manajemen perkantoran modern

134
 1 PENDAHULUAN  1. DESKRIPSI SINGKAT Dalam sebagian hidup Anda, Anda menjadi anggota satu atau beberapa organisasi. Salah satun ya adala h organisasi di mana Anda bekerja saat ini. Elemen yang sangat mendasar dalam organisasi adalah sasaran yang merupakan tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dalam organisasi ada dua jenis yakni kegiatan pokok, yakni yang secara langsung berhubungan dengan tujuan dan kegiatan penunjang yakni kegiatan-kegiatan yang bersifat membantu, melayani, memudahkan, dan memperlancar tugas pokok. Kegiatan penunjang disebut dengan pekerjaan perkantoran Dalam bahasa Inggris sering disebut office work  atau paperwork . Saat ini Anda sudah diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, dan telah melaksanakan pekerjaan kantor. Tetapi apakah Anda menyadari bahwa pekerjaan yang Anda lakukan di kantor sangat penting karena berkaitan dengan data/inf ormasi sehingga perlu dikelola dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif, dan bagaimana dampaknya apabila suatu organisasi pengolahan d ata/inf ormasi tidak dikelola dengan baik. Seiring dengan berkembangnya kemajuan jaman dan teknologi terutama teknologi informasi, maka pekerjaan kantor perlu dikelola secara modern, oleh karena itu dalam diklat ini Anda diberikan mata pelajaran pengetahuan manajemen perkantoran modern. Manajemen Perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta menggerakkan mereka yang melaksanaka nnya agar mencapai tujuan organisasi. Lingkup pekerjaan kantor terdapat dua jenis pekerjaan, yakni pekerjaan tulis-menulis dan bukan tulis- menulis. Dalam modul ini Anda akan mempelajari bagaimana merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan tulis-menulis yang berkaitan dengan penanganan surat dan pekerjaan bukan tulis-menulis antara lain pelayanan telepon dan penerimaan tamu dan tata cara pengarsipan surat.

Upload: nitramnitramnitram

Post on 11-Oct-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENDAHULUAN

    1. DESKRIPSI SINGKAT

    Dalam sebagian hidup Anda, Anda menjadi anggota satu atau beberapa

    organisasi. Salah satunya adalah organisasi di mana Anda bekerja saat ini.

    Elemen yang sangat mendasar dalam organisasi adalah sasaran yang

    merupakan tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi.

    Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dalam organisasi ada dua jenis yakni

    kegiatan pokok, yakni yang secara langsung berhubungan dengan tujuan dan

    kegiatan penunjang yakni kegiatan-kegiatan yang bersifat membantu, melayani,

    memudahkan, dan memperlancar tugas pokok. Kegiatan penunjang disebut

    dengan pekerjaan perkantoran Dalam bahasa Inggris sering disebut office work

    atau paperwork.

    Saat ini Anda sudah diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, dan

    telah melaksanakan pekerjaan kantor. Tetapi apakah Anda menyadari bahwa

    pekerjaan yang Anda lakukan di kantor sangat penting karena berkaitan dengan

    data/informasi sehingga perlu dikelola dengan baik agar tujuan organisasi dapat

    tercapai secara efisien dan efektif, dan bagaimana dampaknya apabila suatu

    organisasi pengolahan data/informasi tidak dikelola dengan baik. Seiring dengan

    berkembangnya kemajuan jaman dan teknologi terutama teknologi informasi,

    maka pekerjaan kantor perlu dikelola secara modern, oleh karena itu dalam diklat

    ini Anda diberikan mata pelajaran pengetahuan manajemen perkantoran modern.

    Manajemen Perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan

    pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta menggerakkan mereka yang

    melaksanakannya agar mencapai tujuan organisasi. Lingkup pekerjaan kantor

    terdapat dua jenis pekerjaan, yakni pekerjaan tulis-menulis dan bukan tulis-

    menulis. Dalam modul ini Anda akan mempelajari bagaimana merencanakan,

    melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan tulis-menulis yang berkaitan

    dengan penanganan surat dan pekerjaan bukan tulis-menulis antara lain

    pelayanan telepon dan penerimaan tamu dan tata cara pengarsipan surat.

  • 2

    Bahan ajar ini terdiri dari tujuh Kegiatan Belajar, yaitu:

    a. Administrasi, manajemen dan organisasi;

    b. Penanganan Surat;

    c. Pelayanan Telepon;

    d. Penerimaan Tamu Kantor;

    e. Tata Cara Mengarsip;

    f. Peranan Teknologi Informasi bagi Pekerjaan Kantor.

    g. Tata Cara Menyelenggarakan Rapat

    2. Prasyarat Kompetensi

    Dalam modul Manajemen Perkantoran Modern ini, terdapat pengetahuan

    yang harus Anda ketahui sehari-hari, oleh karena itu Anda perlu membaca

    peraturan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi antara lain tata

    persuratan, kearsipan di lingkungan Kementerian Keuangan, karena Anda telah

    menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan. Pekerjaan Anda

    dalam organisasi tidak lepas dari administrasi yang perlu dikelola dengan baik.

    Modul ini untuk lebih memperluas wawasan Anda dalam bidang manajemen

    perkantoran yang saat ini berlangsung di Kementerian Keuangan.

    3. Standar Kompetensi

    Setelah megikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan mampu

    memahami manajemen perkantoran modern, dan dapat menerapkannya di unit

    kerjanya.

    4. Standar Kompetensi Dasar

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta prajabatan Golongan II

    diharapkan mampu :

    a Menjelaskan pengertian Administrasi, manajemen, dan organisasi kantor,

    pekerjaan kantor, pengorganisasian pekerjaan kantor, manajemen

    perkantoran, dan manajemen perkantoran modern;

    b Memahami cara penanganan surat ;

  • 3

    c Memahami cara pelayanan telepon

    d Memahami cara penerimaan tamu;

    e Memahami tatacara mengarsip ;

    f Menjelaskan peranan teknologi informasi perkantoran.

    g Menjelaskan tata cara menyelenggarakan rapat

    Pada setiap Kegiatan Belajar, membahas materi pembelajaran secara rinci

    satu persatu. Anda dapat mempelajari Kegiatan Belajar tersebut secara

    berurutan, atau dapat mempelajarinya secara acak sesuai materi yang Anda

    perlukan untuk dipelajari.

    5. Relevansi Modul

    Pengetahuan perkantoran dapat diaplikasikan pada kegiatan pekerjaan

    kantor pada masing-masing unit tempat Anda bekerja, mulai dari penanganan

    surat sampai mengarsipkan dan pekerjaan kantor bukan tulis menulis lainnya

    misalnya pelayanan telepon dan penerimaan tamu serta penyelenggaraan rapat.

  • 4

    Kegiatan Belajar 1

    ADMINISTRASI, MANAJEMEN DAN

    ORGANISASI

    Indikator

    Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :

    a. menjelaskan pengertian administrasi dan manajemen ;

    b. menjelaskan organisasi, kantor, pekerjaan kantor, manajemen perkantoran ;

    c. menjelaskan lingkup pekerjaan kantor, pengorganisasian pekerjaan kantor;

    d. menjelaskan manajemen perkantoran modern dan ciri-cirinya.

    1. Uraian dan Contoh

    A. Pengertian-Pengertian

    1. Administrasi Dan Manajemen

    Dalam pemakaian sehari-hari, kata administrasi sering diartikan dalam

    dua macam pengertian yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Menurut

    The Liang Gie, administrasi dalam arti luas diterjemahkan sebagai

    keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan dalam suatu kerja sama untuk

    mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Perumusan demikian

    didasarkan kepada kenyataan bahwa pada setiap instansi/kantor selalu ada

    dua jenis pekerjaan yaitu pekerjaan pokok dan pekerjaan penunjang. Dalam

    arti sempit, administrasi dirumuskan sebagai pencatatan keterangan-

    keterangan secara tertulis. Keterangan-keterangan tersebut selain dapat

    digunakan untuk keperluan sehari-hari, tapi dapat juga digunakan untuk

    keterangan di masa yang akan datang. Administrasi dalam arti sempit sering

    disebut tata usaha.

    Menurut The Liang Gie, Manajemen adalah rangkaian kegiatan

    menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  • 5

    Namun kadang-kadang istilah administrasi dengan manajemen sering tidak

    dibedakan, karena merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan.

    2. Organisasi

    Secara umum administrasi memusatkan perhatian kepada organisasi

    baik organisasi pemerintah, personil, keuangan, dan lain-lain. Dalam

    kehidupan sehari-hari Anda tidak lepas dari organisasi. Mengapa organisasi

    diperlukan? Organisasi diperlukan karena kita tidak dapat mengerjakan

    gagasan, ide tanpa bantuan orang lain. Organisasi dirasakan mutlak karena

    merupakan wadah atau kerangka kerja sama antarmanusia untuk mencapai

    tujuan. Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok

    orang yang bersatu-padu, bekerja secara formal berdasarkan tata tertib

    tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah disetujui bersama.

    Dengan rumusan tersebut dapat dilihat unsur-unsur organisasi adalah :

    kelompok orang, kerja sama, tujuan, keterikatan formal, dan susunan

    hierarkhi.

    3. Kantor

    Dalam pergaulan sehari-hari apabila kita mendengar percakapan

    seseorang yang menggunakan kata kantor, seakan-akan kita sudah

    memahami benar arti kantor yang diucapkannya, dan seakan-akan hanya

    ada satu pengertian mengenai kata kantor. Akan tetapi bila kita perhatikan

    dengan cermat, kata kantor mempunyai beberapa arti, tergantung kepada

    kalimat yang diucapkan oleh sipembicara. Untuk lebih jelasnya kita

    perhatikan kalimat-kalimat berikut yang semuanya menggunakan kata

    kantor. Pemuda A mengatakan : Kantor itu tidak baik, masa lamaran sudah

    disampaikan sebulan yang lalu sampai saat ini belum dijawab. Bapak B

    mengatakan : Memang tidak mudah untuk bertemu dengan dia, kita harus

    minta waktu terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya, ia orang kantor.

    Bapak C berkata kepada anaknya: Kantormu bagus, berdinding kaca, tingkat

    20 dan memakai tangga berjalan.

  • 6

    Seorang sekretaris D berkata kepada tamu : Sebaiknya Bapak datang

    lagi sekitar pukul 3 siang, Sekarang Bapak Kepala PUSDIKLAT sedang tidak

    ada di kantor. Seorang pegawai E dari suatu perusahaan swasta berkata

    kepada temannya: Agar kamu dapat mengetahui apakah usulan cuti kamu

    disetujui atau tidak, tanyakan saja kepada temanmu atau langsung ke kantor

    Sekretariat . Seorang pegawai F setelah ditanya oleh teman sekerjanya

    menjawab : Saya tugas ke New York bersama Bapak Dawam selama dua

    minggu, dibiayai kantor .

