiayaan mudharabah yaitu kepercayaan
antara shahibul maal kepada mudharib. Sebab shahibul maal tidak boleh
54Muhammad Rifa’i, Muhammad Fadli, Manajemen Organisasi (Bandung: CitapustakaMedia Perintis, cetakan pertama, 2013), h. 43.
55Muhammad Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran: Bank Syariah, h. 52.56Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011), h. 204.57Sultan Remmy Sjahdeini, Perbankan Islam (Jakarta: Kreatama, 2007), h. 26.
41
meminta jaminan kepada mudharib dan tidak boleh ikut campur didalam
pengelolaan usaha yang modalnya diperoleh dari shahibul maal. Akan tetapi
shahibul maal dapat memberikan saran-saran kepada mudharib dalam
menjalankan atau mengelola usaha tersebut.
2. Rukun Mudharabah
Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah:
1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)
Dalam akad mudharabah harus ada minimal dua pelaku, yaitu
pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahib maal),
sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib).
2. Objek mudharabah (modal dan kerja)
Objek mudharabah merupakan konsekuensi logis dari tindakan
yang dilakukan oleh pelaku.Pemilik modal menyerahkan modalnya
sebgai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan
kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan bias
berbentuk uang atau barang yang dirinci berapa nilai uangnya,
sedangkan kerja yang diserahkan bias berbentuk keahlian,
keterampilan, selling skill, management skill, dan lain-lain. Tanpa dua
objek ini,akad mudharabah pun tidak akan ada.
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab qabul)
Persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari prinsip
an-taraddin minkum (sama-sama rela). Di sini kedua belah pihak harus
secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah.
42
Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk mengkotribusikan dana,
sementara si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk
mengkontribusikan kerja.
4. Nisbah keuntungan
Nisbah keuntungan adalah rukun yang khas dalam akad
mudharabah yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini
mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang
bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya,
sedangkan shahib maal mendapat imbalan atas penyerahan modalnya.
Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan
antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.58
3. Bentuk-Bentuk Mudharabah
Pada prinsipnya,mudharabah sifatnya mutlak di mana shahibal-mal
tidak menetapkan restriksi atau syarat-syarat tertentu kepada si
mudharabah. Bentuk mudharabah ini di sebut mudharabah mutlaqah atau
dalam bahasa inggrisnya dikenal sebagai unrestricted investment account
(URIA). Namun demikian, apabila dipandang perlu shahih maal boleh
menetapkan batasan-batasan tertentu guna menyelamatkan modalnya dari
resiko kerugian. Syarat-syarat ini harus dipenuhi oleh mudharib. Apabila
mudharib melanggar syarat-syarat ini maka ia harus bertanggung jawab atas
kerugian yang timbul. Jenis mudharabah seperti ini di sebut mudharabah
58Ibid, h. 205.
43
muqayyadah . jadi pada dasarnya, terdapat dua bentuk mudharabah yakni
mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.59
Namun demikian dalam praktik perbankan syariah modern, kini di
kenal dua bentuk mudharabah muqayyadah, yakni yang on balance-sheet
dan yang off balance-sheet. Dalam mudharabah muqayyadah on balance
sheet,aliran dana terjadi dari satu nasabah investor ke sekelompok pelaksana
usaha dalam beberapa sector terbatas, misalnya pertanian, manufaktur, dan
jasa. Nasabah investor lainnya mungkin mensyaratkan dananya hanya boleh
dipakai untuk pembiayaan di sektor pertambangan, properti, dan pertanian.
Dalam mudharabah muqayyadah off balance sheet aliran dana berasal
dari satu nasabah investor kepada satu nasabah pembiayaan (yang dalam
bank konvensional di sebut debitur). Disini bank syariah bertindak sebagai
arranger saja. Sedangkan pencatatan transaksinya di bank syariah dilakukan
secara off balnce sheet. Besar bagi hasil tergantung kesepakatan antara
nasabah investor dan nasabah pembiayaan.
4. Ketentuan-Ketentuan Pengajuan Permohonan Pembiayaan
Mudharabah
Setiap pengajuan permohonan mudharabah bagi nasabah baru, tentunya
pihak lembaga memberikan ketentuan internal diwajibkan untuk
menjelaskan esensi dari pembiayaan mudharabah serta kondisi
penerapannya.60 Hal yang wajib dijelaskan diantara lain: esensi pembiayaan
59Adiwarman A Karim, Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan), h. 212.60Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali, 2011), h. 232.
44
mudharabah sebagai bentuk investasi bank ke nasabah, definisi dan
terminologi, profit sharing atau revenue sharing, keikutsertaan dalam skema
penjamin, tremsand conditions, dan tata cara perhitungan bagi hasil.
Selain itu,lembaga juga mewajibkan bagi nasabah yang hendak
meminjam di lembaga untuk mengajukan permohonan pembiayaan
mudharabah secara tertulis maupun lisan. Pengajuan permohonan
peminjaman mudharabah harus berisi tentang informasi-infomasi antara
lain: usaha yang hendak dibiayai, berapa jumlah kebeutuhan dana invertasi,
berapa jangka waktu investasi,jaminan yang dimiliki, dan dana keuangan
yang akan digunakan.
Dalam memproses permohonan pembiayaan mudharabah lembaga
harus melakukan analisa beberapa aspek diantaranya:
1) Kelengkapan administrasi yang disyaratkan.
2) Aspek hukum.
3) Aspek personal.
4) Aspek usaha yang minimal meliputi pengelolaan (manajemen),
produksi, pemasaran, dan keuangan.
5) Aspek jaminan.61
Lembaga menyampaikan tanggapan atas permohonan apa yang
dimaksud sebagi tanda adanya tahapan penawaran dan penerimaan.Pada
waktu penandatanganan akad antara nasabah dan lembaga, maka
61Ibid, h 234
45
diadakannya kontrak akad tersebut wajib dilengkapi dengan informasi-
informasi sebagai berikut:
1) Tanggal dan tempat melakukan akad.2) Definisi dan esensi pembiayaan mudharabah.3) Usaha yang dibiayai.4) Posisi nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) dan lembaga sebagai
pemilik dana (shahibul mal).5) Hak dan kewajiban nasabah dan lembaga.6) Kebebasan nasabah dalam mengelola usaha sepanjang tidak
bertentangan dengan syariah tetapi bank berhak melakukanpengawasan.
7) Investasi yang ditanamkan dijamin atau tidak.8) Nilai yang disetorkan/diinvestasikan.9) Jangka waktu pembiayaan.
10) Jaminan.11) Nisbah bagi hasil yang disepakati, dan tidak berubah sepanjang jangka
waktu investasi yang disepakati.apabila terjadi perubahan nisbah bagihasil (multiple nisbah) hanya dilakukan sepanjang setelah dituliskandan disepakati dalam akad.
12) Metode perhitungannya anatara lain : profit sharing atau revenuesharing.
13) Status peminjaman pembiayaan revenue sharing yang disesuaikandengan ketentuan mengenai lembaga pemimnjaman pembiayaan yangakan ditetapkan.
14) Rumus perhitungan dan faktor-faktor yang mengurangi nilaipendapatan ayang akan dibagi.
15) Contoh peritungan bagi hasil.16) Tata cara pembayaran baik penarikan maupun pengembangan dana.17) Kondisi-kondisi tertentu yang kana memengaruhi keberadaan investasi
tersebut (trems and conditions) antara lain: Biaya pembuatan akad seperti biaya untuk notaris dan pihak yang
menanggung. Biaya operasioanl usaha menjadu beban pengelola. Lembaga menganggung semua resiko kerugian kecuali pengelola
melakukan kesalahan yang disengaja atau lalai (negligence). Keuntungan dibagi berdasarkan nisbah bagi hasil. Pengelolaan harus tunduk pada prinsip syariah maupun hukum
positif yang berlaku.18)Menjelaskan kondisi force majeur yang dapat dijadikan sebagai dasar
acuan bahwa lembaga tidak akan mengalami kerugian (dirugikan) olehfaktor-faktor yang bersifat spesifik.
46
19)Lembaga yang akan berfungsi untuk menyelesaikan persengketaanantara bank dengan nasabah apabila terjadi sengketa.62
Selanjutnya, lembaga wajib menyetorkan nilai investasi sebesar yang
disepakati sebagai bukti investasi telah direalisasikan (bukan hutang). Selain
itu juga lembaga melakukan pengawasan atas pengelolaan usaha nasabah
sesuai yang di inginkan. Dalam pengelolaannya lembaga melaporkan angka
basis bagi hasil (share base) berdasarkan laporan keuangan yang tervalidasi
dengan baik, untuk mengindari ketidakpastian dalam kontrak yang
berpotensi merugikan salah satu pihak maka pada saat melaporkan
keuangan tersebut harus ada komponen-komponen didalamnya yang
mengacu kepada standar yang baku, terutama untuk skema profit dan loss
sharing.
5. Fatwa Dewan Syariah Nasional No:07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Pembiayaan Mudharabah
MEMUTUSKANa. Pertama ketentuan pembiayaan:
1) Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang dilakukan olehlembaga keuangan syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha yangproduktif.
2) Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana)membiayai 100% kebutuhan proyek (usaha) sedangkan pengusaha(nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola usaha.
3) Jangka waktu usaha, tatacara pengambilan dana,dan pembagiankeuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak(LKS dengan pengusaha).
4) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telahdisepakati bersama dan sesuai dengan syari’ah dan LKS tidak ikutserta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyaihak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
62Ibid, h. 235.
