salinan - mail.kpujakarta.go.id sk kpu dki jkt perseorangan plus...nomor :...
TRANSCRIPT
1
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR : 25/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENCALONAN PERSEORANGAN
DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2017
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 96
ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9
Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta tentang
Pedoman Teknis Pencalonan Perseorangan Dalam
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor ...
SALINAN
2
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4744);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4801) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5189);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898);
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa
kali diubah ...
3
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 01 Tahun 2010;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2008;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pencalonan Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 720)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pencalonan Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1126);
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016
tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 567) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Tahun...
4
Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1125)
9. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU-
XIII/2015 tanggal 8 Juli 2015;
10. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-
XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015;
11. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-
XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015;
12. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-
XIII/2015 tanggal 29 September 2015;
13. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 03/Kpts/KPU-Prov-
010/2016 tentang tentang Jumlah Dukungan dan
Sebaran Dukungan Paling Sedikit Sebagai Persyaratan
Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Tahun 2017;
14. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 05/Kpts/KPU-Prov-
010/2016 tentang Tahapan Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 24/Kpts/KPU-Prov-010/2016 tentang
Perubahan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 05/Kpts/KPU-
Prov-010/2016 tentang Tahapan Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017;
Memperhatikan : 1. Surat KPU RI Nomor 371/KPU/VII/2016 tanggal 15 Juli
2016 perihal Pelaksanaan Tahapan Pengumuman
Penyerahan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan;
2. Berita Acara ...
5
2. Berita Acara Pleno Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 BA/VIII/2016
tanggal 2 Agustus 2016 tentang Penetapan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta tentang Pedoman Teknis Pencalonan
Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017;
M E M U T U S K A N
Menetapkan
: KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENCALONAN PERSEORANGAN
DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2017
KESATU
:
Menetapkan Pedoman Teknis Pencalonan Perseorangan
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 sebagaimana
tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini;
KEDUA : Menetapkan Formulir Pencalonan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur sebagaimana tercantum dalam lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
ini;
KETIGA ...
6
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Agustus 2016
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Ttd.
SUMARNO
- 1 -
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 25/Kpts/KPU-Prov 010/TAHUN 2016 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi Undang-Undang, termasuk di dalamnya terkait dengan proses
pencalonan dan penetapan Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, KPU Provinsi
berkewajiban membuat keputusan terkait perihal pencalonan Gubernur dan
Wakil Gubernur yang memenuhi persyaratan.
Bahwa dalam pelaksanaan undang-undang tersebut, Komisi Pemilihan
Umum telah menerbitkan beberapa peraturan terkait antara lain Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 720) sebagaimana telah diubah bebrapa kali terakhir dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2016. Lebih lanjut
sebagaimana dijelaskan pada pasal 96 ayat 1, KPU Provinsi DKI Jakarta
kemudian menetapkan Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta tentang Pedoman
Teknis Pencalonan Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017.
- 2 -
Pedoman Teknis Pencalonan Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 dimaksudkan untuk menjadi panduan bagi :
1. Penyelenggara Pemilihan dalam melaksanakan Tahapan Pencalonan
Perseorangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun
2017;
2. Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari jalur
perseorangan;
3. Masyarakat umum
B. PENGERTIAN
Pengertian yang digunakan dalam peraturan ini adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017,
selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di
wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta secara langsung dan demokratis.
2. Pemilihan Umum atau Pemilihan Terakhir, selanjutnya disebut Pemilu atau
Pemilihan Terakhir, adalah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.
3. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, selanjutnya disingkat KPU RI
adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam
penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
4. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
selanjutnya disingkat KPU Provinsi DKI Jakarta adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas
menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
tahun 2017 berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
Pemilihan.
5. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disingkat KPU
Kabupaten/Kota adalah KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan
umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan di tingkat
Kabupaten/Kota.
- 3 -
6. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia
yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan
Pemilihan di tingkat kecamatan.
7. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang
dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan di
tingkat kelurahan.
8. Badan Pengawas Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Bawaslu adalah
lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi
penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang
mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas
dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
9. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
selanjutnya disebut Bawaslu Provinsi DKI Jakarta adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan
pemilihan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan
umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan
penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
10. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas
Kabupaten/Kota adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi DKI
Jakarta yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di
wilayah kabupaten/kota.
11. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut Panwas
Kecamatan adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten/Kota yang
bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah
kecamatan.
12. Pengawas Pemilihan Lapangan, selanjutnya disingkat PPL, adalah petugas
yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasi penyelenggaraan
Pemilihan di kelurahan.
13. Partai Politik adalah Partai Politik nasional peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terakhir dan Partai Politik lokal Aceh peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan
Rakyat Kota/Kabupaten.
- 4 -
14. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebih Partai Politik
nasional, atau Gabungan Partai Politik lokal atau Gabungan Partai Politik
nasional dan Partai Politik lokal peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, yang secara bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu)
PasanganCalon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
atau Walikota dan Wakil Walikota.
15. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Bakal Pasangan Calon
perseorangan yang didaftarkan ke KPU Provinsi DKI Jakarta.
16. Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, selanjutnya disebut
Bakal Pasangan Calon, adalah warga negara Republik Indonesia yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau perseorangan
yang didaftarkan atau mendaftar kepada KPU Provinsi DKI Jakarta untuk
mengikuti Pemilihan.
17. Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Perseorangan
selanjutnya disebut Bakal Pasangan Calon Perseorangan, adalah warga
negara Republik Indonesia yang diusulkan oleh perseorangan yang
didaftarkan atau mendaftar kepada KPU Provinsi DKI Jakarta untuk
mengikuti Pemilihan.
18. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, selanjutnya disebut Bakal
Pasangan Calon, adalah Bakal Pasangan Calon yang telah memenuhi syarat
dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan.
19. PasanganCalon Perseorangan adalah Bakal Pasangan Calon Perseorangan
yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan.
20. Petahana adalah Gubernur atau Wakil Gubernur yang sedang menjabat.
21. Mantan Terpidana adalah seseorang yang telah selesai menjalani hukuman
pokok, hukuman tambahan, dan tidak berstatus menjalani pembebasan
bersyarat.
22. Pemilih adalah penduduk Provinsi DKI Jakarta yang berusia paling rendah
17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam
Pemilihan.
23. Tim Penghubung Bakal Pasangan Calon adalah tim yang ditugaskan oleh
Bakal Pasangan Calon untuk menjadi penghubung atau membangun
komunikasi antara Bakal Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dengan
KPU Provinsi DKI Jakarta dan KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi DKI Jakarta
dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di
Provinsi DKI Jakarta.
- 5 -
24. Hari adalah hari kalender.
C. ASAS PENYELENGGARA PEMILIHAN
Asas penyelenggara Pemilihan dalam melaksanakan tugas adalah sebagai
berikut:
a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d. kepastian hukum;
e. tertib;
f. kepentingan umum;
g. keterbukaan;
h. proporsionalitas;
i. profesionalitas;
j. akuntabilitas;
k. efisiensi;
l. efektivitas;
m. aksesibilitas.
- 6 -
BAB II
PERSYARATAN CALON DAN PENCALONAN
A. PERSYARATAN CALON
1. Warga Negara Indonesia dapat menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau
sederajat;
d. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun;
e. mampu secara jasmani, rohani dan bebas penyalahgunaan narkotika
berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter
yang terdiri dari dokter, ahli psikologi, dan Badan Narkotika Nasional
(BNN);
f. tidak berstatus sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
g. bagi Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani masa
pemidanaannya, secara kumulatif, wajib memenuhi syarat secara
terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik sebagai mantan
terpidana dan bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang, kecuali
bagi Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani masa pidananya
paling singkat 5 (lima) tahun sebelum jadwal pendaftaran.
h. bukan Mantan Terpidana bandar narkoba atau Mantan Terpidana
kejahatan seksual terhadap anak;
i. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
j. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
k. menyerahkan daftar kekayaan pribadi;
l. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau
secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan
keuangan negara;
m. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
- 7 -
n. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi;
o. belum pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur selama
2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama untuk Calon
Gubernur atau Calon Wakil Gubernur dengan ketentuan:
1) penghitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah
pelantikan dalam jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama
selama 5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling singkat
selama 2 ½ (dua setengah) tahun, dan sebaliknya;
2) jabatan yang sama sebagaimana dimaksud pada angka 1, adalah
jabatan Gubernur dengan Gubernur, jabatan Wakil Gubernur dengan
Wakil Gubernur;
3) 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, meliputi:
a) telah 2 (dua) kali berturut-turut dalam jabatan yang sama;
b) telah 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama tidak berturut-turut;
atau
c) 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama di daerah yang sama atau di
daerah yang berbeda;
4) perhitungan 5 (lima) tahun masa jabatan atau 2 ½ (dua setengah)
tahun masa jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dihitung
sejak tanggal pelantikan sampai dengan akhir masa jabatan
Gubernur dan Wakil Gubernur yang bersangkutan;
5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan
angka 4, berlaku untuk:
a) jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dipilih secara
langsung melalui Pemilihan, dan yang diangkat oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi;
b) jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur karena perubahan nama
provinsi
p. belum pernah menjabat sebagai Gubernur bagi Calon Wakil Gubernur
pada provinsi DKI Jakarta;
q. berhenti dari jabatannya sejak ditetapkan sebagai calon bagi :
1) Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota di provinsi
DKI Jakarta;
2) Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang
mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur Provinsi
DKI Jakarta dari provinsi lain;
- 8 -
3) Gubernur atau Wakil Gubernur yang mencalonkan diri sebagai
Gubernur atau Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta dari provinsi
lain.
r. tidak berstatus sebagai penjabat Gubernur;
s. menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sejak ditetapkan sebagai
PasanganCalon;
t. menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai
Negeri Sipil dan lurah/kepala desa atau sebutan lain sejak ditetapkan
sebagai PasanganCalon; dan
u. mengundurkan diri sebagai pejabat atau pegawai pada Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang tidak dapat ditarik
kembali sejak ditetapkan sebagai calon;
v. berhenti sebagai Anggota KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota
sebelum pembentukan PPK dan PPS.
2. Syarat calon mampu secara jasmani dan rohani tidak menghalangi
penyandang disabilitas.
B. PERSYARATAN PENCALONAN PERSEORANGAN
1. Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi calon perseorangan
untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta adalah
7,5% (tujuh koma lima persen) dari jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta
sebagaimana tertuang dalam jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 7.096.168 (tujuh juta sembilan puluh enam ribu seratus
enam puluh delapan) jiwa, yaitu 532.213 (lima ratus tiga puluh dua ribu
dua ratus tiga belas) dukungan;
2. Jumlah dukungan harus tersebar dilebih dari 50% (lima puluh persen)
jumlah kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu di 4 (empat)
kabupaten/kota atau lebih.
3. Dukungan hanya diberikan kepada 1 (satu) Bakal Pasangan Calon
perseorangan.
- 9 -
4. Penduduk yang dapat memberikan dukungan adalah penduduk yang telah
memenuhi syarat sebagai Pemilih dan berdomisili di wilayah Provinsi DKI
Jakarta.
- 10 -
BAB III
PENYERAHAN DAN PENELITIAN DUKUNGAN PASANGAN
CALON PERSEORANGAN
A. PENYERAHAN DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
1. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan jadwal penyerahan dokumen
dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan melalui pengumuman jadwal
penyerahan dokumen dukungan, dilakukan melalui media massa cetak,
elektronik, papan pengumuman dan website KPU Provinsi DKI Jakarta
www.kpujakarta.go.id mulai tanggal 20 Juli sampai dengan 2 Agustus 2016.
2. Bakal Pasangan Calon perseorangan wajib menyerahkan dokumen
dukungan untuk memenuhi persyaratan pencalonan.
3. Penyerahan dokumen dukungan calon perseorang kepada KPU Provinsi DKI
Jakarta dilakukan pada tanggal 3 sampai dengan 7 Agustus 2016, mulai
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB di Kantor KPU Provinsi
DKI Jakarta lantai 2 Jalan Salemba Raya Nomor 15 Jakarta Pusat
4. Dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan, dengan dilampiri:
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan yang diterbitkan
oleh dinas kependudukan dan catatan sipil yang menerangkan bahwa
penduduk tersebut berdomisili di wilayah administratif yang sedang
menyelenggarakan Pemilihan paling singkat 1 (satu) tahun dan
tercantum dalam daftar pemilih tetap pada Pemilu atau Pemilihan
Terakhir dan/atau daftar penduduk potensial pemilih Pemilihan; dan
b. rekapitulasi jumlah dukungan
5. Surat pernyataan dukungan menggunakan formulir Model B.1-KWK
Perseorangan, yang dapat berupa pernyataan dukungan secara perorangan
atau kolektif
6. Bakal Pasangan Calon perseorangan menyusun rekapitulasi jumlah
dukungan dengan menggunakan formulir Model B.2-KWK Perseorangan
untuk setiap kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota.
7. Dalam menyerahkan dokumen dukungan, bakal calon perseorangan dapat
menghimpun surat pernyataan dukungan secara perseorangan atau kolektif,
dan dibubuhi materai pada dokumen kolektif perkelurahan.
8. Bakal Pasangan Calon perseorangan menyerahkan surat pernyataan
dukungan dan rekapitulasi jumlah dukungan dalam bentuk softcopy dan
hardcopy.
- 11 -
9. Softcopy tersebut merupakan dokumen dukungan yang disusun
menggunakan format yang telah disediakan, dan telah diunggah pada Sistem
Informasi Pencalonan.
10. Penyerahan lampiran dokumen dukungan dalam bentuk hardcopy berupa
fotokopi identitas kependudukan.
11. Dokumen dukungan dikelompokkan berdasarkan wilayah kelurahan.
12. Dokumen dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan dibuat dalam 3
(tiga) rangkap, dengan ketentuan:
a. Bakal Pasangan Calon menyerahkan 1 (satu) rangkap asli dan 2 (dua)
rangkap salinan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta
b. KPU Provinsi DKI Jakarta menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan kepada
PPS melalui PPK dengan difasilitasi oleh KPU Kabupaten/Kota;
c. 1 (satu) rangkap salinan sebagai arsip Bakal Pasangan Calon, setelah
memperoleh pengesahan KPU Provinsi DKI Jakarta dengan
membubuhkan paraf dan cap basah.
B. VERIFIKASI DOKUMEN DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON
PERSEORANGAN
Verifikasi terhadap dokumen dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan
terdiri dari:
1. verifikasi jumlah minimal dukungan dan persebarannya;
2. verifikasi administrasi;
3. verifikasi faktual.
1. Verifikasi Jumlah Minimal Dukungan dan Persebarannya
a. KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan verifikasi terhadap jumlah minimal
dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dan persebarannya
dengan cara:
1) melakukan verifikasi terhadap jumlah dukungan dan persebaran
yang terdapat dalam softcopy formulir Model B.1-KWK Perseorangan;
2) melakukan verifikasi terhadap jumlah dukungan dan persebaran
yang terdapat dalam dokumen asli hardcopy formulir Model B.1-KWK
Perseorangan;
3) melakukan verifikasi terhadap jumlah lampiran formulir Model B.1-
KWK Perseorangan;
b. Dalam hal jumlah dukungan dan persebarannya yang tercantum pada
dokumen dukungan telah memenuhi jumlah minimal dukungan dan
- 12 -
persebaran, KPU Provinsi DKI Jakarta menerima dokumen, menyusun
berita acara, tanda terima, dan menerbitkan keputusan penetapan Bakal
Pasangan Calon yang memenuhi syarat untuk dilakukan verifikasi
administrasi.
c. Dalam hal jumlah dukungan dan persebarannya yang tercantum pada
dokumen dukungan tidak memenuhi jumlah minimal dukungan dan
persebaran, dan/atau tidak memenuhi ketentuan, KPU Provinsi DKI
Jakarta menyusun berita acara dan mengembalikan dokumen dukungan
kepada Bakal Pasangan Calon untuk diperbaiki dalam masa penyerahan
dokumen dukungan.
d. Dalam hal Bakal Pasangan Calon tidak memenuhi jumlah minimal
dukungan dan persebaran pada akhir masa penyerahan dokumen
dukungan, KPU Provinsi DKI Jakarta menerbitkan keputusan penetapan
Bakal Pasangan Calon tidak memenuhi syarat.
e. Bakal Pasangan Calon perseorangan dapat menunjuk petugas untuk
mendampingi proses verifikasi jumlah minimal dukungan Bakal
Pasangan Calon dan persebarannya. Nama-nama petugas pendamping
disampaikan pada masa jadwal penyerahan dokumen dukungan
f. Dalam penelitian minimal jumlah dukungan dan persebaran, KPU
Provinsi DKI Jakarta membentuk tim yang terbagi dalam 6 (enam)
kelompok berdasarkan kabupaten/kota sebagaimana berikut:
NO. KABUPATEN/KOTA JUMLAH
KECAMATAN
JUMLAH
TIM PENELITI
1. Jakarta Pusat 8 (delapan) 2 (dua)
2. Jakarta Barat 8 (delapan) 2 (dua)
3. Jakarta Selatan 10 (sepuluh) 2 (dua)
4. Jakarta Timur 10 (sepuluh) 3 (tiga)
5. Jakarta Utara 6 (enam) 2 (dua)
6. Kepulauan Seribu 2 (dua) 1 (satu)
Total 12 (dua belas) tim
2. Verifikasi Administrasi
a. Setelah melakukan verifikasi terhadap jumlah minimal dukungan Bakal
Pasangan Calon dan persebarannya KPU Provinsi DKI Jakarta
melakukan verifikasi administrasi.
b. Verifikasi administrasi dilakukan dengan cara:
1) mencocokkan kesesuaian Nomor Induk Kependudukan, nama, jenis
kelamin, tempat dan tanggal lahir dan alamat pendukung pada
formulir Model B.1-KWK Perseorangan dengan fotokopi Kartu Tanda
- 13 -
Penduduk atau surat keterangan yang diterbitkan oleh dinas
kependudukan dan catatan sipil;
2) verifikasi kesesuaian antara formulir Model B.1-KWK Perseorangan
dengan daftar pemilih tetap pada Pemilu atau Pemilihan Terakhir
dan/atau daftar penduduk potensial pemilih Pemilihan;
3) verifikasi kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah
Pemilihan;
4) verifikasi kelengkapan lampiran dokumen dukungan;
5) verifikasi kesesuaian alamat pendukung dengan wilayah administrasi
PPS;
6) verifikasi identitas kependudukan untuk memastikan pemenuhan
syarat usia pendukung dan/atau status perkawinan;
7) verifikasi terhadap dugaan dukungan ganda terhadap Bakal
Pasangan Calon perseorangan.
c. Dalam hal formulir Model B.1-KWK Perseorangan tidak ditandatangani di
atas materai oleh Bakal Pasangan Calon perseorangan, dukungan
dinyatakan belum memenuhi syarat, tapi tidak menggugurkan dukungan
d. Dalam hal data Nomor Induk Kependudukan, nama, jenis kelamin,
tempat dan tanggal lahir pendukung pada formulir Model B.1-KWK
Perseorangan tidak sesuai secara nyata dengan fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau surat keterangan yang diterbitkan oleh dinas
kependudukan dan catatan sipil dukungan tersebut dicoret dan
dinyatakan tidak memenuhi syarat.
e. Dalam hal fotokopi identitas kependudukan telah habis masa
berlakunya, tetap dinyatakan memenuhi syarat administrasi dan
ditindaklanjuti dengan verifikasi faktual.
f. Dalam hal alamat pendukung tidak sesuai dengan daerah Pemilihan
dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.
g. Dalam hal pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan tidak dilengkapi
dengan fotokopi identitas kependudukan dukungan tersebut dicoret dan
dinyatakan tidak memenuhi syarat.
h. Dalam hal alamat pendukung tidak sesuai dengan wilayah administrasi
PPS, dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat,
tapi dapat digunakan oleh Bakal Pasangan Calon perseorangan pada
masa perbaikan dengan memindahkan dukungan tersebut sesuai dengan
kelurahan.
