manajemen pemasaran matrikulasi

39
Manajemen Pemasaran (Matrikulasi) Kepentingan atas Pemasaran Pengertian Pasar - Pasar - Pemasaran - Manajemen Pemasaran Teori Kebutuhan Tugas Pemasaran Pendekatan dalam mempelajari Pemasaran Jenis Barang Nilai Pelanggan Pentingnya Mempelajari Pemasaran Alasannya : 1. Pemasaran berperan penting dalam masyarakat, 2. Pemasaran penting untuk Bisnis 3. Pemasaran menawarkan peluang karir. 4. Pemasaran mempengaruhi kehidupan sehari-hari Menilai peranan penting pemasaran dalam kinerja organisasi

Upload: agvstinuz-navhitopulloe

Post on 24-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Manajemen Pemasaran (Matrikulasi)

Kepentingan atas Pemasaran

Pengertian Pasar - Pasar

- Pemasaran

- Manajemen Pemasaran

Teori Kebutuhan

Tugas Pemasaran

Pendekatan dalam mempelajari Pemasaran

Jenis Barang

Nilai Pelanggan

Pentingnya Mempelajari Pemasaran

Alasannya :

1. Pemasaran berperan penting dalam masyarakat,

2. Pemasaran penting untuk Bisnis

3. Pemasaran menawarkan peluang karir.

4. Pemasaran mempengaruhi kehidupan sehari-hari

Menilai peranan penting pemasaran dalam kinerja organisasi

Page 2: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Pasar

Konsep pertukaran mengarah pada konsep pasar

Pasar adalah terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki

kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan

mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan

keingginan itu

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.

Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang,

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan

individu dan Organisasi.

Teori kebutuhan

Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

Dasar pemikiran pemasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan

manusia.Kini kebutuhan dan keinginan manusia sangatlah besar.Adalah

penting untuk membedakan kebutuhan, keinginan, dan permintaan.

Kebutuhan manusia (Human needs) adalah ketidak beradaan beberapa

kepuasan dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau

pemasar.

Page 3: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang

spesifik. Orang Amerika membutuhkan makanan dan mengiginkan

hamburger, kentang goreng, dan Coca-cola.

Permintaan ( Demands ) adalah keinginan akan produk spesifik

yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya,

Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Banyak orang

mengiginkan Mercedes; namun hanya sedikit yang mampu dan bersedia

membelinya. Karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa

banyak orang yang mengiginkan produk mereka, namun yang lebih

penting, berapa banyak yang benar-benar bersedia dan mampu

membelinya.” Pemasar menciptakan kebutuhan “ Pemasar membuat

orang membeli barang yang tidak mereka inginkan.Kebutuhan sudah ada

sebelumnya.Pemasar, seperti juga pengaruh sosial lain, mempengaruhi

keinginan. Pemasar dapat mengajukan gagasan bahwa Mercedes dapat

memenuhi kebutuhan seseorang akan status sosial. Namun mereka tidak

menciptakan kebutuhan akan status sosial. Pemasar mempengaruhi

permintaan dengan membuat suatu produk cocok, menarik, terjangkau,

dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dituju.

Tugas pemasaran

Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai

produk tersebut dan apakan program pemasaran yang terdiri dari

perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang

lebih baik dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar

Page 4: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan

manfaat produk yang bersangkutan dengan kebutuhan dan minat alami

seseorang

Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan

mengembangkan barang dan jasa yang dapat memuaskan permintaan

tersebut secara efektif

Penggolongan barang

Ada beberapa cara penggolongan barang yang kita kenal. Prnggolongan

tersebut antara lain : (1) menggunakan dimensi kepuasan segera dan

kesejahteraan konsumen jangka panjang, (2) berdasarkan tujuan

pemakaiannya oleh sipemakai.

1. Penggolongan barang berdasarkan kepuasan segera dan

kesejahteraan konsumen jangka panjang.

Dalam penggolongan yang pertama ini dapatlah dibuat tingkatan

tingkatan pada kedua dimensi yang ada ( tinggi dan rendah ). Setiap

kombinasi dari tingkatan dimensi tersebut akan menciptakan golongan

produk tersendiri.Produk dapat digolongkan menjadi empatr golongan,

yaitu :

a. Barang yang bermanfaat (Salutory product) yaitu barang yang

mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat

yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalnya :

deterjen dengan fosfat rendah.