    Bila kita renungkan, kata kantor seperti tersebut pada kalimat-kalimat di

    atas mempunyai arti yang tidak sama. Yang dimaksudkan kantor oleh

    pembicara A adalah kegiatan atau pelayanan yaitu pelayanannya tidak baik

    karena surat sudah disampaikan sebulan yang lalu tapi tidak dijawab sampai

    saat ini. Kantor yang dimaksud pembicara B adalah jabatan, jadi yang

    dimaksud orang kantor adalah seorang pejabat. Lain halnya yang

    dimaksudkan oleh pembicara C, kantor yang dimaksudkannya adalah

    gedung tempat anaknya bekerja. Yang dimaksudkan oleh sekretaris D,

    kantor adalah ruangan kerja Kepala PUSDIKLAT, karena itu ia menyarankan

    kepada tamu agar datang lagi sekitar pukul 3 siang yang mungkin menurut

    jadwal acara yang ia ketahui pada sekitar pukul 3 tersebut Kepala

    PUSDIKLAT akan ada di ruangan kerjanya. Berbeda dengan yang

    dimaksudkan sekretaris D, kantor yang dimaksudkan pegawai E adalah salah

    satu unit kerja di perusahaan di mana ia bekerja; jadi yang dimaksudkannya

    adalah bagian Sekretariat. Kantor yang dimaksudkan pegawai F, bukan

    bagian Sekretariat, tapi instansi atau perusahaan di mana ia dan Pak Dawam

    bekerja.

    Dari contoh-contoh di atas, kita sudah dapat mengetahui enam macam

    pengertian kantor yaitu jasa/pelayanan, jabatan, gedung tempat bekerja,

    ruang kerja, unit kerja/bagian/biro, dan instansi atau badan usaha. Oleh

    karena itu agar kita dapat mengerti benar apa yang dimaksudkan kantor oleh

    seorang pembicara, kita harus memahaminya dalam kaitan apa kata kantor

    itu digunakan oleh pembicara dalam kalimatnya.

  • 7

    Perbedaan-perbedaan seperti di atas, bukanlah hal yang baru, karena

    para ahli di bidang administrasi perkantoranpun dalam perumusan yang

    dibuatnya mempunyai pendapat yang tidak selalu sama mengenai pengertian

    kantor.

    Seorang ahli perkantoran, Paul Mahieu, mengemukakan bahwa kantor

    adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan

    administratif yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin. Pekerjaan

    administratif senantiasa terdiri dari pencatatan pelbagai keterangan yang

    penting bagi badan usaha yang bersangkutan. Ahli yang lain, Glenn W.

    Howard & Edward Masonbrink mengemukakan : Kantor adalah tempat

    diselenggarakannya kegiatan menangani informasi dan proses menangani

    informasi tersebut, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah,

    menyimpan sampai menyalurkan.

    Pengertian kantor yang dimaksudkan dalam modul ini adalah

    pengertian yang lebih mirip dengan yang dikemukan Glenn W. Howard dan

    Edward Masonbrink yaitu tempat penyelengaraan kegiatan menangani

    informasi dan proses penanganan informasi tersebut.

    4. Pekerjaan Kantor

    Setelah mengetahui pengertian kantor, untuk lebih memperluas

    wawasan kita perlu mengetahui pengertian pekerjaan kantor. Seperti halnya

    pengertian kantor, perumusan pengertian pekerjaan kantor dapat merujuk

    kepada rumusan yang dikemukakan oleh para ahli.

    William H. Leffingwell dan Edwin M. Robinson, mengemukakan

    pekerjaan kantor berkenaan pertama-tama dengan warkat-warkat dari badan

    usaha yang bersangkutan, pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya

    guna dipakai untuk mencari keterangan di kemudian hari. Warkat itu

    mungkin merupakan sejarah daripada pelaksanaan urusan badan usaha itu

    sebagaimana digambarkan oleh daftar-daftar perhitungan, surat menyurat,

    surat-surat perjanjian, surat-surat pesanan, daftar-daftar harta benda,

    rencana-rencana dan jadwal-jadwal, laporan-laporan dan oleh segala macam

    nota yang tertulis dan tercetak.

  • 8

    George R. Terry mengemukakan, pekerjaan kantor meliputi

    penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis

    dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan banyak hal dengan

    cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol dari

    pimpinan.

    Walaupun kedua pendapat di atas tidak memberikan pengertian yang

    persis sama, tetapi ada unsur kesamaannya yaitu bahwa pekerjaan kantor

    adalah segala kegiatan yang ada kaitannya dengan penanganan

    informasi/keterangan-keterangan baik informasi itu berupa lisan atau

    sudah berbentuk warkat-warkat. Secara definitif yang dimaksud dengan

    keterangan adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau peristiwa yang

    diperoleh melalui pembacaan atau pengamatan, dan yang dimaksud

    warkat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu

    hal atau peristiwa yang dibuat untuk keperluan membantu ingatan. Yang

    dimaksud dengan keterangan dan warkat dalam rumusan di atas, adalah

    semua keterangan dan informasi dari instansi yang bersangkutan, demikian

    juga warkat yang dimaksud adalah catatan tertulis atau bergambar atau

    rekaman yang bertalian dengan kegiatan instansi tersebut.

    Pekerjaan kantor atau pekerjaan ketatausahaan, dilihat dari

    kegiatannya dapat dibedakan dua macam, yakni pekerjaan yang tulis-menulis

    misalnya penanganan surat masuk, penanganan surat keluar

    (korespondensi), penghitungan dan pembuatan laporan, sedangkan

    pekerjaan yang bukan tulis-menulis terdiri dari pengiriman surat,

    penggandaan surat dinas, penyimpanan surat, pelayanan telepon,

    penerimaan tamu, penataan ruang kantor, penataan lingkungan kantor.

    5. Manajemen Perkantoran

    Dari pengertian di atas maka kegiatan perkantoran perlu direncanakan,

    diorganisasikan, digerakkan oleh semua sumber daya yang terlibat atau

    dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar

    organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut George Terry, Manajemen

    Perkantoran adalah Controlling and organizing of office work, and actuating

    those performing is so as to achieve the predetermined objective. It deals

  • 9

    with the life cycle of business information and retention if of permanent value,

    of destruction if obsolete (Manajemen Perkantoran adalah perencanaan,

    pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta

    menggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan

    yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran

    hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui

    pemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap

    atau pemusnahannya kalau usang). Menurut The Liang Gie Manajemen

    Perkantoran adalah rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan

    (mengatur, menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk),

    mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai

    menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Dengan demikian maka

    pengertian manajemen perkantoran, yakni penyelenggaraan semua kegiatan

    yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan kantor.

    B. LINGKUP PEKERJAAN DALAM SUATU ORGANISASI/INSTANSI

    Secara garis besar, pekerjaan di suatu instansi ada dua jenis

    pekerjaan/tugas yakni:

    1. Tugas pokok disebut juga kegiatan substantif/operatif, yakni kegiatan-

    kegiatan yang secara langsung mengenai tujuan organisasi. Oleh karena

    berhubungan langsung dengan tujuan organisasi, maka tugas pokok masing-

    masing instansi berbeda satu dengan lainnya. Misalnya pekerjaan pokok

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melakukan sebagian tugas

    Kementerian Keuangan di bidang pemungutan pajak negara dalam bentuk

    bea dan cukai serta pungutan lainnya, berdasarkan kebijaksanaan yang

    ditetapkan oleh Menteri Keuangan, akan berbeda dengan pekerjaan pokok

    unit lain di lingkungan Kementerian Keuangan. Dengan demikian maka tugas

    pokok tidak lain adalah pekerjaan yang menurut surat keputusan mengenai

    tugas pokok, fungsi harus dilaksanakan.

    2. Tugas Penunjang adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat membantu,

    melayani, memudahkan dan memperlancar tugas pokok. Biasanya pekerjaan

    administratif, misalnya penanganan pegawai, keuangan, perlengkapan.

    Tugas Penunjang disebut juga pekerjaan perkantoran. Pekerjaan Penunjang

    atau perkantoran di setiap unit sama.

  • 10

  • 11

    PENGORGANISASIAN PEKERJAAN KANTOR

    Pekerjaan kantor dapat diorganisir dengan menggunakan salah satu asas

    dari tiga asas yang biasa digunakan, baik oleh instansi-instansi Pemerintah

    maupun instansi swasta. Ketiga asas tersebut yaitu asas sentralisasi, asas

    desentralisasi, dan asas campuran.

    1. Asas Sentralisasi

    Bila digunakan asas ini, maka semua pekerjaan kantor ditangani oleh

    unit tersendiri dalam instansi yang bersangkutan. Unit-unit lainnya hanya

    difokuskan kepada pelaksanaan tugas-tugas pokok instansi.

    Asas sentralisasi mempunyai beberapa kebaikan bagi pelaksanaan

    pekerjaan kantor, diantaranya adalah :

    a. Cara kerja dengan mudah dapat diseragamkan;

    b. Pengawasan mudah dilakukan;

    c. Penggunaan peralatan dan perabotan kantor dapat dihemat;

    d. Beban kerja pekerjaan kantor dapat diadakan pembagian secara lebih

    merata;

    e. Penggunaan tenaga kerja dapat diadakan pengaturan yang lebih luwes.

    Walaupun asas ini mempunyai beberapa kebaikan, tetapi di sisi lain

    mengandung beberapa kelemahan yang mendasar. Oleh karena itu dalam

    hal pemilihan asas yang akan digunakan, kelemahan-kelemahan tersebut

    perlu mendapat pertimbangan yang seksama agar tidak menimbulkan

    kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kelemahan-kelemahan

    dimaksud antara lain adalah :

    a. Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak pada waktu

    yang bersamaan, misalnya pada akhir tahun anggaran di mana

    diperlukan penyelesaian laporan kegiatan dari berbagai unit. Akibat dari

    keadaan ini maka penyelesaian pekerjaan akan mengalami kelambatan.

    b. Unit pengelola pekerjaan kantor sering tidak memahami kebutuhan

    khusus unit lainnya yang justru merupakan kebutuhan yang

    memperlancar pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan. Bila hal ini

  • 12

    terjadi, maka pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan akan

    mengalami hambatan.

    c. Karena unit pengelola pekerjaan kantor mempunyai kewenangan yang

    secara langsung atau tidak dapat menentukan kelancaran pekerjaan unit

    lain, kadang-kadang terjadi hal yang sebaliknya yaitu yang seharusnya

    unit ini melayani unit lain, berubah menjadi unit yang minta dilayani.

    Kegiatan perkantoran di lingkungan Kementerian Keuangan yang

    disentralisasikan misalnya kegiatan penerimaan surat masuk, penerimaan

    tamu, penataan lingkungan kantor, walaupun ada pula unit yang

    menggunakan asas desentralisasi untuk kegiatan tersebut.

    2. Asas Desentralisasi

    Pengelolaan pekerjaan kantor yang menggunakan asas ini yaitu setiap

    unit organisasi dalam instansi diberikan kewenangan untuk mengelola

    pekerjaan kantornya masing-masing. Misalnya setiap Direktorat mempunyai

    Subbag Tata Usaha sendiri-sendiri yang mempunyai tugas mengurus

    kebutuhan peralatan kantor, alat tulis-menulis, pengetikan, penggandaan,

    dan sebagainya.

    Penggunaan asas ini mempunyai beberapa kebaikan yaitu :

    a. Dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan pokok bagi instansi yang

    mempunyai unit-unit yang tersebar di beberapa tempat.

    b. Dapat melayani kebutuhan-kebutuhan khusus bagi unit-unit yang

    bersangkutan.

    c. Menumpuknya pekerjaan pada saat-saat tertentu seperti biasa terjadi

    pada asas sentralisasi, dapat dihindarkan.

    Seperti halnya asas sentralisasi, asas desentralisasipun mempunyai

    beberapa kelemahan, antara lain adalah :

    a. Memerlukan biaya yang cukup besar, karena diperlukan peralatan kantor

    yang sejenis yang jumlahnya lebih dari satu. Misalnya instansi yang

    bersangkutan mempunyai lima unit, maka harus disediakan mesin

    fotokopi lima buah, padahal mungkin dalam pelaksanaannya kapasitas

    mesin fotokopi tersebut tidak digunakan secara penuh;

  • 13

    b. Memerlukan tenaga yang banyak untuk mengoperasikan peralatan

    kantor;

    c. Memerlukan tenaga yang banyak dan biaya yang besar untuk keperluan

    pengawasan pelaksanaan pekerjaan kantor. Banyaknya jenjang birokrasi

    juga akan menambah sulitnya pengawasan.

