bab i pendahuluan a. latar belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/bab 1.pdf · pinjaman...

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Koperasi berasal dari kata cooperation, yang berarti kerja. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang relative rendah dan bertujuan memajukan tingkat hidup bersama.” 1 Sedangkan sebagian ulama menyebut koperasi dengan syirkah ta’āwuniyah (persekutuan tolong menolong), yaitu suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih, yang satu pihak menyediakan modal usaha, sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar profit sharing (membagi untung) menurut perjanjian. Maka koperasi ini terdapat unsure muārabah karena satu pihak memiliki modal dan pihak yang lain melakukan usaha atas modal tersebut. Mahmud Syaltut berpendapat bahwa didalam syirkah ta’āwuniyah tidak ada unsure muārabah yang dirumuskan oleh para fuqahā’ (satu pihak pemilik modal dan pihak yang lain berusaha atas modal tersebut), akan tetapi koperasi dapat dipahami sebagai suatu syirkah (kerjasama) baru yang dikemukakan para ulama yang besar manfaatnya, yaitu memberikan keuntungan kepada para 1 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Membahas Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), 291. 1

Upload: letuyen

Post on 08-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Koperasi berasal dari kata cooperation, yang berarti kerja. Sedangkan

menurut istilah, yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu perkumpulan yang

dibentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

para anggotanya dengan harga yang relative rendah dan bertujuan memajukan

tingkat hidup bersama.”1

Sedangkan sebagian ulama menyebut koperasi dengan syirkah ta’āwuniyah

(persekutuan tolong menolong), yaitu suatu perjanjian kerjasama antara dua

orang atau lebih, yang satu pihak menyediakan modal usaha, sedangkan pihak

lain melakukan usaha atas dasar profit sharing (membagi untung) menurut

perjanjian. Maka koperasi ini terdapat unsure muḍārabah karena satu pihak

memiliki modal dan pihak yang lain melakukan usaha atas modal tersebut.

Mahmud Syaltut berpendapat bahwa didalam syirkah ta’āwuniyah tidak

ada unsure muḍārabah yang dirumuskan oleh para fuqahā’ (satu pihak pemilik

modal dan pihak yang lain berusaha atas modal tersebut), akan tetapi koperasi

dapat dipahami sebagai suatu syirkah (kerjasama) baru yang dikemukakan para

ulama yang besar manfaatnya, yaitu memberikan keuntungan kepada para

1 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Membahas Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2002), 291.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

2

anggota pemilik saham, membuka lapangan kerja bagi calon karyawannya,

memberi bantuan keuangan dari sebagian hasil usahanya untuk mendirikan

tempat atau sarana ibadah, sekolah, dan sebagainya. Sehingga jelas bahwa

koperasi ini tidak ada unsur kedzaliman dan pemerasan, pengelolaannya

demokratis dan terbuka serta membagi keuntungan dan kerugian kepada anggota

sesuai dengan peraturan yang berlaku.2

Dan dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 17 tahun 2012 tantang

perkoperasian mendefinisikan koperasi sebagai berikut:

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau

badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai

modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan

bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip

Koperasi.3

Mengingat era globalisasi ekonomi yang berkiblat kepada system

perekonomian kapitalis liberal dengan dukungan Negara-negara industry maju

sudah menampakkan wajah sang penghisap yang kejam tanpa perasaan terhadap

masyarakat miskin yang lemah di Negara-negara yang sedang berkembang, dan

sangat sekuler tanpa mempertimbangkan haram halal dalam praktek bisnis, serta

2 Jeni Susyanti Dan Moh Antok Sultoni, Operasional Keuangan Syari’ah, (Malang: bpfe

UNISMA, 2003), 82 3 Undang-Undang nomor 17 tahun 2012 tantang perkoperasian

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

3

sangat tega dalam memperlebar ruang kesenjangan antar orang yang kaya dan

orang miskin yang mencapai ujungnya pada krisis ekonomi/moneter sejak tahun

1997.

Apalagi saat ini, sistem kapitalisme yang menjadi kebanggaan sistem

ekonomi global tengah terseok-seok lantaran virus krisis-keuangan dan ekonomi

yang secara terus-menerus menggerogotinya. Akibatnya, kapitalisme dan

liberalisme sebagai mainstream sistem ekonomi global mulai hilang

kredibilitasnya. Sementara, perekonomian yang dibangun di atas fondasi

kebersamaan dan kerakyatan, seperti koperasi dan UMKM, justru tampil gagah

dan kuat dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Perhatian kepada masyarakat mayoritas ini sebenarnya sudah ada sejak

lama, terbukti dengan sistem perekonomian rakyat yang dicantumkan pada pasal

33 ayat (1) UUD 1945, yang berbunyi: “perekonomian disusun sebagai usaha

bersama atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan bahwa

bangun usaha yang paling cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi.