Page 5: Manajemen Pemasaran matrikulasi

b. Barang yang kurang sempurna (deficient product) yaitu barang

yang tidak mempunyai baik daya penarik yang tinggi maupun kualitas

yang bermanfaat, seperti : Obat-obat yang berasa pahit.

c. Barang yang menyenangkan ( pleasing product), yaitu barang

yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat butuk

bagi konsumen dalam jangka panjang. Termasuk dalam golongan ini

adalah rokok.

d. Barang yang sangat diperlukan (desirable product) yaitu barang

yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat

bermanfaat dalam jangka panjang, seperti : makanan yang bergizi.

2. Penggolongan Barang Menurut Tujuan pemakaiannya oleh si

pemakai

Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh

sipemakai ini banyak digunakan karena sangat praktis. Untuk keperluan

analisa selanjutnya, kita juga akan menggunakan penggolongan yang

kedua ini. Menurut tujuan pemakainya oleh sipemakai, barang dapat

digolongkan kedalam dua golongan, yaitu : (a) barang konsumsi, dan (b)

barang industri.

a. Barang konsumsi

Barang konsumsi adalah barang – barang yang dibeli untuk

dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari

konsumen. Jadi, pembeli barang konsumsi ini adalah pembeli / konsumen

akhir, bukan pemakai industri karena barang-barang tersebut hanya

Page 6: Manajemen Pemasaran matrikulasi

dipakai sendiri (termasuk diberikan kepada orang lain), tidak diproses lagi.

Dalam hal ini, barang konsumsi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :

barang konvenien, barang shopping dan barang special.

Barang konvenien (convenience goods)

Barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, membelinya

dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok,

sabun dan sebagainya.

Barang shopping (shopping goods)

Barang shoping adalah barnag yang harus dibeli dengan mencari

dahulu dan didalam membelinya harus dipertimbangkan masak-

masak, misalnya dengan membanding – bandingkan mutu, harga,

kemasan, dan sebagainya. Termasuk ke dalam golongan barang

shopping ini antara lain : tekstil, perabot rumah tangga, dan

sebagainya.

Barang special (specialty goods)

Barang special adalah barang yang mempunyai cirri khas, dan hanya

dapat dibeli ditempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin

memperolehnya harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. Sebagai

contoh : barang antic ditoko seni tertentu, pakaian wanita dirumah

mode tertentu, dan sebagainya.

Sebenarnya penggolongan barang konsumsi seperti ini

sifatnya sangat relative karena sangat dipengaruhi oleh pandangan si

pembeli. Sebagai contoh, sebuah mobil. Bagi pembeli golongan

Page 7: Manajemen Pemasaran matrikulasi

menengah dan bawah, mobil dapat dimasukkan kedalam golongan

barang special ; tetapi bagi pembeli golongan atas (kaya), mobil

tersebut dapat digolongkan ke dalam barang shoping. Jadi, satu jenis

barang dapat dimasukkan ke dalam beberapa golongan karena

pembelinya berbeda-beda. Untuk mengetahui perbedaan antara ketiga

golongan barang konsumsi tersebut. Secara lebih jelas, kita dapat

melihat pada karakteristik dan pertimbangan pemasarannya

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses

lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri

ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk organisasi

non laba (Organisasi yang tidak mencari laba). Dalam hal ini, barang

industri dapat dibedakan menjadi lima golongan sebagai berikut (bahan

baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi,

instalasi, peralatan ekstra).

Bahan baku

Bahan baku ini merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain.

Misalnya : kapas untuk membuat benang, jerami untuk membuat

kertas, minyak bumi untuk membuat bensin, dan sebagainya.

Komponen dan barang setengah jadi

Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang-barang yang

sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi

produk akhir. Termasuk ke dalam jenis ini antara lain : benang untuk

Page 8: Manajemen Pemasaran matrikulasi

membuat tekstil, kain untuk membuat baju, kertas untuk membuat

buku, dan sebagainya.

Perlengkapan operasi (operating supplies)

Perlengkapan operasi adalah barang – barang yang dapat digunakan

untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan –

kegiatan lain didalam perusahaan. Dalam golongan ini termasuk juga

perbekalan yang dipakai untuk jangka waktu lama. Misalnya : minyak

pelumas untuk mesin-mesin, kertas dan pencil untuk membuat

catatan, dan sebagainya.