- 14 -
i. Dalam hal syarat usia dan/atau status perkawinan dinyatakan tidak
sesuai, dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
j. Dalam hal pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan terdapat Anggota
Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
Pegawai Negeri Sipil yang memberikan dukungan, dukungan tersebut
dicoret dan diberikan keterangan bahwa yang bersangkutan adalah
Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil.
k. Berita Acara hasil verifikasi administrasi dibuat dalam 3 (tiga) rangkap
asli yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk Bakal Pasangan Calon;
2) 1 (satu) rangkap untuk PPL melalui Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota;
3) 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi DKI Jakarta
l. Dalam hal formulir Model B.1-KWK Perseorangan telah sesuai dengan
Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan yang diterbitkan oleh
dinas kependudukan dan catatan sipil, tetapi tidak sesuai atau tidak ada
dalam daftar pemilih tetap pada Pemilu atau Pemilihan Terakhir
dan/atau daftar penduduk potensial pemilih Pemilihan, KPU Provinsi DKI
Jakarta berkoordinasi dengan dinas kependudukan dan catatan sipil
untuk meneliti kembali data pendukung yang bersangkutan terhadap
daftar penduduk potensial pemilih Pemilihan.
m. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dinas kependudukan dan catatan
sipil menyatakan bahwa:
1) data kependudukan pendukung benar, maka dukungan dinyatakan
memenuhi syarat;
2) data kependudukan pendukung tidak benar, maka dukungan
tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat; atau
3) tidak dapat menyatakan kebenaran atas data kependudukan
pendukung, maka dukungan dinyatakan belum memenuhi syarat,
tapi tidak menggugurkan dukungan.
n. Dalam hal jumlah dukungan dinyatakan belum memenuhi syarat,
ditindaklanjuti verifikasi faktual oleh PPS
o. KPU Provinsi DKI Jakarta menyusun hasil verifikasi dalam Berita Acara
Model BA.3-KWK Perseorangan.
- 15 -
p. Berita Acara hasil verifikasi administrasi dibuat dalam 5 (lima) rangkap
asli yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk Bakal Pasangan Calon;
2) 1 (satu) rangkap untuk PPK;
3) 1 (satu) rangkap untuk PPS melalui PPK dengan dilampiri hasil
klarifikasi dari Dinas Kependundukan dan Catatan Sipil;
4) 1 (satu) rangkap untuk PPL melalui Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota;
5) 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi DKI Jakarta
q. Dukungan ganda terhadap Bakal Pasangan Calon terjadi apabila:
1) 1 (satu) orang memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1
(satu) Bakal Pasangan Calon perseorangan;
2) dukungan ganda meliputi:
a) kesamaan terhadap Nomor Induk Kependudukan, nama, jenis
kelamin, alamat, Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW),
tempat dan tanggal lahir, dan status perkawinan; atau
b) kesamaan terhadap Nomor Induk Kependudukan;
3) 1 (satu) orang memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu)
Bakal Pasangan Calon; atau
r. Dalam hal ditemukan dukungan ganda, dukungan hanya dihitung 1
(satu).
s. Dalam hal ditemukan dukungan ganda, ditindaklanjuti dengan verifikasi
faktual oleh PPS.
t. KPU Provinsi DKI Jakarta menyusun hasil verifikasi dukungan ganda
dalam Berita Acara Model BA.4-KWK Perseorangan.
u. Pada Pemilihan, KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan salinan asli
berita acara hasil verifikasi kepada:
1) Bakal Pasangan Calon perseorangan;
2) KPU/KIP Kabupaten/Kota; dan
3) PPS melalui PPK dengan dilampiri hasil verifikasi dukungan ganda.
v. Pada Pemilihan, KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan dokumen
dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan dan hasil verifikasi
dugaan dukungan ganda kepada PPS melalui KPU Provinsi DKI Jakarta
dan PPK.
w. Pendukung Bakal Pasangan Calon tidak dapat menarik kembali
dukungannya, sejak KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan dokumen
dukungan kepada PPS
- 16 -
3. Verifikasi Faktual
a. Berdasarkan hasil verifikasi administrasi, PPS melakukan verifikasi
faktual.
b. Verifikasi faktual oleh PPS, dilakukan untuk membuktikan kebenaran
dukungan kepada Bakal Pasangan Calon perseorangan.
c. Dalam pelaksanaan verifikasi faktual, PPS dapat mengangkat petugas
peneliti dari Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) setempat sesuai
kebutuhan.
d. PPS melakukan verifikasi faktual dengan cara mendatangi setiap tempat
tinggal pendukung yang telah dinyatakan memenuhi syarat administratif
untuk mencocokkan kebenaran nama, alamat pendukung, dan
dukungannya kepada Bakal Pasangan Calon.
e. Dalam hal pendukung menyatakan kebenaran dukungannya, dukungan
yang bersangkutan dinyatakan sah dan memenuhi syarat.
f. Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungannya,
pendukung mengisi Lampiran Berita Acara Model BA.5-KWK
Perseorangan, dan namanya dicoret dari daftar dukungan.
g. Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungannya,
tetapi yang bersangkutan tidak bersedia mengisi Lampiran Berita Acara
Model BA.5-KWK Perseorangan, dukungannya tetap dinyatakan sah.
h. Dalam hal seseorang atau lebih pendukung menarik dukungan kepada
Bakal Pasangan Calon pada tahap verifikasi faktual, dukungan
dimaksud tetap dinyatakan sah.
i. Dalam hal terdapat pendukung yang tidak dapat ditemui atau alamat
tempat tinggal pendukung tidak ditemukan, PPS memberikan catatan
pada kolom keterangan.
j. Dalam hal terdapat bukti fotokopi identitas yang meragukan, PPS dapat
meminta pendukung untuk menunjukkan identitas kependudukan yang
asli.
k. Dalam hal terdapat pendukung memberikan dukungan kepada lebih dari
1 (satu) Bakal Pasangan Calon, PPS menanyakan kepada pendukung
kepastian dukungannya terhadap 1 (satu) Bakal Pasangan Calon dan
pendukung membubuhkan tanda tangan/cap jempol terhadap Bakal
Pasangan Calon yang didukung, dan mencoret nama pendukung dalam
daftar nama pendukung dari Bakal Pasangan Calon yang tidak
didukung.
- 17 -
l. Dalam hal pendukung tidak membubuhkan tanda tangan atau cap
jempol pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan dan menyatakan
kebenaran dukungannya, dukungan dinyatakan sah dan diwajibkan
membubuhkan tanda tangan atau cap jempol pada kolom tanda tangan
atau cap jempol.
m. Dalam hal pendukung tidak membubuhkan tanda tangan atau cap
jempol pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan dan menyatakan
tidak mendukung mengisi Lampiran Berita Acara Model BA.5-KWK
Perseorangan, dukungan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan dicoret
dari daftar dukungan.
n. Dalam hal pendukung yang tercantum dalam formulir Model B.1-KWK
Perseorangan yang tidak terdapat tanda tangan bakal calon perseorangan
dan materai menyatakan kebenaran dukungannya, bakal calon
perseorangan membubuhkan tanda tangan pada formulir Model B.1-KWK
Perseorangan yang diserahkan pada masa perbaikan syarat pencalonan.
o. PPS dan/atau petugas verifikasi faktual wajib meminta lurah setempat
untuk menandatangani formulir Model B.1-KWK Perseorangan dan
membubuhkan cap/stempel kelurahan di atas tanda tangan.
p. PPS dan/atau petugas verifikasi faktual wajib mendokumentasikan
kegiatan verifikasi faktual.
q. Dalam hal pendukung tidak dapat ditemui, PPS melakukan verifikasi
faktual dengan cara berkoordinasi dengan Bakal Pasangan Calon
dan/atau tim penghubung Bakal Pasangan Calon menghadirkan seluruh
pendukung di wilayah kelurahan pada tempat yang telah ditentukan
paling lambat 3 (tiga) hari sejak pendukung tidak dapat ditemui, guna
mencocokkan dan meneliti kebenaran dukungan.
r. Dalam hal Bakal Pasangan Calon dan/atau tim penghubung Bakal
Pasangan Calon tidak dapat menghadirkan seluruh pendukung, PPS
hanya melakukan verifikasi faktual terhadap pendukung yang hadir.
s. Dalam hal pendukung tidak hadir, pendukung diberi kesempatan untuk
datang langsung ke PPS guna membuktikan dukungannya paling lambat
sebelum batas akhir verifikasi faktual.
t. Dalam hal pendukung tidak hadir sampai dengan batas waktu yang
ditentukan, dukungan Bakal Pasangan Calon yang bersangkutan
dinyatakan tidak memenuhi syarat dan nama pendukung tersebut
dicoret dari daftar dukungan.
- 18 -
u. Dalam hal Bakal Pasangan Calon dan/atau tim penghubung Bakal
Pasangan Calon tidak dapat menghadirkan pendukung karena
pendukung sedang sakit atau berada di luar wilayah administrasi
dilaksanakannya Pemilihan, Bakal Pasangan Calon dan/atau tim
penghubung Bakal Pasangan Calon dapat menfasilitasi pelaksanaan
verifikasi faktual dengan memanfaatkan teknologi informasi.
v. Verifikasi faktual dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat
dilakukan, sepanjang Bakal Pasangan Calon dan/atau tim penghubung
Bakal Pasangan Calon dapat menyerahkan surat keterangan atau
dokumen lain yang membuktikan bahwa pendukung yang bersangkutan
sedang sakit atau berada di luar wilayah administrasi dilaksanakannya
Pemilihan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
w. Pemanfaatan teknologi informasi disesuaikan dengan aksesibilitas daerah
dan kemampuan Bakal Pasangan Calon dan/atau tim penghubung
Bakal Pasangan Calon, dengan ketentuan dilakukan secara online dan
seketika (real time) dengan menggunakan panggilan video (video call) yang
memungkinkan PPS dan pendukung untuk saling bertatap muka,
melihat, dan berbicara secara langsung sebagaimana dalam verifikasi
faktual secara offline.
x. Dalam hal ketentuan tidak dilaksanakan, dukungan pendukung
dinyatakan tidak memenuhi syarat.
y. Dalam hal verifikasi faktual dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
informasi, terdapat keraguan terhadap pendukung, KPU Provinsi DKI
Jakarta melalui PPS dan difaslitasi oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat
melakukan verifikasi kembali terhadap:
1) Kartu Tanda Penduduk, untuk melihat kesesuaian foto dengan wajah
pendukung pada saat verifikasi faktual dengan video call dilakukan;
atau
2) keabsahan surat keterangan kepada instansi yang berwenang, untuk
mengetahui kebenaran alasan pendukung tidak dapat dihadirkan
4. Hasil Verifikasi Faktual Tingkat Kelurahan
a. PPS wajib menuangkan hasil verifikasi faktual ke dalam Berita Acara
Model BA.5-KWK Perseorangan yang ditandatangani oleh Ketua dan
Anggota PPS.
b. Berita acara hasil verifikasi faktual dibuat dalam 5 (lima) rangkap yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk setiap Bakal Pasangan Calon;
- 19 -
2) 1 (satu) rangkap untuk PPK dengan dilampiri semua dokumen
dukungan setiap Bakal Pasangan Calon;
3) 1 (satu) rangkap untuk KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui PPK;
4) 1 (satu) rangkap untuk PPL;
5) 1 (satu) rangkap untuk arsip PPS.
5. Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Tingkat Kecamatan
a. PPK melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan hasil
verifikasi faktual di wilayah kerjanya paling lama 7 (tujuh) hari setelah
menerima berita acara dari PPS.
b. Rapat pleno dihadiri oleh:
1) Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung;
2) Panwas Kecamatan; dan
3) PPS.
c. Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung, dan Panwas Kecamatan
dapat mengajukan keberatan dengan menunjukkan bukti pendukung.
d. Dalam hal keberatan dapat diterima, PPK melakukan pembetulan dan
mencatat ke dalam Lampiran Berita Acara Model BA.6-KWK
Perseorangan.
e. Dalam hal keberatan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung tidak dapat menerima, Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung mengisi Lampiran Berita Acara
Model BA.6-KWK Perseorangan.
f. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan dituangkan dalam Berita Acara
Model BA.6-KWK Perseorangan.
g. Berita acara rekapitulasi dibuat dalam rangkap 4 (empat), yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk setiap Bakal Pasangan Calon;
2) 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten/Kota;
3) 1 (satu) rangkap untuk Panwas Kecamatan;
4) 1 (satu) rangkap untuk arsip PPK.
6. Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Tingkat Kabupaten/Kota
a. KPU Kabupaten/Kota melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi
dukungan berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah dukungan dari PPK di
wilayah kerjanya paling lama 4 (empat) hari setelah menerima berita
acara dari PPK.
- 20 -
b. Rapat pleno dihadiri oleh:
1) Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung;
2) Panwas Kabupaten/Kota; dan
3) PPK.
c. Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung dan Panwas
Kabupaten/Kota dapat mengajukan keberatan dengan menunjukkan
bukti pendukung.
d. Dalam hal keberatan dapat diterima, KPU Kabupaten/Kota melakukan
pembetulan dan mencatat dalam Lampiran Berita Acara Model BA.7-KWK
Perseorangan.
e. Dalam hal keberatan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung tidak dapat menerima, Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung mengisi Lampiran Berita Acara
Model BA.7-KWK Perseorangan.
f. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan dituangkan dalam Berita Acara
Model BA.7-KWK Perseorangan.
g. Berita acara rekapitulasi, dibuat dalam rangkap 4 (empat), yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk setiap Bakal Pasangan Calon;
2) 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi DKI Jakarta dalam
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;
3) 1 (satu) rangkap untuk Panwas Kabupaten/Kota;
4) 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Kabupaten/Kota.
7. Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Tingkat Provinsi
a. Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Provinsi DKI
Jakarta melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan
berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah dukungan dari KPU
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya paling lama 3 (tiga) hari setelah
menerima berita acara dari KPU Kabupaten/Kota.
b. Rapat pleno dihadiri oleh:
1) Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung;
2) Bawaslu Provinsi; dan
3) KPU Kabupaten/Kota
c. Bakal Pasangan Calon atau tim penghubung dan Bawaslu Provinsi dapat
mengajukan keberatan dengan menunjukkan bukti pendukung.
- 21 -
d. Dalam hal keberatan dapat diterima, KPU Provinsi DKI Jakarta
melakukan pembetulan dan mencatat ke dalam Lampiran Berita Acara
Model BA.8-KWK Perseorangan.
e. Dalam hal keberatan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung tidak dapat menerima, Bakal
Pasangan Calon atau tim penghubung mengisi Lampiran Berita Acara
Model BA.8-KWK Perseorangan.
f. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan dituangkan dalam Berita Acara
Model BA.8-KWK Perseorangan.
g. Berita acara rekapitulasi, dibuat dalam rangkap 3 (tiga), yaitu:
1) 1 (satu) rangkap untuk setiap Bakal Pasangan Calon;
2) 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi DKI Jakarta;
3) 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi DKI Jakarta.
C. KETENTUAN PENGGANTIAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
1. Bakal Pasangan Calon perseorangan atau salah satu bakal calon
perseorangan yang mengundurkan diri pada masa verifikasi faktual
dukungan di tingkat PPS sampai dengan rekapitulasi jumlah dukungan,
dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat dan tidak dapat diganti dengan calon
lain.
2. Bakal Pasangan Calon perseorangan atau salah satu bakal calon
perseorangan yang mengundurkan diri, tidak dapat diusulkan sebagai Bakal
Pasangan Calon atau calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
3. Calon perseorangan yang berhalangan tetap pada masa verifikasi faktual
dukungan sampai dengan rekapitulasi jumlah dukungan, dapat diganti
dengan calon baru paling lama 5 (lima) hari sejak calon tersebut
berhalangan tetap.
4. Berhalangan tetap meliputi keadaan:
a. meninggal dunia; atau
b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.
5. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan calon pengganti kepada
masyarakat.
6. Pengumuman dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak masa penggantian
calon berakhir.
7. Masyarakat dapat memberikan tanggapan atau menarik dukungannya
sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum penetapan Bakal Pasangan Calon
peserta Pemilihan yaitu tanggal 21 Oktober 2016.
- 22 -
8. KPU Provinsi DKI Jakarta dan KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
persyaratan pencalonan dan persyaratan calon paling lama 3 (tiga) hari sejak
dokumen calon pengganti diterima.
9. Bakal Pasangan Calon perseorangan yang telah mengikuti proses verifikasi
administrasi tidak dapat diajukan sebagai calon dan/atau Bakal Pasangan
Calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
- 23 -
BAB IV
PENDAFTARAN BAKAL PASANGAN CALON
A. PENGUMUMAN DAN PENDAFTARAN
1. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan pendaftaran Bakal Pasangan
Calon pada tanggal 14 September sampai dengan 20 September 2016
melalui media massa, papan pengumuman dan laman KPU Provinsi DKI
Jakarta sesuai dengan jadwal sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta tentang Tahapan, Program
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017.