    Kegiatan perkantoran yang didesentralisasikan misalnya penanganan

    surat keluar mulai dari mengonsep surat sampai surat tersebut siap

    dikirimkan dan penyusunan laporan, namun ada pula di unit organisasi yang

    pekerjaan tersebut disentralisasikan karena organisasi tersebut masih belum

    luas.

    3. Asas Campuran

    Karena adanya kelemahan-kelemahan seperti disebutkan di atas, maka

    dalam beberapa instansi dilaksanakan asas campuran yang merupakan

    perpaduan kedua asas di atas. Untuk pekerjaan-pekerjaan kantor yang

    sifatnya memerlukan pengawasan secara kontinyu dan mengandung banyak

    kerawanan, dilakukan dengan menggunakan asas sentralisasi, sedangkan

    pekerjaan kantor yang sifatnya umum dilakukan dengan menggunakan asas

    desentralisasi, hal ini biasanya dilakukan oleh organisasi yang belum luas.

    Kegiatan perkantoran yang menggunakan asas campuran, misalnya :

    a. Pelayanan telepon, untuk pelayanan telepon keluar instansi (ekstern)

    dipusatkan, sedangkan untuk pelayanan telepon di dalam unit organisasi

    menggunakan pesawat intern.

    b. Pengarsipan, untuk pengelolaan arsip yang sudah tidak aktif dipusatkan

    di unit pengelolaan arsip, sedangkan untuk pengelolaan arsip yang aktif

    dikelola oleh masing-masing unit di dalam organisasi tersebut.

    Seperti disebutkan di atas, dalam menerapkan asas pengorganisasian

    pekerjaan kantor setiap instansi harus mempertimbangkannya sebaik-

    baiknya dengan memperhatikan semua kebaikan-kebaikan dan kelemahan-

    kelemahan yang ada pada ketiga asas. Seberapa jauh salah satu asas akan

    dijadikan pedoman dengan tanpa mengabaikan kebaikan-kebaikan asas

    yang lain, hal ini tergantung kepada tujuan, luas pekerjaan, taraf

    perkembangan, dan tingkat kebutuhan suatu instansi. Pada instansi yang

  • 14

    sudah berkembang biasanya lebih tepat digunakan asas campuran. Walapun

    demikian akhirnya penentuan asas yang akan dipakai secara logis harus

    berpedoman kepada prinsip bahwa asas itu secara teknis dapat dilaksanakan

    dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.

    C. MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN

    Sebagaimana Anda telah ketahui, bahwa manajemen perkantoran adalah

    rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur, menyusun),

    mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan

    (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal.

    Sesuatu hal ini adalah pekerjaan perkantoran. Agar pekerjaan kantor sesuai

    dengan tuntutan zaman dan sesuai dengan teknologi yang berkembang, maka

    harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut. Istilah moden

    dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah terbaru, mutakhir, terkini,

    sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan

    demikian maka pengertian manajemen perkantoran modern yakni

    penyelenggaraan semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan

    kantor yang modern.

    Sebagaimana diuraikan bahwa kantor merupakan tempat penyelengaraan

    kegiatan menangani informasi dan proses penanganan informasi tersebut. Istilah

    modern yang berkenaan dengan tempat dan proses penanganan data/informasi

    yang modern, antara lainnya dicirikan dengan :

    1. Pegawai yang melaksanakan penanganan data/informasi adalah pegawai

    yang mempunyai sikap disiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir

    sesuai dengan tuntutan zaman.

    Tentunya untuk Kantor Kementrian Keuangan diperlukan pegawai yang

    selalu berusaha keras untuk selalu mencapai hasil kerja yang lebih baik

    walaupun pimpinan tidak ada ditempat kerja dan mempunyai integritas yang

    tinggi, sehingga pekerjaan kantor dapat terlaksana dengan baik dan benar

    2. Sistem, prosedur dan tata kerja perkantoran yang jelas, sehingga setiap

    pegawai mempunyai uraian tugas (job description), tugas apakah yang harus

    dilakukan oleh pegawai tersebut, kepada siapa ia harus bertanggung jawab,

  • 15

    bagaimana alur pekerjaannya, apakah yang harus dihasilkan oleh seorang

    pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

    Untuk Kementrian Keuangan telah ada sistem operasi prosedur (SOP), yang

    diharapkan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan, bahkan saat ini

    telah ada SOP unggulan, sehingga diharapkan masyarakan dapat dilayani

    dengan baik.

    3. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan

    perlengkapan termasuk mebeler yang tepat. Alat perkantoran dalam

    pengolahan data/informasi serba dikomputerkan (computerized).

    4. Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif,

    efisien, produktif, berkeadilan, dan manusiawi.

    Dalam hal biaya, biaya yang dipergunakan untuk kegiatan perkantoran

    harus menghasilkan keluaran (output) yang jelas, dan output tersebut harus

    fungsi (outcome), dimana saat ini Kementrian Keuangan telah melaksanakan

    anggaran berbasis kinerja.

    Terlihat dari ciri kantor modern, maka Kementrian Keuangan saat ini

    telah menuju perkantoran yang modern, hal yang terpenting dalam

    pengelolaan kantor yang modern adalah sumber daya manusia / pegawai

    yang melaksanakan kegiatan pekerjaan kantor. Oleh karena itu pegawai

    Kementrian Keuangan untuk mengelola pekerjaan kantor, agar dapat

    melaksanakan tugas denga baik.

    Dalam kantor modern yang kegiatan perkantorannya menggunakan sistem

    komputer, akan mendapat keuntungan dalam memproses data/informasi dalam

    hal kecepatan, kecermatan, keterhandalan, dan kemutakhiran. Dengan demikian

    dengan semakin modernnya suatu kantor maka semakin banyak informasi yang

    dapat diakses, sehingga semakin dapat dimanfaatkan untuk organisasi lain,

    namun pekerjaan kantor yang menggunakan teknologi modern perlu

    mewaspadai adanya informasi yang masuk yang dapat mengacaukan kegiatan

    pengelolaan informasi. Misalnya pada saat pemilu tanggal 5 April 2004, adanya

    virus yang mengacaukan sistem informasi pemilu, sehingga lambang-lambang

    partai berubah. Oleh karena itu perlu diperhitungkan kemungkinan gangguan

    terhadap sistem yang digunakan. Kerusakan atau kesalahan salah satu alat

    dapat mengganggu keseluruhan sistem, dan akan mengganggu seluruh

    pekerjaan kantor.

  • 16

    2. LATIHAN

    Jawablah pertanyaan di bawah ini.

    1. Sebutkan perbedaan antara administrasi dalam arti sempit dan arti luas

    menurut The Liang Gie ?

    2. Jelaskan arti kata kantor menurut Saudara ?

    3. Jelaskan pengertian pekerjaan kantor menurut George R. Terry ?

    4. Jelaskan pengertian manajemen perkantoran ?

    5. Jelaska pengertian manajemen perkantoran modern ?

  • 17

    3. RANGKUMAN

    Administrasi mempunyai beberapa arti, dalam arti luas administrasi

    diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih,

    menurut cara-cara tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.

    Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai tata usaha yakni

    rangkaian kegiatan mengirim dan menyampaikan keterangan-keterangan yang

    diperlukan dalam usaha kerja sama. Dengan demikian maka Tata Usaha

    merupakan unsur administrasi, oleh karena itu pekerjaan kantor merupakan

    bagian dari administrasi. Administrasi selalu ada dalam organisasi. Organisasi

    adalah sekelompok orang-orang yang bersatu-padu bekerja secara formal

    berdasarkan tata tertib tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah disetujui

    bersama.

    Pengertian kantor berbeda-beda tergantung dalam ucapan pembicaraan

    antara lain dapat berarti jasa/pelayanan, jabatan, gedung, tempat bekerja,

    ruangan kerja, unit kerja/bagian atau instansi. Pengertian kantor dalam modul ini

    adalah tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi dan proses

    penanganan informasi.

    Pekerjaan kantor adalah semua kegiatan yang ada kaitannya dengan

    penanganan informasi/keterangan yang bertalian dengan tugas-tugas organisasi

    yang bersangkutan. Pekerjaan kantor terdiri dari pekerjaan tulis-menulis dan

    bukan tulis-menulis. Untuk mengorganisasikan pekerjaan kantor ada 3 asas,

    yakni sentralisasi, desentralisasi, dan campuran.

    Kantor merupakan tempat penyelengaraan kegiatan menangani informasi

    dan proses penanganan informasi tersebut. Istilah modern yang berkenaan

    dengan tempat dan proses penanganan data/informasi yang modern, yang

    antara lainnya dicirikan dengan adanya :

    1. Pegawai yang melaksanakan penanganan data/informasi adalah pegawai

    yang mempunyai sikap disiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir

    sesuai dengan tuntutan zaman;

    2. Sistem, prosedur, dan tata kerja perkantoran yang jelas, sehingga setiap

    pegawai mempunyai uraian tugas (job description), tugas apakah yang harus

    dilakukan oleh pegawai tersebut, kepada siapa ia harus bertanggung jawab,

  • 18

    bagaimana alur pekerjaannya, dan apakah yang harus dihasilkan oleh

    pegawai.

    3. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan

    perlengkapan termasuk mebeler yang tepat. Alat perkantoran dalam

    pengolahan data/informasi serba dikomputerkan (computerized).

    4. Mendayagunakan biaya, menerapkan tata laksana yang demokratis, efektif,

    efisien, produktif, berkeadilan, dan manusiawi.

    4. TES FORMATIF

    Pilihan satu jawaban yang benar dalam pertanyaan di bawah ini:

    1. Pencatatan keterangan-keterangan secara tertulis atau tata usaha

    merupakan pengertian dari ...

    a. administrasi dalam arti sempit

    b. administrasi dalam arti luas

    c. pekerjaan kantor

    d. kantor

    2. Di bawah ini adalah unsur-unsur organisasi, kecuali...

    a. sekelompok orang

    b. kerja sama

    c. tujuan

    d. administrasi

    3. Kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengenai tujuan organisasi, oleh

    karena itu berhubungan langsung dengan tujuan organisasi disebut...

    a. tugas pokok

    b. tugas penunjang

    c. organisasi

    d. pekerjaan kantor

    4. Segala kegiatan yang ada kaitannya dengan penanganan

    informasi/keterangan-keterangan baik informasi itu berupa lisan atau sudah

    berbentuk warkat-warkat.

    a. tugas pokok

    b. kantor

    c. organisasi

  • 19

    d. pekerjaan kantor

    5. Pekerjaan kantor terdiri dari...

    a. pekerjaan pokok dan penunjang

    b. pekerjaan subtantif dan operatif

    c. pekerjaan manajerial dan kepemimpinan

    d. pekerjaan tulis menulis dan bukan tulis menulis

    6. Setiap catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal atau peristiwa

    yang dibuat untuk keperluan membantu ingatan disebut ...

    a. catatan

    b. memo

    c. warkat

    d. nota dinas

    7. Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak pada waktu yang

    bersamaan, merupakan kelemahan dari pengorganisasian pekerjaan kantor

    yang menggunakan asas ...