Instalasi

Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik / perusahaan

yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang tahan

lama ). Jadi, instalasi ini merupakan tulang punggung dari sebuah

pabrik / perusahaan. Sebagai contoh : mesin penggiling padi pada

perusahaan penggilingan padi, mesin tenun pada perusahaan tekjstil,

mesin cetak pada perusahaan percetakan, dan sebagainya.

Peralatan ekstra

Peralatan ekstra (accessory equipment) yaitu alat – alat yang dipakai

untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truck

pengangkut barang / forklift truck), gerobag, dan sebagainya

Page 9: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Pendekatan dalam mempelajari

Pemasaran

A. Pengertian

Untuk mempelajari pemasaran (marketing) ada beberapa pendekatan

(approach) yang dapat digunakan.Pendekatan ini didasarkan beberapa hal yang

terlingkup pada upaya penyampaian produk ke pasar.

1. Pemasaran dari berbagai hasil produksi (production) atau klas hasil

produksi (class of production). Pendekatan dengan cara ini dinamakan

pendekatan dari segi barang.

2. Berbagai bentuk operasi dan masalah – masalah yang dihadapi oleh

berbagai lembaga-lembaga (institution) yang ikut serta memperlancar

proses pemasaran (marketing process). Pendekatan dengan cara ini

dinamakan pendekatan dari segi lembaga.

3. Fungsi-fungsi atau aktivitas-aktivitas yang dijalankan dalam pemasaran.

Pendekatan dengan cara ini dinamakan pendekatan dari segi fungsi.

4. Teori ekonomi yang digunakan untuk mengartikan berbagai masalah

pemasaran. Pendekatan dengan cara ini dinamakan pendekatan dari

segi teori ekonomi.

5. Keputusan-keputusan yang diperlukan (need of decision) untuk

menjalankan proses pemasaran. Pendekatan dengan cara ini

dinamakan pendekatan dari segi manajemen (managemen) atau

pengambilan keputusan. Pendekatan ini dapat pula diartikan sebagai

pendekatan sistem.

Page 10: Manajemen Pemasaran matrikulasi

B. Pendekatan dari segi Barang

Pendekatan dari segi barang (Comodity approach) sering juga

dinamakan pendekatan dari segi produk (production approach). Dalam

menggunakan pendekatan dari segi barang untuk mempelajari pemasaran

berarti pengambaran dan analisa dipusatkan pada berbagai masalah yang

dihadapi dalam pemasaran barang – barang tertentu keadaan pemasaran dari

setiap hasil produksi dipilih untuk mempelajari dari berbagai segi antara lain

seperti :

1. Sumber dari keadaan penawaran.

2. Organisasi dan kebijakan perusahaan atau produsen.

3. Berbagai pedagang perantara yang berbeda yang ikut serta mengambil

bahagian dalam mendistribusikan hasil produksi tersebut.

4. Sifat dan kemungkinan perluasan pasar dari hasil produksi.

5. dan sebagainya.

Faedah yang paling besar yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan

dari segi barang adalah bahwa dengan pendekatan tersebut analisis yang

mendetail mengenai masalah – masalah tertentu yang dijumpai dalam

pemasaran barang-barang tertentu dengan dilakukan sebagai contoh apabila

ingin diketahui secara mendalam mengenai pemasaran sayur-mayur maka

pendekatan yang paling tepat digunakan adalah pendekatan dari segi barang. Di

samping beberapa kebaikan yang dapat diperoleh dalam menggunakan

pendekatan dari segi barang ada pula beberapa kelemahan yang dijumpai.

Untuk mengetahui gambaran dan analisa yang mendalam mengenai pemasaran

Page 11: Manajemen Pemasaran matrikulasi

dari berbagai hasil produksi maka masing-masing sistem pemasaran (marketing

system) dari masing-masing hasil produksi tersebut harus dipelajari secara

mendalam. Hal ini tentu memerlukan waktu yang relatif lama. Pada hal untuk

kebanyakan hasil produksi sistem pemasarannya adalah hamper bersamaan.

Sebagai contoh umpamanya sistem pemasaran antara beras dan tomat atau

kentang dan berbagai hasil produksi pertanian lainnya polanya dapat dikatakan

tidak berbeda. Karena itu pendekatan dari segi barang jarang sekali digunakan.