2. Dalam pengumuman pendaftaran Bakal Pasangan Calon dicantumkan:
a. Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta tentang penetapan persyaratan
pencalonan untuk partai politik atau gabungan partai politik, dan
Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta tentang persyaratan pencalonan
berupa jumlah dukungan dan persebarannya bagi Bakal Pasangan Calon
perseorangan;
b. waktu penyerahan dokumen dukungan;
c. tempat penyerahan.
3. Masa pendaftaran Bakal Pasangan Calon adalah tanggal 21 September
sampai dengan 23 September 2016.
4. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon dilakukan mulai pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 16.00 WIB di lantai 2 Kantor Komisi Pemilihan Umum
Provinsi DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya No.15 Jakarta Pusat.
5. Bakal Pasangan Calon perseorangan mendaftarkan diri kepada KPU Provinsi
DKI Jakarta selama masa pendaftaran.
6. Dalam menerima pendaftaran Bakal Pasangan Calon Perseorangan, KPU
Provinsi DKI Jakarta bertugas:
a. menerima dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon
perseorangan;
b. meneliti dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan
persebaran serta persyaratan Bakal Pasangan Calon Perseorangan;
c. berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf b, KPU
Provinsi DKI Jakarta mencatat penerimaan dokumen persyaratan
pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda
Terima Pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:
1) nama lengkap bakal calon Perseorangan;
- 24 -
2) hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan
pencalonan dan persyaratan calon;
3) alamat dan nomor telepon bakal calon Perseorangan;
4) jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon;
5) dokumen persyaratan dukungan dan sebaran dukungan bakal calon
Perseorangan.
d. menerima daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota,
dan kecamatan;
e. memberikan formulir sebagaimana huruf c kepada Bakal Pasangan
Calon Perseorangan;
f. memberikan surat pengantar pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani,
dan bebas penyalahgunaan narkotika di rumah sakit yang ditunjuk oleh
KPU Provinsi DKI Jakarta kepada Bakal Pasangan Calon.
B. DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON
1. Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang wajib
disampaikan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta terdiri atas:
a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Bakal Pasangan Calon
perseorangan menggunakan formulir Model B-KWK Perseorangan beserta
lampirannya;
b. surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Calon, sebagai
bukti pemenuhan persyaratan calon menggunakan formulir Model BB.1-
KWK;
c. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf b dilengkapi:
1) surat pengajuan pengunduran diri bagi Calon yang berstatus
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil
Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain;
2) surat pengajuan pengunduran diri sebagai anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Pegawai Negeri Sipil atau Kepala Desa, dan surat
permintaan berhenti dari jabatan Badan Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah;
3) tanda terima dari pejabat yang berwenang atas penyerahan surat
pengunduran diri atau permintaan berhenti sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dan angka 2; dan
- 25 -
4) surat keterangan bahwa pengunduran diri atau permintaan berhenti
sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 sedang diproses
oleh pejabat yang berwenang;
5) semua persyaratan pada angka 1) s/d 4) disampaikan kepada KPU
Provinsi DKI Jakarta paling lambat 5 (lima) hari sejak ditetapkan
sebagai calon.
d. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf b dilengkapi::
1) surat pemberitahuan pencalonan bagi Calon yang berstatus sebagai
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan
Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; dan
2) tanda terima penyampaian surat pemberitahuan pencalonan dari
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
e. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf b dilengkapi
keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang bagi Calon yang
berstatus sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota;
f. Kepala Desa yang dicalonkan mencalonkan diri secara perseorangan
menjadi Bakal Pasangan Calon, wajib menyampaikan surat
pemberitahuan kepada Bupati atau Walikota melalui Camat yang
dibuktikan dengan tanda terima pemberitahuan.
g. Perangkat Desa yang dicalonkan atau mencalonkan diri secara
perseorangan menjadi Bakal Pasangan Calon, wajib menyampaikan surat
pemberitahuan kepada Kepala Desa yang dibuktikan dengan tanda
terima pemberitahuan.
h. Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf f dan g
disampaikan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta pada saat pendaftaran.
i. surat penyataan pemenuhan persyaratan calon dilengkapi dengan
fotokopi nomor registrasi upaya hukum yang sedang dilakukan, bagi
bakal calon perseorangan yang sedang dalam proses peradilan pidana;
j. bagi bakal calon Perseorangan dengan status Mantan Terpidana, wajib
menyerahkan:
1) surat pernyataan sebagai Mantan Terpidana yang secara terbuka dan
jujur mengemukakan kepada publik sebagai Mantan Terpidana dan
bukti dimuat pada surat kabar lokal atau nasional;
- 26 -
2) surat keterangan yang menyatakan bahwa Bakal Calon Perseorangan
yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang
dari Kepolisian Daerah.
3) surat keterangan telah selesai menjalani masa pidana dari kepala
lembaga permasyarakatan;
4) surat keterangan telah selesai menjalani pembebasan bersyarat, cuti
bersyarat dan cuti menjelang bebas dari kepala badan
pemasyarakatan, dalam hal Bakal calon perseorangan mendapat
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas;
5) surat keterangan dari kejaksaan, dalam hal Mantan Terpidana tidak
menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan
atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana.
k. surat pernyataan pemenuhan persyaratan calon bahwa yang bersangkutan
bukan mantan terpidana bandar narkoba atau mantan terpidana kejahatan
seksual terhadap anak dilampiri dengan salinan putusan pengadilan yang
telah berkekuatan hukum tetap;
l. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari pengadilan
negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Calon sebagai bukti
pemenuhan persyaratan calon.
m. surat keterangan catatan kepolisian yang menerangkan Bakal calon
perseorangan pernah/tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang
dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah
n. surat tanda terima penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggara
negara dari instansi yang berwenang memeriksa laporan harta kekayaan
penyelenggara negara sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon
o. surat keterangan tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara
perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung
jawabnya yang merugikan keuangan negara dari pengadilan negeri yang
wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Calon sebagai bukti pemenuhan
persyaratan calon:
p. surat keterangan tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari pengadilan
niaga atau pengadilan tinggi yang wilayah hukumnya meliputi tempat
tinggal calon sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon
- 27 -
q. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama calon, tanda
terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama bakal calon, untuk masa 5 (lima)
tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak, dan tanda bukti
tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
tempat calon yang bersangkutan terdaftar
r. daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditandatangani oleh calon dan
Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Gabungan Partai Politik bagi
calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik,
dan ditandatangani oleh bakal calon perseorangan bagi calon
Perseorangan menggunakan formulir Model BB.2-KWK;
s. fotokopi Kartu Tanda Penduduk;
t. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang telah dilegalisasi
oleh instansi yang berwenang
u. naskah visi, misi dan program Bakal Pasangan Calon mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang
ditandatangani Bakal Pasangan Calon;
v. daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan/atau
kecamatan;
w. pasfoto terbaru masing-masing calon ukuran 4 cm x 6 cm berwarna
sebanyak 4 (empat) lembar dan hitam putih sebanyak 4 (empat) lembar,
serta foto calon ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2
(dua) lembar beserta softcopy;
2. Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya, dibubuhi tanda tangan
asli/basah oleh bakal calon perseorangan.
C. LAMPIRAN SURAT PENCALONAN DARI PASANGAN PERSEORANGAN
1. berita acara rekapitulasi hasil verifikasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;
2. dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan dan lampirannya
menggunakan formulir Model B.1-KWK Perseorangan dan formulir Model B.
2-KWK Perseorangan;
3. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, dan
program Bakal Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Bakal Pasangan Calon
menggunakan formulir Model B.4-KWK Perseorangan;
- 28 -
4. naskah visi, misi dan program Bakal Pasangan Calon mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani
oleh Bakal Pasangan Calon;
5. dokumen administrasi persyaratan calon perseorangan
6. Pada saat pendaftaran Bakal Pasangan Calon perseorangan mendaftarkan
Tim Kampanye
7. Surat pencalonan beserta dokumen administrasi Bakal Calon Perseorangan
disampaikan dalam bentuk softcopy dan hardcopy, dibuat dalam 3 (tiga)
rangkap, meliputi:
a. 1 (satu) rangkap asli;
b. 2 (dua) rangkap salinan;
- 29 -
BAB V
PENELITIAN DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN
PERSYARATAN CALON
A. PENELITIAN KESEHATAN JASMANI, ROHANI, DAN BEBAS NARKOTIKA
1. KPU Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Himpunan Psikologi Indonesia
(Himpsi) tingkat provinsi atau kabupaten/kota untuk::
a. menetapkan standar kemampuan sehat jasmani dan rohani, dan standar
bebas penyalahgunaan narkotika dengan Keputusan KPU Provinsi DKI
Jakarta;
b. menetapkan rumah sakit pemerintah yang dapat ditunjuk untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani dengan
Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta.
2. KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan standar kemampuan sehat
jasmani dan rohani, dan bebas penyalahgunaan narkotika sebagaimana
dimaksud pada angka 1 huruf a kepada rumah sakit pemerintah sebagai
rujukan dalam pemeriksaan kesehatan Bakal Calon.
3. KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan nama rumah sakit pemerintah
yang ditunjuk kepada Bakal Pasangan Calon untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas penyalahgunaan
narkotika.
4. Rumah sakit pemerintah yang melakukan pemeriksaaan kesehatan Bakal
Calon Perseorangan sebagaimana dimaksud pada angka 3 menyampaikan
hasil pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas penyalahgunaan
narkotika kepada KPU Provinsi DKI Jakarta sebagai bukti kebenaran
kelengkapan persyaratan calon.
5. Hasil pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada angka 4 bersifat
final dan tidak dapat dilakukan pemeriksaan pembanding.
B. PENELITIAN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON
1. KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan penelitian persyaratan administrasi
terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon pada tanggal 23 s.d. 29 September 2016.
2. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 1 dituangkan dalam
formulir Model BA.HP-KWK dan lampirannya.
- 30 -
3. Penelitian terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan
pencalonan dan persyaratan calon meliputi penelitian terhadap:
a. tanda tangan Bakal Pasangan Calon;
b. materai 6000 (enam ribu) rupiah; dan
c. kesesuaian isi dokumen dengan ketentuan dalam Keputusan ini.
4. Dalam hal Bakal Pasangan Calon mencantumkan riwayat pendidikan di atas
sekolah lanjutan tingkat atas, Bakal Pasangan Calon wajib menyertakan:
a. fotokopi ijazah perguruan tinggi negeri atau swasta yang dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang di perguruan tinggi yang bersangkutan;
b. legalisasi yang dilakukan oleh Pimpinan perguruan tinggi negeri atau
swasta yang baru, apabila perguruan tinggi negeri atau swasta tempat
Calon berkuliah telah berganti nama;
c. legalisasi yang dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi
Swasta/Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Agama di wilayah
perguruan tinggi swasta itu berada, apabila perguruan tinggi swasta
tempat Bakal Calon Perseorangan berkuliah tidak beroperasi lagi.
5. Dalam hal sekolah tidak beroperasi lagi atau telah bergabung dengan
sekolah lain, fotokopi ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Bakal Calon
Perseorangan yang bersangkutan harus dilegalisasi oleh instansi atau
satuan kerja yang menyelenggarakan urusan pendidikan atau pendidikan
agama di kabupaten/kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri.
6. Dalam hal ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Bakal Calon
Perseorangan yang bersangkutan tidak dapat ditemukan atau hilang, calon
wajib menyertakan surat keterangan pengganti ijazah/Surat Tanda Tamat
Belajar (STTB) dari sekolah bersangkutan.
7. Dalam hal ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Bakal Calon
Perseorangan yang bersangkutan tidak dapat ditemukan atau hilang, dan
sekolah tempat Bakal Calon Perseorangan bersekolah tidak beroperasi lagi,
Bakal Calon Perseorangan wajib menyertakan surat keterangan pengganti
ijazah yang dikeluarkan oleh instansi atau satuan kerja yang
menyelenggarakan urusan pendidikan atau pendidikan agama di
kabupaten/kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri.
8. Pengesahan fotokopi ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang
diperoleh dari sekolah luar negeri dilakukan oleh kepala sekolah yang
bersangkutan dan/atau instansi yang menyelenggarakan urusan
pendidikan.
- 31 -
9. Pengesahan fotokopi ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang
diperoleh dari sekolah asing di Indonesia dan sekolah internasional
dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau instansi yang
menyelenggarakan urusan pendidikan.
10. Pengesahan fotokopi ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang
diperoleh dari sekolah asing di luar negeri dilakukan oleh pejabat yang
berwenang di instansi yang menyelenggarakan urusan pendidikan.
11. Dalam hal terdapat keraguan dan/atau masukan dari masyarakat terhadap
keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon,
KPU Provinsi DKI Jakarta dapat melakukan klarifikasi kepada instansi yang
berwenang.
12. KPU Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait menuangkan hasil klarifikasi
sebagaimana dimaksud pada angka 11 dalam berita acara.
13. KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan hasil penelitian sebagaimana
dimaksud dalam angka 1 dan angka 2 kepada Bakal Pasangan Calon dan
mengumumkan paling lambat pada tanggal 28 September 2016.
14. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada 13,
dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon dinyatakan
belum lengkap dan/atau belum memenuhi syarat dan/atau tidak memenuhi
syarat, Bakal Pasangan Calon perseorangan diberi kesempatan untuk
melengkapi dan/atau memperbaiki persyaratan pada tanggal 29 September
s.d 1 Oktober 2016.
15. Perbaikan dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 14
dikecualikan bagi calon atau Bakal Pasangan Calon yang dinyatakan tidak
memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba.
16. Dalam hal calon atau Bakal Pasangan Calon dinyatakan tidak memenuhi
syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba, Calon atau
Bakal Pasangan Calon yang bersangkutan dapat diganti dengan Calon atau
Bakal Pasangan Calon baru.
17. Penggantian Bakal Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 16
dilakukan pada masa perbaikan.
- 32 -
BAB VI
PERBAIKAN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON
A. TATA CARA PENYERAHAN PERBAIKAN PERSYARATAN PENCALONAN DAN
PERSYARATAN CALON
1. Bakal Pasangan Calon Perseorangan melakukan perbaikan persyaratan
jumlah minimal dukungan dan/atau persebaran dan menyampaikan kepada
KPU Kabupaten/Kota pada masa perbaikan selama 3 (tiga) hari setelah
pemberitahuan hasil verifikasi diterima yaitu tanggal 29 September s.d. 1
Oktober 2016.
2. Bakal Pasangan Calon perseorangan melakukan perbaikan terhadap
persyaratan calon dan menyampaikan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta
pada masa perbaikan selama 3 (tiga) hari yaitu tanggal 1 Oktober s.d. 3
Oktober 2016.
3. Perbaikan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon
sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dilakukan hanya
terhadap dokumen yang dinyatakan belum lengkap dan/atau belum
memenuhi syarat dan/atau tidak memenuhi syarat pada penelitian
administrasi.
4. Bakal Pasangan Calon perseorangan yang belum memenuhi syarat
dukungan dan/atau tidak memenuhi syarat sebaran dukungan, diberi
kesempatan untuk melengkapi kekurangan syarat dukungan selama 5 (lima)
hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima, dengan ketentuan:
a. jumlah dukungan yang diserahkan paling sedikit 2 (dua) kali lipat dari
jumlah kekurangan dukungan;
b. dukungan yang diserahkan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat
berupa dukungan baru yang belum memberikan dukungan sebelumnya
kepada Bakal Pasangan Calon mana pun dan/atau dukungan lama yang
telah diperbaiki, antara lain daftar nama pendukung yang alamatnya
tidak sesuai dengan wilayah administrasi PPS dan/atau daftar nama
pendukung yang tidak dilengkapi kartu tanda penduduk;
c. Bakal Pasangan Calon dapat menentukan kelurahan dan kecamatan
yang menjadi basis untuk perbaikan dukungan sebagaimana dimaksud
pada huruf a.
5. Kekurangan jumlah dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan
sebagaimana dimaksud pada angka 4, wajib dilengkapi pada masa
perbaikan.
- 33 -
6. Bakal Pasangan Calon perseorangan menyerahkan perbaikan dukungan
dalam bentuk softcopy dan hardcopy sebanyak 3 (tiga) rangkap kepada KPU
Kabupaten/Kota.
7. KPU Kabupaten/Kota menyampaikan berkas perbaikan dukungan
sebagaimana dimaksud pada angka 6:
a. 1 (satu) rangkap fotokopi kepada PPS melalui PPK;
b. 1 (satu) rangkap fotokopi kepada Bakal Pasangan Calon, setelah
mendapat pengesahan KPU Provinsi DKI Jakarta dengan membubuhkan
paraf dan cap basah, untuk arsip;
c. 1 (satu) rangkap asli kepada KPU Provinsi DKI Jakarta, untuk arsip.
8. Dalam menerima perbaikan dokumen persyaratan Bakal Pasangan Calon,
KPU Kabupaten/Kota melakukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam
BAB IV Huruf A angka 6 huruf a, huruf b, dan huruf c.
9. Dalam melaksanakan prosedur sebagaimana dimaksud dalam angka 8, KPU
Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan
dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda Terima Dokumen
Perbaikan (formulir Model TT.2-KWK).
10. Penyerahan perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan
sebagaimana dimaksud dalam angka 8, meliputi dokumen:
a. surat pernyataan dukungan yang berisi data sebagaimana dimaksud
dalam BAB III Huruf A angka 5, yang ditanda tangan atau cap jempol
pendukung menggunakan formulir Model B.1-KWK Perseorangan
Perbaikan;
b. rekapitulasi jumlah dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan dan
persebaran yang disusun menggunakan formulir Model B.2-KWK
Perseorangan Perbaikan yang berisi data sebagaimana dimaksud dalam
Pasal BAB III Huruf A angka 6.
11. Perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan yang disampaikan
setelah batas akhir masa perbaikan persyaratan Bakal Pasangan Calon,
tidak dapat diterima oleh KPU Kabupaten/Kota dan dituangkan dalam
Berita Acara.
12. KPU Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Keputusan berdasarkan Berita Acara
sebagaimana dimaksud pada angka 11.
B. TATA CARA VERIFIKASI HASIL PERBAIKAN SYARAT PENCALONAN DAN
SYARAT CALON
1. KPU Provinsi DKI Jakarta dan KPU Kabupaten/Kota melakukan melakukan
verifikasi terhadap perbaikan persyaratan calon dan pencalonan dengan
- 34 -
menempuh prosedur sebagaimana dimaksud dalam BAB VI Huruf A angka
1, 2, dan 3 paling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima perbaikan yaitu
pada tanggal 4 s.d. 10 Oktober 2016.