Salah satu bentuk pelaksanaan dari system ini adalah bentuk koperasi yang

diyakini sebagai system perekonomian rakyat terbaik.4

Dan koperasi ini diatur secara khusus dalam Undang-Undang nomor 17

tahun 2012. Undang-Undang ini adalah pengganti dari Undang-Undang yang

4 G. kartasapoetra, et.al., Koperasi Indonesia,( Jakarta: rineka Cipta, 2003), 11.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

4

lama, yakni Undang-Undang nomor 25 tahun 1992. Akan tetapi dalam undang-

undang ini tidak mengatur koperasi syari’ah secara khusus.

Kegiatan yang dilakukan oleh koperasi syari’ah merupakan perjanjian yang

dibentuk atas dasar kerelaan, dan itu merupakan perwujudan dari nilai-nilai

kebersamaan antar anggota dan hal ini juga dapat dilihat pada asas kekeluargaan

pada koperasi yang diatur dalam pasal 3 UU RI nomor 17 tahun 2012 tentang

Perkoperasian.

Pasal 4 UU RI nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan

tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan

berkeadilan.5

Dalam penyusunan pedoman praktik Jasa Keuangan Syari’ah, Kementrian

Koperasi pasti melibatkan pakar ekonomi syari’ah. Dengan demikian, pedoman

yang disusun bisa dipraktikkan dalam praktik jasa keuangan sehari-hari.

System perekonomian Islam mulai berwujud dengan berdirinya Bank

Muamalat Indonesia. Sejak itu hampir segala segi perekonomian digali

berdasarkan al-qur’an dan sunnah untuk kemudian dijalankan, hingga kembali

didirikan lembaga perekonomian ummat, seperti asuransi islam, pasar modal

5 UU RI nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

5

syari’ah, dan juga koperasi yang berdasarkan syariah islam. Koperasi dengan

sistem syari’ah disebut dengan musyārakah atau syirkah.6

Koperasi merupakan lembaga keuangan untuk membantu kesejahteraan

para anggota dalam bentuk gotong-royong dan tentunya prinsip tersebut tidaklah

menyimpang dari sudut pandang syariah yaitu prinsip gotong-royong (ta'āwun

‘alal birri) dan bersifat kolektif (berjamaah) dalam membangun kemandirian

hidup.

Secara teologis, keberadaan koperasi syariah didasarkan pada:

1) Surah al-Maidah Ayat 2, yang berbunyi:

6 M. Nejatullah S, Kemitraan Usaha Dan Bagi Hasil Dalam Hukum Islam, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa, 2001), 8.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

6

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,

dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah

sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila

kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan

janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka

menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat

aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”7

2) Surat Shad ayat 24

7 Depag RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

7

“Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan

meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan

Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu

sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat

sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya;

Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan

bertaubat.”8

Dari kedua ayat tersebut menganjurkan untuk saling tolong-menolong

dalam kebaikan dan melarang sebaliknya. Koperasi syariah mengandung dua

unsur di dalamnya, yakni ta’āwun (tolong-menolong) dan syirkah (kerja sama).

Dengan demikian, koperasi syariah biasa disebut syirkatu at-ta’āwuniyyah, yaitu

suatu bentuk kerja sama tolong-menolong antarsesama anggota untuk

meningkatkan kesejahteraan bersama.9

Dengan berbekal itu, koperasi syari’ah bisa memberi bantuan terhadap

pengusaha-pengusaha kecil seperti petani tambak, dengan menggunakan akad-

akad yang sesuai dengan syari’ah. Hal ini dilakukan oleh KSU Al-Mubarok yang

berada di daerah sumorame Candi Sidoarjo.

8 Depag RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya

9Kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia,

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=948:denyut-koperasi-

syariah&catid=54:bind-berita-kementerian&Itemid=98, didownload pada tanggal 05 Desember 2012,

pukul 18.05 WIB.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

8

Di koperasi ini juga menyediakan berbagai macam pembiayaan,

diantaranya pembiayaan musyārakah. Pembiayaan ini diperuntukkan untuk

berbagai macam kebutuhan masyarakat menengan kebawah, yang salah satunya

adalah petani tambak.