Secara umum barang atau produk yang dihasilkan dan dipasarkan

dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut :

1. Barang konsumsi (consumer goods)

2. Barang industri (industrial goods)

3. Jasa (service)

Barang konsumesi adalah barang nyata (tangible) yang secara langsung

dapat memenuhi kebutuhan consumer akhir (ultimate consumer) konsumen akhir

adalah individu dan rumah tangga.

Barang industri adalah barang nyata yang secara tidak langsung

memenuhi kebutuhan. Pasar barang industri (market of industrial goods)

dinamakan pemakai industri (industrial user).

Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang berupa barang tidak nyata

(intangible goods) Jasa antara lain jasa pendidikan, jasa pengangkutan, jasa

hotel, jasa rumah sakit dan sebagainya.

Page 12: Manajemen Pemasaran matrikulasi

C. Pendekatan dari segi lembaga

Pendekatan dari segi lembaga (institutional approach) berarti pendekatan

dipusatkan pada pengambaran dan analisis dari berbagai lembaga yang berbeda

yang ikut serta dalam proses pemasaran seperti pedagang besar (wholesaler).

Agen (agent). Pengecer (retailer) dan sebagainya.

Perhatian khusus dipusatkan pada berbagai masalah yang dihadapi oleh

lembaga – lembaga pemasaran dan jenis-jenis operasi yang mereka jalankan

dalam memperlancar proses pemasaran.

Dalam menggunakan pendekatan ini, terlebih dahulu dapat dimulai melalui

lapangan usaha pengeceran, sifat dan pentingnya pengeceran secara umum

dan kemudian melanjutkannya kepada operasi dan masalah-masalah yang

dihadapi oleh lembaga-lembaga yang bergerak dilapangan perdagangan eceran

seperti departemen stores. Super markets, mail order houses, serta shopping

centers dan kalau dapat melanjutkan pada pengecer yang lebih khusus seperti

automobile dealers, university book store dan lain-lain.

Untuk setiap lembaga-lembaga ini akan dicari dan jelaskan aktivitas pemasaran

(marketing activites) apa yang mereka jalankan dan bagaimana peranan mereka

dalam keseluruhan sistem pemasaran.

Pedagang eceran dapat dibagi dengan beberapa cara seperti bentuk

pemilikan (form of ownership) dan metode operasi (method of operation).

Pembagian lain adalah berdasarkan besarnya toko (size of store) yang diukur

dari volume penjualan (sales volume), perkembangan jajaran produk yang

Page 13: Manajemen Pemasaran matrikulasi

ditangani (the extend of the product lines handled) dan lokasi geografis

(geographic location).

Analisis terhadap pedagang besar perlu pula dilakukan. Apabila pedagang

besar khususnya untuk barang-barang tertentu jika berfungsi optimal maka

sudah tentu proses pemasaran juga tidak akan berjalan dengan lancer.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pedagang besar adalah pedagang

perantara yang secara tidak langsung menjual produk ke pasar baik ke

konsumen akhir maupun pemakai industri.

Pedagang besar dapat diklasifikasikan berdasarkan : produk yang mereka

perdagangkan, Pasar yang mereka layani dan metode operasi (methods of

operation).

D. Pendekatan dari segi fungsi

Pendekatan dari segi fungsi (functional approach) membagi lapangan

pemasaran menjadi fungsi atau aktivitas yang penting dalam menjalankan

kegiatan pemasaran. Fungsi-fungsi tersebut melingkupi berbagai hal diantaranya

adalah penjualan (selling). Gudang (storage), dan pengangkutan (transportation).

Dalam menggunakan pendekatan dari segi fungsi, mak setiap fungsi atau

aktifitas dianalisis peranannya dalam pemasaran dari berbagai jenis produk, dan

sesuai dengan sifat dari lembaga-lembaga pemasaran yang menjalankan fungsi

atau aktivitas tersebut. Jadi jika kita ingin melihat peranan dari fungsi pernjualan

dari barang-barang tertentu, maka berarti bahwa peranan fungsi ini dalam

aktivitas pemasaran yang dijalankan oleh berbagai lembaga – lembaga

Page 14: Manajemen Pemasaran matrikulasi

pemasaran yang berbeda dianalisis dan dipelajari. Pendekatan dari segi fungsi

muncul setelah pendekatan dari segi barang dan pendekatan dari segi lembaga.

