manajemen operasional

8
MANAJEMEN OPERASIONAL 1. Bab 8 Perencanaan Proses Produksi 2 Tipe Proses Produksi 1. Tipe Produksi Untuk Persediaan (Proses Produksi) Tipe produksi ini dilakukan oleh perusahaan di mana barang dijual di toko-toko atau distributor atau distributor dan barang-barang yang dijual diproduksi sebagai persediaan barang dagangan. Contoh: perusahaan genteng. 2. Tipe produksi pesanan (Job order production) Tipe produksi ini dilakukan apabila tidak terdapat jaminan bahwa permintaan akan produk tersebut akan terus menerus adanya. Pesanan tertentu terhadap barang tertentu. Contoh: pesanan kue, percetakan, penjahit, sablonan dll. 2. Bab 9 Penentuan Lokasi Pabrik Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik. a. Lingkungan masyarakat Kesediaan masyarakat menerima segala konsekuensi positif ataupun negatif didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut. Contoh: limbah pabrik. b. Sumber daya alam Nama : Indra Nur Cahyadi NIM : 120211100148 MK : Manajemen

Upload: syaifuddin

Post on 26-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL

1. Bab 8 Perencanaan Proses Produksi

2 Tipe Proses Produksi

1. Tipe Produksi Untuk Persediaan (Proses Produksi)

Tipe produksi ini dilakukan oleh perusahaan di mana barang dijual

di toko-toko atau distributor atau distributor dan barang-barang yang dijual

diproduksi sebagai persediaan barang dagangan. Contoh: perusahaan

genteng.

2. Tipe produksi pesanan (Job order production)

Tipe produksi ini dilakukan apabila tidak terdapat jaminan bahwa

permintaan akan produk tersebut akan terus menerus adanya. Pesanan

tertentu terhadap barang tertentu. Contoh: pesanan kue, percetakan,

penjahit, sablonan dll.

2. Bab 9 Penentuan Lokasi Pabrik

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik.

a. Lingkungan masyarakat

Kesediaan masyarakat menerima segala konsekuensi positif

ataupun negatif didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut. Contoh:

limbah pabrik.

b. Sumber daya alam

Semakin dekat dengan sumber daya alam yang dibutuhkan maka

semakin rendah biaya produksi dan sebaliknya apabila lokasi suatu pabrik

jauh dengan sumber daya manusia maka biaya produksi tinggi.

Contoh : perusahaan semen dekat dengan hasil tambang.

c. Sumber daya manusia

Pemilihan lokasi pabrik yang disekitarnya terdapat SDM terlatih

ataupun terdidik.

Nama : Indra Nur Cahyadi

NIM : 120211100148

MK : Manajemen Operasional

Page 2: MANAJEMEN OPERASIONAL

d. Pasar

Suatu produk merupakan barang yang harus dijual kepada

konsumen yang sangat luas ataukah hanya akan dijual kepada sebagian

kecil masyarakat ataukah barang tersebut merupakan bahan mentah pabrik

lain, akan mempengaruhi lokasi pabrik.

e. Pengangkutan

Tersedianya fasilitasPengangkutan yang baik akan mempermudah

proses produksi. Contoh: pengangkutan lewat darat, pengangkutan lewat

air, pengangkutan lewat udara.

f. Pembangkit tenaga

Pembangkit tenaga yang lebih mudah merupakan pilahan tempat

lokasi pabrik. Dengan begitu proses produksi berjalan dengan lancar dan

mudah. Contoh: tenaga listrik, diesel, air, angin dsb.

g. Tanah untuk perluasan

Pemilihan tanah di daerah perkotaan tentu saja lebih sulit dan

mahal dari pada di desa. Contoh: tanah didesa lebih luas dan murah

3. Bab 10 Pengawasan Bahan

a. EOQ (Economical Order Quantity) merupakan jumlah pembelian yang

ekonomis yaitu dengan melakukan pembelian secara teratur sebesar EOQ

itu maka perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan bahan yang

minimal.

b. Standardisasi Bahan Baku standar bahan baku yang dipakai harus tepat

sesuai dengan (SII)

c. Suplier Bahan Baku meliputi perolehan bahan baku.

d. Syarat Pembelian persyaratan khusus pada bahan baku, misalnya bahan

baku ikan laut harus diangkut dgn kapal dan ada pendinginnya.

e. Cara Penyimpanan penyimpanan harus disesuaikan dengan ketahanan

ysng perlu diperhatikan yaitu : temperatur, ruang, syarat kelembaban dll.

f. Pengemasan dapat dilakukan dikemas, diikat atau dipecah menjadi unit-

unit, misalnya CKD (Complete Knocked Down) atau SKD (Semi Knocked

Down)

Page 3: MANAJEMEN OPERASIONAL

4. Bab 11 Pengendalian Tenaga Kerja

5 aspek pengendalian

a. Pengadaan tenaga kerja

Pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan pada

setiap saat dapat berkembang dengan perkembangan perusahaan. Contoh :

perekrutan tenaga kerja

b. Hubungan perburuhan

Hubungan perburuhan dilakukan untuk menciptakan hubungan

yang serasi antar karyawan baik tingkat atas dengan tingkat bawah atau

hubungan karyawan yang setingkat. Contoh: komunikasi antar karyawan

untuk menjalankan tugas/ kerjasama.

c. Pemakaian jam kerja

Penetuan besarnya upah yang dibayarkan kepada karyawan dengan

menggunakan kartu kerja (dicatat). Contoh: kartu kerja

d. Kesejahteraan

Memperhatikan kesejahteraan karyawan menyangkut tingkat upah

yang diperoleh sebagai sumber penghasilan. Meningkatkan keterampilan

karyawan untuk meningkatkan penghasilan. Contoh: kebutuhan karyawan

terpenuhi (sesuai)

e. Peningkatan efesiensi kerja

Hal ini dapat membantu menekan biaya produksi. Contoh:

melakukan analisys kerja

5. Teori Motivasi

a. Teori Hierarki Kebutuhan (Need Heirarchy Theory)

Bahwa kebutuhan manusia itu mengandung unsur bertingkat atau

memilik hirarki dari kebutuhan yang rendah sampai ke prioritas yang

tinggi. Contoh: sesorang sudah memiliki sepeda motor (cukup) maka

sepeda motor merupakan hierarki yang rendah, kebutuhan akan mobil

merupakan hierarki yang tinggi.

Page 4: MANAJEMEN OPERASIONAL

b. Teori dua faktor (motivator – hygiene theory)

Kepuasan akan hasil pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh

suatu faktor yang sering disebut faktor pemuas (satisfier factor). Faktor

pemuas tersebut timbul dan menciptakan perasaan berprestasi, dihargai,

memperoleh kemajuan, serta tanggung jawab.

c. Teori X dan Teori Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mac Grego yang

mengemukakan bahwa terdapat adanya dua macam sikap dasar dari setiap

orng yaitu :

1. Sikap dasar yang didasari oleh teori X

Pada dasarnya manusia memiliki sifat malas, lebih senang

kepadanya diberikan petunjuk-petunjuk praktis saja daripada

diberikan kebebasan berpikir dan memilih/mengambil keputusan.

2. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori Y

Teori Y berasumsi bahwa manusia pada dasarnya senang bekerja.

Bekerja merupakan faktor alamiah.

6. Bab 13 Pengendalian Biaya Produksi

Unsur-unsur biaya produksi :

a. Biaya material

Biaya ini merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk pemakaian

bahan baku produksi utama yang terkait langsung dengan produk yang

akan dihasilkan. Contoh: industri garmen atau penjahitan pakaian jadi,

bahan baku tekstil atau kain.

b. Biaya tenaga kerja

Pembayaran kepada para pekerja yang di dasarkan pada jam kerja

atau atas dasar unit yang diproduksi. Contoh: upah dan gaji

c. Biaya overhead pabrik (Pabrikasi)

Biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk. BOP

merupakan biaya produksi yang tidak termasuk dalam biaya tenaga kerja.

Contoh: biaya yang timbul dari bahan penolong, pengawasan mesin,

mandor, sewa, pajak, asuransi, depresiasi, tenaga listrik dll.

Page 5: MANAJEMEN OPERASIONAL

7. Bab 15 Pengawasan Kualitas

a. Biaya jaminan mutu

Biaya jaminan mutu adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan

oleh prusahaan untuk menanggung beban kerugian. Contoh: pemberian

garansi total, garansi sebagian, reparasi Cuma-Cuma kepada konsumen.

b. Pengawasan mutu

Pengawasan mutu dilakukan untuk memberikan pengawasan

kualitas terhadap komponen-komponen, proses pembuatannya serta hasil

akhirnya, sehingga diperoleh output yang betul=betul bermutu baik.

Contoh: perusahaan motor melakukan pengetesan pada setiap komponen

yang ada, dan mensingkirkan komponen yang jelek.

c. Kegiatan pengawasan mutu

Kegiatan pengawasan mutu mulai dari pengetesan setiap

komponen hingga produk bener-bener dikatakan lulus test atau produk

layak untuk dipasarkan. Contoh: mengetest produk

d. Biaya pengawasan mutu

Biaya-biaya dalam melakukan kegiatan pengawasan mutu. Contoh:

biaya melakukan test produk.

e. Zero defect

Usaha-usaha untuk menekan jumlah kerusakan produk sampai ke

titik yang paling kecil hingga nol. Contoh: meperketat kegiatan mutu

barang