manajemen perseorangan

4
A. Manajemen perseorangan Manajemen perseorangan adalah manajemen yang dijalankan hanya oleh satu orang terhadap suatu bisnis atau perusahaan. Manajer tersebut bisa juga merupakan si pemilik perusahaan perseorangan tersebut, yang memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung sendiri seluruh kerugian itu. Baik itu usaha yang bergerak dibidang manufaktur, jasa, pengecer atau distributor, pertanian, dan sebagainya. Disini semua manajemen dilakukan dengan mandiri. Semua kegiatan manajemen terpusat pada satu orang, meliputi manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen strategis, manajemen operasi, manajemen produksi, dan lain sebagainya. Dalam hal keuangan, Seorang tersebut dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer tersebut tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut. Sebab itu, seorang manajer itu harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Dalam hal operasional, sang manajer tunggal tersebut harus mampu mengelola secara efisien factor produksi, seperti tenaga kerja, peralatan-peralatan yang ada, bahan mentah, dan lain sebagainya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. Dalam hal pemasaran (marketing), seorang manajer tersebut harus dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan

Upload: zakki-mubarok

Post on 10-Aug-2015

126 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Bagaimana caranya memanajemen diri sendiri

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen perseorangan

A. Manajemen perseorangan

Manajemen perseorangan adalah manajemen yang dijalankan hanya oleh satu orang terhadap suatu bisnis atau perusahaan. Manajer tersebut bisa juga merupakan si pemilik perusahaan perseorangan tersebut, yang memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung sendiri seluruh kerugian itu. Baik itu usaha yang bergerak dibidang manufaktur, jasa, pengecer atau distributor, pertanian, dan sebagainya. Disini semua manajemen dilakukan dengan mandiri. Semua kegiatan manajemen terpusat pada satu orang, meliputi manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen strategis, manajemen operasi, manajemen produksi, dan lain sebagainya.

Dalam hal keuangan, Seorang tersebut dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer tersebut tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.

Sebab itu, seorang manajer itu harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

Dalam hal operasional, sang manajer tunggal tersebut harus mampu mengelola secara efisien factor produksi, seperti tenaga kerja, peralatan-peralatan yang ada, bahan mentah, dan lain sebagainya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Dalam hal pemasaran (marketing), seorang manajer tersebut harus dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan

konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Di

samping itu, organisasi harus memiliki kemampuan pula untuk menyampaikan

informasi kepada konsumen bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapat

memenuhi kebutuhan mereka. Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Ia

menjadi (hub) penghubung antara organisasi dan konsumen.

Badan Usaha Perorangan memiliki plus (kelebihan) dan minus (kekurangan). Menurut Solehudin Murpi ST dan Dea Tantyo Iskandar dalam bukunya “Manajemen Bisnis untuk Orang Awam (2011:38-39), kelebihan badan usaha perorangan adalah:

1. Mudah dalam pengambilan keputusan

Page 2: Manajemen perseorangan

2. Semua keuntungan menjadi milik pribadi pengusaha

3. Mudah dibentuk dan tidak memerlukan proses perizinan yang rumit

Mudah dalam pengambilan keputusan, karena personel yang terlibat langsung dalam jalannya usaha tidak terlalu besar (umumnya hanya seorang), sehingga pengusaha memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan. Hal ini sangat menguntungkan terlebih jika keputusan harus diambil secepat-cepatnya. Selain itu, juga dapat ditekan kemungkinan terjadinya intervensi dari pihak lain terkait pengambilan keputusan.

Semua keuntungan menjadi milik pribadi pengusaha, karena badan usaha perorangan umumnya dibentuk dan didirikan oleh seorang wirausahawan saja, sehingga setiap keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha umumnya hanya dinikmati oleh pemilik usaha tersebut. Tidak ada mekanisme yang mengharuskan wirausahawan itu membagi keuntungannya.

Mudah dibentuk dan tidak memerlukan proses perizinan yang rumit, karena untuk membentuk sebuah usaha perorangan, disamping tidak diperlukan persyaratan permodalan dalam jumlah tertentu, juga tidak diperlukan perizinan khusus untuk mendirikan usaha tersebut. Dengan modal yang dirasa cukup, seseorang dapat dengan mudah membuat usaha dan mengembangkannya, meskipun pada prakteknya, umumnya tetap saja diperlukan Surat Izin Usaha (SIU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

Selanjutnya Solehudin Murpi ST dan Dea Tantyo Iskandar dalam bukunya “Manajemen Bisnis untuk Orang Awam (2011:39-41) menulis, kekurangan badan usaha perorangan adalah:

1. Resiko ditanggung sendiri oleh pemilik

2. Tanggung jawab tidak terbatas

3. Permodalan yang terbatas

4. Kelangsungan usaha tergantung hanya pada pemilik saja

Ketika usaha yang dijalankan mengalami masalah, seorang wirausahawan yang bertindak sebagai pemilik sekaligus pengelola akan berjuang sendirian untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketika masalah semakin membesar, maka resiko yang ditimbulkannya pun ikut kian membesar. Dan beban resiko tersebut harus ditanggung sendiri oleh pemilik usaha yang bersangkutan.

Tanggung jawab tidak terbatas, karena resiko kebangkrutan pasti ada dalam setiap usaha, dan ketika usaha yang dijalani benar-benar bangkrut, resiko pertanggungjawaban utang menjadi sepenuhnya ditanggung oleh pemilik usaha tersebut. Ketika terdapat utang-utang yang menumpuk, pengusaha tersebut harus menanggungnya meskipun untuk itu dia harus membayar dengan aset-aset pribadi yang dimilikinya.

Page 3: Manajemen perseorangan

Salah satu masalah dalam kegiatan usaha adalah terbatasnya modal (lack of capital). Sebenarnya, hal ini bisa ditanggulangi dengan melakukan peminjaman kepada lembaga-lembaga keuangan atau kredit. Dengan mekanisme peminjaman yang lebih mudah, modal bisa didapat. Namun biasanya, lembaga keuangan tersebut akan melihat track and record jalannya usaha sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan pemberian pinjaman/kredit.

Dan karena usaha yang dijalankan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik, maka setiap tindakan pemilik akan berakibat langsung terhadap keberlangsungan usahanya. Ketika pemilik tersebut tidak memiliki tekad yang kuat, keberlangsungan usaha pun akan ikut terancam. Ketika tekad yang dimilikinya membaja, usaha akan maju.

B. Manajemen orang banyak ()

Manajemen orang banyak adalah manajemen yang dijalankan tidak hanya oleh satu orang, melainkan oleh beberapa orang terhadap suatu bisnis atau perusahaan.