    a. sentralisasi

    b. desentralisasi

    c. campuran

    d. manfaat

    8. Memerlukan tenaga yang banyak untuk mengoperasikan peralatan kantor,

    merupakan apabila unit akan menerapkan pengorganisasian pekerjaan

    kantor berdasarkan asas...

    a. sentralisasi

    b. desentralisasi

    c. campuran

    d. manfaat

    9. Asas pengorganisasian pekerjaan kantor yang akan digunakan, haruslah

    mempertimbangkan hal berikut, kecuali ...

    a. tingkat kebutuhan organisasi

    b. taraf perkembangan organisasi

    c. kebutuhan pegawai

    d. luas organisasi

    10. Rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur,

    menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan

  • 20

    mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib

    sesuatu hal adalah pengertian dari

    a. manajemen

    b. manajemen perkantoran

    c. manajemen perkantoran modern

    d. pekerjaan kantor

    5. STUDI TIPS

    Untuk lebih mudah memahami konsep pekerjaan kantor, perhatikan

    pelaksanaan pekerjaan kantor di unit Anda dan bandingkan dengan teori yang

    telah Anda pelajari di modul. Perhatikan unsur-unsur kantor yang modern dan

    bandingkan dengan kantor Anda

  • 21

    Kegiatan Belajar 2

    PENANGANAN SURAT

    Indikator

    Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :

    a. menjelaskan pengertian, fungsi dan arus surat ;

    b. menjelaskan cara pengelolaan surat masuk ;

    c. menjelaskan cara pengelolaan surat keluat

    d. menjelaskan langkah-langkah membuat surat ;

    e. menjelaskan macam, bentuk, bahasa, gaya bahasa dan syarat-syarat

    surat yang baik ;

    f. menjelaskan wewenang penandatanganan surat ;

    g. menjelaskan pejabat pengganti ;

    h. menjelaskan cap dinas

    i. menjelaskan media/sarana surat

    j. membuat surat dan nota dinas

    1. URAIAN DAN CONTOH

    Dalam hal penanganan surat, sering timbul pertanyaan yang sangat

    mendasar, mengapa penanganan surat perlu mendapat perhatian dalam arti

    cara-cara penanganan surat harus dipelajari, padahal pekerjaan itu hanya

    merupakan pekerjaan mudah, yaitu menerima surat, membuka sampul surat, dan

    mengeluarkan surat dari sampulnya. Pertanyaan demikian biasanya timbul

    karena yang bersangkutan belum mengalami, memahami, dan menghayati

    pekerjaan kantor dari suatu instansi misalnya instansi Pemerintah.

    Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan

    ditujukan kepada pihak lain dengan tujuan menyampaikan informasi.

    Sepintas lalu memang pekerjaan penanganan surat sepertinya mudah dan

    sederhana. Akan tetapi bila direnungkan lebih mendalam, persoalannya tidak

    semudah itu, karena yang perlu diperhatikan bukan saja pengurusan surat-surat

  • 22

    dalam arti fisik yang wujudnya hanya berupa lembaran-lembaran kertas saja,

    tetapi yang perlu diperhatikan juga adalah masalah-masalah yang terkandung di

    dalam surat. Suatu surat yang ditujukan kepada suatu instansi Pemerintah

    misalnya, tentu berisi masalah-masalah yang bertalian dengan tugas instansi

    tersebut. Tugas instansi yang bersangkutan tidak lain merupakan sebagian dari

    tugas-tugas Pemerintah. Oleh karena itu mengurus sepucuk surat yang ditujukan

    kepada suatu instansi bukan hanya mengurus secarik kertas, tetapi sebenarnya

    mengurus sebagian tugas-tugas Pemerintahan. Dalam kaitan ini pengurusan

    surat yang baik, selain akan membawa nama baik instansi dimaksud, tetapi juga

    akan menyangkut nama baik Pemerintah. Sebaliknya bila pengurusan surat itu

    tidak baik, bukan saja mengakibatkan penilaian tidak baik terhadap instansi itu,

    tapi lebih jauh dapat mengakibatkan penilaian tidak baik terhadap Pemerintah.

    Penilaian tidak baik terhadap suatu instansi akan mengakibatkan pihak lain

    enggan berurusan dengan instansi itu. Oleh karenanya tidak berlebihan bila ada

    yang mengatakan, penanganan surat-surat yang tidak baik akan menghambat

    tercapainya tugas-tugas instansi.

    Dengan penjelasan singkat ini, maka pertanyaan yang lugu tetapi sangat

    mendasar seperti tersebut di atas, telah terjawab. Dalam kaitan ini pula maka

    penanganan surat perlu mendapat perhatian yang sewajarnya, baik dari

    pimpinan maupun dari semua pegawai dalam suatu instansi.

    Mengingat bahwa surat merupakan alat komunikasi, maka bila diteliti lebih

    mendalam, bagi suatu instansi surat mempunyai fungsi :

    1. Sebagai wakil dari pengirim surat (wakil instansi);

    2. Sebagai bahan pembukti;

    3. Sebagai pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut dari suatu

    masalah;

    4. Sebagai alat pengukur kegiatan instansi;

    5. Sebagai sarana memperpendek jarak.

    Seperti telah disebutkan di atas, yang termasuk ke dalam penanganan

    surat adalah serangkaian kegiatan atau usaha pengamanan surat/dokumen

    berdasarkan tata cara tertentu. Kegiatan dimaksud dimulai dari pencatatan surat

    masuk, kegiatan surat-menyurat, pencatatan surat keluar, pengiriman surat

    sampai penyimpanan surat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa awal

  • 23

    proses penanganan informasi dalam suatu unit organisasi adalah penanganan

    surat.

    Dalam suatu instansi yang kecil penanganan surat dapat dilakukan dengan

    proses yang lebih sederhana, dan dapat dilakukan dengan jumlah tenaga

    pelaksana yang lebih sedikit. Akan tetapi bagi suatu instansi yang besar, seperti

    instansi-instansi pemerintah, cara demikian tidak dapat dilakukan karena akan

    mengakibatkan terlantarnya pekerjaan yang ada, dan akibat lebih jauh akan

    mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan tugas instansi. Pada instansi yang

    besar penanganan surat-surat masuk ditangani oleh unit tersendiri yang dipimpin

    oleh seorang kepala yang didukung oleh sejumlah tenaga yang ditugaskan untuk

    itu dan dilengkapi dengan sarana yang memadai. Nama unit demikian, di

    masing-masing instansi tidak sama, ada yang menamakannya Bagian Ekspedisi,

    Bagian Arsip, Bagian Tata Usaha, Bagian Umum, Bagian Penerimaan Surat

    atau nama lainnya. Demikian juga penanganan surat-surat keluar, di instansi-

    instansi besar ditangani oleh unit tersendiri yang dipimpin oleh seorang kepala,

    didukung oleh sejumlah tenaga dan dilengkapi oleh sarana yang diperlukan.

    Seperti halnya dalam hal penerimaan surat, nama unit yang menangani

    pengiriman surat berbeda di suatu instansi dari instansi lain; ada yang

    menamakan Bagian Ekspedisi, Bagian Pengiriman, dan sebagainya. Dengan

    pertimbangan-pertimbangan untuk adanya keseragaman dalam penanganan dan

    pertimbangan praktis lainnya, penyimpanan surat-surat atau arsip juga, terutama

    arsip pasif, ditangani oleh unit tersendiri.

    Mengenai pembuatan surat, yaitu kegiatan-kegiatan untuk menyiapkan

    surat jawaban atas surat-surat masuk, ditangani oleh masing-masing unit yang

    menangani masalah-masalah yang tertera dalam masing-masing surat masuk.

    Untuk mempermudah pemahaman atas penanganan surat, dalam uraian

    ini akan dijelaskan tentang penanganan surat dalam suatu instansi, mulai surat

    itu diterima oleh unit penerima surat (dalam hal ini kita sebut Bagian Penerimaan

    Surat), sampai surat itu dijawab oleh instansi yang bersangkutan.

    Arus lalu lintas surat pada dasarnya ada dua macam yaitu surat-surat

    masuk ialah surat-surat (termasuk dokumen-dokumen lainnya) yang dikirim oleh

    instansi lain kepada suatu instansi, dan surat-surat keluar yaitu surat-surat yang

    dikirim oleh suatu instansi kepada instansi lain.

  • 24

    A. PENGOLAHAN SURAT MASUK

    Surat-surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima. Untuk

    memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan surat masuk

    sebaiknya dipusatkan di unit tata usaha, atau langsung dikirim kepada sekretariat

    pimpinan atau diambil sendiri dari kotak pos.

    Setelah surat-surat itu diterima oleh Bagian Penerimaan Surat, selanjutnya

    surat itu diadakan pengolahan sebagai berikut :

    1. Penyortiran surat

    Langkah yang pertama-tama dilakukan oleh Bagian Penerimaan

    Surat adalah memilah-milahkan surat. Surat dapat dipilah berdasarkan :

    a. Unit Organisasi

    Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu

    kepada pimpinan dan kepada unit organisasi di mana surat itu

    ditujukan.

    b. Macamnya

    Surat-surat di dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel,

    giro, surat pribadi, surat dinas, surat tercatat, dan sebagainya.

    c. Klasifikasinya

    Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan

    menurut surat kilat, surat segera, sangat segera, dan biasa.

    d. Kualifikasinya

    Selanjutnya surat dikelompokkan menurut surat biasa, surat

    rahasia, surat sangat rahasia.

    e. Urgensinya

    Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram,

    surat kawat.

    Pengelompokan semacam ini maksudnya untuk membantu

    memudahkan dalam penanganan selanjutnya; yaitu selain dapat diketahui

    ke mana surat itu harus disampaikan, tapi juga dapat diketahui surat-surat

    yang penyampaiannya harus didahulukan.

  • 25

    2. Pembukaan sampul

    Setelah surat-surat itu dipilah-pilahkan seperti di atas, selanjutnya

    dilakukan pembukaan sampul. Semua surat-surat yang bersampul dibuka

    dengan teliti kecuali surat-surat rahasia dan surat-surat pribadi. Langkah

    pembukaan surat yang paling baik hendaknya dilakukan seperti berikut :

    a. Surat yang bersampul tertutup memanjang, sebaiknya dibuka

    dengan menggunakan pisau. Caranya yaitu letakkan surat itu di atas

    meja, bagian penutup amplop ada di sebelah atas. Tindih surat dengan

    tangan kiri dan masukkan pisau ke dalam bagian penutup sampul,

    kemudian dorong pisau sampai memotong tutup sampul surat.

    Yakinkan agar surat di dalam jangan sampai terpotong.

    b. Sampul yang tertutup melebar, sebaiknya dibuka dengan menggunakan

    gunting. Geserkan surat yang ada dalam sampul ke arah bagian yang

    tidak akan digunting. Caranya yaitu dirikanlah amplop surat, kemudian

    dihentak-hentakkan perlahan-lahan ke meja. Peganglah surat dengan

    tangan kiri, selanjutnya dengan menggunakan tangan kanan, potonglah

    bagian ujung sampul surat dengan gunting.

    Saat ini telah tersedia alat pembuka amplop yang digerakkan secara

    elektronik yakni pegawai hanya memasukkan ujung amplop yang akan

    dibuka, letakkan secara perlahan dan pastikan tidak sampai merusak surat

    yang ada di dalamnya. Alat tersebut akan membuka amplop surat tersebut

    dengan mudah dan cepat.