47
5) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalambentuk tunai dan bukan piutang.
6) LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat darimudharabah kecuali jika mudharib (anggota) melakukan kesalahanyang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.
7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan,namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan. LKS dapatmeminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga, jaminan ini hanyadapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaranterhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.
8) Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanismepembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikanfatwa DSN.
9) Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.10) Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban
atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib berhakmendapat ganti rugi atau biaya yang dikeluarkan.
b. Kedua:Rukun dan Syarat Pembiayaan1) Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus
cakap hukum.2) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad),dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukantujuan kontrak (akad).
b) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.c) Akad dituangkan secara tertulis,melalui korespondensi atau
dengan menggunkan cara-cara komunikasi modern.3) Modal adalah sejumlah uang atau aset yang diberikan oleh penyedia
dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat sebagaiberikut:
a) Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.b) Modal dapat dibentuk uang atau barang yang dinilai. Jika
modal diberikan dalam bentuk aset,maka aset tersebut harusdinilai pada waktu akad.
c) Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkankepada mudharib,baik secara bertahap maupun tidak sesuaidengan kesepakatan dalam akad.
4) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagaikelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus dipenuhi:
a) Harus diperuntukan bagi kedua belah pihak dan tidak bolehdisyaratkan hanya untuk satu pihak.
b) Bagian keuntungan proposional bagi setiap pihak harusdiketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati danharus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungansesuai kesepakatan.
48
c) Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat darimudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggungkerugianapapun kecuali diakibatkan dari kesalahandisengaja,kelalaian atau pelanggaran kesepakatan.
5) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib),sebagai perimbangan(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana,harusmemperhatikan hal-hal berikut:
a) Kegiatan usaha adalah hal ekslutif mudharib, tanpa campurtangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untukmelakukan pengawasan.
b) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelolasedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuanmudharabah, yaitu keuntungan.
c) Pengelolaan tidak boleh menyalahi hukum syari’ah islamdalam tindakannya yang berhubungan denganmudharabah,dan harus mematuhi kebiasaan yang berlakudalam aktifitas itu.
6) Ketiga ketentuan hukum pembiayaana) Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.b) Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah
kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi.c) Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi,karena
pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah),kecuali akibat dari kesalahan disengaja,kelalaian ataupelanggaran kesepakatan.
d) Jika salah satu pihak menunaikan kewajibannya atau jikatidak terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, makapenyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariahsetelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.63
Ditetapkan di : JakartaTanggal : 29 Dzulhijah 1420 H
4 April 2000 M
C. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan judul penelitian ini yang sekiranya mirip sekilas persamaan
dengan beberapa karya ilmiah lain, pembeda dalam garis besar berkenaan
dengan judul dan pembahasan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Siti Badriah, NPM 1341030026, Jurusan Manajemen Dakwah, Tahun
2017 H/1428 M, IAIN Raden Intan Lampung. Skripsi dengan judul
63Kredit-syariah.com/fatwa-dewan-syariah-nasional-nomor-07dsn-muiiv2000-pembiayaan-mudharabah-qiradh/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5450772601/.htm (12 Februari 2020).
49
“Manajemen Promosi Produk Pembiayaan Tabungan Wadi’ah PT BPRS
Mitra Argo Usaha Di Tanjung Karang Timur Bandar Lampung”. Dalam
skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan promosi
produk tabungan wadi’ah yang dijalankan PT BPRS Mitra Argo Usaha
Di Tanjung Karang Timur Bandar Lampung. Adapun hasil penelitian ini
fungsi manajemen dalam promosi produk tabungan wadi’ah pada PT
BPRS Mitra Argo Usaha Di Tanjung Karang Timur Bandar Lampung
sudah berjalan,baik dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan. Perbedaan peneliti ini dengan penelitian yang sedang
dilakukan adalah tempat penelitiannya yaitu PT BPRS Mitra Argo Usaha
Di Tanjung Karang Timur Bandar Lampung,dan objek penelitiannya
yaitu pembiayaan Mudharabah.
2. Karlina Boedileksono,NPM 022214122,Jurusan Manajemen,Tahun 2007
H/1418 M,Universitas Sanata Darma Yogyakarta. Skirpsi ini berjudul
“Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan (Study Kasus
Pada PTIntan Tunggal Kharisma Yogyakarta ”. Dalam penelitian
bertujuan untuk mengetahui apakah promisi berpengaruh positif terhadap
volume penjualan rumah PT Intan Tunggal Kharisma dan untuk
menentukan kegiatan promosi apakah yang palingberpengaruh terhadap
volume penjualan rumah pada PTIntan Tunggal Kharisma.Adapun hasil
penelitian ini pengaruh promosi terhadap volume penjualan adalah positif
sebesar 56%, koefisien regresi kegiatan periklanan sebesar 62,581 dan
koefisien regresi penjualan sebasar 158,194 ini berarti promosi penjualan
50
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penjualan.