2. Verifikasi tidak dilakukan terhadap berkas persyaratan calon yang telah
dinyatakan lengkap atau memenuhi syarat, kecuali mendapat rekomendasi
dari Bawaslu Provinsi DKI Jakarta atau Panwas Kabupaten/Kota atau
laporan tertulis dari masyarakat yang dilampiri identitas kependudukan
pelapor yang jelas, bukti-bukti yang mendasari/memperkuat laporannya,
dan uraian mengenai penjelasan obyek masalah yang dilaporkan.
3. Dalam hal rekomendasi Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota atau
laporan tertulis masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 2 berkaitan
dengan berkaitan dengan syarat calon , KPU Provinsi DKI Jakarta
menindaklanjuti klarifikasi kepada instansi yang berwenang.
4. Hasil verifikasi perbaikan dituangkan dalam formulir Model BA.HP
Perbaikan-KWK dan lampirannya.
5. KPU Kabupaten/Kota mengumumkan kepada masyarakat dan
menyampaikan hasil verifikasi kepada Bakal Pasangan Calon perseorangan.
6. KPU Kabupaten/Kota melakukan penelitian administrasi perbaikan
dukungan dan persebarannya dengan menempuh prosedur verifikasi jumlah
minimal dukungan dan persebarannya.
7. Dalam hal perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan
mencapai paling sedikit 2 (dua) kali jumlah kekurangan dukungan dan/atau
memenuhi persebarannya, KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
administrasi terhadap perbaikan dukungan.
8. Dalam hal perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan tidak
mencapai paling sedikit 2 (dua) kali jumlah kekurangan dukungan dan/atau
tidak memenuhi sebaran dukungan, Bakal Pasangan Calon yang
bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dukungan.
9. KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadap dugaan dukungan
ganda Bakal Pasangan Calon perseorangan
10. Dalam hal pada verifikasi terdapat dukungan ganda berupa 1 (satu) orang
pendukung telah memberikan dukungan kepada Bakal Pasangan Calon
perseorangan yang telah dinyatakan memenuhi syarat, maka dukungan
perbaikan Bakal Pasangan Calon dinyatakan tidak memenuhi syarat.
11. Berdasarkan hasil verifikasi administrasi, PPS melakukan verifikasi faktual
secara kolektif, berkoordinasi dengan Bakal Pasangan Calon perseorangan
dan/atau tim penghubung Bakal Pasangan Calon.
- 35 -
12. Verifikasi faktual secara kolektif dilaksanakan dengan menempuh prosedur
verifikasi faktual sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 3.
13. Berdasarkan hasil verifikasi faktual oleh PPS, PPK melaksanakan
rekapitulasi hasil verifikasi faktual tingkat Kelurahan dan Kecamatan
sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 5.
14. Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota
melaksanakan rekapitulasi hasil verifikasi faktual tingkat Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 6.
15. Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi DKI
Jakarta melakukan rekapitulasi terhadap hasil penelitian perbaikan
dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan untuk Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan menempuh prosedur rekapitulasi
hasil verifikasi faktual tingkat Provinsi sebagaimana dimaksud BAB III
huruf B angka 7.
16. Berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam angka 13,
angka 14, dan angka 15, KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan penelitian
pemenuhan syarat dukungan minimal dan persebaran.
17. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada
angka 16, dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan telah memenuhi
syarat minimal dukungan dan persebaran dukungan, KPU Provinsi DKI
Jakarta menyatakan perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon
perseorangan memenuhi syarat.
18. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada
angka 17, dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan tidak memenuhi
syarat minimal dukungan dan persebaran dukungan, KPU Provinsi DKI
Jakarta menyatakan perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon
perseorangan tidak memenuhi syarat.
- 36 -
BAB VII
PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PASANGAN CALON
1. KPU Provinsi DKI Jakarta menetapkan hasil verifikasi persyaratan
pencalonan, persyaratan bakal calon, penetapan Pasangan Calon peserta
Pemilihan pada rapat pleno dan menuangkan hasil verifikasi dalam Berita
Acara Penetapan Pasangan Calon.
2. Berdasarkan Berita Acara Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1,
KPU Provinsi DKI Jakarta menetapkan paling sedikit 2 (dua) Pasangan
Calon dengan Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 22 Oktober
2016.
3. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan hasil penetapan Pasangan Calon
dalam rapat pleno terbuka di kantor KPU Provinsi di kantor KPU Provinsi
DKI Jakarta.
4. Bagi Calon yang berstatus sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil wajib
menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian
dari Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil kepada KPU Provinsi DKI Jakarta paling
lambat 1 (satu) hari sebelum KPU Provinsi DKI Jakarta menetapkan
Pasangan Calon.
5. Bagi Calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah wajib menyampaikan keputusan pejabat
yang berwenang tentang pemberhentian dari jabatan pada Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah kepada KPU Provinsi DKI
Jakarta paling lambat 1 (satu) hari sebelum KPU Provinsi DKI Jakarta
menetapkan Pasangan Calon.
6. Calon yang tidak menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada
angka 4 dan angka 5, dinyatakan tidak memenuhi syarat.
7. KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan pengundian nomor urut Pasangan
Calon yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dalam
rapat pleno terbuka pada tanggal 23 Oktober 2016.
8. Rapat pleno KPU Provinsi DKI Jakarta sebagaimana dimaksud pada angka 7
dihadiri oleh:
a. Pasangan Calon;
- 37 -
b. wakil Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan
Pasangan Calon;
c. Pasangan Calon perseorangan;
d. Tim Kampanye;
e. Bawaslu Provinsi DKI Jakarta;
f. media massa; dan
g. tokoh masyarakat.
9. Pasangan Calon wajib hadir dalam rapat pleno pengundian nomor urut
sebagaimana dimaksud pada angka 8.
10. Bagi calon atau Pasangan Calon yang tidak hadir dalam rapat pleno dengan
menyampaikan alasan tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan,
pengambilan nomor urut sebagaimana dimaksud pada angka 9 dan
penandatanganan pada rancangan daftar Pasangan Calon dilakukan oleh
petugas perwakilan dari Tim Kampanye.
11. Petugas sebagaimana dimaksud pada angka 10 wajib mendapat dan
membawa surat mandat tertulis dari Pasangan Calon.
12. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan hasil pengundian nomor urut
sebagaimana dimaksud pada angka 7.
13. Nama lengkap Pasangan Calon pada daftar Pasangan Calon dan surat
suara, harus sesuai dengan nama Pasangan Calon yang tercantum dalam
Kartu Tanda Penduduk Pasangan Calon yang bersangkutan.
14. KPU Provinsi DKI Jakarta menyusun nomor urut dan nama Pasangan Calon
dalam daftar Pasangan Calon.
15. Penyusunan daftar Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 14
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Pasangan Calon.
16. Penetapan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 15
ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta.
17. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan nama dan nomor urut Pasangan
Calon yang telah ditetapkan sebagai peserta Pemilihan pada tanggal 23
Oktober 2016.
18. Penetapan dan pengumuman Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada
angka 17 bersifat final dan mengikat.
19. Nomor urut dan daftar nama Pasangan Calon peserta Pemilihan yang
ditetapkan dan telah diumumkan, digunakan untuk:
a. menyusun daftar dan nomor urut nama Pasangan Calon;
b. mencetak surat suara;
c. keperluan kampanye; dan
- 38 -
d. dipasang di setiap Tempat Pemungutan Suara pada hari pemungutan
suara.
20. Pasangan Calon mengumumkan laporan harta kekayaan pribadi/pejabat
negara hasil penelitian dan/atau klarifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi
kepada masyarakat, paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari pemungutan
suara, dengan difasilitasi oleh KPU Provinsi DKI Jakarta.
21. Dalam hal Pasangan Calon berhalangan untuk mengumumkan laporan
harta kekayaan pribadi/pejabat negara sebagaimana dimaksud pada angka
20, Pasangan Calon dapat memberikan surat kuasa kepada KPU Provinsi
DKI Jakarta untuk mengumumkan.
22. Pasangan Calon dan/atau salah seorang calon dari Pasangan Calon
perseorangan dilarang mengundurkan diri terhitung sejak ditetapkan
sebagai Peserta Pemilihan oleh KPU Provinsi DKI Jakarta.
23. Pasangan Calon perseorangan yang mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud pada angka 22, dinyatakan gugur dan tidak dapat diganti.
24. Selain dinyatakan gugur dan tidak dapat diganti, Pasangan Calon
perseorangan sebagaimana dimaksud pada angka 23 dikenakan sanksi
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Pemilihan
- 39 -
BAB VIII
PENGGANTIAN BAKAL PASANGAN CALON
1. Penggantian Bakal Calon Perseorangan atau Calon dapat dilakukan oleh
Calon perseorangan, dalam hal:
a. dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan;
b. berhalangan tetap; atau
c. dijatuhi pidana berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap.
2. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b meliputi
keadaan:
a. meninggal dunia; atau
b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen;
3. Berhalangan tetap karena meninggal sebagaimana dimaksud pada angka 2
huruf a, dibuktikan dengan surat keterangan dari lurah/kepala desa atau
sebutan lain atau camat setempat.
4. Berhalangan tetap karena tidak mampu melaksanakan tugas secara
permanen sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b dibuktikan dengan
surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
5. Penggantian Bakal Calon Perseorangan atau Bakal Pasangan Calon
Perseorangan dapat dilakukan pada tahap sebagai berikut:
a. sampai dengan tahap verifikasi persyaratan calon;
b. sebelum penetapan Pasangan Calon;
c. sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan 30 (tiga puluh) hari
sebelum hari pemungutan suara.
6. Penggantian Bakal Calon Perseorangan yang dinyatakan tidak memenuhi
syarat kesehatan atau berhalangan tetap dapat dilakukan dengan mengubah
kedudukan:
a. calon Gubernur menjadi calon Wakil Gubernur
b. calon Wakil Gubernur menjadi calon Gubernur,
7. Dalam hal Pasangan Calon perseorangan berhalangan tetap sejak
ditetapkan sebagai Pasangan Calon sampai dengan hari pemungutan suara,
Pasangan Calon dinyatakan gugur dan tidak dapat mengikuti Pemilihan.
8. Dalam hal salah satu calon dari Pasangan Calon perseorangan berhalangan
tetap sejak ditetapkan sebagai Pasangan Calon sampai dengan hari
pemungutan suara, calon perseorangan dapat mengusulkan calon pengganti
- 40 -
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara untuk
ditetapkan sebagai Pasangan Calon.
9. Dalam hal salah satu calon dari Pasangan Calon perseorangan berhalangan
tetap 29 (dua puluh sembilan) hari sebelum hari pemungutan suara, atau
calon perseorangan tidak mengusulkan calon pengganti, salah satu calon
dari Pasangan Calon yang tidak berhalangan tetap ditetapkan sebagai
Pasangan Calon.
10. Dalam hal salah satu calon dari Pasangan Calon perseorangan berhalangan
tetap sebagaimana dimaksud pada angka 7 dan angka 8, KPU Provinsi DKI
Jakarta wajib mengumumkan kepada masyarakat.
11. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada angka 9 KPU
Provinsi DKI Jakarta melanjutkan Pemilihan dengan salah satu calon dari
Pasangan Calon yang tidak berhalangan tetap sebagai Pasangan Calon
peserta Pemilihan.
12. KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan
kebenaran dokumen persyaratan calon atau Bakal Pasangan Calon
pengganti sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a, dan menetapkan
Pasangan Calon paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya surat
pengusulan calon atau Pasangan Calon pengganti.
13. KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan
kebenaran dokumen persyaratan calon atau Pasangan Calon pengganti
sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf b dan huruf c paling lambat 3
(tiga) hari sejak diterimanya surat pengusulan calon atau Pasangan Calon
pengganti.
14. KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan hasil verifikasi sebagaimana
dimaksud pada angka 13 secara tertulis kepada Pimpinan Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik dan calon atau Pasangan Calon pengganti paling
lambat 1 (satu) hari sejak sejak dinyatakan memenuhi syarat.
- 41 -
BAB IX
LARANGAN DAN SANKSI
1. Bakal Pasangan Calon perseorangan dilarang menerima imbalan dalam
bentuk apapun pada proses pencalonan Pemilihan.
2. Setiap orang atau lembaga dilarang memberi imbalan kepada Pasangan
Calon perseorangan dalam bentuk apapun dalam proses pencalonan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
3. Pasangan Calon perseorangan yang menerima imbalan sebagaimana
dimaksud pada angka 2, harus dibuktikan dengan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
4. Dalam hal Pasangan Calon perseorangan terbukti menerima imbalan
sebagaimana dimaksud pada angka 1, Pasangan Calon perseorangan yang
bersangkutan dinyatakan gugur dan dilarang mendaftar sebagai Bakal
Pasangan Calon pada periode berikutnya di daerah yang sama.
5. Dalam hal putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap menyatakan seseorang atau lembaga terbukti memberi imbalan dalam
proses pencalonan, penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan, atau
Pasangan Calon terpilih, atau sebagai Gubernur, Wakil Gubernur Provinsi
DKI Jakarta dibatalkan.
6. Pasangan Calon perseorangan yang terbukti menerima imbalan
sebagaimana dimaksud pada angka 1, dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang tentang Pemilihan.
7. Pasangan Calon dikenakan sanksi pembatalan sebagai peserta Pemilihan
oleh KPU Provinsi DKI Jakarta, apabila:
a. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye terbukti menjanjikan
dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi
pemilih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, sebelum hari pemungutan suara;
b. Pasangan Calon terbukti menerima dan/atau memberikan imbalan
dalam proses pencalonan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. Pasangan Calon terbukti melakukan kampanye di media cetak atau
elektronik, berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi DKI Jakarta atau
Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta;
d. melakukan penggantian pejabat dan menggunakan program serta
kegiatan Pemerintahan Daerah untuk kegiatan Pemilihan sejak
- 42 -
ditetapkan sebagai Pasangan Calon, bagi Calon atau Pasangan Calon
yang berstatus sebagai Petahana.
8. Pembatalan Pasangan Calon peserta Pemilihan sebagaimana dimaksud pada
angka 7 tidak mengubah nomor urut Pasangan Calon peserta Pemilihan
yang lain.
- 43 -
BAB X
PENUNDAAN
1. Dalam hal sampai dengan akhir masa pendaftaran Pasangan Calon hanya
terdapat 1 (satu) Pasangan Calon atau tidak ada Pasangan Calon yang
mendaftar, KPU Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa pendaftaran
Pasangan Calon.
2. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon tidak ada atau hanya 1 (satu) Pasangan Calon yang
memenuhi persyaratan, KPU Provinsi DKI Jakarta membuka kembali
pendaftaran Bakal Pasangan Calon.
3. Pembukaan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan
bagi Bakal Pasangan Calon yang telah ditolak atau telah dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan.
4. Sebelum memperpanjang masa pendaftaran atau membuka kembali
pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 KPU Provinsi
DKI Jakarta menetapkan penundaan tahapan pencalonan.
5. Penetapan penundaan tahapan pencalonan oleh KPU Provinsi DKI Jakarta
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 4,
diberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
DKI Jakarta untuk selanjutnya disampaikan oleh Gubernur Provinsi DKI
Jakarta kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah dalam
negeri, dengan dilampiri Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta tentang
perubahan tahapan, program, dan jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
6. Dalam hal pembatalan Bakal Pasangan Calon sebagai peserta Pemilihan
mengakibatkan jumlah Bakal Pasangan Calon kurang dari 2 (dua) pasangan,
KPU Provinsi DKI Jakarta menunda pelaksanaan penetapan Pasangan
Calon peserta Pemilihan.
7. KPU Provinsi DKI Jakarta membuka kembali pendaftaran Bakal Pasangan
Calon paling lama 3 (tiga) hari sejak pembatalan Bakal Pasangan Calon yang
bersangkutan.
8. Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 6 mengakibatkan
tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan secara serentak pada
hari yang sama, KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan pemungutan suara
susulan.
- 44 -
9. Penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 6 ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta.
10. Dalam hal terdapat calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap yang
mengakibatkan tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan pada
hari pemungutan suara yang telah ditentukan, KPU Provinsi DKI Jakarta
menunda pelaksanaan pemungutan suara.
11. KPU Provinsi DKI Jakarta membuka kembali pendaftaran Bakal Pasangan
Calon paling lama 3 (tiga) hari sejak penundaan pelaksanaan pemungutan
suara.
12. Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 10
mengakibatkan tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan secara
serentak pada hari yang sama, KPU Provinsi DKI Jakarta melakukan
pemungutan suara susulan.
13. Penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 10 ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta.
14. Dalam hal terdapat keadaan:
a. setelah dilakukan penundaan, dan sampai dengan berakhirnya masa
perpanjangan pendaftaran, hanya terdapat 1 (satu) Bakal Pasangan
Calon yang mendaftar;
b. terdapat lebih dari 1 (satu) Bakal Pasangan Calon yang mendaftar, dan
berdasarkan hasil verifikasi hanya terdapat 1 (satu);
c. sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan saat dimulainya masa
Kampanye, terdapat Pasangan Calon yang berhalangan tetap yang
mengakibatkan hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon;
d. sejak dimulainya masa Kampanye sampai dengan hari pemungutan
suara, terdapat Pasangan Calon yang berhalangan tetap yang
mengakibatkan hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon; atau
e. terdapat Pasangan Calon yang dikenakan sanksi pembatalan sebagai
peserta Pemilihan yang mengakibatkan hanya terdapat 1 (satu)
Pasangan Calon.
KPU Provinsi DKI Jakarta melanjutkan penyelenggaraan Pemilihan dengan 1
(satu) Pasangan Calon.
15. Tata cara penyelenggaraan Pemilihan dengan 1 (satu) Pasangan Calon
berpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang mengatur
tentang Pemilihan dengan 1 (satu) Pasangan Calon.
- 45 -
BAB XI
TANGGAPAN MASYARAKAT
1. KPU Provinsi DKI Jakarta mengumumkan daftar Bakal Pasangan Calon
beserta dokumen pendaftarannya kepada masyarakat untuk mendapat
masukan dan tanggapan.
2. Masukan dan tanggapan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 1
dapat disampaikan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta sejak pengumuman
Bakal Pasangan Calon pada laman KPU Provinsi DKI Jakarta dan/atau
media cetak atau media elektronik sampai dengan masa penelitian.