    3. Mengeluarkan surat dari sampul

    Langkah berikutnya yaitu mengeluarkan surat-surat dari masing-

    masing sampulnya yang telah dibuka. Mengeluarkan surat dari dalam

    sampulnya harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai surat itu

    terkoyak atau robek karena ada kemungkinan surat itu masih menyangkut

    ke sampulnya. Cara yang baik, lakukanlah seperti berikut :

    a. Untuk surat yang sampulnya terbuka memanjang, renggangkanlah

    bagian yang terbuka dengan ibu jari kedua tangan, dan ambillah surat

  • 26

    dari dalam sampulnya dengan jari-jari tangan kanan. Pastikan bahwa

    semua surat yang ada dalam sampul telah dikeluarkan.

    b. Untuk surat yang sampulnya melebar, tekanlah kedua sisi sampul

    dengan jari-jari tangan kiri hingga bekas mengguntingnya terbuka.

    Balikkan amplop surat hingga bagian bekas mengguntingnya ada di

    bagian bawah, kemudian ambillah surat dari dalam sampul. Pastikan

    bahwa semua isi sampul telah dikeluarkan dengan baik, jangan sampai

    ada yang tertinggal.

    4. Pembacaan surat

    Surat-surat yang telah dikeluarkan dari sampulnya, kemudian dibaca

    dan diteliti apakah surat-surat tersebut ada alamat dalamnya atau tidak,

    apakah surat-surat itu ditujukan kepada pimpinan atau langsung kepada

    pejabat/unit yang menangani masalahnya, apakah surat-surat itu ada

    lampirannya atau tidak, apakah surat itu terdiri dari satu lembar atau lebih

    dan penelitian lain-lain yang ada kaitannya dengan surat tersebut.

    Apabila surat itu ada alamat dalamnya, maka sampul surat dapat

    dipisahkan dan bila tidak ada alamat dalamnya, maka sampul surat harus

    dilekatkan kepada surat tersebut dengan menggunakan stapler.

    Selanjutnya diteliti apakah surat itu untuk pimpinan atau pejabat/unit yang

    menangani masalahnya. Di samping itu diteliti apakah surat itu ada

    lampirannya atau tidak. Bila ada, agar dicocokkan dengan keterangannya

    dan bila lampirannya ini ternyata tidak sesuai, agar dicatat bahwa

    lampirannya tidak sama. Demikian juga bila surat terdiri lebih dari satu

    lembar, agar diusahakan jangan sampai terpisah antara lembar yang satu

    dengan lembar lainnya.

    5. Pencatatan surat

    Surat yang sudah diolah seperti tersebut di atas, selanjutnya dicatat

    dalam buku agenda menurut klasifikasi dan kualifikasi masing-masing

    surat. Di bawah ini contoh kolom dalam buku agenda

  • 27

    KOLOM-KOLOM BUKU AGENDA

    Tgl. Peneri-maan Surat Masuk

    Nomor Urut

    Agenda

    Tgl. & nomor Kode surat

    masuk

    Lampiran

    Alamat

    Pengirim

    Hal

    Isi

    Disposisi

    Ket.

    Pencatatan surat sangat diperlukan untuk mempermudah

    pengendalian surat-surat tersebut. Pencatatan surat masuk pada buku

    agenda dimulai dari nomor 1 pada bulan Januari dan berakhir nomor

    terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal 31 Desember.

    Pencatatan surat masuk selalu dilakukan pada setiap terjadi pemindahan

    dan penyimpanan.

    Instansi yang telah menerapkan Sistem Kearsipan Pola Baru, sarana

    pencatatan untuk surat penting berupa Kartu Kendali (KK); untuk surat

    biasa pada Lembar Pengantar (LP); surat rahasia juga dicatat pada LP.

    Dalam kartu kendali akan tercatat kapan suatu surat diproses, berapa lama,

    siapa yang memproses.

    Contoh Kartu Kendali seperti terlihat di bawah ini :

    KARTU KENDALI SURAT KELUAR

    Keluar : B/R KODE :

    Nomor Surat : INDEKS :

    Tanggal Surat :

    Hal :

    Lampiran :

    Dari :

    Kepada :

    Konseptor

    Proses

    Pengolah

    Transfer File Paraf/ Tanggal KETERANGAN

    1. 0

    2. 0

    3. 0

    4. 0

  • 28

    6. Pembagian surat

    Setelah surat-surat dicatat dalam buku agenda atau Kartu Kendali

    seperti tersebut di atas, kemudian surat-surat itu dikirim kepada pihak yang

    dituju oleh surat-surat tersebut.

    Surat untuk pimpinan disampaikan kepada sekretaris pimpinan dan

    surat-surat untuk pejabat-pejabat/unit yang dimaksudkan oleh surat,

    disampaikan kepada petugas atau sekretaris pejabat yang bersangkutan.

    Untuk pengiriman, dilakukan lagi pencatatan dengan menggunakan buku

    pengiriman/buku ekspedisi. Petugas/sekretaris pimpinan yang menerima

    surat harus membubuhkan tanda terima pada buku ekspedisi.

    Di lingkungan Kementerian Keuangan surat masuk ada yang melalui

    Bagian Penerimaan Surat misalnya Biro Umum, Bagian Umum, Subbagian

    Tata Usaha dan ada yang langsung ditujukan ke tempat Pimpinan misalnya

    langsung kepada Kepala Kantor, misalnya pejabat eselon I atau eselon II

    Kementerian tidak melalui Bagian Penerimaan Surat.

    Berikut ini tata cara penanganan surat yang dilakukan oleh Sekretaris

    pimpinan atau petugas/sekretaris pejabat, maka langkah-langkah yang

    perlu dilakukan oleh sekretaris pimpinan atau petugas di unit-unit terkait,

    terutama mengenai pembukaan surat rahasia, pembacaan, pencatatan,

    dan penyampaian, mengingat pemilahan, pembukaan surat-surat biasa

    dan pengeluaran surat telah dilakukan oleh Bagian Penerimaan surat.

    Namun apabila surat langsung disampaikan kepada Pimpinan/Pejabat

    dalam kantor tersebut harus mengadakan pemilahan dan pembukaan dan

    pengeluaran surat dari sampulnya dilakukan oleh Sekretaris

    Pimpinan/Pejabat dengan cara-cara seperti tersebut di atas.

    a. Pembukaan sampul Surat Rahasia

    Sesuai dengan kualifikasinya, surat-surat rahasia tidak dibuka

    oleh petugas penerimaan surat, tetapi langsung diteruskan kepada

    pimpinan atau unit yang dituju. Pimpinan atau pejabat di unit-unit

    organisasi harus menunjuk orang yang diberi tugas untuk membuka

    surat rahasia, dan penunjukkannya itu harus dikaitkan dengan rahasia

  • 29

    jabatan. Maksudnya tidak lain agar kerahasiaan surat-surat itu tetap

    terjamin. Yang ditunjuk misalnya sekretaris pimpinan atau petugas lain.

    Sampul-sampul surat rahasia untuk pimpinan dibuka oleh

    sekretaris pimpinan, kemudian dikelompokkan tersendiri dan dijaga

    agar tidak tercampur dengan surat-surat lainnya dan tidak terbaca oleh

    yang tidak berhak.

    Demikian juga surat rahasia yang disampaikan langsung kepada

    pejabat unit organisasi, oleh petugas atau sekretaris pejabat yang

    bersangkutan dibuka dengan memperhatikan kerahasiaan surat

    tersebut.

    Cara pembukaan sampul surat rahasia pada prinsipnya sama

    dengan cara-cara pembukaan sampul-sampul surat lainnya.

    b. Pembacaan surat

    Setelah surat-surat diterima dari petugas Bagian Penerimaan

    Surat, selanjutnya oleh sekretaris pimpinan diadakan pembacaan

    (termasuk surat-surat rahasia yang baru dibuka), Pembacaan surat

    oleh sekretaris pimpinan, terutama untuk mengecek sekali lagi apakah

    lampiran surat-surat yang telah disebutkan dalam surat asli tidak

    terlepas. Di samping itu untuk mengecek apakah tidak ada lembar surat

    yang terlepas. Perlu diketahui juga oleh sekretaris pimpinan, apakah

    surat tersebut bersifat segera atau tidak. Apabila surat itu bersifat

    segera, maka ia harus menempelkan/ membubuhkan tanda Segera.

    Selanjutnya ia harus menempelkan lembar disposisi yaitu lembar yang

    dibuat secara khusus di mana pimpinan dapat menuliskan petunjuk-

    petunjuk atau pengarahan-pengarahan mengenai penyelesaian

    masalah yang tercantum dalam surat.

  • 30

    Contoh lembar disposisi adalah seperti di bawah ini :

    KOP SURAT

    LEMBAR DISPOSISI

    PERHATIAN : Dilarang memisahkan sehelai surat pun yang tergabung dalam berkas ini

    Tanggal Penerimaan

    Surat : No. KK : B/R A/T

    No./Tgl. Surat :

    Dari :

    Hal :

    Lampiran :

    Sifat Kilat Sangat Segera Segera Biasa

    DISPOSISI KEPADA

    PETUNJUK

    Setuju

    Tolak

    Teliti & Pendapat

    Untuk diketahui

    Untuk perhatian

    Edarkan

    Jawab

    selesaikan

    Perbaiki

    Bicarakan dgn. Saya

    Ingatkan

    Simpan

    Sesuai Catatan

    Perbanyak.kali

    asli kepada

    CATATAN

    Tgl. Penyelesaian : Diajukan kembali tgl :

    Penerima : Penerima :

    DISPOSISI KARO/KAPUS :

    Kepada : Bag/Bid 1 , 2 , 3 , 4 , 5

    Petunjuk :

    DISPOSISI KABAG/ KABID :

    Kepada : Subbag/Subbid 1 , 2 , 3 , 4 , 5

    Petunjuk :

    Tgl. Penyelesaian : Tgl. Penyelesaian :

    Penerima : Penerima :

  • 31

    c. Pencatatan surat

    Setelah diadakan pembacaan seperti tersebut di atas, selanjutnya

    surat-surat tersebut harus dicatat dalam buku agenda intern. Seperti

    halnya pada Bagian Penerimaan Surat, surat-surat rahasia harus

    dicatat dalam agenda tersendiri.

    d. Penyampaian surat

    Setelah surat-surat itu diolah seperti di atas, selanjutnya

    disampaikan kepada pimpinan untuk memperoleh disposisi, Setelah

    pimpinan memberikan disposisi maka Petugas/Sekretaris Pimpinan

    menyampaikan kepada pejabat yang terkait dengan menggunakan

    buku ekspedisi untuk diproses lebih lanjut.

    Apabila ada surat-surat yang langsung ditujukan secara pribadi,

    surat itu langsung disampaikan kepada yang bersangkutan.

    Penyampaian surat pribadi semacam ini harus memakai buku ekspedisi

    atau lembar pengantar.

    B. PENGOLAHAN SURAT KELUAR

    Pengolahan surat-surat keluar dilakukan dengan prosedur seperti berikut :

    1. Pengolahan Surat oleh Pejabat Teknis

    Pada dasarnya surat keluar berasal dari dua sumber yaitu disposisi

    pimpinan misalnya karena ada kebijakan pimpinan, sebagai reaksi atas

    suatu aksi atau adanya konsep baru atas inisiatif dari pejabat yang

    menangani dan surat dari pejabat teknis yang bersangkutan dalam

    rangka pelaksanaan tugas pokok.

    Surat-surat yang telah didisposisi oleh pimpinan, dikembalikan

    kepada sekretaris pimpinan untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat

    teknis yang menangani permasalahan yang tersebut dalam surat.