Di daerah Candi Sidoarjo, masih banyak yang mata pencahariannya

sebagai petani tambak. Ketika para petani tambak tersebut kesulitan dalam biaya,

maka para petani tersebut bisa langsung ke koperasi Al-Mubarok untuk meminta

pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan

musyārakah dengan prosedur sebagai berikut:

1) Petani tambak harus menyetorkan:

Fotokopi KTP

Fotokopi surat nikah

Fotokopi sertifikat tanah (lahan tambak)

Sertifikat rumah atau sepeda motor asli (sebagai agunan)

2) Pihak Koperasi melakukan survey dan verifikasi terhadap agunan yang

telah diberikan oleh Petani Tambak.

3) Pihak Koperasi akan dapat memberikan pinjaman sesuai dengan yang

diinginkan oleh Petani Tambak apabila besarnya permintaan pinjaman

sesuai dengan besarnya agunan yang telah diberikan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

9

4) Pihak Koperasi akan membuat surat perjanjian (akad perjanjian) dengan

pihak Petani Tambak. Salah satu item perjanjian tersebut adalah, Petani

Tambak harus melunasi pinjaman selambat- lambatnya selama 3 bulan.

5) Proses serah terima pinjaman.

Dalam mekanisme proses di atas ada beberapa keganjilan. Pertama, dalam

akad perjanjian, seolah-olah ada unsur pemaksaan. Hal tersebut dapat dilihat

pada item yang mewajibkan Petani Tambak harus melunasi pinjaman selambat-

lambatnya selama 3 bulan. Kedua, proses pelunasan yang tidak relevan dan

kontekstual. Tidak relevan karena memberatkan salah satu pihak yaitu Petani

Tambak. Hal ini dapat dilihat pada proses produksi yang membutuhkan dana

besar. Disatu sisi, Petani Tambak harus menggunakan dana tersebut untuk proses

produksi, disisi lain Petani Tambak harus mengangsur dalam rangka pelunasan

pinjaman. Dinilai tidak kontekstual karena, proses panen yang ditempuh oleh

Petani Tambak adalah 5-6 bulan. Sedangkan, Petani Tambak harus melakukan

pelunasan kepada pihak koperasi dalam kurun waktu 3 bulan.

Sedangkan menurut teori Musyārakah, kerjasama permodalan usaha antara

koperasi dengan satu atau beberapa pihak sebagai pemilik modal pada usaha

tertentu untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu

kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan para pihak, sedang

kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

Melihat konsep teori diatas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan. Pertama,

bentuk konsep musyārakah adalah kerjasama permodalan sebuah usaha, bukan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

10

peminjaman modal usaha. Kedua, proses pembagian hasil usaha, ditentukan

melalui kesepakatan kedua belah pihak dengan asas permodalan. Ketiga,

kerugian dalam proses usaha, ditanggung secara bersama- sama secara

proporsional sesuai dengan modal usaha.

Melihat beberapa penjabaran di atas, dapat ditarik simpulan bahwa, konsep

koperasi yang menerapkan system musyārakah harus membuat tahapan- tahapan

mulai dari bentuk kerjasama pemodalan usaha, rumusan bagi hasil, dan

perhitungan untung-rugi dengan pihak yang dijadikan rekanan. Dengan

demikian, koperasi dengan system musyārakah akan dapat berjalan dengan

maksimal. Namun, apabila koperasi yang tidak mempunyai konsep sebagaimana

disebutkan di atas, maka tidak dapat disebut sebagai koperasi yang menggunakan

sistem musyārakah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan

yang ada, antara lain:

1. Gambaran umum Koperasi Serba Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo

2. Praktik pembiayaan musyārakah di Koperasi Serba Usaha Al-Mubarok Candi

Sidoarjo

3. Jaminan dan denda dalam praktik pembiayaan musyārakah di Koperasi Serba

Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

11

4. Analisis hukum islam terhadap praktik pembiayaan musyārakah di Koperasi

Al-Mubarok Candi Sidoarjo

C. Pembatasan Masalah

Supaya skripsi ini tidak sampai membahas hal-hal yang jauh dari titik fokus

pembahasan, maka perlu adanya pembatasan permasalahan, diantaranya:

1. Praktik pembiayaan musyārakah untuk petani tambak yang ada di Koperasi

Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

2. Analisis hukum islam terhadap praktik pembiayaan musyārakah untuk petani

tambak yang ada di koperasi al-Mubarok Candi sidoarjo.

D. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan skripsi ini untuk lebih terarah dan signifikan, maka

perlu adanya masalah yang akan dibahas, antara lain:

1. Bagaimana Mekanisme Pembiayaan Musyārakah pada Petani Tambak di

Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo?

2. Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyārakah pada

Petani Tambak di Koperasi Al-Mubarok di Candi Sidoarjo?

E. Kajian Pustaka

Kajian terhadap masalah Musyārakah bukanlah yang pertama kali,

dalam arti sudah ada beberapa peneliti yang mengkaji tema tersebut sebelumnya.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

12

Dari hasil penelusuran yang telah dilakukan, maka ditemukan beberapa skripsi

yang memiliki tema sejenis. Adapun rincian dan penjelasannya sebagai berikut:

1. Ainin Sulfiyah, 2004 dengan judul “Aplikasi Pembiayaan Musyārakah Dan

Strategi Bauran Pemasaran Di PT. BPRS Al-Hidayah Beji Pasuruan Dalam

Perspektif Hukum Islam”.

Dalam skripsi ini membahas tentang Aplikasi Pembiayaan Musyārakah Dan

Strategi Bauran Pemasaran Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Al-Hidayah

Beji Pasuruan dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan.

2. Nur Laily, 2007 dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Revenue

Sharing Pada Produk Pembiayaan Musyārakah Di Bank BRI Syariah KCP

Kaliasin”.

Dalam skripsi ini membahas tentang system bagi hasil revenue sharing (bagi

pendapatan) dalam perhitungan bagi hasil berdasarkan pada pendapatan

usaha tanpa dikurangi beban usaha untuk mendapat pendapatan usaha.

3. RBM Saiful Arif, 2007 dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang

Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Pembiayaan Musyārakah Di Bank

Muamalat Surabaya”.

Dalam skripsi ini membahas tentang akibat hukum yang terjadi jika nasabah

tidak melakukan suatu wanprestasi serta solusinya.

4. Kristian Handayani, 2008 dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Swamitra Bank Bukopin Syari’ah Dalam Akad Pembiayaan Mudharabah

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

13

Musyārakah (Studi Kasus Di Koperasi Al-Kautsar IAIN Sunan Ampel

Surabaya)”.

Dalam skripsi ini membahas tentang kerjasama dan kesepakatan prosentase

bagi hasil serta penyertaan modal usaha antara Bank Bukopin dan Koperasi

Al-Kautsar IAIN Sunan Ampel Surabaya.

5. Syaikhul Hadi, 2008 dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap

Penilaian Cash Flow Pada Pembiayaan Musyārakah Di Bank Muamalat

Indonesia Cabang Surabaya”.

Skripsi ini membahas tentang dasar penilaian terhadap pembiayaan dalam

perbankan serta teknik penilaian cash flow dalam perbankan.

6. Miftakhul Jannah, 2009 dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Mekanisme Pembiayaan Musyārakah Konstruksi Pada Bank BTN Cabang

Surabaya”.

Skripsi ini membahas tentang pembiayaan musyārakah yang dilakukan oleh

bank BTN cabang Surabaya menggunakan sistem patungan modal dimana

pihak bank sebagai penyedia dana dan nasabah sebagai pengelola dan

penyertaan modal.

7. Moh. Yazid, 2009 dengan judul “Penerapan Sistem Mudlarabah

Musyārakah Pada PT Takaful Indonesia”.

Skripsi ini membahas tentang mekanisme pengelolaan dana peserta asuransi.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

14

8. Syahrul Aliem KF, 2009 dengan judul “Efektifitas Pembiayaan Musyārakah

Dalam Meningkatkan Pendapatan Bank Pada BPRS Bakti Makmur Indah

Sidoarjo”.

Skripsi ini membahas tentang konsep dan prosedur pembiayaan musyārakah

serta efektifitas pembiayaan musyārakah di BPRS Bakti Makmur Indah

Sidoarjo.

9. Uswatun Chasanah, 2010 dengan judul “Penyelesaian Hutang Yang

Dialihkan Dengan Akad Musyārakah Di BRI KCP Diponegoro Surabaya”.

Skripsi ini membahas tentang tata cara penyelesaian hutang nasabah BRI

yang dialihkan ke akad musyārakah.

10. Leni Novita Sari, 2011 dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap

Pembiayaan Musyārakah Di Koperasi Serba Usaha Syari’ah Baitul Maal Wa

Tamwil (KSU) An-Nur Mojosari”.

Skripsi ini membahas tentang praktek pemberian kredit seperti konsep yang

ada di konvensional.