3. Masukan dan tanggapan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 2,
dibuat secara tertulis dan dilengkapi dengan identitas yang jelas dan
fotokopi Kartu Tanda Penduduk.
- 46 -
BAB XII
PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA
1. Sengketa tata usaha negara Pemilihan merupakan sengketa yang timbul
dalam bidang tata usaha negara antara Bakal Pasangan Calon dengan KPU
Provinsi DKI Jakarta sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU Provinsi
DKI Jakarta tentang penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan.
2. Penyelesaian sengketa tata usaha negara sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 diselesaikan melalui upaya administrasi di Bawaslu Provinsi DKI
Jakarta.
3. Dalam hal masih terdapat keberatan atas putusan Bawaslu Provinsi DKI
Jakarta, dapat diajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.
4. Tata cara penyelesaian sengketa tata usaha Negara sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang tentang Pemilihan.
- 47 -
BAB XIII
PERUBAHAN FORMULIR
1. Mengubah sebagian bentuk dan jenis formulir untuk keperluan pencalonan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
2. Bentuk dan jenis formulir untuk keperluan pencalonan Pemilihan pada
daerah yang berstatus khusus atau istimewa dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
3. Pengadaan formulir sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2,
dilaksanakan oleh Sekretariat KPU Provinsi DKI Jakarta.
- 48 -
BAB XIV
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, pegawai kesekretariatan
penyelenggara Pemilihan dan pengawas Pemilihan dilarang memberikan
dukungan kepada Bakal Pasangan Calon perseorangan.
2. Dalam hal dari hasil penelitian administrasi dan/atau penelitian faktual,
terbukti adanya dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dukungan
dimaksud dinyatakan tidak memenuhi syarat.
3. Untuk memudahkan pelaksanaan proses pencalonan sejak masa
penyerahan dokumen dukungan Bakal Pasangan Calon perseorangan
sampai dengan penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan, KPU Provinsi
DKI Jakarta dapat memanfaatkan sarana teknologi.
4. Dalam hal Partai Politik telah berganti nama atau bergabung menjadi Partai
Politik baru dengan badan hukum yang baru, KPU Provinsi DKI Jakarta
meminta pendapat, penjelasan atau keputusan kepada Menteri.
5. Kepala Desa yang dicalonkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik
atau mencalonkan diri secara perseorangan menjadi Pasangan Calon, wajib
menyampaikan surat pemberitahuan kepada Bupati atau Walikota melalui
Camat yang dibuktikan dengan tanda terima pemberitahuan.
6. Perangkat Desa yang dicalonkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik atau mencalonkan diri secara perseorangan menjadi Pasangan Calon,
wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada Kepala Desa yang
dibuktikan dengan tanda terima pemberitahuan.
7. Dalam hal terdapat pengaduan atau laporan tentang ketidakbenaran
ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Pasangan Calon pada salah satu
atau semua jenjang pendidikan setelah dilakukan penetapan Pasangan
Calon, KPU Provinsi DKI Jakarta meneruskan kepada pihak yang berwenang
untuk ditindaklanjuti sampai dengan adanya putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap.
8. Dalam hal putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada angka 7
menyatakan ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Calon Perseorangan
tidak sah, penggunaan ijazah/ Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dimaksud
- 49 -
dinyatakan tidak memenuhi syarat dan Pasangan Calon yang bersangkutan
dinyatakan gugur.
9. Bentuk dan jenis formulir untuk keperluan pencalonan, sebagaimana
tercantum dalam lampiran II Keputusan ini.
10. Pengadaan formulir sebagaimana dimaksud pada angka 9, dilaksanakan
oleh Sekretariat KPU Provinsi DKI Jakarta.
- 50 -
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 25/Kpts/KPU-Prov 010/TAHUN 2016 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2017
FORMULIR PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2017
LAMPIRAN II
A. Syarat Calon
1. Model BB.1-KWK : Surat Pernyataan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
2. Model BB.3-KWK : Surat Pernyataan Penyampaian Keputusan
Pemberhentian
B. Syarat Pencalonan dari Perseorangan
1. Model B-KWK
Perseorangan
: Surat Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017
2. Model B.1 KWK
Perseorangan
: Surat Pernyataan Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan Dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun
2017
3. Model B.2-KWK
Perseorangan
: Rekapitulasi Jumlah Dukungan Calon
Perseorangan Dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
4. Model B.3-KWK
Perseorangan
: Surat Pernyataan Kesesuaian Naskah, Visi, Misi,
dan Program Pasangan Calon Perseorangan Dalam
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
DKI Jakarta dengan RPJP Daerah
- 51 -
C. Berita Acara Perseorangan
1. Model BA.1-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Verifikasi Pemenuhan Jumlah
Minimal dan Sebaran Dukungan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
2. Model BA.2-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi
Terhadap Kesesuaian Data Pendukung Dengan
Pernyataan Dukungan dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun
2017
3. Model BA.3-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi Terhadap
Kesesuaian Data Pendukung dengan Daftar Pemilih
Tetap dan/atau Daftar Penduduk Potensial Pemilih
Pemilihan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
4. Model BA.3.1-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Klarifikasi Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
5. Model BA.4-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Verifikasi Dugaan Kegandaan
Dukungan Pasangan Calon Perseorangan dalam
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Tahun 2017
6. Model BA.5-KWK
Perseorangan
: Berita Acara Hasil Verifikasi Faktual Terhadap
Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Tahun 2017
7. Lampiran Model
BA.5-KWK
Perseorangan
: Surat Pernyataan Tidak Mendukung Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017
8. Model BA.6-KWK
Perseorangan
: Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
9. Lampiran Model
BA.6-KWK
Perseorangan
: Pernyataan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan
Dalam Proses Rekapitulasi Dukungan Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017
- 52 -
10. Model BA.7-KWK
Perseorangan
: Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
11. Lampiran Model
BA.7-KWK
Perseorangan
: Pernyataan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan
Dalam Proses Rekapitulasi Dukungan Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017
12. Model BA.8-KWK
Perseorangan
: Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
13. Lampiran Model
BA.8-KWK
Perseorangan
: Pernyataan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan
Dalam Proses Rekapitulasi Dukungan Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017
D. Berita Acara Penelitian dan Tanda Terima
1. Lampiran Model
TT.1- KWK
: Lampiran Tanda Terima Pendaftaran Bakal
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Tahun 2017
2. Lampiran Model
BA.HP-KWK
: Lampiran Berita Acara Penelitian Persyaratan
Administrasi Dokumen Persyaratan Pencalonan dan
Persyaratan Calon dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
3. Lampiran Model
TT.2- KWK
: Lampiran Tanda Terima Dokumen Perbaikan Bakal
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Tahun 2017
4. Lampiran Model
BA.HP Perbaikan-
KWK
: Lampiran Berita Acara Penelitian Perbaikan
Persyaratan Administrasi Dokumen Persyaratan
Pencalonan dan Persyaratan Calon dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017
SURAT PERNYATAAN
CALON GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini : a. Nama : .................................................................................
b. NIK : .................................................................................
c. Jenis kelamin : .................................................................................
d. Pekerjaan : .................................................................................
e. Tempat dan tanggal : ....................................................... / ………….tahun
lahir/umur
f. Alamat tempat tinggal : .................................................................................
..................................................................................
menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya:
A. UMUM
1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. berpendidikan sekurang-kurangnya sekolah lanjutan tingkat atas atau
sederajat;
4. telah berumur sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun untuk
pencalonan saya sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur*);
5. bersedia menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani secara
menyeluruh serta pemeriksaan bebas narkoba oleh Tim Dokter yang
ditunjuk;
6. tidak berstatus sebagai terpidana;
7. tidak sedang dicabut hak pilih saya berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
8. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
9. bersedia menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk
diumumkan;
10. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau
secara badan hukum yang menjadi tanggung jawab saya yang
merugikan keuangan Negara;
11. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
12. bersedia menyampaikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan menyampaikan
laporan pajak pribadi;
MODEL BB.1-KWK
2
13. belum pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur*),
selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama;
14. belum pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk
mencalonkan sebagai Calon Wakil Gubernur:
15. tidak berstatus sebagai penjabat Gubernur/penjabat Bupati/penjabat
Walikota *).
16. tidak akan mengundurkan diri sebagai Calon Gubernur atau Wakil
Gubernur*) DKI Jakarta;
B. KHUSUS**)
1. Terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
2. Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal
pendaftaran.
3. Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan
belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya
jadwal pendaftaran, serta:
a. telah mengumumkan kepada publik sebagai mantan terpidana;
b. bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang.
4. Bukan Mantan Terpidana bandar narkoba atau Mantan Terpidana
kejahatan seksual terhadap anak.
5. Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga
saya tidak menjalani masa pidana.
6. bersedia berhenti dari jabatan saya sebagai Gubernur/Wakil
Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota*) dari daerah
lain.
7. bersedia mengundurkan diri sebagai:
a. Anggota DPR/DPD/DPRD*);
b. Anggota Tentara Nasional Indonesia;
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. Pegawai Negeri Sipil;
e. Kepala Desa atau sebutan lain;
sejak ditetapkan sebagai Pasangan Calon.
8. bersedia mengundurkan diri sebagai pejabat dan/atau pegawai pada
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah sejak
ditetapkan sebagai Pasangan Calon;
9. bersedia berhenti sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh,
KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota sebelum pembentukan PPK dan PPS.
3
10. telah memberitahukan pencalonan saya selaku perangkat Desa/
sebutan lain kepada Kepala Desa/sebutan lain untuk mencalonkan diri
sebagai bakal Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta*).
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
……………, …….….............
Yang membuat pernyataan, Calon Gubernur/Wakil Gubernur *)
…………………………………………….
Keterangan: *) Pilih salah satu.
**) Beri tanda [ √ ] pada kotak yang tersedia jika sesuai.
MATERAI
SURAT PERNYATAAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN*)
Yang bertanda tangan di bawah ini : a. Nama : ..............................................................................
b. NIK : ..............................................................................
c. NIP/NRP Anggota TNI/ : ..............................................................................
POLRI/NA DPR/DPD/
DPRD**)
d. Golongan/Pangkat : ..............................................................................
e. Jenis kelamin : ..............................................................................
f. Tempat dan tanggal : .................................................... / ………….tahun
lahir/umur
g. Alamat tempat tinggal : ...............................................................................
.................................................................................
menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta **) sampai saat ini masih berstatus
sebagai :
a. Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota **)
b. Pegawai Negeri Sipil.
c. Anggota Tentara Nasional Indonesia,
d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau
e. Pejabat dan/atau Pegawai BUMN/BUMD **)
f. Kepala Desa /.....................(atau sebutan lain)**)
dan saya telah mengajukan pengunduran diri serta akan menyampaikan
Keputusan Pemberhentian yang ditandatangani pejabat yang berwenang paling
lambat 60 (enam puluh) hari sejak penetapan pasangan calon peserta
pemilihan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
……………, …….…...........20…
…………………………………………….
Keterangan: *) Wajib diisi oleh Anggota DPR/DPD/DPRD, PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat dan/atau Pegawai BUMN/BUMD dan
Kepala Desa serta diserahkan paling lambat 5 (lima) hari sejak penetapan pasangan calon peserta pemilihan.
**) pilih salah satu.
MATERAI
MODEL BB.3 -KWK
BERITA ACARA
HASIL VERIFIKASI PEMENUHAN JUMLAH MINIMAL DAN SEBARAN
DUKUNGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
DKI JAKARTA TAHUN 2017
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua
ribu enam belas bertempat di ……………. , KPU Provinsi DKI Jakarta/KPU
Kabupaten/Kota*) .............................. telah melakukan verifikasi terhadap
jumlah dan sebaran dukungan Pasangan Calon Perseorangan dalam pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, atas nama :
1. Calon Gubernur :
.....................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Dalam verifikasi jumlah dan sebaran dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota *)
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. melakukan verifikasi terhadap jumlah dukungan dan persebaran yang
terdapat dalam softcopy formulir Model B.1-KWK Perseorangan;
b. melakukan verifikasi terhadap jumlah dukungan dan persebaran yang
terdapat dalam dokumen asli hardcopy formulir Model B.1-KWK
Perseorangan;
c. melakukan verifikasi terhadap jumlah lampiran formulir Model B.1-KWK
Perseorangan.
Hasil verifikasi administrasi jumlah minimum dukungan dan sebaran
dukungan Pasangan Calon tersebut, sebagai berikut :
1. Jumlah dukungan yang terdapat dalam softcopy formulir Model B.1-
KWK Perseorangan sebanyak ....... orang dan tersebar di ....................%
Kabupaten/ Kota *) di Provinsi DKI Jakarta atau sebanyak
.......................... Kabupaten/ Kota, serta dinyatakan Memenuhi
Syarat/Tidak Memenuhi Syarat*) jumlah minimal dan sebaran
dukungan.
2. Jumlah dukungan yang terdapat dalam hardcopy formulir Model B.1-
KWK Perseorangan sebanyak ....... orang dan tersebar di ....................%
Kabupaten/ Kota *) di Provinsi DKI Jakarta atau sebanyak
MODEL BA.1-KWK
PERSEORANGAN
2
.......................... Kabupaten/ Kota *), serta dinyatakan Memenuhi
Syarat/Tidak Memenuhi Syarat*) jumlah minimal dan sebaran
dukungan.
3. Jumlah fotokopi identitas kependudukan atau surat keterangan dari
Dinas Kependudukan Catatan Sipil yang menjadi lampiran Formulir
Model B.1-KWK Perseorangan sebanyak ……… pendukung, *), serta
dinyatakan Memenuhi Syarat/Tidak Memenuhi Syarat*) jumlah minimal
dukungan.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 4 (empat)/5 (lima) rangkap, dan
masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan anggota KPU Provinsi
DKI Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota *).
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi DKI Jakarta atau Panwaslu
Kabupaten/Kota;
3. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU
Kabupaten/Kota *).
KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota*) ………
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua 1. .........................
2. Anggota 2. .........................
3. Anggota 3. .........................
4. Anggota 4. .........................
5. Anggota 5. .........................
Keterangan :
*) Pilih salah satu;
*) Digunakan jika terdapat perbaikan persyaratan pencalonan/persyaratan
calon
BERITA ACARA
HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI TERHADAP KESESUAIAN DATA
PENDUKUNG DENGAN PERNYATAAN DUKUNGAN DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua
ribu ...................... bertempat di ……………. , KPU Provinsi DKI Jakarta atau
KPU Kabupaten/Kota*) ........................................ telah melakukan verifikasi
administrasi terhadap kesesuaian data pendukung dengan bukti pernyatan
dukungan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017, atas nama :
1. Calon Gubernur :
.....................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Dalam verifikasi administrasi terhadap kesesuaian data dukungan
Pasangan Calon Perseorangan dengan bukti pernyatan dukungan, KPU
Provinsi DKI Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota ........... melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. mencocokkan kesesuaian Nomor Induk Kependudukan, nama, jenis
kelamin, tempat dan tanggal lahir dan alamat pendukung pada formulir
Model B.1-KWK Perseorangan dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk
atau surat keterangan yang diterbitkan oleh dinas kependudukan dan
catatan sipil;
2. verifikasi kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah Pemilihan;
3. verifikasi kelengkapan lampiran dokumen dukungan;
4. verifikasi kesesuaian alamat pendukung dengan wilayah administrasi
PPS;
5. verifikasi identitas kependudukan untuk memastikan pemenuhan syarat
usia pendukung dan/atau status perkawinan.
Hasil verifikasi administrasi terhadap kesesuaian data dukungan Pasangan
Calon Perseorangan dengan bukti pernyatan dukungan tersebut di atas
sebagai berikut :
MODEL BA.2-KWK
PERSEORANGAN
2
TABEL
HASIL VERIFIKASI ISI FORMULIR MODEL B.1 KWK PERSEORANGAN
No Uraian Jumlah
Awal MS BMS TMS
1 Pendukung yang diajukan oleh Pasangan Calon Perseorangan ………..
2 Pendukung yang dinyatakan belum memenuhi syarat karena
tidak terdapat tanda tangan Pasangan Calon Perseorangan dan
materai.
........
3 Pendukung yang dicoret karena nama, alamat dan NIK
pendukung yang bersangkutan yang tertera dalam surat
pernyataan dukungan (Formulir Model B.1-KWK Perseorangan)
tidak sesuai secara nyata dengan fotokopi identitas
kependudukan.
........
4 Pendukung yang dicoret karena alamat yang tertera pada
identitas kependudukan pendukung yang bersangkutan tidak
sesuai dengan daerah pemilihan.
........
5 Pendukung yang dicoret karena tidak ditemukan fotokopi
identitas kependudukan sebagai lampiran surat pernyataan
dukungan (Formulir Model B.1-KWK Perseorangan).
........
6 Pendukung yang dicoret karena alamat yang tertera pada
identitas kependudukan pendukung yang bersangkutan tidak
sesuai dengan wilayah administrasi PPS.
........
7 Pendukung yang dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat
karena tidak memenuhi syarat usia.
........
8 Pendukung yang dinyatakan Memenuhi Syarat Berdasarkan Hasil
Verifikasi (Nomor 1-(No.2+No.3+No.4+No.5+No.6+No.7))
........
Jumlah pendukung yang dinyatakan Memenuhi Syarat dan Belum
Memenuhi Syarat dilakukan verifikasi:
1. kesesuaian data pendukung dengan DPT dan/atau DP4; dan
2. kegandaan dukungan pasangan calon perseorangan.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, dan masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan anggota KPU Provinsi DKI
Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota *) ........... .
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi DKI Jakarta atau Panwaslu
Kabupaten/Kota *)
3. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU
Kabupaten/Kota *).
3
KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU Kabupaten/Kota*) …………
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
*) Digunakan jika terdapat perbaikan persyaratan pencalonan/persyaratan
calon
BERITA ACARA
HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI TERHADAP KESESUAIAN DATA
PENDUKUNG DENGAN DAFTAR PEMILIH TETAP DAN/ATAU DAFTAR
PENDUDUK POTENSIAL PEMILIH PEMILIHAN DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua
ribu enam belas bertempat di ……………. , KPU Provinsi DKI Jakarta/KPU
Kabupaten/Kota*) ........................................ telah melakukan verifikasi
administrasi terhadap kesesuaian data dukungan Pasangan calon
Perseorangan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan/atau Daftar Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dalam pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, atas nama :
1. Calon Gubernur :
.....................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Dalam verifikasi administrasi terhadap kesesuaian data dukungan
Pasangan calon Perseorangan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan/atau
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4), KPU Provinsi DKI
Jakarta/KPU Kabupaten/Kota*) melakukan kegiatan verifikasi kesesuaian
antara formulir Model B.1-KWK Perseorangan dengan daftar pemilih tetap
pada Pemilu atau Pemilihan Terakhir dan/atau daftar penduduk potensial
pemilih Pemilihan;
Hasil verifikasi administrasi kesesuaian data dukungan pasangan calon
sebagaimana tersebut di atas, diperoleh jumlah pendukung sebanyak ………….