Sebelum dipelajari dan dianalisis fungsi-fungsi pemasaran (marketing

functions) maka terlebih dahulu harus diketahui tiga proses pemasaran terutama

pemasaran hasil-hasil pertanian (agriculture products) ketiga proses tersebut

adalah proses konsentrasi (concentration process). Proses equalisasi

(equalization process) dan proses disperse (dispersion process).

Proses konsentrasi mengambarkan aspek pertama dari pengaliran barang

(flow of goods) dari produsen ke konsumen atau pemakai industri. Produk yang

dihasilkan dalam jumlah relatif kecil harus dikumpulkan agar menjadi lebih besar

untuk memasarkannya secara lebih efisien.

Proses disperse mengambarkan aspek kedua dari aliran produk. Dalam

aspek ini produk dipecah kembali dalam jumlah-jumlah relative sesuai dengan

kebutuhan pasar baik konsumen maupun pemakai industri.

Proses equalisasi mengambarkan aspek ketiga dari aliran barang-barang

yaitu penyeimbang antara kedua proses. Peranan pasar local (local market) dan

pasar induk (central market) adalah penting.

E. Pendekatan dari segi Teori Ekonomi

Dalam menggunakan pendekatan dari segi teori ekonomi (economic

theoretical approach) untuk mempelajari masalah-masalah pemasaran berarti

penguraian berbagai masalah pemasaran dilaksanakan dengan menggunakan

teori ekonomi, seperti

Page 15: Manajemen Pemasaran matrikulasi

teori harga, permintaan, penawaran dan sebagainya. Pandangan dari orang

yang mempelajari pemasaran dengan menggunakan pendekatan dari segi teori

ekonomi lebih bersifat makro.

F. Pendekatan dari segi pengambilan keputusan

Pendekatan dari segi pengambilan putusan atau manajemen (decision

making or management approach) adalah merupakan kombinasi atau gabungan

dari berbagai faktor dan melihat hubungannya satu dengan yang lain dari

pandangan pengambilan putusan (the decision maker) jadi landasan untuk

menggunakan pendekatan dari segi pengambilan putusan untuk mempelajari

pemasaran adalah ketiga bentuk pendekatan yang telah disebutkan diatas yaitu

pendekatan-pendekatan dari segi barang, fungsi dan lembaga. Karena itu maka

pendekatan ini dapat pula dikatakan pendekatan sistem (system approach).

Sebelum dilanjutkan bagaimana penggunaan pendekatan dari segi pengambilan

keputusan dalam mempelajari pemasaran maka terlebih dahulu harus diketahui

mengenai apa yang dimaksud dengan “Uncontrollabless variables” dan

“Controllables variables” Istilah “Uncontrollables variables” merupakan interaksi

secara teratur dan terus-menerus dari kekuatan-kekuatan ekonomi, sosiologis,

psikologis dan politik yang merupakan faktor-faktor penyebab dari terjadinya

perubahan pasar. Faktorf ini tidak dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh

pengambil putusan dalam merumuskan kebijakan pemasaran (marketing policy)

dan strategi pemasaran (marketing strategy).

Istilah “Controllables variables” berarti bahwa berbagai kekuatan pemasaran

yang dapat dikendalikan dan dipengaruhi serta digerakkan dan disesuaikan oleh

Page 16: Manajemen Pemasaran matrikulasi

setiap perusahaan untuk menetapkan harga, hasil produksi, advertensi,

penjualan pribadi serta untuk mencapai dan memperluas market share. Kedua

hal tersebut baik “ Uncontrollables variables” maupun “Controllables variables”

sangat penting untuk diketahui oleh pengambil keputusan dibidang pemasaran.

Dengan mengetahui kedua hal tersebut beserta bahagian-bahagiannya maka

lebih mudah merumuskan atau menyusun proses keputusan pemasaran

(marketing decision process)

Page 17: Manajemen Pemasaran matrikulasi

MARKETING MIX

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi

acuan bauran pemasaran yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan

berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran

produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan pasar sasarannya.

Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti

dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan dan digunakan

oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar

sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan atau

dikordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan kegiatan

atau tugas pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekadar

memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat

mengkordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan

program pemasaran secara efektif.

Seperti diketahui, strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang

secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai

saran pasar yang dituju (target pasar) dan tujuan perusahaan (objektivitas)

dalam jangka panjang dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi

pemsaran ini, terdapat strategi acuan atau bauran promosi (marketing mix) yang

menetapkan komposisi yang terbaik dari komponen atau variabel pemasaran

Page 18: Manajemen Pemasaran matrikulasi

untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dan sekaligus mendapat tujuan

dan sasaran perusahaan. Marketing mix (bauran pemasaran)merupakan strategi

yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana

perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu yang

merupakan sasaran perusahaan.