Perbedaan peneliti ini dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah
subjek penelitiannya yaitu PT Intan Tunggal Kharisma, dan jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitaf.
3. Ulfa Min Khatul Wafiroh, NPM 132503150, Jurusan Ekonomi dan
Bisnis Islam, Tahun 2016 H/1427 M, Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang. Skripsi ini berjudul “Strategi Pemasaran
Pembiayaan Mudharabah Di BMT An-Nawawi Purworejo”. Dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran
pembiayaan mudharabah di BMT An-Nawawi Purworejo dan Kendala
apa yang dihadapi BMT An-Nawawi dalam memasarkan pembiayaan
mudrabah. Adapun hasil dari penilitian ini strategi pemasaran yang
digunakan dalam memasarkan produk pembiayaan mudharabah
menggunakan strategi bauran pemasaran (mix marketing),dan kendala
yang dihadapi BMT An-Nawawi dalam memasarkan produk pembiayaan
mudharabah antara lain : banyaknya lembaga keuangan yang ada di
daerah Purworejo, jarak tempuh antara lembaga dengan rumah nasabah
sehingga sulit ditempuh,dan tidak semua nasabah bersedia menjadi
anggota. Perbedaan peneliti ini dengan penelitian yang sedang dilakukan
adalah tempat penelitiannya yaitu BMT An-Nawawi Purworejo.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A Karim, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011.
Asep Syaiful Muhtadi, Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah , Bandung:CV Pustaka Setia, 2001.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali, 2011.
Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: CAPS(center of academic publishing service), 2014.
Djoko Mulyono, Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Andi,2014.
Fandy Tjiptono, Strategi Pamasaran Edisi Ketiga Cetakan Pertama,Yogyakarta:Andi Offset, 2001.
H Malayu S P Hasibuan, Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta:Bumi Aksara, 2014.
John W Creswell, Research Design: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dancampuran, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016.
Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, Jakarta: Kencana, 2013.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2004.
Klotter, Manajemen Pemasaran: edisi 13, Jakarta: Erlangga, 2015.
Muhammad Mursid, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Muhammad Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran: Bank Syariah,Bandung: Alfabeta, 2010.
Muhammad Rifa’i, Muhammad Fadli, Manajemen Organisasi , Bandung:Citapustaka Media Perintis, cetakan pertama, 2013.
Muhammad Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta: Raja Perguruan Tinggi,2005.
Mohammad Padundu Tika, Metodelogi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Nurul Huda, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: Rajawali, 2013.
90
Subeki Ridhotullah, penghantar Manajemen, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2018.
Sultan Remmy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: Kreatama, 2007.
Sutisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offiset, 1998.
T Hani Handoko, Manajemen: edisi kedua, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2009.
Tulus Haryono, Manajemen Promosi , Jakarta: UNS Press, 2014.
Vernon A Musselman, John H Jackson, Penghantar Ekonomi Perusahaan,Jakarta: Erlangga, 1990.
William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1996.
Yan Hanif Jawangga, Dasar-dasar Manajemen, Klaten: Cempaka putih, 2002.
Online
Abdul Rasyid.”Sekilas Tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Indonesia”.(on-line), tersedia di : http://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-keuangan-mikro-syariah-di-indonesia/ .htm 14 januari2020.
Kredit-syariah.com/fatwa-dewan-syariah-nasional-nomor-07dsn-muiiv2000pembiayaan-mudharabahqiradh/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5450772601/.htm (12 Februari2020).
Jurnal
Muhammad Tho’in, “Pengaruh faktor-faktor kualitas jasa terhadap kepuasannasabah di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) tekun karanggede boyolali”.Jurnal Mustasid, Vol. 2 No.1, Juli 2011.
Muhammad Fakhru Rizky Nst, Hanifa Yasin, ”Pengaruh Promosi Dan HargaTerhadap Minat Beli Perumahan Obma Pt Nailah Adi Kurnis Sei MencirimMedan”. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, Vol 14 No. 2 (Oktober 2014), h.138.
Rahmat Ilyas, ”Konsep pembiayaan dalam perbankan syari’ah”, Jurnal penelitian,Vol. 9 No.1, Februari 2015.
91
Wawancara
Agus Tiono, Marketing Umum pembiayaan KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto,wawancara dengan penulis, Seputih Banyak,13 Januari 2020.
Muhammad Ali Muhtar, Kepala Cabang Pusat KSPPS BMT Surya AbadiRiyanto, wawancara dengan penulis, Seputih Banyak, 18 November 2020.
Suratman, anggota pembiayaan mudharabah KSPPS BMT Surya Abadi Riyanto,wawancara dengan peneliti, Seputih Banyak, 15 Januari 2020.