Orang yang tidak tercantum dalam DPT dan/atau DP4 sebagaimana daftar
terlampir. Selanjutnya terhadap daftar pendukung tersebut dilakukan
koordinasi/klarifikasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Sedangkan terhadap pendukung yang tercantum dalam DPT dan/atau DP4
dilakukan verifikasi faktual.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 5 (lima) rangkap, dan masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan anggota KPU Provinsi DKI
Jakarta/KPU Kabupaten/Kota*).
MODEL BA.3-KWK
PERSEORANGAN
2
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk pasangan calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk PPK;
3. 1 (satu) rangkap untuk PPS melalui PPK dengan dilampiri hasil klarifikasi
dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
4. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten Kota;
5. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota *).
KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU/KIP Kabupaten/Kota*) ………
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu;
*) Digunakan jika terdapat perbaikan persyaratan pencalonan/persyaratan
calon
**) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Tabel I dan Tabel II tidak
dilakukan untuk pemilihan Gubenrur dan Wakil Gubenur Aceh, Bupati
dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di wilayah Provinsi
Aceh.
BERITA ACARA
HASIL KLARIFIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua
ribu ...................... bertempat di……………………, Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta telah melakukan penelitian kesesuaian
antara data kependudukan yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil dengan data dukungan Pasangan Calon Perseorangan pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta atas nama :
1. Bakal Calon Gubernur :
..................................................................................................................
2. Bakal Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Hasil klarifikasi terhadap jumlah pendukung yang tidak tercantum dalam
DPT dan/atau DP4 sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
1 Jumlah Pendukung yang status kependudukannya
benar.
2 Jumlah Pendukung yang status kependudukannya
tidak benar.
3 Jumlah Pendukung yang tidak dapat dinyatakan
status kependudukannya.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, dan masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
MODEL BA.3.1-KWK
PERSEORANGAN
2
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota*); dan
2. 1 (satu) rangkap untuk arsip.
.............................., ............. 2016
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Provinsi DKI Jakarta
(...............................................................)
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
BERITA ACARA
HASIL VERIFIKASI DUGAAN KEGANDAAN DUKUNGAN
PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua
ribu enam belas bertempat di……………………, KPU Provinsi DKI Jakarta atau
KPU Kabupaten/Kota*) ................................. telah melakukan verifikasi
dugaan kegandaan terhadap dukungan Pasangan Calon Perseorangan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 atas nama :
1. Calon Gubernur :
..................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Verifikasi terhadap dugaan kegandaan dukungan Pasangan Calon
Perseorangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, meliputi :
1. Satu orang memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
Pasangan Calon perseorangan;
2. Satu orang memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan
Calon perseorangan; atau
Hasil verifikasi dugaan kegandaan terhadap pendukung yang dinyatakan
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Berita Acara Model BA.1 KWK
Perseorangan), sebagai berikut :
TABEL I
HASIL VERIFIKASI DUGAAN KEGANDAAN
No Uraian Jumlah
1
Pendukung yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan belum
memenuhi syarat (BMS) sebagaimana tercantum dalam
Formulir Model BA.2-KWK Perseorangan.
2 Pendukung yang memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali
kepada 1 (satu) pasangan calon perseorangan dan dukungan
tersebut harus dihitung 1 (satu) dukungan.
3 Pendukung yang memberikan dukungan kepada lebih dari 1
(satu) pasangan calon, dan sementara tetap dinyatakan
mendukung untuk dilakukan verifikasi faktual status
MODEL BA.4-KWK
PERSEORANGAN
2
dukungannya oleh PPS.
4 Pendukung Pasangan Calon Perseorangan yang dinyatakan
memenuhi syarat setelah dikurangi jumlah dukungan ganda
yang hanya dihitung 1 (satu) dukungan.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 10 (sepuluh) atau 5 (lima)
rangkap*), dan masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan
anggota KPU Provinsi DKI Jakarta, atau KPU Kabupaten/Kota *)..............
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap disampaikan kepada pasangan calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap disampaikan kepada PPK;
3. 1 (satu) rangkap disampaikan kepada PPS ;
4. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi DKI Jakarta; dan
5. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten/Kota;
KPU Provinsi DKI Jakarta atau KPU/KIP Kabupaten/Kota*) ………
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Plih salah satu.
*) Digunakan jika terdapat perbaikan persyaratan pencalonan/persyaratan
calon
BERITA ACARA
HASIL PENELITIAN FAKTUAL TERHADAP DUKUNGAN BAKAL PASANGAN
CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR DKI JAKARTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
KELURAHAN .................................
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... tahun dua
ribu enam belas bertempat di ……………… Panitia Pemungutan Suara (PPS)
……………… telah melakukan penelitian faktual terhadap dokumen dukungan
dan hasil penelitian dugaan kegandaan Bakal Pasangan Calon Perseorangan
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 atas
nama :
1. Bakal Calon Gubernur :
.....................................................................................................................
2. Bakal Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
Dalam penelitian faktual, Panitia Pemungutan Suara ……………… telah
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Mendatangi setiap tempat tinggal pendukung yang telah dinyatakan
memenuhi syarat administratif untuk mencocokkan kebenaran nama dan
alamat pendukung, serta dukungannya kepada Bakal Pasangan Calon
Perseorangan;
b. Berkoordinasi dengan bakal pasangan calon dan/atau tim penghubung
bakal pasangan calon untuk menghadirkan seluruh pendukung di wilayah
kelurahan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk
mencocokkan dan meneliti kebenaran dukungan, apabila pendukung tidak
dapat ditemui di alamat yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) hari sejak
pendukung tidak dapat ditemui, guna mencocokkan dan meneliti
kebenaran dukungan;
c. Mencocokkan kebenaran nama dan alamat pendukung, serta dukungannya
kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan, bagi pendukung yang tidak
hadir pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sebagaimana tersebut
pada huruf b, dan datang langsung ke PPS paling lambat sebelum batas
akhir verifikasi faktual;
d. Mencocokkan kebenaran nama dan alamat pendukung, serta dukungannya
kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan terhadap dugaan dukungan
ganda pada Formulir Model BA.4-KWK Perseorangan sebanyak ...
dukungan.
MODEL BA.5-KWK
PERSEORANGAN
Hasil penelitian faktual dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
sebagai berikut :
TABEL I
HASIL PENELITIAN FAKTUAL
NO KRITERIA JUMLAH
MS TMS BMS
1 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
mendukung 1 (satu) bakal pasangan calon dan menyatakan
dukungannya.
2 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan tidak bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
3 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan dukungannya serta
bersedia membubuhkan tanda tangan atau cap jempol pada
kolom tanda tangan atau cap jempol.
4 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3 dan menyatakan
dukungannya kepada salah satu bakal pasangan calon
perseorangan.
5 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan mendukung.
6 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
tidak bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
7 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
8 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan tidak mendukung
serta bersedia/tidak bersedia mengisi dan membubuhkan
tanda tangan/cap jempol pada Lampiran Formulir Model BA.3-
KWK Perseorangan.
9 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
dinyatakan tidak memenuhi syarat karena status pekerjaan
sebagai PNS, Anggota TNI/Polri, KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh,
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwas
Kecamatan, PPL, Pegawai Kesekretariatan Penyelenggara
Pemilihan dan Pengawas Pemilihan, serta Kepala Desa,
10 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3, dan menyatakan
tidak mendukung serta bersedia mengisi Lampiran Formulir
Model BA.3 KWK Perseorangan.
11 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
12 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 1 s.d. angka 6.
13 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 7 s.d. 11.
14 Jumlah Pendukung Hasil Penelitian Faktual.
15 Jumlah pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
tidak dapat ditemui.
Hasil penelitian faktual lanjutan pertama terhadap pendukung yang tidak
dapat ditemui sebagaimana tercantum dalam Tabel I angka 15, setelah
berkoordinasi dengan Bakal Pasangan Calon dan/atau Tim Penghubung Bakal
Pasangan Calon untuk menghadirkan pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan sebagaimana tersebut pada huruf b, sebagai berikut :
TABEL II
HASIL PENELITIAN FAKTUAL LANJUTAN PERTAMA
NO KRITERIA JUMLAH
MS TMS BMS
1 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
mendukung 1 (satu) bakal pasangan calon dan menyatakan
dukungannya.
2 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan tidak bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
3 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan dukungannya serta
bersedia membubuhkan tanda tangan atau cap jempol pada
kolom tanda tangan atau cap jempol.
4 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3 dan menyatakan
dukungannya kepada salah satu bakal pasangan calon
perseorangan.
5 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan mendukung.
6 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
tidak bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
7 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
8 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan tidak mendukung
serta bersedia/tidak bersedia mengisi dan membubuhkan
tanda tangan/cap jempol pada Lampiran Formulir Model BA.3-
KWK Perseorangan.
9 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
dinyatakan tidak memenuhi syarat karena status pekerjaan
sebagai PNS, Anggota TNI/Polri, KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh,
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwas
Kecamatan, PPL, Pegawai Kesekretariatan Penyelenggara
Pemilihan dan Pengawas Pemilihan, serta Kepala Desa.
10 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3, dan menyatakan
tidak mendukung serta bersedia mengisi Lampiran Formulir
Model BA.3 KWK Perseorangan.
11 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
12 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 1 s.d. angka 6.
13 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 7 s.d. 11.
14 Jumlah Pendukung Hasil Penelitian Faktual Lanjutan Pertama.
15 Jumlah pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
tidak hadir.
Hasil penelitian faktual lanjutan kedua terhadap pendukung yang tidak
hadir sebagaimana tercantum dalam Tabel II angka 15, dan dilakukan
terhadap pendukung yang datang langsung ke PPS sampai dengan masa
penelitian faktual berakhir sebagaimana tersebut pada huruf c, sebagai
berikut :
TABEL III
HASIL PENELITIAN FAKTUAL LANJUTAN KEDUA
NO KRITERIA JUMLAH
MS TMS BMS
1 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
mendukung 1 (satu) bakal pasangan calon dan menyatakan
dukungannya.
2 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan tidak bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
3 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan dukungannya serta
bersedia membubuhkan tanda tangan atau cap jempol pada
kolom tanda tangan atau cap jempol.
4 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3 dan menyatakan
dukungannya kepada salah satu bakal pasangan calon
perseorangan.
5 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan mendukung.
6 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
tidak bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
7 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
menyatakan dukungannya dan bersedia mengisi serta
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Lampiran
Formulir Model BA.3-KWK Perseorangan.
8 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang tidak
membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model
B.1 KWK Perseorangan dan menyatakan tidak mendukung
serta bersedia/tidak bersedia mengisi dan membubuhkan
tanda tangan/cap jempol pada Lampiran Formulir Model BA.3-
KWK Perseorangan.
9 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
dinyatakan tidak memenuhi syarat karena status pekerjaan
sebagai PNS, Anggota TNI/Polri, KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh,
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwas
Kecamatan, PPL, Pegawai Kesekretariatan Penyelenggara
Pemilihan dan Pengawas Pemilihan, serta Kepala Desa.
10 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) bakal
pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Formulir Model
BA.2-KWK Perseorangan Tabel I angka 3, dan menyatakan
tidak mendukung serta bersedia mengisi Lampiran Formulir
Model BA.3 KWK Perseorangan.
11 Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang
memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu)
bakal pasangan calon perseorangan yang dukungannya hanya
dihitung 1 (satu) dukungan yang ditemukan pada saat
penelitian faktual, dan menyatakan tidak mendukung serta
bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWK Perseorangan.
12 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 1 s.d. angka 6.
13 Pendukung yang dokumennya belum ditandatangani di atas
materai oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan, yang pada
saat penelitian faktual termasuk kriteria sebagaimana tersebut
pada Tabel I angka 7 s.d. 11.
14 Pendukung bakal Pasangan Calon Perseorangan yang dicoret dari daftar dukungan karena tidak datang ke PPS sampai
dengan batas waktu terakhir masa verfifikiasi faktual.
15 Pendukung Hasil Penelitian Faktual Lanjutan Kedua.
Berdasarkan hasil penelitian faktual sebagaimana tersebut pada Tabel I,
Tabel II dan Tabel III, disimpulkan hasil sebagai berikut :
Tabel IV
KESIMPULAN HASIL PENELITIAN FAKTUAL
Uraian MS TMS BMS
Jumlah hasil penelitian faktual
Tabel I MS + Tabel 2
MS + Tabel 3 MS
Tabel I TMS + Tabel 2
TMS + Tabel 3 TMS
Tabel I BMS + Tabel 2
BMS + Tabel 3 BMS
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 5 (lima) rangkap, dan masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan anggota PPS.
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk bakal pasangan calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk PPK dilampiri semua dokumen dukungan setiap
bakal pasangan calon perseorangan;
3. 1 (satu) rangkap untuk KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui PPK;
4. 1 (satu) rangkap untuk PPL; dan
5. 1 (satu) rangkap untuk arsip PPS.
PPS ……………………………………..
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENDUKUNG BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini : a. Nama : .................................................................................
b. Nomor KTP/NIK : .................................................................................
c. Alamat : .................................................................................
.................................................................................
d. TTL/Umur : ....................................................... / ………….tahun
e. Jenis Kelamin : ..................................................................................
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak pernah
mendukung dalam bentuk apapun terhadap pencalonan Bakal Pasangan
Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Tahun 2017, atas nama:
1. Bakal Calon Gubernur :
.....................................................................................................................
2. Bakal Calon Wakil Gubernur :
.....................................................................................................................
dan bersedia/tidak bersedia*) membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada
Surat Pernyataan ini.
…………., .….….......... 20….
Yang membuat pernyataan
(……………………………………….………)
Keterangan:
*) Pilih salah satu.
LAMPIRAN MODEL BA.5-
KWK PERSEORANGAN
PERSEORANGAN
REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN
CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA DI TINGKAT KECAMATAN
KECAMATAN .................................
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua ribu
enam belas bertempat di ………………………., PPK ........................ telah
melakukan rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
berdasarkan hasil penelitian faktual yang dilakukan oleh PPS terhadap
dokumen dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan atas nama :
1. Bakal calon Gubernur :
....................................................................................................................
2. Bakal calon Wakil Gubernur :
....................................................................................................................
Dalam rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan di tingkat kecamatan, PPK ............................. telah melakukan
kegiatan sebagai berikut :
1. Rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan calon Perseorangan di tingkat
kecamatan berdasarkan hasil penelitian faktual yang telah dilaksanakan oleh
PPS dan mengumumkan hasil rekapitulasi;
2. Terhadap hasil rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan calon Perseorangan
sebagaimana tersebut pada angka 1, ada/tidak ada *) keberatan dari
pasangan bakal calon/tim penghubung/Panwas Kecamatan.
3. Terhadap keberatan yang diajukan sebagaimana terebut pada angka 2 **):
PPK menerima dan melakukan pembetulan.
Tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan atau Tim Penghubung tidak dapat menerima, serta
bersedia/tidak bersedia *) mengisi Formulir Keberatan di tingkat
Kecamatan.
4. Mencatat keberatan dan/atau kejadian khusus ke dalam Lampiran Formulir
Model BA.6 KWK –Perseorangan.
Hasil rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan di tingkat kecamatan berdasarkan hasil penelitian faktual yang
telah dilaksanakan oleh PPS, sebagai berikut :
MODEL BA.6-KWK
PERSEORANGAN
TABEL I
HASIL RAPAT PLENO REKAPITULASI DUKUNGAN PASANGAN BAKAL CALON PERSEORANGAN DI TINGKAT KECAMATAN
………………………………………………………………………………………….
NO URAIAN KELURAHAN
……
KELURAHAN
……
KELURAHAN
……
KELURAHAN
……
KELURAHAN
……
KELURAHAN
……
KELURAHAN
Dst.
JUMLAH
1 Jumlah pendukung Bakal Pasangan calon
Perseorangan yang memenuhi syarat berdasarkan
hasil penelitian faktual oleh PPS sebagaimana
tercantum dalam jumlah akhir pada Tabel IV
kolom MS pada Formulir Model BA.3.2-KWK
Perseorangan untuk setiap kelurahan.
2 Jumlah pendukung Bakal Pasangan calon
Perseorangan yang dicoret dan tidak memenuhi
syarat karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh PPK.
3 Jumlah pendukung Bakal Pasangan calon
Perseorangan yang ditambah dan memenuhi
syarat karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh PPK.
4 Jumlah pendukung Bakal Pasangan calon
Perseorangan yang dinyatakan memenuhi syarat
hasil penelitian faktual dari daftar dukungan
dalam Formulir Model B.1 KWK Perseorangan
yang tidak ditandatangani oleh Bakal Pasangan
calon Perseorangan dan tanpa materai,
sebagaimana tercantum pada Tabel IV kolom BMS
pada Formulir Model BA.3.2-KWK Perseorangan
untuk setiap kelurahan.
5 Jumlah pendukung Bakal Pasangan calon
Perseorangan hasil rekapitulasi dukungan
tingkat kecamatan yang dinyatakan memenuhi
syarat.
((No.1+No.3) - No.2)
TABEL II
REKAPITULASI JUMLAH DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
NO KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH DUKUNGAN
(Sebagaimana tercantum
pada nomor 5 Tabel I
untuk setiap Kelurahan)
1
.................................
a. .....................
........................... orang
b. .....................
........................... orang
c. dst................
........................... orang
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 4 (empat) rangkap, dan masing-masing rangkap
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK.
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk pasangan bakal calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten/Kota;
3. 1 (satu) rangkap untuk Panwas Kecamatan;
4. 1 (satu) rangkap untuk arsip PPK.
PPK ……………………………………..
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Beri tanda [√] pada kotak yang tersedia terhadap uraian yang sesuai.