Strategik bauran pemasaran strategic

Marketing mix merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat

digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar

tertentu yang dituju perusahaan.yang menyangkut kordinasi antara kebijakan

produk, harga, promosi, dan distribusi. Dalam definisi lain diartikan bahwa

marketing mix adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikendalikan yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat

penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

1. Kebijakan produk

Dalam pengelolaan produk perlu adanya perencanaan dan

pengembangan produk oleh perusahaan dan dalam pelaksanaannya perlu

pertimbangan untuk menghindari penyimpangan yang tidak diinginkan. Produk

adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba atau tidak termasuk

bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan yang

diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya

Dalam pengertian lain produk dapat diartikan dapat ditawarkan dipasar

untuk mendapatkan perhatian pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi

keingginan atau kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa barang, tempat, organisasi

Page 19: Manajemen Pemasaran matrikulasi

dan gagasan. Terdapatnya persaingan yang semakin tajam dalam pemasaran

produk, terutama dalam kondisi pasar dimana pembeli mempunyai peranan

dominant sehingga perlu adanya penekanan pada pemberian kepuasan kepada

konsumen atas barang atau jasa yang dipasarkan, maka perlunya perusahaan

memperhatikan kualitas produk, sebab kualitas itu merupakan tingkat

kemampuan dari suatu produk atau merk dalam melaksanakan fungsinya yang

diharapkan oleh pihak konsumen.

Kegiatan yang dilakukan dititikberatkan pada produk atau jasa yang

dijual. Perbedaan barang (product Differentiation) yaitu menciptakan kesan

terhadap pembeli mengenai produknya agar mengadakan perbandingan harga

dengan produk pesaing lainnya. Ada beberapa cara yang ditawarkan dalam

membedakan produk yaitu ciri, mutu, ketahanan, kehandalan, mudah diperbaiki,

harga, inovasi, gaya dan desainnya. Ciri merupakan sifat dari fungsi produk,

mutu menunjukkan tingkat operasi sifat utama produk. Ketahan berguna untuk

mengukur harapan hidup produk dan kehandalan untuk mengukur kemungkinan

produk tidak rusak selama jangka waktu tertentu dan jika terjadi kerusakan

kemungkinan diperbaiki sangat mudah. Salah satu faktor yang sangat penting

dan perlu diperhatikan bagi keberhasilan strategi pemasaran yang dijalankan

oleh perusahaan untuk mempertahankan permintaan pasar terhadap produk

yang ditawarkan adalah dengan mengetahui tahapan kehidupan produk (Product

life cycle) yang antara lain :

a. Tahap perkenalan (Introduction) : Dalam masa perkenalan sebuah

produk, penjualan mulai dari nol dan meningkat secara perlahan-lahan.

Page 20: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Keuntungan pada tahap ini akan menunjukkan jumlah yang negative

karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan promosi

serta tidak dapat diimbangi oleh tingkat penjualan yang masih rendah.

b. Tahap pertumbuhan (Grouwth) : selama tahap ini penjualan meningkat

secara cepat dan diikuti pula dengan peningkatan yang rendah. Tahap

ini merupakan suatu periode dimana suatu produk mempunyai tingkat

penjualan yang tinggi serta menghasilkan keuntungan yang paling

maksimal. Persaingan belum begitu ketat sehingga margin yang

dikenakan terhadap produk masih tinggi.

c. Tahap dewasa (maturity) : pada tahap ini penjualan mencapai titik paling

maksimal dan kemudian menurun sehingga keuntungan yang diperoleh

menjadi kecil. Hal ini akibat dari munculnya banyak persaingan yang

menjual produk serupa.

d. Tahap menurun (Decline) : Selama tahap ini baik penjualan maupun

keuntungan akan turun terus sampai akhirnya produk tersebut ditarik

dari pasar.