Meskipun obyek yang diteliti sama yaitu mengenai Musyārakah, tetapi

penelitian yang berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan

Musyārakah untuk Petani Tambak (Studi Kasus Koperasi Serba Usaha Al-

Mubarok Candi Sidoarjo)” ini mempunyai fokus pembahasan yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini

membahas tentang konsep dan prosedur pembiayaan musyārakah serta efektifitas

pembiayaan musyārakah di Koperasi Serba Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

15

Dengan demikian, maka sudah jelas bahwa penelitian ini bukan

merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian terdahulu.

F. Tujuan Hasil Penelitian

Adapun tujuan dari prnrlitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan musyārakah untuk

petani di Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui bagaimana analisis hukum islam terhadap pembiayaan

musyārakah untuk petani di Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

G. Kegunaan Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya gambaran tentang

pembiayaan musyārakah untuk petani di Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo,

sehingga hasil penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktisnya, antara

lain:

1. Secara teoritis, hasil penelitiaan ini dapat menambah pengetahuan tentang

musyārakah.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi

pengembangan kajian musyārakah di masa yang akan datang.

H. Definisi Operasional

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

16

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas pembaca dalam mengartikan

judul skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk mengemukakan secara

tegas dan terperinci maksud judul mengenai judul “Analisis Hukum Islam

Terhadap Pembiayaan Musyārakah Untuk Petani Tambak (Studi Kasus Di

Koperasi Serba Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo)”

1. Pembiayaan Musyārakah

Pembiayaan Musyārakah adalah kerjasama permodalan usaha antara koperasi

dengan satu atau beberapa pihak sebagai pemilik modal pada usaha tertentu

untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu

kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan para pihak,

sedang kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kesepakatan

bersama.10

2. Hukum Islam

Hukum Islam adalah peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang

berkenaan dengan masalah-masalah muamalah khususnya mengenai

pembiayaan musyārakah untuk petani tambak berdasarkan dalil-dalil Al-

Qur’an, Al-Hadits dan hukum syara’ yang meliputi ijtihad para mujtahid dan

pendapat ulama’.11

3. Koperasi Serba Usaha

10

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, (Jakarta: Tazkia

Cendekia, 2005), 90 11

Tim Penyusuns MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hukum Islam, (Surabaya:

IAIN SA Press, 2012), 42.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

17

Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang usahanya lebih dari satu jenis,

contoh usahanya : jual beli barang dan simpan pinjam yang terdapat di daerah

Candi Sidoarjo.

I. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai

barikut:

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memakai kajian lapangan (Field

Research), karena obyek kajiannya merupakan mekanisme yang terjadi pada

badan lembaga yang akan dimunculkan di tengah-tengah masyarakat, dan

hal itu sering diangkat sebagai suatu pembahasan-pembahasan baik di media

massa, media cetak maupun elektronika.

2. Data yang Dihimpun

Data yang diajukan dalam skripsi ini adalah:

a. Data tentang profil Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

b. Data tentang proses pengajuan pembiayaan musyārakah di Koperasi Al-

Mubarok Candi Sidoarjo.

c. Data tentang pola kontrak dalam pembiayaan musyārakah di Koperasi

Serba Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

d. Data tentang perhitungan bagi hasil dalam pembiayaan musyārakah di

Koperasi Serba Usaha Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

18

3. Sumber Data

Data-data penelitian ini dapat diperoleh dari beberapa sumber data

sebagai berikut:

a. Sumber primer, yaitu:

Merupakan sumber data wajib yang dijadikan acuan dalam

penelitian ini, meliputi:

Data yang didapatkan peneliti dari hasil wawancara dengan

marketing Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

Data yang didapatkan peneliti dari hasil wawancara dengan pihak

petani yang mengajukan akad pembiayaan musyārakah di Koperasi

Al-Mubarok Candi Sidoarjo.

b. Sumber sekunder, yaitu:

Sumber data pendukung yang dijadikan acuan dalam penulisan

penelitian ini meliputi:

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek

Ahmad Wadi Muslich, Fiqh Muamalat

Jeni Susyanti Dan Moh. Atok Sultoni, Operasional Keuangan

Syari’ah

Adiwarman A. karim, Bank Islam

Abd Rahman Ghazaly, Dkk. Fiqh Muamalat

Sayyid Sabiq, Fiqh Al-Sunnah

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

19

Hasby Ash-shiddieqi, pengantar fiqh muamalah

Undang-Undang nomor 17 tahun 2012 tantang perkoperasian

G. kartasapoetra, et.al., Koperasi Indonesia

M. Nejatullah S, Kemitraan Usaha Dan Bagi Hasil Dalam Hukum

Islam

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan di Koperasi Al-

Mubarok Candi Sidoarjo agar mendapat data yang benar-benar valid, antara

lain:

a. Observasi

Yaitu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk

menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau

sesuatu studi yang disengaja dan sistematis yakni dengan cara

mengamati pelaksanaan pembiayaan musyārakah untuk petani yang ada

di koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo.12

b. Dokumentasi

Yaitu pengambilan data yang dilaksanakan dengan mempelajari

dokumen-dokumen atau berkas pada pihak yang digunakan sebagai

tahap penelitian, sehingga data itu diperoleh sebagai bahan masukan

yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2010), 145.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

20

c. Wawancara (Interview)

Yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak

tertentu sehubungan dengan permasalahan yang ada. Cara ini digunakan

untuk menyatakan beberapa masalah yang ada hubungannya dengan

materi penelitian ini.13

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, perlu adanya pengolahan data dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut:14

a. Organizing : Yaitu mengatur data yang telah diperiksa

dengan sedemikian rupa sehingga tersusun bahan-bahan atau data-data

untuk merumuskan masalah skripsi ini.

b. Editing : Yaitu memeriksa kembali semua data yang

diperoleh secara cermat, terutama dari segi perlengkapan, kejelasan

makna, kesesuaian dan keselarasan data yang satu dengan data yang

lainnya.

c. Analyzing : Yaitu menelaah data-data yang ada, kemudian

hasilnya dicatat dan kualifikasikan menurut metode analisis yang

sudah direncanakan untuk dijadikan acuan pada tahap kesimpulan.

6. Teknik Analisis Data

13

Ibid, 137 14

Riva Atul Mahmudah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengelolaan Dana Deposito

Batara Syari’ah Di Bank BTN Syari’ah Surabaya, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009), 13.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

21

Teknik analisis data dalam memperoleh data-data menggunakan

deskriptif verifikatif . Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

untuk memperoleh gambaran/deskripsi tentang aplikasi pembiayaan

musyārakah yang ada di koperasi serba usaha Al-Mubarok. Penelitian

verifikatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian aplikasi pembiayaan dengan teori yang telah ada, sehingga dalam

penulisan skripsi ini menggunakan pola pikir deduktif yaitu dipergunakan

untuk menjelaskan dan menguraikan teori musyārakah yang bersifat umum

untuk kemudian diverifikasi dengan kenyataan dari hasil penelitian tentang

pembiayaan musyārakah yang ada di KSU Al-Mubarok agar diperoleh suatu

ketepatan hukum islam.

J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi dalam lima (5) bab :

BAB I :Berisi Pendahuan yang menurut uraian tentang Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Kajian Pustaka, Tujuan Hasil

Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II :Membahas Tentang Gambaran Umum Tentang Musyārakah

Dalam Hukum Islam Yang Meliputi : Pengertian Musyārakah,

Dasar Hukum, Syarat Dan Rukun Musyārakah, Macam-Macam

Musyārakah, Pihak-Pihak yang Ada dalam Musyārakah, pola

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/11162/4/Bab 1.pdf · pinjaman modal. Koperasi Al-Mubarok akan memberikan pembiayaan musyārakah dengan ... Pihak Koperasi

22

pembagian keuntungan dan kerugian, berakhir dan batalnya

Musyārakah.

BAB III :Membahas Tentang Gambaran Umum Koperasi Al-Mubarok

Tangguangin Sidoarjo Meliputi : Sejarah Berdirinya, Profil,

Struktur Organisasi, Visi Dan Misi Koperasi Al-Mubarok Candi

Sidoarjo, Dan Operasional Pembiayaan Musyārakah Di Koperasi

Yang Meliputi : Prosedur Pengajuan Pembiayaan Musyārakah,

Proses Pelaksanaan Pembiayaan Musyārakah, Dan Aplikasi

Pembiayaan Musyārakah.

BAB IV :Membahas Tentang Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan

Musyārakah di Koperasi Al-Mubarok Candi Sidoarjo, yang

Memuat Analisis Akad Musyārakah, Analisis Modal Usaha, Dan

Analisis Bagi Hasil di Koperasi Serba Usaha al-Mubarok Candi

Sidoarjo.

BAB V :Penutup Yang Meliputi Kesimpulan Dan Saran.