Dalam proses Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di Kecamatan
…………………………………. Kabupaten/Kota *) ………………………………………. Provinsi DKI
Jakarta telah terjadi/tidak terjadi *) kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh
Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal Pasangan Calon Perseorangan *) :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
BAKAL PASANGAN CALON/TIM
BAKAL PASANGAN CALON *)
……………………………………………..
Keterangan :
*) Coret yang tidak Perlu.
**) Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua PPK, dan apabila terdapat
keberatan dari Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal Pasangan Calon
Perseorangan ditandatangani bersama oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dan Ketua PPK.
……………, …………….......... 20…..
PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN …………………........................
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN
DALAM PROSES REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 DI TINGKAT KECAMATAN ..................................
Lampiran MODEL
BA.6-KWK
PERSEORANGAN
REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN
CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA .........
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua ribu
enam belas bertempat di ………………………., KPU Kabupaten/Kota
........................ telah melakukan rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal
pasangan calon Perseorangan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Tahun 2017 berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan oleh PPK
terhadap dokumen dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan atas nama :
1. Bakal Calon Gubernur :
....................................................................................................................
2. Bakal Calon Wakil Gubernur :
....................................................................................................................
Dalam rapat pleno rekapitulasi dukungan tingkat Kabupaten/Kota, KPU
Kabupaten/Kota*) ............................. telah melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Rekapitulasi dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan di tingkat
Kabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan oleh PPK dan
mengumumkan hasil rekapitulasi;
2. Terhadap hasil rekapitulasi dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan
sebagaimana tersebut pada angka 1, ada/tidak ada*) keberatan dari bakal
pasangan calon/tim penghubung/Panwaslu Kabupaten/Kota.
3. Terhadap keberatan yang diajukan sebagaimana tersebut pada angka 2 **):
KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima dan melakukan pembetulan.
Tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal pasangan calon atau
Tim Penghubung tidak dapat menerima, serta bersedia/tidak bersedia *)
mengisi Formulir Keberatan di Tingkat Kabupaten/Kota.
4. Mencatat keberatan dan/atau kejadian khusus ke dalam Lampiran Formulir
Model BA.7-KWK -Perseorangan.
Hasil rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan di tingkat di tingkat Kabupaten/Kota, berdasarkan hasil
rekapitulasi dukungan oleh PPK, sebagai berikut :
MODEL BA.7-KWK
PERSEORANGAN
TABEL I
HASIL RAPAT PLENO REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
…………………………………………………………………………………………. *)
NO URAIAN KEC. …… KEC. …… KEC. …… KEC. …… KEC. …… KEC. …… KEC. Dst. JUMLAH
1 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang memenuhi syarat
berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan di
tingkat Kecamatan sebagaimana tercantum
dalam Tabel I angka 5 Formulir Model BA.4-
KWK Perseorangan dari setiap kecamatan.
2 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang dicoret dan tidak memenuhi
syarat karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
3 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang ditambah dan memenuhi
syarat karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
4 Jumlah pendukung sebagaimana tercantum
pada Tabel I angka 4 Berita Acara Model BA.4-
KWK Perseorangan dari setiap kecamatan, yang
wajib dilakukan perbaikan pada masa
perbaikan berupa membubuhkan tanda
tangan Bakal pasangan calon Perseorangan dan
materai.
5 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan hasil rekapitulasi dukungan
tingkat Kabupaten/Kota.
((No.1+No.3) - No.2)
TABEL II
REKAPITULASI JUMLAH DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN JUMLAH DUKUNGAN
(Sebagaimana tercantum pada
nomor 5 Tabel I untuk setiap
Kecamatan)
1
............................................
a. .....................
........................... orang
b. .....................
........................... orang
c. dst......................
........................... orang
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 4 (empat) rangkap, dan masing-masing rangkap
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk Bakal pasangan calon Perseorangan sebagai dokumen untuk
melakukan pendaftaran;
2. 1 (satu) rangkap untuk Panwaslu Kabupaten/Kota;
3. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU/KIP Kabupaten/Kota; dan
4. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi DKI Jakarta
KPU/KIP Kabupaten/Kota*) …………………………………………..
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Beri tanda [√] pada kotak yang tersedia terhadap uraian yang sesuai.
Dalam proses Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 Kabupaten/Kota *)
…………………………………………. Provinsi DKI Jakarta telah terjadi/tidak terjadi *) kejadian
khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal
Pasangan Calon Perseorangan *) :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
BAKAL PASANGAN CALON/TIM
BAKAL PASANGAN CALON *)
……………………………………………..
Keterangan :
*) Coret yang tidak Perlu.
**) Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua KPU Kabupaten/Kota, dan apabila
terdapat keberatan dari Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal Pasangan Calon
Perseorangan ditandatangani bersama oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dan Ketua KPU Kabupaten/Kota.
……………, …………….......... 20…..
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA *)
…………………........................
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN
DALAM PROSES REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 TINGKAT KABUPATEN/KOTA .....................
Lampiran MODEL
BA.7-KWK
PERSEORANGAN
REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
TAHUN 2017 DI TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ............... Tahun dua ribu
enam belas bertempat di ………………………., KPU Provinsi DKI Jakarta telah
melakukan rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun
2017 berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan oleh KPU Kabupaten/Kota *)
terhadap dokumen dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan atas nama:
1. Bakal Calon Gubernur :
....................................................................................................................
2. Bakal Calon Wakil Gubernur :
....................................................................................................................
Dalam rapat pleno rekapitulasi dukungan tingkat Provinsi, KPU Provinsi DKI
Jakarta telah melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Rekapitulasi dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan tingkat
Provinsi berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan oleh KPU
Kabupaten/Kota dan mengumumkan hasil rekapitulasi;
2. Terhadap hasil rekapitulasi dukungan Bakal pasangan calon Perseorangan
sebagaimana tersebut pada angka 1 , ada/tidak ada*) keberatan dari bakal
pasangan calon/tim penghubung/Bawaslu Provinsi.
3. Terhadap keberatan yang diajukan sebagaimana tersebut pada angka 2 **):
KPU Provinsi DKI Jakarta menerima dan melakukan pembetulan.
Tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan Bakal pasangan calon
atau Tim Penghubung tidak dapat menerima, serta bersedia/tidak
bersedia *) mengisi Formulir Keberatan di Tingkat Provinsi.
4. Mencatat keberatan dan/atau kejadian khusus ke dalam Lampiran
Formulir Model BA.8-KWK -Perseorangan.
Hasil rapat pleno rekapitulasi dukungan Bakal Pasangan Calon
Perseorangan di tingkat Provinsi, berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan oleh
Kabupaten/Kota, sebagai berikut :
MODEL BA.8-KWK
PERSEORANGAN
TABEL I
HASIL RAPAT PLENO REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DI TINGKAT PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NO URAIAN
KOTA
ADMINISTRASI
JAKARTA
TIMUR
KOTA
ADMINISTRASI
JAKARTA
BARAT
KOTA
ADMINISTRASI
JAKARTA
UTARA
KOTA
ADMINISTRASI
JAKARTA
SELATAN
KOTA
ADMINISTRASI
JAKARTA
PUSAT
KABUPATEN
KEPULAUAN
SERIBU
JUMLAH
1 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang memenuhi syarat berdasarkan
hasil rekapitulasi dukungan di tingkat
Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam
Tabel I angka 5 Formulir Model BA.5-KWK
Perseorangan dari setiap kabupaten/kota.
2 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang dicoret dan tidak memenuhi
syarat karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh.
3 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan yang ditambah dan memenuhi syarat
karena adanya keberatan dan dilakukan
pembetulan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh.
4 Jumlah pendukung sebagaimana tercantum pada
Tabel I angka 4 Berita Acara Model BA.5-KWK
Perseorangan dari setiap kabupaten/kota, yang
wajib dilakukan perbaikan pada masa perbaikan
berupa membubuhkan tanda tangan Bakal
pasangan calon Perseorangan dan materai.
5 Jumlah pendukung Bakal pasangan calon
Perseorangan hasil rekapitulasi dukungan
tingkat Provinsi.
((No.1+No.3) - No.2)
TABEL II
REKAPITULASI JUMLAH DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH DUKUNGAN
(Sebagaimana tercantum pada
nomor 5 Tabel I untuk setiap
Kab./Kota)
1
.................................................
a. .....................
........................... orang
b. .....................
........................... orang
c. dst......................
........................... orang
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, dan masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Provinsi/ KIP
Aceh *).
Berita Acara ini disampaikan kepada :
1. 1 (satu) rangkap untuk bakal pasangan calon perseorangan;
2. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi; dan
3. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Provinsi/KIP Aceh.
KPU Provinsi DKI Jakarta
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Beri tanda [√] pada kotak yang tersedia terhadap uraian yang sesuai.
Dalam proses Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 telah terjadi/tidak terjadi *)
kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan/
Tim Bakal Pasangan Calon Perseorangan *) :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
BAKAL PASANGAN CALON/TIM
BAKAL PASANGAN CALON *)
……………………………………………..
Keterangan :
*) Coret yang tidak Perlu.
**) Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua KPU Provinsi, dan apabila terdapat keberatan dari Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal Pasangan Calon
Perseorangan ditandatangani bersama oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan/Tim Bakal
Pasangan Calon Perseorangan dan Ketua KPU Provinsi.
……………, …………….......... 20…..
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DKI JAKARTA
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN
DALAM PROSES REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA
Lampiran MODEL
BA.8-KWK
PERSEORANGAN
SURAT PENCALONAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 dan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015, bersama ini
kami Pasangan Calon :
1. Nama Calon Gubernur :
........................................................................................................... ..
2. Nama Calon Wakil Gubernur :
........................................................................................................... ..
mengajukan diri dan mendaftarkan sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta dengan jumlah pendukung ........................ orang (...........%)
dari jumlah pemilih, yang tersebar di ............ (.......%) Kabupaten/Kota/ Kecamatan*)
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta Nomor
03/Kpts/KPU-Prov-010/2016 tentang tentang Jumlah Dukungan dan Sebaran
Dukungan Paling Sedikit Sebagai Persyaratan Pasangan Calon Perseorangan dalam
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun
2017.
Surat pencalonan ini sebagai bukti pemenuhan syarat pengajuan Pasangan
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, dan dilampiri Berita Acara rekapitulasi hasil
penelitian dukungan Pasangan Calon Perseorangan dari KPU Provinsi DKI Jakarta
serta dokumen lainnya sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015.
Demikian Surat Pencalonan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
…………,.........................20.... Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur
(.........................................) (.........................................)
MODEL B–KWK
PERSEORANGAN
Materai
SURAT PERNYATAAN DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
TAHUN 2017 Kelurahan : Kabupaten/Kota*) :
Kecamatan : Provinsi : DKI Jakarta
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya/kami*) :
No Nama NIK Jenis
Kelamin Alamat
RT/
RW TTL/Umur
Belum/
Sudah/
Pernah Kawin
(B/S/P)
TTD/ Cap
Jempol
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MODEL B.1-KWK
PERSEORANGAN
2
No Nama NIK
Jenis
Kelamin
Alamat RT/RW
TTL/Umur
Belum/
Sudah/
Pernah
Kawin
(B/S/P)
TTD/ Cap Jempol
3
Materai,
No Nama NIK
Jenis
Kelamin
Alamat RT/RW
TTL/Umur
Belum/
Sudah/
Pernah
Kawin
(B/S/P)
TTD/ Cap Jempol
dan
seterusnya
….
dengan ini menyatakan dengan sebenarnya dan secara sukarela mendukung
pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, atas nama:
1. Calon Gubernur :
....................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
....................................................................................................................
Surat pernyataan dukungan ini dilampiri fotokopi identitas
kependudukan.
Demikian pernyataan dukungan ini dibuat untuk digunakan
sebagaimana mestinya. Apabila ternyata di kemudian hari ditemukan
ketidakbenaran atau saya/kami mengingkari pernyataan dukungan ini,
saya/kami bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tindak Pidana Pemilu dan/atau Undang-Undang
Hukum Pidana.
.....................,............................
Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur
(…………………………….………) (…………………………….………)
Mengetahui,
Lurah ...................
(…………………………….………)
Keterangan : 1. *) Pilih salah satu.
2. **) Diisi setelah PPS melakukan penelitian faktual, dan PPS meminta tanda tangan Kepala Desa/sebutan lain/Lurah setempat sesuai wilayah kerjanya.
REKAPITULASI JUMLAH DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
TAHUN 2017
Rekapitulasi jumlah dukungan pasangan calon perseorangan pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, atas nama:
1. Calon Gubernur :
....................................................................................................................
2. Calon Wakil Gubernur :
....................................................................................................................
dengan rincian data sebagai berikut:
1. Jumlah pemilih di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 7.096.168 orang;
2. Jumlah Kabupaten/Kota sebanyak 6 (enam) Kabupaten/Kota;
3. Jumlah minimal dukungan dan sebaran berdasarkan Keputusan KPU
Provinsi DKI Jakarta Nomor 3/Kpts/KPU-Prov-010/2016 sebanyak 532.213
orang dan 4 (empat) Kabupaten/Kota;
4. Jumlah seluruh dukungan Pasangan Calon perseorangan ............. orang
(.....%);
5. Dukungan Pasangan Calon Perseorangan tersebar di ................
Kabupaten/Kota atau setara dengan (.........%)
Tabel Rekapitulasi Jumlah Dukungan Pasangan Calon Perseorangan
No Nama Kabupaten/Kota Nama
Kecamatan
Nama
Kelurahan/Desa Jumlah dukungan
1 2 3 4 5
1 1. .............................. 1. ..................... 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
2. ..................... 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
3. dst………….. 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
MODEL B.2-KWK
PERSEORANGAN
2 .............................. dst 1. ..................... 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
2. ..................... 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
3. dst………….. 1. ..................... ......................orang
2. ..................... ......................orang
3. dst…………….. ......................orang
Demikian Rekapitulasi dukungan ini disusun untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
…………,..............................
Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur
(.........................................) (.........................................)
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
Materai
PERNYATAAN KESESUAIAN
NASKAH VISI, MISI, DAN PROGRAM PASANGAN CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
TAHUN 2017 DENGAN RPJP DAERAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Calon Gubernur :
......................................................................................................................... Nama Calon Wakil Gubernur :
........................................................................................................................
menyatakan bahwa naskah visi, misi, dan program Pasangan Calon
Perseorangan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017,
telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
……………, ..........…….…..20....
Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur/
(.........................................) (.........................................)
Keterangan:
*) Pilih salah satu.
MODEL B.3-KWK
PERSEORANGAN
Materai
LAMPIRAN TANDA TERIMA PENDAFTARAN
BAKAL PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
1. Identitas Calon Gubernur :
Nama : ……………………………
Alamat : ……………………………
Nomor Telp/HP : ……………………………
2. Identitas Calon Wakil Gubernur :
Nama : ……………………………
Alamat :……………………………
Nomor Telp/HP :……………………………
3. Waktu Penyerahan Dokumen Pendaftaran
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Waktu : ……………………………
A. SYARAT PENCALONAN
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KELENGKAPAN DAN KEABSAHAN DOKUMEN KET ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
CALON DARI PERSEORANGAN
1 Model BA.7-KWK Perseorangan/Model BA.8-KWK
Perseorangan
2 Model B KWK – Perseorangan
3 Model B.1. KWK-Perseorangan
4 Model B.2. KWK-Perseorangan
5 Model B.3. KWK-Perseorangan
LAMPIRAN
MODEL TT.1-KWK
2 B. SYARAT CALON
1. CALON GUBERNUR :
NO JENIS DOKUMEN HASIL PEMERIKSAAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK ADA
1. Model BB.1 KWK
2. Model BB.2 KWK
3. Fotocopy Ijazah
4. Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal
Calon, yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon yang menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak
sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima penyampaian SPTPP Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk
masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat calon yang
bersangkutan terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal
Calon yang bersangkutan.
5. Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6. Daftar nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat
Desa/Kelurahan.
7. Fotocopy KTP
8. Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar
9. Softcopy Foto Pasangan Calon Terbaru Berwarna ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar
3
10. Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota.
11. Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota melalui Camat, apabila Calon adalah Kepala Desa atau sebutan lain;
atau
b. kepada Kepala Desa atau sebutan lain apabila Calon adalah Perangkat Desa atau sebutan
lain.
12. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan sesuai tingkatan yang bersangkutan mengajukan upaya hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
13. Surat keterangan dari kepala lembaga pemasyarakatan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah mantan terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan belum
melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai
pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur atau Kepolisan Resor untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Wakil Walikota;
e. surat keterangan telah selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga permasyarakatan;
f. surat keterangan telah selesai menjalani pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas dari kepala badan pemasyarakatan bagi yang telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bukan
mantan terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual Terhadap Anak, apabila Calon adalah Mantan Terpidana
16. Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya telah
melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya belum melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
b. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat
4
2. CALON WAKIL GUBERNUR :
kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur;
Keterangan :
*) Pilih salah satu. **) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan
bahwa Calon yang bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
NO JENIS DOKUMEN HASIL PEMERIKSAAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK ADA
1. Model BB.1 KWK
2. Model BB.2 KWK
3. Fotocopy Ijazah
4. Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal
Calon, yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya
meliputi tempat tinggal calon yang menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak
sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima penyampaian SPTPP Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk
masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat calon yang
bersangkutan terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal Calon yang bersangkutan.
5. Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
5
6. Daftar nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat
Desa/Kelurahan.
7. Fotocopy KTP
8. Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan
Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar
9. Softcopy Foto Pasangan Calon Terbaru Berwarna ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar
10. Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota.
11. Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota melalui Camat, apabila Calon adalah Kepala Desa atau sebutan lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau sebutan lain apabila Calon adalah Perangkat Desa atau sebutan lain.
12. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan sesuai tingkatan yang bersangkutan mengajukan
upaya hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
13. Surat keterangan dari kepala lembaga pemasyarakatan yang menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah mantan terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan belum
melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai
pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur atau Kepolisan Resor untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
Calon Walikota dan Wakil Walikota;
e. surat keterangan telah selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga
permasyarakatan;
f. surat keterangan telah selesai menjalani pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas dari kepala badan pemasyarakatan bagi yang telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bukan mantan terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual Terhadap Anak, apabila
Calon adalah Mantan Terpidana
6
………………….., ………………………………. 20 ……
Yang Menyerahkan
Tim Pasangan Calon/Bakal Pasangan Calon *)
(……………………………………………………………………………)
Yang Menerima
Ketua/Anggota KPU Provinsi /Ketua Pokja Pencalonan *)
(……………………………………………………………………………)
16. Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya telah melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya belum melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
b. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai
pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur;
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan
bahwa Calon yang bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
LAMPIRAN BERITA ACARA PENELITIAN PERSYARATAN ADMINISTRASI
DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON DALAM
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
Hasil penelitian persyaratan administrasi dokumen persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Tahun 2017 atas :
Nama Calon Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………………..
Nama Calon Wakil Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………………..
sebagai berikut :
A. Syarat Pencalonan
B. Syarat Calon
1) Nama Calon Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………….
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
SYARAT PENCALONAN
Calon dari Perseorangan
1. Model B.3 KWK-Perseorangan
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
1 Model BB.1 KWK
2 Model BB.2 KWK
3 Fotocopy Ijazah
4 Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Kesehatan
Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal Calon, yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki
tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima
penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari
LAMPIRAN MODEL BA.HP-KWK
Pengadilan Niaga atau
Pengadilan Tinggi yang
wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon yang
menyatakan bahwa yang
calon yangbersangkutan tidak sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima penyampaian SPTPP Wajib
Pajak Orang Pribadi atas
nama Calon untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau
sejak calon menjadi wajib
pajak; dan
3) Tanda bukti tidak
mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat
calon yang bersangkutan
terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan
Kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil
Gubernur yang wilayah kewenangannya meliputi
tempat tinggal Calon yang
bersangkutan.
5 Naskah Visi, Misi, dan Program
Bakal Pasangan Calon.
6 Daftar nama Tim Kampanye
Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Tingkat Desa/Kelurahan.
7 Fotocopy KTP
8 Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar
(Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm
sebanyak 4 lembar
9 Softcopy Foto Pasangan Calon Terbaru Berwarna ukuran 10.2
cm x 15.2 cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar
10 Keputusan pemberhentian dari
pejabat berwenang apabila Calon adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota.
11 Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota melalui Camat, apabila Calon
adalah Kepala Desa atau sebutan
lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau
sebutan lain apabila Calon adalah Perangkat Desa atau sebutan lain.
12 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan sesuai tingkatan yang
bersangkutan mengajukan upaya
hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang
mengajukan upaya hukum.
13 Surat keterangan dari kepala
lembaga pemasyarakatan yang
menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah mantan
terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun
sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14
Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai
menjalani pidana penjara dan
belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum
dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya
pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
e. surat keterangan telah
selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga
permasyarakatan;
f. surat keterangan telah
selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas dari
kepala badan pemasyarakatan bagi yang
telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti
bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan bukan mantan
terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual
Terhadap Anak, apabila Calon
adalah Mantan Terpidana
16 Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya telah
melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17 Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir
2) Nama Calon Wakil Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………….
masa penahanannya belum
melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
b. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya
pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon
yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian
Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
Keterangan :
*) Pilih salah satu. **) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada
KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan bahwa bakal calon yang
bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN
DOKUMEN
KETERA
NGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
1 Model BB.1 KWK
2 Model BB.2 KWK
3 Fotocopy Ijazah
4 Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Kesehatan
Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal Calon, yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki
tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima
penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari
Pengadilan Niaga atau
Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon yang
menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak
sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan
oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima
penyampaian SPTPP Wajib
Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk masa 5
(lima) tahun terakhir atau
sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan
pajak dari KPP tempat
calon yang bersangkutan terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan
oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah
kewenangannya meliputi
tempat tinggal Calon yang bersangkutan.
5 Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6 Daftar nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Tingkat Desa/Kelurahan.
7 Fotocopy KTP
8 Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak
4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2
cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar
9 Softcopy Foto Pasangan Calon
Terbaru Berwarna ukuran 10.2
cm x 15.2 cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar
10 Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon
adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota.
11 Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota
melalui Camat, apabila
Calon adalah Kepala Desa; atau sebutan lain atau
b. kepada Kepala Desa atau sebutan lain apabila Calon
adalah Perangkat Desa
atau sebutan lain.
12 Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan sesuai tingkatan yang
bersangkutan mengajukan upaya
hukum, apabila calon adalah
terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
13 Surat keterangan dari kepala
lembaga pemasyarakatan yang
menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah mantan terpidana yang telah selesai
menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal
pendaftaran.
14
Apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang telah selesai
menjalani pidana penjara dan
belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum
dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media
massa bahwa yang bersangkutan adalah
Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari
pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
e. surat keterangan telah
selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga
permasyarakatan;
f. surat keterangan telah
selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas dari
kepala badan pemasyarakatan bagi yang
telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas.
15 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan bukan mantan terpidana Bandar narkoba atau
Pelaku Kejahatan Seksual
Terhadap Anak, apabila Calon adalah Mantan Terpidana
16 Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau
lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir
masa penahanannya telah
melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17 Apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya belum
melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
……………….., ………………… 20 ……
KPU Provinsi DKI Jakarta
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
b. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya
pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian
Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
Keterangan :
*) Pilih salah satu. **) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada
KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan bahwa bakal calon yang
bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
LAMPIRAN TANDA TERIMA DOKUMEN PERBAIKAN
BAKAL PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
1. Identitas Bakal Calon Gubernur :
Nama : ……………………………
Alamat : ……………………………
Nomor Telp : ……………………………
2. Identitas Bakal Calon Wakil Gubernur :
Nama : ……………………………
Alamat :……………………………
Nomor Telp :……………………………
3. Waktu Penyerahan Dokumen Pendaftaran
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Waktu : ……………………………
A. SYARAT PENCALONAN
B. SYARAT CALON
1. BAKAL CALON GUBERNUR :
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KELENGKAPAN DOKUMEN KETERANGAN ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK
MEMENUHI SYARAT
BAKAL CALON DARI PERSEORANGAN
1 Model B.1. KWK Perbaikan-Perseorangan
2 Model B.2. KWK Perbaikan-Perseorangan
3 Model B.3. KWK-Perseorangan
NO JENIS DOKUMEN HASIL PEMERIKSAAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK ADA
1. Model BB.1 KWK
2. Model BB.2 KWK
LAMPIRAN MODEL
TT.2-KWK
3. Fotocopy Ijazah
4. Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Calon,
yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon yang menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak sedang
dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima penyampaian SPTPP Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat calon yang bersangkutan
terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah untuk Paslon
Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal Calon yang
bersangkutan.
5. Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6. Daftar nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat
Desa/Kelurahan.
7. Fotocopy KTP
8. Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar
9. Softcopy Foto Pasangan Calon Terbaru Berwarna ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar
10. Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota.
11. Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota melalui Camat, apabila Calon adalah Kepala Desa atau sebutan lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau sebutan lain apabila Calon adalah Perangkat Desa atau sebutan lain.
12. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan sesuai tingkatan yang bersangkutan mengajukan upaya
hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
13. Surat keterangan dari kepala lembaga pemasyarakatan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan
adalah mantan terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan belum
2. BAKAL CALON WAKIL GUBERNUR :
melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat kabar
lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur;
e. surat keterangan telah selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga permasyarakatan;
f. surat keterangan telah selesai menjalani pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas dari kepala badan pemasyarakatan bagi yang telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bukan mantan
terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual Terhadap Anak, apabila Calon adalah Mantan Terpidana
16. Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang
bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya telah melampaui jeda
paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima)
tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
b. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur;
Keterangan : *) Pilih salah satu.
**) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta dan hasilnya menerangkan bahwa
Calon yang bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
NO JENIS DOKUMEN HASIL PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK ADA
1. Model BB.1 KWK
2. Model BB.2 KWK
3. Fotocopy Ijazah
4. Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Calon, yang menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon yang menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak sedang
dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima penyampaian SPTPP Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk masa 5
(lima) tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat calon yang bersangkutan
terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah untuk Paslon
Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal Calon yang bersangkutan.
5. Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6. Daftar nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat Desa/Kelurahan.
7. Fotocopy KTP
8. Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar
9. Softcopy Foto Pasangan Calon Terbaru Berwarna ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar
10. Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon adalah Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota.
11. Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota melalui Camat, apabila Calon adalah Kepala Desa atau sebutan lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau sebutan lain apabila Calon adalah Perangkat Desa atau sebutan lain.
12. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan sesuai tingkatan yang bersangkutan mengajukan upaya
hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang mengajukan upaya hukum.
13. Surat keterangan dari kepala lembaga pemasyarakatan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan
adalah mantan terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
………………….., ………………………………. 20 ……
Yang Menyerahkan
Tim Pasangan Bakal Calon/Bakal Pasangan Calon *)
(……………………………………………………………………………)
Yang Menerima
Ketua/Anggota KPU Provinsi/Ketua Pokja Pencalonan *)
(……………………………………………………………………………)
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat kabar
lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur;
e. surat keterangan telah selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga permasyarakatan;
f. surat keterangan telah selesai menjalani pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas dari kepala badan pemasyarakatan bagi yang telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15. Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bukan mantan terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual Terhadap Anak, apabila Calon adalah
Mantan Terpidana
16. Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa
pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang
bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya telah melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran
17. Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir masa penahanannya belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima)
tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari Kejaksaan
b. surat pernyataan di media massa bahwa yang bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa telah dimuatnya pernyataan pada surat kabar
lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang dari Kepolisian Daerah;
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta dan hasilnya menerangkan bahwa Calon yang bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
LAMPIRAN BERITA ACARA PENELITIAN PERBAIKAN PERSYARATAN
ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN
CALON DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA
TAHUN 2017
Hasil penelitian perbaikan persyaratan administrasi dokumen persyaratan
pencalonan dan persyaratan calon dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Tahun 2017 atas :
Nama Calon Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………………..
Nama Calon Wakil Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………………..
sebagai berikut :
A. Syarat Pencalonan
B. Syarat Calon
1) Nama Calon Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………….
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN
DOKUMEN
KETER
ANGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
Calon dari Perseorangan
1 Model B.1 KWK Perbaikan-
Perseorangan
2 Model B.2 KWK Perbaikan-
Perseorangan
3 Model B.3. KWK-Perseorangan
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN
DOKUMEN
KETERA
NGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
BELUM
MEMENUHI SYARAT
1 Model BB.1 KWK
2 Model BB.2 KWK
3 Fotocopy Ijazah
4 Dokumen yang diterbitkan
Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Kesehatan Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil Pemeriksaan Bebas
Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari
Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal Calon, yang
LAMPIRAN MODEL BA.HP
PERBAIKAN-KWK
menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak
pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki
tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima
penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari
Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon yang
menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak
sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan
oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima
penyampaian SPTPP Wajib
Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk masa 5
(lima) tahun terakhir atau
sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan
pajak dari KPP tempat
calon yang bersangkutan terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan
Kepolisian yang dikeluarkan
oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah
kewenangannya meliputi
tempat tinggal Calon yang bersangkutan.
5 Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6 Daftar nama Tim Kampanye
Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat Desa/Kelurahan.
7 Fotocopy KTP
8 Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak
4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2
cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm
sebanyak 4 lembar
9 Softcopy Foto Pasangan Calon
Terbaru Berwarna ukuran 10.2
cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar
10 Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon
adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota.
11 Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota
melalui Camat, apabila Calon
adalah Kepala Desa atau sebutan lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau
sebutan lain apabila Calon adalah
Perangkat Desa atau sebutan lain.
12 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan sesuai tingkatan yang
bersangkutan mengajukan upaya
hukum, apabila calon adalah terpidana yang sedang
mengajukan upaya hukum.
13 Surat keterangan dari kepala
lembaga pemasyarakatan yang menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah mantan
terpidana yang telah selesai
menjalani pidana penjara, dengan jeda paling singkat 5 (lima) tahun
sebelum dimulainya jadwal
pendaftaran.
14
Apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara dan
belum melampaui jeda paling
singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah
Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya
pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional
c. bukti kliping dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon
yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian
Daerah untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur atau Kepolisan
Resor untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati,
serta Calon Walikota dan
Wakil Walikota;
e. surat keterangan telah
selesai menjalani masa pidana dari kepala lembaga
permasyarakatan;
f. surat keterangan telah
selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti
menjelang bebas dari
kepala badan pemasyarakatan bagi yang
telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti
bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan bukan mantan
terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual
Terhadap Anak, apabila Calon
adalah Mantan Terpidana
16 Surat Keterangan dari Kejaksaan apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
2) Nama Calon Wakil Gubernur :
……………………………………………………………………………………………………….
sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir
masa penahanannya telah melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya
jadwal pendaftaran
17 Apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau
lebih dari masa pidananya, sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir
masa penahanannya belum melampaui jeda paling singkat 5
(lima) tahun sebelum dimulainya
jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari
Kejaksaan
b. surat pernyataan di media
massa bahwa yang bersangkutan adalah
Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari
pimpinan redaksi bahwa
telah dimuatnya pernyataan pada surat
kabar lokal atau nasional
d. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat kabar lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon
yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan berulang dari Kepolisian
Daerah untuk Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur
Keterangan :
*) Pilih salah satu.
**) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan bahwa bakal calon yang
bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
NO
JENIS DOKUMEN
HASIL PENELITIAN KEABSAHAN DOKUMEN
KETERANGAN
ADA TIDAK
ADA
MEMENUHI
SYARAT
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
1 Model BB.1 KWK
2 Model BB.2 KWK
3 Fotocopy Ijazah
4 Dokumen yang diterbitkan Instansi lain, yaitu:
a. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Kesehatan
Jasmani dan Rohani**)
b. Surat Keterangan/Hasil
Pemeriksaan Bebas Narkoba**)
c. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal Calon, yang
menyatakan bahwa calon:
1) tidak sedang dicabut hak
pilihnya; dan
2) tidak sedang memiliki
tanggungan utang.
d. Surat Tanda Terima
penyerahan LHKPN dari KPK.
e. Surat Keterangan dari
Pengadilan Niaga atau Pengadilan Tinggi yang
wilayah hukumnya meliputi
tempat tinggal calon yang
menyatakan bahwa yang calon yangbersangkutan tidak
sedang dinyatakan pailit.
f. Dokumen yang diterbitkan
oleh Ditjen Pajak :
1) Fotocopy NPWP;
2) Tanda terima
penyampaian SPTPP Wajib
Pajak Orang Pribadi atas nama Calon untuk masa 5
(lima) tahun terakhir atau
sejak calon menjadi wajib pajak; dan
3) Tanda bukti tidak mempunyai tunggakan
pajak dari KPP tempat
calon yang bersangkutan terdaftar.
g. Surat Keterangan Catatan
Kepolisian yang dikeluarkan
oleh Kepolisian Daerah untuk
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang wilayah
kewenangannya meliputi
tempat tinggal Calon yang bersangkutan.
5 Naskah Visi, Misi, dan Program Bakal Pasangan Calon.
6 Daftar nama Tim Kampanye
Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Tingkat Desa/Kelurahan.
7 Fotocopy KTP
8 Pas Foto dan Foto Terbaru
a. Berwarna:
1) ukuran 4x6 cm sebanyak
4 lembar;
2) ukuran 10.2 cm x 15.2
cm atau ukuran 4R
sebanyak 2 (dua) lembar (Foto Pasangan Calon)
b. Hitam Putih ukuran 4x6 cm
sebanyak 4 lembar
9 Softcopy Foto Pasangan Calon
Terbaru Berwarna ukuran 10.2
cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar
10 Keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang apabila Calon
adalah Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota.
11 Surat pemberitahuan pencalonan:
a. kepada Bupati/Walikota
melalui Camat, apabila Calon
adalah Kepala Desa atau sebutan lain; atau
b. kepada Kepala Desa atau
sebutan lain apabila Calon
adalah Perangkat Desa atau
sebutan lain.
12 Surat Keterangan dari Lembaga
Peradilan sesuai tingkatan yang
bersangkutan mengajukan upaya hukum, apabila calon adalah
terpidana yang sedang
mengajukan upaya hukum.
13 Surat keterangan dari kepala lembaga pemasyarakatan yang
menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah mantan
terpidana yang telah selesai menjalani pidana penjara, dengan
jeda paling singkat 5 (lima) tahun
sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
14
Apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang telah selesai
menjalani pidana penjara dan
belum melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum
dimulainya jadwal pendaftaran:
a. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
b. surat keterangan dari
pimpinan redaksi bahwa telah
dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau
nasional
c. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat kabar
lokal atau nasional;
d. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
e. surat keterangan telah selesai
menjalani masa pidana dari kepala lembaga
permasyarakatan;
f. surat keterangan telah selesai
menjalani pembebasan
bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas dari
kepala badan
pemasyarakatan bagi yang telah selesai menjalani
pembebasan bersyarat, cuti
bersyarat dan cuti menjelang bebas.
15 Surat Keterangan dari Lembaga Peradilan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan bukan mantan
terpidana Bandar narkoba atau Pelaku Kejahatan Seksual
Terhadap Anak, apabila Calon
adalah Mantan Terpidana
16 Surat Keterangan dari Kejaksaan
apabila Calon adalah Mantan Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa
penahanannya sama dengan atau lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak
menjalani masa pidana dan akhir
masa penahanannya telah melampaui jeda paling singkat 5
……………….., ………………… 20 ……
KPU Provinsi DKI Jakarta
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI DKI JAKARTA
SUMARNO
(lima) tahun sebelum dimulainya
jadwal pendaftaran
17 Apabila Calon adalah Mantan
Terpidana yang tidak menjalani
masa pidana karena masa penahanannya sama dengan atau
lebih dari masa pidananya,
sehingga yang bersangkutan tidak menjalani masa pidana dan akhir
masa penahanannya belum
melampaui jeda paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya
jadwal pendaftaran, melampirkan:
a. Surat Keterangan dari
Kejaksaan
b. surat pernyataan di media
massa bahwa yang
bersangkutan adalah Mantan Terpidana;
c. surat keterangan dari
pimpinan redaksi bahwa telah
dimuatnya pernyataan pada surat kabar lokal atau
nasional
d. bukti kliping dimuatnya
pernyataan pada surat kabar
lokal atau nasional;
e. surat keterangan yang
menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan
sebagai pelaku kejahatan
berulang dari Kepolisian Daerah untuk Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur;
Keterangan :
*) Pilih salah satu. **) Dokumen hasil pemeriksaan oleh Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk diserahkan kepada
KPU Provinsi/kabupaten/kota dan hasilnya menerangkan bahwa bakal calon yang
bersangkutan Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).