Konsep produck Life Cycle (PLC) ini sangat bermanfaat untuk penerapan

strategi pemasaran yang efektif bagi suatu produk, apabila telah diketahui pada

tahap yang mana produk tersebut berada, sehingga dapat diambil langkah

kebijaksanaan pemasaran yang tepat, terutama dalam kaitannya dengan

penetapan strategi marketing mix

2. kebijakan harga

Page 21: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Dalam penetapan harga suatu produk senantiasa harus

mempertimbangkan dua pihak dalam pasar yaitu produsen dan konsumen agar

terciptanya suasana saling menguntungkan, karena harha tersebut merupakan

penentuan bagi perkembangan usaha produsen baik pada masa sekarang

maupun dimasa mendatang dan bagi konsumen harga tersebut merupakan

ukuran dalam menentukan pembelian mana yang sesuai atau cocok

berdasarkan kebutuhan dan kemampuannya.

Harga adalah nilai daripada barang/jasa yang dinyatakan dengan atau

dalam bentuk uang. Dalam definisi lain harga adalah jumlah uang yang

dibayarkan oleh konsumen untuk membeli suatu produk. Jika konsumen merasa

terlalu tinggi dan apabila tidak diturunkan kemungkinan mereka akan

menurunkan volume pembelian atau tidak melakukan pembelian sama sekali

ataupun juga membeli ditempat lain.

Dari pengertian diatas pada dasarnya menekankan pada nilai tukar

terhadap suatu barang/jasa yang dapat dinilai dengan uang dimana hal tersebut

harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Pada penentuan harga ini ada

beberapa metode perumusan yang dapat dipedomani, antara lain :

a. Berdasarkan harga jual atasa dasar biaya.

b. Berdasarkan orientasi atas dasar saingan.

c. Berdasarkan pada orientasi terhadap permintaan.

Sehingga dalam penentuan harga ini dapat memberikan keuntungan

bagi perusahaan dan dapat menentukan penetapan harga yang tepat dan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Apabila terjadinya persaingan atau

Page 22: Manajemen Pemasaran matrikulasi

perang harga, maka disini diperlukan adu keunggulan, pemenangnya adalah

persaingan yang lebih baik. Menurut pandangan strategis, sebuah perusahaan

harus memutuskan bagaimana caranya pada posisi terdepan dan membentuk

posisi bersaing yang menguntungkan.

Perusahaan yang agresif selalu mengiginkan market share yang

besar, tetapi untuk itu perusahaan haruslah menghadapi persaingan apakah

menitik beratkan pada persaingan harga atau persaingan non harga. Jika

perusahaan menitikberatkan pada persaingan harga, maka akan

menghadapidua alternative, yaitu :

a. Mengadakan perubahan harga : Perusahaan harus menentukan tindakan

apa yang perlu diambil dalam menghadapi persaingan berbagai situasi

dapat menyebabkan perubahan harga. Apabila market share perusahaan

menurun karena kuatnya persaingan, perusahaan dapat mengadakan

reaksi dengan penurunan harga.

b. Mengadakan reaksi terhadap perubahan harga pesaing. Reaksi ini akan

terjadi apabila pesaing mengadakan perubahan pada harganya, maka

pihak perusahaan mau tidak mau mesti mengadakan penyesuaian harga

terhadap perubahan harga yang terjadi.

Maka jelaslah bahwa harga merupakan faktor yang berperan penting,

oleh karenanya diperlukan perencanaan dan penetapan harga dengan teliti dan

seksama.

3. Kebijakan promosi

Page 23: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Promosi merupakan proses penyampaian informasi dari penjual

kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Dalam

kebijaksanaan promosi juga bertujuan agar dapat meningkatkan image (persepsi

atau pandangan) konsumen terhadap penampilan perusahaan.

Dari pengertian diatas tergambar bahwa promosi adalah salah satu

dari elemen marketing mix yang besar peranannyadalam perusahaan, guna

mengenalkan produk yang dihasilkannya kepada konsumen. Oleh sebab itu

kegiatan promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk membujuk

konsumen agar membeli. Disamping itu mengigatkan kembali kepada konsumen

lama agar melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk

menyebarluaskan informasi tentang produk yang dijual dengan maksud agar

konsumen mengetahui tentang produk tersebut.

Dengan mempertimbangkan apakah diarahkan pada kelompok

sasaran yang ingin dituju atau hanya untuk tujuan pertumbuhan pasar ataupun

pengembangan pasar yang telah ada. Disinilah dituntut keahlian seseorang

manajer untuk memanfaatkan informasi yang ada dan strategi dalam

menentukan sasaran yang tepat. Untuk mengkomunikasikan peroduk ini perlu

disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi (Promotion

mix) yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu :

a. Periklanan (advertising)

Merupakan suatu alat komunikasi untuk memberikan informasi,

membujuk, menciptakan kesan dan pemuasan keinginan konsumen oleh pihak

perusahaan dalam menawarkan produk yang dihasilkannya ke pasar.