    Penyampaian surat-surat kepada pejabat teknis oleh sekretaris pimpinan,

    harus menggunakan Buku Pengiriman Surat/Buku Ekspedisi atau lembar

    pengantar. Apabila menggunakan lembar pengantar, satu lembar disposisi

  • 32

    (tembusannya) harus disimpan oleh sekretaris pimpinan sebagai sichler

    file. Petugas di unit pejabat teknis harus memberikan tanda tangan (paraf)

    pada Lembar Pengantar yang menunjukkan bahwa surat dan disposisi dari

    sekretaris pimpinan telah diterima. Berdasarkan disposisi dari pimpinan,

    pejabat teknis mengambil langkah-langkah mengumpulkan bahan-bahan

    untuk menyusun konsep surat jawaban. Langkah pertama yaitu

    menginventarisir masalah yang ada kaitannya dengan hal yang tersebut

    dalam surat. Setelah semua bahan/data terkumpul, kemudian diadakan

    pembahasan dalam kaitannya dengan maksud surat. Setelah itu baru

    disusun konsep surat jawaban. Apabila pejabat teknis tidak ingin menulis

    sendiri konsep surat, karena ia ingin berkonsentrasi pada masalah yang

    akan dituangkan dalam surat, maka hal ini dapat ditempuh melalui proses

    pendiktean yaitu ia mendiktekan dan stafnya diminta untuk menulis pada

    kertas konsep. Namun saat ini kegiatan pendiktean sangat jarang

    dilakukan, dengan meningkatnya kemampuan SDM di lingkungan

    Kementerian Keuangan. Setelah konsep itu selesai, kemudian diserahkan

    kepada juru tik untuk diadakan pengetikan. Oleh juru tik, konsep surat itu

    ditik pada lembar konsep verbal, yaitu lembar yang dibuat khusus untuk

    membuat konsep surat.

    Contoh konsep verbal, seperti tertera di sebelah ini :

    (Nama Instansi) DITERIMA OLEH REDAKTUR : DITERIMA OLEH BAGIAN KETIK. DISELESAIKAN OLEH : TANGGAL : JAM : DIPERIKSA OLEH : DIKETIK OLEH : DITERIMA OLEH BAG. ARSIP : DIBACA OLEH : TGL. : JAM : DIPERIKSA OLEH : DIKIRIM PADA TGL : KEMUKAKAN LAGI PADA TGL :

    HAL :

    NO. AGENDA PRB : KODE UNIT ORG : KONSEPTOR :

    NO. : JAKARTA, ...................... 20... NOTA : TERLEBIH DAHULU : KEPADA YTH. DITETAPKAN : ............................................... DI .......................... JUMLAH LAMPIRAN : PENJELASAN : KODE PENUNJUK :

  • 33

    Kertas konsep verbal terdiri dari kertas halaman ganda (double folio)

    yang dilipat dua, yang bagian depannya tertulis seperti contoh di atas dan

    bagian belakangnya kosong. Konsep surat harus ditik (memakai mesin tik

    biasa atau memakai komputer) di bagian belakang lembar konsep verbal.

    Setelah konsep surat itu selesai ditik, selanjutnya disampaikan

    kepada pejabat teknis yang menjadi konseptor untuk memperoleh koreksi.

    Bila semua ketikan sudah dinyatakan benar dan ia sudah setuju, maka

    pejabat teknis membubuhkan parafnya pada konsep surat. Selanjutnya

    konsep surat yang telah diperiksa itu diserahkan lagi kepada juru tik

    (melalui sekretaris) untuk ditik pada lembar surat asli. Konsep ini

    merupakan konsep resmi dari surat dan dapat dijadikan bukti otentik bila

    diperlukan.

    Karena beberapa alasan teknis, dalam praktek biasanya konsep

    pembuatan surat tidak dibuat pada lembar konsep verbalnya, akan tetapi

    dibuat di lembar kertas lain, yang merupakan konsep yang hampir jadi dan

    dilekatkan kepada konsep verbal (direkatkan atau memakai stapler).

    Surat yang telah ditik net, selanjutnya dimasukkan ke dalam konsep

    verbal, dan diteliti dan diparaf oleh pegawai yang mengetik dan setelah itu

    pada bagian Nota diisi dan ditandatangani oleh pejabat teknis

    sebagaisalah satu fungsi pemeriksaan dokumen, kemudian surat itu

    disampaikan kepada pimpinan untuk ditetapkan dan ditandatangani.

    Setiap pejabat yang terlibat dalam penyusunan surat harus

    membubuhkan paraf pada verbal sebagai bukti surat dinas telah diteliti dan

    dikoordinasikan. Paraf dibubuhkan di verbal konsep surat dengan urutan

    mulai dari pengetik, pembaca surat (konseptor), pemeriksa (atasan

    konseptor).

    Net surat surat perlu diparaf oleh pejabat satu tingkat di bawah

    pimpinan/ pejabat yang akan menandatangani surat (atasan konseptor) dan

    apabila pimpinan setuju net surat tersebut ditandatangani oleh pimpinan.

    Selanjutnya oleh sekretaris pimpinan diserahkan kepada unit/petugas

    yang diberi tugas untuk memberikan nomor surat dan cap instansi

    (stempel). Setelah surat itu diberi nomor dan cap, maka selesailah proses

    pembuatan surat oleh pejabat teknis dan sekarang surat siap untuk

  • 34

    diteruskan kepada bagian pengiriman untuk dikirim kepada alamat yang

    dituju.

    2. Pengiriman Surat

    Dalam suatu instansi besar pengiriman surat juga biasanya

    disentralisir yaitu dilakukan oleh unit tersendiri. Nama unit ini berbeda-beda

    di Instansi yang satu dibanding dengan instansi lainnya; ada yang

    menamakannya Bagian Pengiriman Surat, Bagian Ekspedisi, Bagian

    Umum, Subbagian Tata Usaha atau nama lain. Dalam uraian ini Bagian

    tersebut kita namakan Bagian Ekspedisi. Unit itu dipimpin oleh seorang

    pejabat dan dilengkapi dengan sejumlah tenaga termasuk juru kirim surat

    (caraka) dan dilengkapi dengan sarana yang memadai.

    Sebelum surat itu dikirim, oleh petugas di Bagian Ekspedisi, surat-

    surat diadakan pengecekan kembali dan diadakan langkah-langkah

    sebagai berikut :

    a. Surat-surat itu dicek apakah sudah ditandatangani, diberi nomor,

    tanggal, cap instansi, dan dicek juga apakah lampirannya sudah

    lengkap.

    b. Surat-surat yang sudah lengkap, dimasukkan ke dalam sampul surat.

    c. Pada sampul surat dicantumkan alamat kepada siapa surat itu

    ditujukan, nomor surat, cap instansi, dan klasifikasi surat. Bila dianggap

    perlu, pada sampul surat dibubuhi tanda-tanda lain misalnya segera,

    sangat segera, surat dinas, bebas bea, dan sebagainya.

    d. Untuk sampul surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan

    ke dalam sampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat dinas, cap

    dinas, cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian, dan

    cap keamanan. Selanjutnya sampul dimasukkan ke dalam sampul ke

    dua dengan tanda-tanda yang sama kecuali cap tingkat keamanan.

    Dalam surat yang tingkat keamanannya SR atau R, di lingkungan

    Kementerian Keuangan umumnya untuk menjaga kerahasiaan

    disampaikan langsung kepada pejabat yang dituju oleh pejabat yang

    bersangkutan tanpa menggunakan kurir.

  • 35

    e. Perlu diperhatikan bahwa di lingkungan Kementerian Keuangan semua

    arsip surat keluar harus disimpan sesuai dengan ketentuan mengenai

    kearsipan.

    Setelah surat itu lengkap, maka sekarang siap untuk dilakukan

    pengiriman ke alamat yang dituju. Pengiriman surat dapat dilakukan melalui

    pengantar surat (caraka) atau melalui pos.

    Dengan kemajuan teknologi di bidang komunikasi, surat juga dapat

    dikirim melalui faksimile, teleks, radiogram, surat kawat, dan sejenisnya.

    Surat-surat yang dikirim dengan cara demikian, tidak memerlukan sampul

    surat. Surat-surat yang bersifat rahasia, sebaiknya tidak dikirim melalui cara

    ini.

    3. Asas-asas Tata Persuratan

    Surat dinas harus disiapkan dengan memperhatikan beberapa asas,

    agar surat itu memenuhi syarat, yaitu :

    a. Asas Dayaguna dan Hasilguna

    Penyelenggaraan tata persuratan perlu dilakukan secara

    berdayaguna dan berhasilguna dalam penulisan, penggunaan ruang

    atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam

    penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.

    b. Asas Pembakuan

    Di atas sudah dijelaskan bahwa surat dinas harus memenuhi

    persyaratan baik bentuknya, penandatanganannya, penomorannya, dan

    sebagainya. Dalam kaitan ini, ketentuan mengenai tata cara dan bentuk

    persuratan harus digariskan secara jelas oleh instansi yang

    bersangkutan, agar tercapai keseragaman dalam pelaksanaan

    pembuatan surat. Penggarisan akan dapat dicapai, demikian juga akan

    membawa manfaat yaitu efisiensi dan efektivitas kerja.

  • 36

    c. Asas Pertanggungjawaban

    Asas ini didasarkan kepada pemikiran bahwa surat dinas

    merupakan wakil organisasi/instansi pembuatan surat yang

    memberikan informasi kepada pihak lain tentang pendapat atau

    peraturan atau keputusan yang bertalian dengan materi yang tertera di

    dalam surat. Oleh karena itu surat harus dapat dipertanggungjawabkan

    baik dari segi isinya, formatnya maupun prosedur pembuatannya,

    kearsipan, kewenangan, dan keabsahannya.

    Isi surat harus dapat dipertanggungjawabkan, artinya isinya harus

    sesuai dengan materi yang sebenarnya dan sesuai dengan peraturan

    yang berlaku. Demikian juga format dan prosedur pembuatannya,

    kearsipan, kewenangan, dan keabsahan harus sesuai dengan tata cara

    yang berlaku dalam instansi yang bersangkutan.

    d. Asas Keterkaitan

    Tata persuratan dalam suatu instansi berkaitan dengan

    administrasi perkantoran pada umumnya. Dengan demikian semua

    kegiatan tata persuratan harus merupakan bagian yang tidak

    terpisahkan dari tatalaksana perkantoran lainnya, misalnya tatalaksana

    kearsipan. Dalam kaitan ini setiap kali dibuat surat harus diperhatikan

    bahwa surat itu harus ada arsipnya.

    e. Asas Kecepatan dan Ketepatan

    Pembuatan surat tidak lain merupakan salah satu pelaksanaan

    tugas dan fungsi dari suatu organisasi atau suatu instansi. Oleh karena

    itu untuk menunjang kelancaran tugas tersebut pembuatan surat harus

    dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat

    dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan

    penyampaian, dan distribusi.

    f. Asas Keamanan

    Isi surat dinas harus aman, artinya isi surat tersebut tidak boleh

    dibaca oleh orang lain yang tidak berhak. Dalam kaitan ini, para

    petugas yang menangani surat dinas tidak diperkenankan

  • 37

    memberitahukan isi surat tersebut kepada siapapun yang tidak berhak.

    Dalam peraturan kedinasan hal ini biasa disebut rahasia jabatan.

    C. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI MENGENAI SURAT

    Di atas telah diuraikan tentang penanganan surat, yaitu mulai penanganan

    surat masuk, pengolahan surat oleh pejabat teknis sampai surat jawaban itu siap

    dikirim. Oleh karena surat merupakan salah satu sarana berkomunikasi, baik

    komunikasi intern maupun komunikasi ekstern, maka beberapa hal yang

    bertalian dengan surat perlu diketahui dengan baik, karena dengan dimilikinya

    pengetahuan demikian akan menambah kemahiran kita dalam membuat surat.

    Surat yang dimaksudkan di sini adalah surat-surat dinas. Beberapa hal yang

    perlu diketahui adalah : langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun

    surat, macam-macam surat, bahasa surat, bentuk-bentuk surat, bagian-bagian

    surat, dan syarat-syarat isi surat yang baik.

    1. Langkah-langkah dalam Menyusun Surat

    Sebagai sarana komunikasi, dengan sendirinya surat harus disusun

    dengan baik. Untuk tujuan itu, maka dalam hal membuat surat perlu

    ditempuh langkah-langkah penting yaitu :

    a. Tentukan tujuan pembuatan surat;

    b. Inventarisir semua masalah yang akan dikemukakan dalam surat;

    c. Susunlah masalah-masalah itu secara sistematis.

    Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, selanjutnya dimulai

    menguraikan masalah-masalah tersebut di atas dalam bentuk surat atau

    konsep surat.

    Dalam penyusunan naskah/konsep surat dinas harus merupakan

    kebulatan pikiran yang jelas, padat, meyakinkan, dan disusun secara

    sistematis.

  • 38

    2. Macam-macam Surat

    Untuk menambah wawasan tentang persuratan, perlu juga diketahui

    jenis-jenis surat yang biasa ditemukan dalam praktek surat-menyurat.

    Jenis-jenis surat dapat dibedakan :

    a. Menurut Jangkauannya

    Menurut jangkauannya, surat dapat dibedakan :

    1) Surat intern, yaitu surat yang dikirim oleh pimpinan kepada unit-

    unit di lingkungan instansi, atau surat yang dikirim oleh

    unit/pejabat yang satu kepada unit/pejabat lainnya dalam

    instansi yang sama.

    2) Surat ekstern, yaitu surat yang dikirim oleh suatu instansi

    kepada instansi lain (baik surat dari pimpinan instansi, maupun

    surat dari pejabat lainnya).

    b. Menurut Prosedur Pengurusannya

    Menurut prosedur pengurusannya, surat terdiri dari :

    1) Surat Masuk, yaitu surat yang diterima dari instansi lain.

    2) Surat Keluar, yaitu surat yang dikirim kepada instansi lain.

    c. Menurut Urgensi Pengirimannya

    Dilihat dari urgensi pengirimannya, surat terdiri dari :

    1) Surat Sangat Segera/Kilat, yaitu surat yang harus diselesaikan/

    dikirim/disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu

    24 jam.

    2) Surat Segera, yaitu surat dinas harus diselesaikan/dikirim/

    disampaikan dalam waktu 2 x 24 jam.

    3) Surat Biasa, yaitu surat dinas harus diselesaikan/ dikirim/

    disampaikan menurut urutan yang diterima oleh bagian

    pengiriman, sesuai jadwal perjalanan caraka/kurir dengan batas

    waktu 5 hari, atau disebut pula asas FIFO yaitu menurut

    urutan-urutan diterimanya surat itu di bagian pengiriman surat

    (Bagian Ekspedisi).

  • 39

    d. Menurut Keamanan Isinya

    Menurut keamanan isinya, surat terdiri dari :

    1) Surat sangat rahasia (biasa diberi kode SR), yaitu surat yang

    tingkat keamanan isinya tertinggi, sangat erat hubungannya

    dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan

    secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan

    membahayakan keamanan dan keselamatan negara, misalnya

    pemprosesan surat kenaikan harga BBM.

    2) Surat rahasia (biasa diberi kode R), yaitu surat yang isinya

    harus dirahasiakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Apabila

    isi surat itu dibocorkan secara tidak sah, maka akan dapat

    menurunkan martabat dan kewibawaan negara, dapat

    mengakibatkan kerugian besar bagi negara, misalnya surat

    mutasi pegawai/pejabat.

    3) Surat terbatas/konfidensial (biasa diberi kode K), yaitu surat

    yang isinya hanya dapat diketahui oleh beberapa pejabat

    tertentu sesuai dengan sifat kedinasannya. Bilamana disiarkan

    secara tidak sah, dapat merugikan martabat dan kewibawaan

    pemerintah atau dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

    diinginkan.

    4) Surat biasa, (biasa diberi kode B), yaitu surat yang isinya tidak

    termasuk dalam butir a, b, c, namun tidak berarti surat tersebut

    dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

    e. Menurut Jumlah Penerimanya

    Dilihat dari segi jumlah penerimanya, surat dapat dibedakan :

    1) Surat biasa, yaitu bila yang menerimanya hanya satu (seorang

    pejabat atau suatu organisasi).

    2) Surat edaran, yaitu surat yang ditujukan kepada beberapa

    orang/ pejabat/instansi.

    3) Surat pengumuman, yaitu surat yang ditujukan kepada

    sekelompok masyarakat.

  • 40

    f. Menurut Tujuannya

    Menurut tujuannya, surat terdiri dari :

    1) Surat pemberitahuan, yaitu surat yang berisi sesuatu informasi

    yang perlu diketahui oleh orang banyak.

    2) Surat perintah, yaitu surat yang berisi pernyataan kehendak

    seorang (misalnya seorang atasan) kepada pihak lain (misalnya

    seorang bawahannya) untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan/

    tugas tertentu.

    3) Surat peringatan, yaitu surat yang berisi teguran dari

    seseorang (misalnya dari seorang atasan) kepada orang lain

    (misalnya seorang bawahannya), karena yang bersangkutan

    melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

    4) Surat permintaan, yaitu surat yang isinya menghendaki orang

    lain untuk melakukan sesuatu langkah atau perbuatan untuk

    keperluan sipembuat surat.

    5) Surat panggilan, yaitu surat dari seseorang (misalnya seorang

    atasan) kepada orang lain (misalnya seorang bawahannya),

    agar yang bersangkutan segera menghadap atau menemui

    sipengirim surat.

    6) Surat susulan, yaitu surat yang merujuk kepada surat yang

    telah dikirim terdahulu.

    7) Surat keputusan, yaitu surat yang memuat sesuatu

    kebijaksanaan. Surat semacam ini bisanya dikeluarkan oleh

    pimpinan.

    8) Surat perjanjian, yaitu surat yang bersisi kesepakatan antara

    pihak yang satu dengan pihak lainnya untuk melaksanakan

    sesuatu pekerjaan.

    9) Surat izin, yaitu surat keterangan yang diberikan kepada

    seseorang untuk memperoleh suatu hak atau fasilitas atau

    dispensasi yang bukan menjadi milik atau kewenangannya

    untuk suatu periode tertentu.

    10) Surat laporan, yaitu surat yang berisi informasi yang

    disampaikan oleh bawahan kepada atasan.

  • 41

    g. Menurut Wujudnya

    Menurut wujudnya, surat antara lain terdiri dari :

    1) Kartu pos;

    2) Warkat pos;

    3) Surat bersampul;

    4) Nota;

    5) Memorandum;

    6) Telegram;

    7) Teleks;

    8) Surat pengantar.

    3. Bentuk Surat

    Ada tujuh bentuk surat yang kita kenal yaitu :

    a. Bentuk Resmi,

    b. Bentuk Full Block,

    c. Bentuk Indent,

    d. Bentuk Modified Block,

    e. Bentuk Semi Block,

    f. Bentuk Simplified, dan

    g. Bentuk Hanging Paragraph.

    Dari sekian macam bentuk surat, yang sering kita temukan dalam

    praktek surat- menyurat di Indonesia ada lima macam yaitu Bentuk Resmi

    sampai dengan Bentuk Semi Block, sedangkan dua bentuk terakhir yaitu

    Bentuk Simplified dan Bentuk Hanging Paragraph jarang kita temukan.

    Dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektivitas yang didasarkan

    atas keterpaduan faktor-faktor kemudahan, kehematan, dan keserasian,

    maka dengan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

    Negara No. 72/KEP/M.PAN/07/2003 tanggal 24 Juli 2003 tentang Pedoman

    Umum Tata Naskah Dinas, telah ditetapkan bahwa bentuk setengah

    lurus (bentuk semi block) merupakan bentuk resmi semua surat-surat

    keluar bagi instansi-instansi Pemerintah.

    Bentuk Semi Block secara teknis mempunyai beberapa kebaikan

    dibanding dengan bentuk resmi yang masih digunakan selama ini.

  • 42

    Mengingat bentuknya lurus, maka akan lebih memudahkan bagi juru tik

    dalam pembuatan surat tersebut, terlebih-lebih bila ditik dengan komputer.

    Hal ini akan sangat dirasakan apabila surat yang perlu ditik itu banyak.

    Dengan demikian akan menghemat waktu penyelesaian surat.

    Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang bentuk-bentuk surat,

    di sebelah ini diberikan skema mengenai masing-masing bentuk yang ada

    dalam praktek.

    BENTUK SURAT RESMI BENTUK FULL BLOCK

    __________ _________ ________ _____ ______ _____ ______ _____ ______ ______ _____________________ _____________________ _____________________ _____________________ _____________________ _____________________ _________ _____ _____

    __________ _________ ________ ______ ______ ______ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _______ _______

  • 43

    BENTUK INDENT BENTUK MODIFIED

    BLOCK

    _________ ________ _______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _______________________ ________________________ ________________________ _______________________ ________________________ ________________________ ________ _______

    __________ _________ ________ _____ _____ _____ _____ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _______

    4. Bagian-bagian Surat

    Setelah kita lihat bentuk-bentuk surat, apabila kita amati lebih

    seksama mulai dari bagian paling atas sampai bagian paling bawah, maka

    akan tampak bagian-bagian yang ada pada surat. Bagian-bagian dimaksud

    adalah :

    a. Kop Surat

    Bagian ini biasa disebut juga Heading atau Letterhead atau Kop

    surat, dan mempunyai fungsi :

    1) Sebagai alat pengenal atau identitas instansi;

    2) Sebagai alat pemberian informasi.

    3) untuk kantor tertentu kop surat dapat digunakan sebagai iklan.

  • 44

    b. Tanggal Surat

    Bagian ini menunjukkan kapan surat itu dibuat/ditandatangani oleh

    pejabat yang berwenang, dan mempunyai fungsi :

    1) Sebagai referensi;

    2) Sebagai alat pemberi informasi.

    c. Nomor Surat.

    Nomor surat menunjukkan urutan dari surat, dan mempunyai

    fungsi :

    1) Sebagai alat petunjuk bagi petugas filing;

    2) Sebagai pengukur kegiatan suatu instansi yang bertalian

    dengan kegiatan surat-menyurat pada suatu periode tertentu;

    3) Menunjukkan unit asal surat;

    4) Sebagai referensi.

    d. Lampiran Surat

    Lampiran surat menunjukkan tentang surat lain atau dokumen lain

    yang harus disertakan kepada surat asli.

    e. Hal

    Hal surat menunjukkan mengenai intisari surat secara

    keseluruhan, dan di samping itu mempunyai fungsi lain ialah :

    1) Sebagai referensi;

    2) Sebagai petunjuk bagi petugas filing.

    f. Alamat Dalam

    Yang dimaksud alamat dalam yaitu bagian surat yang

    menunjukkan kepada siapa surat itu ditujukan. Bagian ini juga

    mempunyai fungsi :

    1) Sebagai petunjuk bagi petugas filing;

    2) Sebagai alamat luar, kalau menggunakan amplop berjendela.

    g. Salam Pembuka

    Bagian ini menunjukkan bahwa pembicaraan akan dimulai. Bagian

    ini tidak digunakan dalam surat dinas.

    h. Isi Surat

    Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang ingin disampaikan penulis

    surat kepada pihak yang dituju.

  • 45

    i. Salam Penutup

    Bagian ini menunjukan bahwa pembicaraan telah selesai. Seperti

    halnya salam pembukaan, salam penutup tidak digunakan dalam surat

    dinas.

    j. Penutup Surat

    Pada bagian ini dicantumkan nama jabatan, nama pejabat, nomor

    induk pejabat, dan sesuai dengan kebiasaan di Indonesia pada bagian

    ini diterakan juga cap jabatan. Bagian ini juga mempunyai fungsi :

    1) Sebagai identitas penanggung jawab;

    2) Sebagai petunjuk bagi petugas filing.

    k. Tembusan

    Tembusan surat dibuat apabila ada pihak lain yang dianggap

    perlu mengetahui permasalahan yang dikemukakan dalam surat, dan

    dalam beberapa hal diharapkan pihak lain itu memberikan tanggapan

    seperlunya.

    l. I n i s i a l

    Yang dimaksud initial yaitu kode nama (singkatan nama) pembuat

    konsep dan pengetikan, dan digunakan untuk mempermudah

    pemeriksaan kembali apabila diperlukan. Inisial biasanya ditempatkan

    dikelompok bagian penutup surat yaitu di sebelah kiri atau sebelah

    kanan nama jabatan.

    Uraian bagian-bagian surat seperti di atas adalah uraian dengan cara

    yang lebih rinci, karena ada juga yang menggunakan uraian yang lebih

    singkat (cara personifikasi) yaitu bagian-bagian surat hanya dikelompokkan

    ke dalam tiga macam ialah Kepala Surat yang terdiri dari kop surat, tanggal

    surat, nomor, sifat, lampiran, hal, dan alamat yang dituju. Tubuh Surat

    terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi dan paragraf penutup, dan Kaki

    Surat yang terdiri dari nama pejabat, tanda tangan, nama lengkap, NIP, cap

    dinas, tembusan. Apabila kita membuat surat, kop surat hanya pada

    halaman pertama.

  • 46

    5. Bahasa Surat

    Agar yang terkandung dalam pikiran pembuat surat dapat dimengerti

    oleh penerima surat (lebih-lebih untuk surat dinas), maka bahasa surat

    harus mendapat perhatian penulis surat. Untuk tujuan itu pembuat surat

    harus menggunakan bahasa praktis yaitu :

    a. Penulis menggunakan kata-kata yang ia sendiri mengetahui artinya dan

    ia mampu menggunakan kata-kata itu;

    b. Kata-kata yang digunakan sederhana, jelas, sopan, umum, dan bukan

    kata-kata daerah/asing. Ejaan yang digunakan didalam surat dinas

    adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) yang

    ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Nomor 0196/U/1975 tanggal 27 Agustus 1975.

    Dalam penulisan surat perlu juga diperhatikan bahwa tidak perlu

    menggunakan gaya bahasa yang berlebihan. Penggunaan gaya bahasa

    dalam penulisan suatu surat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

    a. Faktor kedudukan penulis surat terhadap yang dikirimi surat;

    b. Faktor persoalan yang akan dikemukakan dalam surat, misalnya

    surat instruksi, surat pemberitahuan, surat permohonan, dan lain-lain.

    6. Syarat-Syarat Isi Surat yang Baik

    Surat dinas adalah segala tulisan yang memenuhi persyaratan

    tertentu dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang pada suatu instansi

    Pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas dan/atau kegiatan dalam

    bidangnya masing-masing.

    Surat dinas yang ditulis oleh seorang pejabat tidak dapat dilepaskan

    kaitannya dengan nama baik instansi yang diwakilinya, oleh karena itu

    dalam tata penulisannya harus memenuhi beberapa persyaratan, antara

    lain:

    a. Jelas

    Yang dimaksud di sini yaitu bahwa dalam surat tidak ada kata-kata

    terselubung atau kata-kata kiasan mengenai apa yang hendak

    dikatakan;

  • 47

    b. Tepat

    Artinya setiap yang dikemukakan adalah fakta-fakta yang benar

    dan dilukiskan dengan kata-kata yang jelas, tidak berbelit-belit;

    c. Tuntas

    Yang dimaksud tuntas yaitu penyampaian permasalahan harus

    lengkap dan selesai seluruhnya;

    d. Sopan

    Karena surat adalah penyampaian informasi kepada pihak lain,

    maka isi surat harus sopan, artinya penyajian kata-kata, bentuk, dan

    bahasa surat dipilih sehingga menimbulkan kesan bahwa penulis

    adalah orang yang beradab dan menghormati penerima surat;

    e. Singkat dan sederhana

    Artinya tidak berliku-liku dengan menggunakan ungkapan-ungkapan

    yang tidak perlu sehingga mengaburkan permasalahannya dan tidak

    boleh menggunakan peribahasa;

    f. Lancar

    Yang dimaksud di sini yaitu cara mengemukakan persoalan

    secara wajar dan dihayati seolah-olah sedang berbicara langsung

    dengan penerima surat dalam semangat persahabatan dan saling

    menghormati;

    g. Baku

    Dalam surat dinas harus mengikuti aturan baku yang berlaku

    sesuai dengan tujuan pembuatan dilihat dari sudut formal maupun

    segi penggunaan bahasanya.

    h. Penuh pertimbangan

    Dalam menulis surat, pengutaraan jalan pikiran harus

    dipertimbangkan sematang-matangnya sehingga dapat

    menimbulkan kepercayaan dan kebaikan.

    D. WEWENANG PENANDATANGANAN SURAT

    Pada dasarnya semua wewenang dan tanggung jawab dari suatu

    organisasi/instansi ada di tangan pimpinan tertinggi dari instansi tersebut.

    Pimpinan tidak boleh mengalihkan tanggung jawab umum organisasi kepada

  • 48

    orang lain. Yang mungkin dilakukannya adalah hanya memindahkan sebagian

    beban tugasnya kepada orang lain (bawahannya).

    Di lingkungan Kementerian Keuangan wewenang dan tanggung jawab

    tertinggi sesuai yang digariskan dalam UUD 1945 pasal 17 ayat 3, ada di tangan

    Menteri Keuangan. Wewenang itu secara fungsional selanjutnya dilimpahkan

    kepada para pembantunya sampai paling rendah eselon II.

    Berdasarkan kepada prinsip umum di atas, maka pada hakekatnya setiap

    surat keluar menjadi tanggung jawab dan harus ditandatangani oleh pimpinan

    tertinggi instansi dimaksud (di lingkungan Kementerian Keuangan harus

    ditandatangani oleh Menteri Keuangan). Akan tetapi dalam prakteknya

    perlaksanaan tugas, terutama bagi organisasi/instansi besar (seperti halnya

    Kementerian Keuangan), hal ini tidak mungkin dilakukan karena jumlah

    pekerjaan yang begitu besar.

    Untuk menjamin kelancaran tugas instansi, maka dimungkinkan adanya

    pelimpahan wewenang penandatanganan surat, yaitu penyerahan sebagian dari

    kekuasaan pimpinan kepada bawahannya, agar bawahan tersebut dapat

    membantu dalam penandatanganan surat.

    Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani naskah dinas di

    lingkungan Kementerian Keuangan sebagai berikut :

    1. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala/Ketua Badan dapat

    memperoleh pelimpahan wewenangan penandatanganan surat-menyurat

    tentang pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai bidang masing-masing ;

    2. Pimpinan unit eselon II yaitu Kepala Biro, Sekretaris Direktorat Jenderal/

    Inspektorat Jenderal/Badan, Direktur, Kepala Pusat, Kepala Kanwil dapat

    memperoleh kewenangan penandatangan surat-menyurat tentang

    pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

    3. Pimpinan unit eselon III dan IV yaitu para Kepala Kantor yang karena

    tugasnya otonom dapat memperoleh pelimpahan kewenangan

    penandatanganan surat-menyurat tentang pelaksanaan tugas dan fungsi

    sesuai dengan bidang masing-masing.

    Tindakan bawahan dengan menggunakan kekuasaan atas dasar

    pelimpahan wewenang biasa dinamakan bertindak atas kuasa. Pelimpahan

    dalam hal penandatanganan surat ada dua macam yaitu atas nama (a.n.), dan

    untuk beliau (u.b.).

  • 49

    1. Atas nama (a.n.)

    Penggunaan sebutan atas nama, dipakai apabila pimpinan

    melimpahkan wewenangnya kepada bawahannya untuk menandatangani

    surat. Pelimpahan wewenang semacam ini harus memenuhi ketentuan :

    Pelimpahan wewenang harus dalam bentuk tertulis;

    Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas dan

    tanggung jawab pejabat yang melimpahkan;

    Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan surat tetap ada di

    tangan pimpinan yang melimpahkan wewenang;

    Rentang jangkauan pelimpahan paling banyak hanya dua tahap

    dihitung dari pelimpahan jenjang pertama;

    Penggunaan atas nama (a.n) dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

    a.n Menteri Keuangan a.n. Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Kepala Biro........ Nama pejabat Nama Pejabat NIP ........... NIP ...........

    2. Untuk beliau (u.b.)

    Sebutan untuk beliau digunakan jika pejabat yang diberi wewenang

    itu melimpahkan kembali wewenang tersebut kepada pejabat di bawahnya.

    Pelimpahan wewenang semacam ini harus memenuhi ketentuan :

    Pelimpahan wewenang harus mengikuti urutan sampai dua tingkat

    struktur di bawah pejabat pemberi wewenang yang pertama;

    Materi yang ditangani merupakan tugas dan tanggung jawabnya;

    Dapat pula dipergunakan oleh pejabat yang ditunjuk sebagai pemangku

    jabatan sementara (Pjs.) atau yang mewakili;

    Tanggung jawab berada pada pejabat yang telah diberi kuasa.

    Penggunaan untuk beliau (u.b.), dapat dilihat seperti contoh berikut ini

    :

  • 50

    a.n. Menteri Keuangan Direktur Jenderal Pajak u.b Direktur ...... Nama pejabat NIP ..

    E. PENUNJUKAN PEJABAT PENGGANTI

    Untuk menjaga kelancaran tugas dan kelangsungan tanggung jawab

    dalam menyelenggarakan pemerintahan di lingkungan Kementerian Keuangan,

    apabila terjadi kekosongan jabatan dalam hal pejabat yang bersangkutan karena

    sesuatu hal berhalangan dan tidak dapat melaksanakan tugasnya, dilakukan

    penunjukan pejabat pengganti dengan memperhatikan kedekatan dan

    kesesuaian tugas/fungsi antara jabatan pejabat pengganti dengan jabatan

    kosong yang akan dirangkapnya.

    1. Keadaan berhalangan dibedakan sebagai berikut :

    a. Berhalangan Sementara, artinya jabatan masih terisi akan tetapi karena

    sesuatu hal tidak dapat melaksanakan tugas jabatannya, misalnya

    berhalangan karena cuti tahunan, tugas keluar negeri, dan sebagainya.

    b. Berhalangan Tetap, artinya jabatannya tidak terisi dan menimbulkan

    lowongan jabatan, misalnya karena pejabat pensiun, meninggal dunia,

    tugas ke luar negeri lebih dari 6 bulan, dan sebagainya.

    2. Penggantian pejabat dapat dilakukan sebagai berikut :

    a. Dirangkap oleh pejabat atasannya;

    b. Ditunjuk pengganti dari pejabat yang setingkat;

    c. Ditunjuk pengganti dari pejabat bawahannya.

    3. Peng