Page 24: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Komunikasi bersifat massal dan tidak pribadi. Dalam mengadakan periklanan,

manajemen dihadapkan pada masalah pemilihan media yang akan dipakai,

apakah melalui surat kabar, majalah, televisi, radio, direct mail (kartu post, buku

kecil, surat edaran dan brosur) dan out door (spanduk, papan-papan reklame

dan plakat).

b. Penjualan perorangan (personal Selling)

Merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan

untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Dalam operasinya,

personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan bauran promosi yang lain.

Hal ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat secara

langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen dan sekaligus

dapat melihat reaksi konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan

penyesuaian seperlunya.

C. Hubungan masyarakat (public relation)

Didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang memberikan penilaian

tentang sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur dari individu-

individu atau organisasi dengan keingginan masyarakat dan melakukan program

tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat. Salah

satu kegiatan dari bagian humas adalah mendorong publisitas. Jadi, humas

bertanggung jawab untuk menentukan dan mempertahankan komunikasi dua

arah secara terbuka dengan seluruh masyarakat serta menciptakan opini

masyarakat yang baik tentang organisasi, individu maupun produk.

Page 25: Manajemen Pemasaran matrikulasi

d. Publisitas

Merupakan sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau

organisasi yang disebarluaskan kemasyarakatan melalui media tanpa dipungut

biaya atau tanpa pengawasan dari sponsor. Biasanya media bersedia

mempublisitaskan suatu produk dalam hal ini tidak hanya baring namun

termasuk juga orang dan tempat, apabila materinya dirasa cukup menarik atau

patut dijadikan berita.

e. Promosi penjualan (Sales promotion)

Merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling,

periklanan dan publisitas yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan

pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran,

demonstrasi produk dan sebagainya. Beberapa metode promosi penjualan yang

digunakan seperti pemberian contoh barang, kupon/nota, hadiah, kupon

berhadiah, undian rabat atau potongan harga serta peragaan.

4. Kebijakan Distribusi

Dalam rangka memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke

konsumen, maka salah satu elemen dari bagian pemasaran yang juga

mempunyai peranan penting adalah saluran distribusi. Sebagain besar produsen

menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya melalui

saluran distribusi.

Saluran distribusi adalah sebagai saluran pemindahan kepemilikan

barang atau produk dari produsen sampai kepada konsumen.

Page 26: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Dalam definisi lain saluran distribusi adalah kegiatan yang terlibat dalam

pengadaan dan penggunaan semua bahan yang dipergunakan untuk

memproduksi barang jadi, kegiatan ini meliputi pengendalian produksi dan

persedian pembelian lalu lintas, penanganan bahan dan penerimaan.

Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara

berbagai lembaga yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar yang tertentu. Dengan

demikian, pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan distribusi. Saluran

distribusi melaksanakan dua kegiatan, yaitu mengadakan penggolongan dan

pendistribusian barang atau produk. Perusahaan harus mampu menyingkapi

perbedaan distribusi fisik pengiriman barang kepada pelanggan.

Page 27: Manajemen Pemasaran matrikulasi

Falsafah Manajemen Pemasaran

Ada lima konsep alternative yang dilakukan organisasi dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran mereka; Konsep produksi, produk,

penjualan, pemasaran, dan pemasaran kemasyarakatan.

Konsep produksi

Konsep produksi falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly affordable)

dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan

efisiensi produksi dan distribusi

Konsep produk

Konsep produk adalah gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk

yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik, dan bahwa suatu

organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan

produk secara berkesinambungan.

Konsep penjualan

Konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup

produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya – upaya

penjualan dan promosi yang gencar.

Konsep pemasaran

Konsep pemasaran falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa

pencapaian tujuan – tujuan organisasional bergantung pada penetapan

Page 28: Manajemen Pemasaran matrikulasi

kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang

diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien ketimbang yang dilakukan para

pesaing.

Konsep pemasaran kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan gagasan bahwa organisasi sebaiknya

menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan

mengirimkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien

daripada para pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat